Partisipan Metode Dan Prosedur Penelitian

Dhiki Triyono, 2014 Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat Ipsi Kota Bandung Sebelum Menghadapi pertandingan popdax Jawa Barat Tahun 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu r 2 = Koefisien korelasi self confidence dengan Trait Anxiety Menurut Kerlinger, 1973 Sugiyono, 2010, hlm. 38 “variabel adalah konstruk constructs atau sifat yang akan dipelajari”. lebih lanjut Sutrisno Hadi Arikunto, 2006, hlm. 159 menyatakan variabel adalah sebagai gejala yang bervariasi. Berdasarkan permasalahan yang ada, variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri dari : 1. Variabel Bebas Independen Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kepercayaan diri Self Confidence. 2. Variabel Terikat Dependen Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kecemasan State dan Trait Anxiety.

B. Partisipan

Partisipan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah orang yang ikut berperan serta dalam suatu kegiatan, misalnya dalam fokus suatu penelitian.Secara garis besar suatu partisipan terdiri dari populasi dan sampel penelitian itu sendiri, serta dimana lokasi penelitian berlangsung mulai dari tahap uji coba Non Sampel hingga pengambilan data yang dibutuhkan dari penelitian sebenarnya. Berikut gambaran partisipan penelitian ini. Tabel. 3.1 Data Partisipan Penelitian Keterangan Gambaran Partisipan Penelitian N jumlah Laki-Laki Perempuan Sampel uji coba Non Sampel 30 orang atlet 13-17 Tahun Setingkat SMP-SMA 56 44 Sampel penelitian 22 orang atlet 13-17 Tahun 59 41 Dhiki Triyono, 2014 Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat Ipsi Kota Bandung Sebelum Menghadapi pertandingan popdax Jawa Barat Tahun 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu IPSI Kota Bandung Lokasi penelitian 1. Uji Coba Non Sampel Tanggal di GOR Bandung. 2. Test dan pengambilan data pada Sampel 22 Atlet IPSI Kota Bandung 20062014 di Balai Kota Bandung.

C. Populasi Dan Sampel Penelitian

Populasi adalah Keseluruhan subjek dalam penelitian Arikunto,2010, hlm. 173, Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono,2009. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet pencak silat IPSI Kota Bandung Tahun 2014 dan sampel pada penelitian ini adalah seluruh subjek yang terdapat dalam populasi yaitu, 22 orang atlet pencak silat IPSI Kota Bandung yang sedang dalam proses menghadapi pertandingan POPDAX Jawa Barat Tahun 2014. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono 2012, hlm. 124 purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam bahasa lebih sederhana purposive sampling dapat dikatakan sebagai secara sengaja mengambil sampel tertentu sesuai persyaratan. Sampel dalam penelitian ini adalah atlet pencak silat yang memiliki kriteria sebagai berikut : 1. Atlet merupakan pembinaan IPSI Kota Bandung Tahun 2014. 2. Atlet berusia 13-17 tahun dan berstatus pelajar di Kota Bandung. 3. Atlet menjalani Training Center dan Program latihan yang sama. 4. Atlet dalam proses menghadapi pertandingan POPDAX Jawa Barat 2014. D. Instrument Penelitian Instrumen adalah alat untuk memperoleh informasi yang akan dikumpulkan Sugiyono, 2011, hlm. 102 .Suatu syarat yang harus diperhatikan dalam memilih instrumen adalah instrumen tersebut harus valid dapat mengukur apa yang hendak diukur dan reliabel ketetapan hasil. Dhiki Triyono, 2014 Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat Ipsi Kota Bandung Sebelum Menghadapi pertandingan popdax Jawa Barat Tahun 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Instrument dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner Angket. Metode kuesioner ini merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, dalam Suis 2010. Pengukuran skala kepercayaan diri dan kecemasan diambil berdasarkan teori kepercayaan diri Vealey 1986 dan Teori kecemasan State Trait Anxiety dari Spielberger 1972. Skala kepercayaan diri disebut State Sport Confidence Inventory SSCI yang terdiri dari 13 item dan skala kecemasan dimensi kecemasan State Trait Anxiety Inventory STAI terdiri dari 36 item yang membedakan secara jelas antara kondisi sementara “S-Anxiety” dan yang lebih umum dan lama kualitasnya “T-Anxiety”. Kualitas yang penting dievaluasi oleh skala STAI adalah perasaan ketakutan, ketegangan, kegelisahan, dan khawatir.

