Bahan Lengkap Pengajaran Retribusi 4a edit

PENINGKATAN KINERJA SDM

ADMINISTRASI KEUANGAN
DAN RETRIBUSI

DINAS TATA RUANG
PROPINSI DKI JAKARTA

1. Undang-undang no. 28 Tahun 2009
DASAR HUKUM
tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah
2. Peraturan
Pemerintah
Republik
nIndonesia no. 66 Tahun 2001 tentang
Retribusi Daerah

Dasar
Hukum


3. PerDa no. 1 Tahun
Retribusi Daerah

2006

tentang

4. PerGub. No. 126 Tahun 2006 tentang
Petunjuk
Pelaksanaan Pemungutan Retribusi
Daerah
5. PerGUb. No. 139 Tahun 2006 tentang
Juknis Pemungutan Retribusi Pelayanan
Ketatakotaan
6. Instruksi Gub. No. 44 Tahun 2006
tentang
Pelaksanaan
Pemungutan
Daerah


PENGERTIAN RETRIBUSI

PENGERTIAN

Retribusi
adalah
pungutan
daerah
sebagai pembayaran
atas jasa atau pembayaran ijin
tertentu yang khusus disediakan
dan atau diberikan oleh
Pemerintah
Daerah
untuk
kepentingan orang pribadi atau
badan

SURAT KETETAPAN RETRIBUSI DAERAH


SKRD

Surat Ketetapan yang menentukan besarnya
Retribusi terutang yang diterbitkan
oleh
Kepala SKPD/UK-SKPD pemungut retribusi
daerah
berdasarkan
permohonan
yang
diajukan Wajib Retribusi

SKPD Pemungut Retribusi Daerah
berdasarkan permohonan yang diajukan
oleh wajib retribusi.

SKRD

2.


SKRD Jabatan diterbitkan karena jabatan
oleh Kepala SKPD/UK-SKPD apabila
berdasarkan hasil pemeriksaan ternyata
Wajib Retribusi tidak mengajukan
permohonan pelayanan sesuai dengan
ketentuan perundang-undang.

3.

SKRD Tambahan diterbitkan oleh Kepala
SKPD/UK-SKPD apabila berdasarkan hasil
pemeriksaan ditemukan data baru
dan/atau data yang semula belum
terungkap.

4. STRD untuk melakukan tagihan retribusi
terhutang
dan/atau sanksi administrasi berupa
bunga dan/atau
denda.


PENGADAAN , PENGESAHAN DAN PENDISTRIBUSIAN
SARANA PEMUNGUTAN

Pengadaan,
Pengesaha
n dan
Pendistrib.
Sarana
Pemunguta
n

1. Rencana
kebutuhan
sarana
pemungutan
disampaikan kepada Dinas
Pendapatan Daerah.
2. Pengadaan
sarana

pemungutan
dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan
Daerah .
3.
Penggunaan sarana pemungutan
dinyatakan sah setelah dilegalisasi
oleh Dinas Pendapatan Daerah.
4. Pendistribusi sarana pemungutan
disampaikan oleh Dinas Pendapatan
Daerah berdasarkan
permohonan
kebutuhan SKPD/UK-SKPD

PENETAPAN

1. Pemohon mengajukan permohonan secara tertulis.
2. Melakukan penghitungan besarnya retribusi (PerDa Retribusi) dan
dituangkan dalam Nota Perhitungan (NP).
3. Nota Perhitungan diajukan kepada Ka. Dinas/KSDTR/Kasi DTR Kec.
untuk selanjutnya mendapat persetujuan.

4. Berdasarkan NP yang telah disetujui diterbitkan SKRD
5.

SKRD terdiri dari rangkap
5 (lima) dengan rincian sebagai
berikut :
1). Lembar ke 1 (putih), ke 2 (kuning), ke 3 (merah), dan ke 4
(hiijau)
disampaikan kepada Pemohon sebagai alat untuk membayar
retribusi.
2). Lembar ke 5 (biru) , merupakan pertinggal pada SKPD (unit
Kerja) sebagai
alat kendali pembayaran

5. Jatuh tempo pembayaran adalah 30 (tiga puluh ) hari terhitung
sejak diterbitkan SKRD

1. SKPD/UK-SKPD
wajib :
PENAGIHAN

(Pasal 21)
a. Menyampaikan surat pemberitahuan dalam jangka
waktu 7 (tujuh)
hari sebelum jatuh tempo pembayaran .
b. Menyampaikan surat peringatan dalam jangka 7
(tujuh) hari sebelum
jatuh tempo pembayaran yg tercantum dalam SKRD
Jabatan/
Tambahan, apabila Pemohon tidak melaksanakan
kewajiban
membayar retribusi terutang.
2. Menyampaikan surat teguran paling lambat 7 hari
setelah jatuh tempo pembayaran, Apabila tidak
membayar retribusi terutang setelah disampaikan surat
peringatan.
3. Pemohon harus melunasi selambat-lambatnya 7 (tujuh)
hari setelah
tanggal surat peringatan diterbitkan
4.


