TINJAUAN PUSTAKA EFEKTIVITAS GEL EKSTRAK DAUN PUTRI MALU (Mimosa Pudica Linn) SEBAGAI HAND SANITIZER

Screening of Combined Mimosa pudica Linn and Tridax procumbens for In vitro Antimicrobial Activity Ciprofloxacin, Gentamycin dan Gatifloxcin. procumbens mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen. dan Tridax procumbens. Rohmah, I.N. 2013. Pengaruh Efek Antibakterial Gel ekstrak Akar Putri Malu Mimosa pudica Linn Terhadap Streptococcus Mutan In Vitro Pada Konsentrasi yang Berbeda. Gel ekstrak akar putri malu: 10 20 30 40 50 60 60 80 90 Gel ekstrak akar putri malu efektif menghambat pertumbuhan Streptococcu s mutans Penelitian ini menggunakan gel ekstrak akar daun putri malu.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : 1. Institusi : menambah pengetahuan mengenai manfaat Putri malu Mimosa pudica Linn di dalam kepentingan medis. 2. Ilmu pengetahuan : memberi informasi tambahan mengenai potensi antibakteri Putri malu Mimosa pudica Linn sebagai hand sanitizer 3. Masyarakat adalah memberi informasi tambahan bagi masyarakat mengenai potensi antibakteri Putri malu Mimosa pudica Linn sebagai hand sanitizer dalam rangka pemanfaatan tanaman obat Indonesia

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Putri Malu Mimosa pudica Linn 1. Karakteristik Umum Putri malu atau dalam bahasa latin disebut Mimosa pudica Linn, adalah tanaman berduri yang termasuk dalam tanaman berbiji terutup angiospermae Arisandi Andriani, 2008. M. pudica Linn berasal dari kata “mimic” yang berarti daun yang sensitif, dan pudica yang berarti malu, mengundurkan diri, atau menyusut Abirami, et al., 2014. Tanaman ini 10 merupakan spesies asli dari Amerika Selatan dan Amerika Tengah, namun saat ini M. pudica Linn dikategorikan sebagai tanaman pantropikal Namita, et al., 2012 2. Deskripsi Morfologi Daun berupa majemuk berganda dua yang sempurna. Jumlah anak daun setiap sirip 5- 26 pasang. Helaian anak daun berbentuk memanjang sampai lanset, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata, permukaan atas dan bawah licin, panjang 6-16 mm, lebar 1-3 mm berwarna hijau umumnya tepi daun berwarna ungu. Jika daun tersentuh akan melipatkan diri, menirip rangkap. Sirip terkumpul rapat dengan panjang 4-55 cm Haq, 2009. Akar tegak lurus, tipis, berduri dan bercabang . Bunga tumbuh di sela tangkai daun, berbentuk bulat, dan berwarna merah mudaJoseph, et al., 2013 Gambar 1. Tanaman Putri Malu M. pudica Linn 3. Klasifikasi M. pudica Linn Klasifikasi tanaman putri malu M. pudica Linn adalah Joseph, et al., 2013: Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Fabales Famili : Fabaceae Subfamili : Mimosoideae Genus : Mimosa Spesies : M. pudica Subspesies : M. pudica Linn 4. Manfaat M. pudica Linn 11 M. pudica Linn memiliki cakupan terapeutik yang cukup luas, seperti diuretik, antispasmodik, emetik, dan konstipasi Sharma Samita Sharma, 2010. Tanaman ini juga digunakan dalam hal hemoragis, disentri, inflamasi, sensasi terbakar, luka Sharma Samita Sharma, 2010, serta antimikrobial seperti antibakterial Tamilarasi Ananthi, 2012. 5. Kandungan Antibakteri Gel ekstrak daun M. pudica Linn memiliki daya antimikrobial yang kuat Abirami, et al., 2014. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Abirami, et al. 2014 gel ekstrak daun M. pudica Linn yang dibuat dalam 4 konsentrasi yakni 30, 60, 90, dan 120 μlml, hasil pengujian menunjukkan daya hambat terhadap mikroba fungi dan bakteri. Gel ekstrak daun M. pudica Linn memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, triterpene, dan glikosida Racadio, et al., 2008. Alkaloid adalah sekelompok besar bahan dasar nitrogen yang banyak ditemukan pada tanaman Dorland, 2012. Umumnya sangat pahit dan banyak yang aktif secara farmakologik Dorland, 2012. Gel ekstrak alkaloid yang diperoleh dari tanaman obat memiliki efek yang beragam terhadap aktivitas biologis host, meliputi antimalaria, antimikrobial, antihiperglikemik, antiinflamasi, dan efek farmakologis Ameyaw Eshun, 2009, cit. Tackie, 1993, Boakye, 1979. Flavonoid merupakan sekelompok senyawa yang mengandung inti heterosiklik trimetrik aromatik yang khas, umumnya ditemukan bentuk glikosidat dan tersebar luas pada tanaman, sering sebagai pigmen. Dorland, 2012. Flavonoid menunjukkan efek