Manfaat Diet Tinggi Serat Pada Pencegahan Karsinoma Kolon.
ABSTRAK
MANF AAT DIET TINGGI SERAT PADA PENCEGAHAN KARSINOMA
KOLON
Robby Awaluddin P, 2004. Pembimbing: Sri Nadya, dr
Serat makanan merupakan komponen yang mulai dilupakan dalam susunan
menu makanan sehari-hari masyarakat luas, terutama mereka yang tinggal di kotakota besar. Tanpa disadari perubahan pola konsumsi masyarakat tersebut
mengarah kepada pola konsumsi yang kaya akan lemak & protein tetapi miskin
akan serat. Pola konsumsi ini dapat meningkatkan resiko terjadinya karsinoma
kolon.
Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memberikan
informasi mengenai ragam serat makanan, standar konsumsinya dalam makanan
sehari-hari dan mengetahui efek serat makanan terhadap saluran pencemaan
manUSIa.
Serat makanan dapat mencegah terjadinya karsinoma kolon. Hal ini dapat
terjadi sebab serat-serat makanan akan memperpendek waktu transit makanan di
usus sehingga zat-zat karsinogen dapat segera dikeluarkan melalui sistem
pencemaan. Senyawa butirat juga diketahui mempunyai efek anti kanker terhadap
karsinoma kolon melalui mekanisme induksi mitokondria.
Dengan diketahuinya hubungan antara serat makanan dengan kejadian
karsinoma kolon maka diharapkan masyarakat dapat lebih mengetahui manfaat
serat makanan dalam mencegah karsinoma kolon sehingga angka kejadian dan
kematian dapat diturunkan.
IV
ABSTRACT
BENEFIT OF DIETARY FIBER IN THE PREVENTION
CARCINOMA
OF COLON
Robby Awaluddin P, 2004. Tutor: Sri Nadya, dr.
Dietary fiber is a component beginning to be forgotten in the public
community's daily menu composition, primarily those who living in big cities.
Unconsciously the change of the public community's consumption composition
directs to a consumption composition that is rich in fat-protein but poor in fiber.
This consumption composition can increases a risk of colon carcinoma incidence.
The objectiver is to provide some information on a variety of dietary fiber, its
consumption standard in the daily diet and to identify the effects of dietary fiber
on a man's digestive tract.
Dietary fiber can prevents on the occurrence of colon carcinoma. This can be
occurred because the dietary fiber will shorten a transit time of foods in colon
such that the carcinogen substances can be immediately removed out through
digestive tract. Butirate compound has been known possesses an anti-cancer
effect on the colon carcinoma through a mechanism of mitochondria induction.
Given the relationship of dietary fiber and colon carcinoma incidence, so it is
expected that the public community can successfully identifies the benefit of
dietary fiber in preventing the colon carcinoma such that the incidence rate and
mortality rate can be reduced.
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK
iv
ABSTRACT...
... ...
...
v
PRAKA TA
vi
DAFTAR ISI
.. . .. . .. . .. . .. . . .. . . . .. . . .. .vii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
BAB
BAB
I
II
..x
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Identifikasi Masalah
2
1.3 Maksud dan Tujuan
2
1.4 Manfaat Karya Tulis llmiah
3
1.5 Metode
3
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1 Serat Makanan
11.1.1 Definisi
..4
II.1.2
Ragam Serat Makanan
...4
11.1.3
Sumber Serat Makanan
11.1.4
Standar Konsumsi yang Dianj urkan
8
.14
11.1.5 Menu Berserat untuk Penyakit Saluran Pencernaan...
11.1.6
Fungsi
Diet Tinggi
Serat..
..14
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .15
II. 1.7 Suplemen Serat
..15
II.2 Anatomi, Histologi, Fisiologi Kolon
II.2.1
Anatomi Kolon
...16
11.2.2 Histologi Kolon...
... .18
11.2.3 Fisiologi Kolon
..19
II.3 Karsinoma Kolon
11.3.1 Definisi
II.3.2
..20
Epidemiologi
.21
11.3.3 Patogenesis
...
Vll
21
II.3.4
Gambaran Makroskopis dan Mikroskopis
Karsinoma Kolon
...22
11.3.5 Klasifikasi Histopatologis Karsinoma Kolon
...25
II.3.6 Diagnosis Karsinoma Kolon
26
II.3.7 Terapi dan Pencegahan
.28
BAB III
PEMBAHASAN
33
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
35
DAFfAR PUSTAKA
..36
RIWAYAT HIDUP
...
