GEMA HANURA SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN POLITIK : Studi Kasus DPD Partai Hanura Jawa Barat.

(1)

GEMA HANURA SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN POLITIK ( Studi Kasus DPD Partai Hanura Jawa Barat )

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh:

DAFIN NURMAWAN NIM. 0806982

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

GEMA HANURA SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN POLITIK (Studi Kasus DPD Partai Hanura Jawa Barat)

Oleh Dafin Nurmawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Dafin Nurmawan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

GEMA HANURA SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN POLITIK ( Studi Kasus DPD Partai Hanura Jawa Barat )

disusun oleh: DAFIN NURMAWAN

NIM. 0806982 Pembimbing I

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si NIP. 19700814 199402 1 001

Pembimbing II

Syaifullah, S.Pd., M.Si NIP. 19721112 199903 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP. 19630820 198803 1 001


(4)

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Dafin Nurmawan, (0806982): GEMA HANURA SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN POLITIK (Studi Kasus DPD Partai Hanura Jawa Barat)

Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) adalah salah satu partai politik yang berkembang di Indonesia. Partai HANURA tergolong partai baru di Indonesia yang didirikan pada tahun 2006.

Berbicara masalah pendidikan politik, Partai HANURA memiliki materi tersendiri dan kegiatan-kegiatan untuk mendukung penyampaian materi dalam pelaksanaan pendidikan politik. Partai HANURA memiliki organisasi sayap sebagai media tersendiri untuk melaksanakan pendidikan politik. Organisasi sayap Partai HANURA memiliki peran sebagai media dalam hal pelaksanaan pendidikan politik.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk mengetahui pendidikan politik yang dilaksanakan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara secara mendalam, observasi, studi dokumentasi dan catatan lapangan.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan secara umum bahwa : 1) Materi yang digunakan oleh Partai HANURA dalam pelaksanaan pendidikan politik menekankan kepada falsafah dan dasar-dasar perjuangan partai. 2) Penggunaan metode dalam pendidikan politik ke kader dan masyarakat dibedakan oleh Partai HANURA yaitu dengan meotde struktur kepada kader dan metode kultur kepada masyarakat. 3) Partai HANURA memaksimalkan organisasi sayap untuk membantu pelaksanaan pendidikan politik untuk mencakup ruang yang terbatas. 4) Pendidikan politik yang dilakukan oleh Partai HANURA kepada kader mempertegas eksistensi partai sebagai partai kader. Kader-kader diberi


(5)

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemahaman politik untuk dapat menjadikan kader yang memimiliki kesadaran tingggi dalam berpolitik serta loyal terhadap partai dibuktikan dengan mendukung segala bentuk perjuangan yang dilakukan Partai HANURA.

ABSTRACT

Dafin Nurmawan, (0806982): GEMA HANURA SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN POLITIK (Studi Kasus DPD Partai Hanura Jawa Barat)

Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) is one of the growing political party in Indonesia. Party HANURA relatively new party in Indonesia, which was established in 2006.

Talking about political education, HANURA party has its own materials and activities to support the delivery of content in the implementation of political education. HANURA party has its own wing of the organization as a medium for carrying out political education. HANURA Party wing organizations have a role as a medium of political education in terms of implementation.

This study used a qualitative approach with a case study method to determine the political education conducted. Data collection techniques are performed in-depth interviews, observation, field study documentation and records.

Based on the results of research in the field in general that: 1) The material used in the implementation of the Party's political education HANURA emphasize the philosophy and foundations of the party struggle. 2) The use of the method in the political education of party members and the community is distinguished by


(6)

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

the meotde HANURA Party cadres structure and methods of culture to the community. 3) Maximize HANURA Party wing organizations to assist in the implementation of political education to include a limited space. 4) political education conducted by the party cadres HANURA to confirm the existence of the party as a party cadre. Cadres were given understanding to be able to make political cadres memimiliki tingggi consciousness in politics and proved loyal to the party with the support of all forms of struggle of the Party HANURA.


(7)

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN PENULIS ... i

LEMBAR HAK CIPTA ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ……..………... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ………... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 6

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan tentang Partai Politik ... 9

1. Pengertian Partai Politik ... 9

2. Teori Asal-Usul Partai Politik ... 13

3. Tujuan Dan Fungsi Partai Politik ... 16

4. Sistem Kepartaian Dan Tipologi Partai Politik ... 21

5. Klasifikasi Partai Politik ... 25

6. Gaya Kepemimpinan Partai Politik ... 30

7. Partai Politik Dalam Negara Demokratis ... 31

8. Partai Politik Di Indonesia ... 32

B. Tinjauan Pendidikan Politik ... 33

1. Pengertian Pendidikan Politik ... 33

2. Fungsi Pendidikan Politik ... 39

3. Tujuan Pendidikan Politik ... 41

4. Bentuk-Bentuk Pendidikan Politik ... 45

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 52

1. Penelitian Kualitatif ... 52

2. Metode Penelitian ... 54

B. Teknik Pengumpulan Data ... 55

1. Jenis Data ... 55

2. Teknik Pengumpilan Data ... 55

C. Tahap-Tahap Penelitian ... 59

1. Persiapan Penelitian ... 59

2. Pelaksanaan Penelitian ... 59

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 60

1. Reduksi Data ... 62

2. Display Data ... 63


(8)

x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 64

1. Sejarah Berdirinya Partai HANURA ... 64

2. Visi Dan Misi Partai HANURA ………... 67

3. Kebijakan Partai HANURA …... 69

4. Program Kerja Dan Kegiatan Partai HANURA …………... 71

5. Falsafah Dasar Perjuangan Partai HANURA ... 73

6. Partai HANURA DPD Jawa Barat ... 75

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 76

1. Deskripsi Hasil Wawancara ... 76

2. Deskripsi Hasil Observasi ... 92

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 95

1. Materi Dan Kegiatan Pendidikan Politik Partai HANURA ... 96

2. Pendekatan, Metode Dan Evaluasi Pendidikan Politik Partai HANURA ... 114

3. Hambatan Dalam Pelaksanaan Pendidikan Politik Partai HANURA ... 129

4. Upaya-Upaya Dakam Menghadapi Hambatan Pendidikan Politik Oleh Partai HANURA ... 135

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 142

B. Saran ... 143

DAFTAR PUSTAKA ……… 145 LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT PENULIS

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik


(9)

(10)

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap partai politik membutuhkan kader-kader yang berkualitas. Begitupun dengan Partai HANURA. Karena dengan adanya kader yang berkualitas bisa mengukur eksistensi partai politik dalam persaingan perebutan kekuasaan. Karena bisa di bilang partai politik adalah alat perebut kekuasaan yang sah. Pendidikan politik harus diberikan oleh partai politik kepada kader-kader partai politk tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Budiardjo (2008: 397) bahwa partai politik merupakan sarana bagi warga negara untuk turut serta atau berpartisipasi dalam proses pengelolaan negara.

