EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN CD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK TARI PADA PEMBELAJARAN SENI TARI.

(1)

i DAFTAR ISI

Halaman Judul……... i

Halaman Pernyataan………. ii

Halaman Pengesahan……… iii

Abstrak………. iv

Kata Pengantar……….. v

Daftar Isi………... vii

Daftar Lampiran……… x

Daftar Tabel………... xi

Daftar Gambar………... xiv

BAB I PENDAHULUAN……… 1

A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Rumusan Masalah………. 7

C. Pertanyaan Penelitian……… 7

D. Batasan Masalah………... 8

E. Tujuan Penelitian……….. 9

F. Manfaat Penelitian………..……. 10

G. Variabel Penelitian……… 10

BAB II EFEKTIVITAS MEDIA CD INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI……… 11

A. Hakekat Pembelajaran Seni Tari………. 11

1. Tujuan Pembelajaran Seni Tari …... 13

2. Aspek Kemampuan Gerak Tari dalam Pembelajaran Seni Tari………….. 15


(2)

ii

B. Belajar dan Pembelajaran………... 25

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran……….... 25

2. Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran………. 28

3. Sumber Belajar... 30

C. Multimedia dalam Pembelajaran ………. 34

1. Pengertian Media Pembelajaran……… 34

2. Jenis-jenis Media Pembelajaran...…………. 36

3. Ciri-ciri Media Pembelajaran... 38

4. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran... 41

5. Peran Media Dalam Pembelajaran Seni Tari... 42

6. Media Pembelajaran CD Interaktif... ... 45

BAB III METODE PENELITIAN……….... 49

A. Metode Penelitian………. 49

B. Desain Penelitian……….. 51

1. Model Desain Penelitian………... 51

2. Variabel dan Hipotesis Penelitian... ... 54

C. Populasi dan Sampel Penelitian... ... 56

D. Instrumen Penelitian……… 57

1. Bentuk Intrumen………... 57

E. Teknik Pengumpulan Data……….... 61


(3)

iii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 72

A. Hasil Penelitian……….. 67

1.Kondisi lingkungan dan Implementasi pembelajaran Seni Tari…………. 68

2.Efektivitas media pembelajaran CD Interaktif terhadap pembelajaran seni tari……… 72

B. Pengujian Hipotesis………... 129

C. Pembahasan………..………. 134

BAB V SIMPULAN DAN SARAN……….. 142

A. Simpulan……….. 142

B. Saran/ Rekomendasi……….…… 144


(4)

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Penelitian... 149

Pedoman 2 Wawancara Guru... 150

Lampiran 3 Pedoman Wawancara Siswa... ... 152

Lampiran 4 Silabus... 153

Lampiran 5 Rencana Pembelajaran (RPP)………... 154

Lampiran 6 Tampilan CD Interaktif Pembelajaran Seni Tari……… 162

Lampiran 7 Dokumentasi Pembelajaran Seni Tari…………... 164

Lampiran 8 Penilaian Kemampuan Gerak……… 165

Lampiran 9 Respon Siswa... 167

Lampiran 10 Analisis Hasil Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen dan Kontrol………... 168

Lampiran 11 Nilai Pretest dan Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol….. 170

Lampiran 12 Grafik Hasil Skor Tes Siswa Kelas Eksperimen…………. 194

Lampiran 13 Daftar Kelas VI……….... 195


(5)

v

DAFTAR TABEL

Tabel Nama Hal

2.1 Konsep Gerak (Mevement Concept) 18

3.1 Desain Eksperimen 52

3.2 Kategori Tingkat Gain 64

4.1 Data siswa Kelompok Eksperimen 69

4.2 Data Siswa Kelompok Kontrol 70

4.3 Deskripsi Data Pretest Aspek Hapalan Eksperimen Dan Kontrol 73 4.4 Uji Normalitas Data Pretes Kelompok Eksperimen pada aspek

hapalan

75 4.5 Uji Normalitas Data Pretes Kelompok kontrol pada aspek hapalan

gerak

76

4.6 Independent Samples Test Aspek Hapalan Gerak 78 4.7 Deskripsi Data Pretest Aspek Teknik Gerak Eksperimen dan Kontrol 80 4.8 Uji Normalitas Data Pretes Kelompok Eksperimen pada aspek teknik

gerak

82 4.9 Uji Normalitas Data Pretes Kelompok Kontrol pada aspek teknik

gerak

83

4.10 Independent Samples Test Aspek Teknik Gerak 85 4.11 Deskripsi Data Pretest Aspek Ruang Gerak Eksperimen Dan Kontrol 87 4.12 Uji Normalitas Data Pretes Kelompok Eksperimen pada aspek ruang

gerak

89

4.13 Uji Normalitas Data Pretes Kelompok Kontrol pada aspek ruang gerak


(6)

vi

4.14 Independent Samples Test Aspek Ruang Gerak 92 4.15 Deskripsi Data Posttest Aspek Hapalan Gerak Eksperimen dan

Kontrol

94

4.16 Uji Normalitas Data Posttest Aspek Hapalan Gerak Kelompok Eksperimen.

96

4.17 Uji Normalitas Data Posttest Aspek Hapalan Gerak Kelompok Eksperimen

97

4.18 Independent Samples Test Hapalan Gerak 99

4.19 Deskripsi Data Posttest Aspek Teknik Gerak Eksperimen dan Kontrol

101 4.20 Uji Normalitas Data Posttest Aspek Teknik Gerak Kelompok

Eksperimen

103 4.21 Uji Normalitas Data Posttest Aspek Teknik Gerak Kelompok

Kontrol

104 4.22 Independent Sample Test Aspek Teknik Gerak 106

4.23 Deskripsi Data Posttest Aspek Ruang Gerak Eksperimen dan Kontrol

108 4.24 Uji Normalitas Data Posttest Aspek Ruang Gerak Kelompok

Eksperimen

110 4.25 Uji Normalitas Data Posttest Aspek Ruang Gerak Kelompok

Kontrol

111 4.26 Independent Samples Test Aspek Ruang Gerak 113 4.27 Uji Beda Rata-rata Pretest dan Posttest Aspek Hapalan Gerak

Kelompok Eksperimen

115 4.28 Paired Samples Test Kelompok Eksperimen Aspek Hapalan Gerak 115 4.29 Uji Beda Rata-Rata Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol Aspek

Hapalan Gerak

117 4.30 Paired Samples Test Kelompok Kontrol Aspek Hapalan Gerak 117 4.31 Gain Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest Aspek Hapalan Gerak 118

4.32 Uji Beda Rata-rata Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen Aspek Teknik Gerak

120 4.33 Paired Samples Test Kelompok Eksperimen Aspek Teknik Gerak 120 4.34 Uji Beda Rata-Rata Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol Aspek

Teknik Gerak


(7)

vii

4.35 Paired Samples Test Kelompok Kontrol Aspek Teknik Gerak 122 2.36 Gain Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest Teknik Gerak 123 4.37 Uji Beda Rata-rata Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen

Aspek Ruang Gerak

125 4.38 Paired Samples Test Kelompok Eksperimen Aspek Ruang Gerak 125 4.39 Uji Beda Rata-rata Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol Aspek

Ruang Gerak

127 4.40 Paired Samples Test Kelompok Kontrol Aspek Ruang Gerak 127 4.41 Gain Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest Aspek Ruang 128

4.42 Group Statistics Hapalan 130

4.43 Uji beda Rata-rata Posttest Kelas Eksperemen dan Kontrol Aspek Hapalan

130

4.44 Group Statistics Hapalan 131

4.45 Uji beda Rata-rata Posttest Kelas Eksperemen dan Kontrol Aspek Teknik

132

4.46 Group Statistics Ruang 133

4.47 Uji beda Rata-rata Posttest Kelas Eksperemen dan Kontrol Aspek Ruang


(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Nama Hal.

