3.5.3 Uji MSI Method of Successive Interval
Data yang digunakan untuk variabel Self Assessment System X
1
merupakan data primer dikumpulkan melalui kuesioner merupakan skala ordinal, maka sebelum
diolah dan dipasangkan dengan Varibel Restitusi PPN X
2
, Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Y berbentuk rasio, data ordinal terlebih dahulu dikonversi menjadi
data interval dengan menggunakan Method of Successive Interval MSI. Menurut Syarifudin Hidayat 2005:55 pengertian Method of Successive Interval adalah
sebagai brikut :
”Metode Successive Interval adalah metode penskalaan untuk menaikan skala pengukuran ordinal ke skala pengukuran interval”.
Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen dengan variabel dependen serta ditentukan
persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut. Adapun di dalam proses pengolahan data MSI tersebut, peneliti menggunakan bantuan program software MSI.
3.6 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
3.6.1 Rancangan Analisis
Menurut Umi Narimawati 2010:41 mendefinisikan rancangan analisis sebagai berikut:
“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan
dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun
orang lain.” Peneliti menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan analisis verifikatif
kuantitatif dengan pendekatan kuantitatif.
1. Analisis Kualitatif
Menurut Sugiyono 2011:14 mendefinisikan analisis kualitatif sebagai berikut: “Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama
dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan, dan membuat laporan penelitian
secara mendetail.”
2. Analisis Kuantitatif Menurut Sugiyono2011:31 mendefinisikan analisis kuantitatif sebagai berikut:
“Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensialinduktif. Statistik inferensial
dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random.
Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart diagram
lingkaran, dan pictogram. Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-
data yang telah disajikan”.
Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dari variabel X
1
dan X
2
, peneliti menggunakan metode Analisis Kuantitatif dalam Penelitian ini antara lain.
3.6.2 Pengujian Hipotesis
Menurut Andi Supangat2007:293 yang dimaksud dengan pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
“Salah satu cara dalam statistika untuk menguji “parameter” populasi berdasarkan statistik sampelnya, untuk dapat diterima atau ditolak pada tingkat signifikansi tertentu”.
Pada prinsipnya pengujian hipotesis ini adalah membuat kesimpulan sementara untuk melakukan penyanggahan dan atau pembenaran dari masalah yang akan ditelaah.
Sebagai wahana untuk menetapkan kesimpulan sementara tersebut kemudian ditetapkan hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya. Langkah-langkah dalam analisisnya
sebagai berikut : Pengujian Secara Parsial
Melakukan uji t untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variable terikat, hipotesisnya sebagai berikut :
H
01
; ρ = 0, Self Assessment System tidak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai .
H
11
; ρ ≠ 0, Self Assessment System berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak
Pertambahan Nilai . H
02
;ρ = 0, Restitusi PPN tidak berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak
Pertambahan Nilai . H
12
; ρ ≠ 0, Restitusi PPN berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai.
Kriteria pengakuannya yaitu sebagai berikut: H0 ditolak apabila t
hitung
t
tabel
α = 0,05
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 5 KPP yang terdaftar di kantor pelayanan pajak pratama di kantor wilayah direktorat jendral pajak jawa barat 1 selama priode 2010-2015. Hasil
pengolahan data dan pembahasan dalam penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden dan data pajak pada 5 KPP di Bandung sebagai sumber data utama.
Kuesioner disebarkan kepada 30 orang responden yaitu fiskus yang terdapat di tiap kpp yang menjadi tempat penelitian. Sedangkan data sekunder yang berupa laporan jumlah
restitusi dan peerimaan pajak pertambahan nilai dari 5 kpp dari tahun 2010-2015.
4.1.3 Pengujian Alat Ukur Penelitian
4.1.3.1 Hasil Uji Validitas
Hasil uji validitas untuk 30 pernyataan yang mewakili variabel Self Assessment System. Nilai koefisien validitas dari setiap butir pernyataan lebih besar dari nilai kritis
0,30. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua butir pernyataan untuk kedua variabel sudah valid dan layak dijadikan sebagai alat ukur penelitian serta dapat
digunakan untuk analisis selanjutnya.
4.1.3.2 Hasil Uji Reliabilitas
Hasil nilai reliabilitas kuesioner sales promotion dan keputusan pembelian masing- masing sebesar 0,750
Cronbach’s-Alpha dan lebih besar dari nilai kritis 0,700. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua butir pernyataan yang digunakan sudah
reliabel sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel sudah memberikan hasil yang konsisten.
4.1.4 Analisis Deskriptif
4.1.4.1 Hasil Analisis Deskriptif Self Assessment System X
1
Pada 5 Kantor Pelayanan Pajak Pratama Yang Terdaftar Di Kantor Direktorat Djendral Pajak Jawa Barat 1
Hasil rekapitulasi jawaban responden tentang self assesment system yang di ukur menggunakan 9 item pernyataan. Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai