Morgenthau,  bahwa  ada  kepentingan  yang  ingin  dicapai  dari  banyaknya  usaha yang dikeluarkan oleh Jepang untuk meningkatkan perekonomian di Indonesia.
Untuk memahami penelitian ini lebih lanjut, peneliti kemudian melihat ada 3 konsep yang dapat membantu dalam memahami penelitian ini.
2.2.1 Foreign Aid Agency
JICA  merupakan  agensi  pemerintah  resmi  Jepang  dalam  pemberian bantuan  yang  diberikan  ke  Indonesia  khususnya  di  Bali  dalam  proyek  realisasi
DSDP.  Konsep  Foreign  Aid  Agency  merupakan  konsep  yang  penting  untuk menjelaskan posisi JICA dalam pemerintah Jepang. Dikutip dalam Jurnal Martens
2004 foreign  aid  agencies  can  be  defined  by  opposition  to  domestic  income
redistribution  agencies...........While  domestic  aid  agencies  redistribute  income between donors and recipients who live in the same political constituency, foreign
aid agencies target recipients living outside the donor’ s constituency, usually in developing countries
Dalam  definisi  diatas  dapat  dikatakan  bahwa  Foreign  Aid  Agencies merupakan  oposisi  dari  Domestic  Aid  Agency  yang  hanya  melakukan  pemberian
bantuan  di  bawah  konstituen  politik  yang  sama.  Sedangkan  Foreign  Aid  Agency merupakan  hasil  dari  redistribusi  pendapatan  suatu  negara  yang  bertujuan  untuk
meningkatkan  kualitas  hidup,  ekonomi,  kesehatan,  dan  sektor-sektor  strategis lainnya  di  negara  negara  penerima  donor.  Penerima  donor  dari  Foreign  Aid
Agencies  merupakan  negara-negara  berkembang  yang  dirasa  perlu  untuk menerima bantuan. Bantuan yang diberikan oleh Foreign Aid Agencies ada 2 tipe
besar,  yakni:  humanitarian  aid  yang  fungsinya  untuk  membantu  dan
menanggulangi bencana alam, konflik, dan kondisi darurat yang terjadi di negara penerima  bantuan.  Tipe  kedua  ialah  development  aid,  yakni  pemberian  bantuan
pada sektor-sektor
strategis seperti,
ekonomi, kesehatan,
pendidikan, infrastrukstur, dan hal hal yang bersifat jangka panjang Martens, 2004.
Hampir  setiap  negara  maju  memiliki  Foreign  Aid  Agencies,  contohnya Jepang  dengan  JICA,  Amerika  Serikat  dengan  USAID,  dan  Australia  dengan
AUSAID.  Alokasi  dana  Foreign  Aid  Agencies  dalam  Anggaran  Pendapatan  dan Belanja  Negara  APBN  dapat  dikatakan  bervariasi.  Walaupun  nilai  yang
digelontorkan  untuk  dana  bantuan  dapat  dikatakan  berjumlah  besar,  namun alokasi dana untuk Foreign Aid hanya bernilai kurang dari 5, bahkan ada yang
kurang dari 1 dari APBN mereka Rutsch, 2015. Pada  beberapa  literatur,  fungsi  secara  keseluruhan  dari  Foreign  Aid
Agency dirasa belum mampu dalam membantu negara-negara berkembang secara baik.  Dalam  tulisan  Easterly  2003,  Ia  mengkritik  bagaimana  bantuan  yang
diberikan  oleh  negara-negara  maju  melalui  Foreign  Aid  Agency  menjadi  sangat tidak  efektif  apabila  tidak  ada  lingkungan  pemerintahan  yang  dilengkapi  dengan
kebijakan ekonomi terstruktur. Dalam konteks ini, negara berkembang cenderung memilki  nilai  yang  buruk  dalam  hal  kapasitas  implementasi  kebijakan.  Oleh
karenanya, tidak banyak negara berkembang yang mampu lepas dari label „negara
berkembang‟  meskipun  bantuan  yang  masuk  dianggap  nilainya  tidak  sedikit. Pernyataan  yang  kontras  juga  diungkapkan  oleh  Klees  2010  mengenai  peran
Foreign Aid Agencies,
...essential role is not to achieve publicly stated objectives but rather to maintain a global political economy of inequality
Klees  menegaskan  bahwa  Foreign  Aid  Agency  ada  bukan  untuk menyelesaikan permasalahan negara dunia ketiga maupun mencapai tujuan-tujuan
normatif  yang  mereka  sampaikan,  namun  Foreign  Aid  Agencies  ada  untuk mempertahankan  ketimpangan  ekonomi  politik  global.  Dalam  kontra  diatas  juga
dapat diartikan bahwa, Foreign Aid yang dibawa oleh agensi pemerintah memiliki motif lain diluar motif normatif yang sudah tertulis secara publik.
Diluar  dari  segala  kontra  yang  ada,  perkembangan  yang  terjadi  di  negara dunia ketiga tidak mampu terlepas dari adanya andil Foreign Aid Agency. Foreign
Aid Agency merupakan lembaga resmi langsung dari pemerintah yang merupakan instrumen  bagi  pemerintah  suatu  negara  dalam  urusan  pemberian  bantuan.
Sehingga  dapat  dikatakan  bahwa,  Foreign  Aid  Agency  juga  merupakan representasi  negara,  karena  bekerja  secara  langsung  dan  berasal  dari  anggaran
resmi  negara,  bukan  swasta  layaknya  NGO  Non-Governmental  Organization. Oleh  karenanya  segala  tindakan  yang  dilakukan  oleh    Foreign  Aid  Agency
merupakan  tindakan  resmi  atas  dari  agenda  negara  yang  mencerminkan  tujuan tujuan negara.
2.2.2 Kepentingan Nasional