Tujuan Pengujian Alat dan Analisa Pengukuran Rangkaian Osilator

Dari set up pengukuran tersebut didapatkan suatu bentuk sinyal keluaran dari rangkaian osilator yang terlihat seperti pada gambar 4.2 dan juga didapatkan suatu bentuk kestabilan frekuensi yang tersusun dalam sebuah tabel kestabilan frekuensi dimana analisa kestabilannya diambil berdasarkan pada perbandingan beberapa kali percobaan dalam selang waktu sebesar 5 menit per satu percobaan. Adapun hasil dari percobaan dilihat dalam tabel 4.1. Gambar 4.2 Hasil Keluaran Rangkaian Osilator Tabel 4.1 Tabel Kestabilan Frekuensi Osilator No T waktu Frekuensi Khz 1 0 – 5 menit 500.075 2 5 – 10 menit 500.005 3 10 – 15 menit 499.814 4 15 – 20 menit 499.482 5 20 – 25 menit 499.403 6 25 – 30 menit 499.429 7 30 – 35 menit 499.407 8 35 – 40 menit 499.438 9 40 – 45 menit 499.875 48 10 45 – 50 menit 499.756 11 50 – 55 menit 499.833 12 55 – 60 menit 499.801 13 60 – 65 menit 499.991 14 65 – 70 menit 499.861 15 70 – 75 menit 499.879 16 75 – 80 menit 499.997 17 80 – 85 menit 500.013 18 85 – 90 menit 500.029 19 90 – 95 menit 500.005 20 95 – 100 menit 500.011 21 100 – 105 menit 500.038 22 105 – 110 menit 500.051 23 110 – 115 menit 500.049 24 115 – 120 menit 500.078 25 120 – 125 menit 500.103 26 125 – 130 menit 500.089 27 130 – 135 menit 500.117 28 135 – 140 menit 500.111 29 140 – 145 menit 500.145 30 145 – 150 menit 500.183 31 150 – 155 menit 500.222 32 155 – 160 menit 500.205 33 160 – 165 menit 500.210 34 165 – 170 menit 500.234 35 170 – 175 menit 500.240 Dari tabel 4.1 di atas dapat dihitung nilai probabilitas kesalahan dan deviasi data keseluruhan pangukuran melelui perhitungan sebagai berikut: Tabel 4.2 Prosentase Kesalahan Pengukuran Osilator No Frekuensi Khz d = f – f d 2 1 500.075 0.127 0.016 2 500.005 0.057 0.003 3 499.814 -0.134 0.017 4 499.482 -0.466 0.217 5 499.403 -0.545 0.297 6 499.429 -0.519 0.269 7 499.407 -0.541 0.293 8 499.438 -0.51 0.260 9 499.875 -0.073 0.005 10 499.756 -0.192 0.037 49 11 499.833 -0.115 0.013 12 499.801 -0.147 0.022 13 499.991 0.043 0.002 14 499.861 -0.087 0.008 15 499.879 -0.069 0.005 16 499.997 0.049 0.002 17 500.013 0.182 0.033 18 500.029 0.081 0.007 19 500.005 0.057 0.003 20 500.011 0.063 0.004 21 500.038 0.09 0.008 22 500.051 0.103 0.011 23 500.049 0.101 0.010 24 500.078 0.13 0.017 25 500.103 0.155 0.024 26 500.089 0.141 0.020 27 500.117 0.169 0.029 28 500.111 0.163 0.027 29 500.145 0.197 0.039 30 500.183 0.235 0.055 31 500.222 0.274 0.075 32 500.205 0.257 0.066 33 500.210 0.262 0.069 34 500.234 0.286 0.082 35 500.240 0.292 0.085 f = 17498.179 |Σd| = 0.198 |Σd 2 | = 0.061 Harga rata-rata f = 948 . 499 35 179 . 17498 = Khz Sehingga harga standar devisiasi σ didapat sebesar : 1 2 − = ∆ n d f dimana harga n menunjukkan jumlah pengamatan yaitu sebanyak 35 kali pengamatan. 1 2 − = ∆ n d f 1 35 061 . − = ∆ f 50 34 061 . = ∆ f 042 . = ∆ f Khz Jadi harga frekuensi hasil pengukuran adalah : 042 . 948 . 499 ± = ∆ ± f f Khz Probabilitas kesalahan = 0.6745 x f ∆ = 0.6745 x 0.042 = 0.028 Error = 100 x f f ∆ = 100 500000 042 . x = 0.0000084 Analisa Pengukuran : Berdasarkan hasil perhitungan simpangan kestabilan frekuensi osilator, maka dapat dinyatakan bahwa tingkat kestabilannya mendekati nilai sebenarnya yaitu 500 Khz. Hal ini dapat dilihat dari nilai prosentase kesalahannya sangat kecil bahkan hampir mendekati tidak ada nilai kesalahannya. 51

4.3 Pengukuran Rangkaian Demodulator

Pengukuran rangkaian demodulator ini tujuannya adalah untuk menghasilkan format sinyal keluaran dari rangkaian demodulator dengan dua masukan yaitu masukan dari osilator dengan sinyal carrier dan masukan dari modulator DSSS dengan sinyal BPSK. Sebelum menganalisa sinyal hasil pengukuran, terlebih dahulu melakukan set up pengukuran yaitu sebagai berikut: Gambar 4.3 Set Up Pengukuran Demodulator Menggunakan Osciloscope Dari set up pengukuran tersebut didapatkan suatu bentuk sinyal keluaran dari rangkaian osilator yang terlihat seperti pada gambar 4.4 sebagai berikut: Osilator Balanced Demodulator Osiloscope Modulator DSSS 52 Gambar 4.4 Hasil Keluaran Rangkaian Demodulator Analisa Pengukuran: Dari hasil pengukuran rangkaian demodulator didapatkan sinyal kotak yang karenternya sama dengan sinyal data acak keluaran dari rangkaian adder. Hal ini dikarenakan rangkaian demodulator ini mempunyai dua masukan yaitu masukan dari osilator sinyal carrier dan masukan dari modulator DSSS sinyal modulasi BPSK serta digunakan pula untuk menghilangkan frekuensi pembawa dari data informasi masukannya, sehingga keluaran dari rangkaian demodulator ini merupakan data acak yang masih mengandung frekuensi tinggi tetapi frekuensi tinggai yang masih tertinggal ini dapat dihilangkan oleh sebuah rangkaian filter. 53