13
2. Pemilihan material.
3. Tahap-tahap proses dimana produk itu dibuat.
16
Dapat diketahui bahwa industri manufaktur merupakan suatu industri yang bergerak dalam bidang pembuatan produk dengan kualitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan produk buatan tangan. Industri manufaktur sendiri tentunya menggunakan teknologi-teknologi yang canggih. Dalam kerjasama IJ-EPA,
Indonesia memperoleh keuntungan dalam peningkatan kapasitas industrinya melalui investasi Jepang dan investasi ini terletak pada sektor industri manufaktur
tersebut. Sejak ditanamkannya investasi Jepang pada sektor industri manufaktur tersebut, industri-industri di Indonesia mengalami peningkatan kapasitas terutama
dalam menghasilkan suatu produk. Dengan adanya investasi tersebut, produk yang dihasilkan mampu bersaing di pasar dunia maupun di pasar Jepang karena produk
tersebut sudah memnuhi standar pasar Jepang dan juga pasar dunia. Hal ini pun menjadi peluang bagi Indonesia dimana negara ini mampu meningkatkan aktifitas
ekspornya sehingga pendapatan negara juga bertambah.
1.7 Metode Penelitian
1.7.1 Unit analisa dan eskplanasi
Unit analisa atau variabel dependen dalam penelitian ini adalah industri manufaktur Indonesia, sedangkan unit eksplanasinya atau variabel independennya
adalah IJ-EPA.
16
Ibid. Hal. 2.
14
1.7.2 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam sebuah penelitian, diperlukan adanya batasan waktu dan materi, untuk membatasi waktu yang ingin diteliti dan pembahasan dalam penelitian agar
tidak melebar sehingga didapatkan hasil penelitian yang tepat dan akurat. Oleh karena itu, penulis membagi dua batasan yaitu materi dan waktu :
1.7.2.1 Batasan Materi
Batasan materi menunjukkan ruang sebuah peristiwa yakni cakupan daerah dan gejala studi. Adapun batasan materi dalam penelitian ini adalah penulis
akan menjelaskan bagaimana dampak investasi Jepang terhadap industri manufaktur Indonesia dalam kerjasama Indonesia-Japan Economic Partnership
Agreement.
1.7.2.2 Batasan Waktu
Sedangkan, batasan waktu adalah rentang waktu durasi terjadinya suatu peristiwa atau obyek yang dianalisis. Dalam penelitian ini peneliti memberikan
batasan waktu dimulai Pada tahun 2008 hinnga 2010. Hal ini dikarenakan tahun 2008 merupakan dimulainya pelaksanaan dari kerjasama IJ-EPA setelah
penandatnganan, yang merupakan penguatan dari kerjasama antara Indonesia dan Jepang.
1.7.3 Tingkat Analisa
Tingkat analisa dalam penelitian ini adalah Induksionis. Dalam penelitian ini, unit eksplanasinya berada pada tingkat yang lebih tinggi.
17
17
Mochtar Mas’oed. 1990. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi Jakarta: Penerbit LP3ES. Hal: 39.
15
1.7.4 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif. Penulis akan berusaha memahami dan menjelaskan dampak kerjasama Indonesia
–Japan Economic Partnership Agreement terhadap industri manufaktur Indonesia.
1.7.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis melakukan metode pengumpulan data dengan studi pustaka, yaitu buku-buku, artikel-artikel dari internet, dan skripsi yang berkaitan
dengan obyek penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan media elektronik dan media cetak guna melengkapi kebutuhan penelitian.
1.7.5 Metode Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan mengunakan metode kualitatif. Dalam memecahkan masalah yang telah di eksplorasikan dan telah terlihat kejelasannya,
tentunya dengan mengunakan teori yang telah ditentukan oleh penulis.
1.7.6 Variabel penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah variabel yang tingkah lakunya akan dianalisis,
diramalkan dan diprediksi oleh variabel independen. Sedangkan variabel independen adalah variabel yang digunakan untuk menjelaskan tingkah laku dari variabel
dependen.
18
Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah industri manufaktur di Indonesia, indikatornya adalah industri manufaktur di Indonesia yang mulai sedikit
demi sedikit berkembang setelah menjalin kerjasama dengan Jepang karena terwujudnya peningkatan kapasitas industri melalui investasi Jepang. Sedangkan
18
Ibid. Hal: 35.
16
variabel independennya adalah kerjasama Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement, indikatornya adalah dengan ditandatanganinya perjanjian ini pada tahun
2008, Indonesia berkesempatan untuk mewujudkan kepentingan nasionalnya melalui kerjasama dengan Jepang.
1.8 Argumen Sementara
Dengan melihat latar belakang masalah dan rumusan masalah yang tidak terlepas dari kerangka pemikiran di atas, maka peneliti memiliki argumen sementara
dari penelitian ini, yaitu: “Kerjasama IJ-EPA dapat memberikan manfaat bagi Indonesia. Kerjasama ini juga mewujudkan keinginan Indonesia terhadap Jepang,
dimana Jepang merupakan mitra dagang Indonesia yang sangat menguntungkan. Melalui kerjasama ini, Jepang memberi investasi pada industri manufaktur Indonesia.
Investasi Jepang yang bertujuan pada capacity building ini memberikan dampak bagi industri manufaktur Indonesia terutama pada ekspor manufaktur Indonesia.
1.9 Sistematika Penulisan
BAB I
Berisi tentang pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Landasan Teori dan
Konsep, Metode Penelitian dan Argumen Sementara.
BAB II
Berisi tentang penjelasan dan gambaran umum mengenai objek penelitian tentang Proses Pembentukan kerjasama Indonesia-Japan Economic Partnership
Agreement, dan Manfaatnya bagi kedua negara.