MANFAAT HASIL BELAJAR “BISNIS MAKANAN DIET” SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA KATERING DIET.

(1)

MANFAAT HASIL BELAJAR “BISNIS MAKANAN DIET”

SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA KATERING DIET

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan

Program Studi Pendidikan Tata Boga

Oleh : ELIN ANJASARI

0900130

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

Halaman Hak Cipta

MANFAAT HASIL BELAJAR “BISNIS MAKANAN DIET”

SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA KATERING DIET

Oleh Elin Anjasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan

©Elin Anjasari2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

ELIN ANJASARI

MANFAAT HASIL BELAJAR “BISNIS MAKANAN DIET” SEBAGAI

KESIAPAN MEMBUKA USAHA KATERING DIET

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING:

Mengetahui:

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Dra. Hj. Tati Abas, M.Si NIP. 19560201 198403 2 001

Pembimbing II,

Dra.Hj. TatiSetiawati, M.Pd, MM NIP. 19630521 199301 2 001

Pembimbing I,

Dr. Ellis EndangNikmawati, M.Si NIP. 19630311 199001 2 001


(4)

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

MANFAAT HASIL BELAJAR “BISNIS MAKANAN DIET” SEBAGAI

KESIAPAN MEMBUKA USAHA KATERING DIET

Latar belakang dalam penelitian ini adalah pada saat ini kebanyakan orang kurang memperhatikan pola hidup yang sehat. Banyak orang memilih untuk makan di luar rumah karena belum sempat menyiapkan makanan di rumah dengan alasan aktivitas mereka yang cukup menyita waktu. Contohnya, biasanya mereka terbiasa makan di luar yang kurang memperhatikan kesehatan. Maka dengan melihat kondisi yang seperti di atas, bisa menjadi peluang untuk membuka usaha bisnis makanan diet, khususnya dalam usaha restoran atau katering. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang manfaat hasil belajar “Bisnis Makanan Diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan sampel purposive sebanyak 26 orang yang telah lulus Mata Kuliah Bisnis Makanan Diet. Instrumen dan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner (angket). Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata manfaat hasil

belajar “Bisnis Makanan Diet” sebagai kesiapan usaha katering diet berada pada

kriteria bermanfaat yang berkaitan dengan perencanaan sebesar 65%, pengorganisasian sebesar 70%, penggerakan sebesar 72% dan pengendalian sebesar 69%. Saran ini ditujukan kepada Tenaga pengajar atau Dosen agar selalu memotivasi mahasiswa supaya lebih siap untuk membuka usaha katering diet dan membantu dalam mencari peluang pasar usaha bisnis makanan diet serta memberikan wawasan tentang bisnis makanan diet.

Kata kunci :Manfaat, Hasil Belajar, Bisnis Makanan Diet, Kesiapan,Usaha


(5)

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

BENEFIT LEARN RESULT " BUSINESS FOOD DIET " AS OPEN PREPARATION TO OPEN DIET CATERING WORK

ABSTRACT: Background in this research is many people doesn’t care about healthy life.

Many people choose to eat outside because they haven’t prepare their food with a reason they

have many activity. For example, they usually eat outside and don’t care about their health. So, as we can see, it can be opportunity to open diet catering business work, especially in restaurant or catering work. The objective of study is to get a representation about benefit learn result “bisnis makanan diet” as preparation to open diet catering work that related with planning, organizing, movement and controlling. The method used is descriptive methode and purposive sampel as many as 26 people that have passed “Business Food Diet” subject. Instrument and technique collect the data using quizioner. The result of study refer that average Benefit learn result “Business Food Diet” as preparation to open diet catering work are useful criteria related with planning as many as 65%, organizing as many as 70%, actuating as many as 72% and controlling as many as 69%. This advice is addressed to teachers or lecturers power to always motivate students to be more prepared to open a catering business dieting and assist in finding market opportunities diet food businesses as well as provide insight into the diet business .


(6)

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Ha l KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK...

i ii iii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iv vii x xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 6

D. Manfaat Penelitian... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 8

A. Pengertian Belajar, Hasil Belajar, Faktor yang Memperngaruhi Hasil Belajar dan Manfaat Hasil Belajar... 1. Pengertian Belajar………... 2. Pengertian Hasil Belajar………... 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar……….. 4. Manfaat Hasil Belajar Mata Kuliah Bisnis Makanan Diet……... 8 8 10 11 12 B. Gambaran Umum Tentang Mata KuliahBisnisMakanan Diet... 1. Deskripsi danTujuan Mata Kuliah Bisnis Makanan Diet………... 2. Materi Mata KuliahBisnisMakanan Diet………... a. PengertiandanIstilahBisnisMakanan Diet………. b. KonsepPengelolaanBisnisMakanan Diet………... c. Elemen Bisnis………... d. Perencanaan Usaha Bisnis Makanan Diet (Business Plan)... e. Pengorganisasian Usaha Bisnis Makanan Diet... f. Penggerakan Usaha Bisnis Makanan Diet... g. Pengendalian Usaha Bisnis Makanan Diet... h. Analisis SWOT... 13 13 13 13 14 14 15 19 36 41 42 C. Kesiapan Membuka Usaha Katering... 44 Halaman


(7)

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pengertian Kesiapan………...

