Manfaat Diet Pada Penanggulangan Hiperkolesterolemi
MANFAAT DIET PADA PENANGGULANGAN HIPERKOLESTEROLEMI
Dr.T.BAHRI ANWAR
BAGIAN ILMU GIZI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I.PENDAHULUAN
Hiperkolesterolemi adalah peninggian kadar kolesterol di dalam darah. Kadar
kolesterol darah yang tinggi merupakan problema yang serius karena merupakan
problem yang serius karena merupakan salah satu faktor risiko yang paling utama
untuk terjadinya penyakit jantung koroner di samping faktor lainnya yaitu tekanan
darah tinggi dan merokok.
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh
penyempitan pembuluh darah koroner sehingga terjadi gangguan aliran darah ke
otot jantung. PJK merupakan penyebab kematian yang paling sering didapatkan dan
di Indonesia menduduki peringkat ke-3.
Karena kadar kolesterol yang tinggi dapat mengganggu kesehatan bahkan
mengancam kehidupan manusia maka perlu kiranya dilakukan penanggulangan
untuk menurunkan kadar kolesterol darah. Salah satu usaha yang paling baik adalah
menjaga agar makanan yang kita makan sehari-hari rendah kolesterol.
II.KADAR KOLESTEROL YANG TINGGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN
PENYAKIT JANTUNG
Kolesterol, lemak dan substansi lainnya dapat menyebabkan penebalan dinding
pembuluh darah arteri, sehingga lubang dari pembuluh darah tersebut menyempit;
proses ini disebut aterosklerosis. Penyempitan pembuluh darah ini akan
menyebabkan aliran darah menjadi lambat bahkan dapat tersumbat sehingga aliran
darah pada pembuluh darah koroner yang fungsinya memberi oksigen (O2) ke
jantung menjadi berkurang. Kurangnya O2 ini akan menyebabkan otot jantung
menjadi berkurang. Kurangnya O2 ini akan menyebabkan otot jantung menjadi
lemah, sakit dada, serangan jantung bahkan kematian.
Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan risiko terjadinya
ateroslerosis atau PJK akan meningkat bila kadar kolesterol darah meninggi. Telah
dibuktikan pula bahwa dengan menurunkan kadar kolesterol darah seperti juga
halnya menurunkan tekanan darah tinggi dan menghindarkan rokok dapat
mengurangi risiko tersebut.
Faktor risiko lainnya untuk PJK di samping kadar kolesterol darah yang tinggi,
tekanan darah tinggi dan merokok adalah adanya riwayat PJK dalam keluarga pada
umur kurang dari 55 tahun, penyakit gula, penyakit pembuluh darah, kegemukan
dan jenis kelamin laki-laki.
III.MENGAPA KADAR KOLESTEROL DARAH DAPAT MENINGGI?
Makanan sehari-hari dapat meningkatkan ataupun menurunkan kadar kolesterol
darah. Makanan orang Amerika rata-rata mengandung lemak jenuh dan kolesterol
yang tinggi seperti daging yang berlemak, susu, es krim, telor, makanan-makanan
gorengan, kue kering, cake yang biasanya akan meningktkan kadar kolesterol darah.
©2003 Digitized by USU digital library
1
Sedangkan makanan orang Jepang umumnya berupa nasi, sayur-sayuran, buahbuahan dan ikan sehingga orang Jepang rata-rata mempunyai kadar kolesterol yang
rendah dan angka kejadian PJK lebih rendah bila dibandingkan orang Amerika. Ini
disebabkan karena makanannya sehari-hari rendah lemak, terutama lemak jenuh
yang sangat mempengaruhi peninggian kadar kolesterol darah. Jadi diet atau
susunan makanan merupakan faktor penting yang mempengaruhi tinggi rendahnya
kolesterol darah.
Disamping itu faktor keturunan juga dapat mempengaruhi kadar kolesterol darah.
Pada sebagian kecil orang yang makann sehari-harinya tinggi lemak jenuh dan
kolesterol ternyata kadar kolesterol darahnya rendah; sedangkan kebalikannya ada
orang yang tidak dapat menurunkan kadar kolesterol darahnya dengan diet rendah
lemak jenuh dan kolesterol, akan tetapi kelompok tersebuthanya sedikit saja.
Sebagian besar manusia dapat mengatur kadar darahnya dengan diet rendah lemak
jenuh dan kolesterol.
Faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol darah di samping
diet dan keturunan adalah jenis kelamin dan umur, kegemukan, stress, alkohol dan
aktifitas (exercise).