2.1 Bentuk Penilaian Sajian tari 24

2.2 Kedudukan Media 35

4.1 Normal Probability Plot Pretest Eksperimen Aspek Hapalan Gerak

75 4.2 Normal Probability Plot Pretest Kontrol Normal Probability Plot

Pretest Eksperimen Aspek Hapalan Gerak

77 4.3 Normal Probability Plot Pretest Eksperimen Aspek Teknik gerak 82 4.4 Normal Probability Plot Pretest Kontrol Aspek Teknik gerak 84 4.5 Normal Probability Plot Pretest Aspek Ruang Eksperimen 89 4.6 Normal Probability Plot Pretest Kontrol Aspek Ruang Gerak 91 4.7 Normal Probability Plot Posttest Eksperimen Aspek Hapalan

Gerak

97 4.8 Normal Probability Plot Posttest Kontrol Aspek Hapalan Gerak 98 4.9 Normal Probability Plot Posttest Eksperimen aspek teknik gerak 103 4.10 Normal Probability Plot Posttest Kontrol aspek teknik gerak 105 4.11 Normal Probability Plot Posttest Eksperimen Aspek Ruang

Gerak

110 4.12 Normal Probability Plot Posttest Kontrol Aspek Ruang Gerak 112 4.1 Grafik Perbedaan(Gain) Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest

Aspek Hapalan Gerak

119

4.2 Grafik Perbedaan(Gain) Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest Aspek Teknik Gerak

124

4.3 Grafik Perbedaan(Gain) Nilai Rata-rata Pretest dan Posttest Aspek Ruang Gerak


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kontes pendidikan seni untuk sekolah dasar tidak menuntut siswa menjadi seniman atau pekerja seni. Tuntutan secara mendalam bahwa pembelajaran seni dapat membantu menumbuh kembangkan anak didik menjadi lebih aktif dan kreatif melalui seni. Hal ini sejalan dengan Undang-undang sistem pendidikan nasional No 20 tahun 2003 disebutkan bahwa tujuan pendidikan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pada standar isi kurikulum KTSP di Sekolah Dasar mata pelajaran seni budaya dijabarkan dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar, pada setiap standar kompetensi mata pelajaran seni budaya mencakup kegiatan berapresiasi karya seni dan berekspresi melalui karya seni. Sebagaimana telah diketahui bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) mata pelajaran Seni Budaya mencangkup kegiatan berapresiasi karya seni dan berkreasi/ berekspresi melalui karya seni rupa, musik, tari teater ( Tim Pustaka Yustisia, 2007 : 96). Bertolak dari cangkupan pelajaran seni budaya, pembelajaran seni tari merupakan salah satu pelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan apresiasi siswa melalui karya seni tari. Untuk


(10)

mencapai tujuan pembelajaran seni tari perlu dikembangkan proses pembelajaran yang mengarah pada pencapaian tujuan dan keberhasilan suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi, kreativitas siswa untuk belajar, dan kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran. Dalam mencapai tujuan proses pembelajaran guru perlu memperhatikan beberapa komponen yang terkait didalamnya yaitu tujuan pembelajaran, isi/materi, metode, media dan evaluasi (Sanjaya, 2008 : 204). Dengan kata lain salah satu komponen tersebut ditinggalkan, maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan lancar.

Salah satu komponen dalam proses pembelajaran adalah media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran pada orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat ini. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi (Arsyad, 2007 :15).

Terkait dengan penggunaan media pembelajaran sebagai suatu komponen yang dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Penulis menemukan fenomena yang terjadi di Sekolah Dasar pada pembelajaran seni tari, masih kurang memanfaatkan media pembelajaran sebagai salah satu komponen yang harus digunakan dalam proses pembelajaran. Hal serupa diungkapkan juga oleh Komalasari (2004: 6) dalam penelitiannya, bahwa “Pembelajaran tari di


(11)

sekolah-sekolah mengacu model demontrasi, yakni dengan melalui rekonstruksi urutan motif-motif gerak yang telah tersusun menjadi suatu tarian. Pemberian materi gerak yang telah tersusun menjadi suatu tarian. Pemberian materi pembelajaran seperti ini kurang mengakomodasi peningkatan kepekaan, imajinasi, dan kreativitas peserta didik. Kenyataan menunjukkan dari model pembelajaran seperti di atas menekankan kemampuan ingatan/ hapafalan peserta didik .” Sehingga bertentang dengan tujuan pembelajaran seni tari yang meningkatkan motivasi, kreativitas siswa untuk belajar menari.

Hal tersebut senada dengan apa yang diungkapkan oleh Masunah dan Narawati (2003 :271) bahwa “ Pendidikan tari di sekolah formal mengarah pada cara ceramah dan demontrasi. Cara ceramah biasanya dilaksanakan dengan cara guru menyampaikan berbagai informasi kepada siswa secara oral tentang materi yang dipelajari. Cara demontrasi dilaksanakan dengan cara praktik pengajaran tari tradisi yang ada. Pelatih atau guru mencontohkan gerak-gerak tari, kemudian siswa yang biasanya berada dibelakang guru, meniru dan melatihnya sampai sesuai dengan standar tuntutan estetis tari tertentu, yaitu wiraga, wirama, dan wirasa.”. Metode peniruan gerak memang bukan metode yang salah digunakan untuk pembelajaran tari, tetapi esensi dari pembelajaran tari itu sendiri yang harus diperhatikan yaitu karakteristik siswa yang berbeda, usia dan tingkat kemampuan yang berbeda. Pembelajaran tari pada sekolah dasar diharapkan dapat menumbuhkan rasa senang, gembira melalui gerak. Pemilihan media yang paling tepat yang harus diperhatikan


(12)

oleh seorang guru untuk mencapai tujuan yang diharapkan yaitu menumbukan minat, motivasi, kreativitas, apresiatif, rasa senang dan gembira dalam pembelajan seni tari.

Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan didapatkan bahwa, kegiatan pembelajaran seni tari di Sekolah Dasar Negeri Situraja dan Sindangwangi Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang yang selama ini berlangsung sebagian besar masih menggunakan metode peniruan gerak. Dalam pembelajarannya guru masih jarang memanfaatkan media pembelajaran, terlebih menggunakan media yang berbasis komputer. Kurangnya guru dalam menggunakan media pembelajaran dapat menciptakan suasana pembelajaran yang kurang menarik perhatian siswa untuk belajar. Hal serupa juga terlihat pada kurang keseriusannya siswa dalam pembelajaran tari terlebih pada materi tari nusantara atau tradisional, pada dasarnya siswa kurang begitu tertarik untuk mempelajarinya.