2. Prinsip-prinsip kesiapan………... 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan………..

4. Membuka Usaha Katering………...

D. Manfaat Hasil Belajar Bisnis Makanan Diet sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet...

44 45 46 48

BABIII METODE PENELITIAN... A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian………

B. Desain Penelitian………...

C. Metode Penelitian………..

D. Definisi Operasional………..

E. Instrumen Penelitian………..

F. Teknik Pengumpulan Data………...

G. Analisis Data……….....

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... A. Hasil dan Analisis Data Penelitian... 1. Analisis Data Identitas Responden... 2. Pengolahan Data... a. Manfaat Hasil Belajar Bisnis Makanan Diet sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet yang berkaitan dengan Perencanaan... b. Manfaat Hasil Belajar Bisnis Makanan Diet sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet yang berkaitan dengan Pengorganisasian... c. Manfaat Hasil Belajar Bisnis Makanan Diet sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Katering Diet yang berkaitan dengan Penggerakan... d. Manfaat Hasil Belajar Bisnis Makanan Diet sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Katering Diet yang berkaitan dengan Pengendalian... 3. Nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar “Bisnis Makanan

Diet berkaitan dengan Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan dan Pengendalian sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet... B. Pembahasan Hasil Penelitian...

a. Manfaat Hasil Belajar Bisnis Makanan Diet sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet yang berkaitan dengan Perencanaan... b. Manfaat Hasil Belajar Bisnis Makanan Diet sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet yang berkaitan dengan Pengorganisasian... c. Manfaat Hasil Belajar Bisnis Makanan Diet sebagai Kesiapan

49 49 49 50 51 52 53 53 55 55 55 55 55 64 75 80 84 89 89 90 44


(8)

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Membuka Usaha Katering Diet yang berkaitan dengan Penggerakan... d. Manfaat Hasil Belajar Bisnis Makanan Diet sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Katering Diet yang berkaitan dengan Pengendalian... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... A. Kesimpulan... B. Saran... DAFTAR PUSTAKA... DAFTAR LAMPIRAN...

91

92 94 94 95 96 99


(9)

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalam meningkatkan kualitas manusia. Pembangunan pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan dalam menghadapi tantangan nasional dan global. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan diri bagi pemenuhan kebutuhan hidup, memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan.

Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dipandang efektif dalam membina dan mengembangkan peradaban serta kebudayaan suatu masyarakat. Suatu bangsa dapat dikatakan berbudaya apabila bangsa tersebut mempunyai kualitas sumber daya yang baik. Kualitas sumber daya manusia menjadi faktor penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting sebagai sarana pengembangan manusia yang berkualitas, yaitu manusia kreatif, bekerja keras, berilmu, mandiri dan bertanggung jawab. Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 yaitu:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusiayang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Melihat dari salah satu indikator dari tujuan Pendidikan Nasional di atas adalah membangun manusia yang mandiri. Manusia mandiri adalah seseorang yang dapat menumbuhkan dirinya untuk menciptakan usaha yang baru dan tidak bergantung kepada orang lain. Pembangunan Nasional dapat dikatakan berhasil, jika didalamnya terdapat manusia mandiri yang berkreasi


(10)

2

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan menghasilkan hal-hal yang baru. Perwujudan sumber daya yang kompeten dapat dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan, baik melalui jalur pendidikan formal, non formal dan informal. Pendidikan formal diselenggarakan secara bertahap dan berjenjang mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan suatu lembaga Perguruan Tinggi yang membawahi 7 Fakultas, salah satunya adalah Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK), didalamnya terdapat beberapa Jurusan diantaranya Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Jurusan PKK pada saat ini mempunyai tiga Program Studi yaitu Pendidikan Tata Boga, Pendidikan Tata Busana dan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.

Pada Kurikulum UPI (2009:204)mahasiswa ProgramStudi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI diwajibkan untuk menempuh 145 sks yang didapat dalam struktur kurikulum mata kuliah yaitu: Mata Kuliah Umum (MKU), Mata Kuliah Profesi (MKP), Mata Kuliah Keahlian Profesi (MKKP), Mata Kuliah Latihan Profesi (MKLP), Mata Kuliah Keahlian (MKK) Fakultas, Mata Kuliah Keahlian (MKK) Program Studi, serta Mata Kuliah Kemampuan Tambahan (MKKT).

Mata Kuliah “Bisnis Makanan Diet” merupakan salah satu Mata Kuliah Paket Pilihan Paket Manajemen Dietetika Program Studi Pendidikan Tata Boga yang harus ditempuh oleh mahasiswa pada semester 6 dengan bobot 3 sks yang dilaksanakan secara teori 60% dan praktek 40%.Tujuan perkuliahan “Bisnis Makanan Diet”menurut Nurhayati, A (2013:2) bahwa:

Mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan,

pengalamandanmerintis usaha makanan diet, membuat bisnis plan di bidang usaha yang relevan dengan potensi mahasiswa yang dibutuhkan oleh konsumen, membuat laporan hasil dalam bentuk tertulis dan seminar.

