Perancangan Hardware Analisis Kebutuhan

14 3.4 Perancangan Sistem Sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1 yang merupakan diagram blok mulai masukan data, proses pengolahan, dan keluaran alat yang dibuat. Gambar 3.1 Diagram blok alat antrian

3.4.1 Perancangan Hardware

Secara garis besar rangkaian pemanggil antrian terdiri dari : a. saklar pengambilan kartu optocoupler b. saklar panggil c. mikrokontroler 89S51 d. display 7 segment e. buzzer

3.4.1.1 Saklar Pengambilan Kartu Optocoupler

Ketika nasabah datang maka dia harus mengambil kartu antrian dan saat mengambil kartu tersebut akan menghalangi proses Sensor Pengambilan Kartu S 1 S 2 S 3 Minimum 89S51 Buzzer Nomer Urut | Loket Banyak Pengantri Port 2 Port 3 Port 2 Port 3 Port 3 input output 15 sensor octocoupler sehingga akan memberikan nilai 1 pada rangkaian sistem minimun 89S51 dengan kata lain untuk memberikan data masukan pada alat antri bahwa telah ada nasabah yang datang. Gambar 3.2 Rangkaian Saklar Pengambilan Kartu Optocoupler

3.4.1.2 Saklar Panggil.

Saklar push button S 1 ­ Sr 3 dihubungkan dengan port 3 port 3.3 – port 3.5 yang akan difungsikan untuk data masukan masing­masing loket. Saklar ini berfungsi untuk memanggil nomor antrian beserta nomor loket yang akan melayani sekaligus mengurangi jumlah antrian. Gambar 3.3 Rangkaian Saklar Panggil + 5V 10 k 300 Optocoupler Port 3.2 Loket 3 Loket 2 Loket 1 Port 3.3 Port 3.4 Port 3.5 16 3.4.1.3 Mikrokontroler 89S51. Rangkaian ini bisa disebut sebagai CPU Board yang berfungsi sebagai pengendali utama dari keseluruhan sistem atau dapat disebut sebagai otak. Rangkaian ini dilengkapi dengan port­ port dimana CPU Board dapat berhubungan dengan modul modul pendukung yang lain. Sistem minimum AT89S51 menggunakan chip AT89S51. 30 pF 30 pF 12 MHz AT89S51 P1.0 1 P1.1 2 P1.2 3 P1.3 4 P1.4 5 P1.5 6 P1.6 7 P1.7 8 R st P3.0 10 P3.1 11 P3.2 int­0 12 P3.3 int­1 13 P3.4T0 14 P3.5T1 15 P3.6 16 P3.7 17 X­T A L 18 X­T A L 19 G nd 20 V cc P0.0 39 P0.1 38 P0.2 37 P0.3 36 P0.4 35 P0.5 34 P0.6 33 P0.7 32 EA V pp ALE Prog 30 PSEN 29 P2.7 28 P2.6 27 P2.5 26 P2.4 25 P2.3 24 P2.2 23 P2.1 22 P2.0 21 Gambar 3.4 Mikrokontroler 89S51

3.4.1.4 Display 7 segment.

Untuk menampilkan angka pada alat ini, digunakan penampil 7 segment. Penampil ini menggunakan 7 segment dengan 17 anoda tunggal, artinya anoda ke ­7 segmen dijadikan satu. Dalam hal ini digunakan 7 segment dihubungkan ke port 2. Ketika port 0 0, 1, 3, 6, 7 memberikan sinyal rendah maka transistor akan berfungsi sebagai saklar, sehingga 7 segment akan menyala. Sistem ini menggunakan cara multiplekser. Dengan cara ini hanya satu 7 segment yang menyala pada suatu saat. Akan tetapi karena mata kita tidak dapat bereaksi dengan cepat, maka ketiga 7 segment tersebut seakan­akan menyala bersamaan. Gambar 3.4 memperlihatkan rangkaian penampil 7 segment untuk nomor urut pengantri, nomor loket, dan banyaknya pengantri. Gambar 3.5 Rangkaian Display 7 Segment

3.4.1.5 Buzzer

Rangkaian ini berfungsi sebagai penanda adanya nomor antrian yang dipanggil. +5V Display_Sevent_Seqment 8x9012 8x10k 8x4k7 39 38 37 36 35 34 33 32 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 Port 0 Port 2 Jumlah Antrian Loket No. Antrian 18 Gambar 3.6 Rangkaian Buzzer

3.4.2 Perancangan Software