Berbagai penyebab rendahnya motivasi dan kemampuan gerak tari tersebut disinyalir timbul dari sistem pembelajaran yang dilakukan di lembaga pendidikan. Penyebab utama keberhasilan sekaligus ketidakberhasilan suatu proses pembelajaran disebabkan adanya pengaruh media pembelajaran. Hal itu cukup beralasan mengingat pembelajaran dapat dimaknai sebagai arrangement of information. Sebagaimana diungkapkan oleh Heinich (1996:7) yang mendefinisikan “ Instruction is the arrangement of information and the environment to facilitate learning. Menurutnya, pembelajaran adalah pengaturan informasi dan lingkungan yang bertujuan untuk memfasilitasi terjadinya proses belajar. Heinich (1996 :7) juga menyebutkan bahwa “


(13)

learning involves the selection, arrangement, and delivery information in an appropriate environment and the way learners interact wit that information. Artinya pembelajaran meliputi seleksi, persiapan, dan penyampaian informasi dalam lingkungan yang tepat dan merupakan cara peserta didik berinteraksi dengan informasi tersebut.

Penggunaan media dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Media pembelajaran merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas interaksi antara guru dan peserta didik. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat mengkomunikasikan materi pembelajaran kepada peserta didik guna memberikan rangsangan terhadap pikiran, perhatian, minat agar terjadi proses pembelajaran yang efektif. Media pembelajaran menurut Sardiman (2004) berguna untuk : 1) menimbulkan gairah belajar; 2) mempersamakan pengalaman; 3) meningkatkan pengalaman; 4) menimbulkan persepsi yang sama. Melalui empat kategori media yakni media visual; media audio; media audio-visual; dan media dramatisasi. Media pembelajaran yang baik adalah media yang dapat dipersepsi dengan baik oleh peserta didik, sehingga pembelajaran dapat berjalan optimal. Persepsi dimaknai sebagai proses kognitif yang dialami seseorang dalam memahami pesan/informasi dari lingkungan melalui indera penglihatan, pendengaran, perabaan, perasaan, maupun penciuman (Putra : 2008). Persepsi seseorang dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan terhadap sesuatu. Artinya, seseorang akan memberikan reaksi positif apabila hal itu merupakan kebutuhan baginya. Agar pembelajaran Seni Tari dapat meningkatkan


(14)

motivasi dan kemampuan gerak tari, maka guru harus menyedian media yang memadai.

Keterbatasan kemampuan guru seni tari dan ketersedian media pendukung pembelajaran menjadi salah satu faktor yang menghambat pembelajaran tari. Penggunaan media pembelajaran seni tari akan lebih bermakna, mudah dipahami, dan menarik siswa untuk belajar. Untuk itu peneliti tertarik menerapkan media pembelajaran CD Interaktif, sebagai salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat meningkatkan memotivasi siswa untuk mau belajar menari dan meningkatkan kemampuan gerak tari khususnya pada materi yang dianggap kurang menarik untuk siswa dan sulit dipelajari. Media pembelajaran CD Interaktif merupakan media yang informasinya akan mudah dimengerti karena sebanyak mungkin indera, terutama telinga dan mata, digunakan untuk menyerap informasi itu. Media CD Interaktif juga merupakan media yang memiliki komponen yang lengkap atau multimedia yaitu visual, audio, video, teks, dan grafis, sehingga media tersebut akan sangat menarik dan memudahkan siswa untuk belajar. Hal ini sejalan dengan pendapatnya (Arsyad, 2007 : 172 ) yang mengatakan bahwa multimedia berbasis komputer ini sangat menjanjikan penggunaannya dalam bidang pendidikan Sehingga diharapkan media pembelajaran CD Interaktif tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap pembelajaran seni tari di Sekolah Dasar.

Dalam penelitian ini penulis mencoba melihat efektifitas media pembelajaran CD interaktif sebagai upaya peningkatan motivasi dan kemampuan gerak tari pada


(15)

pembelajaran seni tari. Agar lebih terfokus, maka penelitian ini diberi judul ”Efektivitas Media Pembelajaran CD Interaktif Untuk Meningkatkan Kemampuan Gerak Tari Pada Pembelajaran Seni Tari”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas dan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai masalah yang diteliti, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimana efektivitas media pembelajaran CD Interaktif terhadap peningkatan kemampuan gerak siswa pada pembelajaran seni tari di kelas VI Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang ?

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka pertanyaan penelitian di jabarkan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan gerak tari yang menggunakan media pembelajaran CD Interaktif dibandingkan siswa yang mengikuti pembelajaran biasa pada aspek hapalan gerak pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang ?

2. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan gerak tari yang menggunakan media pembelajaran CD Interaktif dibandingkan siswa yang


(16)

mengikuti pembelajaran biasa pada aspek teknik gerak pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang?

3. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan gerak tari yang menggunakan media pembelajaran CD Interaktif dibandingkan siswa yang mengikuti pembelajaran biasa pada aspek ruang gerak pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang?

4. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran seni tari menggunakan media pembelajaran CD Interaktif ?

D.Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup masalah di atas, maka peneliti dalam ini menentukan batasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini ialah :

adalah sebagai berikut :

1. Efektivitas dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan media pembelajaran CD Interaktif dalam pembelajaran seni tari ini mampu meningkatkan kemampuan gerak dalam pembelajaran seni tari, dengan pembelajaran konvesional tanpa menggunakan media yaitu berupa peniruan gerak tari.

2. Adapun materi dalam pembelajaran tari yaitu tari daerah setempat yaitu tari merak


(17)

3. Kemampuan gerak tari merupakan salah satu aspek dalam penilaian tari yaitu aspek wiraga.

E.Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapat data penelitian dan menganalisisnya sedalam mungkin mengenai efektivitas media pembelajaran CD Interaktif dalam meningkatkan kemampuan gerak pembelajaran seni tari. Adapun tujuan khusus pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

.1. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan gerak tari yang menggunakan media pembelajaran CD Interaktif dibandingkan siswa yang mengikuti pembelajaran biasa pada aspek hapalan gerak pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang.

2. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan gerak tari yang menggunakan media pembelajaran CD Interaktif dibandingkan siswa yang mengikuti pembelajaran biasa pada aspek teknik gerak pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang .

3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan gerak tari yang menggunakan media pembelajaran CD Interaktif dibandingkan siswa yang mengikuti pembelajaran biasa pada aspek ruang gerak pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang.


(18)

4. Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran seni tari menggunakan media pembelajaran CD Interaktif .

F.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat :

1. Bagi siswa, meningkatkan kemampuan gerak tari pada pembelajaran seni tari, melalui media pembelajaran CD Interaktif.

2. Guru, untuk membantu memecahkan masalah belajar mengajar yang dialami guru selama ini. Serta berguna dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar dengan menggunakan teknologi sebagai media.

3. Bagi sekolah, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan program pembelajaran yang efektif bermakna dan menyenangkan.

4. Bagi peneliti selanjutnya sebagai bahan awal, pembanding atau rujukan bagi peneliti yang dilakukan.

G. Variabel Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini memiliki tiga variabel yang dibagi atas Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah media pembelajaran CD Interaktif sedangkan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah kemampuan gerak tari, yang dibagi kedalam tiga aspek yaitu hapalan gerak, teknik gerak dan ruang gerak.


(19)

(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pada bab ini disajikan uraian tentang hal-hal yang berkenaan dengan menentukan sumber data penelitian, metode serta teknik pengumpulan data, tahap-tahap dalam pelaksanaan penelitian, serta pedoman pengolahan data dan analisis data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Oleh karena, program penelitian yang akan dilaksanakan adalah untuk mengujicobakan suatu desain atau model pembelajaran seni tari dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif untuk meningkatkan kemampuan gerak tari pada siswa kelas VI Sekolah Dasar (SD). Jadi media CD Interaktif di dalam penelitian ini hanya merupakan suatu instrument untuk membantu siswa dalam pembelajaran seni tari.