1. Alat Ukur Kepercayaan Diri

Instrument penelitian kepercayaan diri yang digunakan untuk pengambilan data uji coba dan penelitian ini, mengadaptasi alat ukur Vealey 1986 yang menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah keyakinan atau tingkat kepastian individu memiliki kemampuan untuk sukses dalam olahraga.Dengan skalanya yang terkenal State Sport Confidence Inventory SSCI yang terdiri dari 13 item.Respon yang diharapkan diberikan oleh subyek adalah taraf kesetujuan atau ketidaksetujuan dalam tingkatan 1, 2, 3 kategori rendah Low; 4, 5, 6 kategori sedang Medium; dan 7, 8, 9 kategori tinggi High. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrument Skala Kepercayaan Diri Sumber : State Sport Confidence InventorySSCI Vealey 1986 Variabel Dimensi Indikator Item Dhiki Triyono, 2014 Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat Ipsi Kota Bandung Sebelum Menghadapi pertandingan popdax Jawa Barat Tahun 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Self Confidence Physical skills and Training Menjalani keahlian yang dibutuhkan Penguasaan teknik 1, 8, 11 Persepsi terhadap kesiapan fisik Keyakinan mencapai hasil terbaikberprestasi Cognitive Efficiency Membuat keputusan yang benar- benar kritispenting 2, 4, 5, 7, 9 Menjalankan strategi untuk mencapai kesuksesan Konsentrasi yang cukup untuk menjadi sukses Meraih tujuan-tujuan kompetitif anda Meraih kesuksesan secara konsisten Resilience Kemampuan untuk bermain dalam kondisi tertekan 3, 6, 10,12, 13 menyesuaikan diri terhadap situasi yang berbeda dan tetap sukses Bersaing dengan lawan Sukses ketika dalam kondisi banyak kesulitan yang anda hadapi Cepat pulih kembali dari permainan anda yang buruk sehingga anda bisa berhasil Tabel 3.3 Sebaran Item Instrument Skala Kepercayaan Diri Sumber : State Sport Confidence InventorySSCI Vealey 1986 Variabel Favorabel Unfavorabel Jumlah Self Confidence 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 - 13 Jumlah 13 -

