Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Jatiluwih - Kecamatan Penebel - Kabupaten Tatiluwih.
i
LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUDPERIODE XIII TAHUN 2016
Desa : Jatiluwih Kecamatan : Penebel Kabupaten : Tabanan Provinsi : Bali
I GEDE ADI SWASTANA 1314511051
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA 2016
(2)
(3)
iii
KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) karena berkat anugerah serta rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pendampingan Keluarga dengan baik dan tepat pada waktunya serta tidak lupa kerja keras dari penulis untuk menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi persyaratan laporan KKN PPM Periode XIII tahun 2016, dimana Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan local dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana serta PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiwa peserta KKN yang bersifat individu.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak mulai dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Kepala Desa sampai Bapak I Gede Made Suparta sebagai Keluarga dampingan yang telah bersedia meluangkan waktunya dan dimintai informasi serta tidak lupa penulis ucapkan terimakasih pada teman-teman atas kerja samanya selama KKN berlangsung.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari yang namanya sempurna, karena kesempurnaan itu hanyalah pada Tuhan Yang Maha Esa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, guna menyempurnakan isi dari laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Jatiluwih, 29 Agustus 2016
(4)
iv
DAFTAR ISIHALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... iii DAFTAR ISI ... iv BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGANError! Bookmark not defined.
1.1. Profil Keluarga Dampingan ... Error! Bookmark not defined.
1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan ... Error! Bookmark not defined.
1.2.1. Pendapatan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
1.2.2. Pengeluaran Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAHError! Bookmark not defined.
2.1. Permasalahan Keluarga... Error! Bookmark not defined.
2.1.1. Masalah Ekonomi ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2. Masalah Kurangnya Keterampilan yang Dimiliki ... Error! Bookmark not defined.
2.2. Masalah Prioritas ... Error! Bookmark not defined.
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH Error! Bookmark not defined.
3.1. Program ... Error! Bookmark not defined.
3.2. Jadwal Kegiatan ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... Error! Bookmark not defined.
4.1. Pelaksanaan ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1. Waktu ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2. Lokasi ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3. Kegiatan Pelaksanaan ... Error! Bookmark not defined.
4.2. Hasil Pendampingan Keluarga... Error! Bookmark not defined.
4.3. Kendala Pendampingan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
BAB V PENUTUP ... Error! Bookmark not defined.
5.1. Simpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2. Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.
(5)
v
(6)
(7)
1
BAB IGAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1. Profil Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Buku Pedoman KKN PPM UNUD, 2013:5).
Secara administratif, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan memiliki 8 dusun, yaitu Banjar Dinas Kesambi, Banjar Dinas Kesambahan Kaje, Banjar Dinas Kesambahan Kelod, Banjar Dinas Jatiluwih Kawan, Banjar Dinas Jatiluwih Kangin, Banjar Dinas Gunung Sari Uma Desa, Banjar Dinas Gunung Sari Kelod, dan Banjar Dinas Gunung Sari Uma Kayu.
Pelaksanaan Program Keluarga Dampingan dilaksanakan di Seluruh Banjar di Desa Jatiluwih dengan mengambil beberapa KK yang dikategorikan miskin/kurang mampu/pra-sejahtera. Selanjutnya di bagi ke beberapa mahasiswa masing - masing satu KK untuk satu mahasiswa untuk didampingi. Salah satu KK kurang mampu/Rumah Tangga Miskin (RTM) di Banjar Dinas Gunung Sari Uma Kayu adalah I Gede Made Suparta. I Gede Made Suparta adalah seorang laki-laki tinggal di Banjar Dinas Gunung Sari Uma Kayu yang berumur 60 tahun. Bapak I Gede Made Suparta memiliki seorang istri Ni Ketut Nyanggri.
Tabel 1.1 profil keluarga dampingan
NO Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1 I Gede Made Suparta
Orang Tua 60 tahun Tamat SD - Kawin
2 I Ketut Nyanggri
Orang Tua 55 tahun Tamat SD Mencari Sayur Paku
(8)
2
3 Nyoman Tiska Anak Pertama
33 tahun Tamat SD Buruh Kawin
4 Ketut Yuliasih Menantu 30 tahun Tamat SLTP Buruh Kawin 5 Putu Beni
Astika
Cucu 15 tahun SMP Pelajar Belum Kawin 6 Kadeek
Bernadi
Cucu 6 tahun SD Pelajar Belum Kawin 7 Komang Brian
Astitah
Cucu 2 tahun Belum Seekolah
Pelajar Belum Kawin I Gede Made Suparta tinggal bersama istri, anak, menantu dan dua cucunya. Keluarga Bapak I Gede Made Suparta tinggal di dalam rumah seluas ± 4 are. Rumah terdiri dari 1 kamar tidur, 1 Kamar mandi dan satu dapur.
Keluarga Bapak I Gede Made Suparta memasak menggunakan tungku kayu bakar, sumber air yang dipergunakan sehari-hari dari mengambil di sumber air dan sumber penerangan sudah mengunakan listrik yang rata – rata pengeluaran untuk listrik sebanyak Rp 12.000/bulan.
1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1. Pendapatan Keluarga
Keluarga I Gede Made Suparta termasuk keluarga dengan ekonomi rendah atau rata – rata cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari – harinya. Bapak I Gede Made Suparta sendiri sudah tidak sanggup lagi bekerja namun istrinya bekerja sebagai pemetik sayur paku yang penghasilannya sekitar Rp.5000/hari dan habis dipakai untuk membeli lauk. Anaknya bekerja sebagai teenaga pemotong rumput di salah satu lapangan golf di bedugul dan Menantu bekerja sebagai buruh pengangkut bambu, pengangkut pisang dengan pendapatan tidak tetap per hari ± Rp 50.000,00.
1.2.2. Pengeluaran Keluarga 1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari
Pengeluaran makan sehari-hari keluarga Bapak I Gede Made Suparta menghabiskan uang sebesar ± Rp 15.000,-/hari yang digunakan untuk membeli bahan makanan per hari. Selain itu untuk kebutuhan rumah tangga misalnya kebutuhan memasak/pokok keluarga Bapak
(9)
3
I Gede Made Suparta menghabiskan biaya ± Rp 450.000,-/bulan. Jumlah ini juga belum pasti karena dengan kebutuhan keluarga Bapak I Gede Made Suparta, mengingat adanya pengeluaran tidak tentu untuk upacara agama, keperluan mendadak laninnya misalnya seperti banten atau canang saat odalan dan keperluan mendadak seperti iuran sosial.
1.2.2.2 Pendidikan
Keluarga I Gede Made Suparta tidak memiliki tanggungan biaya pendidikan karena cucunya sudah ditanggung oleh bapaknya sendiri.
1.2.2.3 Kesehatan
Keluarga Bapak I Gede Made Suparta jarang sakit atau tidak memiliki riwayat penyakit khusus sehingga kebutuhan kesehatan di masukkan dalam kategori kebutuhan tak terduga. Namun untuk sekarang karena sudah lanjut usia beliau terkadang mengalami sesak untuk bernafas.
(10)
3
BAB IIIDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Bapak I Gede Made Suparta, dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan keluarga Bapak I Gede Made Suparta mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, cara pengoptimalkan sumber ekonomi serta mengamati suasana tempat tinggal Bapak I Gede Made Suparta.
2.1. Permasalahan Keluarga
Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 21 kali pertemuan dengan Bapak I Gede Made Suparta. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasikan beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Bapak I Gede Made Suparta. Beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut.