Adapun mengenai pengertian penelitian eksperimen menurut Suharsimi Arikunto (1997:257) adalah “ penelitian untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subyek penyelidik “. Pada umumnya jenis metode penelitian eksperimen sering dipergunkan oleh seorang peneliti yang ingin mengadakan riset ilmiah di wilayah kajian pendidikan. Variabel-variabel dalam penelitian eksperimen yakni variabel bebas atau independent variabel dan variabel terikat (dependent variabel), sudah ditentukan secara tegas oleh para penelit sejak awal penelitian. Variabel bebes (independent variabel terikatnya (dependent variabel)


(21)

adalah optimalisasi kemampuan berpikir siswa. Dalam hal ini Sukardi (2003 : 179) mempertegas mengenai jenis penelitian eksperimen sebagai berikut.

Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang paling produktif, karena jika penelitian tersebut dilakukan dengan hubungan sebab akibat. Disamping itu, penelitian eksperimen juga merupakan salah satu bentuk bentuk penelitian yang memerlukan syarat yang relatif lebih ketat jika di bandingkan dengan jenis penelitian lainnya. Hal ini karena sesuai dengan maksud para peneliti yang menginginkan adanya kepastian untuk memperoleh informasi tentang variable nama yang menyebabkan sesuatu terjadi variabel yang memperoleh akibat dari terjadinya perubahan dalam suatu kondisi eksperimen meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat.

Dalam desain eksperimen murni, pengontrolan variabel dilakukan secara ekstra dan penuh, agar memenuhi validitas internal dan biasanya dilakukan pada sebuah laboratorium yang telah disiapkan. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Sudjana (2002: 43), bahwa praktik eksperimen murni dengan melakukan kelas kontrol sedemikian ketat hanya mungkin bisa dilakukan dalam laboratorium. Sedangkan praktik pendidikan yang memerlukan terjadinya interaksi di dalam kelas baik antara siswa dengan siswa atau guru maupun siswa dengan lingkungan akan sangat sulit melakukan pengontrolan yang sedemikian ketat. Demikian pula pemberian perlakuan dalam eksperimen secara teratur, melakukan pembagian kelompok secara acak, dan pengukuran variabel juga tidak selalu dapat dilaksanakan secara ketat. Bahkan lebih lanjut Sudjana dan Ibrahim mengatakan bahwa situasi kelas sebagai tempat mengkondisikan perlakuan tidak memungkinkan melakukan pengontrolan yang sedemikian ketat seperti apa yang dikehendaki dalam penelitian eksperimen murni. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode penelitian


(22)

kuantitatif, dengan melalui uji coba perlakuan pendekatan dalam pembelajaran seni tari di dalam kelas.

B. Desain Penelitian

1.Model Desain Penelitian

Penelitian untuk menguji pengaruh penggunaan media pembelajaran CD Interaktif terhadap peningkatan kemampuan gerak tari dalam penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen. Metode eksperimen merupakan penelitian yang berusaha untuk mencari dan menguji pengaruh satu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang memberi pengaruh disebut dengan variabel bebas (independent variables) dan variabel yang dipengaruhi disebut sebagai variabel terikat (dependent variables) (Syaodih, 2006:58). Dalam penelitian ini variable yang memberi pengaruh/ variable bebas (independent variable) adalah media pembelajaran CD interaktif sedangkan variable yang dipengaruhinya/ variabel terikat (dependent variables) adalah kemampuan gerak tari.

Dengan desain dalam penelitian ini menggunakan desain“ The matching only pretest-post. Siswa diberi pretes terlebih dahulu, kemudian diberi perlakuan pembelajaran dan kemudian diberi postes. Pretes dan postes dilaksanakan dengan menggunakan tes yang sama, untuk lebih jelasnya dapat diliha pada tabel sebagai berikut :


(23)

Tabel 3.1 Desain Eksperimen

Group Pre-test Perlakuan Post-tes

Eksperimen O X1 O

Kontrol O X2 O

Sumber : Syaodih (2006 : 207)

keterangan:

O : Pretes dan Postes

X1 : Perlakuan dengan penggunaan media CD Interaktif

X2 : Perlakuan dengan penggunaan peniruan gerak

Dalam penelitian eksperimen ini, ditentukan dua kelompok objek penelitian yaitu kelompok eksperimen dan anggota kelompok kontrol. Penentuan kedua kelompok tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik sample random sampling. Dalam teknik ini setiap kelas yang menjadi populasi mempunyai peluang sama dan bebas dipilih sebagai anggota sampel.

Adapun langkah-langkah penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut : (1) studi pendahuluan, dengan tujuan mengumpulkan dan mengkaji kondisi pembelajaran


(24)

yang ada saat ini. (2) Merumuskan masalah, merumuskan pertanyaan penelitian, mengidentifikasi tujuan penelitian, merumuskan definisi operasional (3) studi literatur dari beberapa sumber yang relevan. (4) membuat rencana penelitian yang di dalamnya mencangkup kegiatan : a) menentukan variabel; b) membuat hipotesis; c) menentukan populasi dan sample; d) menentukan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen; e) membuat instrumen untuk mengambil data yang diperlukan; f) mengidentifikasi prosedur pengumpulan data; (5) melaksanakan eksperimen; (6) mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen; (7) mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah ditentukan; (8) Menganalisis data dan melakukan tes signifikasi dengan teknik statistik yang relevan untuk menentukan tahap signifikan hasilnya ; (9) menganalisis hasil, menyimpulkan, pembahasan dan membuat laporan hasil penelitian.

Dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengujicobakan media pembelajaran CD Interaktif dengan menggunakan model simulasi sebagai model eksperimen dan model yang digunakan guru sebagai model kontrol. Dari penelitian ini hasil yang ingin dicapai adalah adanya peningkatan kemampuan gerak tari dalam pembelajaran seni tari. Adapun pengolahan data tersebut meliputi : a) deskripsi hasil pretes dan postest, b) uji normalitas pretest dan postes, c) homoginitas varians, d) Gain perbedaan nilai rata-rata pretest dan posttest.


(25)

2. Variabel dan Hipotesis Penelitian

Variabel penelitian akan menjelaskan faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Penelitian ini memiliki tiga variabel yang dibagi atas Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah media pembelajaran CD Interaktif sedangkan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah kemampuan gerak tari. Adapun yang mengenai penjelasan variable tersebut adalah :

1) Media Pembelajaran CD Interaktif

Media pembelajaran CD Interaktif merupakan sebuah media yang menegaskan sebuah format multimedia yang dikemas dalam sebuah CD (Compact Disk) atau berupa piringan (CD) dan penggunaannya dilakukan melalui bantuan komputer dengan tujuan supaya siswa dapat berinteraksi dalam pembelajaran. Media pembelajaran dalam penelitian ini berupa model pembelajaran simulasi. Sofware programnya menyajikan materi, animasi, gambar, video dan pengalaman yang membutuhkan respon siswa. Adapun tahapanya yaitu (1) menggali pengetahuan/ stimulus siswa melului animasi perilaku burung, (2) penyajian informasi dengan menampilkan gerak tari merak (3) pemberian fesedback tentang respon untuk mengikuti gerak tari merak (4) Segmen penyajian informasi sebagai analisis keseluruhan materi berupa gerak melalui video, dan (5) penutup.