antimikrobial sebagai pelindung barrier pada tanaman sebagai respon terhadap infeksi mikrobial Orhan, et al., 2010. Sehingga tidak mengejutkan, apabila flavonoid diketahui memiliki efek antimikrobial yanng efektif serta mampu menangani cakupan mikroba yang luas Orhan, et al., 2010. Saponin adalah golongan glikosida alami yang berasal dari tanaman, memiliki karakteristik berupa bentuk busa apabila dilarutkan di dalam cairan Man, et al., 2010. Saponin yang merupakan subtansi mirip deterjen yang memiliki efek antibakterial sekaligus efek antikanker Arabski, et al., 2011. Saponin memiliki kandungan seperti deterjen dan dapat meningkatkan permeabilitas membran sel bakteri tanpa merusaknya Jacob, et al., 1991. Triterpene merupakan anggota dari kelas terpenoid, yang secara kimia memiliki karakteristik berupa enam unit isoprene dengan total 30 atom karbon Hill Joseph, 2011. Gugus hidroksil pada cincin A tripene pentasiklik merupakan bagian yang penting untuk 12 aktivitas antibakterial Lirong, 2015. Tripene pentasiklik memuat tiga gugus hidroksil cincin A yang umumnya ditemukan pada tanaman dan menunjukkan aktivitas antibakteri yang signifikan Lirong, 2015. Glikosida merupakan semua senyawa yang mengandung molekul karbohidrat gula, terutama produk alami pada tanaman, dapat diubah melalui pemecahan hidrolitik menjadi gula dan komponen bukan gula aglycone dan diberi nama spesifik untuk gula yang dikandungnya, seperti glukosida glukosa, pentosida pentosa, fruktosida fruktosa Dorland, 2012. B. Hand Hygiene Hand hygiene dinobatkan sebagai salah satu element terpenting dalam mengontrol penyebaran penyakit infeksi Mathur, 2011. Banyak penyakit yang ditularkan karena seseorang tidak membersihkan tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir CDC, 2014. Apabila air bersih yang mengalir tidak tersedia, maka membersihkan tangan cukup dengan sabun dan air bersih yang tidak mengalir. Apabila sabun dan air tidak tersedia, dapat digunakan hand sanitizer yang berbahan dasar alkohol dengan kandngan minimal 60 untuk menjaga tangan agar tetap bersih CDC, 2014. Membersihkan tangan pakai sabun yang dipraktikkan secara tepat dan benar merupakan cara termudah dan efektif untuk mencegah berjangkitnya penyakit seperti diare, kolera, infeksi saluran napas akut, cacingan, flu, hepatitis A, dan bahkan flu burung Desiyanto Sitti, 2013. C. Hand Sanitizer Hand sanitizer adalah suatu produk alternatif yang digunakan untuk membersihkan tangan selain dengan sabu dan air, produk hand sanitizer memiliki variasi sediaan yang terdiri dari gel, foam, dan likuid Liu et al., 2009. Produk hand sanitizer ini mengandung antiseptik yang digunakan untuk membunuh kuman yang ada di tangan, yang terdiri dari alkohol dan triklosan Desiyanto Sitti, 2013. Alkohol adalah salah satu dari sekelompok senyawa organik yang dibentuk dari hidrokarbon melalui pertukaran satu atau lebih gugus hidroksil dengan atom hidrogen dalam jumlah yang sama Dorland, 2012. Healthcare Infection Control Practices Advisory Committee menjelaskan HICPAC 2008 bahwa cara kerja antimikroba alkohol adalah alkohol menyebabkan denaturasi protein. Efek bakteriostatik ini disebabkan oleh penghambatan produksi hasil metabolit yang penting untuk pembelahan sel HICPAC, 2008. 13 The Alliance for the Prudent Use of Antibiotics APUA 2011 menyatakan bahwa triklosan tidak hanya memiliki efek antibakteri membunuh atau menurunkan pertumbuhan bakteri tapi efek antifungal dan juga antiviral. Triklosan sering digunakan untuk membunuh bakteri pada kulit dan permukaan lain, walaupun terkadang ia digunakan sebagai bahan untuk mencegah kerusakan karena mikroba APUA, 2011. Triklosan bekerja dengan memblokade situs aktif enoil-asil, protein pembawa enzim reduktase, yang merupakan enzim penting untuk sintesis pada bakteri APUA, 2011, cit. Levy, et al., 1999. Blokade ini menyebabkan bakteria tidak bisa mensintesis asam lemak yang dibutuhkan untuk membentuk membran sel dan reproduksi APUA, 2011. Manusia tidak memiliki enzim ini, sehingga triklosan aman bagi manusia APUA, 2011. Triklosan merupakan inhibitor yang poten, dan hanya diperlukan jumlah yang sedikit untuk memberikan efek antibakterial yang kuat APUA, 2011. Menurut WHO 2009 terdapat tujuh langkah membersihkan tangan yang benar dengan menggunakan hand sanitizer yaitu: 1. Meletakkan substrat yang digunakan untuk membersihkan tangan pada telapak tangan. Usapakan pada seluruh permukaan telapak tangan. 