Surat Tagihan Retribusi
bunga sebesar 2 %

ditambahkan dengan sanksi

1. Terhadap kesalahan tulis/atau kesalahan
hitung
dapat dilakukan pembetulan.
2. Dilakukan atas dasar permohonan atau
tanpa permohonan

PEMBETUL
AN
SKRD

3. Permohonan pembetulan diajukan
kepada Ka. SKPD/UK-SKPD paling lambat
30 hari sejak diterima dengan memberi
alasan yang jelas.
4. Dituangkan dalam Berita Acara

pembetulan
5. Berdasarkan BA , Ka SKPD/UK-SKPD
menerbitkan SKRD pengganti yang
salah tulis atau salah hitung
6. Terhadap lembar SKRD yang salah
tulis/hitung dicatat sebagai pengurangan
atas persediaan sarana pemungutan
yang masih ada.

PEMBATALAN

(1). Gubernur dalam hal ini Kepala SKPD/UKSKPD dapat membatalkan SKRD atas
permohonan atau tanpa
adanya permohonan dari WR
sepanjang belum diberikan pelayanan
dan/atau dilakukan pembayaran.

PEMBATAL
AN
SKRD


(2). Ketentuan lebih lanjut yang bersifat
teknis dari persyaratan pembatalan
ditetapkan oleh SKPD/UK-SKPD yang
menerbitkan SKRD.
(3). Pembatalan tidak berlaku pada SKRD
Jabatan, SKRD
Tambahan dan STRD.

PEMBUKUAN DAN PELAPORAN

(1)

Dinas Tata Ruang membukukan semua SKRD

(2 ) SKRD sebagaimana dimaksud pada (angka l) dibukukan
dengan memuat
sekurang-kurangnya :
a. Nama dan alamat obyek dan suyek retribusi;
b. Nomor dan tanggal SKRD;
c. Tanggal jatuh tempo;
d. Besarnya ketetapan pokok retribusi dan sanksi
administrasi
e. Jenis retribusi; dan
f. Jumlah pembayaran.
(3) Dinas Tata kota melaporkan hasil penerimaan retribusi
paling lambat tgl. 10 (sepuluh) bulan berikut kepada
Gubernur melalui Ka. Dipenda dengan tembusan Instansi
terkait lainnya.
(4). Bendahara Penerimaan Pembantu pada Sudin Tata Ruang
menyampaikan pertanggungjawabannya kepada Ka. Dinas
Tata Ruang paling lambat tgl. 7 bulan berikutnya.

KELENGKAPAN YANG DIPERLUKAN DALAM
DALAM PENATAUSAHAAN RETRIBUSI

1. Buku Kas Umum
Bend 1
2. Buku Pembantu Per Rincian Obyek Penerimaan
Bend 2
3. Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
Penerimaan (SPJ Pendapatan Administratif)
Bend 8
4. Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
Penerimaan (SPJ Pendapatan Fungsional)
Bend 9
5. Berita Acara Pemeriksaan Kas Pengguna/Kuasa
Pengguna Anggaran
Bend 62
6. Berita Acara Pemeriksaan Kas Bendahara Penerimaan
Bend 63
7. Register penutupan Kas Bendahara
Bend 59

KELENGKAPAN YANG DIPERLUKAN
DALAM PENATA USAHAAN RETRIBUSI
1. Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD)
DPD 003
2. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Jabatan
DPD 004
3. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Tambahan
DPD 005
4. Surat Permohonan Penundaan Pembayaran
DPD 010
5. Surat Peringatan
DPD 016
6. Surat Tegoran
DPD 017
7. Surat Tagihan Retribusi Daerah (STRD)
DPD 018

PENATAUSAHAAN RETRIBUSI
1. Pelaksanaan penatausahaan berpedoman pada
PerGub. 129 Tahun 2008 ttg. Penatausahaan APBD
Propinsi DKI Jakarta.
2. Penatausahaan dilaksanakan oleh seorang
Bendahara Penerimaan/Bend. Penerimaan Pembantu
3. Penata usahaan menggunakan :
a. Buku Kas Umum (Bend 1)
b. Buku Kas penerima harian pembantu (Bend 2)
c. Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
Penerimaan (SPJ
Pendapatan Administratif) (Bend. 8)
d. Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
Pemerimaan (SPJ
Pendapatan Fungsional) (Bend. 9)

KEWAJIBAN BENDAHARAWAN
1.

Menyelenggarakan penatausahaan seluruh penerimaan dan
penyetoran yang menjadi tanggungjawabnya. (pasal 3 dan 4)

2. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan
kepada PPKD selaku BUD paling lambat tgl. 10 bulan
berikutnya.
3.

Bend. Penerimaan Pembantu wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban jawaban penerimaan kepada Bend.
Penerima paling lambat tgl. 5 bulan berikutnya kepada
Bendaharawan Penerimaan.

4.

