DAMPAK KERJASAMA INDONESIA-JAPAN ECONOMIC PARTNERSHIP AGREEMENT TERHADAP INDUSTRI MANUFAKTUR INDONESIA

(1)

DAMPAK KERJASAMA INDONESIA-JAPAN ECONOMIC PARTNERSHIP

AGREEMENT TERHADAP INDUSTRI MANUFAKTUR INDONESIA Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik (S.IP) Strata-1 Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Oleh:

Muhammad Azmi Mubarak 08260118

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Telah Dipertahankan Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Dan diterima sebagai persyaratan Untuk memperoleh gelar Kesarjanaan Strata-1

Pada tanggal : 21 Desember 2012

Dihadapan Dewan Penguji

1. Gonda Yumitro, M.A ( )

2. Dyah Estu K. , M.Si ( )

3. Tonny Dian Effendi, M.Si ( )

4. Drs. Sulismadi, M.Si ( )

Mengetahui, Dekan FISIP UMM


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Muhammad Azmi M.

NIM : 08260118

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional

Judul : Dampak Kerjasama Indonesia-Japan Economic

Partnership Agreement Terhadap Industri manufaktur Indonesia

Disetujui Untuk Diuji Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Tonny Dian Effendi, M.Si Drs. Sulismadi, M.Si

Mengetahui,

Dekan FISIP UMM Ketua Jurusan

Hubungan Internasional


(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Muhammad Azmi M.

Tempat, tanggal lahir : Denpasar, 20 November 1989 Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : IlmuHubungan Internasional

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:

DAMPAK KERJASAMA INDONESIA JAPAN ECONOMIC

PARTNERSHIP AGREEMENT TERHADAP INDUSTRI MANUFAKTUR INDONESIA Adalah bukan karya tulis ilmiah atau skripsi orang lain, baik sebagian atau seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benanya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 31 Oktober 2012 Yang menyatakan,


(5)

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Muhammad Azmi Mubarak

NIM : 08260118

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional

Judul : Dampak Kerjasam Indonesia Japan Economic

partnership Agreement Terhadap Industri Manufaktur Jepang

Pembimbing : 1. Tonny Dian Effendi, M.Si 2. Drs. Sulismadi, M.Si Kronologi Bimbingan :

Tanggal Bimbingan Paraf Pembimbing I Tanggal Bimbingan Paraf Pembimbing II Keterangan Bimbingan

21 Maret2011 22 Maret 2012 Pengajuan

Judul

26 Juli 2012 26 Juli 2012 ACC Seminar

Proposal

22 September 2012 25 Mei 2012 Seminar

Proposal

2 Oktober 2012 3 Oktober 2012 ACC Bab I

15 Oktober 2012 16 Oktober 2012 ACC Bab II

22 Oktober 2012 27 Oktober 2012 ACC Bab III

28 Oktober 2012 28 Oktober 2012 ACC Bab IV

13 Agustus 2012 11 September 2012 ACC Ujian

Skripsi

Dosen pembimbing I Dosen

Pembimbing II

Tonny Dian Effendi, M.Si Drs. Sulismadi, M.Si

Mengetahui, Ketua Jurusan Hubungan Internasional


(6)

MOTTO

Jadikan Sabar dan Shalatmu Sebagai Penolongmu,


(7)

PERSEMBAHAN

Syukur alhamdulillah yang amat mendalam kepada peniup Illahi Robbi, atas segala limpahan rahmat, hidayah, serta inayahnya dan Rosulku pembuka umat yang menjadi pelita hidup.

Segala kesulitan, kelelahan dan kebanggaan tugas akhir ini saya haturkan untuk mereka yang begitu sangat memberi arti dalam perjalanan hidup saya.

 Yang terhormat Ayahanda Bapak H. M. Arfai’i Syukri dan Ibunda tercinta

Ibu Fadlun yang senantiasa memberikan doa, semangat, bimbingan, cinta dan kasih sayang yang tiada batas, entah dengan apa ananda dapat membalas segala bentuk perjuangan dan setiap tetes keringat yang telah tercurahkan untuk saya. Maafkan segala kesalahan dan khilaf yang pernah ananda lakukan selama ini. Hanya ALLAh SWT yang dapat membalas segala keikhlasan Ayah dan Ibu.

 Yang saya sayangi Adikku Hanum Al Maidah, yang banyak memberikan sumbangsih baik secara moril maupun materi sampai terselesaikan skripsi ini.

 Nenekku, tanpa kalian aku tidak akan hadir di muka bumi ini

 Sobat-sobatku HI 08 yang telah mengisi perjalanan hidupku dengan petualangan canda tawa selama kurang lebih 5 tahun di kota dingin malang (Kalian semua adalah sahabat terbaikku) makasih buaanyak prend, aku bangga bisa berteman & menjadi bagian dari kalian semua semoga kisah ini akan


(8)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang telah berjuang demi tegaknya agama Islam. Sehingga dengan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Dampak Kerjasama Indonesia Japan Economic Partnership Agreement Terhadap Industri manufaktur Indonesia.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menghaturkan pujian sekaligus terima kasih terhadap orang-orang istimewa yang memiliki kekayaan intelektual, yang dengan semangat dan pengabdiaannya telah memberikan yang terbaik sejak awal pendidikan hingga akhir penulisan skripsi ini:

1. Bpk. Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP selaku rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bpk. H. Wahyudi, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 3. Bpk. Drs. Sulismadi, M.Si selaku Pembantu Dekan II.