2.1.1. Masalah Ekonomi
Perekonomian keluarga Bapak I Gede Made Suparta saat ini masih tergolong kekurangan dalam mencukupi kebutuhan keluarganya. Dengan kondisi Bapak I Ketut Sriana yang sudah tidak mampu lagi untuk bekerja dan hanya istrinya saja yang bekerja sebagai pemetik sayur paku untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Anak dan menantu saja yang bekerja membuat perekonomian keluarga Bapak I Gede Made Suparta masih mengalami kesulitan. Pekerjaan Anak dan Menantu bekerja sebagai buruh peengangkut bambu, pemotong rumput golf di bedugul, pengangkut kayu dan pengangkut pisang. Cucu beliau masih bersekolah di SDN 3 Jatiluwih.
2.1.2. Masalah Kurangnya Keterampilan yang Dimiliki
Bapak I Gede Made Suparta yang sudah tidak mampu bekerja lagi dan Anak dan Menantu bekerja sebagai buruh peengangkut bambu, pemotong rumput golf di bedugul, pengangkut kayu dan pengangkut pisang. Bapak I Gede Made Suparta sudah tidak memiliki ketrampilan dan istrinya hanya sebagai pemetik syur paku.
(11)
4
2.2. Masalah PrioritasBerdasarkan pendampingan keluarga yang telah dijalankan, masalah prioritas keluarga I Ketut Sriana adalah masalah ekonomi. Ini terjadi akibat kurangnya keterampilan yang dimiliki keluarga dan keterbatasan kondisi dari Bapak I Gede Made Suparta. Tentu saja latar belakang pendidikan menjadi salah satu faktor penyebab dari minimnya keterampilan yang dimiliki oleh keluarga ini. Dan masih banyaknya jumlah tanggungan membuat keluarga ini memiliki pengeluaran yang tidak sedikit.
(12)
5
BAB IIIUSULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1. Program
Adapun kegiatan yang dilakukan selama kegiatan pendampingan keluarga adalah:
a. Memberikan Edukasi Tentang Bahaya merokok
Edukasi diberikan kepada keluarga Bapak I Gede Made Suparta mengenai bahaya merokok. Dengan memberikan contoh dampak dari merokok seperti kerusakan fungsi organ pada tubuh jika mengkonsumsi rokok. Edukasi ini juga sangat berperan penting dalam mengurangi pengeluaran rumah tangga, dengan mengurangi merokok dapat mengurangi biaya pengeluaran dari keluarga dampingan. Metode yang dipakai ini adalah metode penyuluhan yang diberikan oleh mahasiswa. Selain itu keluarga I Gede Made Suparta di berikan edukasi mengenai perilaku hidup bersih dengan pentingnya memilki jamban di rumah serta didukung juga oleh pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat sehingga kesehatan keluarga lebih terjaga.
b. Peningkatan Perekonomian Keluarga
Memberikan saran dan solusi mengenai hal-hal yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan perekonomian keluarganya dengan melakukan usaha-usaha yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup keluarganya. Contohnya adalah dengan mengatur pengeluaran rumah tangga, hal yang utama di dahulukan dari pada hal – hal yang di inginkan. Selain itu dengan istri dari I Gede Made Suparta yang hanya tinggal di rumah, dapat melakukan pekerjaan tambahan dengan membuat ceper dari daun pisang yang natinya dapat dijual untuk menambah perekonomian keluarga.
3.2. Jadwal Kegiatan
Kegiatan dampingan keluarga dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah Bapak I Gede Made Suparta sebanyak 21 kali dalam sebulan pelaksanaan KKN PPM. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.
No Hari/Tanggal Durasi Jenis Kegiatan
1 Senin, 25 Juli 2016 3 jam Pembagian KK Dampingan di kantor Kepala Desa.
(13)
6
2. Minnggu, 31 Juli 2016
4 jam Survey lokasi KK Dampingan dengan Kelian Banjar Dinas Uma Kayu.
3 Senin, 1 Agustus 2016
4 jam Kunjungan pertama ke KK Dampingan, perkenalan dan menanyakan data pribadi Bapak I Gede Made Suparta (sensus).
4 Kamis, 4 Agustus 2016
5 jam Mengunjungi KK Dampingan dan mengenal lebih dekat tentang kehidupan keluarga Bapak I Gede Made Suparta.