IV.PEMERIKSAAN
KOLESTEROL
LABORATORIUM
UNTUK
MENGETAHUI
KADAR
1. Kolesterol total
Kadar kolesterol total darah yang sebaiknya adalah < 200 mg/dl bila > 200 mg/dl
berarti risiko untuk terjadinya PJK meningkat
Kadar kolesterol total
Normal
< 200 mg/dl
Agak tinggi (Pertengahan)
200-239 mg/dl
Tinggi
≥ 240 mg/dl
Bila kadar kolesterol darah berkisar antara 200-239 mg/dl, tetapi tidak ada
faktor resiko lainnya untuk PJK maka biasanya tidak diperlukan penanggulangan
yang intensif. Akan tetapi bila dengan kadar tersebut didapatkan PJK atau 2
faktor risiko lainnya untuk PJK maka diperlukan pengobatan yang intensif seperti
halnya penderita dengan kadar kolesterol yang tinggi atau > 240 mg/dl.
2. LDL kolesterol
LDL (Low Density Lipoprotein) kolesterol merupakan jenis kolesterol yang
bersifat “buruk” atau merugikan, karena kadar LDL kolesterol yang meninggi
akan menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah. Kadar LDL kolesterol
lebih tepat sebagai petunjuk untuk mengetahui risiko PJK daripada kadar
kolesterol saja.
Kadar kolesterol total
Normal
< 130 mg/dl
Agak tinggi (Pertengahan)
130-159 mg/dl
©2003 Digitized by USU digital library
Tinggi
≥ 160 mg/dl
2
3. HDL kolesterol
HDL (High Density Lipoprotein) kolesterol merupakan jenis kolesterol yang
bersifat “baik” atau menguntungkan, karena mengangkut kolesterol dari
pembuluh darah kembali ke hati untuk dibuang sehingga mencegah penebalan
dinding pembuluh darah atau mencegah terjadinya proses aterosklerosis.
Kadar kolesterol total
Normal
< 45 mg/dl
Agak tinggi (Pertengahan)
Tinggi
< 35 mg/dl
35 -45 mg/dl
Jadi makin rendah kadar HDL kolesterol, makin besar kemungkinan resiko
terjadinya PJK. Kadar HDL kolesterol dapat dinaikkan dengan berhenti merokok,
mengurangi berat badan dan menambah aktifitas (exercise).
4. Rasio kolesterol total:HDL kolesterol
Rasio kolesterol total: HDL kolesterol sebaiknya < 4,6 pada laki-laki dan < 4,0
pada perempuan. Makin tinggi rasio kolesterol total: HDL kolesterol risiko PJK
makin meningkat. Pada beberapa orang yang mempunyai kadar kolesterol total
yang normal dapat menderita PJK juga, ternyata didapatkan rasio kolesterol
total: HDL kolesterol yang meninggi. Sebagai contoh penderita dengan kolesterol
total 140-185 mg/dl, HDL kolesterol 20-22 mg/dl maka rasio kolesterol total:
HDL kolesterol lebih besar dari 7. Jadi tidak hanya kadar kolesterol total yang
meninggi saja yang berbahaya, akan tetapi rasio kolesterol total: HDL kolesterol
yang meninggi juga merupakan faktor resiko terjadinya PJK.
5. Kadar Trigliserid
Trigliserid merupakan lemak di dalam tubuh yang terdiri dari 3 jenis lemak yaitu
lemak jenuh, lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda. Kadar
trigliserid yang tinggi merupakan faktor resiko untuk terjadinya PJK.
Kadar kolesterol total
Normal
< 150 mg/dl
Agak tinggi
150-249 mg/dl
Tinggi
250-500 mg/dl
Sangat tinggi
> 500 mg/dl
Kadar trigliserid perlu diperiksa pada keadaan sebagai berikut yaitu bila kadar
kolesterol total > 200 mg/dl, ada PJK, ada keluarga yang menderita PJK < 55
tahun, ada riwayat keluarga dengan kadar trigliserid yang tinggi, ada penyakit
gula, pankreas. Pengukuran kadar trigliserid kadang-kadang diperlukan untuk
menghitung kadar LDL kolesterol, karena pemeriksaan laboratorium biasanya
langsung dapat mengukur kolesterol total, HDL kolesterol dan trigliserid
sedangkan untuk mendapatkan kadar LDL kolesterol dipakai rumus sebagai
berikut:
LDL = Kolesterol total – HDL – Trigliserid/5
Misalnya bila kolesterol total 200 mg/dl, HDL kolesterol 50 mg/dl dan trigliserid
100 mg/dl, maka:
LDL = 200 – 50 – 100/5 = 130 mg/dl
©2003 Digitized by USU digital library
3
Untuk mengukur kadar trigliserid harus puasa 12 jam sebelum pemeriksaan
darah karena kadarnya akan meningkat segera setelah makan. Tidak seperti
pemriksaan kadar kolesterol, untuk mengukurnya tidak perlu puasa kadarnya
tidak begitu terpengaruh setelah makan.