4. Bpk. Tonny Dian Effendi, S.Sos, M.Si selaku Ketua Jurusan Hubungan Internasional dan Pembimbing Pertama.

5. Serta Teman-teman Hubungan Internasional 2008.

Demikian ucapan terima penulis dan semoga apa yang telah dilalui bersama menjadi kenangan yang berharga selama menjalani pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang

Billahi Fii Sabililhaq, Fastabiqul Khoirot

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 2 Februari2013

Penulis,


(9)

ABSTRAKSI

Muhammad Azmi M., 2012, 08260118, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Hubungan Internasional,

DAMPAK KERJASAMA INDONESIA JAPAN ECONOMIC

PARTNERSHIP AGREEMENT TERHADAP INDUSTRI MANUFAKTUR INDONESIA, Dosen Pembimbing I: Tonny Dian Effendi, M.Si ; Dosen Pembimbing II: Drs. Sulismadi, M.Si

IJ-EPA merupakan suatu kerjasama bilateral antara Indonesia dan Jepang dalam bidang ekonomi. IJ-EPA bertujuan untuk meningkatkan volume perdagangan antara Jepang dan Indonesia. Hal ini untuk menciptakan win-win condition antara keduanya dikarenakan hubungan keduanya sudah lama terjalin. IJ-EPA juga merupakan penguatan hubungan keduanya. Di antara poin tersebut yang menguntungkan Indonesia adalah investasi Jepang pada sektor industri manufaktur dan akses pasar yang lebih mudah.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif. Hasil dari penelitian ini yaitu terletak pada dampak positif dari kerjasama IJ-EPA yang didasarkan pada investasi dan akses pasar tersebut. Investasi oleh Jepang pada sektor manufaktur ini diterapkan melalui program Manufacturing Industry Development Center (MIDEC) untuk peningkatan kapasitas industri. Akses pasar yang lebih mudah dengan penurunan hingga penghapusan tariff juga mempermudah kegiatan ekspor Indonesia terutama untuk ekspor produk hasil industri tersebut.

Kata kunci: IJ-EPA, Investasi Jepang sektor industri manufaktur.

Malang, 31 Oktober 2012 Peneliti

Muhammad Azmi M.

Pembimbing I Pembimbing II


(10)

ABSTRACT

Muhammad Azmi M., 2012, 08260118, University of Muhammadiyah Malang, Faculty of Social and Political Science, International Relations Department,THE IMPACT OF INDONESIA JAPAN ECONOMIC PARTNESHIP AGREEMENT TO INDONESIA’S MANUFACTURE INDUSTRY. Advisor I: Tonny Dian Effendi, M.Si ; Advisor II: Drs. Sulismadi M.Si

IJ-EPA represents a bilateral cooperation between Indonesia and Japan in the field of economics. IJ-EPA aims to increase commercial volume between Japan and Indonesia. This Matter is to create win-win condition between both because the relation of both have been long enough intertwined. IJ-EPA also represents reinforcement of relation of both. Among of the IJ-EPA’s poin that very benefit for Indonesia is Japan’s invesment at industrial sector of manufacture and market acces that easier.

The method of research is Descriptive. The result of this research is lied in positive impact of cooperation of IJ-EPA based on invesment and access of the market. Invesment by Japan at sector of manufacture is applied through to program of Manufacturing Industry Development Center ( MIDEC) to build-up the industrial capacities. Market Acces that easier with decreasing to erasing of tariff also watering down Indonesia export activity especially for the exporting of product of industry.

keywords: IJ-EPA, Japan’s Investment at Manufacture industry

Malang, 31 October 2012 Researcher,

Muhammad Azmi M.

Approved by,

Advisor I Advisor II


(11)

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ... i

Halaman Persetujuan ... ii

Pernyataan Orisinalitas ... iii

Berita Acara Bimbingan Skripsi ... iv

Motto ... v

Persembahan ... vi

Abstraksi ... vii

Kata Pengantar ... ix

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Grafik ... xv

Daftar Gambar……… xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 6

1.4.2 Manfaat Praktis ... 7

1.5 Tinjauan Pustaka 1.5.1 Penelitian Terdahulu ... 7


(12)

1.6 Kerangka Pemikiran ... 9

1.6.1 Landasan Teori ... 9

1.6.2 Konsep ... 11

1.7 Metode Penelitian ... 13

1.7.1 Unit Analisa dan Eksplanasi ... 13

1.7.2 Ruang Lingkup Penelitian ... 13

1.7.1.1 Batasan Materi ... 14

1.7.1.2 Batasan Waktu ... 14

1.7.3 Tingkat Analisa ... 14

1.7.4 Jenis penelitian ... 14

1.7.5 Metode Pengumpulan Data ... 15

1.7.6 Metode Analisa data………15

1.7.7 Variabel Penelitian………. 15

1.8 Argumen Dasar ... 16

1.9 Sistematika Penulisan ... 16

BAB II KERJASAMA EKONOMI JEPANG DAN INDONESIA DALAM INDONESIA JAPAN ECONOMIC PARTNERSHIP AGREEMENT 2.1 Terbentuknya IJ-EPA ... 18

2.2 Motivasi ... 20

2.3 Tujuan ... 21

2.4 Isi dan Cakupan IJ-EPA……….. 22


(13)

BAB III MANFAAT INDONESIA-JAPAN ECONOMIC PARTNERSHIP AGREEMENT BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA DITINJAU DARI INVESTASI MANUFAKTUR JEPANG

3.1 Implementasi Kerjasama IJ-EPA ... 36 3.2 Keterlibatan Stakeholders ... 51 3.3 Investasi dan Laju Pertumbuhan Ekonomi ... 53 3.4 Keuntungan Indonesia Bagi Ekspor Produk manufaktur Setelah berlakunya IJ-EPA ... 56

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ... 63 4.2 Saran ... 65 DAFTAR PUSTAKA ... 66


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 penelitian Terkait Japan Economic Partnership Agreement……… 9 Tabel 2.1 Jadwal Penurunan/Penghapusan Tarif Dalam IJ-EPA………26 Tabel 3.1 Perdagangan Jepang dan Indonesia Sebelum IJ-EPA………..36 Tabel 3.2 Perdagangan Jepang dan Indonesia Setelah IJ-EPA……….36 Tabel 3.3 Perkembangan Ekspor Impor Indonesia Berdasarkan Negara Tujuan


(15)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1 Kinerja Ekspor Non-migas Oktober 2010 ... 38

Grafik 3.2 Impor berdasarkan Golongan Barang……… 39

Grafik 3.3 Kinerja Ekspor Manufaktur Indonesia………40


(16)

DAFTAR GAMBAR


(17)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Drs. Halim. 2003. Analisa Investai. Jakarta: Salemba Empat Patri.

