Metode Pengumpulan Data Identifikasi Kebutuhan Multimeter

12

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam menyusun laporan ini, data didapatkan dengan cara sebagai berikut : a. Observasi Hal ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung tentang alat­alat yang menyusun alat pemanggil antrian menggunakan mikrokontroler 89S51 . b. Melalui buku Dengan cara ini diperoleh data­data informasi dengan membaca dan mempelajari buku yang dibutuhkan dalam penyusun laporan ini. c. Wawancara Cara ini dilakukan dengan bertanya langsung kepada seseorang yang berhubungan langsung dengan objek, sehingga penulis dapat memperoleh informasi yang lebih jelas. Yaitu dengan orang yang bekerja pada suatu instansi yang menggunakan alat pemanggil antrian dimana orang tersebut bekerja pada bidang ini. d. Pengembangan Hal ini dilakukan dengan melakukan perancangan dan pembuatan alat peraga alat pemanggil antrian menggunakan mikrokontroler 89S51 melalui bimbingan dari dosen pembimbing dan orang­orang yang tahu tentang alat peraga tersebut.

3.2 Identifikasi Kebutuhan

Untuk memenuhi sebuah perancangan yang baik, maka kita akan mengawali perancangan ini dengan membuat beberapa identifikasi kebutuhan, agar mengetahui arahan umum alat yang dibuat. Beberapa identifikasi kebutuhan tersebut meliputi : 12 13 a. sistem minimum AT89S51 b. rangkaian saklar pengambilan kartu optocoupler c. rangkaian saklar panggil d. penampil 7 segment e. buzzer sebagai keluaran suara f. software mikrokontrol yang mengatur kerja sistem mikrokontroler sehingga dapat digunakan sebagai kendali utama sistem

3.3 Analisis Kebutuhan

Berdasarkan identifikasi kebutuhan di atas, maka akan diuraikan hal tersebut menjadi uraian mengenai analisis kebutuhan yang lebih detail. a. Adanya mikrokontroler sebagai pemroses dan pengolah program yang merupakan suatu kesatuan dari prosesor, memori, unit detak, dan bagian inputoutput yang terbentuk dalam satu chip tunggal. b. Adanya rangkaian saklar pengambilan kartu octocoupler sebagai pendeteksi adanya nasabah yang mengantri. c. Adanya rangkaian saklar panggil untuk memanggil pengantri sesuai nomor antrian. d. Adanya rangkaian display dengan menggunakan 7 segment common anoda untuk menampilkan data nomor antrian, loket, jumlah pengantri. e. Adanya rangkaian buzzer sebagai penanda adanya nasabah yang dipanggil. 1. Adanya software yang mampu mendukung kerja keseluruhan rangkaian. 14 3.4 Perancangan Sistem Sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1 yang merupakan diagram blok mulai masukan data, proses pengolahan, dan keluaran alat yang dibuat. Gambar 3.1 Diagram blok alat antrian

3.4.1 Perancangan Hardware

Secara garis besar rangkaian pemanggil antrian terdiri dari : a. saklar pengambilan kartu optocoupler b. saklar panggil c. mikrokontroler 89S51 d. display 7 segment e. buzzer

3.4.1.1 Saklar Pengambilan Kartu Optocoupler

Ketika nasabah datang maka dia harus mengambil kartu antrian dan saat mengambil kartu tersebut akan menghalangi proses Sensor Pengambilan Kartu S 1 S 2 S 3 Minimum 89S51 Buzzer Nomer Urut | Loket Banyak Pengantri Port 2 Port 3 Port 2 Port 3 Port 3 input output 15 sensor octocoupler sehingga akan memberikan nilai 1 pada rangkaian sistem minimun 89S51 dengan kata lain untuk memberikan data masukan pada alat antri bahwa telah ada nasabah yang datang. Gambar 3.2 Rangkaian Saklar Pengambilan Kartu Optocoupler