Hasil belajar berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan yang

diperoleh oleh mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan “Bisnis Makanan Diet” hendaknya dapat memberikan bekal yang sangat berharga dalam


(11)

3

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesiapan mahasiswa membuka usaha katering diet yang dapat memberikan manfaat untuk kehidupan masa depan.

Kesiapan seseorang dalam membuka usaha dalam bidang boga, terutama bisinis makanan diet diantaranya katering kesehatan / diet, restoran diet dan bisnis diet lainnya. Seseorang dikatakan siap membuka suatu usaha apabila sudah menyesuaikan kondisi yang ada disekitarnya, anggapan ini

diperkuat oleh Slameto (2010:113) “Kesiapan adalah keseluruhan kondisi

seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di

dalam cara tertentu terhadap suatu situasi”.

Katering merupakan istilah khusus yangdigunakan untuk bisnis yang menawarkan jasa dan penyedia makanan danminumandalam jumlah banyak sesuai dengan pesanan. Selain itu, usaha katering ini dapat dikelola oleh perorangan, industri maupun lembaga. Pernyataan tersebut didukung oleh

Fadiati (2011:1) mengemukakan bahwa “Katering berasal dari kata kerja to cater yang dalam terjemahan bebasnya berarti menyiapkan dan menyajikan makanan dan minuman untuk umum”.

Rachmat (2009:20) mengemukakan bahwa “Penyelenggaraan jasa boga kesehatan merupakan salah satu inovasi dalam bisnis industri jasa boga yang menyediakan pemenuhan kebutuhan makanan sehat harian”. Karakteristik produk yang ditawarkan dalam usaha jasa boga kesehatan berbeda dengan produk jasa boga pada umumnya. Dalam penyelenggaraan jasa boga kesehatan ini pengetahuan gizi sangat diperlukan dalam menyusun menu sehat seimbang.

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, pada saat ini kebanyakan orang kurang memperhatikan pola hidup yang sehat. Banyak orang memilih untuk makan di luar rumah karena belum sempat menyiapkan makanan di rumah dengan alasan aktivitas mereka yang cukup menyita waktu. Contohnya, biasanya mereka terbiasa makan di luar yang kurang memperhatikan kesehatan. Maka dengan melihat kondisi yang seperti di atas,


(12)

4

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bisa menjadi peluang untuk membuka usaha bisnis makanan diet, khususnya dalam usaha restoran atau katering.

Salah satu jenis usaha yang mempunyai peluang yang tinggi dan bisa dikembangkan saat ini yaitu katering diet, dimana usaha yang menyediakan makanan bagi pelanggan yang memerlukan makanan yang sehat dan bergizi untuk kesehatan.Jumlah katering diet belum banyak seperti bisnis katering pada umumnya, sehingga menjadi peluang untuk mengembangkanusaha katering diet bagi lulusan mahasiswa Tata Boga Paket Manajemen Dietetika,

khususnya Mata Kuliah “Bisnis Makanan Diet”.

Kontribusi industri makanan dan minuman bagi perekonomian terkait dengan peluang bisnis yang dimilikinya. Hal ini berdasarkan karakteristik dari usaha penyediaan makanan dan minuman tersebut. Usaha makanan dikenal sebagai usaha sepanjang masa dikarenakan makanan merupakan kebutuhan dasar manusia yang diperlukan untuk mempertahankan hidupnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2007b), diketahui bahwa persentase pengeluaran rata-rata penduduk Indonesia perkapita/bulan untuk makanan adalah 49,24 persen, sedangkan sisanya sebesar 50,76 persen untuk bukan makanan. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia menghabiskan hampir setengah pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan pangan. Jadi, kebutuhan pangan tersebut telah memberikan peluang bisnis bagi industri makanan dan minuman untuk dapat terus berkembang.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Boga mengalami kesulitan pada proses pembuatan perencanaan usaha makanan diet. Hasil belajar “Bisnis

Makanan Diet” akan bermanfaat bagi mahasiswa untuk membuka usaha

katering diet, terutama dalam proses awal yang

harusdipersiapkansecaramatang.Mahasiswayang akan membuka usaha katering diet harusdapatmenyiapkan diri, baik pengetahuan, sikap dan keterampilan. Kesiapan membuka usaha katering diet bisa dilakukan dengancaramenyusun:


(13)

5

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Perencanaan merupakan proses awal untuk merumuskan usaha yang akan dilakukan.

b. Pengorganisasian merupakan adanyapembagiankerja yang disertaidenganwewenangdantanggungjawab.

c. Penggerakan merupakan suatuusahauntukmenggerakan orang agar dapatdiajak kerjasama.

d. Pengendalian merupakan

aktivitasuntukmenemukandanmengoreksiadanyapenyimpangan yang terjadidalamsuatuusaha.

