2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, tekhnologi, dan
masyarakat. 4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah, dan membuat keputusan. 5. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 6. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke SMPMTs.
2.3 Metode Demonstrasi
Djamarah dan Zain 2006: 90 mengemukakan bahwa metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan suatu proses,
situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Pada metode demonstrasi guru
memperlihatkan suatu proses atau kejadian kepada murid atau memperlihatkan cara kerja suatu alat kepada siswa. Demonstrasi sebagai metode mengajar ditandai
dengan adanya seorang atau demonstrator, atau siswa yang memperlihatkan kepada seluruh kelas tentang suatu proses J.J Hasibuan: 2009. Dalam
pembelajaran IPA, metode demonstrasi banyak dipergunakan untuk mengembangkan suatu pengertian, mengemukakan masalah, penggunaan prinsip,
pengujian kebenaran secara teoritis dan memperkuat suatu pengertian.
Lebih lanjut Syah 2007: 208 mengemukakan bahwa metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara meragakan barang, kejadian, aturan, dan urutan
dalam melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi
yang sedang disajikan. Metode demonstrasi merupakan salah satu metode mengajar yang efektif untuk membantu siswa dalam mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan seperti: bagaimana cara membuatnya? Terdiri dari bahan apa? Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? dan lain
sebagainya. Dengan metode demonstrasi proses penerimaan siswa terhadap pembelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk
pengertian dengan baik dan sempurna Djamarah dan Zain, 2006: 90. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode
demonstrasi adalah suatu metode dalam mengajar guna memperjelas pengertian konsep atau konsep dan memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau proses
terjadinya sesuatu berkenaan dengan materi yang dipelajari untuk mengetahui dan melihat kebenaran secara konkret.
2.3.1 Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi
Muhibbin 2007:209 mengemukakan bahwa banyak keuntungan psikologis paedagogis yang dapat diraih dengan menggunakan metode demonstrasi, antara
lain yang terpenting ialah: 1. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
2. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
3. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Djamarah dan Zain 2006, 91 mengemukakan beberapa kelebihan metode demonstrasi yaitu:
1. Dapat membuat pembelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, sehingga menghindari verbalisme pemahaman kata-kata atau
kalimat. 2. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari.
3. Proses pembelajaran lebih menarik. 4. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori
dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.
Berikut ini merupakan beberapa kelemahan metode demonstrasi yang diungkapkan oleh Djamarah dan Zain 2006: 91
1. Metode demonstrasi memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang hal itu, pelaksanaan demonstrasi tidak akan
efektif. 2. Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak
selalu tersedia dengan baik. 3. Demonstrasi memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
dan memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.