PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SDN 4 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG

(1)

PADA SISWA KELAS IV SDN 4 SUMBEREJO

BANDAR LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

ANTIK RIRIN INDRIATI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(2)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI PADA

SISWA KELAS IV SDN 4 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG

Oleh

Antik Ririn Indriati

Pembelajaran IPA di kelas IV SDN 4 Sumberejo selama ini guru yang aktif menjelaskan materi pelajaran sedangkan siswa hanya mencatat dan mengerjakan soal latihan. Sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa rendah dan belum mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui penggunakan metode demonstrasi.

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui prosedur tindakan penelitian yang terdiri dari dua siklus. Pada setiap siklus melalui beberapa tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Setiap siklus terdiri atas dua pertemuan. Alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa berupa lembar observasi. Sedangkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa digunakan instrumen soal/tes evaluasi. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SDN 4 Sumberejo dengan jumlah 35 siswa. Objek yang diamati pada penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa.

Hail penelitian menunjukkan adanya peningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode demonstrasi. Persentase aktivitas siswa siklus I mencapai 62,50 % (aktif) dan siklus II mencapai 84,64% (sangat aktif). Ketuntasan belajar siswa siklus I mencapai 74,29 % dan pada siklus II mencapai 85,71 %.


(3)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Antik Ririn Indriati

NPM : 1013069008

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Program Studi : S1 PGSD SKGJ

Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pandidikan Judul PTK : Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA

Melalui Penggunaan Metode demonstrasi pada Siswa Kelas IV SDN 4 Sumberejo Bandar Lampung

Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil karya saya sendiri, sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan atau diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas lain.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan seperlunya dan apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup dituntut berdasarkan Undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Bandar Lampung, Juni 2012 Pembuat Pernyataan,


(4)

PADA SISWA KELAS IV SDN 4 SUMBEREJO

BANDAR LAMPUNG

Oleh

ANTIK RIRIN INDRIATI

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS

KEGURUAN DAN

ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(5)

METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SDN 4 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG.

Nama Mahasiswa : Antik Ririn Indriati Nomor Pokok Mahasiswa : 1013069008

Program Studi : S1 PGSD SKGJ

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan, Pembimbing,

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. Supriyadi, M.Pd.


(6)

1. Tim Penguji

Penguji :Drs. Supriyadi, M.Pd. ...

Penguji Bukan Pembimbing :Dr. Sulton Djasmi, M.Pd. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si.

NIP 196003151985031003


(7)

Penulis dilahirkan di Bangun Sari, Lampung Selatan pada tanggal 21 April 1987 sebagai anak pertama dari lima bersaudara pasangan Bapak Sugeng Riyadi dan Ibu Purwanti.

Awal studi penulis menempuh pendidikan sekolah dasar di SDN 1 Wawasan lulus tahun 1998. Kemudian dilanjutkan di SMPN 1 Tanjung Bintang lulus tahun 2001. Selanjutnya penulis meneruskan pendidikan di SMAN 1 Tanjung Bintang dan lulus tahun 2004. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan pada D II PGSD FKIP Universitas Lampung dan lulus pada tahun 2006.

Pada tahun 2010, penulis melanjutkan pendidikan S1 PGSD SKGJ di Universitas Lampung. Selama menjadi mahasiswi, penulis berprofesi sebagai pendidik di SDN 4 Sumberejo, Kemiling, Bandar Lampung.


(8)

untuk orang-orang yang sangat berarti dalam hidupku:

Untuk Ayahanda (Sugeng Riyadi) dan Ibundaku (Purwanti) tersayang yang senantiasa mendoakan, merawat, menjaga

dan mengasihiku sepanjang waktu.

Untuk suamiku tercinta (Dedy Wijaya Kusuma) yang selalu memberikan kasih sayang dan dukungannya sehingga aku dapat mengerjakan

penelitian ini dengan penuh semangat.

Untuk keempat adikku (Andi Purnomo, Mawas Sudrajat, Shintya Rengganis dan Meysari Pertiwi) terima kasih atas kasih sayang dandoanya

selama ini untukku. Keluarga besarku tercinta.

Guru-guruku yang selama ini telah membimbing dan mendidikku. Sahabat-sahabat tercinta yang selalu mendukungku.

Almamater tercinta Universitas Lampung


(9)

Puji syukur peneliti panjatkan Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini dapat terselesaikan dengan tuntas.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul

Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi

pada ini disusun

sebagai tugas akhir dalam rangka memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Peneliti menyadari bahwa semuanya tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Bapak Prof. Sugeng P. Haryanto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Lampung. 2. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(10)

Lampung.

5. Bapak Drs, Supriyadi, M.Pd., selaku Ketua Pengelola Program S1 PGSD SKGJ FKIP Universitas Lampung dan selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan memberikan arahan dengan sabar selama pelaksanaan penelitian.

6. Bapak Dr. Sulton Djasmi, M.Pd, selaku Dosen Pembahas yang telah sabar membimbing dan memberikan arahan selama penelitian.

7. Ibu Dra. Kesuma Dewi, selaku Kepala SD Negeri 4 Sumberejo yang memberikan izin dan bimbingan saat melaksanakan penelitian.

8. Ibu Arinewati selaku teman sejawat yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini.

9. Dewan Guru SD Negeri 4 Sumberejo yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan penelitian ini.

10. Siswa-siswi SD Negeri 4 Sumberejo, khususnya kelas IV atas partisipasinya. 11. Seluruh pihak yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak guna penyempurnaan dan perbaikan tindak lanjut.

Semoga pelaksanaan dan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan peningkatan dalam proses pembelajaran di kelas.


(11)

Antik Ririn Indriati


(12)

Halaman

PERSEMBAHAN ... i

SANWACANA ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Pembatasan Masalah ... 4

1.4. Rumusan Masalah ... 4

1.5. Tujuan Penelitian ... 4

1.6. Manfaat Penelitian ... 5

1.6.1. Bagi Siswa ... 5

1.6.2. Bagi Guru ... 5

1.6.3. Bagi SDN 4 Sumberejo ... 5

1.6.4. Bagi Peneliti ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aktivitas Belajar ... 7

2.1.1. Pengertian Aktivitas Belajar ... 7

2.1.2. Macam-macam Aktivitas Belajar ... 7

2.2. Belajar dan Hasil Belajar ... 9

2.2.1. Pengertian Belajar ... 9

2.2.2. Pengertian Hasil Belajar ... 9

2.3. Ilmu Pengetahuan Alam ... 11

2.3.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ... 11

2.3.2. Ilmu Pengetahuan Alam dalam Kurikulum Sekolah Dasar ... 12

2.4. Metode Demonstrasi ... 14 v


(13)

2.6. Indikator Keberhasilan ... 17

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian ... 18

3.2. Setting Penelitian ... 19

3.2.1. Subjek Penelitian ... 19

3.2.2. Lokasi Penelitian ... 19

3.2.3. Waktu Penelitian ... 19

3.3. Teknik Pengumpulan data ... 19

3.4. Teknik Analisis Data ... 20

3.4.1. Analisis Kualitatif ... 20

3.4.2. Analisis Kuantitatif ... 23

3.5. Urutan Tindakan Penelitian ... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil SDN 4 Sumberejo ... 29

4.2. Hasil Penelitian ... 30

4.2.1. Deskripsi Awal ... 30

4.2.2. Refleksi Awal ... 30

4.2.3. Persiapan Perbaikan Pembelajaran ... 31

4.3. Hasil Temuan ... 32

4.3.1. Siklus I ... 32

4.3.1.1. Pertemuan 1 ... 32

4.3.1.2. Pertemuan 2 ... 33

4.3.1.3. Hasil Observasi Siklus I ... 34

4.3.1.4. Refleksi ... 41

4.3.1.5. Saran Perbaikan ... 41

4.3.2. Siklus II ... 42

4.3.2.1. Pertemuan 1 ... 42

4.3.2.2. Pertemuan 2 ... 43

4.3.2.3. Hasil Observasi Siklus II ... 44

4.3.2.4. Refleksi ... 50

4.4. Pembahasan ... 51

4.4.1. Aktivitas Siswa ... 51

4.4.2. Kinerja Guru ... 54

4.4.3. Hasil Belajar Siswa ... 56 vi


(14)

5.1. Kesimpulan ... 59

5.2. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

LAMPIRAN... 62

DAFTAR TABEL Tabel Halaman 4.1. Aktivitas siswa dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA siklus I pertemuan 1 ... 35


(15)

4.3. Kinerja guru dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata

pelajaran IPA siklus I pertemuan 1 ... 38

4.4. Kinerja guru dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA siklus I pertemuan 2 ... 39

4.5. Distribusi frekuensi hasil belajar siklus I ... 40

4.6. Aktivitas siswa dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA siklus II pertemuan 1 ... 45

4.7. Aktivitas siswa dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA siklus II pertemuan 2 ... 46

4.8. Kinerja guru dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA siklus II pertemuan 1 ... 47

4.9. Kinerja guru dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA siklus II pertemuan 2 ... 48

4.10.Distribusi frekuensi hasil belajar siklus II ... 50

4.11.Rekapitulasi persentase aktivitas siswa persiklus ... 52

4.12.Rekapitulasi persentase kinerja guru dalam proses pembelajaran ... 54

4.13.Rekapitulasi hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi ... 57

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman


(16)

4.2. Rekapitulasi persentase kinerja guru dalam proses pembelajaran ... 55 4.3. Rekapitulasi hasil belajar siswa dalam pembelajaran ... 58

DAFTAR LAMPIRAN


(17)

2. Surat Izin Penelitian dari Sekolah ... 63

3. Surat Pernyataan Teman Sejawat ... 64

4. Surat Keterangan Penelitian ... 65

5. Jadwal Penelitian... 66

6. Hasil Observasi Sekolah... 67

7. Silabus ... 79

8. Daftar Hadir Siklus I ... 81

9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SIklus I ... 83

10. Instrument Penilaian Kinerja Guru Siklus I ... 88

11. Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus I... 90

12. Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I... 92

13. Daftar Hadir Siklus II ... 93

14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SIklus II ... 95

15. Instrument Penilaian Kinerja Guru Siklus II... 101

16. Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 103

17. Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II ... 105

18. Dokumentasi (photo)... 106

19. Lembar Evaluasi Siswa ... 110


(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi yang sangat pesat saat ini menuntut mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan berfungsi mengembangkan potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, sehat, kreatif, mandiri dan menjadi manusia yang bertanggung jawab.

Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar. Bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai menyadari pentingnya investasi masa depan terutama pada bidang pendidikan, tidak hanya terfokus pada pembangunan fisik semata. Pembenahan di dunia pendidikan mulai dilakukan. Akan tetapi, tujuan mulia ini terbentur masalah. Yaitu rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa.

Dalam proses pembelajaran, guru perlu mendorong aktivitas siswa dalam berpikir dan berbuat (Slameto, 2010: 36). Penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi


(19)

dipikirkan kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda. Misalnya, siswa akan bertanya, memberikan pendapat, menimbulkan diskusi dengan guru. Dalam berbuat siswa dapat melaksanakan tugas, membuat grafik, diagram, ataupun inti sari dari pelajaran yang disajikan oleh guru. Jika siswa aktif, maka ilmu pengetahuan yang didapat akan bertahan lebih lama.

Pada kenyataannya, dalam proses pembelajaran pembelajaran IPA di kelas IV SDN 4 Sumberejo hal itu belum terlaksana. Guru hanya mengandalkan komunikasi satu arah, guru yang aktif menjelaskan materi pelajaran sedangkan siswa hanya menyimak, mencatat dan mengerjakan soal latihan. Kurang inovatifnya guru dalam memilih dan menggunakan metode mengakibatkan rendahnya aktivitas belajar siswa.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemilihan metode pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Penggunaan metode pembelajaran yang menarik dan inovatif diharapkan akan membuat siswa lebih aktif selama proses pembelajaran.

Rendahnya aktivitas belajar siswa itulah yang diduga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan siswa kurang memahami materi sehingga berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajarnya seperti yang dialami oleh siswa kelas IV SDN 4 Sumberejo pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Hal itu terbukti dari data yang diperoleh peneliti bahwa dengan KKM yang telah ditetapkan di kelas IV SDN 4 Sumberejo, yakni 65,00 sebanyak 19 siswa (54%) belum mencapai KKM dengan nilai 30-60, sedangkan 16 siswa (46%) telah tuntas.


(20)

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa masih rendah, sehingga guru perlu menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti akan menggunakan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada siswa kelas IV di SDN 4 Sumberejo Bandar Lampung.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas perlu diidentifikasi permasalahan yang ada sebagai berikut:

1. Pembelajaran masih berpusat pada guru.

2. Guru kurang inovatif dalam pemilihan metode pembelajaran.

3. Rendahnya aktivitas belajar siswa kelas IV SDN 4 Sumberejo Bandar Lampung pada proses pembelajaran IPA.

4. Rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN 4 Sumberejo Bandar Lampung pada proses pembelajaran IPA.

5. Guru kurang dalam menguasai kelas.

Hal itu terbukti berdasarkan data yang diperoleh peneliti bahwa dengan KKM yang telah ditetapkan di kelas IV SDN 4 Sumberejo, yakni 65,00 sebanyak 19 siswa atau sebesar 54% belum mencapai KKM, dan hanya 16 siswa atau sebesar 46% saja yang telah tuntas.


(21)

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini difokuskan sebagai berikut:

pada siswa kelas IV SDN 4

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

penggunaan metode demonstrasi pada siswa kelas IV SDN 4 Sumberejo

Dengan demikian, judul yang peneliti tentukan untuk PTK ini adalah Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas IV SDN 4 Sumberejo

1.5. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah penelitian yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk:

1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA melalui penggunaan metode demonstrasi siswa kelas IV SDN 4 Sumberejo Bandar Lampung.

2. Meningkatkan hasil belajar IPA melalui penggunaan metode demonstrasi pada siswa kelas IV SDN 4 Sumberejo Bandar Lampung.

1.6. Manfaat Penelitian


(22)

1.6.1. Bagi Siswa

a. Melalui penggunaan metode demonstrasi diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang nyata kepada siswa kelas IV SDN 4 Sumberejo pada proses pembelajaran IPA.

b. Melalui penggunaan metode demonstrasi diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN 4 Sumberejo pada pembelajaran IPA.

1.6.2. Bagi Guru

a. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelolanya dengan pemilihan metode pembelajaran yang tepat.

b. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

1.6.3. Bagi SDN 4 Sumberejo

a. Meningkatkan kualitas pembelajaran IPA khususnya dalam materi rangka manusia di SDN 4 Sumberejo dengan didukung oleh peningkatan kualitas guru.

b. Dapat meningkatkan kualitas pendidikan di SDN 4 Sumberejo Bandar Lampung.

1.6.4. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas sebagai upaya peningkatan profesionalisme diri.


(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


(24)

2.1.1. Pengertian Aktivitas Belajar

Sanjaya (2009: 130) mengungkapkan bahwa aktifitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktifitas fisik akan tetapi juga meliputi aktifitas yang bersifat psikis seperti aktifitas mental. Sedangkan Hamalik (dalam Susanti, 2009: 28) mengemukakan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar.

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan suatu perbuatan merespon maupun memberikan rangsangan baik itu secara fisik maupun mental untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2.1.2. Macam-macam Aktivitas Belajar

Paul D. Dierich (dalam Hamalik, 2010: 172) mengemukakan bahwa aktivitas belajar siswa dapat digolongkan kedalam beberapa bentuk, yaitu :

a. Kegiataan-kegiatan visual

Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.


(25)

Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi. c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan

Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.

d. Kegiatan-kegiatan menulis

Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopian, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.

e. Kegiatan-kegiatan menggambar

Menggambar, membuat grafik,chart,diagram peta, dan pola.

f. Kegiatan-kegiatan metrik

Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun.

g. Kegiatan-kegiatan mental

Merenung, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.

h. Kegiatan-kegiatan emosional


(26)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar identik dengan adanya aktivitas, bukan belajar namanya apabila di dalamnya tidak ada aktivitas yang dilakukan oleh siswa.

2.2. Belajar dan Hasil Belajar

2.2.1. Pengertian Belajar

Hamalik (2010: 29) mengemukakan bahwa belajar bukan suatu tujuan, tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Hal itu sesuai dengan pendapat Slameto (2010: 2) yang mengemukakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Belajar dalam pandangan modern dianggap sebagai proses peubahan perilaku berkat interaksi dengan lingkungannya. Hal itu didukung oleh beberapa pakar, antara lain Witherington (1952) yang menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan. Gagne, Berliner & Hilgard (1970) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang muncul karena pengalaman (dalam Hanafiah & Suhana 2010:7).


(27)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar bukanlah suatu hal yang ingin dicapai, melainkan merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2.2.2. Pengertian Hasil Belajar

Bukti bahwa seseorang telah belajar adalah adanya hasil belajar. Keberhasilan belajar seseorang dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang diperolehnya. Hasil belajar berupa perubahan tingkah laku yang memiliki unsur subjektif atau rohaniah, dan unsur motoris atau jasmaniah.

Menurut Hamalik (2010: 30) tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak dalam setiap perubahan pada aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-aspek itu adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti, dan sikap. Sedangkan Burton (dalam Hamalik, 2010: 31) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan yang dilengkapi dengan jalan serangkaian pengalaman-pengalaman yang dapat dipersamakan dan dengan pertimbangan yang baik.

Dengan demikian, hasil belajar dapat diartikan sebagai sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan


(28)

pembelajaran berdasarkan kriteria tertentu dalam pengukuran pencapaian tujuan pembelajaran itu sendiri.

2.3. Ilmu Pengetahuan Alam

2.3.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam

Menurut Karso, dkk (1993: 20) IPA adalah pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui metode ilmiah. Hal itu menunjukkan bahwa IPA sangat terkait dengan metode ilmiah. Sukarno, dkk (1981: 1) menyatakan bahwa kata IPA berasal dari kata Latin

scientia yang berarti . Dalam bahasa Inggris kata

science mula-mula berarti pengetahuan, tetapi kemudian bila orang berkata tentang IPA, maka pada umumnya yang dimaksud IPA ialah apa yang dulu apa yang dulu disebut natural science. Natural science dalam bahasa Indonesia disebut Ilmu Pengetahuan Alam atau dengan singkat sekarang dikenal dengan sebutan IPA.

Dengan begitu, IPA dapat diartikan sebagai Ilmu alam yang mempelajari aspek-aspek fisik dan nonmanusia tentang bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu sosial, teologi, dan seni.