V. DIET UNTUK MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL
Apabila kadar kolesterol meninggi, maka dokter mula-mula akan menganjurkan
untuk melakukan diet yang ketat selama 6 bulan, barulah dokter akan
menambahkan obat untuk menurunkan kolesterol di samping diet. Jadi perlu diingat
bahwa diet merupakan langkah pertama dalam penanggulangan kolesterol yang
tinggi. Obat-obat untuk menurunkan kolesterol sifatnya bukan untuk menggantikan
diet, akan tetapi lebih baik bila disertai dengan diet.
Beberapa petunjuk untuk menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi:
A. Pengaturan diet yang dasar
1. Makanan harus mengandung rendah lemak, terutama yang kadar lemak
jenuhnya tinggi.
Ada 2 macam lemak di dalam makanan yaitu lemak jenuh & lemak tidak
jenuh. Lemak tidak jenuh terdiri dari lemah tidak jenuh tunggal dan lemak
tidak jenuh ganda. Semua makanan mengandung lemak yang berisi
campuran jenis lemak tersebut. Untuk menurunkan kadar kolesterol, maka
diet harus mengandung rendah lemak. Lemak merupakan sumber kalori yang
besar sehingga dengan mengurangi lemak dengan sendirinya akan
mengurangi jumlah kalori.
Bila berat badan berlebih maka menurunkan berat badan juga dapat
menurunkan kadar kolesterol. Bila berat badan normal, kalori yang berasal
dari lemak dapat diganti dengan makanan yang tinggi karbohidrat. Jadi
dengan diet yang mengandung jumlah lemah sedikit berarti akan mengurangi
lemak jenuh dan kalori. Di samping mengurangi jumlah lemak yang dimakan,
memilih jenis lemak juga dapat menurunkan kadar kolesterol terutama lemak
jenuh. Sebaiknya diet mengandung sedikit lemak jenuh.
Contoh lemak jenuh adalah lemak yang berasal dari hewan, seperti daging,
mentega, keju, susu murni, es krim. Hewan unggas seperti ayam dan bebek
juga ikan dan kerang-kerangan mengandung lemak jenuh tetapi lebih sedikit
bila dibandingkan dengan daging. Beberapa lemak dari tumbuh-tumbuhan
seperti minyak kacang, minyak coklat dan minyak kelapa sawit juga
mengandung lemak jenuh yang tinggi. Lemak tumbuh-tumbuhan ini banyak
terdapat pada makanan kecil seperti kue kering, cake, crackers dan krem
kopi, juga pada makanan ringan lainnya seperti kentang goreng, coklat,
jagung berondong (pop corn). Karena lemak tumbuh-tumbuhan ini tidka
tampak jelas pada makanan seperti halnya lemak pada daging,maka sangat
penting untuk membaca label makanan yang dibeli, sehingga kita dapat
mengetahui jenis lemak yang dikandung dan dapat memilih makanan
yangmengandung lemak jenuh yang rendah.
2. Mengganti susunan makanan yang mengandung lemak jenuh dengan lemak
tidak jenuh.
©2003 Digitized by USU digital library
4
Mengganti susunan makanan yangmengandung lemak jenuh dengan lemak
yang tidak jenuh juga dapat menurunkan kadar kolesterol. Contoh lemak
tidak jenuh ganda didapatkan pada jagung, kacang kedele, minyak biji kapas,
minyak wijen, minyak bunga matahari. Contoh lain adalah kerang-kerangan,
minyak ikan air tawar yangmengandung asamlemak omega-3 (linolenik).
Diketahui bahwa jenis lemak ini dapat menurunkan LDL kolesterol. Asam
lemak omega-3 ini banyak terdapat pada lemak ikan laut yang berasal dari
daerah dingin dan berbagai macam seafood. Contoh lemak tidka jenuh
tunggal adalah minyak dari tumbuh-tumbuhan atau minyak nabati seperti
minyak zaitun dan minyak lobak.
3. Makanan harus mengandung rendah kolesterol
Kolesterol merupakan zat seperti lemak yang terdapat di dalam makanan
yang berasal dari hewan. Kolesterol tidak sama dengan lemak jenuh dan
makanan yang mengandung kolesterol jelas dapat meningkatkan kadar
kolesterol. Kolesterol diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal, akan tetapi
hati membuat kolesterol yang cukup untuk kebutuhan tubuh, sehingga pada
dasarnya kita tidak perlu memakan kolesterol. Kolesterol ditemukan pada
telor, susu, daging, unggas, ikan dan kerang-kerangan. Kuning telor dan
bagian dalam dari binatang, seperti hati, ginjal, otak terutama merupakan
sumber yang kaya akan kolesterol. Ikan pada umumnya mengandung sedikit
kolesterol. Makanan yang sama sekali tidak mengandung kolesterol adalah
buah-buahan, sayur-sayuran, beras, gandum dan kacang-kacangan.
