BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan kegiatan mempelajari, memahami, dan mengutip berbagai teori, pandangan, pendapat, pernyataan dari para ahli yang
diperoleh dari berbagai sumber. Sumber yang paling baik dari suatu kajian pustaka adalah hasil-hasil penelitian terdahulu Gorda, 1997: 27. Pentingnya
melakukan kajian pustaka adalah sebagai upaya menambah wawasan, pengetahuan dan pemahaman serta menjadi landasan atau pedoman bagi
penelitian yang dilakukan, maka akan mengacu pada penelitian atau tulisan terdahulu, di antaranya:
Sastrawan 2009 dalam skripsinya yang berjudul Tutur Panugrahan Dalem: Analisis Struktur dan Fungsi. Pada penelitian tersebut Sastrawan
mengungkapkan struktur dan fungsi yang terkandung dalam tutur tersebut. Di dalam penelitian Tutur Panugrahan Dalem ini fungsi yang terkandung di
dalamnya menggunakan teori fungsi yang disampaikan oleh Ratna sebagai dasar acuan teori. Selain itu penelitian Sastrawan memiliki relevansi dengan analisis
yang dilakukan terutama mengenai fungsi-fungsi yang terkandung dalam karya sastra tutur. Di dalam Tutur Panugrahan Dalem terdapat ajaran-ajaran agamanya.
Penelitian tersebut memberikan inspirasi dalam analisis ini dikarenakan sama- sama menggunakan tutur sebagai objek penelitian yang di dalam Tutur Jatiswara
juga berisi tentang ajaran-ajaran agama.
Kurniawan 2010 dalam skripsinya yang berjudul Tutur Roga Sanghara Bumi Analisis Struktur dan Fungsi. Pada penelitian tersebut Kurniawan
menggunakan teori fungsi untuk menganalisis Tutur Roga Sanghara. Di dalam penelitian ini fungsi yang terkandung dalam Tutur Roga Sanghara menggunakan
teori fungsi yang disampaikan oleh Ratna sebagai dasar acuan teori. Bertujuan untuk mengungkap fungsi Tutur Roga Sanghara dalam lingkungan masyarakat
serta ada juga pemaparan Teeuw mengenai teori fungsi. Penelitian tersebut memberikan inspirasi dalam analisis ini dikarenakan sama-sama menggunakan
tutur sebagai objek penelitian. Selain itu penelitian Kurniawan memiliki relevansi dengan analisis yang dilakukan terutama mengenai fungsi-fungsi yang terkandung
dalam karya sastra tutur. Menemukan fungsi yang terkandung dalam teks Tutur Jatiswara tidak bisa lepas dari bentuk karya tersebut.
Angraeni 2014 dalam skripsinya yang berjudul Teks Geguritan Malelemesan Dalam Pupulan Rariptan Kasawur Karya Ki Jakawana Analisis
Bentuk dan Amanat. Pada penelitian tersebut Angraeni menggunakan teori struktural untuk menganalisis Teks Geguritan Malelemesan. Angraeni dalam
penelitian ini yaitu mengungkapkan struktur Teks Geguritan Malelemesan baik dari segi bentuk maupun segi isi teks geguritannya. Struktur bentuk meliputi; kode
bahasa dan sastra, ragam bahasa, dan gaya bahasa. Sedangkan dari segi isi teks meliputi; bagian awal dan bagian akhir mengenai isi teks Geguritan Malelemesan.
Penelitian yang dilakukan Angraeni, memberikan inspirasi terhadap penelitian ini, karena mengungkap struktur bentuk dan struktur isi. Perbedaannya, penelitian
yang dilakukan oleh Angraeni struktur bentuknya mengungkapkan tentang kode
bahasa dan sastra, ragam bahasa, dan gaya bahasa. Sedangkan pada penelitian terhadap Tutur Jatiswara untuk struktur bentuk hanya mengungkapkan ragam
bahasa dan gaya bahasanya saja. Ketiga kajian tersebut sangat membantu dan memberikan inspirasi dalam
melakukan analisis terhadap teks Tutur Jatiswara sebagai pembanding teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini. Sangat bermanfaat untuk membantu dalam
menyusun kerangka pemikiran dan memberikan gambaran tentang masalah yang berhubungan dengan bentuk dan fungsi.
2.2 Konsep