Uraian latar belakang di atas menjadi acuan penulis untuk melakukan penelitian. Penelitian tersebut dimaksudkan guna memperoleh informasi tentang apa saja manfaat yang dirasakan setelah belajar “Bisnis Makanan Diet” sebagai bekal untuk mempersiapkan diri membuka usaha katering diet.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Penulis dapat mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

a. Pada saat ini kebanyakan orang kurang memperhatikan pola makan yang sehat. Pada jam-jam tertentu mereka terbiasa makan di luar yang kurang memperhatikan kesehatan.

b. Jumlah katering diet yang belum banyak pada saat ini, sehingga menjadi peluang bisnis yang dapat dikembangkan.

c. Masih mengalami kesulitan pada proses pembuatan perencanaan usahakatering diet.

2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah menurut Sugiyono (2011:56), berpendapat

bahwa: “Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan

dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data-data”. Permasalahan

dalam penelitian ini yaitu Manfaat Hasil Belajar “Bisnis Makanan Diet” sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan


(14)

6

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengendalian. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

“Bagaimana manfaat hasil belajar “Bisnis Makanan Diet” sebagai

Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet?”. Rumusan masalah ini

dapat dijadikan judul penelitian, yaitu: Manfaat Hasil Belajar “Bisnis Makanan Diet” sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi atau gambaran tentang Manfaat Hasil Belajar “Bisnis Makanan Diet” sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah memperoleh gambaran yang lebih rinci tentang :

a. Manfaathasilbelajar “BisnisMakanan Diet”

sebagaikesiapanusahakatering diet yang

berkaitandenganperencanaanusaha bisnis makanan diet.

b. Manfaathasil belajar “BisnisMakanan Diet”

sebagaikesiapanusahakatering diet yang

berkaitandenganpengorganisasian usaha bisnis makanan diet. c. Manfaathasil belajar “BisnisMakanan Diet”

sebagaikesiapanusahakatering diet yang

berkaitandenganpenggerakan usaha bisnis makanan diet.

d. Manfaathasil belajar “BisnisMakanan Diet”

sebagaikesiapanusahakatering diet yang

berkaitandenganpengendalian usaha bisnis makanan diet.


(15)

7

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak, khusunya adalah :

1. Prodi Pendidikan Tata Boga, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dalam meningkatkan fasilitas pendukung untuk mahasiswa dalam memasarkan produk hasil belajar mata kuliah

“Bisnis Makanan Diet”, sehingga mahasiswa lebih terlatih dan siap

untuk membuka usaha katering diet.

2. Dosen mata kuliah “Bisnis Makanan Diet”, diharapkan hasil penelitian

ini dapat memberikan informasi tentang Manfaat Hasil Belajar “Bisnis

Makanan Diet” sehingga dosen dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk dapat memiliki kesiapan membuka usaha katering diet.

3. Penulis, diharapkan hasil penelitian ini adalah dapat menambahwawasanberupapengetahuandanketerampilansertapengalam andalammelakukanpenelitiantentang “Manfaat Hasil Belajar “Bisnis

Makanan Diet” sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet”. E. Struktur Organisasi Skripsi

Upaya untuk memudahkan penyusunan skripsi pada setiap bagian dalam penelitian ini, maka penulis menyajikan urutan penulisan dari setiap bab yaitu sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. BAB II Kajian Pustaka, berisi tentang landasan teoritis yang mendukung

dan relevan dengan permasalahan penelitian.

BAB III Metode Penelitian, berisi tentang lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, defenisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data.


(16)

8

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang pengolahan data atau analisis data untuk menghasilkan temuan dan pembatasan hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian.

BAB V Kesimpulan dan Saran, menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.


(17)

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

49 BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi

Penulis melakukan penelitian pada Mahasiswa Paket Manajemen Dietetika Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI yang berlokasi di Jl. Dr. Setiabudhi No.207 Bandung 40154.

2. Populasi

Sugiyono (2011:117) mengemukakan bahwa pengertian “Populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi

dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Paket Manajemen Dietetika Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI Angkatan 2009 dan 2010.

3. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2011:118) mengemukakan bahwa pengertian

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sampel purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Jadi sampel tidak secara acak, tetapi ditentukan oleh sendiri oleh penulis. Sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Paket Manajemen Dietetika Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI Angkatan 2009 sebanyak 15 orang dan Angkatan 2010 sebanyak 11 orang. Jadi total responden sebanyak 26 orang yang telah mengontrak dan

lulus mata kuliah “Bisnis Makanan Diet”.


