Pelaksanaan Penelitian METODE PENELITIAN

16 Luas total Hutan Pendidikan USU Tahura Desa Tongkoh Kabupaten Karo Kecamatan Dolat Rayat Provinsi Sumatera adalah 1.030 ha, petak pengamatan berukuran 20 m × 20 m dengan intensitas sampling 0,2 dan akan diambil luas sampel 2,06 ha yang kemudian dibagi menjadi 50 petak. Dengan rumus luas keseluruhan wilayah dikali dengan intensitas sampling dan dibagi dengan luas petak contoh terbesar. Penempatan petak contoh dilakukan dengan metode garis berpetak yang peletakannya disusun secara sistematik dengan awal purpossive sampling yaitu berdasarkan keberadaan tanaman obat yang sudah diketahui oleh masyarakat di Taman Hutan Raya Tongkoh. Jarak antargaris rintis 200 m dan jarak antarplot di dalam garis rintis adalah 100 m. Jarak antargaris rintis dan jarak antar petak ditentukan berdasarkan jarak antar peta kontur. Metode ini digunakan karena efektif untuk kondisi topografi, kemudahan teknis, dan keterwakilan tumbuhan obat di Taman Hutan Raya. 17 Gambar 3. Tata letak petak ukur dengan metode garis berpetak di peta. b. Tahap pelaksanaan Tahapan pelaksanaan pada penelitian ini meliputi kegiatan pengambilan data baik data primer dan data sekunder. Data Primer merupakan data yang diambil langsung di lapangan. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode inventarisasi berupa pohon, tumbuhan bawah, perdu, liana, dan semak yang berkhasiat obat yang ada di dalam petak contoh. Ukuran tiap petak contoh disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan yaitu 20 m × 20 m fase pohon, 10 m × 10 m fase tiang, 5 m × 5 m fase pancang, dan 2 m × 2 m fase semai. Hal ini dilakukan untuk menghitung kerapatan, dan frekuensi. 18 Data Sekunder merupakan data yang sifatnya mendukung data primer yang diperoleh melalui studi literatur, keadaan umum lokasi penelitian, antara lain: letak, keadaan fisik lingkungan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat yang bersumber dari data yang sudah ada di aparat desa maupun pemerintah setempat, serta data tentang khasiat berbagai jenis tumbuhan obat. c. Analisis Data Analisi data pada penelitian ini meliputi kegiatan pengolahan data, analisis data dan penyusunan skripsi. Pengolahan data dilakukan dengan mentabulasi data tersebut yang diperoleh langsung di lapangan. Analisis data pada penelitian ini yaitu dengan analisis vegetasi. Parameter analisis vegetasi yang diukur adalah sebagai berikut Indriyanto, 2006. 1. Kerapatan 2. Frekuensi Data hasil perhitungan tersebut disajikan dalam bentuk tabel dan histogram. Data yang disajikan dalam bentuk tabel berupa data nama lokal, nama latin, famili serta kegunaan setiap jenis tumbuhan obat. Data dalam bentuk histogram berupa data jumlah jenis tumbuhan obat setiap habitus yang ditemukan di Taman Hutan Raya Tongkoh.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa.

1. Terdapat 25 jenis tumbuhan yang berkhasiat obat yang terbagi atas 19 ordo dan 21 famili di Taman Hutan Raya Tongkoh. Terjadi penurunan jumlah tumbuhan obat dari tahun 2012 —2014 yaitu sebanyak 13 jenis. 2. Spesies tumbuhan obat yang memiliki kelimpahan tertinggi yaitu pegagan Centella asiatica dengan kerapatan dan frekuensi yang paling tinggi, yaitu sebesar 9.500 individuhektar dan frekuensi sebesar 0,26 dan pohon tergolong rendah dilihat dari persentasinya.

