Evaluasi karakteristik hortikultura hibrida melon, Cucucmis melo L. introduksi dan hasil rakitan Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika (PKBT) IPB

EVALUASI KARAKTERI STI K HORTI KULTURA
HI BRI DA MELON ( Cucumis melo L.)
I NTRODUKSI DAN HASI L RAKI TAN
PUSAT KAJI AN BUAH-BUAHAN TROPI KA ( PKBT) I PB

Oleh :
I SNAI NI
A34402010

PEMULI AAN TANAMAN DAN TEKNOLOGI BENI H
FAKULTAS PERTANI AN
I NSTI TUT PERTANI AN BOGOR
2007

EVALUASI KARAKTERI STI K HORTI KULTURA
HI BRI DA MELON ( Cucumis melo L.)
I NTRODUKSI DAN HASI L RAKI TAN
PUSAT KAJI AN BUAH-BUAHAN TROPI KA ( PKBT) I PB

Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Fakultas Pertanian I nstitut Pertanian Bogor

Oleh :
I SNAI NI
A34402010

PEMULI AAN TANAMAN DAN TEKNOLOGI BENI H
FAKULTAS PERTANI AN
I NSTI TUT PERTANI AN BOGOR
2007

SUMMARY
ISNAINI. Evaluation of Horticultural Characters of Introduced and Center
for Tropical Fruit Studies (PKBT) IPB Melon (Cucumis melo L.) Hybrids.
(Supervised by SOBIR and WILLY BAYUARDI SUWARNO)
The objective of this experiment was to evaluate and characterize
horticultural traits of introduced and PKBT’s melon hybrids and to identify the
potential PKBT’s hybrids compare to those of the commercial introduced hybrids.
The evaluated hybrid varieties consist of introduction hybrids are Ten Me, Angel,
Honey Globe, New Charm, New Century and Apollo and PKBT’s melon are

H150 and H7.
The experiment was conducted at KP IPB Tajur 2 from September to
November 2006 using Randomized Complete Block Design with three
replications. The genotype variability was analyzed using analysis of variance
method.
The result showed that there are significant differences for all characters,
except on days of male flowering dan days of hermaphrodite flowering. The
experiment also shows a negative correlation between fruit length character and
Total Solutable Solid (TSS) and a positive correlation between stem diameter
character and TSS.
H150 is a PKBT’s Cantaloupe melon hybrid that had a good vegetative
growth, orange flesh, high TSS (10.02%Brix) and skin hardness, round shaped
fruit and perfect net. H7, an Inodorus cultivar, has some potential characteristics.
This hybrid has good vegetative growth, good appearance of fruit, white flesh and
the highest TSS (10.50%Brix) than the other Inodorus hybrids.
PKBT’s hybrids has higher stem diameter, harder fruit and higher TSS but
has longer day to harvest than introduced hybrids. Var. Cantaloupensis has higher
stem diameter and skin hardness but has lower fruit weight and longer harvest day
than var. Inodorus.


RINGKASAN
ISNAINI. Evaluasi Karakteristik Hortikultura Hibrida Melon (Cucumis melo
L.) Introduksi dan Hasil Rakitan Pusat Kajian Buah-buahan Tropika
(PKBT) IPB. (Dibimbing oleh SOBIR dan WILLY BAYUARDI
SUWARNO)
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik hortikultura
delapan hibrida melon dan mengidentifikasikan adanya hibrida hasil rakitan
PKBT yang lebih berpotensi dibanding dengan varietas komersial introduksi.
Kedelapan hibrida yang diuji terdiri atas hibrida introduksi yaitu Ten Me, Angel,
Honey Globe, New Charm, New Century dan Apollo dan hibrida hasil rakitan
PKBT yaitu H150 dan H7
Penelitian ini menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak
(RKLT) dengan tiga ulangan. Karakter yang diamati terbagi atas empat kelompok
yaitu karakter vegetatif, generatif, kuantitatif buah dan kualitatif buah. Data
dianalisis dengan analisis ragam dan apabila terdapat perbedaan nyata di antara
hibrida pada karakter yang diamati, maka dilakukan uji lanjut kontras pada taraf
5%. Selain itu dilakukan analisis korelasi linear untuk mengetahui keeratan
hubungan antar karakter terutama karakter produksi buah dan umur panen dengan
karakter lainnya.
Sidik ragam memperlihatkan adanya perbedaan nyata di antara kedelapan