5 Jumat, 5 Agustus 2016
4 jam Mengunjungi KK Dampingan dan mengenal lebih dekat tentang kehidupan keluarga Bapak I Gede Made Suparta.
6 Sabtu, 6 Agustus 2016
3 jam Mengunjungi KK Dampingan dan berbincang mengenai permasalahan yang dihadapi keluarga.
7 Minggu,7 Agustus 2016
4 jam Mengunjungi KK Dampingan dan menanyakan penghasilan dan pengeluaran keluarga I Gede Made Suparta.
8 Senin, 8 Agustus 2016
4 jam Mengunjungi KK Dampingan dan membantu Ibu Ni Ketut Nyanggri. 9 Jumat, 12 Agustus
2016
4 jam Mengunjungi KK Dampingan dan membantu Ibu Ni Ketut Nyangri Masak.
10 Sabtu, 13 Agustus 2016
3 jam Mengunjungi KK Dampingan sekaligus mengidentifikasi masalah keluarga Bapak I Gede Made Suparta.
(14)
7
11 Minggu,14 Agustus 2016
6 jam Mengunjungi KK Dampingan sekaligus mengidentifikasi masalah keluarga Bapak I Gede Made Suparta. 12 Senin, 15 Agustus
2016
4 jam Mengunjungi KK Dampingan dan memberikan sosialisasi tentang pentingnya pendidikan.
13 Selasa,16 Agustus 2015
4 jam Mengunjungi KK Dampingan dan memberikan solusi dari segi kebersihan dan membuat tong sampah dari tong bekas.
14 Rabu, 17 Agustus 2016
4 jam Mengunjungi KK Dampingan dan memberikan solusi dari segi kesehatan dan menyarankan untuk membuat kartu BPJS.
15 Sabtu, 20 Agustus 2016
6 jam Mengunjungi KK Dampingan sekaligus memberikan sosialisasi bahaya merokok dan kawasan tanpa rokok.
16 Minggu,21 Agustus 2016
6 jam Mengunjungi KK Dampingan sekaligus membantu mencari sayur paku.
17 Senin, 22 Agustus 2016
5 jam Mengunjungi KK Dampingan sekaligus memberikan motivasi dan saran untuk menjalankan kehidupan yang lebih baik.
18 Rabu 24 Agustus 2016
5 Jam Mengunjungi KK Dampingan sekaligus memberikan motivasi dan saran untuk menjalankan kehidupan yang lebih baik.
19 Kamis 25 Agustus 2016
5 Jam Mengunjungi KK Dampingan membantu cucunya membuat PR.
(15)
8
20 Jumat 26 Agustus 2016
5 Jam Mengunjungi KK Dampingan dan membantu membelah bambo.
21 Sabtu 27 Agustus 2016
4 Jam Perpisahan dan penyerahan kenang-kenangan dan sembako.
Total 92 Jam
(16)
9
BAB IVPELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1. Pelaksanaan 4.1.1. Waktu
Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 21 kalidengan total waktu kunjungan selama 91 jam.
4.1.2. Lokasi
Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Jatiluwih, Penebel, Tabanan. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan ini adalah rumah Bapak I Gede Made Suparta di Banjar Dinas Gunung Sari Uma Kayu, Desa Jatiluwih, Penebel, Tabanan.
4.1.3. Kegiatan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII Universitas Udayana di Desa Jatiluwih. Kegiatan yang dilakukan berupa kunjungan ke rumah keluarga Bapak I Gede Made Suparta. Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan-obrolan santai bersama anggota keluarga untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 21 kali selama sebulan lebih satu minggu, dimana kunjungan rata-rata 2-6 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 91 jam.
(17)
10
4.2. Hasil Pendampingan KeluargaHasil dari pendampingan keluarga Bapak I Gede Made Suparta yaitu : 1. Perekonomian Keluarga
Untuk masalah perekonomian, keluarga I Gede Made Suparta melakukan usaha-usaha yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup keluarganya, dengan mengatur pengeluaran rumah tangga serta dapat melakukan pekerjaan tambahan dengan membuat membuat ceper dari daun pisaang yang natinya dapat dijual untuk menambah perekonomian keluarga.
