BADAN USAHA MILIK NEGARA

A. Badan Usaha
ha Milik Negara

Memper
perhatikan sifat usaha BUMN, yaitu un
untuk memupuk
keuntungan dan
an melaksanakan kemanfaatan umum, d
dalam Undangundang ini BU
BUMN disederhanakan menjadi dua
a bentuk yaitu
Perusahaan

P
Perseroan

(Persero)

yang

bertujua

juan

memupuk

keuntungan dan
an sepenuhnya tunduk pada ketentuan Undang-undang
U
Nomor 1 Tahun
un 1995 tentang Perseroan Terbatas sert
erta Perusahaan
Umum (Perum)) yang dibentuk oleh pemerintah untukk melaksanakan
usaha sebagaii implementasi
im
kewajiban pemerintah guna
na menyediakan
barang dan jasa
jas tertentu untuk memenuhi kebutuhan
an masyarakat.
Untuk


bentukk

usaha

Perum,

walaupun

keberada
daannya

untuk

melaksanakan kkemanfaatan umum, namun demikian sebagai
s
badan
usaha diupayak
akan untuk tetap mandiri dan untuk itu Perum harus
diupayakan juga
ga untuk mendapat laba agar bisa hidup

p berkelanjutan.
Maksud dan tuju
ujuan pendirian BUMN adalah :
a. memberikan
an

sumbangan

bagi

perkembangan

perekonomian

nasional pad
ada umumnya dan penerimaan negara pad
ada khususnya;
b. mengejar keu
keuntungan;
c. menyelengga

ggarakan kemanfaatan umum berupa peny
nyediaan barang
dan/atau jas
asa yang bermutu tinggi dan memadai ba
bagi pemenuhan
hajat hidup
p orang
o
banyak;
d. menjadi perintis
per
kegiatan-kegiatan usaha yang
g belum dapat
dilaksanakan
an oleh sektor swasta dan koperasi;
1

e. turut aktif memberikan
me
bimbingan dan bantuan kepa

pada pengusaha
golongan ekonomi
eko
lemah, koperasi, dan masyarakat.
at.
f. Kegiatan BU
UMN harus sesuai dengan maksud dan tu
tujuannya serta
tidak

berten
rtentangan

dengan

peraturan

perunda
dang-undangan,


ketertiban umum,
um
dan/atau kesusilaan.
Dalam Pasal
P
4 Undang-Undang No. 19 tahun
n 2003 tentang
BUMN ditentuka
kan bahwa modal BUMN merupakan dan
da berasal dari
kekayaan negar
ara yang dipisahkan. Penyertaan modal
al negara dalam
rangka pendirian
ian atau penyertaan pada BUMN bersumbe
ber dari:
a)

Ang
nggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

a;

b)

kapi
apitalisasi cadangan;

c)

sum
umber lainnya.

Dalam Pasal
P
5 Undang-Undang No. 19 tahun
n 2003 tentang
BUMN ditentuka
kan bahwa pengurusan BUMN dilakukan
kan oleh Direksi.
Direksi bertang

nggung jawab penuh atas pengurusan
n BUMN untuk
kepentingan dan tujuan BUMN serta mewakili BUMN,, baik di dalam
maupun di luar
ar pengadilan. Dalam melaksanakan tuga
gasnya, anggota
Direksi haruss mematuhi anggaran dasar BUMN d
dan peraturan
perundang-unda
dangan

serta

wajib

melaksanakan

prinsip-prinsip

profesionalisme,

e, efisiensi, transparansi, kemandirian,
n, akuntabilitas,
pertanggungjaw
waban, serta kewajaran.

Dalam Pa
asal 9 BUMN

2

disebutkan

ba
bahwa

BUMN

terdiri

dari


Persero

dan

Perum.

1. Persero
Pendirian
ian Persero diusulkan oleh Menteri kep
epada Presiden
disertai dengan
an dasar pertimbangan setelah dikaji ber
ersama dengan
Menteri Teknis
is dan Menteri Keuangan.

Pelaksana
anaan pendirian


Persero dilakuk
ukan oleh Menteri dengan memperhatik
tikan ketentuan
peraturan perun
undangan-undangan. Terhadap Persero
o berlaku
b
segala
ketentuan dan
n prinsip-prinsip yang berlaku bagi perse
rseroan terbatas
sebagaimana diatur
d
dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995
tentang Persero
roan Terbatas.
Maksud
d dan
d tujuan pendirian persero dalam Pas
asal 12 Undangundang No. 19
9 ttahun 2003 ditegaskan bahwa adalah :
1. menyediakan
kan barang dan/atau jasa yang bermu
utu tinggi dan
berdaya sain
aing kuat;
2. mengejar keuntungan
k
guna meningkatkan nilai
lai perusahaan.
Pasal 13 Un
ndang-undang No. 19 tahun 2003 menye
yebutkan bahwa
organ perser
ero adalah RUPS, Direksi, dan Komisaris.
is.

3