Teknik Analisis Data Pelaksanaan Penelitian

26 teknik gerak pada tari putri sunda klasik Sekar Putri siswa tingkat Menengah, apakah terjadi peningkatan atau terjadi penurunan setelah diberikan treatment atau perlakuan pada pertemuan 5-8. b. Menyusun Laporan Penelitian - Mengumpulkan data dan analisis data - Mengolah data dan Uji hipotesis - Membuat kesimpulan - Penulisan laporan penelitian

I. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan hal yang paling penting dalam penelitian ini, karena hal ini merupakan proses pengolahan data untuk hasil akhir dalam menguji hipotesis apakah menolak atau menerima hipotesis. Kegiatan yang dilakukan dalam analisis data adalah Mendeskripsikan Data. Mendeskripsikan data adalah kegiatan menggambarkan data yang ada guna memperoleh bentuk nyata dari responden, sehingga lebih mudah dimengerti peneliti atau orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian yang dilakukan Sukardi, 2005 : 86. Penelitian ini menggunakan prinsip analisis statistika deskriptif, tujuannya untuk meringkas data supaya lebih mudah dipahami.Yang termasuk analisis deskriptif adalah termasuk mengukur tendensi sentral, mengukur variabilitas, mengukur hubungan, mengukur perbandingan, dan mengukur posisi suatu skor. a Mengukur Tendensi Sentral Kegiatan mengukur tendensi sentral ini termasuk menghitung: - Modus yang berarti angka yang paling sering muncul dalam suatu frekuensi data. Mo - Median yang berarti angka yang berada di tengah-tengah suatu frekuensi data. Me - Mean yang berarti rata-rata dalam suatu skor atau frekuensi data. X b Mengukur Variabilitas Setelah data rata-rata atau mean dihitung, selanjutnya adalah mengukur variabilitas atau jarak penyebaran surat skor terhadap garis mean, yakni dengan cara mengukur: - Standar Deviasi, - Varian c Mengukur Perbandingan dan Mengukur Posisi Skor : Dalam tabel dan diagram 27 Kegiatan ini bertujuan untuk mempermudah para peneliti atau pengembang membuat kesimpulan apa arti semua fenomena yang terjadi di lapangan. Dalam kegiatan ini peneliti harus memahami jenis variabel yang digunakan, apakah termasuk ke dalam variabel diskrit atau variabel kontinu. Dari ketiga kegiatan analisis tersebut, maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. Rerata atau Mean X = ∑X � X = Rata-rata atau Mean N = Jumlah frekuensi Deviasi baku �� = �� � SD = Standar Deviasi Dimana, �� = ∑� 2 − ∑� 2 � SS = Jarak dari setiap skor dari rerata Varian �² = �∑� 2 −∑�² � �−1 S 2 = Varian Sumber : Buku Metodologi Penelitian. Sukardi 2005 Skripsi Ernita Aprilianti 2014 Dini Oktavia, 2014 Penerapan Tari Kawit Untuk Meningkatkan Kemampuan Teknik Gerak Pada Siswa Tingkat Menengah Di Padepokan Surya Medal Putera Wirahma Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kemampuan bergerak adalah hal yang paling utama yang harus dikuasai oleh seorang penari. Padepokan Surya Medal Putera Wirahma adalah salah satu sanggar yang memiliki kurang lebih 70 orang siswa tari. Setelah melakukan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, siswa kelas Menengah adalah kelas siswa yang peneliti fokuskan untuk dilakukan penerapan tari Kawit. Proses dilakukan selama dua belas kali pertemuan. Pertemuan 1 sampai dengan 4 melakukan tes pra-treatment. Pra-treatment dilakukan selama empat kali pertemuan dengan cara setiap pertemuan treatment melakukan latihan tari Sekar Putri. Pertemuan 5 sampai dengan 8, adalah proses penerapan tari Kawit. Kedisiplinan dan ketekunan menjadi hal yang harus dilakukan oleh siswa. Pertemuan 9 sampai dengan 12, siswa melakukan kembali tes tari Sekar Putri yang dilakukan perkelompok. Proses terberat yang terjadi pada pertemuan 5 dan 6, karena pada tahap ini siswa kesulitan untuk sabar dalam proses pembelajaran, siswa tidak terbiasa melakukan pembelajaran tari secara rinci dan jelas. Kedisiplinan dan ketekunan jadi hal utama yang harus siswa lakukan. Proses yang signifikan terlihat pada pertemuan 7 dan 8, karena siswa terlihat sudah bisa mengendalikan kesabarannya dalam melakukan pembelajaran tari Kawit yang diterapkan oleh peneliti. Tari Kawit sederhana, kosageraknya tidak banyak, namun geraknya mewakili dasar-dasar gerak tari Sunda, banyak pengulangan gerak, temponya lambat, sehingga anak dapat menghafal dengan cepat, dengan pengulangan anak dapat lebih mudah membiasakan teknik. Dengan demikian, bila sudah terbiasa skill menari siswa akan kuat dan terbentuk dengan benar. Setelah mengalami treatment melalui penerapan tari Kawit, maka kemampuan siswa dalam menangkap pola-pola gerak lebih cepat. Selain itu,