Partai HANURA merupakan partai politik baru pada pemilu 2009. Pada pemilu pertamanya, khususnya daerah pemilihan Jawa Barat Partai HANURA mendapatkan perolehan suara sebanyak 624.725 suara. Dengan perolehan suara yang didapat menempatkan Partai HANURA di urutan 8 (delapan) daerah pemilihan Jawa Barat. Dari sumber yang didapat (www.kpujabar.com) jumlah suara ini adalah dari perhitungan keseluruhan daerah pemilihan Jawa Barat.

Pendidikan politik di Partai HANURA saat ini sudah berlangsung. Salah satu pendidikan politik yang sedang berlangsung adalah kaderisasi. Kaderisasi adalah salah satu kegiatan pendidikan politik di mana partai politik sebagai media pendidikan politik. Selain kaderisasi masih banyak


(11)

2

[Type text]

juga pendidikan politik yang dilakukan partai politik seperti diadakannya penyuluhan ataupun seminar.

Partai HANURA telah melakukan berbagai upaya dalam melakukan rekrutmen. Meskipun dikenal dengan banyaknya mantan petinggi militer di Partai HANURA akan tetapi mereka sudah pensiun, dan telah menjadi warga masyarakat biasa, di mana hak-hak politiknya sama dengan warga yang lain. Upaya lain yang dilakukan Partai HANURA adalah Partai


(12)

3

[Type text]

HANURA tidak mengenal dikotomi sipil-militer dan pengelompokan unsur-unsur kekuatan politik aliran, karena itu hanya akan melemahkan keberadaan kita sebagai bangsa.

Pendidikan politik yang dilakukan oleh partai politik bertujauan untuk membentuk kader partai yang berkualitas. Namun pendidikan politik oleh partai politik tidak hanya diberikan kepada kader, masyarakat pun kini perlu mendapatkan pendidikan politik oleh partai politik untuk mensosialisasikan keberadaan partai untuk bertarung di pemilu. Sejauh ini pendidikan politik masih memfokuskan kepada kader dengan tujuan untuk membentuk kader yang berkualitas untuk mendukung perjuangan partai.

Para pemuda pun menjadi sasaran Partai HANURA untuk menciptakan kader yang berkualitas. Partai HANURA sebagai wadah perjuangan yang bercita-cita mewujudkan kemandirian bangsa dan kesejahteraan rakyat, menyadari arti pentingnya keberadaan pemuda dalam mendukung terwujudnya cita-cita tersebut secara nyata di masyarakat, untuk itu di perlukan adanya organisasi Kepemudaan Partai sebagai wadah perjuangan yang dapat mengakomodir seluruh elemen pemuda di masyarakat sebagai basis utama pendukung partai.

Atas dasar itulah maka Partai HANURA mendirikan Gerakan Muda Hati Nurani Rakyat (GEMA HANURA). Selain sebagai wadah pemuda partai yang menitikberatkan pada penggalangan pemuda dan pemilih pemula yang menjadi kader Partai HANURA, GEMA HANURA juga merupakan media resonansi partai kepada masyarakat dalam wujud karya bakti pemuda, serta menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang mencerminkan Pancaran Sanubari Rakyat.

Berdasarkan observasi awal penulis diketahui bahwa orientasi kegiatan GEMA HANURA didasarkan pada 2 (dua) aspek, pertama aspek kegiatan dibidang kepemudaan partai yang meliputi : Organisasi, Kaderisasi, Penggalangan Massa dan Pemilih Pemula (Galihmula) dan yang kedua meliputi kegiatan yang menyentuh langsung pokok permasalahan di masyarakat, antara lain bidang Pendidikan Politik,


(13)

4

[Type text]

Ekonomi Kerakyatan, Kesejahteraan Sosial, Hukum, Advokasi, Pemberdayaan Perempuan, Pendidikan dan Seni Budaya serta Olah raga yang di harapkan dapat bersinergi dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tujuan berdirinya Partai HANURA.

Sebagai organisasi sayap Partai HANURA, GEMA HANURA dituntut untuk selalu melaksanakan kegiatan dibidang kepemudaan partai atau kegiatan yang menyentuh langsung pokok permasalahan di masyarakat. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak lain untuk memberikan pendidikan politik melalui media Partai Politik. Akan tetapi kegiatan-kegiatan yang terlihat mudah dan rutin dilaksanakan sering sekali mendapat kendala. Misalnya pada saat melaksanakan kegiatan di bidang kepemudaan baik dalam hal organisasi maupun kaderisasi sering kali mendapat kendala. Kendala atau masalah yang sering terjadi biasanya para generasi muda terjebak dalam sikap pragmatis dengan cara berpikir selalu instan yang dimiliki oleh para pemuda.

GEMA HANURA tentunya sangat peduli dalam memberikan pendidikan politik kepada generasi muda. Dalam hal ini GEMA HANURA tidak henti-hentinya memberikan perbaikan kepada para pemuda dengan memberikan pendidikan politik yang tidak menyimpang dari ideologi bangsa. Hal yang sangat sederhana biasanya GEMA HANURA dalam melaksanakan kegiatan dibidang kepemudaan selalu memberikan motivasi supaya para pemuda bisa berpikir kreatif dan inovatif dalam berkarya akan mewujudkan kemandirian hidup dan bisa menjauhkan dari langkah yang pragmatis.

Sejauh ini peran partai politik sebagai media pendidikan politik berlangsung dengan baik dan secara terus menerus. Berdasarkan peneliti terdahulu, ditemukan berbagai macam pendidikan politik yang dilakukan oleh partai politik. Salah satunya partai poltik melakukan pendidikan politik melalui media halaqoh (Iqbal, 2011) bahwa kontribusi halaqoh memiliki pengaruh dalam meningkatkan efektifitas rekrutmen kader partai politik. Halaqoh merupakan media yang efektif sebagai sarana dakwah


(14)

5

[Type text]

Islamiyah untuk menanamkan nilai-nilai islam dalam semua aspek kehidupan termasuk juga ranah politik untuk mensejahterakan ummat.

