Konseptual Kerangka Teoritis dan Konseptual

2 Dalam hal benda sitaan tidak mungkin dibungkus, penyidik memberikan catatan sebagaimana dimadsud dalam ayat 1, yang ditulis diatas label yang ditempelkan dan atau dikaitkan pada benda tersebut. Pasal 131 KUHAP menyatakan : 1 Dalam hal sesuatu tindak pidana sedemikin rupa sifatnya sehingga ada dugaan kuat dapat diperoleh keterangan dari berbagai surat, buku atau kitab, daftar dan sebagainya, penyidik segera pergi ketempat yang dipersangkakan untuk mengeledah, memeriksa surat, buku atau kitab, daftar dan sebagainya dan jika perlu menyitanya. 2 Penyitaan tersebut dilaksanakan menurut ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal 129 undang-undang ini. Faktor-faktor yang menghambat proses penyitaan barang bukti, meliputi : 1. Faktor hukumnya sendiri, yaitu Undang-Undang. 2. Faktor penegakan hukum, yaitu pihak-pihak yang membentuk maupun yang menerapkan hukum. 3. Faktor sarana atau fasilitas, yaitu hal-hal yang mendukung kebijakan hukum pidana. 4. Faktor masyarakat, yaitu lingkungan dimana hukum tersebut diterapkan.

2. Konseptual

Menurut Soerjono Soekanto 1984: 124, kerangka konseptual adalah suatu kerangka yang mengambarkan hubungan anatara konsep-konsep khusus yang merupakan kumpulan arti-arti yang berkaitan dengan istilah yang ingin diteliti baik dalam penelitian normative maupun empiris. Hal ini dilakukan dimadsudkan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam melakukan penelitian. Maka di sini akan dijelaskan tentang pengertian pokok yang dijadikan konsep dalam penelitian, sehingga akan memberikan batasan yang tetap dalam penafsiran terhadap beberapa istilah. Istilah-istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Analisis adalah merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan cara menguraikan atau mengupas suatu hal, kasus atau peristiwa Surayin, 2007: 17. b. Penyitaan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mengambil alih dan atau menyimpan di bawah penguasaanya benda bergerak atau tidak bergerak, berwujud atau tidak berwujud untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, penuntutan dan peradilan Pasal 1 angka 16 KUHAP. c. Barang bukti adalah apa saja yang menurut Undang-Undang dapat dipakai untuk membuktikan sesuatu, maksudnya segala sesuatu yang menurut Undang-Undang dapat dipakai untuk membuktikan benar atau tidaknya tuduhan atau gugatan Moeljatno, 2005: 11. d. Harta kekayaan adalah barang-barang uang yang menjadi kekayaan, baik yang berwujud maupun tidak berwujud yang bernilai dan yang menurut hukum patut untuk dimiliki Surayin, 2007: 160. e. Tindak Pidana Korupsi adalah setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain yang suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001. f. Penyidik adalah pejabat polisi negara Republik Indonesia atau pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberikan wewenang khusus oleh undang- undang untuk melakukan penyidikan Pasal 1 angka 1 KUHAP. g. Kejaksaan adalah lembaga pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan Negara di bidang penuntutan serta kewenangan lain berdasarkan Undang- Undang Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004. h. Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal serta cara yng diatur oleh Undang-Undang guna mencari dan mengumpulkan bukti-bukti yang ada guna menemukan tersangkanya Pasal 1 angka 2 KUHAP.

E. Sistematika Penulisan