2. Gosok kedua telapak tangan sampai ke ujung jari. 3. Gosokkan juga telapak tangan kanan ke punggung tangan kiri atau sebaliknya, dengan jari-jari saling mengunci berselang-seling antara tangan kanan dan kiri. 4. Gosok sela-sela jari tersebut lakukan sebaliknya. 5. Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lain dan saling mengunci. 6. Usapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan gerakan berputar. Lakukan hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri. 7. Gosok telapak tangan dengan gerakan berotasi, punggung tangan dan telapak tangan pada posisi menjepit ujung jari tangan kanan. Lakukan pada tangan kiri. 8. Keringkan tangan di udara. D. Flora Normal pada Telapak Tangan Pajanan yang terus menerus dan adanya kontak dengan lingkungan, kulit sangat mudah mengandung mikroorganisme transien Jawetz, et al., 2008, dengan total bakteri aerob lebih dari 1 x 10 6 colony forming unit CFUcm 2 pada telapak tangan WHO, 2006. Terdapat flora residen yang konstan dan jelas, yang mengalami modifikasi di area anatomi yang berbeda oleh karena sekresi, kebiasaan mengenakan pakaian, atau jarak yang dekat dari membran mukosa Jawetz, et al., 2008. Mikroba pada kulit meliputi, Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus, Micrococcus luteus, Diphtheroid, Streptococci, 14 Enterobacter, Klebsiella, Escheria coli, Aspergillus, Penicillium, Cladosporium, dan Mucor Davis, 1996. E. Angka Kuman 1. Definisi Pertumbuhan bakteri merupakan pertambahan pada tingkat seluler yang mengakibatkan kenaikan pada ukuran sel, jumlah sel maupun keduanya. Pertumbuhan ini sulit di amati, sehingga mikrobiologis mempelajari lewat angka kuman Prescott, 2005. 2. Metode Menghitung Angka Kuman Penghitungan angka kuman dapat dilakukan dengan beberapa metode: a. Metode cepat yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah sel adalah metode menghitung langsung direk dengan menggunakan bilik hitung mikroskop seperti Petroff -Hausser Posten, 2008. Kepadatan sel dihitung dari jumlah rata-rata sel per volume cairan dibawah kotak bilik. Data hasil mengindikasikan total angka sel, tapi tidak menyatakan jumlah sel yang dapat terlihat secara kasat mata, kecuali apabila digunakan pewarnaan seperti metilen blue Posten, 2008. b. Metode Viable cell counts merupakan metode paling umum digunakan untuk menghitung jumlah sel Posten, 2008. Metode Viable cell counts meliputi plating sampel yang dicairkan metode pour plate atau spread plate pada media pertumbuhan yang sesuai. Metode ini hanya menghitung jenis sel yang masih aktif. hasilnya dinyatakan dalam bentuk colony forming units CFU Prescott, 2005. Prinsip dasar teknik ini meliputi populasi sel dapat menyebar pada media padat sebagaimana nantinya sel akan berpisah dari sel lainnya dan membentuk koloni yang berasal dari satu sel induk Posten, 2008.Sampel kultur yang diencerkan hingga 30-300 sel akan ditanam pada diameter 100 mm petri. Setelah penanaman, kultur akan diinkubasi selama 24-72 jam sehingga kultur akan membentuk koloni Posten, 2008. Hasil kultur dapat dibaca dengan menggunakan mikroskop maupun dengan metode viable Posten, 2008. c. Electronic counting chambers merupakan metode penghitungan jumlah dan area distribusi kuman Todar, 2012. Penghitungan angka kuman harus menggunakan media yang steril Todar, 2012. Electronic counting chambers lebih umum digunakan pada penghitungan sel eukariotik Todar, 2012. 15 F. Kerangka Konsep Gambar. 2 Kerangka Konsep G. Hipotesis 1. Angka kuman sebelum membersihkan tangan lebih banyak dibandingkan dengan angka kuman setelah membersihkan tangan dengan hand sanitizer gel gel ekstrak daun Putri malu M. pudica Linn 2. Kadar gel gel ekstrak daun Putri malu M. pudica Linn sebagai hand sanitizer yang mampu menurunkan angka kuman adalah 3 dan 12 16 Kuman Telapak tangan Jamur Virus Bakteri Alkaloid Triterpenen Glikosida Saponin Antidiuretik Antimikroba Sedatif Anti Inflamasi Hand sanitizer Angka kuman turun Tanaman putri malu Daun Akar Bunga Buah Air Mengalir dan Sabun Air Mengalir Hand Hygiene

BAB III. METODE PENELITIAN