(18)

50

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian yang dilakukan penulis ini tidak melakukan perbandingan antara suatu variabel dengan variabel lain. Peneliti hanya merumuskan masalah deskriptif untuk menjawab pertanyaaan terhadap keberadaan variabel mandiri. Langkah-langkah dalam penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

1. Penyusunan BAB I mengenai latar belakang masalah, tujuan, manfaat, metode dan struktur organisasi skripsi.

2. Penyusunan BAB II mengenai kajian pustaka. 3. Penyusunan BAB III mengenai metode penelitian

4. Penyusunan kisi-kisi instrumen dan instrumen penelitian yaitu berupa angket penelitian.

5. Penyebaran angket dengan maksud untuk mengumpulkan data. 6. Mengumpulkan kembali angket.

7. Melakukan tabulasi data yang telah diperoleh dari instrumen penelitian. 8. Membuat pembahasan hasil penelitian, kemudian menarik kesimpulan

dari penelitian.

9. Membuat kesimpulan dan saran penelitian.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan untuk kepentingan suatu penelitian. Desain penelitian harus sesuai dengan metode penelitian yang dipilih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran dari fenomena yang terjadi dimasasekarang. Pendapat tersebut sesuai dengan Nazir (2005:54)

mengemukakan bahwa “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam

meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”.


(19)

51

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tentang Manfaat Hasil Belajar “Bisnis Makanan Diet” sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Katering Diet.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional sangat perlu ditentukan dengan tujuan untuk menghindari kesalahpahaman antara pembaca dan penulis yang diawali dengan mengartikan istilah-istilah yang terdapat pada judul ini, penulis akan menjelaskan definisi operasional yang terdiri dari:

a. Manfaat Hasil Belajar Bisnis Makanan Diet 1) Manfaat

Manfaat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:873) adalah guna atau faedah.

2) Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2009:22), mengemukakan bahwa “Hasil Belajar

adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya”.

3) Bisnis Makanan Diet

Bisnis Makanan Dietmerupakan suatu kegiatan yang menghasilkan produk makanan diet untuk orang tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan / laba dan meningkatkan kesehatan individu maupun kelompok.

Pengertian Manfaat Hasil Belajar Bisnis Makanan Diet yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa setelah mempelajari tentang bisnis makanan diet dapat berguna sebagai bekal membuka usaha katering diet.

b. Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet 1) Kesiapan


(20)

52

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Slameto (2003:113) bahwa “Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi”.

2) Membuka Usaha

Usaha menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1538) adalah kegiatan di bidang perdagangan (dengan maksud mencari untung).

3) Katering

Menurut Fadiati (2011:1) mengemukakan bahwa “Katering berasal dari kata kerja to cater yang dalam terjemahan bebasnya berarti

menyiapkan dan menyajikan makanan dan minuman untuk umum”.

4) Diet

Yanuar (2011:9) “Diet bisa dipahami sebagai suatu seleksimakanan

untuk orang tertentu”.

Pengertian kesiapan membuka usaha katering diet yang dimaksud dalam penelitian ini bahwa mahasiswa dalam kondisi siap membuka usaha dalam bidang boga yang memberikan pelayanan terhadap pemesanan dengan menyiapkan, memproses dan menyajikan makanan dan minuman dengan adanya suatu seleksi makananuntuk orang tertentu.

Berdasarkan definisi-definisi yang sudah dijabarkan tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa manfaat hasil belajar “Bisnis Makanan Diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet adalah kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa setelah mempelajari bisnis makanan diet sehingga memiliki kesiapan untuk membuka usaha dalam bidang boga yaitu dengan menyiapkan, memproses dan menyajikan makanan dan minuman dengan adanya suatu seleksi makanan untuk orang tertentu sebagai bekal membuka usaha katering diet.


(21)

53

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen penelitian pada hakikatnya melakukan pengukuran terhadap fenomena alam maupun sosial, anggapan ini diperkuat oleh

Sugiyono (2010:102) bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.

Alat ukur dalam penelitian disebut juga instrumen penelitian. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah kuesioner atau angket. Kuesioner (angket) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, anggapan ini diperkuat oleh Arikunto (2002:128) bahwa “Kuesioner (angket) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner (angket) dengan alternatif jawaban pilihan ganda. Kuesioner (angket) yang dibuat oleh penulis bertujuan untuk memperoleh informasi berkenaan dengan kegiatan yang sedang dilakukan

mengenai Manfaat Hasil Belajar “Bisnis Makanan Diet” sebagai Kesiapan

Membuka Usaha Katering Diet.

G. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menjabarkan hasil perhitungan persentase dari jawaban hasil kuesioner (angket) yang disebarkan kepada responden. Pengolahan data terdiri dari tabulasi data yaitu mentabelkan data-data yang diperoleh dari jawaban responden.