2. Alat Ukur Kecemasan STAI

Untuk mengungkap atau mengukur gejala kecemasan ada beberapa metode, yaitu Self report atau questionaire, merupakan sejumlah pernyataan- pernyataan yang harus dilaporkan oleh individu berupa test skala kecemasan Dhiki Triyono, 2014 Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat Ipsi Kota Bandung Sebelum Menghadapi pertandingan popdax Jawa Barat Tahun 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu State-Traite Anxiety Inventory STAI.Tes level kecemasan STAI diciptakan oleh Charles D. Spielberger bekerjasama dengan Richard L. Gorsuch dan Robert C. Lushene 1983. Dalam tes kecemasan ini diperlihatkan „self report’ yang bertujuan untuk mengukur dua konsep kecemasan yang berbeda yaitu kecemasan sesaat State Anxiety dan Kecemasan dasar Trait Anxiety. Format jenis self report ini relatif singkat dan cukup untuk mengukur baik State Anxiety maupun Trait Anxiety Kelebihan dari test STAI adalah memungkinkan perbedaan keadaan dan sifat kecemasan diteliti dengan baik, sedangkan kelemahannya adalah nomor STAI dibuat transparan Kaplan, dkk., 1997. Dengan demikian test ini disusun berdasarkan atas dua komponen yaitu: a. State anxiety A-State, merupakan kecemasan sesaat atau karena keadaan atlet menghadapi pertandingan. b. Trait anxiety A-Trait, merupakan kecemasan sifat yang relatif menetap mengenai kebiasaan subjek menilai situasi pertandingan. Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Kecemasan State dan Trait Anxiety Variabel Indikator Skala State Anxiety Pernyataan subyek mengenai perasaannya menghadapi keadaan dan situasi saat menjelang pertandingan. Perasaan ini berkisar sekitar ungkapan kecemasan,kegugupan,dan ketidakpercayaan diri, dan lainnya skala yang digunakan didasarkan pada skala kecemasan Spielberger STAI State Trait Anxiety berdasarkan rancangan Spielberger 1983. Trait Anxiety Pernyataan subyek mengenai kebiasaannya merasakan ketegangan dalam menghadapi pertandingan atau kompetisi. Tabel 3.5 Dhiki Triyono, 2014 Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat Ipsi Kota Bandung Sebelum Menghadapi pertandingan popdax Jawa Barat Tahun 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sebaran item pada angket Kecemasan State danTrait Anxiety Variabel Favorabel Unfavorabel Jumlah State Anxiety 1, 3, 5, 7, 8, 10, 14, 15, 16, 19 2, 4, 6, 9, 11, 12, 13, 17, 19 19 Trait Anxiety 1, 3, 5, 9, 11, 12, 14, 15, 16 2, 4, 6, 7, 8, 10, 13, 17 17 Tabel 3.6 Teknik Penskoran Skala Kecemasan State Trait Anxiety Arah Pernyataan Tidak sama sekali Sedikit Sedang Sangat Favorabel 4 3 2 1 Unfavorabel 1 2 3 4

3. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrument dilakukan untuk mengetahui apakah tes ini layak untuk digunakan, maka peneliti melakukan uji coba instrument guna mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas.Pada Item-item yang valid selanjutnya akan digunakan dalam instrumen penelitian yang sebenarnya, sedangkan item-item yang tidak valid akan dihapus dan tidak dipergunakan kembali dalam instrumen penelitian yang sebenarnya karena tidak mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji coba tes dilakukan pada 30 orang pelajar setingkat SMP dan SMA berstatus atlet pencak silat TAPAK SUCI MUHAMMADIYAH KOTA BANDUNG dalam proses menghadapi kejuaraan open turnamen “Airlangga Dhiki Triyono, 2014 Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat Ipsi Kota Bandung Sebelum Menghadapi pertandingan popdax Jawa Barat Tahun 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu CUP 2014 ” dan bukan merupakan sampel dalam penelitian. Data dari tes tersebut dianalisis menggunakan perangkat lunak Statistikal Product and Service Solution SPSS for windows versi 16 menggunakan reliability scale. Dari pengujian tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: a. Tes Angket State Sport Confidence SSCI Tabel 3.7 Hasil Uji Coba Validitas Angket Tingkat Kepercayaan Diri Sumber: Peneliti Item Corrected Item-Total Correlation Keterangan Item Corrected Item-Total Correlation Keterangan S1 0,69 Valid S8 0,76 Valid S2 0,54 Valid S9 0,74 Valid S3 0,5 Valid S10 0,64 Valid S4 0,73 Valid S11 0,81 Valid S5 0,65 Valid S12 0,69 Valid S6 0,44 Valid S13 0,82 Valid S7 0,8 Valid Pengambilan keputusan berdasarkan perhitungan nilai Corrected Item- Total Correlation hasil dari analisis Reability Scale.Menurut, Nisfiannor Muhammad 2009: 229, “bahwa untuk menyatakan butir item valid atau tidak valid digunakan patokan 0,200 ”. Terlihat pada tabel 3.7 diatas dari total 13 item 100 memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation diatas 0,200, yang berarti tes tersebut dinyatakan valid. Sedangkan untuk melihat tingkat reliabilitas tes kepercayaan diri ini dapat dilihat dari tabel 3.8 berikut: Dhiki Triyono, 2014 Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat Ipsi Kota Bandung Sebelum Menghadapi pertandingan popdax Jawa Barat Tahun 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Kepercayaan Diri Sumber: Peneliti Cronbachs Alpha Keterangan .926 Reriabel Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan penghitungan nilai Cronbach Alpha, bila nilainya diatas 0,600 maka dinyatakan reliabel.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen tes kepercayaan diri telah memenuhi standar reliabilitas, karena memiliki nilai Cronbach Alpha 0,600. b. Tes Angket level kecemasan State Anxiety A- State Tabel 3.9 Hasil Uji Coba Validitas Angket Kecemasan State Anxiety A State Sumber: Peneliti Item Corrected Item-Total Correlation Keterangan Item Corrected Item-Total Correlation Keterangan S1 .627 Valid S11 .507 Valid S2 -.255 Tidak Valid S12 .241 Valid S3 .507 Valid S13 .392 Valid S4 .241 Valid S14 .211 Valid S5 .392 Valid S15 -.073 Tidak Valid S6 .118 Tidak Valid S16 -.152 Tidak Valid S7 .158 Tidak Valid S17 .053 Tidak Valid S8 .261 Valid S18 .070 Tidak Valid S9 .627 Valid S19 .118 Tidak Valid S10 -.255 Tidak Valid Terlihat pada tabel 3.9 Menunjukan bahwa, dari jumlah total 19 item 100. Item yang valid memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation 0,200 adalah 10 butir item 52 yaitu, nomor 1, 3, 4, 5, 8, 9, 11, 12, 13, dan 14, Sedangkan item yang tidak valid 0,200, berjumlah 9 item 47 yaitu, Dhiki Triyono, 2014 Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat Ipsi Kota Bandung Sebelum Menghadapi pertandingan popdax Jawa Barat Tahun 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu nomor 2, 6, 7, 10, 15, 16, 17, 18 dan 19. Item butir instrumen yang nilai korelasinya di bawah 0.200 dianggap tidak valid sehingga harus dibuang atau diperbaiki. Sedangkan untuk melihat tingkat reliabilitas tes kepercayaan diri Self Confidence ini dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut: Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Kecemasan State Anxiety A State Sumber: Peneliti Cronbachs Alpha Keterangan .782 Reriabel Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan penghitungan nilai Cronbach Alpha bila nilainya diatas 0,600 maka dinyatakan reliabel.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen tes kecemasan State Anxiety pada tabel 3.10 telah memenuhi standar reliabilitas, karena memiliki nilai Cronbach Alpha = 0,782 0,600. c. Tes Angket level kecemasan Trait Anxiety A- Trait Tabel 3.11 Hasil Uji Coba Validitas Angket Kecemasan Trait Anxiety A Trait Sumber: Peneliti Item Corrected Item-Total Correlation Keterangan Item Corrected Item-Total Correlation Keterangan S1 .253 Valid S10 .399 Valid S2 -.163 Tidak Valid S11 -.100 Tidak Valid S3 .357 Valid S12 -.111 Tidak Valid S4 -.153 Tidak Valid S13 .328 Valid S5 .269 Valid S14 -.175 Tidak Valid S6 .035 Tidak Valid S15 .308 Valid S7 .379 Valid S16 .036 Tidak Valid S8 .441 Valid S17 .242 Valid S9 .145 Tidak Valid Dhiki Triyono, 2014 Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat Ipsi Kota Bandung Sebelum Menghadapi pertandingan popdax Jawa Barat Tahun 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Terlihat pada tabel 3.11 Menunjukan bahwa, dari total 17 butir item 100. Item yang valid memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation diatas 0,200 adalah 9 butir item 52 nomor 1, 3, 5, 7, 8, 10, 13, 15, dan 17. Sedangkan item yang tidak valid 0,200, berjumlah 8 item 47,yaitu nomor 2, 4, 6, 9, 11, 12, 14 dan 16. Item butir instrumen yang nilai korelasinya di bawah 0.200 dianggap tidak valid sehingga harus diperbaiki atau dibuang. Sedangkan untuk melihat tingkat reliabilitas tes ini dapat dilihat pada tabel 3.12 dibawah ini Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Kecemasan Trait Anxiety A Trait Sumber: Peneliti Cronbachs Alpha Keterangan .745 Reriabel Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan penghitungan nilai Cronbach Alpha, bila nilainya diatas 0,600 maka dinyatakan reliabel.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen tes kecemasan Trait Anxiety pada tabel 3.11 telah memenuhi standar reliabilitas, karena memiliki nilai Cronbach Alpha = 0,745 0,600. Dhiki Triyono, 2014 Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat Ipsi Kota Bandung Sebelum Menghadapi pertandingan popdax Jawa Barat Tahun 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Metode Dan Prosedur Penelitian