2.3.2. Ilmu Pengetahuan Alam dalam Kurikulum Sekolah Dasar

Ilmu pengetahuan yang mempunyai objek, menggunakan metode ilmiah sehingga perlu diajarkan di Sekolah Dasar. Setiap guru harus paham akan alasan mengapa IPA perlu diajarkan di sekolah dasar. Ada berbagai alasan yang menyebabkan satu mata pelajaran itu


(29)

dimasukkan ke dalam kurikulum suatu sekolah. Beberapa alasan IPA dimasukan kurikulum SD yaitu:

a. Bahwa IPA berfaedah bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu dipersoalkan panjang lebar. Kesejahteraan suatu bangsa banyak sekali bergantung pada kemampuan bangsa itu dalam bidang IPA, sebab IPA merupakan dasar teknologi, sering disebut-sebut sebagai tulang punggung pembangunan. Pengetahuan dasar untuk teknologi ialah IPA. Orang tidak menjadi insinyur elektronika yang baik, atau dokter yang baik, tanpa dasar yang cukup luas mengenai berbagai gejala alam.

b. Bila diajarkan IPA menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis; misalnya IPA diajarkan dengan mengikuti media"menemukan sendiri". Dengan ini anak dihadapkan pada suatu masalah, umpamanya dapat dikemukakan suatu masalah demikian. Dapatkah tumbuhan hidup tanpa daun? Anak diminta untuk mencari dan menyelidiki hal ini.

c. Bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka.

d. Mata pelajaran ini mempunyai: nilai nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan.


(30)

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 yang mempunyai tujuan yaitu:

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan pendidikan ke SMP/MTs.

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Ilmu Pengetahuan Alam di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan.


(31)

Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.

2.4. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau sekedar tiruan (Sanjaya 2009: 150). Menurut Roestiyah (2008: 83) penggunaan teknik demonstrasi mempunyai tujuan agar siswa mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu misalnya penggunaan kompor untuk mendidihkan air, dengan demonstrasi siswa dapat mengamati bagian-bagian dari suatu benda atau alat seperti bagian tubuh manusia atau bagian dari mesin jahit dan lain sebagainya.

Kelebihan dan Kelemahan Metode demonstrasi

Untuk memilih metode yang cocok dalam sebuah pembelajaran diperlukan pengetahuan mengenai kelebihan dan kekurangan metode-metode yang ada. Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Sanjaya (2009: 150-151) mengungkapkan beberapa kelebihan dan kekurangan dari metode demonstrasi.

Sebagai suatu metode pembelajaran, demonstrasi memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:


(32)

a. Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.

b. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tidak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi. c. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan

mendapatkan kesempatan membandingkan antara teori dan kenyataan. Sehingga siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.

Disamping memiliki beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:

a. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa saja gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu sehingga dapat memakan waktu yang banyak.

b. Demonstrasi memerlukan bahan-bahan, peralatan dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan metode ceramah.

c. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guruyang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih professional. Disamping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa..

Berdasarkan kelebihan dan kekurangan di atas, maka peneliti memilih metode demonstrasi untuk digunakan sebagai mediadalam pembelajaran IPA kelas IV.


(33)

Langkah-langkah Menggunakan Metode demonstrasi

Demonstrasi dilakukan bagi materi yang memerlukan peragaan atau percobaan. Menurut Hanafiah (2010: 51) langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pembelajaran dengan metode demonstrasi adalah sebagai berikut:

a. Guru menjelaskan indikator pembelajaran yang diharapkan. b. Guru menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan.

c. Guru menyajikan sekilas materi dengan metode demonstrasi. d. Guru memerintahkan peserta didik untuk mendemonstrasikan

sesuai skenario yang telah disiapkan.

e. Seluruh peserta didik memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya.

f. Setiap peserta didik atau kelompok mengemukakan hasil analisa dan juga pengalamannya selama proses pembelajaran. g. Guru bersama siswa membuat kesimpulan.

2.5. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan tinjauan pustaka di atas dirumuskan dalam pembelajaran IPA menggunakan metode demonstrasi dengan memperhatikan kriteria dan langkah-langkah yang tepat, maka aktivitas dan

2.6. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:

1. Adanya peningkatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan metode demonstrasi dengan persentase mencapai 75%.


(34)

2. Berdasarkan ketuntasan

minimal (KKM) yang ditetapkan, yaitu 65. (Adaptasi dari Mulyasa 2006: 208-209).

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Model Penelitian

Dalam pelaksanaannya peneliti menggunakan beberapa siklus. Masing-masing siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Adapaun siklus-siklus tersebut dapat terlihat seperti pada bagan berikut.

Perencanaan I

SIKLUS I

Observasi I

Perencanaan II

Pelaksanaan I Refleksi I


(35)

Gambar: Alur Penelitian Tindakan Kelas (Adaptasi dari Muslikah, 2010: 59).

3.2. Setting Penelitian

3.2.1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dari PTK ini adalah siswa kelas IV SDN 4 Sumberejo Bandar Lampung yang berjumlah 35 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.

3.2.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 4 Sumberejo Kecamatan Kemiling Bandar Lampung.

3.2.3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil selama kurang lebih empat bulan, yakni mulai Bulan Agustus sampai dengan Bulan November pada Tahun Pelajaran 2011/2012.


(36)

3.3. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan tes selama pembelajaran berlangsung, yaitu:

1. Menyimpulkan temuan-temuan hasil observasi, yaitu catatan-catatan lapangan.

2. Melaksanakan tes berupa evaluasi proses dan hasil belajar serta membuat rentang nilai hasil ulangan.

3. Membandingkan rata-rata hasil tes, yaitu dari nilai rata-rata prasiklus, siklus I dan siklus II.

3.4. Teknik Analisis Data

Data penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan:

3.4.1. Analisis Kualitatif

Analisis data kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan data dan memberikan makna tentang aktivitas siswa yang diperoleh melalui lembar observasi aktivitas siswa. Setiap aktivitas yang dilakukan masing-masing siswa, kemudian diberi tanda checklist uai dengan aspek yang diamati. Analisis yang dilakukan terhadap data aktivitas siswa adalah sebagai berikut:

a. Untuk menghitung persentase dari tiap-tiap indikator aktivitas yang dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


(37)

Keterangan:

P : persentase indikator aktivitas yang diharapkan R : jumlah indikator aktivitas siswa yang dilakukan T : jumlah total maksimum indikator aktivitas (Sumber: Purwanto 2008: 132)

b. Untuk menghitung nilai aktivitas siswa digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

N : nilai yang dicari

R : skor mentah yang diperoleh siswa SM : skor maksimum ideal

100 : bilangan tetap

(Sumber: Purwanto 2008: 102)

Tabel 1. Kategori aktivitas siswa berdasarkan perolehan nilai

No Rentang

Nilai Kategori

1 81 Sangat Aktif

2 61 - 80 Aktif

3 41 - 60 Cukup

4 21 - 40 Kurang

5 20 Pasif

(Sumber: Adaptasi dari Poerwanti 2008: 7-8) N =

x

100


(38)

c. Untuk menghitung persentase siswa aktif secara klasikal digunakan rumus:

(Sumber: Aqip, dkk: 2009: 41)

Tabel 2. Kategori aktivitas siswa secara klasikal

No Rentang

Nilai Kategori

1 81 Sangat Aktif

2 61 - 80 Aktif

3 41 - 60 Cukup

4 21 - 40 Kurang

5 20 Pasif

(Sumber: Adaptasi dari Poerwanti 2008: 7-8)

Analisis kualitatif juga digunakan untuk mendeskripsikan data tentang kinerja guru. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan lembar observasi tentang kinerja guru dalam menggunakan metode demonstrasi selama proses pembelajaran berlangsung.

Nilai kinerja guru diperoleh dengan rumus:

P=∑

x

100%


(39)

Keterangan:

N : nilai yang dicari

R : skor mentah yang diperoleh siswa SM : skor maksimum ideal

100 : bilangan tetap

(Sumber: Purwanto 2008: 102)

Tabel 3. Kategori kinerja guru berdasarkan perolehan nilai

No Rentang

Nilai Kategori

1 81 Sangat Baik

2 61 - 80 Baik

3 41 - 60 Cukup

4 21 - 40 Kurang

5 20 Sangat Kurang

(Sumber: Adaptasi dari Poerwanti 2008: 7-8)

3.4.2. Analisis Kuantitatif

Analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil belajar siswa dengan menghitung ketuntasan individual, nilai rata-rata dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut:

a. Nilai individual = x 100


(40)

c. Ketuntasan klasikal =

(Sumber: Adaptasi dari Aqip, dkk: 2009:41)

3.5. Urutan Tindakan Penelitian

Siklus I

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan akan ditetapkan hal-hal sebagai berikut: a. Menyiapkan silabus, rencana pembelajaran dan bahan ajar. b. Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar

observasi untuk kegiatan guru dan siswa, lembar kerja siswa dan alat evaluasi.

c. Menentukan materi.

2. Pelaksanaan

dengan pokok baha -nama Tulang Penyusun

pembelajaran secara kolaboratif partisipatif antara guru dan peneliti. Dalam rencana pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi meliputi beberapa tahap, antara lain:

a. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

b. Guru menyampaikan apersepsi dan menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.