(26)

2) Kemampuan gerak tari

Kemampuan gerak tari merupakan salah satu aspek dalam penilaian tari yaitu aspek wiraga. Kemampuan gerak ini merupakan indikator ketercapaian hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran seni tari dengan menggunakan media CD Interaktif.. Indikator dari kemampuan gerak yaitu hapalan gerak, teknik gerak dan ruang gerak.

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1) Hipotesis nol (Ho) : Tidak terdapat peningkatan kemampuan gerak tari pada aspek hapalan gerak tari yang signifikan antara penggunaan media CD Interaktif dengan pembelajaran konvensional atau peniruan gerak. Hipotesis kerja (Ha) : terdapat perbedaan peningkatan kemampuan gerak pada aspek hapalan gerak tari yang signifikan antara penggunaan media CD Interaktif dengan pembelajaran konvensional atau peniruan gerak. 2) Hipotesis nol (Ho) : Tidak terdapat peningkatan kemampuan gerak tari

pada aspek teknik gerak tari yang signifikan antara penggunaan media CD Interaktif dengan pembelajaran konvensional atau peniruan gerak.

Hipotesis kerja (Ha) : terdapat perbedaan peningkatan kemampuan gerak pada aspek teknik gerak tari yang signifikan antara penggunaan media CD Interaktif dengan pembelajaran konvensional atau peniruan gerak.

3) Hipotesis nol (Ho) : Tidak terdapat peningkatan kemampuan gerak tari pada aspek ruang gerak tari yang signifikan antara penggunaan media CD Interaktif dengan pembelajaran konvensional atau peniruan gerak.


(27)

Hipotesis kerja (Ha) : terdapat perbedaan peningkatan kemampuan gerak pada aspek ruang gerak tari yang signifikan antara penggunaan media CD Interaktif dengan pembelajaran konvensional atau peniruan gerak.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (1997 : 108) menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini adapun populasinya yaitu seluruh siswa segugus 01 Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang yang berjumlah 9 sekolah. Sampel penelitian yaitu kelompok siswa kelas eksperimen yaitu SDN Situraja sejumlah 31 orang dan satu kelompok kontrol SDN Sindangwangi Situraja sejumlah 31 orang. Adapun yang menjadi alasan mengapa peneliti memilih SDN Situraja dan SDN Sindangwangi sebagai sampel penelitian, yaitu SDN Situraja dan SDN Sindangwangi termasuk sekolah yang memiliki prestasi belajar yang cukup tinggi dan memiliki antusias yang tinggi dalam mengajarkan pembelajaran tari khususnya tari tradisional sebagai cara dalam melestarikan budaya setempat. Pengambilan sampel yang didasarkan pada kesamaan karakteristik kelompok kelas didasarkan pada alasan-alasan sebagai berikut :

1) Pada kedua kelompok kelas VI di SDN Sindawangi dan SDN Situraja mewakili kesamaan karakteristik umur dan jumlah.

2) Pada kedua kelompok kelas mewakili persebaran tingkat intelegensi yang sama. Karena pada saat pembagian kelas, salah satu kebijakan pemetaan


(28)

siswa didasarkan pada hasil tes intelegensi (tes IQ) dengan jumlah populasi kelas yang sama atua relatif sama.

Jadi pertimbangan pengambilan sampel dengan kesamaan karakteristik kelompok kelas dianggap telah mewakili kesamaan tingkat kecerdasan, homogenitas umur dan kesamaan jumlah.

D. Instrumen Penelitian 1. Bentuk Intrumen

Instrumen penelitian menjelaskan teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data di lapangan. Mengingat data utama yang diperlukan dalam penelitian ini berkaitan dengan pembelajaran seni tari yang dituangkan melalui hasil belajar, maka bentuk intrumen utama adalah berupa tes. Tes diberikan sebelum (pretest) dan sesudah pembelajaran (posttest), baik pada kelompok eksperimen ataupun pada kelompok eksperimen ataupun kelompok kontrol. Jenis tes yang digunakan adalah tes praktek sebelum dan sesudah digunakan media pembelajaran CD Interaktf, dimana siswa harus menari sesuai dengan kriteria-kriteria yang dibuat guru. Konsep penyusunan jenis tes perbuatan ini mengacu pada indikator-indikator kemampuan gerak tari, sedangkan untuk menilai motivasi siswa membuat pedoman observasi dengan cara guru mengadakan pengamatan dalam pembelajaran seni tari. dilihat dari obsevasi. Untuk mengetahui tentang kesiapan penggunaan media pembelajaran, terlebih dahulu disusun pedoman observasi. Pedoman observasi digunakan untuk melihat realisasi mengenai kondisi pembelajaran sebelum


(29)

penggunaan media pembelajaran CD Interaktif, juga untuk mengetahui kondisi sekolah yang menjadi objek penelitian.

Untuk memudahkan dalam proses menganalisis datanya, maka penilaian terhadap aspek-aspek tersebut diatas menggunkan nilai-nilai kuantitatif, Dalam hal ini standar atau kriteria yang telah dibuat peneliti mengkondisikan lagi dengan standar kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP ) pada penilaian unjuk kerja yang bersangkutan dengan ketentuan standar nilai sebagai berikut :

Nilai 3 = Sangat baik Nilai 2 = baik

Nilai 1 = cukup baik

Indikator kemampuan gerak tari yaitu Hapalan gerak, Teknik gerak, Ruang gerak yang diamati oleh peneliti dalam penilaian kemampuan gerak tari dalam kelompok adalah sebagai berikut :

1.Hapalan Gerak :

a. Mampu memperagakan gerak

b. Mampu menari sesuai dengan tahapan/susunan gerak c. Mampu mengikuti pola lantai gerak tari merak 2. Teknik Gerak

a. Mampu melakukan gerakan sesuai dengan hitungan/irama b. Mampu melakukan gerak sesuai aturan gerak


(30)

c. Mampu melakukan gerak sesuai dengan pola gerak 3. Ruang Gerak

a. Mampu melakukan gerak sesuai dengan ruang kecil. b. Mampu melakukan gerak sesuai dengan ruang sedang. c. Mampu melakukan gerak sesuai dengan ruang besar.

Catatan :

a. Kriteria Penilaian. Hapalan gerak.

3.Hapalan gerak, siswa sudah sangat baik dalam memperagakan gerak, menari sesuai dengan tahapan/ susunan gerak, mengingat setiap gerakan dan mengikuti pola lantai gerak tari merak.

2. Hapalan gerak, siswa masih kaku dan kurang luwes dalam memperagakan gerak, menari sesuai dengan tahapan/ susunan gerak, mengingat setiap gerakan dan mengikuti pola lantai gerak tari merak.

1. Hapalan gerak, siswa kurang baik dalam memperagakan gerak, menari sesuai dengan tahapan/ susunan gerak, mengingat setiap gerakan dan mengikuti pola lantai gerak tari merak.

Teknik gerak

3.Teknik gerak, siswa sudah sangat baik dalam melakukan gerakan sesuai dengan hitungan/irama, melakukan gerak sesuai aturan gerak dan


(31)

2.Teknik gerak, siswa masih kurang luwes dalam melakukan gerakan sesuai dengan hitungan/irama, melakukan gerak sesuai aturan gerak dan

melakukan gerak sesuai dengan pola gerak.

