Desa Jagang Waduk Way Tebabeng

28 Tengah. Sebelah barat waduk berbatasan dengan Desa Karang Jawa, Lampung Tengah. Sedangkan sebelah timur waduk berbatasan dengan Desa Jagang, Lampung Utara dan Desa Pasir Guling, Lampung Tengah. 29

IV. METODE

4.1.Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan September 2014 - November 2014 di Perairan Waduk Way Tebabeng Kecamatan Blambangan Pagar, Kabupaten Lampung Utara dan di Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Lampung. Waktu pengamatan tersebut termasuk musim kemarau. Musim kemarau berkaitan dengan menurunnya volume air, dan terjadingya arus bawah mengakibatkan konsenterasi bahan organik menjadi terkumpul. Pengumpulan bahan organik akan memudahkan untuk mengamati kualitas air waduk. Periode penelitian ini terbagi atas masa persiapan dan masa penelitian utama.

4.2. Alat dan Bahan

Alat-alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2. Tabel 4.1 Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : No Nama Alat Spesifikasi Kegunaan Keterangan 1. Perahu Kayu Mengantar pengamatan setiap stasiun 1 buah 2 GPS Garmin Menentukan titik ordinat 1 buah 3. Kantong plastik Plastik Untuk menyimpan bahan 10 buah 30 No Nama Alat Spesifikasi Kegunaan Keterangan 4. Botol 600 ml Menyimpan sampel air 10 buah 5. Pelampung Gabus Melindungi diri 2 buah 6. Ember plastik Volume 10 l Mengambil sampel air 1 buah 7. Secchi disk Kayu Mengamati kecerahan 1 buah 8. Peralatan kualitas air Menganalisis kualitas air 1 set 9. pH meter Mengukur pH 1 buah 10. Kotak besar Plastik fiber Menyimpan sampel 1buah 11. Kamera digital Sahicamp DB705 C 7 megapixel CCD Untuk dokumentasi kegiatan penelitian 1 buah 12. Spidol Permanen marker Menulis 1 buah 13. DO meter Mengukur Oksigen terlarut 1 buah Tabel 4.2 Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : No Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan Keterangan 1. Air sampel Cair Analisis kualitas air Secukupnya 2. Aquades Cair Mencuci alat Secukupnya 3. Formalin Cair Bahan pengawet Secukupnya 4. Bahan kimia Cair Analisis kualitas air Secukupnya

4.3. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan cara menentukan beberapa stasiun pengamatan. Penentuan stasiun pengamatan menggunakan metode purpoesive random sampling artinya bahwa pemilihan didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai hubungan yang erat dengan obyek penelitian. Penetuan stasiun penelitian berdasarkan persentase tutupan KJA Hadi, 2005; Fachrul, 2007. Pada masing-masing stasiun dilakukan pengamatan parameter 31 langsung di perairan waduk in-situ yaitu suhu air, suhu udara, kecerahan, pH air, dan kedalaman air. Pengambilan sampel air untuk parameter yang dianalisis di laboratorium ex-situ yaitu TSS, BOD 5 , COD, NO 3 , NO 2 , NH 3 , PO 4 , H 2 S, dan total coliform. Lokasi pengambilan sampel air terdapat pada beberapa stasiun di perairan Waduk Way Tebabeng. Jumlah stasiun pengamatan sebanyak 6 enam titik. Jumlah stasiun pengamatan tersebut sudah memenuhi syarat penelitian di lapangan dengan jumlah perlakuan 6 enam dan diamati sebanyak 4 empat kali periode pengamatan Cochran, 1977. Penentuan stasiun pengamatan berdasarkan jumlah persentase kerapatan tutupan KJAha. Jarak kerapatan antar KJA yang baik untuk kelestarian lingkungan adalah 4,5 m Erlania dkk., 2010. Sedangkan jumlah kerapatan keramba di perairan Waduk Way Tebabeng banyak yang kurang dari 4,5 m, yang berkisar antara 2,5-4 m. Sampel air diambil pada enam stasiun pengamatan dengan perbedaan karakteristik. Karakteristik setiap stasiun disajikan pada Tabel

4.3 sebagai berikut :

Tabel 4.3 Karakteristik Stasiun Pengamatan Stasiun Perlakuan Kerapatan KJA Jumlah KJA Kedalaman air cm Titik koordinat I Inlet 0 290 S 04.55’37.4” E 104.58’39.1” II 25 33 390 S 04.55’39.0” E 104.48’4” III 50 45 385 S 04.55’22.9” E 104.58’54.6” IV 75 58 490 S 04.55’26.9” E 104.59’08.6” V 100 78 170 S 04.55’30.4” E 104.59’07.2” VI Outlet 0 470 S 04.55’22.9” E 104.59’16.3” 32

4.4. Lokasi penelitian, sketsa letak stasiun pengamatan

Gambaran umum lokasi penelitian disajikan pada Gambar 4.1., sketsa letak stasiun pengambilan sampel kualitas air disajikan pada Gambar 4.2., dan kondisi masing-masing stasiun pengamatan disajikan pada Gambar 4.3. Gambar 4.1. Peta lokasi penelitian sumber : Pencitraan google earth Tahun 2014 Keterangan : SI = 0 kerapatan KJA inlet, SII = 25 kerapatan KJA, SIII = 50 kerapatan KJA, SIV = 75 kerapatan KJA, SV = 100 kerapatan KJA, SVI = 0 kerapatan KJA outlet.