2.2.1. Rongga Orbita
Mata terletak dalam tulang orbita Bruce, 2006. Rongga orbita merupakan
suatu rongga yang dibatasi dinding tulang dan berbentuk seperti piramida dengan
puncak menuju kearah foramen optik. Dinding medial rongga orbita kanan berjalan kurang lebih sejajar dengan dinding medial rongga orbita kiri dan
berjarak sekitar 25mm pada orang dewasa. Di bagian belakang dari rongga orbita
terdapat 3 lubang, yaitu :
a. Foramen optik yang merupakan ujung bagian orbita kanal optik memberi jalan kepada saraf optik, arteri oftalmik, dan saraf simpatik.
b. Fisura orbita superior yang dilalui oleh vena oftalmik, saraf-saraf untuk otot-otot mata N III, N IV, dan N VI serta cabang pertama saraf
trigeminal. c. Fisura orbita inferior yang dilalui cabang ke-II N V, saraf maksila serta
arteri infraorbita yang merupakan sensorik untuk daerah kelopak mata bawah, pipi, bibir atas dan gigi bagian atas Ilyas, 2010.
Isi rongga orbita terdiri atas bola mata dengan saraf optik-nya, 6 otot penggerak bola mata, kelenjar air mata, pembuluh darah cabang arteri oftalmik,
saraf cranial III, IV, VI, lemak dan fasia yang merupakan bantalan untuk bola Ilyas, 2010. Volume orbita dewasa kira-kira 30 mL dan bola mata hanya
menempati sekitar seperlima bagian rongga. Lemak dan otot menempati bagian terbesarnya Riordan-Eva, 2010.
2.2.2. Bola mata
Bola mata terdiri atas : 1. Dinding bola mata. Dinding bola mata terdiri atas sklera dan kornea Ilyas,
2010. a. Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat kolagen, kenyal dan tebalnya kira-kira 1mm Ilyas 2010. Sklera terletak di atas substansi dasar dan
dipertahankan oleh fibroblast Bruce, 2006. b. Kornea
Kornea merupakan bagian paling depan dari mata di mana sinar masuk difokuskan ke dalam pupil Ilyas, 2006. Kornea memiliki jaringan yang
jernih dan bening. Kornea tidak mengandung pembuluh darah, jernih dan bening, selain sebagai dinding, juga berfungsi sebagai media penglihatan,
dipersarafi oleh N.V. Batas kornea dan sklera disebut limbus. Tebal kornea 0,6-1,0 mm dan terdiri atas 5 lapisan yaitu :
a Epitel Epitel kornea merupakan lapisan paling luar kornea dan berbentuk
epitel gepeng berlapis tanpa tanduk. Daya regenerasi epitel ini cukup besar sehingga apabila terjadi kerusakan, akan diperbaiki
dalam beberapa hari tanpa membentuk jaringan parut. b Membran bowman
Membran bowman merupakan suatu membran tipis yang homogen terdiri atas susunan serat kolagen yang kuat yang mempertahankan
bentuk kornea. Bila terjadi kerusakan pada membran bowman maka akan berakhir dengan terbentuknya jaringan parut.
c Stroma Merupakan lapisan yang paling tebal dari kornea dan terdiri atas
jaringan kolagen yang tersusun dalam lamel-lamel dan berjalan sejajar dengan permukaan kornea.
d Membran descement Merupakan suatu lapisan tipis yang bersifat kenyal, kuat, tidak
berstruktur dan bening. Lapisan ini merupakan pelindung atau barier infeksi dan masuknya pembuluh darah.
e Endotel Terdiri atas satu lapis sel yang merupakan jaringan terpenting
untuk mempertahankan kejernihan kornea. Endotel tidak mempunyai daya regenerasi sehingga bila terjadi kerusakan,
endotel tidak akan normal lagi. Endotel dapat rusak atau terganggu fungsinya akibat trauma bedah dan penyakit intraokular. Usia
lanjut akan mengakibatkan jumlah endotel berkurang Ilyas, 2010.
Fungsi kornea adalah: a. Merefraksikan cahaya dan bersama dengan lensa memfokuskan cahaya
ke retina. b. Melindungi struktur mata internal Bruce, 2006.
