Indikator kedua yang digunakan unyuk mengukur kebijakan dividen adalah rasio pembayaran dividen Dividend Payout Ratio atau DPR. DPR merupakan
rasio hasil perbandingan antara dividen dengan laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa, dan secara sistematis dirumuskan sebagai berikut
Warsono,2003:275:
DPR lebih populer digunakan sebagai indikator kebijakan dividen dibandingkan dengan dividend yield.
5. Pengaruh laba sebelum bunga dan pajak dan arus kas operasi terhadap
deviden tunai.
Dari sisi investor, dividen merupakan salah satu motivator untuk menanamkan dana di pasar modal. Tingkat keuntungan yang diharapkan para
investor tentunya lebih besar daripada apabila mereka menanamkan dananya pada obligasi pemerintah atau tingkat bunga deposito. Rencana dividen yang akan
dibagikan perusahaan tergantung kepada kebijakan deviden masing-masing perusahaan. Namun, pada umumnya dividen dibagikan dalam bentuk tunai.
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba merupakan indikator utama. Beberapa perusahaan membayarkan dividen dengan jumlah yang berbeda-
beda setiap tahunnya. Fenomena yang terjadi adakalanya saat laba yang diperoleh perusahaan menurun, dividen yang diberikan perusahaan justru lebih besar dari
tahun sebelumnya. Laba yang tinggi belum tentu mencerminkan kas atau uang tunai tersedia dalam jumlah yang besar. Berdasarkan fenomena tersebut, laba
sebelum bunga dan pajak juga dapat mempengaruhi dividen yang diberikan
perusahaan. Hal ini dapat dilihat bahwa laba sebelum bunga dan pajak merupakan bagian dari laba tunai yang diperoleh dari jumlah arus kas dari aktivitas operasi
yang terdapat dalam laporan arus kas, yang secara teori mempengaruhi dividen tunai. Faktor lain yang dapat dipertimbangkan pihak manajemen dalam
menetapkan besarnya dividen tunai ialah arus kas. Sebagian para ahli menyebutkan bahwa arus kas mempunyai hubungan dengan jumlah pembayaran
dividen yang terjadi dalam satu tahun setelah arus kas bermanfaat bagi pemegang saham. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator
yang menentukan apakah kegiatan operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi
perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa menganda;kan sumber pendapatan.
Bagi perusahaan, arus kas adalah hal utama yang harus dipenuhi dan dijaga. Jangan sampai arus kas lemah, apalagi minus. Jangan sampai perusahaan di satu
sisi memberikan dividen dalam jumlah besar, tapi disisi lain menghadapi problem liquiditas di internal perusahaan. Kondisi inilah yang harus dijaga oleh
manajemen. Makanya jangan heran jika ada perusahaan meskipun behasil mencatat laba cukup besar tapi enggan membagi dividen. Hal itu biasanya
dilakukan demi menjaga arus kas supaya tetap sehat, dan perusahaan tetap bias menjalankan ekspansi usaha sesuai rencana.
Oleh karena itu, arus kas perusahaan jangan sampai dikorbankan demi membayar dividen yang besar. Kondisi arus kas cukup menentukan dalam
penentuan kebijakan dividen. Semakin kuat arus kas perusahaan, semakin besar
kemungkinan untuk membayar dividen dengan porsi tinggi, dan begitu juga sebaliknya.
Untuk menunjukkan pengaruh laba sebelum bunga dan pajak dan arus kas operasi terhadap dividen tunai, dapat dihitung dengan menggunakan rasio Quality
of income dengan rumus : Quality of income = Arus kas operasi laba sebelum bunga dan pajak
Analisis quality of income menunjukkan varians antara arus kas dengan laba bersih, maka makin tinggi rasio maka makin tinggi kualitas laba karena makin
besar bagian laba operasi yang direalisasikan dalam bentuk kas. Dengan demikian semakin besar juga dividen tunai perusahaan.
Selain itu, menurut Pradhono 2004:140 untuk menganalisis kinerja laporan keuangan dengan menggunakan laporan arus kas adalah analisis rasio
laporan arus kas. Analisis laporan arus kas ini menggunakan komponen dalam laporan arus kas dan laporan laba-rugi sebagai alat analisis rasio. Salah atu
diantara rasio laporan arus kas yang berhubungan terhadap pengaruh laba sebelum bunga dan pajak dan arus kas operasi terhadap dividen tunai adalah cash flow
return un asset dengan rumus sebagai berikut: Cash flow return on asset = arus kas operasi + pajak + bunga
Total asset
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai dividen dan dividen tunai dividen kas telah banyak dilakukan di Indonesia. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti juga merujuk