(41)

c. Membagi siswa dalam beberapa kelompok.

d. Guru meminta siswa untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, misalnya alat tulis dan buku.

e. Guru menjelaskan secara singkat pokok bahasan kepada siswa dengan menggunakan metode demonstrasi mengenai pokok

baha -nama Tulang Penyusun Rangka

pernyataan dari siswa.

f. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.

g. Membagikan lembar kerja kepada masing-masing kelompok.

h. Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah disediakan.

i. Siswa bersama-sama dengan guru melakukan pembahasan mengenai lembar kerja yang telah diselesaikan, kemudian hasilnya dikumpulkan dan selanjutnya guru meluruskan pemahaman siswa.

j. Siswa bersama-sama dengan guru, kemudian menyimpulkan pokok bahasan yang telah dipelajari.

3. Observasi

Proses pembelajaran diamati oleh observer dengan lembar observasi yang telah disiapkan, yaitu observasi aktivitas belajar siswa serta observasi kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung.


(42)

4. Refleksi

Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan refleksi adalah membahas sesuatu yang terjadi dalam siklus I yang dilakukan oleh peneliti baik itu kelebihan maupun kelemahan selama proses pembelajaran berlangsung. Apabila ternyata masih terdapat kelemahan selama proses pembelajaran pada siklus I, maka akan dilakukan proses perbaikan pada perencanaan tindakan siklus II. Sedangkan hal-hal yang sudah dinilai baik, dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan pembelajaran berikutnya.

Siklus II

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus II akan ditetapkan hal-hal sebagai berikut:

a. Menyiapkan silabus, rencana perbaikan pembelajaran dan bahan ajar.

b. Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar observasi untuk kegiatan guru dan siswa, lembar kerja siswa dan alat evaluasi.

c. Menentukan materi.

2. Pelaksanaan

denga bagi Tubuh Manusia dan


(43)

pembuatan rencana perbaikan pembelajaran secara kolaboratif partisipatif antara guru dan peneliti. Dalam rencana perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi meliputi beberapa tahap, antara lain:

a. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

b. Guru menyampaikan apersepsi dan menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

c. Membagi siswa dalam beberapa kelompok.

d. Guru meminta siswa untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, misalnya alat tulis dan buku.

e. Guru menjelaskan secara singkat kepada siswa mengenai pokok bagi Tubuh Manusia dan Merawat Kesehatan Rangka

pernyataan dari siswa.

f. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.

g. Membagikan lembar kerja kepada masing-masing kelompok.

h. Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah disediakan.

i. Siswa bersama-sama dengan guru melakukan pembahasan mengenai lembar kerja yang telah diselesaikan, kemudian


(44)

hasilnya dikumpulkan dan selanjutnya guru meluruskan pemahaman siswa.

j. Siswa bersama-sama dengan guru, kemudian menyimpulkan pokok bahasan yang telah dipelajari.

1. Observasi

Proses pembelajaran diamati oleh observer dengan lembar observasi yang telah disiapakan, yaitu observasi aktivitas belajar siswa serta observasi kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan refleksi adalah membahas sesuatu yang terjadi dalam siklus II yang dilakukan oleh peneliti baik itu kelebihan maupun kelemahan selama proses pembelajaran berlangsung. Bila indikator keberhasilan telah tercapai, maka penelitian selesai pada siklus II.


(45)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil SDN 4 Sumberejo Bandar Lampung

SD Negeri 4 Sumberejo berdiri sejak tahun 1975. SD Negeri 4 Sumberejo merupakan salah satu sekolah dasar yang ada di Bandar Lampung yang beralamat di Jalan Sejahtera KM. 10, Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Kemiling.

SD Negeri 4 Sumberejo mempunyai bangunan fisik gedung serta ruang belajar yang cukup memadai. Disamping itu juga, sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar mempunyai kondisi yang cukup baik. Jumlah sarana dan prasarana yang dimiliki SD Negeri 4 Sumberejo yaitu :

1 ruang Kepala Sekolah,1 ruang Tata Usaha sekaligus ruang UKS, 1 ruang guru, 9 ruang kelas, 3 ruang WC, 1 ruang Perpustakaan, 1 gudang.

Halaman sekolah sebagai tempat kegiatan Upacara Bendera, kegiatan Olahraga dan tempat bermain siswa.


(46)

Selain itu juga terdapat prasarana yang mendukung dan menunjang kegiatan siswa seperti alat-alat olahraga, alat peraga (KIT) IPA, Matematika, Bahasa Indonesia, IPS serta media lain.

Situasi lingkungan SD Negeri 4 Sumberejo cukup kondusif karena letaknya di tengah perkampungan warga, tidak terlalu dekat dengan pusat keramaian tapi mempunyai jalur transportasi yang baik untuk dituju.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1 Deskripsi Awal

Dari observasi awal dapat diidentifikasi bahwa dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam masih banyak kelemahan, sehingga berakibat pada aktivitas dan prestasi belajar siswa. Secara rinci kelemahan tersebut adalah:

a. Proses pembelajaran belum sepenuhnya mencapai proses dan hasil yang optimal karena masih berpusat pada guru.

b. Belum melibatkan siswa secara aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga siswa kurang termotivasi dan antusias. c. Penggunaan metode pembelajaran yang tidak variatif

mengakibatkan siswa menjadi bosan sehingga belum sepenuhnya mencapai proses pembelajaran yang optimal.

d. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam masih rendah.


(47)

Dari temuan observasi awal dirancang perubahan proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Dalam pembelajaran ini, penggunaan metode yang lebih tepat adalah metode demonstrasi dengan pertimbangan bahwa metode ini mempunyai tujuan agar membantu siswa memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kejadian peristiwa maupun suatu benda melalui pengamatan dan contoh konkret. Namun penggunaannya tetap disesuaikan dengan pokok bahasan pembelajaran dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

4.2.3. Persiapan Perbaikan Pembelajaran

Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, dan II dengan menggunakan metode demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV SDN 4 Sumberejo, peneliti melakukan persiapan sebagai berikut:

a. Menganalisis pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang akan dituangkan melalui metode demonstrasi.

b. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, lembar evaluasi yang terdiri dari soal dan kunci jawaban, sumber belajar (buku paket) dan metode pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran di kelas.

c. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai dengan materi yang telah ditetapkan.


(48)

d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

4.3. Hasil Temuan

4.3.1. Siklus I

4.3.1.1. Pertemuan 1

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan akan ditetapkan hal-hal sebagai berikut:

- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), metode pembelajaran, dan lembar kerja siswa (LKS) sesuai dengan materi siklus I, yaitu rangka manusia pada sub pokok bahasan bentuk dan nama-nama tulang penyusun rangka manusia.

- Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mengamati kegiatan siswa dan lembar instrumen penilaian kinerja guru untuk mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pertama (siklus I pertemuan 1) dilaksanakan pada hari Senin, 14 November 2011 pada pukul 08.10-09.30 WIB. Guru masuk kelas dan menyuruh ketua kelas untuk memimpin teman-temannya berdoa kemudian mengucapkan salam lalu siswa mempersiapkan diri untuk menerima materi pembelajaran. Materi


(49)

-nama Tulang

Guru menyampaikan apersepsi dengan melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai kejadian-kejadian yang pernah dialami atau yang pernah mereka lihat, seperti terkilir saat berolahraga atau patah tulang karena kecelakaan. Kemudian siswa dibagi menjadi lima kelompok lalu guru mendemonstrasikan nama-nama tulang penyusun rangka manusia bagian kepala (tengkorak). Masing-masing kelompok melakukan demonstrasi kemudian mengerjakan LKS dengan cara diskusi, kemudian hasil diskusi dibahas lalu dikumpulkan.

Sebelum mengakhiri pembelajaran, siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan dan guru memberi penguatan serta motivasi kepada para siswa kemudian memberikan PR.

4.3.1.2. Pertemuan 2

a. Perencanaan

- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), metode pembelajaran, dan lembar kerja siswa (LKS) sesuai dengan materi siklus I, yaitu rangka manusia pada sub pokok bahasan bentuk dan nama-nama tulang penyusun rangka manusia.

- Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mengamati kegiatan siswa dan lembar instrumen penilaian kinerja guru untuk


(50)

mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pertama (siklus I pertemuan 2) dilaksanakan pada hari Selasa, 15 November 2011 pada pukul 11.20-12.40 WIB. Guru masuk kelas lalu menyapa siswa kemudian siswa mempersiapkan diri untuk menerima materi pembelajaran. Materi -nama Tulang Penyus

Guru menyampaikan apersepsi dengan melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai anggota badan dan kaki. Kemudian siswa dibagi menjadi lima kelompok lalu guru mendemonstrasikan nama-nama tulang penyusun rangka manusia bagian badan dan kaki dengan torso. Masing-masing kelompok melakukan demonstrasi kemudian mengerjakan LKS dengan cara diskusi, hasil diskusi dibahas lalu dikumpulkan.

Sebelum mengakhiri pembelajaran, siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan dan guru memberi penguatan serta motivasi kepada para siswa kemudian memberikan PR lalu ketua kelas memimpin doa bersama sebelum pulang.