Walaupun kolesterol bukan lemak, tetapi dapat ditemukan pada makanan
yang tinggi ataupun rendah lemak yang berasal dari hewan. Jadi walaupun
makanan rendah lemak tetapi mungkin tinggi kolesterol seperti misalnya hati
yang mengandung rendah lemak dan tinggi kolesterol. Contoh makanan yang
mengandung tinggi lemak jenuh dan kolesterol adalah susu dan hasil
olahannya, juga daging sehingga makanan ini harus banyak dikurangi.
4. Memilih makanan yang tinggi karbohidrat atau banyak tepung dan serat.
Bahan yang mengandung tepung dan serat merupakan sumber terbaik
karbohidrat seperti roti, beras, gandum, buah-buahan serta sayur-sayuran
dan sangat baik untuk mengganti makanan yang tinggi kolesterol dan lemak
jenuh. Beberapa jenis serat yang didapatkan dalam makanan seperti
havermot, apel, jeruk dapat menolong menurunkan kadar kolesterol.
Makanan yang tinggi karbohidrat seperti beras dan kentang kalorinya lebih
rendah bila dibandingkan dengan makanan yang mengandung banyak lemak,
disamping itu sumber yang kaya akan vitamin dan mineral.
5. Kurangi berat badan bila berat badan lebih
Orang yang mempunyai berat badan lebih seringkali mempunyai kadar
kolesterol darah yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan orang yang berat
badannya normal. Berat badan dapat dikurangi dengan diet yang
mengandung sedikit kalori dan memperbanyak aktifitas (exercice). Dengan
mengurangi makanan yang berlemak maka kalori dengan sendirinya akan
berkurang; demikian juga memilih makanan yang tinggi karbohidrat sebagai
pengganti makanan yang tinggi lemak akan mengurangi jumlah kalori. Lemak
mengandung jumlah kalori dua kali lipat daripada protein dan karbohidrat.
Protein dan karbohidrat setiap gramnya mengandung 4 kalori sedangkan
lemak jenuh dan lemak tidak jenuh mengandung 9 kalori per gram; sehingga
makanan yang tinggi lemak juga tinggi kalori. Sebab itu untuk menjaga berat
©2003 Digitized by USU digital library
5
badan normal diusahakan agar kalori yang masuk tidka melebihi kebutuhan
tubuh.
B. Pengaturan diet yang spesifik
1. Jumlah kalori yang berasal dari lemak harus (30% dari jumlah total kalori
yang dibutuhkan perhari.
Cara mengukur kalori dari lemak:
% kalori dari lemak kalori lemak total/kalori total x100. Kalori lemak
total=lemak total (gram) x 9
Contohnya bila kalori total yang dibutuhkan perhari 2000 kalori, 30% kalori
harus berasal dari lemak yaitu sama dengan 600 kalori atau 67 gram lemak.
2. (10% kalori berasal dari lemak jenuh, 10% kalori berasal dari lemak tidak
jenuh ganda, 10-15% kalori berasal dari lemak tidak jenuh tunggal.
3. Makanan yangmengandung kolesterol (300 mg/hari)
4. 50-60% dari jumlah taotal kalori perhari berasal dari karbohidrat.
5. Sesuaikan kebutuhan kalori untuk mencapai atau mempertahankan berat
badan yang diinginkan.
VI. RINGKASAN
1. Hiperkolesterolemi merupakan salah satu faktor resiko yang paling penting
untuk terjadinya ateroklerosis atau PJK yaitu suatu penyakit jantung akibat
penyempitan dinding pembuluh darah koroner sehingga lairan darah yang
memberi O2 ke jantung berkurang dan dapat menimbulkan gejala klinis sakit
dada, serangan jantung dan bahkan kematian.
2. Beberapa pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan untuk mengetahui
keadaan kolesterol darah yang ada hubungannya dengan resiko PJK adalah
kadar kolesterol total, LDL kolesterol, HDL kolesterol, rasio kolesterol total:
HDL kolesterol dan trigliserid.
3. Diet merupakan salah satu usaha yang paling baik dalam menanggulangi
hiperkolesterolemi yang pada prinsipnya adalah mengatur agar susunan
makanan sehari-hari rendah lemak dan kolesterol serta menyesuaikan
perbandingan jumlah kalori yang berasal dari lemak, protein dan karbohidrat
sesaui denga kebutuhan tubuh.
VII. RUJUKAN
1. Cooper K.H.: Controlling Cholesterol, Bantam Books, NewYork, 1988
2. Kwiterovich P.O.: Beyond Cholesterol, John Hopkins Unversity Press, London,
1989
3. US Departement of Health & Human Services: Eating to Lower Your High
Blood Cholesterol, NIH Publication, Juni 1989.