Vlll
... ...37
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1.2.1.a Gambar struktur pektin (Winarno, 1992)
5
Gambar II.1.2.2.a Gambar struktur selulosa (Winarno, 1992)
7
Gambar 11.2.1
Anatorni kolon (www.yoursurgery.com.2002)
Gambar 11.2.2
Histologi kolon (www.thirdage.com.2002)
..19
Gambar 11.2.3
Fisiologi kolon (www.bioteach.ubc.ca.2003)
..19
Gambar 11.3.3
Model genetik karsinoma kolon (Fearon ER, 2001)
Gambar II.3.4.a
Makroskopis adenokarsinoma kolon
(Underwood, 1999)...
Gambar II.3.4.b
.18
22
.23
Mikroskopis adenokarsinoma ko1on
(www.ascm.med.ca.2000)
Gambar II.3.7.3.1 Efek konsumsi makanan berserat (Mary, 1993)
IX
25
31
DAFT AR T ABEL
Tabelll.1.3.1.a
Kandungan serat dalam 100 gr beras tumbuk dan giling
(PPPG, 1990)
Tabelll.1.3.1.b
Kandungan
9
serat makanan
pada roti (Nutrition
en
Dietetics for nurses, 1993)
Tabelll.1.3.1.c
Kandungan
serat
pada
9
beberapa
jenis
jagung
(Puslitbang Gizi, 1990)
Tabel 11.1.3.1.d
Kandungan
10
serat biji sorgum pra dan paska giling
(Nayarana et al. 1998)
Tabel 1I.1.3.2.a
10
Kandungan serat pada beberapa jenis kacang-kacangan
(Thirumaran, 1998)
Tabelll.1.3.2.b
Kandungan
,
serat pada 100 gr kedelai olahan (PPPG,
1999)
Tabelll.1.3.3
Tabel 11.1.3.4
Kandungan
11
serat
dalam
(Wirakusumah,E.S.,
1994)
Kandungan
makanan
(Wirakusumah,
TabeII1.3.4.b
11
serat
100
gr
sayuran
12
dalam
100
g
buah
E.S., 1994)
Derajat mikroskopis
karsinoma
13
kolon
(Wong, WD,
1992)
,
Tabel 11.3.5.1
Klasifikasi Duke (Wim de jong, 1997)
TabeII1.3.7.3.1
Pengaruh konsumsi serat makanan terhadap waktu
24
25
transit dan berat feses (The Healing Power of Foods,
' 30
1993)
x
RIWAYAT HIDUP
-
Nama
: Robby Awaluddin Perangin-angin
- NRP
: 0110180
- Tempat dan tanggallahir
: Medan, 17 Desember 1982
- Alamat
: Jln.Pahlawan Sukaluyu I 56 A Bandung
- Riwayat pendidikan
SD Harapan 2, Medan, 1995
SMP Negri 1, Medan, 1998
SMA Negri 1, Medan, 2001
37
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada masa lalu, serat makanan hanya dianggap sebagai sumber energi yang
tidak tersedia dan hanya dikenal mempunyai efek pencahar perut. Namun
berbagai penelitian telah melaporkan hubungan antara konsumsi serat dan insiden
timbulnya penyakit karsinoma kolon.
Hasil hasil penelitian telah menunjukkan aspek manfaat dari serat makanan
baik untuk pemeliharaan kesehatan, pencegaham penyakit, maupun terapi. Pada
abad ke-5 SM seorang penyembuh asal Yunani Hippocrates, menganjurkan bahwa
roti sebaiknya dibuat dari tepung yang tidak dihaluskan. Pada abad ke-19 seorang
Amerika bemama Graham kemudian menciptakan jenis makanan yang diberi
nama' 'Graham Creacker", yang mengandung dedak.
Penelitian epidemiologi yang dilakukan di Afrika membuktikan bahwa orang
orang Afrika berkulit hitam yang mengkonsumsi makanan tinggi serat dan diet
rendah lemak mempunyai angka kematian yang rendah akibat karsinoma kolon
dibandingkan orang Afrika berkulit putih dengan diet rendah serat dan tinggi
lemak. Hasil penelitian membuktikan bahwa diet tinggi serat mempunyai efek
proteksi untuk kejadian karsinoma kolon.