hibrida untuk semua karakter yang diamati kecuali umur berbunga jantan dan
umur berbunga hermaprodit.
Pengkarakterisasian lebih jauh menunjukkan bahwa hibrida H150
memiliki pertumbuhan vegetatif yang baik, warna daging jingga tua yang sangat
menarik, jala yang penuh dan merata, beraroma wangi dan kadar Padatan Terlarut
Total 10.02%Brix.
H7 untuk kultivar Inodorus memiliki bentuk buah bulat dengan kulit buah
yang berwarna krem dan bercorak hijau tua, daging buah yang tebal dan berwarna
putih dengan tekstur yang halus tidak berserat, beraroma wangi, rasa buah yang
manis dengan kandungan Padatan Terlarut Total 10.50%Brix. Hibrida H7 juga
memiliki diameter batang yang lebih besar dan ukuran buah yang relatif lebih
kecil dibandingkan dengan keempat hibrida Inodorus lainnya.
Kedua grup varietas melon yang diuji memiliki keunggulan masingmasing. Hibrida PKBT memiliki diameter batang yang lebih besar, kulit buah
yang lebih keras dan kadar Padatan Terlarut Total yang lebih tinggi tetapi
memiliki umur berbunga hermaprodit dan umur panen yang lebih lama serta
lingkar buah yang lebih kecil dibandingkan dengan hibrida introduksi. Varietas
Cantaloupensis memiliki PTT, diameter batang dan kekerasan kulit buah yang
lebih tinggi tetapi memiliki umur panen yang lebih dalam dan ukuran buah yang
lebih kecil dibandingkan dengan varietas Inodorus.
Dalam penelitian ini diketahui bobot buah berkorelasi positif dengan

lingkar buah, diameter buah, panjang buah dan tebal daging buah. Selain itu
diketahui pula bahwa kadar Padatan Terlarut Total berkorelasi positif dengan
diameter batang namun berkorelasi negatif terhadap panjang buah.

Judul

: EVALUASI KARAKTERISTIK HORTIKULTURA
HIBRIDA MELON (Cucumis melo L.) INTRODUKSI DAN
HASIL RAKITAN PUSAT KAJIAN BUAH-BUAHAN
TROPIKA (PKBT) IPB

Nama

: Isnaini

NRP

: A34402010

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Willy Bayuardi Suwarno, SP., MSi.
NIP. 132 311 731

Dr. Ir. Sobir, MSi.
NIP. 131 841 754

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Supiandi Sabiham, MAgr.
NIP. 130 422 698

Tanggal Lulus : 10 Januari 2007


RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bengkulu pada tanggal 17 Januari 1984 sebagai anak
ketiga

dari empat bersaudara pasangan Bapak Asmawi Bakrie dan Ibu

Asmarawati M.A. Bakrie.
Penulis menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 20 Bengkulu pada
tahun 1990 -1996, dilanjutkan dengan SLTP Negeri 2 Bengkulu (1996-1999) dan
dilanjutkan ke SMU Negeri 2 Bengkulu (1999-2002). Pada tahun 2002 penulis
diterima di Program Studi Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih, Departemen
Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan
Seleksi Masuk IPB (USMI).
Penulis pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Dasar-dasar
Agronomi pada tahun 2005-2006. Pada tahun 2005, penulis menerima
penghargaan sebagai pemenang lomba Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
bidang kewirausahaan oleh SP-4 Departemen Agronomi dan Hortikultura dan
sebagai pemenang harapan lomba pembuatan poster ilmiah pada mata kuliah
Teknik Penulisan Ilmiah Departemen Agronomi dan Hortikultura. Selain itu
penulis juga aktif di organisasi mahasiswa sebagai staf ahli Departemen Pertanian

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian tahun 2004-2005. Penulis
juga aktif sebagai panitia pada berbagai kegiatan di lingkungan departemen,
fakultas maupun lingkungan institusi dan luar institusi.

KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga penelitian dengan judul Evaluasi Karakteristik Hortikultura Hibrida
Melon (Cucumis melo L.) Introduksi dan Hasil Rakitan Pusat Kajian Buah-buahan
Tropika (PKBT) IPB ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun skripsi ini
merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pertanian di Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:
1. Dr. Ir. Sobir, MSi. selaku Pembimbing Akademik sekaligus Pembimbing
Skripsi atas bimbingan dan perhatian selama penulis menempuh pendidikan di
IPB dan selama pelaksanaan serta penulisan skripsi ini.
2. Willy Bayuardi Suwarno, SP., MSi. selaku Pembimbing Skripsi Kedua yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama kegiatan penelitian dan
penulisan skripsi.
3. Dr. Ir. Trikoesoemaningtyas selaku dosen penguji atas saran-saran untuk
perbaikan skripsi ini.