©2003 Digitized by USU digital library
6
Dr.T.BAHRI ANWAR
BAGIAN ILMU GIZI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
I.PENDAHULUAN
Hiperkolesterolemi adalah peninggian kadar kolesterol di dalam darah. Kadar
kolesterol darah yang tinggi merupakan problema yang serius karena merupakan
problem yang serius karena merupakan salah satu faktor risiko yang paling utama
untuk terjadinya penyakit jantung koroner di samping faktor lainnya yaitu tekanan
darah tinggi dan merokok.
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh
penyempitan pembuluh darah koroner sehingga terjadi gangguan aliran darah ke
otot jantung. PJK merupakan penyebab kematian yang paling sering didapatkan dan
di Indonesia menduduki peringkat ke-3.
Karena kadar kolesterol yang tinggi dapat mengganggu kesehatan bahkan
mengancam kehidupan manusia maka perlu kiranya dilakukan penanggulangan
untuk menurunkan kadar kolesterol darah. Salah satu usaha yang paling baik adalah
menjaga agar makanan yang kita makan sehari-hari rendah kolesterol.
II.KADAR KOLESTEROL YANG TINGGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN
PENYAKIT JANTUNG
Kolesterol, lemak dan substansi lainnya dapat menyebabkan penebalan dinding
pembuluh darah arteri, sehingga lubang dari pembuluh darah tersebut menyempit;
proses ini disebut aterosklerosis. Penyempitan pembuluh darah ini akan
menyebabkan aliran darah menjadi lambat bahkan dapat tersumbat sehingga aliran
darah pada pembuluh darah koroner yang fungsinya memberi oksigen (O2) ke
jantung menjadi berkurang. Kurangnya O2 ini akan menyebabkan otot jantung
menjadi berkurang. Kurangnya O2 ini akan menyebabkan otot jantung menjadi
lemah, sakit dada, serangan jantung bahkan kematian.
Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan risiko terjadinya
ateroslerosis atau PJK akan meningkat bila kadar kolesterol darah meninggi. Telah
dibuktikan pula bahwa dengan menurunkan kadar kolesterol darah seperti juga
halnya menurunkan tekanan darah tinggi dan menghindarkan rokok dapat
mengurangi risiko tersebut.
Faktor risiko lainnya untuk PJK di samping kadar kolesterol darah yang tinggi,
tekanan darah tinggi dan merokok adalah adanya riwayat PJK dalam keluarga pada
umur kurang dari 55 tahun, penyakit gula, penyakit pembuluh darah, kegemukan
dan jenis kelamin laki-laki.
III.MENGAPA KADAR KOLESTEROL DARAH DAPAT MENINGGI?
Makanan sehari-hari dapat meningkatkan ataupun menurunkan kadar kolesterol
darah. Makanan orang Amerika rata-rata mengandung lemak jenuh dan kolesterol
yang tinggi seperti daging yang berlemak, susu, es krim, telor, makanan-makanan
gorengan, kue kering, cake yang biasanya akan meningktkan kadar kolesterol darah.
©2003 Digitized by USU digital library
1
Sedangkan makanan orang Jepang umumnya berupa nasi, sayur-sayuran, buahbuahan dan ikan sehingga orang Jepang rata-rata mempunyai kadar kolesterol yang
rendah dan angka kejadian PJK lebih rendah bila dibandingkan orang Amerika. Ini
disebabkan karena makanannya sehari-hari rendah lemak, terutama lemak jenuh
yang sangat mempengaruhi peninggian kadar kolesterol darah. Jadi diet atau
susunan makanan merupakan faktor penting yang mempengaruhi tinggi rendahnya
kolesterol darah.
Disamping itu faktor keturunan juga dapat mempengaruhi kadar kolesterol darah.
Pada sebagian kecil orang yang makann sehari-harinya tinggi lemak jenuh dan
kolesterol ternyata kadar kolesterol darahnya rendah; sedangkan kebalikannya ada
orang yang tidak dapat menurunkan kadar kolesterol darahnya dengan diet rendah
lemak jenuh dan kolesterol, akan tetapi kelompok tersebuthanya sedikit saja.
Sebagian besar manusia dapat mengatur kadar darahnya dengan diet rendah lemak
jenuh dan kolesterol.
Faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol darah di samping
diet dan keturunan adalah jenis kelamin dan umur, kegemukan, stress, alkohol dan
aktifitas (exercise).