Karsinoma kolon merupakan salah satu masalah kesehatan di negara barat
dengan kejadian karsinoma kolon menempati urutan ke-4 terbesar sebagai
penyebab karsinoma dan menempati urutan ke-2 terbesar sebagai penyebab
kematian karena karsinoma. Di Indonesia karsinoma kolon menduduki urutan ke6 dari seluruh tumor ganas di Indonesia dan kasus-kasus kanker kolon sudah
banyak dilaporkan, misalnya di ruang endoskopi RSCM sebanyak 224 kasus
kanker kolon selama periode 1996-2001. lumlah kasus terbanyak yaitu 50 pasien
terdapat
pada
tahun
2001
dengan
(Waspodo,2001)
1
rata
rata
umur
53,8
tahun
2
Salah satu faktor penting sebagai akibat dari penyebab penyakit ini adalah
perubahan pola konsumsi makanan masyarakat yang cenderung kebarat-baratan.
Makanan jadi dan makanan siap saji telah menjadi kegemaran dan tren di
masyarakat. Makanan siap saji umurnnya mempunyai kandungan lemak dan
protein tinggi tetapi miskin serat.
Pada saat ini informasi tentang konsumsi serat di Indonesia masih sangat
terbatas antara lain karena daftar komposisi bahan makanan Indonesia belum
seluruhnya mencanturnkan kandungan serat. Dalam upaya memperoleh informasi
tingkat konsumsi serat di Indonesia, telah dilakukan analisis tingkat konsumsi
serat dengan data survey Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG) tahun 2000 yang
dikumpulkan Direktorat Gizi Masyarakat,Depkes,RI. Rata-rata tingkat konsumsi
serat penduduk Indonesia secara umum yaitu sebesar 10.5 gramloranglhari, barn
mencapai sekitar separnh dari kecukupan serat yng dianjurkan. Kecukupan serat
untuk orang dewasa berkisar antara 20-35 gramlhari atau 10-13 gram serat untuk
setiap 1000 kal.
1.2 IdeDtifikasi masalah
1. Mengapa serat makanan layak mendapat perhatian?
2. Bagaimana hubungan serat makanan dengan karsinoma kolon?
1.3 Maksud daD TujuaD
Maksud dari pembahasan mengenai serat ini memberikan informasi mengenai
kegunaan serat makanan dan hubungannya dengan karsinoma kolon serta
mengetahui standar kadar konsumsinya sehingga tujuannya diharapkan angka
kejadian dan angka kematian akibat dari karsinoma kolon dapat diturunkan.
3
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Dengan diketahuinya manfaat dari serat makanan terhadap proses pencernaan
tubuh dan efeknya terhadap pencegahan karsinoma kolon maka diharapkan
masyarakat lebih bijak dalam menyusun pola makannya untuk kehidupan seharihari sehingga dapat terhindar dari kejadian karsinoma kolon. Sedangkan buat
mahasiswa sendiri diharapkan dapat memberi penyuluhan kepada masyarakat luas
mengenai kegunaan serat tersebut dalam pencegahan karsinoma kolon.
1.5 Metode
Metode penulisan dengan cara studi pustaka
BABIV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Persoalan serat makanan memang kalah popular dibanding zat gizi lain, seperti
karbohidrat, protein, vitamin, mineral. Hal ini disebabkan ketidak tahuan
masyarakat luas akan serat makanan padahal sangat bermanfaat dalam mencegah
karsinoma kolon. Keadaan ini diperburuk dengan perubahan pola konsumsi
makanan masyarakat menuju pola yang tidak sehat yang kaya lemak tetapi miskin
akan serat. Serat makanan terbagi atas yang larot dan tak larut dalam air, dmana
keduanya bermanfaat dalam pencegahan karsinoma kolon. Pencegahan ini terjadi
melalui pemendekan waktu transit makanan di kolon serta adanya mekanisme
butirat sebagai anti kanker. Pemeriksaan dini juga sangat dianjurkan untuk
mencegah terjadinya karsinoma kolon yang sudah dalam stadium lanjut, dimana
terapinya juga sudah sangat sulit.