Hadi, Syamsul dan Darmastuti, Shanti. 2009. Dominasi Modal Jepang di Indonesia: Telaah Kritis Atas Perjanjian Kemitraan Ekonomi (EPA) Indonesia-Jepang. Institue For Global Justice.

M. Meier, Gerald. 1985. Ekonomi Pembangunan Negara Berkembang: Teori dan Kebijaksanaan. Jakarta: Bina Aksara.

Latief, Dochak. 2002. Pembangunan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Global. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

D. Hook, Glenn. 2001. Japans International Relations Politics, Economic, and Security. London: Routledge.

Masoed, Mochtar. 1990. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi. Jakarta:LP3ES.

Amstutz, Mark, R.. 1995. International Conflict and Cooperation, An Introduction To World Politics. USA: C Brown Communication Inc.

Kalpakjikan, Serope. 2006. Manufacturing Engineering and Technology, Singapore: Prentice Hall Pearon Education South Asia Pte Ltd.

Ahmad, Kamaruddin. 1996. Dasar-dasar Manajemen Investasi. Jakarta: Rineksa Cipta. Gayatri, Trixsaningtiyas. 2008. Analisa Kepentingan Ekonomi Politik Indonesia dan

Jepang Dalam Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) Tahun 2007, Free Trade Agreement Binational Secretariat.

SKRIPSI

Wandayu, Intan Anandani. 2008. Japan-Malaysia Economic Partnership Agreement (JMEPA)2020: Strategi Kebijakan Ekonomi Malaysia Dalam Mewujudkan Wawasan 2020. Surabaya: FISIP Universitas Airlangga.


(18)

Satiti, Intan Octavia. 2009. Strategi Perdagangan Jepang Dalam Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement. Malang: FFISIP Universitas Muhammadiyah Malang.

Landes, K.S., Betha. 20011. Manfaat Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement {IJEPA}(Manfaat Ekspor Komoditi Non-Migas Indonesia ke Jepang). Malang : FISIP Universitas Muhammadiyah Malang.

JURNAL

Walmsley, T., Itakura, K. 2001. Dynamic Effects of The New Age Free Trade Agreement Between Japan and Singapore. Vol. 16. No. 4. Journal of Economic Integration. Sejong University.

INTERNET

Jetro. 2009. Bagaimana Menikmati Manfaat Prefensi Tarif Melalui FTA/EPA. http://www.jetro.go.jp/Indonesia/jiepa/index.html/BrosurEPAind2009.pdf, 30 Mei2011

Basri, Faisal. 2009. Hubungan Ekonomi Indonesia-Jepang.

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2009/10/31/hubungan-ekonomi-Indonesia-Jepang/. 31 Oktober 2012.

Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement: Joint Study Group Report.

2005.http://www.mofa.go.jp/region/asia-paci/Indonesia/summit0506/joint-3-2.pdf. 02 Februari 2012

Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA): Perjanjian Kemitraan

Ekonomi Indonesia-Jepang.

http://Indonesianembassy.jp/perdagangan/manfaat_epa.pdf. 26 mEI 2012. Basnani, Asnil. 2010. Per Mei, Ekspor Produk Otomotif Tumbuh 42%. .

http://industri.kontan.co.id/news/per-mei-ekspor-produk-otomotif-tumbuh-42-1. 5 Juli 2012.

Hapsari, Rukmi. 2012. Indonesia Finance Today: Sektor Otomotif Optimalkan Fasilitas IJEPA. , http://www.Indonesiafinancetoday.com/read/22830/Sektor-Otomotif-Optimalkan-Fasilitas-IJEPA 05 Januari 2012.


(19)

Sudapet, Nyoman. 2012. Peran Investasi Dalam Pembangunan Ekonomi Nasional.

http://nyomansudapet.dosen.narotama.ac.id/2012/02/06/peran-investasi-dalam-pembangunan-ekonomi-nasional/.14 Februari 2012

Lutfi, Muhammad. Strategi dan Kebijakan Investasi di Indonesia..

http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=1661 &Itemid=192. 28 Mei 2012.

Hartono. Menperin Bertemu dengan Ketua Japan Indonesia Association. 2012..

http://www.kemenperin.go.id/artikel/5153/Menperin-Bertemu-dengan-Ketua-Japan-Indonesia-Association. 27 Mei 2012.


(20)

1.1. Latar Belakang Masalah

EPA merupakan sebuah kerangka kerjasama ekonomi yang berbasis pada konsep Free Trade Agreement , dimana FTA ini memiliki pengertian sebuah kerjasama antara dua Negara atau lebih yang melakukan perjanjian internasional bagi penghapusan tarif yang dibebankan di antara Negara yang bersangkutan sekaligus untuk menghapus peraturan dalam bidang penanaman modal asing pada bidang jasa perdagangan.1

EPA memiliki cakupan yang lebih luas daripada FTA dan bersifat komprehensif karena mencakup dua isu utama, yakni:

1. Isu tradisional FTA yang membahas tentang liberalisasi perdagangan atau produk barang dan jasa.

2. “WTO-plus” yang terdiri dari isu Singapura dan isu lainnya yang mencakup kerjasama di berbagai bidang.2

Yang dimaksudkan WTO-plus disini adalah kegiatan organisasi perekonomian internasional yang telah membahas isu-isu baru. Yakni membahas mengenai investasi, penanaman modal, pendirian perusahaan, dan bidang-bidang lainnya yang dimana hal ini tidak ada di WTO.

