PPPPTK PENJAS DAN BK 36
MODUL GURU PEMBELAJAR PJOK SD
seluruh anggota kelas dan menunjuk peserta didik tertentu untu menjawabnya.
h. Hangat dan Antusias
Kehangatan dan antusia yang diperlihatkan guru terhadap jawaban peserta didik, punya arti penting dalam meningkatkan partisipasi
peserta didik dalam pelajaran. Untuk itu guru dapat menggunakan variasi pemberi penguatan, baik verbal maupun nonverbal. Apabila
hal ini biasa dipakai guru, maka respon demikian akan keluar secara mekanik dan mingkin otomatis.
i. Prompting
Prompting adalah cara yang dilakukan guru untuk menuntun prompt peserta didik memberikan jawaban dengan baik dan
benar atas pertanyaan yang guru ajukan. Dengan kata lain dalam merespon menanggapi jawaban peserta didik apabila gagal
menjawab pertanyaan , atau kurang sempurna. Cara ini bisa dilakukan dengan:
Menyusun kembali kata-kata pertanyaan rephrasing yang sama dalam versi yang paralel. Kegagalan dalam menjawab pertanyaan
umumnya disebabkan kegagalan dalam mengerti kata-kata pertanyaan. Guru dapat menghindari kata-kata yang sulit dalam
pertanyaan. Menggunakan pertanyaan yang sederhana yang relevan dengan
pertanyaan pertama,
misalnya dengan
menunjuk atau
menggunakan pengalaman peserta didik, atau pengetahuan yang ada untuk membantu peserta didik menafsirkan pertanyaan.
Mereview mengulang informasi yang diberikan sebelumnya kadang-kadang dapat membantu peserta didik dalam menjawab
pertanyaan. Kegagalan peserta didik dalam merespon dapat diapakai sebagai petunjuk, bahwa pelajaran yang telah diberikan
memiliki tingkat kesukaran yang cukup sulit.
PPPPTK PENJAS DAN BK 37
j. Pengubahan Tuntutan Tingkat Kognitif
Kebanyakan pertanyaan yang dilakukan guru adalah hanya menanyakan fakta. Karenanya masih diperlukan pertanyaan yang
menuntut peserta didik untuk dapat membedakan, menganalisis dan mengambil keputusan atau menilai informasi yang diterima,
berhubungan dengan taksonomi yang diterima. Dalam hal ini taksonomi tujuan pengajaran dari Bloom, kognitif domain perlu
dipertimbangkan sebagai alat yang bermanfaat dalam menyusun
berbagai tipe pertanyaan. Penyusunan pertanyaan dapat memiliki tingkat kognitif domain rendah pengetahuan, pemahaman,
penerapan dan tingkat kognitif domain yang tinggi analisis, sintesis, evaluasi.
Contoh pertanyaan kognitif rendah: a.
Di mana perang Diponegoro berlangsung? b. Jenis tumbuhan apa yang dapat tumbuh di daerah subtropis?
k. Hal-hal yang Perlu Dihindari
1 Mengulang pertanyaan sendiri Bila guru mengulangi beberapa kali pertanyaan yang sama
karena peserta didik tidak menjawab, maka proses belajar akan menjadi berkurang. Satu pertanyaan yang diikuti dengan satu
respon peserta didik, masih lebih baik dari pertanyaan yang diulang-ulang. Karena perhatian akan menjadi penuh terhadap
setiap pertanyaan yang diajukan guru. Untuk berkomunikasi guru-peserta didik yang baik, susunlah pertanyaan seringkas
mungkin agar peserta didik segera dapat memahami pertanyaan.
2 Mengulang jawaban peserta didik Ada pendapat yang saling berbeda terhadap pengulangan
jawaban peserta didik. Di satu pihak mengatakan bahwa pengulangan jawaban peserta didik akan menambah atau
memperat hubungan guru-peserta didik. Di lain pihak mengatakan bahwa hal itu akan memperlambat proses
pembelajaran, menimbulkan sesuatu yang tidak perlu, kebiasaan