Selain dengan halaqoh, pendidikan politik dilakukan juga melalui berbagai mekanisme rekrutmen yang ada di partai politik. Hal ini berdasarkan hasil peneliti terdahulu yang ditemukan bahwa pendidikan politik juga diberikan pada saat rekrutmen yang dilakukan partai politik tersebut. Pendidikan politik yang dilakukan biasanya dengan melakukan diskusi yang bertujuan memberikan motivasi dan masukan kepada pemimpin terpilih (Anneu, 2011).

Pendidikan politik memang tidak hanya dilakukan oleh partai semata, akan tetapi partai politik merupakan ujung tombak bagi keberlangsungan pendidikan politik di masyarakat. Makna yang terkandung dalam pendidikan politik yakni menciptakan warga negara yang melek politik. Hal ini didasari oleh pandangan Kantraprawira (1988:54) bahwa

“pendidikan politik sebagai salah satu fungsi struktur politik dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan politik rakyat agar mereka dapat berpartisipasi secara nasional dalam sistem politiknya”.

Pelaksanaan pendidikan politik pada dasarnya harus memperhatikan nilai-nilai dan kultur yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Partai politik harus mampu membaca nilai-nilai ini dalam menentukan pendidikan politik yang akan diberikan kepada masyarakat. Pendidikan politik harus didasarkan pula pada tujuan partai tersebut sehingga tidak melenceng dari cita-cita yang ingin diwujudkan. Sebagai upaya dalam pembangunan demokrasi di Indonesia, partai politik harus memberikan pendidikan politik yang sesuai dengan kebutuhan warga masyarakat.

Pendidikan politik yang dimiliki setiap partai politik tentunya akan mempengaruhi kualitas partai politik tersebut, begitupun dengan Partai HANURA. Partai HANURA akan menjadi kekuatan politik yang sangat menakutkan apabila memiliki kader-kader yang berkualitas. Namun, hal itu tidak lepas bagaimana pendidikan politik yang diberikan kepada setiap kader Partai HANURA. Maka judul skripsi ini adalah “GEMA HANURA


(15)

6

[Type text]

SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN POLITIK (STUDI KASUS TERHADAP DPD PARTAI HANURA JAWA BARAT)”.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Masalah pokok dari penelitian yang akan dilaksanakan adalah partai politik sebagai media pendidikan politik yang baik dan bisa membentuk kader-kader yang berkualitas.

Agar masalah pokok itu bisa dirumuskan dengan sistematis, maka penulis merumuskan sub permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana bentuk materi dan kegiatan pendidikan politik yang dilakukan oleh Partai HANURA terhadap kadernya ?

2. Bagaimana proses pendekatan, metode dan evaluasi pendidikan politik yang dilakukan Partai HANURA ?

3. Apa hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Partai HANURA dalam memberikan pendidikan politik terhadap kadernya ?

4. Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan oleh Partai HANURA untuk mengatasi hambatan dalam memberikan pendidikan politik terhadap kadernya ?

C. Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendidikan politik seperti apa yang diberikan partai politik sebagai media pendidikan politik terhadap kadernya.

b. Tujuan Khusus

1. Mengetahui bentuk materi dan kegiatan pendidikan politik di Partai HANURA terhadap kadernya.

2. Mengetahui proses pendekatan, metode dan evaluasi pendidikan politik Partai HANURA.

3. Mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi Partai HANURA dalam memberikan pendidikan politik.


(16)

7

[Type text]

4. Mengetahui upaya-upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi Partai HANURA dalam memberikan pendidikan politik.

D. Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis

Secara teoritis penelitian ini berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pendidikan politik sebagai bagian dari kajian Pendidikan Kewarganegaraan supaya terbentuk warga negara yang sadar akan perananannya sebagai insan politik dan dapat berperan aktif dalam berbagai kehidupan politik.

2. Secara praktis

a. Bagi Partai HANURA diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam proses rekrutmen kader ke depan.

b. Bagi para kader HANURA diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai kaderisasi yang dilakukan oleh Partai HANURA.

c. Bagi masyarakat diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat apabila akan bergabung menjadi anggota partai politik dan bisa memilih yang mana pendidikan politik yang baik yang diberikan oleh partai politik.

E. Lokasi dan Subjek Penelitian a. Lokasi Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini penulis mengambil lokasi di kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Hanura Jawa Barat.

b. Subjek Penelitian

Subjek penelitan yang menjadi sampel penelitiannya seperti yang dikemukakan oleh Nasution (1996:32) bahwa:

Dalam penelitian kualitatif yang dijadikan sampel hanyalah sumber yang dapat memberikan informasi. Sampel dapat berupa hal, peristiwa, manusia, situasi yang diobservasi. Sering sampel dipilih


(17)

8

[Type text]

secara “purposive” bertalian dengan purpose atau tujuan tertentu.

Sering pula responden diminta untuk menunjuk orang lain yang dapat memberikan informasi, kemudian responden ini diminta pula menunjuk orang lain dan seterusnya. Cara ini lazim disebut

snowball sampling yang dilakukan secara serial atau berurutan.

Berdasarkan pengertian diatas subjek penelitian kualitatif adalah pihak-pihak yang menjadi sasaran penelitian atau sumber yang dapat memberikan informasi dipilih secara purposive bertalian dengan tujuan tertentu. Subyek dalam penelitian ini adalah pengurus Dewan Pimpinan Daerah Partai Hanura Jawa Barat.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab skripsi mulai dari bab satu hingga bab terakhir. Skripsi ini terdiri atas lima bab yang secara garis besar bisa dilihat di bawah ini :

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian

E. Lokasi dan Subjek Penelitian F. Struktur Organisasi Skripsi BAB II Tinjauan Pustaka

A. Tinjauan Tentang Partai Politik B. Tinjauan Tentang Pendidikan Politik BAB III Metode Penelitian

A. Metode Penelitian

B. Teknik Pengumpulan Data C. Tahap-Tahap Penelitian


(18)

9

[Type text]

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Gambaran Umum Objek Penelitian B. Deskripsi Hasil Penelitian

C. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V Penutup

A. Kesimpulan B. Saran


(19)

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian 1. Penelitian Kualitatif

Pada tahap ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif sebagai pendekatan penelitian. Pemilihan pendekatan kualitatif oleh peniliti karena peneliti ingin mengetahui lebih detail tentang proses pelaksanaan pendidikan politik di partai HANURA.