1

Bagaimana Menikmati Preferensi Tarif melalui FTA-EPA? (Saat Mengimpor dari Jepang), http://www.jetro.go.jp/Indonesia/jiepa/index.html/BrosurEPAind2009.pdf, diakses tanggal 30 Mei 2001. Hal: 1.

2


(21)

kali pada bulan Desember 2004 hingga 2005. Hasil pertemuan ini berupa suatu rekomendasi akan perlunya dan manfaat dari kerjasama Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA). Kemudian, pertemuan informal ini diikuti dengan proses negosiasi antara kedua pihak sebanyak 6 kali. 24 November 2006, sebagai bentuk akhir negosiasi tersebut, terjadi penandatanganan oleh kedua belah pihak yaitu Indonesia dan Jepang yang mana pada waktu itu perwakilan Indonesia adalah

Ambassador Soemadi DM Brotodiningrat dan perwakilan Jepang adalah Mr. Mitoji Yabunaka di Tokyo, Jepang. Mereka menandatangani Record of Discussion.Record of Discussion ini mencakup persetujuan prinsip atas bagian-bagian utama dari 13 kelompok negosiasi dan menyepakati untuk melakukan finalisasi dari perjanjian sesegara mungkin. Pada tanggal 21-22 Juni 2007, telah dilakukan negosiasi akhir dalam kerangka wrap-up meeting. Hasil negosiasi tersebut berupa Record of Discussions yang kemudian disepakati oleh kedua Chief Negotiator, yaitu Ambassador Soemadi DM Brotodiningrat dan Mr. Masaharu KOHNO, Wakil Menteri Luar Negeri. Hasil tersebut sebagai landasan bagi langkah selanjutnya yang akan menyelesaikan pending issue dan merapikan draft teks dari sisi bahasa dan hukum. bagi Jepang, IJEPA merupakan kebijakan perdagangan internasional Jepang dimana sebelumnya hanya menganut multilateralisme melalui WTO. Sedangkan bagi Indonesia, kerjasama ini tentunya untuk memenuhi kepentingan nasional bidang ekonomi khususnya perluasan akses pasar produk ekspor di pasar Jepang. Dan barulah


(22)

1. Jepang merupakan mitra dagang Indonesia dan Jepang memberikan bantuan yang diberi nama ODA kepada Indonesia.

2. Akses pasar Indonesia menjadi lebih mudah karena termasuk impor dari Indonesia sebesar 13 persen sampai saat ini.

3. Jepang sebagai investor utama bagi Indonesia. 4. Peluang untuk mengirim tenaga kerja semi terampil.

Bagi Jepang, EPA merupakan kemitraan bilateral yang selama ini telah dijalin bersama dengan Negara ASEAN .Dalam hubungannya dengan Indonesia, Jepang banyak menginvestasi dan juga memberikan bantuan kepada Indonesia. IJ-EPA ini secara khusus juga sebagai perwujudan dari kepentigan ekonomi Jepang antara lain memperluas akses pasar Jepang, mengamankan investasi Jepang, serta mengamankan pasokan energi dan sumber daya mineral sebagai kebutuhan utama bagi industrinya. Penulis dalam hal ini akan mengangkat mengenai dampak positif yang ditimbulkan kerjasama Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement bagi perekonomian Indonesia yang ditinjau dari segi investasi dan perdagangan. Liberalisasi ekonomi yang terjadi di antara kedua Negara ini, membuka akses pasar Jepang bagi Indonesia dan memperluas kesempatan bagi Indonesia untuk melakukan perdagangan secara bebas. Tidak hanya itu, ternyata kerjasama ini memberikan peluang bagi investor Jepang untuk berinvestasi di Indonesia sehingga Indonesia dapat terbantu dalam pembangunan


(23)

memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan kepercayaan investor Jepang. Tidak hanya itu, peningkatan terhadap kapasitas pembangunan terutama sektor industri juga dilaksanakan demi peningkatakan terhadap daya saing produsen Indonesia.3 Perluasan akses pasar ke Jepang melalui kerjasam ini mempermudah Indonesia untuk mengekspor barang-barang yang diperlukan Jepang maupun hasil produksi Indonesia. Ternyata, IJ-EPA ini merupakan salah satu usaha untuk mengembalikan investasi Jepang yang menurun beberapa waktu terakhir dan juga sebagai kerangka bantuan teknologi bagi industri manufaktur Indonesia.4 Ini semua merupakan kepentingan nasional Indonesia dan membuat Indonesia setara dengan Negara-negara lain yang bekerjasama dengan Jepang.

Dalam penulisan ini, akan ditinjau dampak positif dari segi perdagangan dan investasi Jepang dalam kerjasama IJ-EPA. Dari segi invetasi, Indonesia merupakan tujuan utama invetasi Jepang. Para pebisnis Jepang banyak menanamkan modalnya pada sektor industri. Hal ini terkait dengan perbaikan iklim invetasi di Indonesia. Selain itu, penyebab meningkatnya invetasi Jepang di Indonesia hingga saat ini ialah pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi, tenaga kerja yang murah dan melimpah. Investasi besar-besaran Jepang di Indonesia ini tentunya juga bedampak pada

3

Direktorat Pemasaran Internasional, Akses Pasar Komoditi Pertanian Dalam Rangka IJ-EPA, di: http://tabloidsinartani.com/Olahan-dan-Pasar/Akses-Pasar-Komoditi-Pertanian-Dalam-Rangka-IJ-EPA.html, diakses tanggal 6 Juni 2011.