1.Teknik gerak, siswa kurang baik dalam melakukan gerakan sesuai dengan hitungan/irama, melakukan gerak sesuai aturan gerak dan melakukan gerak sesuai dengan pola gerak.

Ruang gerak

3.Ruang gerak, siswa sudah sangat baik dalam melakukan gerak sesuai dengan ruang kecil, sedang dan besar.

2.Ruang gerak, siswa masih kurang dalam melakukan gerak sesuai dengan ruang kecil, sedang dan besar.

1. Ruang gerak, siswa kurang baik dalam melakukan gerak sesuai dengan ruang kecil, sedang dan besar.

b. Skor maksimum : 9 Nilai : Skor perolehan

---X 100 = Skor maksimum

c. Menggunakan penilaian skala, dengan memberikan point angka pada setiap kriteria yang ditetapkan:


(32)

- Tinggi = 3

- Sedang = 2 - Rendah = 1

Menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria :

Intake :- Sangat Tinggi = 86-100 - Tinggi = 70-85 - Sedang = 55-69 - Rendah = ….≤ 54

E.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada studi pendahuluan dilakukan pada dua sekolah yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian pada studi pendahuluan adalah siswa pada saat pembelajaran pembelajaran seni tari. Penelitian tersebut dimaksudkan untuk mendapat gambaran tentang kondisi pembelajaran yang sedang berlangsung dan untuk mendapat gambaran penerapan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif.

Untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi yang tengah berlangsung tentang pembelajaran saat ini, dilakukan studi pendahuluan. Teknik pengumpulan data dilaksanakan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, tes perbuatan dan


(33)

studi pustaka. Untuk memperoleh data penelitian berupa peningkatan kemampuan gerak tari dalam pembelajaran seni tari tanpa media atau peniruan gerak dibandingkan CD Interaktif maka, digunakan instrument penelitian sebagai berikut :

1) Obeservasi

Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (syaodih, 2006 : 220). Observasi dalam penelitian ini yaitu pengamatan langsung terhadap objek penelitian untuk memperoleh data dan informasi tentang pembelajaran seni tari di SDN Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang yaitu SDN Situraja dan SDN Sindangwangi. Observasi kelas dilakukan untuk mendapat gambaran tentang proses pembelajaran secara langsung, khususnya di kelas VI SD. Observasi lingkungan sekolah dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian.

2) Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden yang bertujuan untuk memperoleh masukan yang berguna dan dapat menunjang terhadap tujuan penelitian. Dalam hal ini wawacara dilakukan kepada siswa dan guru tari di SDN Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang yaitu SDN Situraja dan Sindawangi. Dengan tujuan untuk mendapatkan data mengenai kemampuan gerak tari pada pembelajaran tari.


(34)

3) Dokumentasi

Studi dokumentasi (documentary study) merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektrinik (syaodih, 2006 : 221). Sebagai bukti adanya . efektivitas kemampuan gerak tari dalam pembelajaran tanpa media atau peniruan gerak dibandingkan CD Interaktif. yang dilakukan di kecamatan Situraja kabupaten Sumedang. Dapat dilihat melalui foto dan video sebagai dokumentasi kegiatan dalam proses penerapan pembelajaran seni tari melalui media CD Interaktif.

4) Tes perbuatan yaitu tes yang dilaksanakan dengan jawaban menggunakan tindakan atau perbuatan. Ini banyak berfungsi menilai psikomotor ( Ali, 1989 : 133). Dimana tes perbuatan atau praktek ini dilakukan untuk menilai dan mengetahui peningkatan kemampuan gerak tari sebelum dan sesudah adanya eksperimen. 5) Studi pustaka yaitu berupa telaah terhadap buku sumber yang menjadi pendukung

acuan pemahaman sebagai landasan teori dalam penelitian.

F.Pengolahan dan Analisis data

Teknik pengolahan data dan analisis data menggunakan pengolahan statistik. Menggunakan program SPSS 13 dan data hasil observasi berupa pengamatan respon siswa dan wawancara terhadap guru akan dianalisis secara deskripsif. Untuk melihat signifikan tidaknya antara perbedaan hasil tes awal antara kelompok kontrol dan kelompok


(35)

eksperimen digunakan uji t yang terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji

homogenitas. Analisis data dilakukan tes awal (pretest) sebelum menggunakan media atau peniruan gerak dan tes akhir (posttest) setelah menggunakan media CD Interaktif. Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus g faktor (N-Gain) dengan rumus:

pre maks

pre post

S S

S S g

− −

=

Keterangan:

Spost : Skor postes

Spre : Skor pretes

S

maks : Skor maks ideal

Kriteria tingkat Gain adalah :

Tabel 3.2

Kategori Tingkat Gain

Batasan Kategori

g > 0,7 tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 sedang


(36)

Sebelum dilakukan uji G dilakukan uji prasyarat analisis yaitu :

1) Uji Normalitas

e e f

f

f0 2

2 ( )

)

(χ =∑ −

dimana :

f

0 : Frekuensi observasi

f

e : Frekuensi ekspektasi

Kriteria :

Data dikatakan berdistribusi normal jika:

χ

2hitung <

χ

2tabel 2) Uji Homogenitas

kecil besar S S

F 2

2

= dengan S2: varians 3) Uji t berpasangan

Uji t berpasangan dipakai untuk membandingkan antara dua keadaan, yaitu keadaan nilai rata-rata pretes siswa pada kelas eksperimen dengan siswa pada kelas kontrol, keadaan nilai rata-rata tes akhir siswa pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol, dan uji kesamaan rata-rata untuk N- Gain.


(37)

      + − = 2 1 2 1 1 1 n n S x x

t dengan

S2 =

2 ) 1 ( ) 1 ( 2 1 2 2 2 1 1 − + − + − n n S n S n

(Sudjana, 2002: 239)

dimana:

x1 : rata-rata Gain eksperimen

2

x : rata-rata Gain kontrol.

N : jumlah siswa

Apabila data yang diperoleh berdistribusi normal tetapi tidak homogen, maka pengujiannya menggunakan rumus:

              − = y y x x n S n S Y X t 2 2

(Sudjana, 2002: 241)

Analisis terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan memperhatikan hasil dari lembaran observasi yang dilakukan.


(38)

(39)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab IV, diperoleh beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai simpulan sebagai berikut :

1. Pembelajaran seni tari menggunakan media CD Interaktif terbukti dapat meningkatkan kemampuan gerak tari pada aspek hapalan gerak dibandingkan dengan pembelajaran konvensional atau peniruan gerak, hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata pretest siswa baik pada kelompok ekperimen dan kontrol tidak memiliki perbedaan yang cukup jauh. Setelah diberikan perlakuan yang berbeda kelas eksperimen dengan menggunakan media CD Interaktif dan kelas kontrol menggunakan peniruan gerak, maka terjadi peningkatan yang cukup tinggi dengan kata lain terjadi perbedaan secara siginfikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

2. Hasil dari analisis pada bab IV dapat disimpulkan bahwa pembelajaran seni tari menggunakan media CD Interaktif terbukti dapat meningkatkan kemampuan gerak tari pada aspek teknik gerak. Hal ini ditunjukanan dari nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol. Hal tersebut diperkuat oleh pengujian hipotesis yang dinyatakan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen yang menggunakan media CD Interaktif dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan konvesional atau peniruan gerak.