Selanjutnya Menurut Sugiyono (2010: 9) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai berikut:

Penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen), di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari generalisasi.

Lain halnya menurut Danial dan Nanan (2009: 60) mengemukakan pendekatan kualitatif bahwa :

Pendekatan kualitatif berdasarkan penomenologis menuntut pendekatan yang holistik, artinya menyeluruh, mendudukkan suatu kajian dalam suatu konstruksi ganda. Melihat suatu objek dalam

suatu konteks „natural‟ alamiah apa adanya bukan parsial.

Menurut Subana (2009:17), penlitian kualitatif adalah penelitian yang perlu dilakukan sesuai suatu masalah diteliti secara kuantitatif, tetapi belum diungkapkan penyelesaiannya.


(20)

53

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif dalam penelitian ini dipilih karena dua alasan. Pertama, permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini membutuhkan sejumlah data lapangan yang sifatnya aktual dan konstektual. Kedua, pemilihan ini didasarkan pada keterkaitan masalah yang dikaji dengan sejumlah data primer dari subjek penelitian yang tidak dapat dipisahkan dari latar belakang alamiahnya. Di samping itu, metode kualitatif mempunyai adaptabilitas yang tinggi, sehingga meungkinkan penulis untuk senantiasa menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah-ubah yang dihadapi dalam penelitian ini.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut Arikunto (1980: 215) sebagai berikut :

Ditinjau dari lingkup wilayahnya, maka penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subjek yang sempit, tetapi ditinjau dari sifat penelitian, penelitian kasus lebih mendalam dan membicarakan kemungkinan untuk memecahkan masalah yang aktual dengan mengumpulkan data, menyusun dan mengaflikasikannya dan menginterprestasikannya.

Dengan menggunakan desain ini diharapkan peneliti dapat memperoleh informasi yang mendalam tentang pendidikan politik, penelitian yang dilakukan secara komperhensif menggunakan fakta-fakta, sehingga untuk bisa mengungkap fakta-fakta tentang pendidikan politik, penulis tidak hanya melakukan wawancara dengan bertatap muka dengan subjek penelitian, namun juga mempelajari latar belakang dari objek penelitian.


(21)

54

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, penulis merupakan instrument penting yang berusaha mengungkapkan data secara mendalam dengan dibantu oleh beberapa teknik pengumpulan data lainnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Lincoln dan Guba (Sugiyono, 2008: 306) bahwa :

The instrumen of choice in naturalistic inquiry is the human. We shall see that other of instrumentation may be used in later phases of the inquiry, but the human is the initial and continuing mainstay. But if the human instrumen has been used extensively in earlier stages of inquiry, so that an instrument can be constructed that is grounded in the data that the human instrument product

Selanjutnya Nasution (Sugiyono, 2008: 306) menyatakan :

Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatu belum mempunya bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, fojus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan...

Selain itu, penelitian ini lebih banyak menggunakan pendekatan antar personal, artinya selama proses penelitian penulis akan lebih banyak mengadakan kontak atau berhubungan dengan orang-orang di lingkungan lokasi penelitian, dengan demikian diharapkan peneliti dapat lebih leluasa mencari informasi dan mendapatkan data yang lebih terperinci tentang berbagai hal yang diperlukan untuk kepentingan penelitian. Selain itu juga berusaha mendapatkan pandangan dari orang di luar sistem dari subjek penelitian, atau dari pengamatan, untuk menjaga subjekfitas hasil penelitian.


(22)

55

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Arikunto (2006:160) bahwa metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Mengenai metode penelitian, peneliti menggunakan metode studi kasus. Menurut Danial (2009: 63) mengenai metode studi kasus adalah sebagai berikut:

Metode studi kasus adalah metode yang intensif dan teliti tentang pengungkapan latar belakang, status, dan interaksi lingkungan terhadap individu, kelompok, intuisi dan komunitas masyarakat tertentu. Metode ini akan melahirkan prototipe atau karakteristik tertentu yang khas dari kajiannya.

Sehingga dapat ditegaskan bahwa metode studi kasus ialah metode yang dimaksudkan memberi gambaran yang lebih jelas tentang situasi-situasi yang sedang terjadi saat sekarang untuk mengangkat fakta dan menyajikannya secara akurat apa adanya.

Dipilihnya metode studi kasus dalam penelitian ini dikarenakan pada observasi awal peneliti menemukan berbagai macam fenoma pendidikan politik yang dilakukan oleh partai HANURA, sehingga peneliti bertujuan untuk menggambarkan berkenaan dengan proses pendidikan Politik Partai HANURA secara sistematis dan lebih jelas secara faktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang ada, hal ini sesuai dengan Danial (2009: 63) yang mengatakan bahwa penelitian studi kasus bertujuan menyajikan fenomena yang terjadi sekarang dan apa adanya.

B. Teknik Pengumpulan Data 1. Jenis Data


(23)

56

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jenis data yang dipilih peneliti adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan informasi dalam bentuk lisan yang langsung diperoleh peneliti dari sumber aslinya di lapangan, sedangkan data sekunder yang peneliti gunakan adalah data tertulis yang diperoleh dari berbagai sumber yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Data primer yang dipilih peneliti adalah informasi lisan dari pengurus dan pimpinan dari DPD Partai Hanura Jawa Barat. Sedangkan data sekunder yang akan dijadikan rujukan adalah berupa buku-buku, atau artikel-artikel yang sesuai dan berhubungan dengan masalah penelitian.

Penelitian kualitatif memerlukan sumber data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Sumber data merupakan situasi yang wajar atau natural setting yang dapat memberikan data dan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti menentukan sumber data yang terdiri atas orang dan benda. Orang sebagai informan sedangkan benda merupakan sumber data dalam bentuk dokumen seperti artikel dan berita yang mendukung tercapainya tujuan penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik-teknik pengumpulan data yang diaplikasikan mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif ini sebagai berikut. a. Wawancara

Menurut Sugiyono (2010:137), wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus


(24)

57

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dar responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Wawancara merupakan satu teknik pengumpulan data dengan cara lisan terhadap responden, dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah disediakan.