Metode adalah cara atau teknik kerja yang digunakan dalam melakukan suatu penelitian untuk memecahkan suatu masalah. Secara garis besar metode penelitian dibedakan ke dalam tiga metode pokok yaitu studi kasus, eksperimen dan survei.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional, yaitu suatu model penelitian yang menitikberatkan pada masalah atau peristiwa yang sedang berlangsung dengan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang situasi dan kondisi yang ada.Selain itu jenis penelitian korelasional digunakan untuk; 1 Mengukur hubungan diantara berbagai variabel, 2 Meramalkan variabel tidak bebas dari pengetahuan kita tentang variabel bebas, 3 Meratakan jalan untuk membuat rancangan penelitian experimental. Pendekatan yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah bentuk pendekatan kuantitatif yaitu melaksanakan penelitian dengan cara yang sistematis, terkontrol dan empiris. Penelitian kuantitatif ini lebih menekankan kepada cara pikir yang lebih positif yang bertitik tolak dari fakta sosial yang ditarik dari realitas objektif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan skor atau nilai, peringkat, dan frekuensi yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain”. Untuk itu gambaran mengenai prosedur penelitian sangat diperlukan untuk mempermudah dalam melakukan suatu penelitian. Dhiki Triyono, 2014 Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat Ipsi Kota Bandung Sebelum Menghadapi pertandingan popdax Jawa Barat Tahun 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mengenai penjelasan prosedur penelitian diatas penulis mencoba untuk menuangkan dalam bentuk gambar 3.2 dibawah ini: Gambar 3.2 Prosedur Penelitian POPULASI SAMPEL KUES IONER PERCAYA DIRI KUES IONER KECEMAS AN DATA PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA KESIMPULAN Dhiki Triyono, 2014 Hubungan Tingkat Kepercayaan D iri D engan Kecemasan Atlet Pencak Silat Ipsi Kota Bandung Sebelum Menghadapi pertandingan popdax Jawa Barat Tahun 2014 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: Peneliti Berdasarkan prosedur penelitian Gambar 3.2 tersebut langkah- langkah peneliti terinci sebagai berikut: 1. Langkah pertama adalah menentukan populasi, dalam hal ini adalah atlet Pencak silat IPSI Kota Bandung. 2. Kemudian menentukan sampel sejumlah 22 orang atlet, menggunakan teknik purposive sampling. 3. Setelah itu menentukan instrumen yang berupa tes yang sesuai dengan penelitian ini. 4. Melakukan uji coba tes dengan melihat validitas dan reabilitasnya. 5. Selanjutnya adalah melakukan penelitian dan pengambilan data dengan menggunakan instrumen atau tes yang telah disusun kembali. 6. Langkah terakhir yaitu melakukan pengolahan data, menganalisa dan menarik kesimpulan Hipotesis yang didasarkan pada hasil pengolahan dan analisis data.

F. Analisis Data