2. Edukasi Kesehatan
Keluarga Bapak I Ketut Sriana dapat mengetahui mengenai bahaya merokok, dan dampak dari merokok seperti kerusakan fungsi organ pada tubuh jika mengkonsumsi rokok. Selain itu keluarga I Gede Made Suparta mendapat pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dengan pentingnya memilki jamban di rumah serta didukung juga oleh pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat sehingga kesehatan keluarga lebih terjaga.
4.3. Kendala Pendampingan Keluarga
Tidak terdapat kendala yang berarti dalam melakukan kegiatan pendampingan keluarga dengan keluarga Bapak I Gede Made Suparta, karena Bapak I Gede Made Suparta selalu berada dirumah karena tidak mampu lagi bekerja, dalam melakukan kegiatan pendampingan berjalan dengan baik karena masih ada Bapak I Gede Made Suparta beserta anaknya sehingga tidak terjadi kesulitan untuk melakukan pendampingan. Akan tetapi Keluarga Bapak I Gede Made Suparta yang kurang terbuka sehingga perlu waktu didalam pengakraban dan proses pengenalan masalah yang dihadapi keluarga serta memudahkan penyampaian solusi atau saran yang diberikan.
(18)
11
BAB V PENUTUP5.1. Simpulan
Dari hasil pendampingan selama sebulan yang telah penulis lakukan, maka penulis dapat menyimpulkan masalah yang dialami oleh Keluarga Dampingan I Gede Made Suparta ialah kesulitan ekonomi yang pada saat ini dikatakan masih cukup namun pada saat ini harga kebutuhan pokok sudah mulai mengalami peningkatan sehingga akan membebani keluarga tersebut.
5.2. Rekomendasi
Dalam masalah yang akan dihadapi keluarga I Gede Made Suparta, penulis menyarankan agar keluarga I Gede Made Suparta untuk melanjutkan pekerjaan yang biasa di lakukan dan mencari pekerjaan yang tetap, agar kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi. Penulis juga menyarankan keluarga I Gede Made Suparta mulai saat ini mulai menyisihkan pendapatan mereka walaupun tidak seberapa sehingga nantinya dapat digunakan utuk kebutuhan yang tidak terduga dan simpanan untuk masa depan.
(19)
LAMPIRAN
Berbincang Mengenai Masalah
Keluarga Bersama Keluarga
Dampingan
Membantu Membelah Bambu
Kondisi Rumah Keluarga
Dampingan
Kondisi Kamar Mandi KK
Dampingan
(1)
7
11 Minggu,14Agustus 2016
6 jam Mengunjungi KK Dampingan sekaligus mengidentifikasi masalah keluarga Bapak I Gede Made Suparta. 12 Senin, 15 Agustus
2016
4 jam Mengunjungi KK Dampingan dan memberikan sosialisasi tentang pentingnya pendidikan.
13 Selasa,16 Agustus 2015
4 jam Mengunjungi KK Dampingan dan memberikan solusi dari segi kebersihan dan membuat tong sampah dari tong bekas.
14 Rabu, 17 Agustus 2016
4 jam Mengunjungi KK Dampingan dan memberikan solusi dari segi kesehatan dan menyarankan untuk membuat kartu BPJS.
15 Sabtu, 20 Agustus 2016
6 jam Mengunjungi KK Dampingan sekaligus memberikan sosialisasi bahaya merokok dan kawasan tanpa rokok.
16 Minggu,21 Agustus 2016
6 jam Mengunjungi KK Dampingan sekaligus membantu mencari sayur paku.
17 Senin, 22 Agustus 2016
5 jam Mengunjungi KK Dampingan sekaligus memberikan motivasi dan saran untuk menjalankan kehidupan yang lebih baik.