Saran
Dengan diketahuinya manfaat serat makanan terhadap sistem pencernaan
manusia, diharapkan masyarakat dapat lebih memilih mana makanan yang baik
untuk kesehatan. Hendaknya dihindarkan mengkonsumsi makanan siap saji dan
juga makanan yang ban yak mengandung lemak. Dianjurkan agar memperbanyak
makan makanan yang kaya akan serat seperti sayur-sayuran, buah-buahan,
kacang-kacangan dan juga golongan serealia. Walaupun teknologi kedokteran
sudah berkembang dengan pesat tetapi alangkah lebih baiknya apabila diambil
langkah pencegahan daripada melakukan pengobatan. Langkah pencegahan
lainnya dapat dilakukan dengan pemeriksaan secara dini sehingga diharapkan
karsinoma kolon belum sampai stadium lanjut sehingga masih bisa diterapi
dengan prognosa yang memuaskan.
35
DAFTARPUSTAKA
Robbins dan Kumar. 1995. Buku Ajar Patologi 1. Edisi 4. Jakarta. EGC. 290293
Underwood J.C.E. 1999. Karsinogenesis dan Neoplasia. Dalam Sarjadi
Patologi Umum dan Sistemik. Edisi 2. Jakarta. EGC. 262
Tambunan, Gani W. 1994. Patologi Gastroenterologi. Jakarta. EGC. 118-140
Guyton, A. C. 1994. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 7. Jakarta. EGC
Pieter, J. 1997. Kolon. Dalam Sjamsuhidajat
Revisi. Jakarta. EGC. 875-901
R : Buku Ajar llmu Bedah. Edisi
Sherrington. 1992. Ilmu Pangan. Dalam Gaman, PM dan KB : Pengantar llmu
Pangan, Nutrisi dan Mikrobiologi. Edisi 1. Yogyakarta. 20-25
Mendelsohn. 2001. Molecular Pathogenesis of Spesific Malignancies. Dalam Lee
Ann Draud : The Molecular Basis of Cancer. Edisi 2. Philadelphia.
W.B.Saunders Company. 292-306
McKee, C. 2004. http://www.voursurgerv.com.2002
http://www.bioteach.ubc.calbiomedicine.
2002
http://www.ascm.med.utoronto.ca/fmp/pbdJpbllcases/]0-15.htm
.2000
Theodore, C. 2004. http://www.drcoutsoftides.com
Schering.. 2003. South Denver Gastroenterology. http://www.f!utfeelinf!s.com
36
MANF AAT DIET TINGGI SERAT PADA PENCEGAHAN KARSINOMA
KOLON
Robby Awaluddin P, 2004. Pembimbing: Sri Nadya, dr
Serat makanan merupakan komponen yang mulai dilupakan dalam susunan
menu makanan sehari-hari masyarakat luas, terutama mereka yang tinggal di kotakota besar. Tanpa disadari perubahan pola konsumsi masyarakat tersebut
mengarah kepada pola konsumsi yang kaya akan lemak & protein tetapi miskin
akan serat. Pola konsumsi ini dapat meningkatkan resiko terjadinya karsinoma
kolon.
Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memberikan
informasi mengenai ragam serat makanan, standar konsumsinya dalam makanan
sehari-hari dan mengetahui efek serat makanan terhadap saluran pencemaan
manUSIa.
Serat makanan dapat mencegah terjadinya karsinoma kolon. Hal ini dapat
terjadi sebab serat-serat makanan akan memperpendek waktu transit makanan di
usus sehingga zat-zat karsinogen dapat segera dikeluarkan melalui sistem
pencemaan. Senyawa butirat juga diketahui mempunyai efek anti kanker terhadap
karsinoma kolon melalui mekanisme induksi mitokondria.
Dengan diketahuinya hubungan antara serat makanan dengan kejadian
karsinoma kolon maka diharapkan masyarakat dapat lebih mengetahui manfaat
serat makanan dalam mencegah karsinoma kolon sehingga angka kejadian dan
kematian dapat diturunkan.
IV
ABSTRACT
BENEFIT OF DIETARY FIBER IN THE PREVENTION
CARCINOMA
OF COLON
Robby Awaluddin P, 2004. Tutor: Sri Nadya, dr.
Dietary fiber is a component beginning to be forgotten in the public
community's daily menu composition, primarily those who living in big cities.
Unconsciously the change of the public community's consumption composition
directs to a consumption composition that is rich in fat-protein but poor in fiber.
This consumption composition can increases a risk of colon carcinoma incidence.
The objectiver is to provide some information on a variety of dietary fiber, its
consumption standard in the daily diet and to identify the effects of dietary fiber
on a man's digestive tract.