(22)

54

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik pengolahan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan persentase. Persentase yang digunakan untuk mengetahui besar kecilnya frekuensi jawaban dalam kuesioner (angket) yang dihitung dalam jumlah persentasenya. Menurut Sudjana (1989:129) rumus menghitung persentase yaitu:

Keterangan : p: Persentase yang dicari

f : Jumlah frekuensi jawaban responden n: Jumlah jawaban responden

100% : Bilangan tetap

Setelah data dipersentasekan, kemudian dianalisis dan ditafsirkan dengan menggunakan kriteria batasan yang penulis uraikan menurut Effendi, S dan Tukiran (2012:304) yaitu sebagai berikut:

100 % = Seluruhnya

95 % - 99 % = Hampir Seluruhnya 80 % - 94 % = Sebagian Besar

51 % - 79 % = Lebih dari setengahnya 50 % = Setengahnya

21 % - 49 % = Kurang dari setengahnya 1 % - 20 % = Sebagian kecil

0 % = Tidak seorang pun

Data yang dianalisis selanjutnya ditafsir dengan menggunakan batasan-batasan menurut Riduwan (2010:150) penafsiran data yang dianalisis digunakan batasan sebagai berikut :

Kriteria Interpretasi Skor Skor Persentase Kriteria Interpretase 0 % - 19,99 % = Sangat Lemah

20 % - 39,00 % = Lemah

�= �


(23)

55

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40 % - 59,99 % = Cukup 60 % - 79,99 % = Kuat

80 % - 100 % = Sangat Kuat

Kriteria yang dikemukakan oleh Riduwan, dijadikan rujukandengan bahasa penafsiran menurut penulis yaitu sebagai berikut:

Skor Persentase Kriteria Interpretase 0 % - 19,99 % = Sangat Kurang Bermanfaat 20 % - 39,00 % = Kurang Bermanfaat

40 % - 59,99 % = Cukup Bermanfaat 60 % - 79,99 % = Bermanfaat


(24)

94

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran yang akan diuraikan pada bab ini, berdasarkan keseluruhan kegiatan penelitian mengenai Manfaat Hasil Belajar “Bisnis Makanan Diet”sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet pada mahasiswa Pendidikan Tata Boga Paket Manajemen Dietetika Jurusan PKK FPTK UPI Angkatan 2009 dan 2010.

A.Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan dari rangkuman dan pembahasan hasil penelitian mengenai Manfaat Hasil Belajar “Bisnis Makanan Diet” sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yaitu:

1. Hasil belajar bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha katering diet berkaitan dengan perencanaan berada pada kriteria bermanfaat dan kurang dari setengahnya masih kurang bermanfaat, sehingga masih perlu dipelajari cara pembuatan perencanaan suatu usaha. Manfaat hasil belajar bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha katering diet berkaitan dengan pembuatan perencanaan usaha katering diet yang meliputipengetahuanbisnis makanan diet, elemen bisnis, nama perusahaan, lokasi usaha, visi perusahaan, logo perusahaan, modal, personil atau karyawan, partner yang dapat diajak kerjasamadan cara menarik konsumen. 2. Hasil belajar bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha

katering diet berkaitan dengan pengorganisasianberada pada kriteria bermanfaat dan kurang dari setengahnya masih kurang bermanfaat, sehingga masih perlu dipelajari cara pengorganisasian dalam suatu usaha. Manfaat hasil belajar bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha katering diet berkaitan dengan pengorganisasian yang meliputi penyusunan menu katering diet, kecukupan gizi, siklus menu, aplikasimanajemenkatering diet, pedoman menu, perencanaan anggaran


(25)

95

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belanja, penyimpananbahan makanan, pendistribusian makanan, tempat produksi, pemasaran terpadudan promosi produk.

3. Hasil belajar bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha katering diet berkaitan dengan penggerakanberada pada kriteria bermanfaat dan kurang dari setengahnya masih kurang bermanfaat, sehingga masih perlu dipelajari cara penggerakan dalam suatu usaha. Manfaat hasil belajar bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha katering diet berkaitan dengan penggerakan yang meliputimotivasi kepada karyawan, keterampilan seorang pimpinan, komunikasi dalam menerima pesanan dan sikap menanggapi keluhan pelanggan.

4. Hasil belajar bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha kateringdiet berkaitan dengan pengendalianberada pada kriteria bermanfaat dan kurang dari setengahnya masih kurang bermanfaat, sehingga masih perlu dipelajari cara pengendalian dalam suatu usaha. Manfaat hasil belajar bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha katering diet berkaitan dengan pengendalian yang meliputifungsi pengendalian, tujuan pengawasan, sikap dalam kegiatan pengawasan, keberhasilan pemasaran terpadu dan analisis SWOT.

B.Saran

Penulis mencoba mengajukan saran yang sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan untuk proses pembelajaran selanjutnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar “Bisnis Makanan Diet”yang telah dipelajari sudah bermanfaat. Saran ini ditujukan kepadaTenaga pengajar atau Dosen Program Studi Pendidikan Tata Boga UPI khususnya Tim Dosen MataKuliah Bisnis Makanan Diet agar selalu memotivasi mahasiswa supaya lebih siap untuk membuka usaha katering diet dan membantu dalam mencari peluang pasar usaha bisnis makanan diet serta memberikan wawasan tentang bisnis makanan dietdengan membaca buku danberlatihdalampembuatan


(26)

95

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kerja yang jelas, penggerakan cara mengajak kerjasama dan pengendaliancara mengoreksi adanya penyimpangan dalam suatu usaha.


