Badan Usaha Milik Negara

Krisna Aditya
1352092

Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara adalah semua perusahaan dalam bentuk atau bidang apapun yang
terdapat modal yang berasal dari pemerintah didalamnya.
Badan Usaha Milik Negara adalah bentuk badan hokum yang tunduk pada hukum Indonesia.
Tujuan BUMN sendiri ialah membangun ekonomi sosisal menuju tercapainya masyarakat yang
adil dan makmur.
Ciri-ciri dari Badan Usaha Milik Negara:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Tujuan utama usaha adalah melayani kepentingan umum sekaligus mencari keuntungan.
Berstatus badan hukum dan diatur berdasarkan undang-undang.

Bergerak pada bidang jasa-jasa vital.
Mempunyai nama dan kekayaan sendiri serta bebas bergerak untuk mengikat suatu
perjanjian, kontrak, dan hubungan dengan pihak lain.
Dapat dituntut dan menuntut sesuai ayat dan pasal dalam hukum perdata.
Seluruh atau sebagian modal berasal dari negara serta dapat meminjam dana dari
dalam maupun luar negeri dalam bentuk obligasi.
Pada prinsipnya secara financial harus dapat berdiri sendiri.
Setiap tahun menyusun laporan tahunan seperti neraca dan laporan laba/rugi lalu
kemudian disampaikan kepada yang berkepentingan.

Contoh Badan Usaha Milik Negara : Pertamina, Pegadaian, Jara Raharja, JAMSOSTEK, PT Telkom,
PT Kereta Api.

Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
yang melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas azas kekeluargaan.
Koperasi mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya ikut serta membangun perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan berlandaskan Pancasila.

Prinsip Koperasi:

Krisna Aditya
1352092

1. Keanggotaan bersifat sukarela.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
masing-maing anggota.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5. Kemandirian.

Ciri-Ciri koperasi:
a. Lebih mementingkan keanggotaan dan sifat persamaan.
b. Anggota-anggotanya bebas keluar masuk.
c. Koperasi merupakan badan hukum yang menjalankan usaha untuk kesejahteraan
anggota.
d. Koperasi didirikan secara tertulis dengan akte pendirian dari notaris.
e. Tanggung jawab kelancaran usaha koperasi berada di tangan pengurus.
f. Para anggota koperasi turut bertanggung jawab atas utang-utang koperasi terhadap

pihak lain.
g. Kekuasaan tertinggi di dalam rapat anggota.

Pengelompokan Koperasi:
1. Koperasi Produksi
Koperasi yang anggotanya terdiri dari produsen barang dan jasa. Koperasi ini
memudahkan para anggotanya dengan menyediakan bahan baku, bahan pembantu,
perlengkapan produksi, serta menjual hasil produksi anggotanya.
2. Koperasi Konsumsi
Koperasi yang menyediakan berbagai kebutuhan pokok anggotanya.
3. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi yang bergerak dalam penghimpunan dana dari para anggota lalu disalurkan
kepada anggota yang membutuhkan.
4. Koperasi Serba Usaha
Koperasi ini mempunyai bidang usaha beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan
anggota

Menurut wilayahnya, koperasi dibagi 4:
1. Primer Koperasi
Adalah koperasi yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang.


Krisna Aditya
1352092

2. Pusat Koperasi
Adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer.
3. Gabungan Koperasi
Adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat.
4. Induk Koperasi
Adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi.
Pihak-pihak yang terlibat dalam menentukan mau mundurnya koperasi:
1. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi di tata kehidupan koperasi. Di sini para
anggota dapat berbicara, memberikan usul dan pertimbangan, menyetujui usul atau
menolaknya, dan memberikan masukan yang berkenaan dengan koperasi.
2. Pengurus
Pengurus adalah orang-orang yang aktif menjalankan tugas pengelolaan koperasi,
mereka adalah penentu keberhasilan koperasi
3. Pengawas
Pengawas dipilih sebagai wakil-wakil anggota dan harus memperuangkan kepentingan

anggota. Pengawas bertugas dalam menentukan cara pembagian keuntungan.