Wawancara menurut Esterberg (Sugiyono, 2010:231) adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam penelitian ini wawancara yang akan dipergunakan adalah wawancara terbuka. Peneliti melakukan wawancara guna menggali informasi mengenai mekanisme pendidikan politik, yang mana yang diwawancarai mengetahui dan menyadari bahwa mereka diwawancarai.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara langsung dengan melakukan tatap muka dengan sejumlah informan, yaitu pengurus Partai Hanura di tempat penelitian dan dan wawancara yang lebih formal dengan menggunakan lembaran yang di dalamnya berisi garis besar pertanyaan penelitian. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat menjalin komunikasi dua arah yang baik.

Menurut Nasution (2003:73), tujuan wawancara dalam penelitian kualitatif ialah untuk mengetahui apa yang dikandung dalam pikiran dan hati orang lain, bagaimana pandangannya tentang dunia, yaitu hal-hal yang tidak dapat kita ketahui melalui observasi.


(25)

58

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan dari wawancara dalam penelitian ini ialah untuk memperoleh data dan informasi yang berkenaan dengan pendapat dari Pengurus DPD Partai HANURA Jawa Barat tentang pelaksanaan Pendidikan Politik Partai HANURA.

b. Observasi

Observasi menurut Hadi (Sugiyono, 2010:145) merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Menurut Nasution (2003:59) data observasi berupa deskripsi yang faktual, cermat, dan terperinci mengenai keadaan lapangan, kegiatan manusia, dan situasi sosial, serta konteks dimana kegiatan-kegiatan itu terjadi.

Menurut Sugiyono (2010:145), teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Dalam melakukan penelitian, peneliti mengamati langsung keadaan di DPD Partai HANURA agar mendapat informasi serta fakta yang terjadi atau sedang berlangsung dengan cara mengamati, melihat, serta mengikuti kegiatan yang dilakukan dalam melaksanakan pendidikan politik.


(26)

59

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari teknik observasi ini, penulis langsung meneliti ketempat yang menjadi lokasi penelitian yakni Kantor Pengurus DPD Partai HANURA Provinsi Jawa Barat, dan langsung meneliti bagaimana proses Pendidikan Politik di Partai HANURA.

Seperti yang dikemukakan oleh Danial (2009: 77) bahwa observasi ialah:

Alat yang digunakan untuk mengamati; dengan melihat, mendengarkan, merasakan, mencium, mengikuti, segala hal yang terjadi dengan cara mencatat/merekam segala sesuatunya tentang orang atau kondisi suatu fenomena tertentu.

Hal-hal yang diobservasikan pada penelitian ini adalah menggali informasi tentang proses pendidikan politik partai HANURA.

c. Studi Dokumentasi

Menurut Danial (2009:79) mengemukakan bahwa studi dokumentasi ialah :

Mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti peta, data, statistic dan nama pegawai, data siswa, data penduduk; garafik, gambar, surat-surat, poto akte, dsb. Teknik dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melihat, menganalisa data-data yang berupa dokumentasi yang berkaitan dan menunjang penelitian ini, seperti foto, video, dan gambar-gambar lainnya.


(27)

60

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti menggunakan teknik studi dokumentasi agar memperkuat hasil dari wawancara dan observasi sebelumnya. Misalnya, foto berbagai kegiatan yang dilakukan di DPD Partai Hanura Jawa Barat, AD/ART Partai Hanura Jawa Barat dan sebagainya. Dokumen yang telah diperoleh guna mendukung data dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan.

d. Catatan Lapangan (field Note)

Peneliti membuat catatan singkat mengenai pokok-pokok pembicaraan dan pengamatan seputar pendidikan politik yang dilakukan oleh partai HANURA provinsi jawa barat. Seperti yang diungkapkan Moleong (2007: 153) bahwa catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif.

Catatan lapangan menurut Nasution (2003:98) merupakan apa yang dicatat dalam buku catatan atau kertas lepas. Catatan lapangan dengan sendirinya singkat dan padat karena dilakukan sambil mengadakan observasi dan wawancara. Dalam tahap ini, peneliti mencatat segala hal yang menjadi jawaban atas pertanyaan yang berkaitan dengan masalah penelitian.


(28)

61

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Agar penelitian yang dilakukan peneliti bisa efektif sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Maka peneliti mengacu pada prosedur penelitian yang terbagi kedalam dua tahapan penelitian. Diantaranya : 1. Persiapan penelitian

Kegiatan pertama yang dilakukan peneliti sebagai tahap awal dalam proses penyusunan adalah mempersiapkan agar penelitian berjalan dengan lancar. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Peneliti mengajukan beberapa judul untuk disepakati oleh Tim Pertimbangan Penulisan Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. b. Setelah judul disepakati, peneliti mengajukan proposal kepada

Tim Pertimbangan Penulisan Jurusan Pendidikan

Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. c. Proposal penelitian tersebut diseminarkan dihadapan tim dosen

penguji untuk mendapatkan koreksi, masukan sekaligus perbaikan hingga mendapatkan pengesahan serta persetujuan dari ketua Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi (TPPS) yang selanjutnya direkomendasikan untuk mendapatkan pembimbing skripsi.

2. Pelaksanaan Penelitian

Sebelum penelitian dilakukan, peneliti terlebih dahulu melakukan pra penelitian (observasi awal) yang berguna untuk dapat melihat lebih jauh apa yang menjadi masalah dalam pembelajaran dikelas serta untuk mengetahui sejauh mana kondisi lapangan yang sesungguhnya


(29)

62

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk dijadikan objek penelitian. Dalam hal pelaksanaannya penelitian ini melakukan beberapa kegiatan yang diantaranya ialah :

a. Menentukan responden yang akan di teliti, sekaligus menghubunginya.

b. Mengadakan penelitian dengan responden.

c. Melakukan studi dokumentasi serta membuat catatan yang diperlukan dan dianggap berkaitan dengan masalah penelitian. d. Sambil memproses data, penulis juga mengkaji literature-literatur

yang berkaitan dengan judul penelitian.

e. Setelah data di dapat, maka data tersebut diolah sehingga mendapat kesimpulan.

Setelah melakukan pra observasi, langkah selanjutnya yang dilakukan dalam tahap persiapan penelitian ialah :

a. Mengajukan surat permohonan penelitian kepada jurusan Pendidikan Kewarganegaraan.

b. Kemudian mengajukan surat tersebut kepada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dengan dilengkapi oleh Proposal Penelitian, Kwitansi SPP, Fotocopy Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).

c. Lalu menyerahkan surat tersebut kepada Badan Administrasi dan Keuangan dengan dilengkapi persyaratan-persyaratan yang sama dengan sebelumnya.

d. Menyerahkan surat permohonan izin penelitian dari Rektor Universitas pendidikan Indonesia UPI bandung kepada Kantor Kesatuan Bangsa (KesBang) Kota Bandung.


