STRATEGI PARTAI HATI NURANI RAKYAT (HANURA) DALAM PEMENANGAN PEMILU 2009 (Studi di DPC Partai HANURA Kabupaten Nganjuk)

STRATEGI PARTAI HATI NURANI RAKYAT (HANURA) DALAM
PEMENANGAN PEMILU 2009 (Studi di DPC Partai HANURA Kabupaten
Nganjuk)
Oleh: RISKA ESTIKOWATI ( 04230052 )
goverment science
Dibuat: 2009-04-20 , dengan 3 file(s).

Keywords: Strategi HANURA Kab. Nganjuk, Pemenangan Pemilu
ABTRAKSI
Dalam rangka pelaksanaaan pemilu 2009 mendatang sebuah partai baru
yaitu HANURA akan ikut berpartisipasi dalam pemilu tersebut. Pendirian partai
tersebut dilatarbelakangi oleh kegagalan demokrasi dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap
partai-partai politik yang kini sudah ada. Pendirian cabangcabang HANURA sudah mencapai
hampir di seluruh pelosok tanah air dan salah saru cabang tersebut adalah HANURA di Kab.
Nganjuk yang telah lolos ferivikasi dan telah resmi menjadi partai peserta pemilu tahun 2009.
Menyikapi hal ini maka diperlukan strategi untuk memenangkan pemilu 2009. Adapun jenis
penelitian ini adalah deskriptif. Lokasi penelitian adalah di kantor Sekretariat HANURA Kab.
Nganjuk. Dengan subyek penelitiannya adalah
Ketua HANURA Kab. Nganjuk, Wakil Ketua HANURA Kab. Nganjuk dan Ketua
BAPPILU (Badan Pemenangan pemilu) HANURA Kab. Nganjuk Teknik
pengumpulan data menggunakan survei, wawancara, dan dokumentasi. Teknik

analisa data yang digunakan adalah kualitatif.
Dari hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa untuk memenangkan pemilu
2009 HANURA Kab. Nganjuk membuat sebuah grand strategy, dimana dalam
grand strategy tersebut terdapat beberapa modal awal partai yaitu ketua umum,
nama partai, figur panutan, visi & misi, AD/AR, program umum, jaringan
organisasi, anggota/kader, dan dukungan logistik manajemen. Dalam grand
strategy tersebut berisikan tahap-tahap pelaksanaan strategi yang didukung oleh
adanya strategi internal dan eksternal.
Strategi internal dalam pemenangan pemilu dilakukan untuk penguatan
pondasi partai itu sendiri dinama pengutan pondasi ini dilakukan melalui beberapa
tahapan yaitu rekrutmen anggota, rekruitmen dilakukan dengan pembuatan tim
yang terdiri dari anggota partai dan tokoh masyarakat setempat. Kemudian
penerbitan KTA, penerbitan KTA ini ditujukan agar anggota tersebut
mendapatkan pengakuan bahwa dia adalah anggota HANURA, dengan demikian
anggota tersebut mempunyai keterikatan dengan HANURA Kab. Nganjuk dan
mempunyai loyalitas terhadap HANURA Kab. Nganjuk. Yang termasuk dalam
strategi internal salah satunya adalah kaderisasi, dimaka di dalam HANURA Kab.
Nganjuk terdapat empat tingkatan kader yaitu kader pratama, kader muda, kader
madya dan kader utama, dimana setiap kader tersebut telah melalui proses
perkaderan sesuai dengan tingkatan masing-masing.

Selain itu HANURA Kab. Nganjuk juga mengadakan penyeleksian caleg
yang akan maju dalam pemilu legislatif dimana penyeleksian tersebut dilakukan
dengan berdasarkan pada parameter yaitu: jabatan di kepengurusan partai, tingkat
pendidikan umum, tingkat pendidikan dan pelatihan partai, kontribusi kinerja

selaku pejabat fungsional partai, kontribusi jaringan/popularitas, kontribusi
intelektual/ide bagi kemajuan partai dan masyarakat, kontribusi logistik untuk
membesarkan partai, ketidaktercelaan di tengah-tengah masyarakat, penguasaan
situasi dan kondisi daerah pemilihan, kemampuan memimpin dan bekerja sama
dan untuk menjadi caleg dari partai HANURA Kab. Nganjuk calon tersebut harus
menjadi angora HANURA Kab. Nganjuk terlebih dahulu.
HANURA Kab. Nganjuk juga meminimalisir konflik yang kemungkina
akan terjadi nantinya, meskipun di HANURA Kab. Nganjuk sendiri tidak terdapat
manajemen konflik secara terstruktur. Selain itu HANURA Kab. Nganjuk juga
menetukan target dalam pemilihan umum nantinyahal ini dilakukan untuk
menetukan taktik HANURA dalam pemenangan pemilu.
Sedangkan strategi eksternal HANURA Kab. Nganjuk dalam pemenangan
pemilu adalah mengadakan sosialisasi visi, misi dan program kepada masyarakat.
Sosialisasi ini dilakukakan dengan beberapa metode, yaitu dengan emtode tatap
muka, periklanan, publikasi, dan pendirian pos wiranto. Dalam sosialisasi tersebut

