Lokasi penelitian, sketsa letak stasiun pengamatan

35

4.6. Analisis Data

4.6.1 Analisis data tingkat kualitas pencemaran perairan IP. Penentuan tingkat kualitas pencemaran perairan dengan IP berdasarkan KepMen LH No 115 Tahun 2003. IP = 2 2 2 R M L C L C Keterangan : L = Konsentrasi parameter kualitas air dalam baku mutu. C = Konsentrasi parameter kualitas air hasil pengukuran. Indeks Pencemaran IP Kualitas perairan Waduk Way Tebabeng ditentukan dengan menggunakan IP. Indeks pencemaran yang digunakan untuk menentukan tingkat pencemaran relatif terhadap parameter kualitas air yang diizinkan. IP ditentukan untuk suatu peruntukan, kemudian dapat dikembangkan untuk beberapa peruntukan bagi seluruh badan air atau sebagian dari suatu sungai. Metode dapat langsung dihubungkan dengan tingkat pencemaran dan dapat ditentukan layak atau tidaknya perairan dipakai untuk penggunaan tertentu. Menurut KepMen LH 2003 evaluasi terhadap nilai IP adalah sebagai berikut: 0 ≤ IP ≤ 1,0 = memenuhi baku mutu kondisi baik 1,0 IP ≤ 5,0 = tercemar ringan 5,0 IP ≤ 10 = tercemar sedang IP 10 = tercemar berat 36 4.6.2. Analisis hubungan persentase kerapatan KJA dengan nilai IP, dan hubungan antar parameter kualitas air dengan nilai IP. 1.6.2.1. Melihat hubungan antara persentase kerapatan KJA dengan nilai IP dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi linier sederhana r. Melihat pengaruh persentase kerapatan KJA terhadap nilai IP ditentukan dengan nilai R determinasi menggunakan program SPSS Statistical Product and Service Solution versi 16. 1.6.2.2. Melihat hubungan antar parameter kualitas air dan nilai IP semua stasiun perngamatan dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi bivariat korelasi pearson menggunakan program SPSS Statistical Product and Service Solution versi 16. Menurut Sugiyono 2010 hubungan korelasi antara variabel X dan variabel Y dapat ditentukan dengan melihat nilai keeratan koefisien korelasi r. Kemudian pengaruh variabel X terhadap variabel Y diketahui dengan melihat nilai determinasi R dari r 2 x 100 . Interpretasi nilai r adalah sebagai berikut : 0,80 – 1,000 = 0,60 – 0,799 = 0,40 – 0.599 = 0,20 – 0,399 = 0,00 – 0,199 = Sangat kuat erat Kuat erat Cukup kuat erat Rendah tidak erat Sangat rendah tidak erat 87

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Peningkatan kerapatan tutupan KJA tidak berpengaruh berpengaruh sangat lemah terhadap peningkatan nilai IP setiap stasiun pengamatan R = 0,7 . 2. Hubungan persentase kerapatan KJA dengan peningkatan nilai IP adalah berkorelasi negatif tidak signifikan. 3. Budidaya ikan di Waduk Way Tebabeng masih tradisional yaitu menggunakan jaring tunggal.

6.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan melakukan pengurangan jumlah KJA pada waduk, mengurangi jumlah padat tebar ikan sewaktu musim kemarau, manajemen pemberian pakan dan jenis pakan yang diberikan, dan pengerukan dasar perairan Waduk Way Tebabeng.