(30)

63

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Menyerahkan surat permohonan izin kepada DPD Partai HANURA Provinsi Jawa Barat, dan mengadakan pembicaraan dengan maksud dan tujuan kepada pengurus DPD Partai HANURA Jawa Barat.

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Menurut Moleong (2007: 280) mengemukakan tentang analisis data adalah analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah mengolah atau menganalisis data. Data yang terkumpul yang berasal dari hasil wawancara dengan menggunakan pedoman penyusunan wawancara, melakukakn observasi, studi dokumentasi dan pengamatan dalam bentuk catatan lapangan kemudian dikumpulkan dan disatukan. Dalam analisis data kualitatif dituntut adanya data yang lengkap sebagai satu syarat suatu analisis. Analisis data yang akan berbentuk data kualitatif dideskripsikan melalui kata-kata dengan menggambarkan keadaan yang ada yang selanjutnya menarik kesimpulan, hal ini sesuai dengan Moleong (2007 : 280) bawa analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data kedalam suatu pola.

Menurut Mahsun (2006: 222), dalam penelitian kualitatif yang mendasarkan diri bukan pada paradigma metodologis deduktif, tetapi induktif, suatu paradigma yang bertitik tolak dari yang khusus ke yang umum, bukan dari yang umum ke yang khusus seperti yang terjadi pada


(31)

64

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

deduktif. Konseptualisasi, kategorisasi, dan deskripsi dikembangkan atas dasar kejadian (indicidence) yang terjadi dilapanagan.

Menurut Mahsun (2006 : 245) mengenai analisis data ialah sebagai berikut :

Analisis kualitatif terlihat keterpaduan antara tahap penyedian data dengan tahap analisis data sebagai suatu yang bersifat melingkar (siklus). Mulai dari penyusunan data ke dalam pola-pola, kategori, fokus, tema, atau permasalahan tertentu, sampai pada upaya melakukan display data dan membuat generalisasi.

Mahsun menggambarkan urutannya sebagai berikut :

Table 3.1 Alur analisi data menurut Mahsun (2006) dengan diadaptasi oleh peneliti

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data

Data Display Data Collection

Data Reduction

Conclution drawing and veriviying


(32)

65

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam periode tertentu. Miles dan Huberman 1984 (Sugiyono, 2010:

246), mengemukakan bahwa “aktifitas dalam analisis data kualitatif

dilakukan secara interaktif dan dilakukan secara terus menerus sampai

tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”. Aktifitas dalam analisis data

meliputi: data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Penjelasan mengenai aktifitas analisis data kualitatif

adalah sebagai berikut: a. Reduksi data

Reduksi data bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang telah terkumpul dari hasil catatan lapangan dengan cara merangkum dan mengklarifikasikan sesuai masalah yang diteliti yakni Pendidikan Politik yang dilakukan oleh partai HANURA.

Dalam tahap ini peneliti memilah hal-hal yang penting yang menjadi pokoknya kemudian merangkum data yang diperoleh dari tempat penelitian sehingga akan didapatkan gambaran yang lebih mengerucut lagi tentang hasil pengamatan.

b. Display (penyajian data)

Setelah dilakukan reduksi data, menurut Sugiyono (2010:249) langkah selanjutnya adalah display data. Dalam tahap ini peneliti membuat gambaran dari keseluruhan data yang diperoleh sebagai tindak lanjut dari proses reduksi ke dalam


(33)

66

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bentuk matriks, hal ini dilakukan agar peneliti dapat menguasai data secara garis besar.

Penyajian data berupa teks naratif, matriks, garfik, untuk melihat gambaran data yang diperoleh secara keseluruhan atau bagian-bagain tertentu dan kemudian dilakukan klasifikasi. Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas, terperinci dan menyeluruh akan memudahkan dalam memahami gambaran terhadap aspek yang diteliti. Penyajian data dalam penelitian ini lebih banyak dituangkan dalam bentuk uraian sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh.

c. Menarik kesimpulan atau verifikasi

Langkah ketiga yaitu kesimpulan dilakukan peneliti dengan maksud untuk mencari makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang dikumpulkan dengan mencari hal-hal yang penting. Agar memperoleh kesimpulan yang tepat maka kesimpulan tersebut kemudian diverifikasi selama penelitian berlangsung.

Dalam tahap ini, peneliti membuat kesimpulan secara menyeluruh terhadap data yang telah diperoleh dengan mencari data yang sifatnya relevan dengan penelitian ini sebagai perbandingan.


(34)

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Adi Saputra, Kosasih. (2008). Tradisi Tarbiyah Sebagai Sarana Pendidikan Politik

Partai Keadailan Sejahtera (Skripsi). Tidak diterbitkan

Affandi, Idrus. (1993). Analisis Buku Political Education R Brownhill dan Patricia

Smart (Makalah). Bandung: Lab PPKN IKIP.

Affandi, Idrus. (1996). Kepeloporan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Dalam

Pendidikan Politik (Disertasi). Tidak Diterbitkan.

Alwasilah, A.Chaedar. (2002). Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Merancang dan

Melakukan Penelitian Kualitatif. Jakarta. Pustaka Jaya.

Alfian. (1992). Pemikiran Dan Perubahan Politik Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Amal, Ichlasul (Ed). (1988). Teori-Teori Mutakhir Partai Politik. Yogyakarta: Tiara

Wacana.

Arikunto, S. (1980). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka

Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka

Cipta.

Arpanudin, Iqbal. (2011). Kontribusi Halaqah Dalam Meningkatkan Efektifitas

Rekrutmen Kader Partai Keadilan Sejahtera (Skripsi). Tidak Diterbitkan.

Basrowi dan Suwandi. (2008).Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka.

Brownhill, R, dan Patricia Smart. (1989). Political Education. London and New York: Routladge.


(35)

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Utama.

Budiardjo, Miriam. (2000). Dasar-dasar ilmu politik. Jakarta; PT Gramedia Pustaka

Utama.

Budiardjo, Miriam. (2008). Dasar-dasar ilmu politik. Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama.

Dahliany, Anneu. (2011). Pola Rekrutmen Pemimpin Partai Politik Dalam Meningkatkan

Kinerja Partai Politik (Skripsi). Tidak Diterbitkan.