Melakukan pemeriksaan terhadap penata usahaan yang
dilaksanakan oleh Bend. Penerimaan Pembantu sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) Bulan (Pasal 28).

KEWAJIBAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN
1. Wajib memeriksa penatausahaan pembukuan dan
menandatangani penutupan bulanan.
2. Melakukan pemeriksaan yang dikelola bendahara
penerimaan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3
( bulan ) pasal 28 (1)
3. Hasil pemeriksaan penatausahaan penerimaan
retribusi dituangkan dalam berita Acara pemeriksaan
Kas (Bend. 26) dan dilengkapi dengan register
penutupan kas (Bend 59)

MASALAH-MASALAH YANG MASIH SERING DITEMUKAN
SKRD
1.
Masih terdapat penggunaan model lama
2.
Persediaan terbatas
3.
SKRD diterbitkan tanpa Nota perhitungan (NP)
4.
Pendistribusian tidak sesuai ketentuan
5.
Tanggal jatuh tempo tidak dibuat
6. Kolom penyetor tidak diisi nama jelas dan tanda
tangan penyetor
7. SKRD (putih) yang sudah dibayar masih tersimpan
pada petugas
8. Tidak tertata dengan baik
9. Sanksi denda terlambat membayar tidak dibuat
(telah lewat
jatuh tempo)
9. Masih terdapat kesalahan dalam penomoran
10. Tata cara memperbaiki kesalahan /kehilangan belum
dipahami

MASALAH-MASALAH YANG MASIH DITEMUKAN
PEMBUKUAN RETRIBUSI

1. Tehnis pelaksanaan belum mengikuti ketentuan
yang berlaku
2. Pelaksanaan 1 (satu) tahun anggaran
2. Dilaksanakan hanya sebagian saja (Bend1, Bend
2)
3. Kecenderung menunda karena sistim
komputerisasi)
4.

Atasan langsung tidak/belum menandatangani
penutupan
pembukuan setiap akhir bulan

5. Kewajiban Atasan langsung untuk pemeriksaan
pembukuan minimal 1 kali dalam setiap 3 bulan
tidak dilaksanakan
6. Pelaporan retribusi melampaui jadwal waktu

PASAL-PASAL YANG PERLU MENJADI PERHATIAN

PERGUB 126 TH. 2006
Pasal 10 (1)
SKRD, SKRD Jabatan, SKRD Tambahan dan STRD yang telah
diterbitkan
Dapat dibetulkan apabila terjadi kesalahan tulis dan/atau
kesalahan hitung yang tidak sesuai dengan jenis
pelayanan yang dimohon dan /atau tarif yang ditetapkan.
Pasal 10 (2)
Pembetulan dilakukan oleh SKPD/UK-SKPD dengan
permohonan atau tanpa permohonan.

PASAL-PASAL YANG PERLU MENJADI PERHATIAN

PEMBATALAN
Pasal 11
(1)Gubernur dalam hal ini Ka. SKPD/UK-SKPD dapat
membatalkan SKRD atas
permohonan atau tanpa adanya permohonan dari WR
sepanjang belum diberikan pelayanan dan/atau dilakukan
pembayaran.
(2)Ketentuan lebih lanjut yang bersifat teknis dari persyaratan
pembatalan ditetapkan oleh SKPD/UK-SKPD yang
menerbitkan SKRD
(3) Pembatalan tidak berlaku pada SKRD Jabatan, SKRTD
Tambahan dan STRD

PASAL-PASAL YANG PERLU MENJADI PERHATIAN

Pasal 14 (b)
Jatuh tempo pembayaran paling lambat 30 (tiga puluh)
hari kalender sejak diterbitkan SKRD.
Pasal 14 (c)
Apabila jatuh tempo pembayaran pada hari libur,
pembayaran dilakukan pada hari kerja berikutnya.
Pasal 14 (d)
Apabila Wajib retribusi tidak membayar sampai 30 hari
kalender, maka dapat dilakukan pembatalan kecuali telah
membuat surat pernyataan kesanggupan untuk
membayar.

PASAL-PASAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Pasal 14 (e)
Apabila pembayaran dilakukan setelah jatuh tempo,
maka dikenakan
sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua
persen), untuk
jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan.
Pasal 14 (f)
Sanksi administrasi berupa bunga ditagih dengan
menggunakan
formulir STRD (DPD 018)

PASAL-PASAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
PERGUB 139 TH. 2007
Pasal. 6
(c) Besar perhitungan retribusi dituangkan dalam Nota
Perhitungan (NP)
(d)NP diajukan kepada Ka. Dinas, Ka. SDTR dan Ka. Seksi DTR
Kecamatan
untuk mendapat persetujuan.
(e) Berdasarkan Nota Perhitungan diterbitkan SKRD.

MEKANISME PELAKSANAAN
SURAT KETETAPAN RETRIBUSI
DAERAH
PADA SEKSI DINAS TATA RUANG
KECAMATAN

PEDOMAN KERJA PELAKSANAAN
PEMBUKUAN PENERIMAAN
RETRIBUSI