IV.PEMERIKSAAN
KOLESTEROL
LABORATORIUM
UNTUK
MENGETAHUI
KADAR
1. Kolesterol total
Kadar kolesterol total darah yang sebaiknya adalah < 200 mg/dl bila > 200 mg/dl
berarti risiko untuk terjadinya PJK meningkat
Kadar kolesterol total
Normal
< 200 mg/dl
Agak tinggi (Pertengahan)
200-239 mg/dl
Tinggi
≥ 240 mg/dl
Bila kadar kolesterol darah berkisar antara 200-239 mg/dl, tetapi tidak ada
faktor resiko lainnya untuk PJK maka biasanya tidak diperlukan penanggulangan
yang intensif. Akan tetapi bila dengan kadar tersebut didapatkan PJK atau 2
faktor risiko lainnya untuk PJK maka diperlukan pengobatan yang intensif seperti
halnya penderita dengan kadar kolesterol yang tinggi atau > 240 mg/dl.
2. LDL kolesterol
LDL (Low Density Lipoprotein) kolesterol merupakan jenis kolesterol yang
bersifat “buruk” atau merugikan, karena kadar LDL kolesterol yang meninggi
akan menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah. Kadar LDL kolesterol
lebih tepat sebagai petunjuk untuk mengetahui risiko PJK daripada kadar
kolesterol saja.
Kadar kolesterol total
Normal
< 130 mg/dl
Agak tinggi (Pertengahan)
130-159 mg/dl
©2003 Digitized by USU digital library
Tinggi
≥ 160 mg/dl
2
3. HDL kolesterol
HDL (High Density Lipoprotein) kolesterol merupakan jenis kolesterol yang
bersifat “baik” atau menguntungkan, karena mengangkut kolesterol dari
pembuluh darah kembali ke hati untuk dibuang sehingga mencegah penebalan
dinding pembuluh darah atau mencegah terjadinya proses aterosklerosis.
Kadar kolesterol total
Normal
< 45 mg/dl
Agak tinggi (Pertengahan)
Tinggi
< 35 mg/dl
35 -45 mg/dl
Jadi makin rendah kadar HDL kolesterol, makin besar kemungkinan resiko
terjadinya PJK. Kadar HDL kolesterol dapat dinaikkan dengan berhenti merokok,
mengurangi berat badan dan menambah aktifitas (exercise).
4. Rasio kolesterol total:HDL kolesterol
Rasio kolesterol total: HDL kolesterol sebaiknya < 4,6 pada laki-laki dan < 4,0
pada perempuan. Makin tinggi rasio kolesterol total: HDL kolesterol risiko PJK
makin meningkat. Pada beberapa orang yang mempunyai kadar kolesterol total
yang normal dapat menderita PJK juga, ternyata didapatkan rasio kolesterol
total: HDL kolesterol yang meninggi. Sebagai contoh penderita dengan kolesterol
total 140-185 mg/dl, HDL kolesterol 20-22 mg/dl maka rasio kolesterol total:
HDL kolesterol lebih besar dari 7. Jadi tidak hanya kadar kolesterol total yang
meninggi saja yang berbahaya, akan tetapi rasio kolesterol total: HDL kolesterol
yang meninggi juga merupakan faktor resiko terjadinya PJK.
5. Kadar Trigliserid
Trigliserid merupakan lemak di dalam tubuh yang terdiri dari 3 jenis lemak yaitu
lemak jenuh, lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda. Kadar
trigliserid yang tinggi merupakan faktor resiko untuk terjadinya PJK.
Kadar kolesterol total
Normal
< 150 mg/dl
Agak tinggi
150-249 mg/dl
Tinggi
250-500 mg/dl
Sangat tinggi
> 500 mg/dl
Kadar trigliserid perlu diperiksa pada keadaan sebagai berikut yaitu bila kadar
kolesterol total > 200 mg/dl, ada PJK, ada keluarga yang menderita PJK < 55
tahun, ada riwayat keluarga dengan kadar trigliserid yang tinggi, ada penyakit
gula, pankreas. Pengukuran kadar trigliserid kadang-kadang diperlukan untuk
menghitung kadar LDL kolesterol, karena pemeriksaan laboratorium biasanya
langsung dapat mengukur kolesterol total, HDL kolesterol dan trigliserid
sedangkan untuk mendapatkan kadar LDL kolesterol dipakai rumus sebagai
berikut:
LDL = Kolesterol total – HDL – Trigliserid/5
Misalnya bila kolesterol total 200 mg/dl, HDL kolesterol 50 mg/dl dan trigliserid
100 mg/dl, maka:
LDL = 200 – 50 – 100/5 = 130 mg/dl
©2003 Digitized by USU digital library
3
Untuk mengukur kadar trigliserid harus puasa 12 jam sebelum pemeriksaan
darah karena kadarnya akan meningkat segera setelah makan. Tidak seperti
pemriksaan kadar kolesterol, untuk mengukurnya tidak perlu puasa kadarnya
tidak begitu terpengaruh setelah makan.