Dietary fiber can prevents on the occurrence of colon carcinoma. This can be
occurred because the dietary fiber will shorten a transit time of foods in colon
such that the carcinogen substances can be immediately removed out through
digestive tract. Butirate compound has been known possesses an anti-cancer
effect on the colon carcinoma through a mechanism of mitochondria induction.
Given the relationship of dietary fiber and colon carcinoma incidence, so it is
expected that the public community can successfully identifies the benefit of
dietary fiber in preventing the colon carcinoma such that the incidence rate and
mortality rate can be reduced.
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK
iv
ABSTRACT...
... ...
...
v
PRAKA TA
vi
DAFTAR ISI
.. . .. . .. . .. . .. . . .. . . . .. . . .. .vii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
BAB
BAB
I
II
..x
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Identifikasi Masalah
2
1.3 Maksud dan Tujuan
2
1.4 Manfaat Karya Tulis llmiah
3
1.5 Metode
3
TINJAUAN PUSTAKA
II. 1 Serat Makanan
11.1.1 Definisi
..4
II.1.2
Ragam Serat Makanan
...4
11.1.3
Sumber Serat Makanan
11.1.4
Standar Konsumsi yang Dianj urkan
8
.14
11.1.5 Menu Berserat untuk Penyakit Saluran Pencernaan...
11.1.6
Fungsi
Diet Tinggi
Serat..
..14
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .15
II. 1.7 Suplemen Serat
..15
II.2 Anatomi, Histologi, Fisiologi Kolon
II.2.1
Anatomi Kolon
...16
11.2.2 Histologi Kolon...
... .18
11.2.3 Fisiologi Kolon
..19
II.3 Karsinoma Kolon
11.3.1 Definisi
II.3.2
..20
Epidemiologi
.21
11.3.3 Patogenesis
...
Vll
21
II.3.4
Gambaran Makroskopis dan Mikroskopis
Karsinoma Kolon
...22
11.3.5 Klasifikasi Histopatologis Karsinoma Kolon
...25
II.3.6 Diagnosis Karsinoma Kolon
26
II.3.7 Terapi dan Pencegahan
.28
BAB III
PEMBAHASAN
33
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
35
DAFfAR PUSTAKA
..36
RIWAYAT HIDUP
...
Vlll
... ...37
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1.2.1.a Gambar struktur pektin (Winarno, 1992)
5
Gambar II.1.2.2.a Gambar struktur selulosa (Winarno, 1992)
7
Gambar 11.2.1
Anatorni kolon (www.yoursurgery.com.2002)
Gambar 11.2.2
Histologi kolon (www.thirdage.com.2002)
..19
Gambar 11.2.3
Fisiologi kolon (www.bioteach.ubc.ca.2003)
..19
Gambar 11.3.3
Model genetik karsinoma kolon (Fearon ER, 2001)
Gambar II.3.4.a
Makroskopis adenokarsinoma kolon
(Underwood, 1999)...
Gambar II.3.4.b
.18
22
.23
Mikroskopis adenokarsinoma ko1on
(www.ascm.med.ca.2000)
Gambar II.3.7.3.1 Efek konsumsi makanan berserat (Mary, 1993)
IX
25
31
DAFT AR T ABEL
Tabelll.1.3.1.a
Kandungan serat dalam 100 gr beras tumbuk dan giling
(PPPG, 1990)
Tabelll.1.3.1.b
Kandungan
9
serat makanan
pada roti (Nutrition
en
Dietetics for nurses, 1993)
Tabelll.1.3.1.c
Kandungan
serat
pada
9
beberapa
jenis
jagung
(Puslitbang Gizi, 1990)
Tabel 11.1.3.1.d
Kandungan
10
serat biji sorgum pra dan paska giling
(Nayarana et al. 1998)
Tabel 1I.1.3.2.a
10
Kandungan serat pada beberapa jenis kacang-kacangan
(Thirumaran, 1998)
Tabelll.1.3.2.b
Kandungan
,
serat pada 100 gr kedelai olahan (PPPG,
1999)
Tabelll.1.3.3
Tabel 11.1.3.4
Kandungan
11
serat
dalam
(Wirakusumah,E.S.,
1994)
Kandungan
makanan
(Wirakusumah,
TabeII1.3.4.b
11
serat
100
gr
sayuran
12
dalam
100
g
buah
E.S., 1994)
Derajat mikroskopis
karsinoma
13
kolon
(Wong, WD,
1992)
,
Tabel 11.3.5.1
Klasifikasi Duke (Wim de jong, 1997)
TabeII1.3.7.3.1
Pengaruh konsumsi serat makanan terhadap waktu
24
25
transit dan berat feses (The Healing Power of Foods,
' 30
1993)
x
RIWAYAT HIDUP
-
Nama
: Robby Awaluddin Perangin-angin
- NRP
: 0110180
- Tempat dan tanggallahir
: Medan, 17 Desember 1982
- Alamat
: Jln.Pahlawan Sukaluyu I 56 A Bandung
- Riwayat pendidikan
SD Harapan 2, Medan, 1995
SMP Negri 1, Medan, 1998
SMA Negri 1, Medan, 2001
37
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada masa lalu, serat makanan hanya dianggap sebagai sumber energi yang
tidak tersedia dan hanya dikenal mempunyai efek pencahar perut. Namun
berbagai penelitian telah melaporkan hubungan antara konsumsi serat dan insiden
timbulnya penyakit karsinoma kolon.
