Ruang Lingkup Permasalahan dan Ruang Lingkup

d. Pemberian aksesbilitas untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan perkaranya. Perlindungan khusus adalah perlindungan yang diberikan kepada anak dalam situasi darurat, yang berhadapan dengan hukum, anak kelompok dari minoritas dan terisolasi, anak yang tereksploitasi secara ekonomi danatau seksual, anak yang diperdagangkan, anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya napza, anak korban penculikan, penjualan, perdagangan, anak korban kekerasan baik fisik danatau mental anak yang menyandang cacat, dan anak korban perlakuan salah dan penelantaran Secara lebih terperinci menurut Pasal 66 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, perlindungan khusus bagi anak yang dieksploitasi secara ekonomi danatau seksual dengan hukum dan anak merupakan kewajiban dan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat. a. Penyebarluasan danatau sosialisasi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan anak yang dieksploitasi secara ekonomi danatau seksual. b. Pemantauan, pelaporan, pemberian sanksi; dan c. Pelibatan berbagai instansi pemerintah, perusahaan, serikat pekerja, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat dalam penghapusan eksploitasi terhadap anak secara ekonomi danatau seksual. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menegaskan bahwa pertanggungjawaban orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara terus-menerus demi terlindunginya hak-hak anak. Rangkain kegiatan itu harus berkelanjutan dan terarah guna menjamin pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik, mental, spiritual maupun sosial. Tindakan ini dimaksudkan untuk mewujudkan kehidupan terbaik bagi anak sebagai penerus bangsa yang potensial, tangguh memiliki nasionalisme yang dijiwai oleh ahlak mulia dan nilai pancasila, serta berkemauan keras menjaga kesatuan dan persatuan negara. Permasalahan mengenai faktor penghambat upaya perlindungan hukum maka dapat menggunakan teori mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penegakan hukum. Faktor-faktor yang mempengaruhi perlindungan hukum dalam penegakan hukum adalah sebagai berikut 5 : a. Faktor Faktor hukumnya sendiri Undang-Undang. b. Faktor penegak hukum, yakni pihak-pihak yang membentuk maupun yang menerapkan hukum. c. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung perlindungan hukum. d. Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau diterapkan e. Faktor Kebudayaan. Kelima faktor tersebut saling berkaitan erat karena merupakan esensi dari penegakan hukum dalam perlindungan hukum, serta juga merupakan alat tolak ukur daripada efektifitas penegakan hukum. Dengan demikian, maka kelima faktor tersebut diatas sangat tepat digunakan sebagai faktor yang mempengaruhi penegkan hukum alam perlindungan hukum terhadap korban tindak pidana perkosaan. 5 Soerjono Soekanto. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Bandung: Rajawali,1983. hlm. 6 .