4. Ayah dan ibu, Abang Hen dan Dang Nur, Abang Ijal, Dedek dan my big Farrel
atas curahan kasih dan semangat selama penulis melaksanakan penelitian serta
selalu menghargai semua pilihan Dodo.
5. Dosen-dosen Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih IPB, Guru-guru
SMUN 2 Bengkulu, SLTPN 2 Bengkulu, SDN 20 Bengkulu dan TK Witri I
Bengkulu yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan tiada batas kepada
penulis.
6. Bapak Asman (PT. Bina Inti Nusantara), atas dukungan dana penelitian.
7. Genta (miss you…) dan Fifin atas segala pengertian dan kekonyolan bersama.
Efi, Novy, Pipiet dan Yenny, my best gfs ever! Friendship will never end.
8. Mbak Lasih, Bu Liza, Pak Arif, Mbak Imay, Mas Endang, Pak Ibramsyah,
Hidayat, Khaidir dan Bu Yuyun atas segala masukan, bantuan dan
kebersamaan selama penulis melaksanakan penelitian.
9. N&K, temen seperjuangan. Kita bisa, Ndank!

10. Atin, Emi, Eef dan kak Yiyi, Riku, Andri, Neni, NgII, Yuza, Maya, Mels,
Jajang, Beni, Nono (untuk konsumsi sidangnya) dan seluruh MUTE 39 yang
tidak dapat disebut satu persatu.
11. Gareulis Pondok Mawar Kencana (Febri, Nini, Aan, Uti’, Tiwi, Nisa, Desti,
Leni, Rika) atas kebersamaan hampir empat tahun ini.

12. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebut satu per satu yang banyak
membantu menyelesaikan studi dan penelitian penulis.
Pada akhirnya penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat berguna
bagi semua pihak yang memerlukannya.

Bogor,

Januari 2007

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
PENDAHULUAN
Latar Belakang ..................................................................................... .......1
Tujuan...........................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Melon................................................................................3
Syarat Tumbuh .............................................................................................4
Pengembangan Varietas Melon....................................................................5

Melon Hibrida ..............................................................................................5
Evaluasi dalam Pemuliaan Tanaman ...........................................................6
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat .......................................................................................8
Bahan dan Alat.............................................................................................8
Metode Penelitian ........................................................................................9
Pelaksanaan Penelitian .................................................................................9
Pengamatan ................................................................................................11
Analisis Data ..............................................................................................12
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Umum ...........................................................................................14
Analisis Ragam ..........................................................................................15
Karakter Vegetatif......................................................................................16
Karakter Generatif......................................................................................17
Karakter Kuantitatif Buah ..........................................................................18
Perbandingan Karakter Kuantitatif Antar Grup Varietas...........................22
Karakter Kualitatif .....................................................................................24
Korelasi Antar Peubah Kuantitatif .............................................................26
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ................................................................................................29
Saran...........................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................30
LAMPIRAN..........................................................................................................33

DAFTAR TABEL
Nomor

Halaman
Teks

1. Hibrida Melon yang Dievaluasi .........................................................................8
2. Analisis Ragam untuk Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT).......13
3. Rata-rata Curah Hujan Bulan September 2006 hingga November 2006 .........14
4. Rekapitulasi Nilai Rataan dan Sidik Ragam Delapan Hibrida Melon .............16
5. Nilai Rataan dan Nilai Koefisien Keragaman (KK) Karakter Diameter
Batang Delapan Hibrida Melon ...................................................................... 17
6. Nilai Rataan dan Nilai Koefisien Keragaman (KK) Karakter Generatif
Delapan Hibrida Melon................................................................................... 18
7. Nilai Rataan dan Nilai Koefisien Keragaman (KK) Karakter Panjang
Buah dan Lingkar Buah Delapan Hibrida Melon ........................................... 19
8. Nilai Rataan dan Nilai Koefisien Keragaman (KK) Karakter Diameter
Buah dan Tebal Daging Buah Delapan Hibrida Melon .................................. 20
9. Nilai Rataan dan Nilai Koefisien Keragaman (KK) Karakter Bobot Buah,
Kekerasan Kulit Buah dan PTT Delapan Hibrida Melon ................................22
10. Nilai Rataan Karakter Delapan Hibrida Melon PKBT dan Introduksi ........... 23
11. Nilai Rataan Karakter Delapan Hibrida Melon Varietas Cantaloupensis
dan Varietas Inodorus ..................................................................................... 24
12. Data Kualitatif Daun Delapan Hibrida Melon ................................................24
13. Data Kualitatif Buah Delapan Hibrida Melon .................................................25
14. Data Kualitatif Daging Buah Delapan Hibrida Melon.....................................26
15. Koefisien Korelasi Pearson antar Pasangan Karakter pada Delapan
Hibrida Melon ................................................................................................. 28

DAFTAR GAMBAR

Nomor.