juga disisipi dengan pendidikan politik tetapi pemberian pedidikan politik ini
lebih ditekankan melalui metode tatap muka.
HANURA Kab. Nganjuk juga melakukan kampanye sebagai usaha
untuk memenangkan pemilu 2009 mendatang, isu yang diangkan dalam
kampanye adalah mengenai kemiskinan, penganguran dan pendidikan. Hal ini
dilatarbelakani oleh semakin hari semakin tinggi tingkat kemiskinan dan
penganggurna dan penyumbang terbesar dalam hal ini adalah rendahnya tingkat
pendidikan serta mahalnya biaya pendidikan.
Semua strategi yang dilakukan oleh HANURA Kab. Nganjuk semata-mata hanya bertujuan
untuk menumbuhkan citra positif dalam masyarakat, setelah penumbuhan citra positif tersebut
diharapkan HANURA Kab. Nganjuk mendapatkan dukungan mayoritas dari masyarakat dan
memenangkan pemilu. Dengan pelaksanaan semua strategi tersebut diharapkan HANURA Kab.
Nganjuk
dapat memenangkan pemilu 2009
ABSTRAC
In General Election 2009 participation, a new party, HANURA will
participate. The party declaration was based on the democracy failure and people
un-trust to the existing political party. HANURA branches has reached all over
the country and one of them is HANURA Nganjuk Residence which passed the
verification and legal to be one of the party in General Election 2009. Related

with this, there needed a strategy to win General Election 2009.
The research was descriptive. The location was on HANURA Nganjuk
Residence secretary office, with the subject was the leader of HANURA Nganjuk
Residence, vice-leader of HANURA Nganjuk Residence, and the chief of General
Election Winning Department (BAPPILU – Badan Pemenangan Pemilu)
HANURA Nganjuk Residence. Data collection technique used survey, interview,
and documentation. The technique used was qualitative.
From the research, here could be explained that to win General Election
2009, HANURA Nganjuk Residence made a grand strategy, where in the grand
strategy, there were several early capital of the party, they were leader, party

name, image figure, vision, and mission, basic budget, general program,
organization network, cadre, and management logistic support. In the grand
strategy, there was several phase of the strategy supported by internal and external
strategy.
Internal strategy in winning the election was done to strengthen the party
itself, where this foundation strengthen effort was done by several phases. One of
them was member recruitment. Recruitment was done by several phases. The first
was member recruitment, recruitment was done by team made which consisted of
party member and local people figure. Then member cart publishing. The member

card aimed to make confession that the person was a member of HANURA. The
person would have connection with HANURA Nganjuk Residence and loyalty to
HANURA NGanjuk residence. What included to internal strategy was cadre
making, where in HANURA Nganjuk there were four level. They were first cadre,
youth cadre, mid-cadre, and main cadre, in every level they were through the
cadre process.
Beside, HANURA Nganjuk Residence also doing legislative candidate who
would be entered the legislative general election. The selection was done
according to parameters: position in party, educational level, educational and
training from the party, work contribution as functional officer, network
contribution / popularity, intellectual contribution for party and society, logistic
contribution to strengthen the party, cleanness in society, situation and condition
of the region mastering, ability to lead and cooperation and to become legislative
candidate from HANURA Nganjuk Residence, the candidate should become
HANURA member first.
HANURA Nganjuk Residence also minimized the conflict, though in
HANURA itself there was no structured conflict management. HANURA
Nganjuk Residencealso stated target in this general election to support HANURA
tactics in general election winning.
External strategy of HANURA Nganjuk Residence in winning election

were by socialization, vision, mission, and program to the society. The
socialization was done through several method. By direct face to face,
commercial, publication, and Wiranto Post built. In the socialization, there also
political education from face to face event.
HANURA Nganjuk Residence also did campaign to win General Election
2009. The issue stated were poverty, jobless, and education. It based on the more
higher poverty and jobless which caused by the low and expensive education.
All strategy which was done by HANURA Nganjuk Residence aimed to
create positive image in society. After the positive image grew, there hoped that
HANURA Nganjuk Residence would get majority support from society and
winning the general election 2009.