(27)

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

96

DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. (2008). Kewirausahaan. Bandung:Alfabeta , B. (2009). Pengantar Bisnis. Bandung:Alfabeta

Almatsier,S.(2001).Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama ,(2005). Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia Pustaka utama.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistika (2007b). Pengeluaran Konsumsi Penduduk Konsumsi. Jakarta: Badan Pusat Statistika

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa

Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Fadiati, Ari.(2011). Mengelola Usaha Jasa Boga Yang Suskes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Fuad, M.et.al. (2000). Pengantar Bisnis. Jakarta: Pustaka Utama

Hasbullah.(2008). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Juwaedah, A. Tati Setiawati. (2006). Katering Pelayanan Lembaga. Bandung: Tidak diterbitkan.

Nurhayati,A (2013). Silabus Bisnis Makanan Diet. Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI: Tidak diterbitkan.

Riduwan & Akdon. (2010). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung:Alfabeta.

Setiawati, T. (2005). Bisnis Katering. Bandung: Tidak diterbitkan.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-fakor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.


(28)

97

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

. (2010). Belajar &Faktor-fakor yang Mempengaruhinya.. Jakarta. PT Rineka Cipta.

Solihin,I. (2006).Pengantar Bisnis Pengenalan Praktis dan Studi Kasus. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

(2009).Pengantar Manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Subekti, S (2009). Handout Manajemen Usaha Makanan Diet. Bandung:Tidak diterbitkan

Sudjana, N.(2011).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(2010). Dasar-Dasar Proses BelajarMengajar.Bandung:SinarBaruAlgensindo N. Ibrahim (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.

(2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta

Tohar,M. (2000). Membuka Usaha Kecil. Yogyakarta. Kanisius

Tukiran & Sofian Effendi. (2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta: Penerbit LP3ES

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Umar, H. (2000). Business An Introduction. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Yanuar Akhmad,E.(2011). Diet Sehat untuk Remaja. Yogyakarta: Kanisius


(29)

98

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber Lain:

Anonim. (2009). Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung:Tidak diterbitkan.

Alamiah,Z.R (2006). Analisis SWOT pada Warung Bang Man Di Kawasan

Warung Kopi (Warkop) Harapan Medan. Skripsi pada Departemen

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara:Tidak diterbitkan

Pribadi, Rullianto. (2012).Produk Catering Sehat Resep Bunda. [Online]. Tersedia: http://resepbundacatering.com/produk-catering-sehat-resep-bunda. [4 Februari 2013]

Rachmat (2009). Analisis Strategi Pengembangan Usaha Jasa Boga Kesehatan

Pada Prima Diet Catering. Skripsi pada Departemen Agribisnis Fakultas

Ekonomi dan Manajemen Institusi Pertanian Bogor: Tidak diterbitkan. Yulianto, Andi Eka. (2012). Master Menu Vegetarian Lacto-Ovo untuk Ibu Hamil

Vegetarian sebagai Rancangan Bisnis Katering Diet. Laporan Tugas


(1)

94 Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran yang akan diuraikan pada bab ini, berdasarkan keseluruhan kegiatan penelitian mengenai Manfaat Hasil Belajar “Bisnis Makanan Diet”sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet pada mahasiswa Pendidikan Tata Boga Paket Manajemen Dietetika Jurusan PKK FPTK UPI Angkatan 2009 dan 2010.

A.Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan dari rangkuman dan pembahasan hasil penelitian mengenai Manfaat Hasil Belajar “Bisnis Makanan Diet” sebagai Kesiapan Membuka Usaha Katering Diet berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yaitu:

1. Hasil belajar bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha katering diet berkaitan dengan perencanaan berada pada kriteria bermanfaat dan kurang dari setengahnya masih kurang bermanfaat, sehingga masih perlu dipelajari cara pembuatan perencanaan suatu usaha. Manfaat hasil belajar bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha katering diet berkaitan dengan pembuatan perencanaan usaha katering diet yang meliputipengetahuanbisnis makanan diet, elemen bisnis, nama perusahaan, lokasi usaha, visi perusahaan, logo perusahaan, modal, personil atau karyawan, partner yang dapat diajak kerjasamadan cara menarik konsumen. 2. Hasil belajar bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha

katering diet berkaitan dengan pengorganisasianberada pada kriteria bermanfaat dan kurang dari setengahnya masih kurang bermanfaat, sehingga masih perlu dipelajari cara pengorganisasian dalam suatu usaha. Manfaat hasil belajar bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha katering diet berkaitan dengan pengorganisasian yang meliputi penyusunan

menu katering diet, kecukupan gizi, siklus menu,


(2)

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belanja, penyimpananbahan makanan, pendistribusian makanan, tempat produksi, pemasaran terpadudan promosi produk.