Danial, Endang dan Wasriah, Nanan. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah, Bandung; Laboratorium PKn Universitas Pendidikan Indonesia.

Darmawan, Cecep. 2009. Pemberdayaan dan Kinerja DPRD. Bandung: Pustaka Aulia Press.

Fadjar, Mukhtie. 2008. Partai Politik Dalam Perkembangan Sistem Ketatanegaraan

Indonesia. Malang: Institute For Strengthening Transition Society Studies

Firmanzah. (2008). Mengelola Partai Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Gatara, AA Sahid. (2009). Ilmu Politik Memahami dan Menerapkan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Hamalik, Oemar. (2001). Kurikulum dalam Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Harun, Rochajat. (2006). Komunikasi Politik Sebagai Suatu Pengantar. Bandung: Mandara Maju.

Hidayat, Komarudin dan Azyumardi Azra. 2007. Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan

Masyarakat Madani. Jakarta: ICC UIN Jakarta.

Huntington, Samuel P (2003). Tertib Politik Ditengah Pergeseran Kepentingan Massa. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Ibrahim, R dan Syaodih, Nana. (2003). Perencanaan Pengajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta.


(36)

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indrawijaya, Adam Ibrahim. 2010. Teori, Perilaku, dan Budaya Organisasi. Bandung: PT Refika Aditama.

Kantaprawira, Rusadi. (1988). System Politik Indonesia Suatu Model Pengantar. Bandung: Sinar Baru.

Karim, M. Rusli (1993). Perjalanan Partai Politik Indonesia. Jakarta : Rajawali Pers Kartono, Kartini. (1996). Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju. Kartono, Kartini. (2009). Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju. Koesoemahatmadja. (1978). Fungsi dan Struktur Pamong Praja. Bandung : Alumni

Mahsun. (2006). Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Marbun, B. N. (2005). Kamus Politik. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

May Rudi, T. (1992). Pengantar Ilmu Politik. Bandung : Eresco.

Moleong, L. J. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Moleong, L. J. (2004). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Moleong, L. J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Nasution, S. (2009). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.

Nazir, M. (1988). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Remaja.

Nanie, Nasrullah dan Amril Ghaffar Sonny. (2004). Partai Politik, Partisipasi Politik dan


(37)

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ridha, Abu. (2002). Pengantar Pedidikan Politik Dalam Islam. Bandung: Syamsul Cipta

Media.

Rifai, Anam, Khoirudin Abbas, dkk. 2010. Partai Politik, Demokrasi, dan Kebijakan Publik.

Malang: Averroes Press.

Rinie, Meka. S. (2005). Sosialisasi Partai Politik Islam Dalam Meningkatkan Kesadaran

Politik Anggota. (Skripsi). Tidak Diterbitkan.

Rush, M dan Philip Althoff. (2001). Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Rajawali Press.

Rodee, Clymer Carlton. (1983). Pengantar Ilmu Politik. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sastroamiodjo, S. (1995). Perilaku Politik. Semarang : IKIP Semarang.

Shaleh, R Komarudin. (2005). Implikasi Pendidikan Politik Di Pondok Pesantren

Terhadap Perilaku Politik Santri (Tesis). Tidak Diterbitkan.

Subana dan Sudrajat. (2009). Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV. Pustaka Setia Sudiono, Dian. (2004). Peranan Badan Perwakilan Desa dalam Meningkatkan

Kesadaran Politik Masyarakat Desa di Era Otonomi Daerah (Skripsi). Tidak

Diterbitkan.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Surbakti, Ramlan (1999). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Widiasarana

Indonesia.


(38)

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Umarudin Masdar, dkk. (1999). Mengasah Naluri Publik Memahami Nalar Politik.

Yogyakarta : LkiS

Undang-Undang No. 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik. Undang-Undang No. 31 Tahun 2002 Tentang Partai Politik.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. www.kpujabar.com


(1)

66

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bentuk matriks, hal ini dilakukan agar peneliti dapat menguasai data secara garis besar.

Penyajian data berupa teks naratif, matriks, garfik, untuk melihat gambaran data yang diperoleh secara keseluruhan atau bagian-bagain tertentu dan kemudian dilakukan klasifikasi. Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas, terperinci dan menyeluruh akan memudahkan dalam memahami gambaran terhadap aspek yang diteliti. Penyajian data dalam penelitian ini lebih banyak dituangkan dalam bentuk uraian sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh.

c. Menarik kesimpulan atau verifikasi

Langkah ketiga yaitu kesimpulan dilakukan peneliti dengan maksud untuk mencari makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang dikumpulkan dengan mencari hal-hal yang penting. Agar memperoleh kesimpulan yang tepat maka kesimpulan tersebut kemudian diverifikasi selama penelitian berlangsung.

Dalam tahap ini, peneliti membuat kesimpulan secara menyeluruh terhadap data yang telah diperoleh dengan mencari data yang sifatnya relevan dengan penelitian ini sebagai perbandingan.


(2)

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Adi Saputra, Kosasih. (2008). Tradisi Tarbiyah Sebagai Sarana Pendidikan Politik

Partai Keadailan Sejahtera (Skripsi). Tidak diterbitkan

Affandi, Idrus. (1993). Analisis Buku Political Education R Brownhill dan Patricia

Smart (Makalah). Bandung: Lab PPKN IKIP.

Affandi, Idrus. (1996). Kepeloporan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Dalam

Pendidikan Politik (Disertasi). Tidak Diterbitkan.

Alwasilah, A.Chaedar. (2002). Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Merancang dan

Melakukan Penelitian Kualitatif. Jakarta. Pustaka Jaya.

Alfian. (1992). Pemikiran Dan Perubahan Politik Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Amal, Ichlasul (Ed). (1988). Teori-Teori Mutakhir Partai Politik. Yogyakarta: Tiara

Wacana.

Arikunto, S. (1980). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka

Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka

Cipta.

Arpanudin, Iqbal. (2011). Kontribusi Halaqah Dalam Meningkatkan Efektifitas

Rekrutmen Kader Partai Keadilan Sejahtera (Skripsi). Tidak Diterbitkan.

Basrowi dan Suwandi. (2008).Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka.

Brownhill, R, dan Patricia Smart. (1989). Political Education. London and New York: Routladge.


(3)

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Utama.

Budiardjo, Miriam. (2000). Dasar-dasar ilmu politik. Jakarta; PT Gramedia Pustaka

Utama.