4

Gayatri, Trixsaningtiyas (2008) Analisa kepentingan ekonomi politik Indonesia dan Jepang dalam Indonesia -Jepang Economic Partnership Agreement (IJEPA) tahun 2007, Free Trade Agreement Binational Secretariat, diakses tanggal 10 maret 2011.


(24)

negara yang bersangkutan, negara-negara berkembang termasuk dalam hal ini Indonesia, makan harus dapat merangsang investasi dalam jumlah yang besar dan salah satu cara yaitu dengan mengadakan kerjasama.5 Investasi Jepang yang banyak berkontribusi dalam persaingan dagang Indonesia sebagian besar berupa industri manufaktur.6 Sektor ini menguntungkan bagi Indonesia. industri-industri manufaktur di Indonesia memperoleh peningkatan kapasitas yang berpengaruh pada hasil produksi yang berstandar pasar internasional. Beberapa sektor industri yang menjadi acuan investasi Jepang diantaranya, industry otomotif, industri alat-alat berat dan konstruksi, industri elektrik dan elektronik, serta ditambah pemberian pengetahuan terhadap penggunaan energi pada industri untuk efisiensinya. Kebutuhan ini menjadi masukan baru bagi kegiatan ekspor Indonesia dari hasil produksi industri-industri tersebut untuk tujuan ekonomi.

Dari segi perdagangan, ternyata kerjasama ini menguntungkan Indonesia. hasil dari investasi Jepang di sektor manufaktur tersebut membawa keberhasilan bagi ekspor produk-produk manufaktur Indonesia.

5

Gerald M. Meier, Ekonomi Pembangunan Negara Berkembang, Teori dan Kebijaksanaan (Bina Aksara, Jakarta, 1985), hal. 136.

6


(25)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasrkan hasil dari pemaparan mengenai manfaat dari kerjasma IJ-EPA, maka penulis akan mengangkat masalah mengenai dampak kerjasama kemitraan ekonomi Indonesia-Jepang terhadap perekonomian Indonesia sebagai berikut : “Bagaimana dampak kerjasama kemitraan ekonomi Indonesia-Jepang terhadap industri manufaktur Indonesia? “

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana suatu kerjasama bilateral dapat memberikan keuntungan bagi pihak-pihak yang bekerjasama. Selain itu, juga bertujuan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari kerjasama ini terhadap industri manufaktur di Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Diharapkan mampu memberikan wacana dalam menambah informasi bagi para penstudi masalah-masalah internasional khususnya yang terkait dengan topik penelitian, dan dapat menambah wawasan tentang informasi dan pengetahuan dalam hubungan internasional.


(26)

suatu perekonomian Negara.

1.5 Tinjauan Pustaka 1.5.1 Penelitian Terdahulu

Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan kajian pada penelitian-penelitian terdahulu yang membahas masalah EPA. Penelitian yang dilakukan oleh Intan Anandani Wanayu,7 membahas EPA antar Jepang dengan Malaysia (JM-EPA). Dalam penelitiannya, Intan menyebutkan kepentingan Jepang dalam EPA dengan Malaysia ialah untuk mendapatkan jaminan atas teknologi asing yang beroperasi di Malaysia, untuk memindahkan industri manufakturnya ke Malaysia serta melakukan investasi dan lain sebagainya.8 Sedangkan dalam kerjasama ini Malaysia lebih mengupayakan kepentingan nasionalnya yakni mewujudkan wawasan 2020. Namun, dalam penelitian Intan Octavia9 yang mana penelitiannya membahas mengenai Strategi Perdagangan Jepang dalam Indonesia-Japan Economic PartnershipAgreement. Dalam penelitian ini, yang dibahas adalah strategi perdagangan Jepang untuk bekerjasama dalam IJ-EPA. Saat ini, Jepang merupakan Negara dengan volume perdagangan terbesar di dunia setelah Uni Eropa dan Amerika Serikat, maka dengan adanya IJ-EPA ini, Jepang secara langsung akan memperoleh kemudahan-kemudahan yang

7

Intan Anandani Wandayu, 2008. Japan-Malaysia Economic Partnership Agreement (JM-EPA) 2005: Strategi Kebijakan Ekonomi Malaysia Dalam Mewujudkan 2020, Skripsi Program Sarjana bidang Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga Surabaya.

8

Ibid. Hal: 61. 9


(27)

peningkatan investasi di Singapura baik dari domestic maupun luar negeri. Selain itu, juga terdapat keseimbangan perdagangan antar kedua negara tersebut. Selain itu, penulis menggunakan penelitian Betha Landes11 mengenai Manfaat Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA) (Studi Ekspor Non-Migas Indonesia ke Jepang), yang mana membahas mengenai manfaat yang bisa diperoleh Indonesia seperti peningkatan investasi dari Jepang dan peningkatan kapasitas daya saing Indonesia secara umum maupun di sektor-sektor tertentu. Tidak hanya itu, melihat dari judul penelitian Betha landes, Indonesia juga berkesempatan melakukan ekspor non-migas ke Jepang dimana sumber daya ini sangat dibutuhkan Jepang. Melalui objek yang berbeda dengan Betha tersebut, maka penelitian ini berusaha membahas lebih spesifik tentang dampak Kerjasama Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement terhadap industri manufaktur di Indonesia.