4.3.1.3. Hasil Observasi pada Siklus I

a. Aktivitas Belajar Siswa


(51)

Ketika guru menjelaskan materi dengan menggunakan metode demonstrasi, kegiatan siswa terpaku pada mediayang lama yaitu ceramah, sehingga siswa masih terlihat bingung dalam menggunakan alat dan prosedurnya. Siswa belum mampu berperan aktif untuk bertanya dan siswa cenderung pasif terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pertanyaan yang diberikan guru hanya mampu dijawab oleh beberapa siswa dan tidak lebih dari setengah jumlah siswa yang mampu menjawabnya. Adapun data aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 berlangsung adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1. Aktivitas siswa dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siklus I pertemuan 1.

No Aspek yang diamati Siswa Target

Jumlah %

1 Menanggapi apersepsi dari guru.

24 68,57 85,00

2 Memperhatikan penjelasan guru tentang media yang digunakan.

19 54,29 85,00

3 Memperhatikan demonstrasi guru dan menganalisanya.

35 100,00 85,00

4 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

21 60,00 85,00

5 Berdiskusi atau bertanya jawab tentang materi yang dipelajari.

8 22,86 85,00

6 Mengemukakan hasil analisa dan juga pengalamannya.

17 48,57 85,00

7 Menjaga ketertiban selama proses pembelajaran

22 62,86 85,00

8 Membuat kesimpulan. 23 65,71 85,00

Rata-rata 21,125 60,36 85,00

Berdasarkan tabel 4.1. dapat diketahui bahwa terdapat aspek yang telah memenuhi target yang diinginkan yaitu


(52)

memperhatikan penjelasan guru tentang media yang digunakan dengan persentase 100%. Pada pertemuan ini, aktivitas siswa terendah yaitu aspek berdiskusi atau tanya jawab materi yang dipelajari dengan persentase 22,86%.

Pada siklus I pertemuan 1 di atas, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menunjukkan persentase rata-rata sebesar 60,36%.

2) Siklus I pertemuan 2

Pada siklus I pertemuan 2, beberapa aspek telah meningkat dari pertemuan 1 yaitu siswa mulai aktif memperhatikan demonstrasi yang ditunjukkan oleh guru dan menganalisanya serta berdiskusi dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang dipelajari meskipun hal itu belum nampak mengalami peningkatan yang signifikan. Namun kegiatan demonstrasi siswa masih sangat kurang dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran siklus I pertemuan 2 dapat digambarkan dalam tabel 4.2 sebagai berikut.


(53)

Tabel 4.2. Aktivitas siswa dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siklus I pertemuan 2.

No Aspek yang diamati Siswa Target

Jumlah %

1 Menanggapi apersepsi dari guru.

25 71,43 85,00

2 Memperhatikan penjelasan guru tentang media yang digunakan.

20 57,14 85,00

3 Memperhatikan demonstrasi guru dan menganalisanya.

35 100,00 85,00

4 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

25 71,43 85,00

5 Berdiskusi atau bertanya jawab tentang materi yang dipelajari.

11 31,43 85,00

5 Mengemukakan hasil analisa dan juga pengalamannya.

19 54,29 85,00

6 Menjaga ketertiban selama proses pembelajaran

22 62,86 85,00

7 Membuat kesimpulan. 24 68,57 85,00

Rata-rata 22,625 64,64 85,00

Berdasarkan tabel 4.2. di atas, dapat diketahui aspek memperhatikan demonstrasi guru telah mencapai persentase 100%. Sedangkan aspek berdiskusi atau bertanya jawab tentang materi yang dipelajari sebesar 31,43%.

Secara umum, aktivitas siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan 1 rata-rata aktivitas siswa adalah sebesar 60,36% dan pada siklus I pertemuan 2 meningkat 4,29% menjadi 64,64%. Dari kedua hasil tersebut dapat diambil rata-rata sebesar 62,50% dan pada kriteria keberhasilan menunjukkan tingkat aktivitas siswa tergolong aktif


(54)

b. Kinerja Guru dalam Proses Pembelajaran

1) Siklus I pertemuan 1

Pada siklus I pertemuan 1 tentang kinerja guru dalam pelaksanaan kegiatan demonstrasi, masih banyak ditemukan hambatan-hambatan yang perlu diperbaiki. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3. Kinerja guru dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

No Aspek yang diamati Skor

1 Pra Pembelajaran 6

2 Kegiatan Awal 7

3 Kegiatan Inti 56

4 Kegiatan Akhir 7

Jumlah Skor 75

Nilai 64,66

Kategori Baik

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa guru masih mengalami banyak kendala. Pada aspek membuka pelajaran guru sudah dapat melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik, namun pada kegiatan inti guru belum mampu mengintegrasikan keterampilan dasar laboratorium dengan baik, belum menguasai kelas dengan baik, dan belum dapat menerapkan alokasi waktu yang telah


(55)

ditentukan dengan baik. Guru mulai merespon positif partisipasi siswa dan menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa.

Selanjutnya, pada kegiatan penutup guru menyusun rangkuman melibatkan siswa dengan mengajukan pertanyaan. Pada siklus I pertemuan 1, kinerja guru dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam mendapatkan nilai sebesar 64,66 dengan kategori baik.

2) Siklus I pertemuan 2

Pada siklus I pertemuan 2 tentang kinerja guru dalam pelaksanaan kegiatan demonstrasi, masih banyak ditemukan hambatan-hambatan yang perlu diperbaiki. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.4. Kinerja guru dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

No Aspek yang diamati Skor

1 Pra Pembelajaran 7

2 Kegiatan Awal 7

3 Kegiatan Inti 58

4 Kegiatan Akhir 7

Jumlah Skor 79

Nilai 68,10

Kategori Baik

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa guru pada aspek membuka pelajaran sudah dapat melakukan apersepsi dengan


(56)

sangat baik dan menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik, namun pada kegiatan inti juga mengalami peningkatan meskipun guru belum dapat menggunakan media secara efektif dan efisien serta belum dapat menerapkan alokasi waktu yang telah ditentukan dengan baik.

Selanjutnya, pada kegiatan penutup guru menyusun rangkuman melibatkan siswa dengan mengajukan pertanyaan. Pada siklus I pertemuan 2, kinerja guru dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam mendapatkan nilai sebesar 68,10 dengan kategori baik.

c. Hasil Belajar Siswa

Hasil evaluasi di akhir siklus, terjadi peningkatan nilai siswa jika dibandingkan dengan hasil evaluasi pra siklus. Data yang diperoleh adalah sebagai berikut.

Tabel 4.5. Distribusi frekuensi hasil belajar siklus I.

Siklus I

Nilai Frekuensi Ket

85 2 Tuntas

80 4 Tuntas

75 3 Tuntas

70 12 Tuntas

65 5 Tuntas

60 6 Tidak Tuntas

55 1 Tidak Tuntas

50 1 Tidak Tuntas

45 1 Tidak Tuntas

Jumlah Siswa 35

65 26


(57)

Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siklus I menunjukkan peningkatan. Sebanyak 9 siswa (26%) belum tuntas (belum mencapai KKM <65) dan sebanyak 26 siswa (74%) telah

4.3.1.4. Refleksi

Berdasarkan observasi/pengamatan yang dilakukan observer terhadap proses pembelajaran pada siklus I, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dan diperbaiki, yaitu:

a. Jumlah siswa yang mampu mendemonstrasikan materi dengan media masih sangat kurang.

b. Guru masih kurang dalam memanfaatkan waktu sesuai dengan yang dialokasikan.

4.3.1.5. Saran Perbaikan/Tindakan Kelas untuk Siklus II

a. Guru harus lebih intensif lagi memberikan pengarahan kepada siswa yang masih kurang aktif.

b. Pengelolaan waktu agar dapat lebih disesuaikan dengan alokasi yang tersedia, sehingga kegiatan pembelajaran benar-benar terlaksana dengan baik.


(58)

4.3.2.1. Pertemuan 1

a. Perencanaan

- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), metode pembelajaran, dan lembar kerja siswa (LKS) sesuai dengan materi siklus II, yaitu rangka manusia pada sub pokok

- Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mengamati kegiatan siswa dan lembar instrumen penilaian kinerja guru untuk mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pertama (siklus II pertemuan 1) dilaksanakan pada hari Senin, 21 November 2011 pada pukul 08.10-09.30 WIB. Guru masuk kelas dan menyuruh ketua kelas untuk memimpin teman-temannya berdoa kemudian mengucapkan salam lalu siswa mempersiapkan diri untuk menerima materi pembelajaran. Materi pada pertemuan pertama

Guru menyampaikan apersepsi dengan melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi yang telah disampaikan sebelumnya pada siklus I, yaitu tentang betuk dan nama-nama tulang penyusun rangka manusia. Kemudian siswa dibagi menjadi lima kelompok lalu guru mendemonstrasikan fungsi


(59)

tulang penyusun rangka manusia dengan metode demonstrasi. Masing-masing kelompok melakukan demonstrasi lalu mengerjakan LKS dengan cara diskusi, kemudian hasil diskusi dibahas kemudian dikumpulkan.

Sebelum mengakhiri pembelajaran, siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan dan guru memberi penguatan serta motivasi kepada para siswa.

4.3.2.2. Pertemuan 2

a. Perencanaan

- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), metode pembelajaran, dan lembar kerja siswa (LKS) sesuai dengan materi siklus II, yaitu rangka manusia pada sub pokok bahasan merawat kesehatan tulang.

- Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mengamati kegiatan siswa dan lembar instrumen penilaian kinerja guru untuk mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pertama (siklus II pertemuan 2) dilaksanakan pada hari Selasa, 22 November 2011 pada pukul 11.20-12.40 WIB. Guru masuk kelas lalu menyapa siswa kemudian siswa mempersiapkan diri untuk menerima materi


(60)

pembelajaran. Materi pada pertemuan kedua Merawat Kesehatan Tulang .

Guru menyampaikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan

. Kemudian guru mendemonstrasikan beberapa kelainan-kelainan yang terdapat pada tulang belakang, selanjutnya siswa dibagi menjadi lima kelompok, kemudian masing-masing kelompok melakukan demonstrasi lalu mengerjakan LKS dengan cara diskusi, kemudian hasil diskusi dibahas kemudian dikumpulkan.

Sebelum mengakhiri pembelajaran, siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan dan guru memberi penguatan serta motivasi kepada para siswa kemudian memberikan PR.

4.3.2.3. Hasil Observasi pada Siklus II

a. Aktivitas Belajar Siswa

1) Siklus II pertemuan 1

Dalam pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan 1 proses pembelajaran telah mengalami peningkatan,. Siswa sudah mulai berpartisipasi secara aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun data aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 berlangsung adalah sebagai berikut.


(61)

Tabel 4.6. Aktivitas siswa dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siklus II pertemuan 1.

No Aspek yang diamati Siswa Target

Jumlah %

1 Menanggapi apersepsi dari guru.

31 88,57 85,00

2 Memperhatikan penjelasan guru tentang media yang digunakan.

29 82,86 85,00

3 Memperhatikan demonstrasi guru dan menganalisanya.

35 100,00 85,00 4 Mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru

29 82,86 85,00

5 Berdiskusi atau bertanya jawab tentang materi yang dipelajari.

26 74,29 85,00

6 Mengemukakan hasil analisa dan juga pengalamannya.

28 80,00 85,00

7 Menjaga ketertiban selama proses pembelajaran

28 80,00 85,00

8 Membuat kesimpulan. 26 74,29 85,00

Rata-rata 29,00 82,86 85,00

Berdasarkan tabel 4.6. dapat diketahui bahwa pada pertemuan ini, aktivitas siswa secara umum dapat dikatakan meningkat. Pada siklus II pertemuan 1 di atas, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menunjukkan persentase rata-rata sebesar 82,86% dalam kategori sangat aktif.

2) Siklus II pertemuan 2

Pada siklus II pertemuan 2, beberapa aspek telah meningkat dari pertemuan 1 yaitu siswa mulai aktif bertanya dan mulai dapat berdiskusi. Adapun data aktivitas siswa selama proses pembelajaran siklus II pertemuan 2 adalah sebagai berikut. Tabel 4.7. Aktivitas siswa dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siklus II pertemuan 2.


(62)

Jumlah % 1 Menanggapi apersepsi dari

guru.

34 97,14 85,00

2 Memperhatikan penjelasan guru tentang media yang digunakan.

29 82,86 85,00

3 Memperhatikan demonstrasi guru dan menganalisanya.

35 100,00 85,00 4 Mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru

31 88,57 85,00

5 Berdiskusi atau bertanya jawab tentang materi yang dipelajari.

30 85,71 85,00

6 Mengemukakan hasil analisa dan juga pengalamannya.

29 82,86 85,00

7 Menjaga ketertiban selama proses pembelajaran

28 80,00 85,00

8 Membuat kesimpulan. 26 74,29 85,00

Rata-rata 30,25 86,43 85,00

Berdasarkan tabel 4.7. di atas, dapat diketahui aspek menanggapi apersepsi sebesar 97,14%, memperhatikan penjelasan guru tentang media yang digunakan sebesar 82,86%, memperhatikan demonstrasi guru dan menganalisanya sebesar 100%, mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru telah mencapai persentase 88,57%. Selanjutnya aspek siswa Berdiskusi atau bertanya jawab tentang materi yang dipelajari mencapai persentase sebesar 85,71%, mengemukakan hasil analisa dan juga pengalamannya tentang materi yang dipelajari sebesar 82,86%, aspek menjaga ketertiban selama proses pembelajaran sebesar 80,00% dan pada aspek menyimpulkan materi sebesar 74,29%.

Secara umum, aktivitas siswa mengalami peningkatan. Pada siklus II pertemuan 1 rata-rata aktivitas siswa adalah sebesar 82,86% dan pada siklus II pertemuan 2 meningkat 3,57%


(63)

menjadi 86,43%. Dari kedua hasil tersebut dapat diambil rata-rata sebesar 84,64% dan pada kriteria keberhasilan menunjukkan tingkat aktivitas siswa tergolong aktif

b. Kinerja Guru dalam Proses Pembelajaran

1) Siklus II pertemuan 1

Pada siklus II pertemuan 1 tentang kinerja guru dalam pelaksanaan kegiatan demonstrasi, kendala-kendala yang pernah terjadi sudah mulai diperbaiki. Data kinerja guru tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.8. Kinerja guru dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

No Aspek yang diamati Skor

1 Pra Pembelajaran 8

2 Kegiatan Awal 7

3 Kegiatan Inti 70

4 Kegiatan Akhir 8

Jumlah Skor 93

Nilai 80,17

Kategori Baik

Berdasarkan tabel 4.8. dapat diketahui bahwa kinerja guru mengalami peningkatan. Pada aspek membuka pelajaran guru sudah dapat melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik, namun pada kegiatan inti guru belum mampu melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif dengan baik.


(64)

Selanjutnya, pada kegiatan penutup guru menyusun rangkuman melibatkan siswa dengan mengajukan pertanyaan. Pada siklus II pertemuan 1, kinerja guru dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam mendapatkan nilai sebesar 80,17 dengan kategori baik.

2) Siklus II pertemuan 2

Pada siklus II pertemuan 2 tentang kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi mengalami peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.9. Kinerja guru dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

No Aspek yang diamati Skor

1 Pra Pembelajaran 8

2 Kegiatan Awal 7

3 Kegiatan Inti 77

4 Kegiatan Akhir 9

Jumlah Skor 101

Nilai 87,07

Kategori Sangat Baik

Berdasarkan tabel 4.9. dapat diketahui bahwa pada aspek membuka pelajaran guru sudah dapat melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik, begitu juga pada kegiatan inti guru sudah dapat menguasai kelas dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang


(65)

akan dicapai dengan sangat baik. Selain itu, guru sudah dapat melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu yang telah ditentukan dengan baik dan guru dapat merespon positif partisipasi siswa serta menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa.

Selanjutnya, pada kegiatan penutup guru menyusun rangkuman melibatkan siswa dengan mengajukan pertanyaan. Pada siklus II pertemuan 2, kinerja guru dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam mendapatkan nilai sebesar 87,07 dengan kategori sangat baik.

c. Hasil Belajar Siswa

Hasil evaluasi di akhir siklus, terjadi peningkatan nilai siswa jika dibandingkan dengan hasil evaluasi pra siklus. Data yang diperoleh berdasarkan hasil evaluasi di akhir siklus adalah sebagai berikut.

Tabel 4.10. Distribusi frekuensi hasil belajar siklus II

Siklus II

Nilai Frekuensi Ket

100 2 Tuntas

95 1 Tuntas

90 6 Tuntas

85 2 Tuntas


(66)

75 3 Tuntas

70 5 Tuntas

65 1 Tuntas

60 3 Tidak Tuntas

55 2 Tidak Tuntas

Jumlah Siswa 35

65 30

65 5

Dari tabel 4.10. dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siklus II menunjukkan peningkatan. Sebanyak 5 siswa (14%) belum tuntas (belum mencapai KKM <65) dan sebanyak 30 siswa

.

4.3.2.4. Refleksi

Berdasarkan observasi/pengamatan yang dilakukan observer terhadap proses pembelajaran pada siklus II, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dan diperbaiki, yaitu:

a. Guru telah baik dalam membuka pembelajaran dengan melakukan apersepsi dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, tapi masih perlu dioptimalkan lagi.

b. Pada kegiatan inti, guru telah dapat menguasai kelas dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dengan baik, tapi masih perlu menjaga keterlibatan siswa agar lebih baik lagi.

c. Sebagian besar siswa telah aktif dalam proses pembelajaran yang berdampak pada peningkatan hasil belajar.


(67)

4.4. Pembahasan

4.4.1. Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran

Aktivitas belajar merupakan seluruh kegiatan siswa selama proses pembelajaran, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Tanpa adanya aktivitas yang dilakukan guru maupun siswa, maka proses pembelajaran tidak mungkin terlaksana dengan baik.

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh observer selama proses pembelajaran, dapat diketahui rekapitulasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan metode demonstrasi, sebagai berikut.