Budiardjo, Miriam. (2008). Dasar-dasar ilmu politik. Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama.

Dahliany, Anneu. (2011). Pola Rekrutmen Pemimpin Partai Politik Dalam Meningkatkan

Kinerja Partai Politik (Skripsi). Tidak Diterbitkan.

Danial, Endang dan Wasriah, Nanan. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah, Bandung; Laboratorium PKn Universitas Pendidikan Indonesia.

Darmawan, Cecep. 2009. Pemberdayaan dan Kinerja DPRD. Bandung: Pustaka Aulia Press.

Fadjar, Mukhtie. 2008. Partai Politik Dalam Perkembangan Sistem Ketatanegaraan

Indonesia. Malang: Institute For Strengthening Transition Society Studies

Firmanzah. (2008). Mengelola Partai Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Gatara, AA Sahid. (2009). Ilmu Politik Memahami dan Menerapkan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Hamalik, Oemar. (2001). Kurikulum dalam Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Harun, Rochajat. (2006). Komunikasi Politik Sebagai Suatu Pengantar. Bandung: Mandara Maju.

Hidayat, Komarudin dan Azyumardi Azra. 2007. Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan

Masyarakat Madani. Jakarta: ICC UIN Jakarta.

Huntington, Samuel P (2003). Tertib Politik Ditengah Pergeseran Kepentingan Massa. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Ibrahim, R dan Syaodih, Nana. (2003). Perencanaan Pengajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta.


(4)

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indrawijaya, Adam Ibrahim. 2010. Teori, Perilaku, dan Budaya Organisasi. Bandung: PT Refika Aditama.

Kantaprawira, Rusadi. (1988). System Politik Indonesia Suatu Model Pengantar. Bandung: Sinar Baru.

Karim, M. Rusli (1993). Perjalanan Partai Politik Indonesia. Jakarta : Rajawali Pers Kartono, Kartini. (1996). Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju. Kartono, Kartini. (2009). Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju. Koesoemahatmadja. (1978). Fungsi dan Struktur Pamong Praja. Bandung : Alumni

Mahsun. (2006). Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Marbun, B. N. (2005). Kamus Politik. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

May Rudi, T. (1992). Pengantar Ilmu Politik. Bandung : Eresco.

Moleong, L. J. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Moleong, L. J. (2004). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Moleong, L. J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Nasution, S. (2009). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.

Nazir, M. (1988). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Remaja.

Nanie, Nasrullah dan Amril Ghaffar Sonny. (2004). Partai Politik, Partisipasi Politik dan


(5)

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ridha, Abu. (2002). Pengantar Pedidikan Politik Dalam Islam. Bandung: Syamsul Cipta

Media.

Rifai, Anam, Khoirudin Abbas, dkk. 2010. Partai Politik, Demokrasi, dan Kebijakan Publik.

Malang: Averroes Press.

Rinie, Meka. S. (2005). Sosialisasi Partai Politik Islam Dalam Meningkatkan Kesadaran

Politik Anggota. (Skripsi). Tidak Diterbitkan.

Rush, M dan Philip Althoff. (2001). Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Rajawali Press.

Rodee, Clymer Carlton. (1983). Pengantar Ilmu Politik. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sastroamiodjo, S. (1995). Perilaku Politik. Semarang : IKIP Semarang.

Shaleh, R Komarudin. (2005). Implikasi Pendidikan Politik Di Pondok Pesantren

Terhadap Perilaku Politik Santri (Tesis). Tidak Diterbitkan.

Subana dan Sudrajat. (2009). Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV. Pustaka Setia Sudiono, Dian. (2004). Peranan Badan Perwakilan Desa dalam Meningkatkan

Kesadaran Politik Masyarakat Desa di Era Otonomi Daerah (Skripsi). Tidak

Diterbitkan.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Surbakti, Ramlan (1999). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Widiasarana

Indonesia.


(6)

Dafin Nurmawan, 2014

Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Umarudin Masdar, dkk. (1999). Mengasah Naluri Publik Memahami Nalar Politik.

Yogyakarta : LkiS

Undang-Undang No. 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik. Undang-Undang No. 31 Tahun 2002 Tentang Partai Politik.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. www.kpujabar.com


Dokumen yang terkait

SKRIPSI PERAN PARTAI POLITIK DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN POLITIK (Studi Peran Partai PDIP Dan Hanura Kota Malang)

4 40 36

STRATEGI PARTAI HATI NURANI RAKYAT (HANURA) DALAM PEMENANGAN PEMILU 2009 (Studi di DPC Partai HANURA Kabupaten Nganjuk)

0 18 3

KARAKTERISTIK TINDAK TUTUR PEMAKAIAN SLOGAN IKLAN PARTAI HANURA TAHUN 2012/2013 DALAM KAJIAN PRAGMATIK Karakteristik Tindak Tutur Pemakaian Slogan Iklan Partai Hanura Tahun 2012/2013 Dalam Kajian Pragmatik.

0 1 12

PENDAHULUAN Karakteristik Tindak Tutur Pemakaian Slogan Iklan Partai Hanura Tahun 2012/2013 Dalam Kajian Pragmatik.

0 2 7

KARATERISTIK TINDAK TUTUR PEMAKAIAN SLOGAN IKLAN PARTAI HANURA TAHUN 2012/2013 DALAM KAJIAN PRAGMATIK Karakteristik Tindak Tutur Pemakaian Slogan Iklan Partai Hanura Tahun 2012/2013 Dalam Kajian Pragmatik.

0 2 20

Sosialisasi Politik Partai Hanura dan Gerindra dalam Pemilu Legislatif Tahun 2009 di Kota Padang.

0 1 6

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG MUNDURNYA HARY TANOE SOEDIBYO DARI PARTAI HANURA PADA MEDIA ONLINE (Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki Tentang Berita Mundurnya Hary Tanoe dari Partai Hanura di Vivanews.com dan Tempo.com Periode Tanggal 17 s.

0 1 113

2014 10 Putusan No. 02 10 20 Partai Hanura

1 6 29

69. Drain Jl. Hanura

0 1 1

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG MUNDURNYA HARY TANOE SOEDIBYO DARI PARTAI HANURA PADA MEDIA ONLINE (Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki Tentang Berita Mundurnya Hary Tanoe dari Partai Hanura di Vivanews.com dan Tempo.com Periode Tanggal 17 s.

0 0 21