V. DIET UNTUK MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL
Apabila kadar kolesterol meninggi, maka dokter mula-mula akan menganjurkan
untuk melakukan diet yang ketat selama 6 bulan, barulah dokter akan
menambahkan obat untuk menurunkan kolesterol di samping diet. Jadi perlu diingat
bahwa diet merupakan langkah pertama dalam penanggulangan kolesterol yang
tinggi. Obat-obat untuk menurunkan kolesterol sifatnya bukan untuk menggantikan
diet, akan tetapi lebih baik bila disertai dengan diet.
Beberapa petunjuk untuk menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi:
A. Pengaturan diet yang dasar
1. Makanan harus mengandung rendah lemak, terutama yang kadar lemak
jenuhnya tinggi.
Ada 2 macam lemak di dalam makanan yaitu lemak jenuh & lemak tidak
jenuh. Lemak tidak jenuh terdiri dari lemah tidak jenuh tunggal dan lemak
tidak jenuh ganda. Semua makanan mengandung lemak yang berisi
campuran jenis lemak tersebut. Untuk menurunkan kadar kolesterol, maka
diet harus mengandung rendah lemak. Lemak merupakan sumber kalori yang
besar sehingga dengan mengurangi lemak dengan sendirinya akan
mengurangi jumlah kalori.
Bila berat badan berlebih maka menurunkan berat badan juga dapat
menurunkan kadar kolesterol. Bila berat badan normal, kalori yang berasal
dari lemak dapat diganti dengan makanan yang tinggi karbohidrat. Jadi
dengan diet yang mengandung jumlah lemah sedikit berarti akan mengurangi
lemak jenuh dan kalori. Di samping mengurangi jumlah lemak yang dimakan,
memilih jenis lemak juga dapat menurunkan kadar kolesterol terutama lemak
jenuh. Sebaiknya diet mengandung sedikit lemak jenuh.
Contoh lemak jenuh adalah lemak yang berasal dari hewan, seperti daging,
mentega, keju, susu murni, es krim. Hewan unggas seperti ayam dan bebek
juga ikan dan kerang-kerangan mengandung lemak jenuh tetapi lebih sedikit
bila dibandingkan dengan daging. Beberapa lemak dari tumbuh-tumbuhan
seperti minyak kacang, minyak coklat dan minyak kelapa sawit juga
mengandung lemak jenuh yang tinggi. Lemak tumbuh-tumbuhan ini banyak
terdapat pada makanan kecil seperti kue kering, cake, crackers dan krem
kopi, juga pada makanan ringan lainnya seperti kentang goreng, coklat,
jagung berondong (pop corn). Karena lemak tumbuh-tumbuhan ini tidka
tampak jelas pada makanan seperti halnya lemak pada daging,maka sangat
penting untuk membaca label makanan yang dibeli, sehingga kita dapat
mengetahui jenis lemak yang dikandung dan dapat memilih makanan
yangmengandung lemak jenuh yang rendah.
2. Mengganti susunan makanan yang mengandung lemak jenuh dengan lemak
tidak jenuh.
©2003 Digitized by USU digital library
4
Mengganti susunan makanan yangmengandung lemak jenuh dengan lemak
yang tidak jenuh juga dapat menurunkan kadar kolesterol. Contoh lemak
tidak jenuh ganda didapatkan pada jagung, kacang kedele, minyak biji kapas,
minyak wijen, minyak bunga matahari. Contoh lain adalah kerang-kerangan,
minyak ikan air tawar yangmengandung asamlemak omega-3 (linolenik).
Diketahui bahwa jenis lemak ini dapat menurunkan LDL kolesterol. Asam
lemak omega-3 ini banyak terdapat pada lemak ikan laut yang berasal dari
daerah dingin dan berbagai macam seafood. Contoh lemak tidka jenuh
tunggal adalah minyak dari tumbuh-tumbuhan atau minyak nabati seperti
minyak zaitun dan minyak lobak.
3. Makanan harus mengandung rendah kolesterol
Kolesterol merupakan zat seperti lemak yang terdapat di dalam makanan
yang berasal dari hewan. Kolesterol tidak sama dengan lemak jenuh dan
makanan yang mengandung kolesterol jelas dapat meningkatkan kadar
kolesterol. Kolesterol diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal, akan tetapi
hati membuat kolesterol yang cukup untuk kebutuhan tubuh, sehingga pada
dasarnya kita tidak perlu memakan kolesterol. Kolesterol ditemukan pada
telor, susu, daging, unggas, ikan dan kerang-kerangan. Kuning telor dan
bagian dalam dari binatang, seperti hati, ginjal, otak terutama merupakan
sumber yang kaya akan kolesterol. Ikan pada umumnya mengandung sedikit
kolesterol. Makanan yang sama sekali tidak mengandung kolesterol adalah
buah-buahan, sayur-sayuran, beras, gandum dan kacang-kacangan.