(40)

3.Data posttest ruang gerak pada kelas eksperimen dengan menggunakan CD Interaktif telah terbukti dapat meningkatkan kemampuan gerak tari pada aspek ruang gerak dibandingkan dengan yang kelas kontrol. Data yang diperoleh dari hasil analisisnya memiliki perbedaan yang cukup tinggi pada hasil posttest (nilai akhir) pada kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan peniruan gerak. Dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen yang menggunakan media CD Interaktif dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan peniruan gerak.

4.Respon siswa terhadap pembelajaran seni tari dengan menggunakan media CD Interaktif sangat positif, para siswa sangat tertarik untuk belajar menari disamping itu terjadi penigkatan kemampuan gerak siswa baik pada aspek hapalan, teknik dan ruang gerak. Selain respon siswa, persepsi guru terhadap pembelajaran CD hampir seluruh guru menyatakan bahwa CD Interaktif itu baik untuk digunakan dalam pembelajaran seni tari. Media CD Interaktif memudahkan guru mengajar dan pembelajaran menjadi lebih kreatif, efektif dan menyenangkan. Dari data hasil pengamatan guru bahwa dikatakan respon semua siswa sangat baik bahkan tertarik untuk belajar menari, selain itu CD Interaktif pembelajaran tari mudah digunakan serta materi yang disajikan sangat sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar. Penggunaan media CD Interaktif dalam pembelajaran tari ini menjadi motivasi siswa untuk mau belajar tari tradisional khususnya tari merak. Dari data yang diperoleh dari guru mengatakan bahwa penggunaan media CD Interaktif membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari tari, khususnya dalam


(41)

kemampuan gerak tari. Jadi hipotesis dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan peningkatan kemampuan gerak tari yang signifikan antara penggunaan media CD Interaktif dengan pembelajarn konvensional atau peniruan gerak.

B.Saran/ Rekomendasi

Pada penelitian ini telah diujicobakan media pembelajaran CD Interaktif dalam pembelajaran seni tari, perlu diperhatikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Kepada guru

Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran, maka hendaknya guru melakukan upaya-upaya yang bersifat membangun motivasi belajar siswa serta memperbaiki kualitas pembelajaran.

2. Kepada Sekolah :

Untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah, sewajarnya sekolah memberikan motivasi kepada guru melalui berbagai penghargaan, mempunyai interest yang tinggi untuk memasyarakatkan pembelajaran menggunakan CD Interaktif dengan melakukan seminar atau pelatihan pembuatan program dan memberikan dukungan penuh bagi guru yang hendak mengembangkannya, baik secara moral maupun material (biaya). Sekolah perlu menyediakan saran dan prasarana penunjang pembelajaran penunjang seperti ruang tari yang memadai.


(42)

3. Kepada peneliti selanjutnya :

Perlu adanya revisi terhadap media pembelajaran CD Interaktif ini dan diujicobakan dengan sampel yang luas dan mengingat banyak kelebihan penggunaan media CD Interaktif dalam meningkatkan kemampuan gerak tari, maka diharapkan dapat mengembangkan pada materi dan mata pelajaran lainnya.

C.Keterbatasan penggunaan Media Pembelajaran Interaktif di SD Situraja 1.Dalam implementasi media pembelajaran interaktif pada pembelajaran seni tari

diperlukan ruang tari yang memadai terlebih apabila menggunakan CD Interaktif.

2.Media pembelajaran Interaktif ini sangat bergantung pada aliran listrik PLN. Jika aliran PLN putus maka pembelajaran terganngu atau bahkan tidak dapat terlaksana.


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohamad .(1984). Pengembangan Kurikulum Di Sekolah. Bandung : Sinar Baru.

Arikunto, Suharsimi (1997). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar (1997). Media Pembelajaran. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Baron A & orwig, G W. (1995), Multimedia Technologi For Traning An Introduction, Englewood Colorado, Libraries Unlimited. Inc

Cavalier, Robert and Weber, Keith. (2002) Learning, Media, and the Case of Dax Cowart: A Comparison of Text, Film, and Interactive Multimedia. [Online] Tersedia: www.fp.ucalgary.ca/maclachlan/ethics_mm_research]. .[7 Desember

2010 ].

Daryanto, (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta : Gaya Media.

Delphie, Bandi (2005). Program Pembelajaran Individual Bernasis Gerak Irama. Bandung : Pustaka Bani Quraisy.

Hamalik, Oemar. (1999). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.

Heinich, Molenda, Russel. (1996). Intructional Media and New Technologies of Instruction, Englewood Cliffs, N.J. : Prentice-Hall.

Komalasari, Heni (2004). Implementasi Model Pembelajaran Non Kontektual – Kontektual Dengan Materi Seni Tradisi Topeng Cirebon Pada Siswa Kelas 2 SLTP Lab School Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : UPI.

Mangunsong , Andreas (2008). Pengembangan Model Media Interaktif Bonang Slendro Untuk Meningkatkan Minat Siswa Dalam Kesenian Tradisional. Bandung : UPI.

Masunah, Juju dan Narawati, Tati (2003). Seni dan Pendidikan Seni. Bandung : P4ST UPI.

Muhaimin,dkk. (2008). Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP0 pada Sekolah & Madrasah, Jakarta : Rajawali Pers.


(44)

Mulyasa, E. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Pustekkom. (2007). Teknologi Pendidikan Kawasan dan Penerapannya. Pustekkom Jakarta : Depdiknas.

Putra, Y.E.(2008). Efektivitas Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di MTs Negeri Pematangsiantar. Tesis Magister Pada PPS UPI Bandung: Tidak diterbitan. Rohani, Ahmad, HM. ( 1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta : PT Rineka

Cipta.

Rosyada, D. 2004. Pradigma pendidikan demokratis : Sebuah Model Pelibatan Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan . Jakarta : Prenada Media.

Rusman. Manajemen Kurikulum. 2009. Rajagrafindo Persada: Jakarta.

Sagala, Syaiful (2003). Konsep dan Makna pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group

Sardiman, Arief. (1990). Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatan, Jakarta : Rajawali Pers.

Sardiman. (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Sekarningsih, Frahma dan Rohayani, Heny. (2006). Pendidikan Seni Tari dan Drama. Bandung : UPI PRESS.

Sudjana, N. (2002). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung :Sinar Baru. Suyanto, Muhammad. (2004) . Analisis & Desain Aplikasi Multimedia untuk

Pemasaran. Yogyakarta: Gava Media.

Syaodih, Nana (2006). Metode Penelitia Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.


(45)

Tata, (2010). Penggunaan Media Pembelajaran CD Interaktif Berbasis Komputer Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika. Tesis Magister Pada PPS UPI Bandung: Tidak diterbitan.

Tim, Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : UPI PRESS.

Tim, Pustaka Yustisia (2000). Panduan Lengkap KTSP. Yogyakarta : Pustaka Yustisia.

Tisnasomantri, A (1992). Evaluasi Hasil PBM Seni Tari Bahan Penataran untuk pelatihan tari TK. I. Bandung : IKIP.

Warsita, Bangbang, (2008). Teknologi Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Wendy, Timmons. Dance Pedagogy. [Online] Tersedia:

http://www.education.ed.ac.uk/current-students-staff/school-admin/committees/spgsc/07-08/061207/SPGSC-PaperB-Ap1-061207.pdf.