B. Saran

Perlu dilakukan pembudidayaan terhadap tumbuahan obat yang sudah jarang ditemukan seperti kemenyan Styrax sumaterana, kulit labang Castanopsis costata, surindan Scrrulla ferruginea, dan lain sebagainya, sehingga dapat meningkatkan keanekaragaman jenis dan jumlah tumbuhan obat di Taman Hutan Raya Tongkoh. DAFTAR PUSTAKA Abdiyani, S. 2008. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah berkhasiat obat di dataran tinggi dieng. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Balai Penelitian Kehutanan Solo. Vol. V No. 1 : 79 —92 p. Arief, A. 2001. Hutan dan Kehutanan. Buku. Kanisius. Yogyakarta. Kawasan Taman Hutan Raya Bukit Barisan Desa Tongkoh Kabupaten Karo. Departemen Kehutanan USU.Belum dipublikasikan. Medan.180 p. Agoes, A. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Buku. Salemba Medika. Jakarta.106 p. . 2011. Tanaman Obat Indonesia. Buku. Salemba Medika. Jakarta.118 p. . 2012. Tanaman Obat Indonesia. Buku. Salemba Medika. Jakarta.106 p. Damayanti.1999. Kajian tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit penting pada berbagai etnis di Indonesia. Jurnal Budidaya. IPB Bogor. 61:28 — 37 p. Darwati, I. 2012. Budidaya dan pasca panen pegagan Centella asiatica. Artikel majalah. Badan Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat BALITTRO. Jakarta. 25 p. Djauhariya. 2004. Gulma berkhasiat obat. Artikel majalah. Swadaya. Jakarta. 30 p. Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara. 2011. Studi Jasa Lingkungan di Tahura Bukit Barisan. Buku. Cv Sumber Jaya Asri. Medan.42 p. . 2000. Naskah Rencana Pengelolaan Taman Hutan Raya Bukit Barisan.Buku. Cv Sumber Jaya Asri. Medan.38 p. Elisah, S. 2012. Pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat sekitar cagar Alam dolok tinggi Maraja. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan. 68 p. Fahrudin, H. 2010. Studi Keanekaragaman Tumbuhan Herba yang Berpotensi Sebagai Tanaman Obat di Taman Hutan Raya R. Soerjo Kabupaten Malang. Diakses 27 Februari 2014 pada pukul 20.00 Wib . www.wordpress.com. Falah, F. 2013. Keragaman jenis dan pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat oleh masyarakat sekitar hutan lindung gunung beratus Kalimantan timur diversity and utilization of medicinal plants by local community around gunung beratus protection forest, east Kalimantan. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Kalimantan Timur. 101:1 —18 p. Fendi. 2004. Inventarisasi tumbuhan berkhasiat obat di desa Angsanah Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan Madura. Skripsi. Jurusan Pendidikan Biologi UMM. 65 p. Hidayat, D. 2012. Studi keanekaragaman jenis tumbuhan obat di Kawasan IUPHHK PT. Sari Bumi Kusuma Camp Tontang Kabupaten Sintang. Skripsi. Fakultas Kehutanan Universitas Tanjung Pura. Pontianak. 55 p. Hariana, A. 2006. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Buku. Penebar Swadaya. Jakarta. 74 p. Hamzari. 2008. Identifikasi tanaman obat-obatan yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar hutan tabo-tabo. Jurnal Hutan Dan Masyarakat. Tadulako. 32 111-234 p. Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Buku. Bumi aksara. Jakarta. 210 p. . 2012. Dendrologi. Buku. Lembaga Penelitian Universitas Lampung. Bandar Lampung. 232 p. Karmilasanti, S. 2011. Keanekaragaman jenis tumbuhan obat dan pemanfaatannya di kawasan tane’ oleh desa setulang malinau, kalimantan timur. Jurnal Penelitian Dipterokarpa. Vol 5. No.1. Kalimantan Timur. Nugroho, I. A. 2010. Lokakarya Nasional Tanaman Obat Indonesia. Asia Pasific Forest Genetic Resources Programme. Jakarta. 20 p. Purba, H. 2005. Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah berkhasiat obat di Tahura Wan Abdurrahman. Skripsi. Mahasiswa Kehutanan Universitas Lampung. Tidak Dipublikasikan. 49 p. Rahayu,M., S. Sunarti., D. Sulistiarini dan S. Prawiroatmodjo. 2006. Pemanfaatan Tumbuhan Obat secara Tradisional oleh Masyarakat Lokal di Pulau Wawonii, Sulawesi Tenggara. Diakses pada tanggal 3 Maret 2014 pada pukul 20.00 Wib. http:biodiversitas.mipa.uns.ac.idDD0703D070310.pdf. 78 p. Rijaii, L. 2011. Penentuan kriteria ilmiah potensi tumbuhan obat unggulan Kelompok Bidang Ilmu Kimia Farmasi. Jurnal Kesehatan. Vol 1. No. 2. Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman. Samarinda.

Dokumen yang terkait

Inventarisasi Anggrek Terestial di Hutan Pendidikan Bagian Timur Kawasan Taman Hutan Raya Bukit Barisan Tongkoh Kabupaten Karo Sumatera Utara

3 53 80

Inventarisasi Anggrek Terestial di Hutan Pendidikan Bagian Timur Kawasan Taman Hutan Raya Bukit Barisan Tongkoh Kabupaten Karo Sumatera Utara

6 73 80

Inventarisasi Anggrek Terestial di Hutan Pendidikan Bagian Timur Kawasan Taman Hutan Raya Bukit Barisan Tongkoh Kabupaten Karo Sumatera Utara

0 0 16

Keragaman Vegetasi Tanaman Obat di Hutan Pendidikan Universitas Sumatera Utara Kawasan Tanam Hutan Raya Tongkoh Kabupaten Karo Sumatera Utara

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Keragaman Vegetasi Tanaman Obat di Hutan Pendidikan Universitas Sumatera Utara Kawasan Tanam Hutan Raya Tongkoh Kabupaten Karo Sumatera Utara

0 0 7

Keragaman Vegetasi Tanaman Obat di Hutan Pendidikan Universitas Sumatera Utara Kawasan Tanam Hutan Raya Tongkoh Kabupaten Karo Sumatera Utara

0 0 11

Keragaman Vegetasi Tanaman Obat di Hutan Pendidikan Universitas Sumatera Utara Kawasan Tanam Hutan Raya Tongkoh Kabupaten Karo Sumatera Utara

0 0 21

Keragaman Vegetasi Tanaman Obat di Hutan Pendidikan Universitas Sumatera Utara Kawasan Tanam Hutan Raya Tongkoh Kabupaten Karo Sumatera Utara

0 0 7

Keragaman Vegetasi Tanaman Obat di Hutan Pendidikan Universitas Sumatera Utara Kawasan Tanam Hutan Raya Tongkoh Kabupaten Karo Sumatera Utara

0 0 11

Keragaman Vegetasi Tanaman Obat Di Hutan Pendidikan Universitas Sumatera Utara Kawasan Taman Hutan Raya Tongkoh Kabupaten Karo Sumatera Utara

0 0 11