3. Hasil belajar bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha katering diet berkaitan dengan penggerakanberada pada kriteria bermanfaat dan kurang dari setengahnya masih kurang bermanfaat, sehingga masih perlu dipelajari cara penggerakan dalam suatu usaha. Manfaat hasil belajar bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha katering diet berkaitan dengan penggerakan yang meliputimotivasi kepada karyawan, keterampilan seorang pimpinan, komunikasi dalam menerima pesanan dan sikap menanggapi keluhan pelanggan.

4. Hasil belajar bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha kateringdiet berkaitan dengan pengendalianberada pada kriteria bermanfaat dan kurang dari setengahnya masih kurang bermanfaat, sehingga masih perlu dipelajari cara pengendalian dalam suatu usaha. Manfaat hasil belajar bisnis makanan diet sebagai kesiapan membuka usaha katering diet berkaitan dengan pengendalian yang meliputifungsi pengendalian, tujuan pengawasan, sikap dalam kegiatan pengawasan, keberhasilan pemasaran terpadu dan analisis SWOT.

B.Saran

Penulis mencoba mengajukan saran yang sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan untuk proses pembelajaran selanjutnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar “Bisnis Makanan Diet”yang telah dipelajari sudah bermanfaat. Saran ini ditujukan kepadaTenaga pengajar atau Dosen Program Studi Pendidikan Tata Boga UPI khususnya Tim Dosen MataKuliah Bisnis Makanan Diet agar selalu memotivasi mahasiswa supaya lebih siap untuk membuka usaha katering diet dan membantu dalam mencari peluang pasar usaha bisnis makanan diet serta memberikan wawasan tentang bisnis makanan dietdengan membaca buku danberlatihdalampembuatan


(3)

95

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kerja yang jelas, penggerakan cara mengajak kerjasama dan pengendaliancara mengoreksi adanya penyimpangan dalam suatu usaha.


(4)

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

96

DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. (2008). Kewirausahaan. Bandung:Alfabeta , B. (2009). Pengantar Bisnis. Bandung:Alfabeta

Almatsier,S.(2001).Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama ,(2005). Penuntun Diet. Jakarta: PT Gramedia Pustaka utama.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistika (2007b). Pengeluaran Konsumsi Penduduk Konsumsi. Jakarta: Badan Pusat Statistika

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa

Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Fadiati, Ari.(2011). Mengelola Usaha Jasa Boga Yang Suskes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Fuad, M.et.al. (2000). Pengantar Bisnis. Jakarta: Pustaka Utama

Hasbullah.(2008). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Juwaedah, A. Tati Setiawati. (2006). Katering Pelayanan Lembaga. Bandung: Tidak diterbitkan.

Nurhayati,A (2013). Silabus Bisnis Makanan Diet. Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI: Tidak diterbitkan.

Riduwan & Akdon. (2010). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung:Alfabeta.

Setiawati, T. (2005). Bisnis Katering. Bandung: Tidak diterbitkan.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-fakor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.


(5)

97

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

. (2010). Belajar &Faktor-fakor yang Mempengaruhinya.. Jakarta. PT Rineka Cipta.

Solihin,I. (2006).Pengantar Bisnis Pengenalan Praktis dan Studi Kasus. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

(2009).Pengantar Manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Subekti, S (2009). Handout Manajemen Usaha Makanan Diet. Bandung:Tidak diterbitkan

Sudjana, N.(2011).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

(2010). Dasar-Dasar Proses BelajarMengajar.Bandung:SinarBaruAlgensindo N. Ibrahim (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.

(2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta

Tohar,M. (2000). Membuka Usaha Kecil. Yogyakarta. Kanisius

Tukiran & Sofian Effendi. (2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta: Penerbit LP3ES

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Umar, H. (2000). Business An Introduction. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Yanuar Akhmad,E.(2011). Diet Sehat untuk Remaja. Yogyakarta: Kanisius


(6)

Elin anjasari, 2014

Manfaat hasil belajar “bisnis makanan diet” sebagai kesiapan membuka usaha katering diet

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber Lain:

Anonim. (2009). Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung:Tidak diterbitkan.

Alamiah,Z.R (2006). Analisis SWOT pada Warung Bang Man Di Kawasan

Warung Kopi (Warkop) Harapan Medan. Skripsi pada Departemen

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara:Tidak diterbitkan

Pribadi, Rullianto. (2012).Produk Catering Sehat Resep Bunda. [Online]. Tersedia: http://resepbundacatering.com/produk-catering-sehat-resep-bunda. [4 Februari 2013]

Rachmat (2009). Analisis Strategi Pengembangan Usaha Jasa Boga Kesehatan

Pada Prima Diet Catering. Skripsi pada Departemen Agribisnis Fakultas

Ekonomi dan Manajemen Institusi Pertanian Bogor: Tidak diterbitkan. Yulianto, Andi Eka. (2012). Master Menu Vegetarian Lacto-Ovo untuk Ibu Hamil

Vegetarian sebagai Rancangan Bisnis Katering Diet. Laporan Tugas