Halaman
Lampiran

1. Fenotipe Buah Hibrida H150 ...........................................................................34
2. Fenotipe Buah Hibrida Ten Me........................................................................35
3. Fenotipe Buah Hibrida Angel ..........................................................................36
4. Fenotipe Buah Hibrida H7 ...............................................................................37
5. Fenotipe Buah Hibrida Honey Globe...............................................................38
6. Fenotipe Buah Hibrida New Charm.................................................................39
7. Fenotipe Buah Hibrida New Century...............................................................40
8. Fenotipe Buah Hibrida Apollo .........................................................................41
9. Fenotipe Daun Hibrida Melon ........................................................................42
10. Buah Melon yang mengalami Pecah Buah ......................................................42
11. Serangan Penyakit ...........................................................................................43
12. Serangan Hama ................................................................................................43

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Melon merupakan buah-buahan semusim yang kini berkembang sebagai
komoditas agribisnis. Melon memiliki nilai ekonomi dan prospek yang cukup
besar dalam pemasarannya namun memerlukan penanganan intensif dalam
budidayanya. Komoditas ini diminati oleh masyarakat banyak dan mempunyai
harga yang relatif tinggi baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Data ekspor
menunjukkan bahwa melon merupakan komoditas penghasil devisa ke-5 dari
kelompok buah-buahan. Dari aspek volume, melon menduduki peringkat ke-6.
Volume ekspor melon Indonesia tahun 2002 mencapai 334.11 ton senilai US $
173852 dengan tujuan Singapura, Malaysia, Jepang, Korea, dan Hongkong
(Departemen Pertanian, 2004).
Pada tahun 2003, luasan pertanaman melon di Indonesia adalah 3329 ha
dengan produksi mencapai 70560 ton (Departemen Pertanian, 2004). Konsumsi
buah melon diperkirakan meningkat, seiring dengan bertambahnya jumlah
penduduk, meningkatnya pendapatan dan perubahan pola makan masyarakat
Indonesia yang semakin membutuhkan buah segar sebagai salah satu menu gizi
sehari-hari. Pada tahun 2005–2008 diperkirakan konsumsi buah melon akan
meningkat mencapai 1.34–1.50 kg/kapita/tahun (Departemen Pertanian, 2004).
Hal ini sangat mendukung pengembangan melon di Indonesia.
Salah satu kendala dalam produksi adalah ketersediaan benih. Hingga saat
ini varietas melon yang beredar di Indonesia harus diimport dari Taiwan, Thailand
dan Jepang. Kontinuitas atau ketersediaan benih tersebut tidak terjamin. Hal ini
menyebabkan upaya memproduksi benih melon dalam negeri menjadi perlu
dilakukan. Varietas yang dihasilkan harus unggul dan benihnya harus berkualitas,
sehingga keberadaannya diharapkan dapat memsubstitusi benih impor.
Varietas unggul dihasilkan melalui suatu program pemuliaan tanaman.
Perakitan varietas hibrida merupakan alternatif yang menjanjikan dalam upaya
menghasilkan benih melon yang unggul. Melon hibrida memiliki keunggulan
dalam hal keseragaman buah yang tinggi baik dalam bentuk maupun mutunya,

2

daya tumbuh yang cepat serta memungkinkan diperoleh kombinasi karakter yang
diinginkan pada satu tanaman.
Pusat Kajian Buah-buahan Tropika (PKBT) IPB telah melakukan
serangkaian program pemuliaan melon. Program ini ditujukan ke arah
pembentukan varietas hibrida. Hingga saat ini PKBT telah berhasil memperoleh
beberapa hibrida yang berpotensi untuk dilepas sebagai varietas baru.
Kegiatan evaluasi merupakan salah satu tahapan dalam program
pemuliaan tanaman yang secara umum bertujuan untuk memperoleh informasi
mengenai genotipe yang ada. Dalam perakitan varietas hibrida, kegiatan evaluasi
pada keturunan (F1) berguna untuk menilai kombinasi persilangan potensial
(heterosis). Hibrida harapan yang dipilih kemudian dievaluasi karakteristiknya
untuk mendapatkan deskripsi mengenai keragaan hibrida yang dipilih baik secara
kualitatif maupun kuantitatif. Hibrida harapan kemudian diuji adaptibilitas serta
stabilitasnya dan perlu diuji banding dengan varietas-varietas hibrida komersial
yang telah beredar dan dikenal di masyarakat. Dengan demikian dapat diketahui
apakah hibrida yang dihasilkan dapat memiliki potensi yang lebih baik dan dapat
bersaing dengan varietas-varietas komersial tersebut.