3.4.1.2 Saklar Panggil.

Saklar push button S 1 ­ Sr 3 dihubungkan dengan port 3 port 3.3 – port 3.5 yang akan difungsikan untuk data masukan masing­masing loket. Saklar ini berfungsi untuk memanggil nomor antrian beserta nomor loket yang akan melayani sekaligus mengurangi jumlah antrian. Gambar 3.3 Rangkaian Saklar Panggil + 5V 10 k 300 Optocoupler Port 3.2 Loket 3 Loket 2 Loket 1 Port 3.3 Port 3.4 Port 3.5 16 3.4.1.3 Mikrokontroler 89S51. Rangkaian ini bisa disebut sebagai CPU Board yang berfungsi sebagai pengendali utama dari keseluruhan sistem atau dapat disebut sebagai otak. Rangkaian ini dilengkapi dengan port­ port dimana CPU Board dapat berhubungan dengan modul modul pendukung yang lain. Sistem minimum AT89S51 menggunakan chip AT89S51. 30 pF 30 pF 12 MHz AT89S51 P1.0 1 P1.1 2 P1.2 3 P1.3 4 P1.4 5 P1.5 6 P1.6 7 P1.7 8 R st P3.0 10 P3.1 11 P3.2 int­0 12 P3.3 int­1 13 P3.4T0 14 P3.5T1 15 P3.6 16 P3.7 17 X­T A L 18 X­T A L 19 G nd 20 V cc P0.0 39 P0.1 38 P0.2 37 P0.3 36 P0.4 35 P0.5 34 P0.6 33 P0.7 32 EA V pp ALE Prog 30 PSEN 29 P2.7 28 P2.6 27 P2.5 26 P2.4 25 P2.3 24 P2.2 23 P2.1 22 P2.0 21 Gambar 3.4 Mikrokontroler 89S51

3.4.1.4 Display 7 segment.

Untuk menampilkan angka pada alat ini, digunakan penampil 7 segment. Penampil ini menggunakan 7 segment dengan 17 anoda tunggal, artinya anoda ke ­7 segmen dijadikan satu. Dalam hal ini digunakan 7 segment dihubungkan ke port 2. Ketika port 0 0, 1, 3, 6, 7 memberikan sinyal rendah maka transistor akan berfungsi sebagai saklar, sehingga 7 segment akan menyala. Sistem ini menggunakan cara multiplekser. Dengan cara ini hanya satu 7 segment yang menyala pada suatu saat. Akan tetapi karena mata kita tidak dapat bereaksi dengan cepat, maka ketiga 7 segment tersebut seakan­akan menyala bersamaan. Gambar 3.4 memperlihatkan rangkaian penampil 7 segment untuk nomor urut pengantri, nomor loket, dan banyaknya pengantri. Gambar 3.5 Rangkaian Display 7 Segment

3.4.1.5 Buzzer

Rangkaian ini berfungsi sebagai penanda adanya nomor antrian yang dipanggil. +5V Display_Sevent_Seqment 8x9012 8x10k 8x4k7 39 38 37 36 35 34 33 32 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 Port 0 Port 2 Jumlah Antrian Loket No. Antrian 18 Gambar 3.6 Rangkaian Buzzer

3.4.2 Perancangan Software

Dalam melakukan perancangan software, akan di awali dengan membuat flowchart umum, kemudian flowchart per bagian. Bahasa yang digunakan pada Mikrokontroler dengan menggunakan bahasa Assembler yang akan diubah menjadi file berekstensi .hex agar bisa dimengerti oleh Mikrokontroler untuk menjalankan perintah sesuai dengan alur programnya sehingga Mikrokontroler dapat mengatur jalannya alat pemanggil antrian sesuai dengan programnya. Start Cek Pengambilan Kartu Layanan Teller End Gambar 3.7 Diagram Alir Program Utama + 5V Buzzer 9012 4k7 Port 3.6 Vcc 19 Gambar 3.8 Sub Rutin Cek Pengambilan Kartu Gambar 3.9 Sub Rutin Layanan Teller 20 3.4.2.1 Protel Eagle Protel dan eagle sebagai program yang digunakan untuk menggambar rangkaian elektronik. 3.4.2.2 Program Assembler Program Assembler merupakan suatu program yang dapat menterjemahkan program bahasa assemble ke program bahasa mesin.

