Tenun Ikat TINJAUAN KEBUDAYAAN: ESTETIKA DAN TENUN IKAT
                                                                                34 benang-benang  yang  telah  diberi  corak  dengan  cara  diikat.  Bersamaan  pada  saat
kain ditenun corak pun muncul di permukaan. Kartiwa, 2009.
II.4.1 Tenun Ikat Lusi atau Lungsi
Motif dibuat pada kumpulan benang lungsi yang dibentangkan pada alat perentang  diikat  dengan  tali  plastik  berbagai  warna  disesuaikan  dengan
desain, kemudian dicelup. Setelah mengering pada bagian  yang ditandai oleh  warna  plastik  tertentu  dibuka  ikatannya  dan  dicolet  dengan  warna,
dilakukan seterusnya sehingga tercipta motif ragam hias. Setelah kering, kemudian ditata pada alat tenun dan ditenun dengan benang pakan warna
tertentu  secara  keseluruhan.  Hasil  tenun  ikat  lungsi  banyak  dijumpai  di daerah  NTB,  NTT,  Maluku,  Kalimantan  Timur,  Kalimantan  Barat,
Sulawesi  Barat  ,  Sulawesi  Utara,  Papua  Barat  Cita  Tenun  Indonesia, 2010.
II.4.2 Tenun Ikat Pakan
Proses  pembuatan  motifnya  sama  dengan  tenun  ikat  lungsi,  tetapi  yang diikat  adalah  kumpulan  benang  pakan  disesuaikan  dengan  desain,
kemudian ditenun pada bentangan benang lungsi yang sudah tertata pada alat tenun secara keseluruhan. Hasil tenun ikat pakan banyak dijumpai di
daerah  Bengkulu,  Sumatera  Selatan,  Jawa  Barat,  Jawa  Tengah,  Jawa Timur,  Bali,  NTB,  Kalimantan  Barat,  Kalimantan  Timur,  Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tengah. Cita Tenun Indonesia, 2010.
II.4.3 Tenun Ikat Ganda
Kedua teknik tersebut diatas ikat lungsi dan pakan digabungkan sehingga corak  akan  terbentuk  dari  persilangan  benang  lungsi  dan  benang  pakan
yang bertumpuk pada titik pertemuan corak atau motif yang dikehendaki. Hasil tenun ikat ganda dapat dijumpai di daerah Bali Tenganan, Sulawesi
Tengah, dan Sulawesi Tenggara Cita Tenun Indonesia, 2010.
35
                