Tabel 4.11. Rekapitulasi persentase aktivitas siswa persiklus

Aspek

Siklus

I II

Pert 1 (%)

Pert 2 (%)

Rata-rata (%)

Pert 1 (%)

Pert 2 (%)

Rata-rata (%)

A 68,57 71,43 70,00 88,57 97,14 92,86

B 54,29 57,14 55,71 82,86 82,86 82,86

C 100 100 100 100 100 100

D 60,00 71,43 65,71 82,86 88,57 85,71


(68)

F 48,57 54,29 51,43 80,00 82,86 81,43

G 62,86 62,86 62,86 80,00 80,00 80,00

H 65,71 68,57 67,14 74,29 74,29 74,29

Rata-rata/Pertemuan 60,36 64,64 82,86 86,43

Rata-rata/Siklus 62,50 84,64

Keterangan:

A = Menanggapi apersepsi dari guru

B = Memperhatikan penjelasan guru tentang media yang digunakan C = Memperhatikan demonstrasi guru dan menganalisanya

D = Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

E = Berdiskusi dan bertanya jawab tentang materi yang dipelajari F = Mengemukakan hasil analisa dan pengalamannya

G = Menjaga ketertiban selama proses pembelajaran H = Membuat kesimpulan

Berdasarkan tabel 4.11. dapat diketahui rata-rata persentase tiap siklus mengalami peningkatan, mulai dari siklus I ke siklus II. Hal tersebut dapat ditunjukkan pada grafik di bawah ini.


(69)

Grafik 4.1 Rekapitulasi persentase aktivitas siswa persiklus

Pada siklus I pertemuan 1, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan menggunakan metode demonstrasi menunjukkan persentase sebesar 60,36%, pada siklus I pertemuan 2 menunjukkan persentase sebesar 64,64%, dan terjadi peningkatan sebesar 4,29%. Dari kedua hasil tersebut diperoleh rata-rata sebesar 62,50% dan pada kriteria keberhasilan

aktif

Pada siklus II pertemuan 1, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan menggunakan metode demonstrasi menunjukkan persentase sebesar 82,86%, pada siklus II pertemuan 2 menunjukkan persentase sebesar 86,43%, dan terjadi peningkatan sebesar 3,57%. Dari kedua hasil tersebut diperoleh rata-rata sebesar 84,64% dan pada kriteria keberhasilan

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00

A B C D E F G H

P

e

rs

e

n

ta

se

(%

)

Aspek Yang Diamati


(70)

menunjukkan tingkat aktivitas siswa pada siklus

aktif Dari data tersebut dapat diketahui bahwa aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 22,14%.

4.4.2. Kinerja Guru dalam Proses Pembelajaran

Kinerja guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan metode demonstrasi dapat berjalan dengan baik, namun masih perlu perbaikan pada kinerja guru dalam mengajar. Perbaikan tersebut bertujuan agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan hasil belajar dapat lebih ditingkatkan. Berdasarkan pengamatan observer dalam proses pembelajaran, dapat dilihat rekapitulasi kinerja guru sebagai berikut.

Tabel 4.12. Rekapitulasi persentase kinerja guru dalam proses pembelajaran.

No

Siklus

I II

Pert 1 Pert 2 Peningkatan Pert 1 Pert 2 Peningkatan

1 64,66 68,10 3,44 80,17 87,07 6,90

Rata-rata 66,38 83,62

Berdasarkan tabel 4.12. dapat diketahui bahwa rata-rata persentase kinerja guru tiap siklus mengalami peningkatan mulai dari siklus I ke siklus II. Hal tersebut dapat ditunjukkan pada grafik di bawah ini.


(71)

Grafik 4.2 Rekapitulasi persentase kinerja guru dalam proses pembelajaran.

Pada siklus I pertemuan 1, kinerja guru dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan menggunakan metode demonstrasi mendapatkan nilai sebesar 64,66, pada siklus I pertemuan 2 mendapatkan nilai sebesar 68,10, dan terjadi peningkatan sebesar 3,44. Dari kedua hasil tersebut diperoleh rata-rata sebesar 66,38 dan pada kriteria keberhasilan menunjukkan

baik

Pada siklus II pertemuan 1, kinerja guru dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan menggunakan metode demonstrasi mendapatkan nilai sebesar 80,17, pada siklus II pertemuan 2 mendapatkan nilai sebesar 87,07, dan terjadi 0.00

10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00

Siklus I Siklus II

Pert 1 Pert 2 Rata-rata Peningkatan


(72)

peningkatan sebesar 6,90. Dari kedua hasil tersebut diperoleh rata-rata sebesar 83,62 dan pada kriteria keberhasilan menunjukkan Dari data tersebut dapat diketahui bahwa kinerja guru dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 17,24.

4.4.3. Hasil Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran

Hasil belajar merupakan sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran berdasarkan kriteria tertentu dalam pengukuran pencapaian tujuan pembelajaran itu sendiri . Dengan demikian, siswa dapat dikatakan mampu apabila

Hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan metode demonstrasi menunjukkan adanya peningkatan tiap siklusnya. Di bawah ini merupakan tabel rekapitulasi hasil belajar siswa pada siklus I dan II.

Tabel 4.13. Rekapitulasi hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi.

Siklus I Siklus II

Nilai Frek Ket Nilai Frek Ket

85 2 Tuntas 100 2 Tuntas


(73)

75 3 Tuntas 90 6 Tuntas

70 12 Tuntas 85 2 Tuntas

65 5 Tuntas 80 10 Tuntas

60 6 Tidak Tuntas 75 3 Tuntas

55 1 Tidak Tuntas 70 5 Tuntas

50 1 Tidak Tuntas 65 1 Tuntas

45 1 Tidak Tuntas 60 3 Tidak Tuntas

55 2 Tidak Tuntas

Jumlah Siswa 35 Jumlah Siswa 35

65 26 65 30

65 9 65 5

Dari tabel 4.13. dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa tiap siklus mengalami peningkatan, mulai dari siklus I ke siklus II. Hal tersebut dapat ditunjukkan pada grafik di bawah ini.

Grafik 4.3 Rekapitulasi hasil belajar siswa dalam pembelajaran. 0.00

10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00

Siklus I Siklus II


(74)

Pada siklus I, jumlah siswa yang tuntas adalah sebanyak 26 siswa atau sebesar 74,29%. Dengan begitu, hasil belajar siswa pada siklus I

siswa yang mencapai nilai 65.

Sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang tuntas menjadi 30 atau sebesar 85,71%. Dengan begitu, hasil belajar siswa pada siklus II

siswa yang mencapai nilai 65. Dalam hal ini terjadi peningkatan sebesar 11,43%

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah melaksanakan refleksi dan pembahasa pada bab sebelumnya, akhirnya peneliti dapat memperoleh beberapa hasil temuan dan dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas IV SDN 4 Sumberejo Bandar Lampung dalam proses pembelajaran


(75)

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada semester satu tahun ajaran 2011-2012. Hal itu dapat dibuktikan dengan prosentase keaktifan siswa yang mengalami peningkatan, dimulai dari siklus pertama dengan rata-rata keaktifan sebesar 62,50% dengan kategori aktif, pada siklus kedua sebesar 84,64% dengan kategori sangat sangat aktif.

2. Penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 4 Sumberejo Bandar Lampung dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada semester satu tahun ajaran 2011-2012. Hal itu dapat dibuktikan melalui data hasil test formatif yang dilaksanakan pada setiap siklusnya yang mengalami peningkatan, dimulai dari siklus pertama dengan ketuntasan sebesar 74,29%, pada siklus kedua sebesar 80,00% hingga pada siklus ketiga mengalami peningkatan yang cukup signifikan hingga mencapai ketuntasan belajar sebesar 85,71%.

5.1. Saran

Berdasarkan hasil refleksi pada ketiga siklus dan dari kesimpulan yang telah peneliti sampaikan, peneliti membuat beberapa catatan saran sebagai berikut:

1. Guru hendaknya dapat menggunakan metode demonstrasi pada mata pelajaran yang lain dan selalu mengembangkan model pembelajaran dalam upaya menciptakan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

2. Dalam upaya memperbaiki atau bahkan meningkatkan hasil belajar siswa, guru hendaknya selalu berlatih dalam menerapkan metode


(76)

demonstrasi serta menggali potensi pribadi dan anak didiknya supaya dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.


(77)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Supatmo, A. 2008.Ilmu Alamiah Dasar.Jakarta: PT Rhineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Hanafiah, Nanang dan Suhana. 2010.Konsep Strategi Pembelajaran.Bandung : PT.Refika Aditama.

Hamalik, Oemar. 2010.Proses Belajar Mengajar.Jakarta: PT. Bumi Aksara. Karso, dkk. 1993.Dasar-dasar Pendidikan MIPA.Jakarta: Debdikbud. Muslikah. 2010.Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas.

Yogyakarta: PT.Interprebook.

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006tentang Standar Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA.Jakarta: Depdiknas.

Poerwanti, Endang dkk. 2008.Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.

Purwanto, Ngalim. 2008.Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosdakarya.

Roestiyah. 2008.Strategi Belajar Mengajar,Jakarta: PT Rhineka Cipta.

Slameto. 2010.Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sukarno, dkk. 1981. Dasar-dasar Pendidikan Sains. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Susanti, Yeni. 2009. Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 1 Rama Nirwana.Lampung: Unila.


(78)

PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG

SEKOLAH DASAR NEGERI 4 SUMBEREJO

KECAMATAN KEMILING

Alamat : Jl Sejahtera Km10, Sumberejo, Kemiling Kota Bandar Lampung

SURAT IZIN PENELITIAN

No. /2011

Dasar : Surat Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unila No : 4547.A/UN 26/3/PL/2011, perihal: Izin Penelitian. Kepala SDN 4 Sumberejo Kemiling memberikan izin kepada mahasiswa:

Nama : Antik Ririn Indriati

NPM : 1013069008

Jurusan : Ilmu Pengetahuan Program Study : S1 PGSD SKGJ

Semester : IV (empat)

Untuk melaksanakan penelitian di SDN 4 Sumberejo Kemiling sebagai syarat menyelesaikan study.