10

T.,Walmsley and K. Itakura, 2001,

Dynamic effects of the “New Age” Free Trade Agreement

between Japan and Singapore, Vol. 16, No. 4, Journal of Economic Integration, Sejong University.

11

Betha Landes K.S., Manfaat Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA) (Manfaat Ekspor Komoditi Non-Migas Indonesia ke Jepang), Program Sarjana Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang.


(28)

1.6 Kerangka Pemikiran 1.6.1 Landasan Teori

a. Liberalisme

Pada teori liberalisme dalam Ekonomi Politik Internasional. , berasumsi bahwa perilaku Negara dalam sistem internasional bersifat

Trade Agreement between Japan and Singapore

2. Intan Octavia Satiti Strategi Perdagangan Jepang Dalam

Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement

3. Intan Anandani Wanayu Japan-Malaysia Economic Partnership

Agreement (JM-EPA) 2005: Strategi Kebijakan

Ekonomi Malaysia Dalam Mewujudkan 2020

4. Betha landes Manfaat Indonesia-Japan Economic Partnership

Agreement (IJ-EPA) (Manfaat Ekspor Komoditi

Non-Migas Indonesia ke Jepang)

5. M. Azmi Mubarak Damapak Kerjasama Indonesia-Japan

Economic Partnership Agreement Terhadap


(29)

argumen Adam Smith yang menyatakan bahwa kebebasan individu dihamin dalam suatu mekanisme pasar dimana individu-individu berinisiatif melakukan kerjasama dengan pemilikan swasta untuk meningkatkan kesejahteraan Negara.

Perdagangan bebas harus dijalankan sebebas mungkin tanpa ada hambatan dari Negara-negara yang terlibat di dalamnya. Dalam hal ini, peran Negara hanya sedikit yang terkait hal yang tidak bisa dijalankan oleh individu seperti membentuk system hukum, menjamin keamanan nasional, dan membuat uang, .

Untuk menjelaskan fenomena IJ-EPA, teori ini mengarah pada adanya kerjasama dimana kerjasama ini menguntungkan kedua belah pihak melalui pasar bebas dan investasi. Kerjasama ekonomi ini membuka kesempatan bagi Indonesia untuk bisa mengakses pasar ke Jepang dengan mudah. Sektor publik atau swasta pun ikut terlibat dalam kerjasama ini. Sedangkan bagi Jepang, ini merupakan peluang besar untuk berinvestasi. Investasi Jepang ini sangat menguntungkan Indonesia. Industri-industri di Indonesia terbantu oleh teknologi Jepang yang mana dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia.


(30)

berdasarkan kebijakan negara, sehingga negara tersebut dapat mengatur kebutuhan negaranya dan memperoleh keuntungan dari melakukan kerjasama. Kerjasama internasional dalam politik global, digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1. tindakan yang dilakukan oleh aktor negara (dan aktor selain negara atau non-state actor).

2. dalam mengadakan kerjasama, terdapat identifikasi dan komitmen yang mengarah pada tujuan tujuan yang akan dicapai.

3. keuntungan dari hasil kerjasama.12

Kerjasama dalam dunia global juga dapat dilakukan dengan berbagai cara, pertama dengan membagi kepentingan bersama sesuai dengan kerjasama yang dilakukan agar para anggota yang bersangkutan dapat memperoleh hasil yang diharapkan, kedua, kerjasama dapat dilakakukan dengan jalan negosiasi, dan ketiga kerjasama dapat terjadi dari akibat hegemoni atau kekuatan negara besar, seperti negara-negara yang memiliki kekuatan besar dimana tergabung dalam suatu organisasi.13

Sedangkan mengenai kerjasama bilateral yang mana kerjasama ini merupakan suatu perjanjian yang dilakukan oleh dua negara saja dan bersifat treaty contract. IJ-EPA ini merupakan salah satu contoh kerjasama bilateral dimana kedua negara yaitu

12


(31)

1. Trade in Goods

2. Trade in Services

3. Cooperation

4. Improvement of Bussiness Environment

5. Movement of Natural Persons

6. Investment

7. Government Prosecures

8. Competition Policy

9. Intellectual Property

10.Standards and Conformance Mutual Recognition (MRA)

11.Customs Procedures14

b. Industri Manufaktur

Menurut Serope Kalpajikan, Manufaktur dalam pengertian secara luar ialah proses merubah bahan mentah menjadi barang jadi melalui tahapan proses teknologi. Istilah manufaktur sendiri muncul pada tahun 1576 dari bahasa latin

manus factus yang berarti dibuat dengan tangan.15 Proses dalam manufaktur meliputi:

1. Perencanaan produk.

14

Achdiat Atmawinata, 2008, Kedalaman Struktur Yang Mempunyai Daya Saing di Pasar Global. Jakarta.

15

Serope Kalpakjian, 2006, Manufacturing Engineering and Technology (Singapore: Prentice Hall Pearson Education South Asia Pte Ltd), Hal. 1.


(32)

bergerak dalam bidang pembuatan produk dengan kualitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk buatan tangan. Industri manufaktur sendiri tentunya menggunakan teknologi-teknologi yang canggih. Dalam kerjasama IJ-EPA, Indonesia memperoleh keuntungan dalam peningkatan kapasitas industrinya melalui investasi Jepang dan investasi ini terletak pada sektor industri manufaktur tersebut. Sejak ditanamkannya investasi Jepang pada sektor industri manufaktur tersebut, industri-industri di Indonesia mengalami peningkatan kapasitas terutama dalam menghasilkan suatu produk. Dengan adanya investasi tersebut, produk yang dihasilkan mampu bersaing di pasar dunia maupun di pasar Jepang karena produk tersebut sudah memnuhi standar pasar Jepang dan juga pasar dunia. Hal ini pun menjadi peluang bagi Indonesia dimana negara ini mampu meningkatkan aktifitas ekspornya sehingga pendapatan negara juga bertambah.