18 Rabu 24 Agustus 2016
5 Jam Mengunjungi KK Dampingan sekaligus memberikan motivasi dan saran untuk menjalankan kehidupan yang lebih baik.
19 Kamis 25 Agustus 2016
5 Jam Mengunjungi KK Dampingan membantu cucunya membuat PR.
(2)
8
2016 membantu membelah bambo.
21 Sabtu 27 Agustus 2016
4 Jam Perpisahan dan penyerahan kenang-kenangan dan sembako.
Total 92 Jam
(3)
9
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1. Pelaksanaan
4.1.1. Waktu
Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 21 kali dengan total waktu kunjungan selama 91 jam.
4.1.2. Lokasi
Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Jatiluwih, Penebel, Tabanan. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan ini adalah rumah Bapak I Gede Made Suparta di Banjar Dinas Gunung Sari Uma Kayu, Desa Jatiluwih, Penebel, Tabanan.
4.1.3. Kegiatan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII Universitas Udayana di Desa Jatiluwih. Kegiatan yang dilakukan berupa kunjungan ke rumah keluarga Bapak I Gede Made Suparta. Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan-obrolan santai bersama anggota keluarga untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 21 kali selama sebulan lebih satu minggu, dimana kunjungan rata-rata 2-6 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 91 jam.
(4)
10
Hasil dari pendampingan keluarga Bapak I Gede Made Suparta yaitu : 1. Perekonomian Keluarga
Untuk masalah perekonomian, keluarga I Gede Made Suparta melakukan usaha-usaha yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup keluarganya, dengan mengatur pengeluaran rumah tangga serta dapat melakukan pekerjaan tambahan dengan membuat membuat ceper dari daun pisaang yang natinya dapat dijual untuk menambah perekonomian keluarga.
2. Edukasi Kesehatan
Keluarga Bapak I Ketut Sriana dapat mengetahui mengenai bahaya merokok, dan dampak dari merokok seperti kerusakan fungsi organ pada tubuh jika mengkonsumsi rokok. Selain itu keluarga I Gede Made Suparta mendapat pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dengan pentingnya memilki jamban di rumah serta didukung juga oleh pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat sehingga kesehatan keluarga lebih terjaga.
4.3. Kendala Pendampingan Keluarga
Tidak terdapat kendala yang berarti dalam melakukan kegiatan pendampingan keluarga dengan keluarga Bapak I Gede Made Suparta, karena Bapak I Gede Made Suparta selalu berada dirumah karena tidak mampu lagi bekerja, dalam melakukan kegiatan pendampingan berjalan dengan baik karena masih ada Bapak I Gede Made Suparta beserta anaknya sehingga tidak terjadi kesulitan untuk melakukan pendampingan. Akan tetapi Keluarga Bapak I Gede Made Suparta yang kurang terbuka sehingga perlu waktu didalam pengakraban dan proses pengenalan masalah yang dihadapi keluarga serta memudahkan penyampaian solusi atau saran yang diberikan.
(5)
11
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan
Dari hasil pendampingan selama sebulan yang telah penulis lakukan, maka penulis dapat menyimpulkan masalah yang dialami oleh Keluarga Dampingan I Gede Made Suparta ialah kesulitan ekonomi yang pada saat ini dikatakan masih cukup namun pada saat ini harga kebutuhan pokok sudah mulai mengalami peningkatan sehingga akan membebani keluarga tersebut.
5.2. Rekomendasi
Dalam masalah yang akan dihadapi keluarga I Gede Made Suparta, penulis menyarankan agar keluarga I Gede Made Suparta untuk melanjutkan pekerjaan yang biasa di lakukan dan mencari pekerjaan yang tetap, agar kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi. Penulis juga menyarankan keluarga I Gede Made Suparta mulai saat ini mulai menyisihkan pendapatan mereka walaupun tidak seberapa sehingga nantinya dapat digunakan utuk kebutuhan yang tidak terduga dan simpanan untuk masa depan.
(6)