Pengukuran Koefisien Cerna Bahan Kering dan Bahan Organik

17 Keterangan a = volume titran blangko b = volume titran contoh

6. Pengukuran Degradabilitas Bahan Kering dan Bahan Organik

Pengukuran degradabilitas bahan kering dan bahan organik DBK dan DBO dilakukan dengan metode Tilley dan Terry 1963 yang dimodifikasi oleh Sutardi 1979, residu yang diperoleh masing-masing setelah 1, 3, dan 5 jam waktu inkubasi, dikeringkan di dalam oven 105 C selama 24 jam untuk mengetahui bobot BK residu. Setelah ditimbang, sampel residu yang dihasilkan dari pengeringan oven 105 C, kemudian diabukan di dalam tanur 600 C selama 6 jam. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan bobot abu dan BO sampel residu, sebagai blanko dipakai residu asal fermentasi tanpa sampel, sedangkan BK dan BO sampel diperoleh dari penguapan oven 105 C dan pengabuan tanur 600 C pada bahan pakan percobaan yang mendapatkan perlakuan sama, tetapi tidak difermentasikan. Degradabilitas bahan kering DBK dan bahan organik DBO dapat dihitung dengan rumus:

7. Pengukuran Koefisien Cerna Bahan Kering dan Bahan Organik

Proses fermentasi yang dilakukan untuk pengukuran koefisien cerna BK KCBK dan BO KCBO sama seperti dalam proses fermentasi untuk mengukur fermentabilitas dan degradabilitas, hanya proses inkubasi dilakukan selama 24 jam. Setelah 24 jam proses fermentasi dihentikan dengan menambah larutan HgCl 2 jenuh 2 tetes. Tabung fermentor lalu disentrifuse kecepatan 3000 rpm, 15 menit, supernatan lalu dibuang. Residu yang didapat lalu ditambahkan 20 ml larutan pepsin- HCl 0,2. Campuran ini diinkubasi lagi selama 24 jam 39 C, sisa pencernaan disaring dengan kertas saring Whatman no 41 yang sudah diketahui bobotnya 18 dengan bantuan pompa vacum. Residu yang diperoleh dikeringkan di dalam oven 105 C selama 24 jam untuk mengetahui bobot BK residu. Setelah ditimbang, sampel residu kemudian diabukan di dalam tanur 600 C selama 6 jam. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan bobot abu dan bobot BO sampel residu. Penentuan BK, abu dan BO dari blanko dan bahan yang tidak difermentasi dilakukan dengan prosedur yang sama seperti untuk DBK dan DBO. Untuk menentukan koefisien kecernaan BK dan BO dapat dihitung dengan rumus : Rancangan Percobaan Perlakuan Penelitian ini menggunakan empat perlakuan, yaitu : P1 = Jerami padi 100 tanpa suplemen P2 = P1 82,78 + dedak padi 17,22 P3 = P1 80,39 + dedak padi 16,72 + SKN 2,89 P4 = Ransum komplit 100. Rancangan 1. Rancangan untuk percobaan fermentabilitas Rancangan percobaan yang digunakan untuk fermentasi dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok RAK pola faktorial 4 x 3 dengan 5 ulangan. Faktor A adalah empat macam ransum yang digunakan dan Faktor B adalah tiga macam waktu inkubasi yaitu B 1 = 1 jam, B 2 = 3 jam, dan B 3 = 5 jam. Model matematik dari rancangan yang digunakan adalah sebagai berikut : Y ijk = µ + τ i + α j + ß k + α j ß k + ε ijk Keterangan : Y ijk = nilai pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j  = rataan umum 19  i = pengaruh kelompok cairan rumen ke-i α j = pengaruh faktor A ransum yang digunakan ke-j ß k = pengaruh faktor B waktu inkubasi ke-k α j ß k = pengaruh interaksi faktor A ke-j dan faktor B ke-k  ijk = eror penelitian untuk kelompok ke-i, faktor A ke-j, dan faktor B ke-k

2. Rancangan untuk percobaan kecernaan