3.4.3 Alat pendukung a. Solder

Alat pendukung yang digunakan untuk memanaskan, menyambunng komponen­komponen elektronik. Gambar 3.10 Solder

b. Multimeter

Alat yang digunakan untuk mengukur arus, tegangan dan hambatan listrik. Gambar 3.11 Multimeter 21 c. Obeng Terdiri dari obeng min dan plus, yang digunakan untuk merapatkan mur sebagai pengunci antar komponen. d. Tang Alat yang digunakan sebagai penjepit. e. Gergaji Alat yang digunakan sebagai pemotong. f. Bor Alat yang digunakan untuk membuat lubang baik pada PCD maupun pada rangkacasis. g. Penyedot Timah Alat untuk mengangkat timah yang tidak diperlukan. Gambar 3.12 Penyedot Timah Ketika nasabah hadir akan mengambil kartu antri yang ada di depan pintu masuk. Fungsi kartu antri adalah sebagai tanda bukti bahwa dia pengantri mempunyai nomor antri tersebut, dan kartu yang diambil akan menghalangi sensor optocoupler yang berfungsi sebagai saklar untuk mendaftarkan diri, bahwa dia mempunyai nomor tersebut. Dengan demikian antara kartu yang dia miliki harus sesuai dengan tampilan 7 segment yang ada di depannya. Proses selanjutnya adalah masukan data dari saklar panggil 1 sampai 3 difungsikan sebagai loket 1 sampai loket 3 yang akan dihubungkan dengan rangkaian mini system 89S51. Kemudian data itu akan diproses oleh mikrokontroler 89S51. Selanjutnya data itu akan dikeluarkan kembali mikrokontroler 89S51 ke buzzer sebagai tampilan suara dan display 7 segment sebagai nomor pengantri dan nomor loket. Penampil 7 segment akan berubah ketika terjadi masukan dari loket dengan menekan saklar panggil. Saklar S 1 ­ S 3 tersebut berfungsi sebagai pencacah dan identitas nomor loket serta 22 indikator untuk membunyikan suara panggilan. Dengan rangkaian ini hanya satu data yang akan dikeluarkan pada saklar S 1 ­ S 3 dengan indikator LED menyala untuk melihat data yang telah masuk. Ketika terjadi penekanan loket yang hampir bersamaan, maka data tiap saklar akan disimpan dalam memori saklar panggil dan kemudian akan dikeluarkan dengan mendahulukan loket yang nenekan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan pada loket yang menekan berikutnya. Dengan indikator tampilan pengantri yang dua digit ini, maka perbandingan nilai antara loket masukan dengan pencacah hanya digunakan dua digit belakang puluhan. Dengan demikian ketika data keluaran loket sama, menandakan bahwa nasabah telah terlayani semua pada waktu itu, sehingga alat ini akan berhenti untuk memproses antrian berikutnya. Alat akan bekerja setelah adanya perbedaan nilai pencacah daftar hadir dengan pencacah panggilan pengantri saklar panggil. 23

BAB IV PENGUJIAN PROGRAM DAN ALAT

4.1 Pengujian Program

Program lengkap Mikrokontroler AT89S51 di buat pada program editor biasa notepad dan ditulis dengan menggunakan bahasa assembly disimpan dalam .asm. Kemudian program yang telah disimpan dengan ekstensi .asm tersebut di­compile menjadi file HEX diterjemahkan menjadi bahasa mesin dalam bentuk kode biner dengan menggunakan software ASM_51. Selanjutnya dengan menggunakan AEC_ISP program yang telah menjadi file HEX tersebut di isikan ke Flash PEROM yang ada di dalam chip mikrokontroler AT89S51.

4.1.1 Pemrograman dengan ISP

ISP In System Programing Programmer merupakan program untuk memprogram mikrokontroler MCS­51 versi S seperti pada AT89S51. Proses pemasukan program ke dalam IC Mikrokontroler dilakukan dengan menggunakan software AEC_ISP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 1 2 3 4 5 P1.5 MOSI P1.6 MISO P1.7 SCLK RST GND Gambar 4.1 Rangkaian Downloader versi Sederhana Fungsi dari kabel ini adalah sebagai penghubung antara rangkaian minimum sistem dengan komputer, sehingga program yang telah kita buat pada komputer dapat dimasukkan ke dalam IC mikrokontroler AT89S51. 23