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik hortikultura
delapan hibrida melon dan mengidentifikasikan adanya hibrida hasil rakitan
PKBT yang lebih potensial dibanding dengan varietas komersial introduksi

3

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Melon
Dari segi ilmu taksonomi tumbuhan, tanaman melon (Cucumis melo L.)
tergolong dalam famili Cucurbitaceae genus Cucumis. Secara umum melon
dikelompokkan ke dalam dua tipe utama, yaitu netted melon (melon berjala) dan
winter melon (melon tidak berjala). Dalam klasifikasi secara botani, melon yang
dibudidayakan terbagi dalam tiga grup varietas, yaitu Cucumis melo var.
Reticulatus (muskmelon), Cucumis melo var. Cantaloupensis (cantaloup) dan
Cucumis melo var. Inodorus. Varietas Reticulatus dan Cantaloupensis merupakan
tipe netted melon, sedangkan varietas Inodorus merupakan tipe winter melon
(Soedarsono, 1989).
Melon merupakan tanaman semusim (annual) dengan batang berbentuk
segilima tumpul, menjalar bercabang banyak, berbulu. Daun melon lebar
bercanggap (berlekuk), bergelombang dan menjari agak pendek. Batang melon
mempunyai alat pemegang (pilin) untuk memanjat (Tingle and Chandler, 2003).
Tanaman melon mempunyai akar tunggang dan akar samping banyak serta agak
dalam. Akar samping berupa serabut yang jumlahnya banyak, kuat, dan panjang
(BPPT, 2005).
Tanaman melon pada umumnya bersifat andromonoecious (memiliki
bunga jantan dan bunga sempurna pada satu tanaman). Bunga jantan muncul
berkelompok pada ketiak daun, sedangkan bunga sempurna muncul pada ruas
pertama dari setiap cabang lateral (Harjadi, 1989). Meskipun menghasilkan bunga
sempurna dengan putik dan benangsari, penyerbukan sendiri (self pollination)
tidak dapat terjadi. Lebah madu dan serangga berperan dalam penyerbukan bunga
karena serbuk sari yang dihasilkan bunga melon terlalu berat untuk diterbangkan
oleh angin. Menurut Delaphane dan Mayer (2000), jumlah, ukuran dan tingkat
kemanisan melon meningkat dengan peningkatan jumlah penyerbukan yang
dilakukan oleh serangga lebah madu.
Semua buah melon berbiji banyak, terkumpul dalam rongga buah yang
diliputi lendir. Lendir tersebut terasa manis, kenyal (keras), dan tidak banyak

4

mengandung air (BPPT, 2005). Buah melon memiliki banyak variasi baik ukuran,
bentuk, warna kulit dan daging serta bobotnya ( Paje dan van der Vossen, 1994).

Syarat Tumbuh
Tanaman melon lebih senang tumbuh di dataran menengah yang suhunya
agak dingin, yakni pada ketinggian tempat antara 300-l000 m dpl (BPPT, 2005).
Di dataran rendah yang elevasinya kurang dari 300 m dpl, buah melon berukuran
lebih kecil dan dagingnya agak kering (kurang berair). Sesuai dengan daerah
asalnya, tanaman melon memerlukan suhu yang sejuk dan kering dengan suhu
optimal 18-28oC (Paje dan van der Vossen, 1994). Tanaman ini lebih senang di
daerah terbuka, tetapi sinar matahari tidak terlalu terik, cukup dengan penyinaran
70% dengan intensitas penyinaran 10-12 jam sehari. Pada tempat yang
kelembapan udaranya rendah (kering) dan ternaungi, pembentukan bunga
sempurna terhambat.
Jenis tanah Andosol atau tanah berpasir baik untuk pengembangan melon.
Pertumbuhan melon akan optimal pada tanah dengan kisaran pH 6-7. Tanaman
melon tidak akan berproduksi optimal apabila diusahakan pada daerah bertanah
masam (pH