Hasil hasil penelitian telah menunjukkan aspek manfaat dari serat makanan
baik untuk pemeliharaan kesehatan, pencegaham penyakit, maupun terapi. Pada
abad ke-5 SM seorang penyembuh asal Yunani Hippocrates, menganjurkan bahwa
roti sebaiknya dibuat dari tepung yang tidak dihaluskan. Pada abad ke-19 seorang
Amerika bemama Graham kemudian menciptakan jenis makanan yang diberi
nama' 'Graham Creacker", yang mengandung dedak.
Penelitian epidemiologi yang dilakukan di Afrika membuktikan bahwa orang
orang Afrika berkulit hitam yang mengkonsumsi makanan tinggi serat dan diet
rendah lemak mempunyai angka kematian yang rendah akibat karsinoma kolon
dibandingkan orang Afrika berkulit putih dengan diet rendah serat dan tinggi
lemak. Hasil penelitian membuktikan bahwa diet tinggi serat mempunyai efek
proteksi untuk kejadian karsinoma kolon.
Karsinoma kolon merupakan salah satu masalah kesehatan di negara barat
dengan kejadian karsinoma kolon menempati urutan ke-4 terbesar sebagai
penyebab karsinoma dan menempati urutan ke-2 terbesar sebagai penyebab
kematian karena karsinoma. Di Indonesia karsinoma kolon menduduki urutan ke6 dari seluruh tumor ganas di Indonesia dan kasus-kasus kanker kolon sudah
banyak dilaporkan, misalnya di ruang endoskopi RSCM sebanyak 224 kasus
kanker kolon selama periode 1996-2001. lumlah kasus terbanyak yaitu 50 pasien
terdapat
pada
tahun
2001
dengan
(Waspodo,2001)
1
rata
rata
umur
53,8
tahun
2
Salah satu faktor penting sebagai akibat dari penyebab penyakit ini adalah
perubahan pola konsumsi makanan masyarakat yang cenderung kebarat-baratan.
Makanan jadi dan makanan siap saji telah menjadi kegemaran dan tren di
masyarakat. Makanan siap saji umurnnya mempunyai kandungan lemak dan
protein tinggi tetapi miskin serat.
Pada saat ini informasi tentang konsumsi serat di Indonesia masih sangat
terbatas antara lain karena daftar komposisi bahan makanan Indonesia belum
seluruhnya mencanturnkan kandungan serat. Dalam upaya memperoleh informasi
tingkat konsumsi serat di Indonesia, telah dilakukan analisis tingkat konsumsi
serat dengan data survey Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG) tahun 2000 yang
dikumpulkan Direktorat Gizi Masyarakat,Depkes,RI. Rata-rata tingkat konsumsi
serat penduduk Indonesia secara umum yaitu sebesar 10.5 gramloranglhari, barn
mencapai sekitar separnh dari kecukupan serat yng dianjurkan. Kecukupan serat
untuk orang dewasa berkisar antara 20-35 gramlhari atau 10-13 gram serat untuk
setiap 1000 kal.