1.7 Metode Penelitian

1.7.1 Unit analisa dan eskplanasi

Unit analisa atau variabel dependen dalam penelitian ini adalah industri manufaktur Indonesia, sedangkan unit eksplanasinya atau variabel independennya adalah IJ-EPA.


(33)

tidak melebar sehingga didapatkan hasil penelitian yang tepat dan akurat. Oleh karena itu, penulis membagi dua batasan yaitu materi dan waktu :

1.7.2.1Batasan Materi

Batasan materi menunjukkan ruang sebuah peristiwa yakni cakupan daerah dan gejala studi. Adapun batasan materi dalam penelitian ini adalah penulis akan menjelaskan bagaimana dampak investasi Jepang terhadap industri manufaktur Indonesia dalam kerjasama Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement.

1.7.2.2Batasan Waktu

Sedangkan, batasan waktu adalah rentang waktu (durasi) terjadinya suatu peristiwa atau obyek yang dianalisis. Dalam penelitian ini peneliti memberikan batasan waktu dimulai Pada tahun 2008 hinnga 2010. Hal ini dikarenakan tahun 2008 merupakan dimulainya pelaksanaan dari kerjasama IJ-EPA setelah penandatnganan, yang merupakan penguatan dari kerjasama antara Indonesia dan Jepang.

1.7.3 Tingkat Analisa

Tingkat analisa dalam penelitian ini adalah Induksionis. Dalam penelitian ini, unit eksplanasinya berada pada tingkat yang lebih tinggi.17

17Mochtar Mas’oed. 1990.

Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi (Jakarta: Penerbit LP3ES). Hal: 39.


(34)

Partnership Agreement terhadap industri manufaktur Indonesia.

1.7.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis melakukan metode pengumpulan data dengan studi pustaka, yaitu buku-buku, artikel-artikel dari internet, dan skripsi yang berkaitan dengan obyek penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan media elektronik dan media cetak guna melengkapi kebutuhan penelitian.

1.7.5 Metode Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan mengunakan metode kualitatif. Dalam memecahkan masalah yang telah di eksplorasikan dan telah terlihat kejelasannya, tentunya dengan mengunakan teori yang telah ditentukan oleh penulis.

1.7.6 Variabel penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah variabel yang tingkah lakunya akan dianalisis, diramalkan dan diprediksi oleh variabel independen. Sedangkan variabel independen adalah variabel yang digunakan untuk menjelaskan tingkah laku dari variabel dependen.18 Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah industri manufaktur di Indonesia, indikatornya adalah industri manufaktur di Indonesia yang mulai sedikit demi sedikit berkembang setelah menjalin kerjasama dengan Jepang karena terwujudnya peningkatan kapasitas industri melalui investasi Jepang. Sedangkan


(35)

kerjasama dengan Jepang.

1.8 Argumen Sementara

Dengan melihat latar belakang masalah dan rumusan masalah yang tidak terlepas dari kerangka pemikiran di atas, maka peneliti memiliki argumen sementara

dari penelitian ini, yaitu: “Kerjasama IJ-EPA dapat memberikan manfaat bagi Indonesia. Kerjasama ini juga mewujudkan keinginan Indonesia terhadap Jepang, dimana Jepang merupakan mitra dagang Indonesia yang sangat menguntungkan. Melalui kerjasama ini, Jepang memberi investasi pada industri manufaktur Indonesia. Investasi Jepang yang bertujuan pada capacity building ini memberikan dampak bagi industri manufaktur Indonesia terutama pada ekspor manufaktur Indonesia.

1.9 Sistematika Penulisan BAB I

Berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Landasan Teori dan Konsep, Metode Penelitian dan Argumen Sementara.

BAB II

Berisi tentang penjelasan dan gambaran umum mengenai objek penelitian tentang Proses Pembentukan kerjasama Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement, dan Manfaatnya bagi kedua negara.


(36)

manufaktur Jepang.

BAB IV

Berisi kesimpulan mengenai dampak kerjasama Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement terhadap Perekonomian Indonesia yang ditinjau dari investasi manufaktur Jepang.


(1)

Indonesia dan Jepang menjalin hubungan untuk beberapa kepentingan di berbagai bidang. Beberapa kepentingan dalam kerjasama antara Indonesia dan Jepang ini, terbagi dalam 11 elemen, diantaranya:

1. Trade in Goods

2. Trade in Services

3. Cooperation

4. Improvement of Bussiness Environment

5. Movement of Natural Persons

6. Investment

7. Government Prosecures

8. Competition Policy

9. Intellectual Property

10.Standards and Conformance Mutual Recognition (MRA)

11.Customs Procedures14

b. Industri Manufaktur

Menurut Serope Kalpajikan, Manufaktur dalam pengertian secara luar ialah proses merubah bahan mentah menjadi barang jadi melalui tahapan proses teknologi. Istilah manufaktur sendiri muncul pada tahun 1576 dari bahasa latin

manus factus yang berarti dibuat dengan tangan.15 Proses dalam manufaktur

meliputi:

1. Perencanaan produk.

14

Achdiat Atmawinata, 2008, Kedalaman Struktur Yang Mempunyai Daya Saing di Pasar Global. Jakarta.

15

Serope Kalpakjian, 2006, Manufacturing Engineering and Technology (Singapore: Prentice Hall Pearson Education South Asia Pte Ltd), Hal. 1.