(1)

3.Data posttest ruang gerak pada kelas eksperimen dengan menggunakan CD Interaktif telah terbukti dapat meningkatkan kemampuan gerak tari pada aspek ruang gerak dibandingkan dengan yang kelas kontrol. Data yang diperoleh dari hasil analisisnya memiliki perbedaan yang cukup tinggi pada hasil posttest (nilai akhir) pada kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan peniruan gerak. Dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen yang menggunakan media CD Interaktif dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan peniruan gerak.

4.Respon siswa terhadap pembelajaran seni tari dengan menggunakan media CD Interaktif sangat positif, para siswa sangat tertarik untuk belajar menari disamping itu terjadi penigkatan kemampuan gerak siswa baik pada aspek hapalan, teknik dan ruang gerak. Selain respon siswa, persepsi guru terhadap pembelajaran CD hampir seluruh guru menyatakan bahwa CD Interaktif itu baik untuk digunakan dalam pembelajaran seni tari. Media CD Interaktif memudahkan guru mengajar dan pembelajaran menjadi lebih kreatif, efektif dan menyenangkan. Dari data hasil pengamatan guru bahwa dikatakan respon semua siswa sangat baik bahkan tertarik untuk belajar menari, selain itu CD Interaktif pembelajaran tari mudah digunakan serta materi yang disajikan sangat sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar. Penggunaan media CD Interaktif dalam pembelajaran tari ini menjadi motivasi siswa untuk mau belajar tari tradisional khususnya tari merak. Dari data yang diperoleh dari guru mengatakan bahwa penggunaan media CD Interaktif membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari tari, khususnya dalam


(2)

kemampuan gerak tari. Jadi hipotesis dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan peningkatan kemampuan gerak tari yang signifikan antara penggunaan media CD Interaktif dengan pembelajarn konvensional atau peniruan gerak.

B.Saran/ Rekomendasi

Pada penelitian ini telah diujicobakan media pembelajaran CD Interaktif dalam pembelajaran seni tari, perlu diperhatikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Kepada guru

Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran, maka hendaknya guru melakukan upaya-upaya yang bersifat membangun motivasi belajar siswa serta memperbaiki kualitas pembelajaran.

2. Kepada Sekolah :

Untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah, sewajarnya sekolah memberikan motivasi kepada guru melalui berbagai penghargaan, mempunyai interest yang tinggi untuk memasyarakatkan pembelajaran menggunakan CD Interaktif dengan melakukan seminar atau pelatihan pembuatan program dan memberikan dukungan penuh bagi guru yang hendak mengembangkannya, baik secara moral maupun material (biaya). Sekolah perlu menyediakan saran dan prasarana penunjang pembelajaran penunjang seperti ruang tari yang memadai.


(3)

3. Kepada peneliti selanjutnya :

Perlu adanya revisi terhadap media pembelajaran CD Interaktif ini dan diujicobakan dengan sampel yang luas dan mengingat banyak kelebihan penggunaan media CD Interaktif dalam meningkatkan kemampuan gerak tari, maka diharapkan dapat mengembangkan pada materi dan mata pelajaran lainnya.

C.Keterbatasan penggunaan Media Pembelajaran Interaktif di SD Situraja 1.Dalam implementasi media pembelajaran interaktif pada pembelajaran seni tari

diperlukan ruang tari yang memadai terlebih apabila menggunakan CD Interaktif.

2.Media pembelajaran Interaktif ini sangat bergantung pada aliran listrik PLN. Jika aliran PLN putus maka pembelajaran terganngu atau bahkan tidak dapat terlaksana.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohamad .(1984). Pengembangan Kurikulum Di Sekolah. Bandung : Sinar Baru.

Arikunto, Suharsimi (1997). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar (1997). Media Pembelajaran. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Baron A & orwig, G W. (1995), Multimedia Technologi For Traning An Introduction, Englewood Colorado, Libraries Unlimited. Inc

Cavalier, Robert and Weber, Keith. (2002) Learning, Media, and the Case of Dax

Cowart: A Comparison of Text, Film, and Interactive Multimedia. [Online]

Tersedia: www.fp.ucalgary.ca/maclachlan/ethics_mm_research]. .[7 Desember 2010 ].

Daryanto, (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta : Gaya Media.

Delphie, Bandi (2005). Program Pembelajaran Individual Bernasis Gerak Irama. Bandung : Pustaka Bani Quraisy.

Hamalik, Oemar. (1999). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.

Heinich, Molenda, Russel. (1996). Intructional Media and New Technologies of Instruction, Englewood Cliffs, N.J. : Prentice-Hall.

Komalasari, Heni (2004). Implementasi Model Pembelajaran Non Kontektual – Kontektual Dengan Materi Seni Tradisi Topeng Cirebon Pada Siswa Kelas 2 SLTP Lab School Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : UPI.

Mangunsong , Andreas (2008). Pengembangan Model Media Interaktif Bonang Slendro Untuk Meningkatkan Minat Siswa Dalam Kesenian Tradisional. Bandung : UPI.

Masunah, Juju dan Narawati, Tati (2003). Seni dan Pendidikan Seni. Bandung : P4ST UPI.

Muhaimin,dkk. (2008). Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP0 pada Sekolah & Madrasah, Jakarta : Rajawali Pers.


(5)

Mulyasa, E. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Pustekkom. (2007). Teknologi Pendidikan Kawasan dan Penerapannya. Pustekkom Jakarta : Depdiknas.

Putra, Y.E.(2008). Efektivitas Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di MTs Negeri Pematangsiantar. Tesis Magister Pada PPS UPI Bandung: Tidak diterbitan. Rohani, Ahmad, HM. ( 1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta : PT Rineka

Cipta.

Rosyada, D. 2004. Pradigma pendidikan demokratis : Sebuah Model Pelibatan Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan . Jakarta : Prenada Media.

Rusman. Manajemen Kurikulum. 2009. Rajagrafindo Persada: Jakarta.

Sagala, Syaiful (2003). Konsep dan Makna pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group

Sardiman, Arief. (1990). Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatan, Jakarta : Rajawali Pers.

Sardiman. (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Sekarningsih, Frahma dan Rohayani, Heny. (2006). Pendidikan Seni Tari dan Drama. Bandung : UPI PRESS.

Sudjana, N. (2002). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung :Sinar Baru. Suyanto, Muhammad. (2004) . Analisis & Desain Aplikasi Multimedia untuk

Pemasaran. Yogyakarta: Gava Media.

Syaodih, Nana (2006). Metode Penelitia Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.


(6)

Tata, (2010). Penggunaan Media Pembelajaran CD Interaktif Berbasis Komputer Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika. Tesis Magister Pada PPS UPI Bandung: Tidak diterbitan.

Tim, Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : UPI PRESS.

Tim, Pustaka Yustisia (2000). Panduan Lengkap KTSP. Yogyakarta : Pustaka Yustisia.

Tisnasomantri, A (1992). Evaluasi Hasil PBM Seni Tari Bahan Penataran untuk pelatihan tari TK. I. Bandung : IKIP.

Warsita, Bangbang, (2008). Teknologi Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Wendy, Timmons. Dance Pedagogy. [Online] Tersedia:

http://www.education.ed.ac.uk/current-students-staff/school-admin/committees/spgsc/07-08/061207/SPGSC-PaperB-Ap1-061207.pdf. [7 Desember 2010 ]