15
Metode Prosedur
1. Pengambilan Cairan Rumen
Termos diisi dengan air hangat hingga mencapai suhu 39° C. Air di dalam
termos tidak boleh dibuang hingga cairan rumen didapatkan. Cairan rumen diambil dari rumah potong hewan RPH Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dan
Bubulak. Isi rumen diambil, dan cairan rumen tersebut disaring dengan menggunakan kain penyaring, kemudian dimasukkan ke dalam termos yang
sebelumnya sudah dibuang air hangatnya. Cairan rumen dalam termos tersebut harus segera dibawa ke Laboratorium Biokimia, Fisiologi, dan Mikrobiologi Nutrisi.
2. Pembuatan Larutan McDougall
Pembuatan larutan McDougall sebanyak 2000 ml yaitu dengan menimbang Na
2
HCO
3
sebesar 19,6 g, Na
2
HPO
4
.2H
2
O sebesar 14 g, KCl sebesar 1,14 g, NaCl sebesar 0,94 g, MgSO
4
.7H
2
O sebesar 0,24 g, dan CaCl
2
sebesar 0,08 g. Untuk membuat larutan McDougall dengan volume yang lain dapat dilakukan dengan
mengkonversi berat setiap bahan dalam volume yang sudah ada dengan volume yang diinginkan. Setelah itu, semua bahan dicampur dan dilarutkan dalam aquades
sebanyak 2000 ml, kecuali CaCl
2
sampai homogen dengan menggunakan alat magnetik stirrer, kemudian CaCl
2
baru dicampurkan setelah homogen, lalu dilarutkan kembali dan dialiri dengan CO
2
.
3. Pencernaan Fermentatif
Percobaan secara in vitro dilakukan dengan menggunakan metode Tilley dan Terry 1963 yang dimodifikasi oleh Sutardi 1979. Metode Sutardi 1979
menggunakan fermentor berupa tabung polyetilen berkapasitas 50 ml yang kemudian diisi dengan 1 g sampel, 12 ml larutan buffer McDougall dan 8 ml cairan rumen
segar. Tabung lalu dikocok dengan dialiri CO
2
selama 30 detik dan ditutup dengan karet berventilasi. Tabung kemudian dimasukkan ke dalam shaker waterbath pada
suhu 39 C untuk menciptakan suasana yang hampir sama dengan kondisi di dalam
rumen dan diinkubasi selama 1, 3, dan 5 jam. Proses fermentasi dihentikan dengan
16 meneteskan larutan HgCl
2
jenuh sebanyak 2 tetes. Tabung fermentor disentrifuse pada kecepatan 3000 rpm selama 15 menit. Supernatan diambil untuk analisis
konsentrasi NH
3
dan VFA, sedangkan residu diambil untuk analisis DBK dan DBO.
4. Pengukuran NH