2. Isi bola mata terdiri atas lensa, uvea, badan kaca dan retina Ilyas, 2010. a. Lensa
Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular, tak berwarna, dan hampir transparan sempurna. Tebalnya sekitar 4 mm dan diameternya 9
mm. Lensa tergantung pada zonula di belakang iris; zonula menghubungkannya dengan korpus siliar Riordan-Eva, 2010. Lensa
merupakan salah satu elemen yang penting pada mata Bruce, 2006. Lensa pada orang dewasa terdiri atas bagian inti nukleus dan bagian tepi
korteks. Dengan bertambahnya umur, nukleus makin membesar sedang korteks makin menipis, sehingga akhirnya seluruh lensa mempunyai
konsistensi nukleus. Fungsi lensa adalah untuk membiaskan cahaya, sehingga difokuskan pada retina. Peningkatan kekuatan pembiasan lensa
disebut akomodasi Mailangkay, 2010.
b. Uvea Uvea merupakan jaringan lunak, terdiri atas 3 bagian, yaitu iris, badan
siliar, dan koroid. a Iris
Iris merupakan membran yang berwarna, berbentuk sirkular yang di tengahnya terdapat lubang yang dinamakan pupil Mailangkay,
2010. Pupil yang berwarna hitam pekat pada sentral iris mengatur jumlah sinar masuk ke dalam bola mata.
Seperti diafragma kamera ukuran pupil dapat mengatur refleks mengecil atau membesarkan untuk jumlah masuknya sinar atau
bayangan. Pengaturan jumlah sinar masuk ke dalam pupil diatur secara refleks.
Pada tepi pupil terdapat m. sfingter pupil yang bila berkontraksi akan mengakibatkan mengecilnya pupil miosis – konstriksi.
Miosis terjadi bila kita melihat dekat atau merasa silau dan pada saat berakomodasi Ilyas, 2006.
Secara radier atau jari-jari roda terdapat m. dilatators pupil yang bila berkontraksi akan mengakibatkan membesarnya pupil
midriasis. Midriasis akan terjadi bila kita berada ditempat gelap atau pada waktu melihat jauh Ilyas, 2006.
b Badan Siliar Badan siliar merupakan bagian khusus uvea yang memegang
peranan untuk akomodasi dan menghasilkan cairan air mata Ilyas, 2006. Badan siliar dimulai dari pangkal iris ke belakang sampai
koroid terdiri atas otot-otot siliar dan prosesus siliaris. Otot-otot siliar berfungsi untuk akomodasi; jika otot-otot ini berkontraksi ia
menarik prosesus siliar dan koroid ke depan dan ke dalam, mengendorkan zonula Zinn sehingga lensa menjadi lebih cembung.
Fungsi prosesus siliar adalah memproduksi cairan mata – Humor Akuos Mailangkay, 2010.
c Koroid Koroid adalah suatu segmen posterior uvea yang berwarna coklat
tua, yang terletak diantara sklera dan retina. Koroid kaya pembuluh darah dan berfungsi terutama member nutrisi kepada retina bagian
luar Mailangkay, 2010.
c. Badan kaca Mengisi sebagian besar bola mata di belakang lensa, tidak berwarna,
bening dan konsistensinya lunak. Bagian luar merupakan lapisan tipis membran hialoid. Badan kaca di tengah-tengah ditembus oleh suatu
saluran yang berjalan dari papil saraf optik ke arah kapsul belakang lensa yang disebut saluran hialoid yang dalam kehidupan fetal berisi arteri
hialoid. Struktur badan kaca tidak mempunyai pembuluh darah dan
menerima nutrisinya dari jaringan sekitarnya: koroid, badan siliar dan retina Mailangkay, 2010.
d. Retina Retina adalah suatu membran tipis dan bening, terdiri atas penyebaran
serabut-serabut saraf optik letaknya antara badan kaca dan koroid. Di bagian retina yang letaknya sesuai dengan sumbu penglihatan terdapat
makula lutea bintik kuning kira-kira berdiameter 1-2 mm yang berperan penting untuk tajam penglihatan. Di tengah makula lutea terdapat bercak
mengkilat yang merupakan refleks fovea Mailangkay, 2010. Retina akan meneruskan rangsangan yang diterimanya berupa bayangan benda sebagai
rangsangan elektrik ke otak sebagai bayangan yang dikenal Ilyas, 2006. Retina mempunyai ketebalan sekitar 1mm terdiri atas 10 lapisan. Sel
batang lebih banyak dibanding sel kerucut, kecuali di daerah makula, dimana sel kerucut lebih banyak. Daerah papil saraf optik terutama terdiri
atas serabut saraf optik dan tidak mempunyai daya penglihatan bintik buta Mailangkay, 2010.
2.2.3. Adneksa