PEMBAHASAN KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN

8. Hasil rangking dengan 10 kriteria Gambar 4.10 Tampilan hasil rangking dengan 10 kriteria Gambar 4.10 adalah hasil dari penilaian 10 atribut dengan 10 kriteria. Pertama didapatkan dahulu nilai Crisp kemudian dihitung matriks keputusan ternormalisasi. Dari hasil matriks dilakukan pencarian nilai solusi ideal positif dan nilai solusi ideal negatif. maka di peroleh hasil terbaik yang mendekati nilai 1 pada atribut 01 dengan nilai 0,655

4.2 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil akhir yang diperoleh pada tiap-tiap jumlah kriteria yang berbeda maka dapat kita lihat output yang dihasilkan oleh setiap input dimana di setiap perbedaan jumlah kriteria menghasilkan nilai yang berbeda. Hasil rangking pertama dari setiap perbedaan kriteria yang telah dilakukan menghasilkan nilai yang berbeda, seperti terlihat pada tabel 4.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Hasil rangking pertama untuk setiap perbedaan kriteria Jumlah kriteria Atribut Nilai V 3 6 0,879 4 7 0,694 5 6 0,664 6 9 0,724 7 10 0,682 8 1 0,642 9 1 0,653 10 1 0,655 Gambar 4.11 Perbandingan jumlah kriteria dengan hasil optimal Universitas Sumatera Utara Pada gambar 4.11 terlihat bahwa hasil dengan nilai paling optimal adalah pada 3 kriteria, nilai yang diperoleh 0,879 pada atribut 6, tetapi dengan hanya menggunakan 3 kriteria banyak mengabaikan kriteria-kriteria lain yang juga penting dalam pengambilan keputusan. Hasil pada 10 kriteria diperoleh nilai optimal 0,655 yaitu pada atribut 1. Banyaknya jumlah kriteria berpengaruh pada pengambilan sebuah keputusan dan alternatif yang terpilih harus memiliki jarak terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif. Semakin banyak penilaian kriteria yang dilakukan maka akan dihasilkan keputusan yang berbeda. Perbedaan perolehan rangking ini juga dipengaruhi oleh bobot kepentingan dari kriteria dimana bobot kepentingan setiap kriteria berbeda. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 KESIMPULAN

Dalam mengambil sebuah keputusan ada banyak alternatif yang mempengaruhi sehingga sulit untuk mengambil keputusan secara manual. Sejumlah pendekatan yang yang kooperatif akan meningkatkan kesuksesan dan efektifitas terhadap pengambilan keputusan. Dalam hal ini, metode FMCDM dipergunakan untuk melakukan fuzzyfikasi dari asumsi-asumsi yang diberikan oleh pengambil keputusan selanjutnya mentransformasikan hasil yang diperoleh tersebut dengan suatu pendekatan metode. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam mengambil sebuah keputusan dalam FMCDM adalah metode TOPSIS. Dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Metode TOPSIS 2. Metode TOPSIS selama ini banyak digunakan untuk sistem produksi, industri, geografis, mengukur sumber daya dan industri. dapat mengasilkan keputusan yang lebih objektif dibandingkan secara manual karena mengambil alternatif yang seluruh parameternya telah memenuhi kebutuhan fungsional functional requirements minimum yang diharapkan. Universitas Sumatera Utara 3. Banyaknya jumlah kriteria berpengaruh pada pengambilan sebuah keputusan dan alternatif yang terpilih harus memiliki jarak terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif.

5.2 SARAN