(2)

2. Pemilihan material.

3. Tahap-tahap proses dimana produk itu dibuat.16

Dapat diketahui bahwa industri manufaktur merupakan suatu industri yang bergerak dalam bidang pembuatan produk dengan kualitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk buatan tangan. Industri manufaktur sendiri tentunya menggunakan teknologi-teknologi yang canggih. Dalam kerjasama IJ-EPA, Indonesia memperoleh keuntungan dalam peningkatan kapasitas industrinya melalui investasi Jepang dan investasi ini terletak pada sektor industri manufaktur tersebut. Sejak ditanamkannya investasi Jepang pada sektor industri manufaktur tersebut, industri-industri di Indonesia mengalami peningkatan kapasitas terutama dalam menghasilkan suatu produk. Dengan adanya investasi tersebut, produk yang dihasilkan mampu bersaing di pasar dunia maupun di pasar Jepang karena produk tersebut sudah memnuhi standar pasar Jepang dan juga pasar dunia. Hal ini pun menjadi peluang bagi Indonesia dimana negara ini mampu meningkatkan aktifitas ekspornya sehingga pendapatan negara juga bertambah.

1.7 Metode Penelitian

1.7.1 Unit analisa dan eskplanasi

Unit analisa atau variabel dependen dalam penelitian ini adalah industri manufaktur Indonesia, sedangkan unit eksplanasinya atau variabel independennya adalah IJ-EPA.

16


(3)

1.7.2 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam sebuah penelitian, diperlukan adanya batasan waktu dan materi, untuk membatasi waktu yang ingin diteliti dan pembahasan dalam penelitian agar tidak melebar sehingga didapatkan hasil penelitian yang tepat dan akurat. Oleh karena itu, penulis membagi dua batasan yaitu materi dan waktu :

1.7.2.1Batasan Materi

Batasan materi menunjukkan ruang sebuah peristiwa yakni cakupan daerah dan gejala studi. Adapun batasan materi dalam penelitian ini adalah penulis akan menjelaskan bagaimana dampak investasi Jepang terhadap industri manufaktur Indonesia dalam kerjasama Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement.

1.7.2.2Batasan Waktu

Sedangkan, batasan waktu adalah rentang waktu (durasi) terjadinya suatu peristiwa atau obyek yang dianalisis. Dalam penelitian ini peneliti memberikan batasan waktu dimulai Pada tahun 2008 hinnga 2010. Hal ini dikarenakan tahun 2008 merupakan dimulainya pelaksanaan dari kerjasama IJ-EPA setelah penandatnganan, yang merupakan penguatan dari kerjasama antara Indonesia dan Jepang.

1.7.3 Tingkat Analisa

Tingkat analisa dalam penelitian ini adalah Induksionis. Dalam penelitian ini, unit eksplanasinya berada pada tingkat yang lebih tinggi.17

17Mochtar Mas’oed. 1990.

Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi (Jakarta: Penerbit LP3ES). Hal: 39.


(4)

1.7.4 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif. Penulis akan berusaha memahami dan menjelaskan dampak kerjasama Indonesia –Japan Economic

Partnership Agreement terhadap industri manufaktur Indonesia.

1.7.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis melakukan metode pengumpulan data dengan studi pustaka, yaitu buku-buku, artikel-artikel dari internet, dan skripsi yang berkaitan dengan obyek penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan media elektronik dan media cetak guna melengkapi kebutuhan penelitian.

1.7.5 Metode Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan mengunakan metode kualitatif. Dalam memecahkan masalah yang telah di eksplorasikan dan telah terlihat kejelasannya, tentunya dengan mengunakan teori yang telah ditentukan oleh penulis.

1.7.6 Variabel penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah variabel yang tingkah lakunya akan dianalisis, diramalkan dan diprediksi oleh variabel independen. Sedangkan variabel independen adalah variabel yang digunakan untuk menjelaskan tingkah laku dari variabel dependen.18 Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah industri manufaktur di Indonesia, indikatornya adalah industri manufaktur di Indonesia yang mulai sedikit demi sedikit berkembang setelah menjalin kerjasama dengan Jepang karena terwujudnya peningkatan kapasitas industri melalui investasi Jepang. Sedangkan

18


(5)

variabel independennya adalah kerjasama Indonesia-Japan Economic Partnership

Agreement, indikatornya adalah dengan ditandatanganinya perjanjian ini pada tahun

2008, Indonesia berkesempatan untuk mewujudkan kepentingan nasionalnya melalui kerjasama dengan Jepang.

1.8 Argumen Sementara

Dengan melihat latar belakang masalah dan rumusan masalah yang tidak terlepas dari kerangka pemikiran di atas, maka peneliti memiliki argumen sementara dari penelitian ini, yaitu: “Kerjasama IJ-EPA dapat memberikan manfaat bagi Indonesia. Kerjasama ini juga mewujudkan keinginan Indonesia terhadap Jepang, dimana Jepang merupakan mitra dagang Indonesia yang sangat menguntungkan. Melalui kerjasama ini, Jepang memberi investasi pada industri manufaktur Indonesia. Investasi Jepang yang bertujuan pada capacity building ini memberikan dampak bagi industri manufaktur Indonesia terutama pada ekspor manufaktur Indonesia.

1.9 Sistematika Penulisan

BAB I

Berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Landasan Teori dan Konsep, Metode Penelitian dan Argumen Sementara.

BAB II

Berisi tentang penjelasan dan gambaran umum mengenai objek penelitian tentang Proses Pembentukan kerjasama Indonesia-Japan Economic Partnership


(6)

BAB III

Berisi tentang analisis dampak kerjasama Indonesia-Japan Economic

Partnership Agreement bagi perekonomian Indonesia ditinjau dari investasi

manufaktur Jepang.

BAB IV

Berisi kesimpulan mengenai dampak kerjasama Indonesia-Japan Economic

Partnership Agreement terhadap Perekonomian Indonesia yang ditinjau dari investasi