Demikian surat izin ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandar Lampung, September 2011 Kepala SDN 4 Sumberejo

Dra. Kesuma Dewi

NIP 19590405 198203 2 004


(79)

SEKOLAH DASAR NEGERI 4 SUMBEREJO

KECAMATAN KEMILING

Alamat : Jl Sejahtera Km10, Sumberejo, Kemiling Kota Bandar Lampung

SURAT PERNYATAAN

No. / / /SDN IV/ SR / 2011 Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Antik Ririn Indriati

NPM : 1013069008

Jurusan : Ilmu Pengetahuan Program Studi : S1 PGSD SKGJ

Semester : IV (empat)

menyatakan bahwa:

Nama : Arinewati

NIP : 19660502 198611 2002

Tempat Mengajar : SDN 4 Sumberejo

Jabatan : Guru kelas

adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan penelitian, yang merupakan tugas akhir sebagai syarat menyelesaikan studi.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandar Lampung, September 2011 Guru Kelas/Teman Sejawat, Yang membuat pernyataan

Mahasiswa,

Arinewati Antik Ririn Indriati

NIP 19660502 198611 2002 NPM 1013069008

Kepala SDN 4 Sumberejo

Dra. Kesuma Dewi

NIP 19590405 198203 2 004

PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG


(80)

KECAMATAN KEMILING

Alamat : Jl Sejahtera Km10, Sumberejo, Kemiling Kota Bandar Lampung

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

No. / / /SDN IV/ SR / 2011 Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Kesuma Dewi

NIP : 19590405 198203 2 004

Jabatan : Kepala Sekolah

Unit Kerja : SDN 4 Sumberejo menerangkan dengan sebenarnya bahwa:

Nama : Antik Ririn Indriati

NPM : 1013069008

Jurusan : Ilmu Pengetahuan Program Studi : S1 PGSD SKGJ

Semester : IV (empat)

telah melaksanakan penelitian di SDN 4 Sumberejo Kemiling sebagai syarat menyelesaikan studi.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandar Lampung, Oktober 2011 Kepala SDN 4 Sumberejo

Dra. Kesuma Dewi


(81)

JADWAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut.

No Kegiatan

Bulan

Oktober November Desember Juni Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

Persiapan

a. Penulisan Proposal b. Seminar Proposal

x x x

2

Pelaksanaan Siklus I a. Perencanaan

b. Pelaksanaan dan Observasi c. Refleksi

x x

3

Pelaksanaan Siklus II a. Perencanaan

b. Pelaksanaan dan Observasi c. Refleksi

x x

4

Penyusunan Laporan Hasil Penelitian a. Menyusun Daftar Hasil Penelitian b. Seminar Hasil Penelitian

x x x x x x x x x

5 Penggandaan dan Pengumpulan Hasil

Penelitian x x x x x


(82)

PROFIL SD NEGERI 4 SUMBEREJO

Bandar Lampung, Juli 2011

Kepala SDN 4 Sumberejo

Dra. Kesuma Dewi

NIP. 19590405 198203 2004 VISI, MISI DAN TUJUAN

NO IDENTITAS SEKOLAH

1 NAMA SEKOLAH SD NEGERI 4 SUMBEREJO

2 NOMOR INDUK SEKOLAH 100080

3 NOMOR STATISTIK SEKOLAH 101126013006

4 NOMOR STATISTIK BANGUNAN 100060

5 PROVINSI LAMPUNG

6 OTONOMI DAERAH BANDAR LAMPUNG

7 KECAMATAN KEMILING

8 DESA / KELURAHAN SUMBEREJO

9 JALAN / NOMOR JL. SEJAHTERA NOMOR :

10 KODE POS 35153

11 TELEPON KODE WILAYAH : NOMOR:

12 FAXCIMILE / FAX KODE WILAYAH : - NOMOR :

-13 DAERAH

-14 STATUS SEKOLAH

15 KELOMPOK SEKOLAH INTI

FILIAL

16 AKREDITAS A. 5 TH B. 2,5 TH C. 6

BULAN

17 SURAT KEPUTUSAN / SK NOMOR : TANGGAL :

18 PENERBIT SK (

DITANDATANGANI OLEH )

19 TAHUN BERDIRI TAHUN 1975

20 TAHUN PERUBAHAN

21 KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR A. PAGI B. SIANG C. PAGI

& SIANG

22 BANGUNAN SEKOLAH A. MILIK SENDIRI B. BUKAN

MILIK SENDIRI

23 LOKASI SEKOLAH Jl. Sejahtera KM 10, Sumberejo, Kemiling

24 JARAK KE PUSAT KECAMATAN ± 2 KM

25 JARAK KEPUSAT OTDA ± 5 KM

26 TERLETAK PADA LINTASAN A. DESA B. KECAMATAN C.

KAB/KOTA D. PROVINSI

27 JUMLAH KEANGGOTAAN RAYON SEKOLAH

28 ORGANISASI PENYELENGGARA A. PEMERINTAH B. ORANISASI

29 PERJALANAN / PERUBAHAN


(1)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan dengan ketulusan hati dan sepenuh jiwa karya sederhana ini untuk orang-orang yang sangat berarti dalam hidupku:

Untuk Ayahanda (Sugeng Riyadi) dan Ibundaku (Purwanti) tersayang yang senantiasa mendoakan, merawat, menjaga

dan mengasihiku sepanjang waktu.

Untuk suamiku tercinta (Dedy Wijaya Kusuma) yang selalu memberikan kasih sayang dan dukungannya sehingga aku dapat mengerjakan

penelitian ini dengan penuh semangat.

Untuk keempat adikku (Andi Purnomo, Mawas Sudrajat, Shintya Rengganis dan Meysari Pertiwi) terima kasih atas kasih sayang dandoanya

selama ini untukku. Keluarga besarku tercinta.

Guru-guruku yang selama ini telah membimbing dan mendidikku. Sahabat-sahabat tercinta yang selalu mendukungku.


(2)

sebagai anak pertama dari lima bersaudara pasangan Bapak Sugeng Riyadi dan Ibu Purwanti.

Awal studi penulis menempuh pendidikan sekolah dasar di SDN 1 Wawasan lulus tahun 1998. Kemudian dilanjutkan di SMPN 1 Tanjung Bintang lulus tahun 2001. Selanjutnya penulis meneruskan pendidikan di SMAN 1 Tanjung Bintang dan lulus tahun 2004. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan pada D II PGSD FKIP Universitas Lampung dan lulus pada tahun 2006.

Pada tahun 2010, penulis melanjutkan pendidikan S1 PGSD SKGJ di Universitas Lampung. Selama menjadi mahasiswi, penulis berprofesi sebagai pendidik di SDN 4 Sumberejo, Kemiling, Bandar Lampung.


(3)

SANWACANA

Puji syukur peneliti panjatkan Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini dapat terselesaikan dengan tuntas.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul

Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi

pada ini disusun

sebagai tugas akhir dalam rangka memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Peneliti menyadari bahwa semuanya tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Bapak Prof. Sugeng P. Haryanto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Lampung. 2. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Dr. H. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD Universitas Lampung.


(4)

penelitian.

6. Bapak Dr. Sulton Djasmi, M.Pd, selaku Dosen Pembahas yang telah sabar membimbing dan memberikan arahan selama penelitian.

7. Ibu Dra. Kesuma Dewi, selaku Kepala SD Negeri 4 Sumberejo yang memberikan izin dan bimbingan saat melaksanakan penelitian.

8. Ibu Arinewati selaku teman sejawat yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini.

9. Dewan Guru SD Negeri 4 Sumberejo yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan penelitian ini.

10. Siswa-siswi SD Negeri 4 Sumberejo, khususnya kelas IV atas partisipasinya. 11. Seluruh pihak yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak guna penyempurnaan dan perbaikan tindak lanjut.

Semoga pelaksanaan dan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan peningkatan dalam proses pembelajaran di kelas.

Bandar Lampung, Juni 2012 Peneliti,


(5)

Antik Ririn Indriati


(6)

NPM : 1013069008 Jurusan : Ilmu Pendidikan Program Studi : S1 PGSD SKGJ

Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pandidikan Judul PTK : Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA

Melalui Penggunaan Metode demonstrasi pada Siswa Kelas IV SDN 4 Sumberejo Bandar Lampung

Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil karya saya sendiri, sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan atau diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas lain.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan seperlunya dan apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup dituntut berdasarkan Undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Bandar Lampung, Juni 2012 Pembuat Pernyataan,


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SEGALAMIDER BANDAR LAMPUNG

0 6 52

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU KECAMATAN KEDATON BANDAR LAMPUNG

0 7 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PANJANG UTARA BANDAR LAMPUNG

0 10 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 CANDIMAS NATAR

0 20 69

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 2 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 22 37

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SDN 2 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 12 42

MELALUI METODE INQUIRI DAPAT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 4 KARANG ANYAR KECAMATAN JATIAGUNG LAMPUNG SELATAN

0 5 63

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SDN Peningkatan Kreativitas Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SDN Kuwawur 02 Kec. Sukolilo Kab.Pati Tahun Pelajaran

0 1 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Pangonan 01 Tlogowungu Pati Tahun Ajaran 2012/2013.

0 3 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Pangonan 01 Tlogowungu Pati Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 17