1.2 IdeDtifikasi masalah
1. Mengapa serat makanan layak mendapat perhatian?
2. Bagaimana hubungan serat makanan dengan karsinoma kolon?
1.3 Maksud daD TujuaD
Maksud dari pembahasan mengenai serat ini memberikan informasi mengenai
kegunaan serat makanan dan hubungannya dengan karsinoma kolon serta
mengetahui standar kadar konsumsinya sehingga tujuannya diharapkan angka
kejadian dan angka kematian akibat dari karsinoma kolon dapat diturunkan.
3
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Dengan diketahuinya manfaat dari serat makanan terhadap proses pencernaan
tubuh dan efeknya terhadap pencegahan karsinoma kolon maka diharapkan
masyarakat lebih bijak dalam menyusun pola makannya untuk kehidupan seharihari sehingga dapat terhindar dari kejadian karsinoma kolon. Sedangkan buat
mahasiswa sendiri diharapkan dapat memberi penyuluhan kepada masyarakat luas
mengenai kegunaan serat tersebut dalam pencegahan karsinoma kolon.
1.5 Metode
Metode penulisan dengan cara studi pustaka
BABIV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Persoalan serat makanan memang kalah popular dibanding zat gizi lain, seperti
karbohidrat, protein, vitamin, mineral. Hal ini disebabkan ketidak tahuan
masyarakat luas akan serat makanan padahal sangat bermanfaat dalam mencegah
karsinoma kolon. Keadaan ini diperburuk dengan perubahan pola konsumsi
makanan masyarakat menuju pola yang tidak sehat yang kaya lemak tetapi miskin
akan serat. Serat makanan terbagi atas yang larot dan tak larut dalam air, dmana
keduanya bermanfaat dalam pencegahan karsinoma kolon. Pencegahan ini terjadi
melalui pemendekan waktu transit makanan di kolon serta adanya mekanisme
butirat sebagai anti kanker. Pemeriksaan dini juga sangat dianjurkan untuk
mencegah terjadinya karsinoma kolon yang sudah dalam stadium lanjut, dimana
terapinya juga sudah sangat sulit.
Saran
Dengan diketahuinya manfaat serat makanan terhadap sistem pencernaan
manusia, diharapkan masyarakat dapat lebih memilih mana makanan yang baik
untuk kesehatan. Hendaknya dihindarkan mengkonsumsi makanan siap saji dan
juga makanan yang ban yak mengandung lemak. Dianjurkan agar memperbanyak
makan makanan yang kaya akan serat seperti sayur-sayuran, buah-buahan,
kacang-kacangan dan juga golongan serealia. Walaupun teknologi kedokteran
sudah berkembang dengan pesat tetapi alangkah lebih baiknya apabila diambil
langkah pencegahan daripada melakukan pengobatan. Langkah pencegahan
lainnya dapat dilakukan dengan pemeriksaan secara dini sehingga diharapkan
karsinoma kolon belum sampai stadium lanjut sehingga masih bisa diterapi
dengan prognosa yang memuaskan.
35
DAFTARPUSTAKA
Robbins dan Kumar. 1995. Buku Ajar Patologi 1. Edisi 4. Jakarta. EGC. 290293
Underwood J.C.E. 1999. Karsinogenesis dan Neoplasia. Dalam Sarjadi
Patologi Umum dan Sistemik. Edisi 2. Jakarta. EGC. 262
Tambunan, Gani W. 1994. Patologi Gastroenterologi. Jakarta. EGC. 118-140
Guyton, A. C. 1994. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 7. Jakarta. EGC
Pieter, J. 1997. Kolon. Dalam Sjamsuhidajat
Revisi. Jakarta. EGC. 875-901
R : Buku Ajar llmu Bedah. Edisi
Sherrington. 1992. Ilmu Pangan. Dalam Gaman, PM dan KB : Pengantar llmu
Pangan, Nutrisi dan Mikrobiologi. Edisi 1. Yogyakarta. 20-25
Mendelsohn. 2001. Molecular Pathogenesis of Spesific Malignancies. Dalam Lee
Ann Draud : The Molecular Basis of Cancer. Edisi 2. Philadelphia.
W.B.Saunders Company. 292-306
McKee, C. 2004. http://www.voursurgerv.com.2002
http://www.bioteach.ubc.calbiomedicine.
2002
http://www.ascm.med.utoronto.ca/fmp/pbdJpbllcases/]0-15.htm
.2000
Theodore, C. 2004. http://www.drcoutsoftides.com
Schering.. 2003. South Denver Gastroenterology. http://www.f!utfeelinf!s.com
36