Walaupun kolesterol bukan lemak, tetapi dapat ditemukan pada makanan
yang tinggi ataupun rendah lemak yang berasal dari hewan. Jadi walaupun
makanan rendah lemak tetapi mungkin tinggi kolesterol seperti misalnya hati
yang mengandung rendah lemak dan tinggi kolesterol. Contoh makanan yang
mengandung tinggi lemak jenuh dan kolesterol adalah susu dan hasil
olahannya, juga daging sehingga makanan ini harus banyak dikurangi.
4. Memilih makanan yang tinggi karbohidrat atau banyak tepung dan serat.
Bahan yang mengandung tepung dan serat merupakan sumber terbaik
karbohidrat seperti roti, beras, gandum, buah-buahan serta sayur-sayuran
dan sangat baik untuk mengganti makanan yang tinggi kolesterol dan lemak
jenuh. Beberapa jenis serat yang didapatkan dalam makanan seperti
havermot, apel, jeruk dapat menolong menurunkan kadar kolesterol.
Makanan yang tinggi karbohidrat seperti beras dan kentang kalorinya lebih
rendah bila dibandingkan dengan makanan yang mengandung banyak lemak,
disamping itu sumber yang kaya akan vitamin dan mineral.
5. Kurangi berat badan bila berat badan lebih
Orang yang mempunyai berat badan lebih seringkali mempunyai kadar
kolesterol darah yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan orang yang berat
badannya normal. Berat badan dapat dikurangi dengan diet yang
mengandung sedikit kalori dan memperbanyak aktifitas (exercice). Dengan
mengurangi makanan yang berlemak maka kalori dengan sendirinya akan
berkurang; demikian juga memilih makanan yang tinggi karbohidrat sebagai
pengganti makanan yang tinggi lemak akan mengurangi jumlah kalori. Lemak
mengandung jumlah kalori dua kali lipat daripada protein dan karbohidrat.
Protein dan karbohidrat setiap gramnya mengandung 4 kalori sedangkan
lemak jenuh dan lemak tidak jenuh mengandung 9 kalori per gram; sehingga
makanan yang tinggi lemak juga tinggi kalori. Sebab itu untuk menjaga berat
©2003 Digitized by USU digital library
5
badan normal diusahakan agar kalori yang masuk tidka melebihi kebutuhan
tubuh.
B. Pengaturan diet yang spesifik
1. Jumlah kalori yang berasal dari lemak harus (30% dari jumlah total kalori
yang dibutuhkan perhari.
Cara mengukur kalori dari lemak:
% kalori dari lemak kalori lemak total/kalori total x100. Kalori lemak
total=lemak total (gram) x 9
Contohnya bila kalori total yang dibutuhkan perhari 2000 kalori, 30% kalori
harus berasal dari lemak yaitu sama dengan 600 kalori atau 67 gram lemak.
2. (10% kalori berasal dari lemak jenuh, 10% kalori berasal dari lemak tidak
jenuh ganda, 10-15% kalori berasal dari lemak tidak jenuh tunggal.
3. Makanan yangmengandung kolesterol (300 mg/hari)
4. 50-60% dari jumlah taotal kalori perhari berasal dari karbohidrat.
5. Sesuaikan kebutuhan kalori untuk mencapai atau mempertahankan berat
badan yang diinginkan.
VI. RINGKASAN
1. Hiperkolesterolemi merupakan salah satu faktor resiko yang paling penting
untuk terjadinya ateroklerosis atau PJK yaitu suatu penyakit jantung akibat
penyempitan dinding pembuluh darah koroner sehingga lairan darah yang
memberi O2 ke jantung berkurang dan dapat menimbulkan gejala klinis sakit
dada, serangan jantung dan bahkan kematian.
2. Beberapa pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan untuk mengetahui
keadaan kolesterol darah yang ada hubungannya dengan resiko PJK adalah
kadar kolesterol total, LDL kolesterol, HDL kolesterol, rasio kolesterol total:
HDL kolesterol dan trigliserid.
3. Diet merupakan salah satu usaha yang paling baik dalam menanggulangi
hiperkolesterolemi yang pada prinsipnya adalah mengatur agar susunan
makanan sehari-hari rendah lemak dan kolesterol serta menyesuaikan
perbandingan jumlah kalori yang berasal dari lemak, protein dan karbohidrat
sesaui denga kebutuhan tubuh.
VII. RUJUKAN
1. Cooper K.H.: Controlling Cholesterol, Bantam Books, NewYork, 1988
2. Kwiterovich P.O.: Beyond Cholesterol, John Hopkins Unversity Press, London,
1989
3. US Departement of Health & Human Services: Eating to Lower Your High
Blood Cholesterol, NIH Publication, Juni 1989.
©2003 Digitized by USU digital library
6