Definisi Operasional Penelitian Instrumen Penelitian

Sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili suatu populasi. Pengambilan sampel harus sedemikian rupa sehingga dapat mewakili populasi. Supaya hasil penelitian sesuai dengan tujuan, maka penentuan sampel yang dikehendaki harus sesuai dengan kriteria tertentu yang ditetapkan Saryono, 2011. Tekhnik Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposife sampling, yaitu mengambil beberapa populasi yang masuk di kriteria inklusi sebagai sampel sebagai responden penelitian. Penentuan sampel menjadi responden harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi Saryono, 2011. Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian mewakili dalam sampel penelitian dan memenuhi syarat sebagai sampel penelitian sedangkan kriteria eksklusi adalah keadaan sebaliknya Hidayat, 2003. Kriteria Inklusi 1 Kelas 1 perawat ahli luka 2 Kelas 2 S1 perawat klinik 3 Kelas 3 D3 perawat klinik 4 Kelas 4 Sarjana Keperawatan Kriteria Eksklusi Tidak bersedia menjadi responden

D. Definisi Operasional Penelitian

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi Variabel Cara Ukur Hasil Ukur Skala Data 1 Validitas Suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar – benar mengukur apa yang diukur sensitivitas dan tidak terukur hal lain yang selain yang akan diukur spesifitas Uji pearson Numerik 2 Reliabilitas kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup diukur atau diamati berkali- kali dalam waktu yang berlainan Intraclass Corelation Coefficient Numerik 3 BWAT skala yang dikembangkan dan digunakan untuk mengkaji kondisi luka tekan, terdiri dari 13 item pengkajian di dalamnya, yaitu : Size, Depth, Edges, Undermining, Necrotic Tissue Type, Necrotic Tissue Amount, Exudate Type, Exudate Amount, Skin Color Surrounding Wound, Peripheral Tissue Edema, Pheriperal Tissue Induration, Granulation Tissue, dan Epithelialisation. Ke 13 item tersebut digunakan sebagai pengkajian luka tekan pada pasien. Uji pearson Numerik 4 DESIGN Alat pengkajian luka dekubitus, terdiri dari 7 komponen item Kedalaman luka, Jumlah eksudat, ukuran luka, infeksi, jaringan granulasi, jaringan mati, dan kantung luka. - Numerik 5 Luka Dekubitus kerusakan struktur anatomis dan fungsi kulit normal akibat dari tekanan Instrumen DESIGN Numerik eksternal yang berhubungan dengan penonjolan tulang dan tidak sembuh dengan urutan dan waktu yang biasa 6 Pengalaman Kerja sesuatu yang telah dialamidihayati berkenaan dengan memperoleh hasil. Wawancara - Interval 7 Tingkat Pendidikan Jenjang pendidikan atau sekolah yang telah dicapai seseorang. Wawancara - Ordinal 8 Pelatihan dibidang Luka kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja seseorang dalam memahami suatu pengetahuan praktis dan penerapannya, guna meningkatkan keterampilan, kecakapan dan sikap. Wawancara “Ya” untuk yang pernah mengikuti pelatihan dan “tidak” untuk yang belum pernah mengikuti pelatihan. Nominal

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala DESIGN. DESIGN merupakan alat pengkajian luka dekubitus, terdiri dari 7 komponen item Kedalaman luka, jumlah eksudat, ukuran luka, infeksi, jaringan granulasi, jaringan mati, dan kantung luka. Instrumen berikutnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah BWAT Bates- Jensen Wound Assesment Tool. BWAT adalah instrumen pengkajian luka dekubitus. BWAT terdiri dari 13 item pengkajian di dalamnya, yaitu : Size, Depth, Edges, Undermining, Necrotic Tissue Type, Necrotic Tissue Amount, Exudate Type, Exudate Amount, Skin Color Surrounding Wound, Peripheral Tissue Edema, Pheriperal Tissue Induration, Granulation Tissue, dan Epithelialisation. Ke 13 item tersebut digunakan sebagai pengkajian luka tekan pada pasien. Setiap item di atas mempunyai nilai yang menggambarkan status luka tekan pasien Pillen et al., 2009. Dalam penelitian ini BWAT digunakan sebagai pembanding atau gold standard untuk menguji kevaliditasan instrumen DESIGN.

F. Validitas dan Reliabilitas Instrument