REPRESENTASI LESBI DALAM FILM (Analisis Deskriptif Terhadap Film “Detik Terakhir” Karya Nanang Istiabud
REPRESENTASI LESBI DALAM FILM(Analisis Deskriptif Terhadap Film
“Detik Terakhir” Karya Nanang Istiabud
Oleh: Yoni Yudha Perwira ( 02220319 )
Comunication Science
Dibuat: 20070828 , dengan 2 file(s).
Keywords: representasi lesbi, analisis deskriptif
Film “Detik Terakhir” merupakan sebuah film yang sangat kontroversial. Tidak hanya sekedar
untuk menghibur, film arahan sutradara Nanang Istiabudi ini mencoba memetakkan akibat dari
sebuah kehidupan yang miring. Sebuah potret realita yang banyak terjadi di masyarakat ibukota.
Masalah keluarga, narkoba dan lingkungan yang buruk menyebabkan prilaku menyimpang para
remaja. Film ini mengisahkan tentang seorang lesbian pecandu narkoba bernama Reggie yang
berusaha untuk keluar dari jeratan obat laknat tersebut. Reggie benci akan lakilaki dan lebih
menyukai sesama jenisnya. Setelah bertemu dengan Vela, Reggie justru telah menemukan arti
cintanya. Ia semakin yakin dengan orientasi seksualnya, yaitu sebagai seorang lesbian. Reggie
sangat mencintai Vela, dan merasa hidupnya berarti bila bersamanya. Apapun akan dilakukannya
untuk membahagiakan Vela. Berdasarkan fenomena tersebut peneliti menetapkan rumusan
masalah yaitu bagaimana representasi lesbi dalam film “Detik Terakhir”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana representasi lesbi dalam film
“Detik Terakhir”. Ruang lingkup penelitian ini adalah film “Detik Terakhir” karya Nanang
Istiabudi, yang diproduksi oleh Indika Entertainment. Dari keseluruhan scene yang ada pada film
“Detik Terakhir”, peneliti berusaha menemukan scene yang memiliki relevansi dengan kategori
yang telah ditetapkan yaitu, perilaku lesbi dan penyebab lesbi, baik dari segi audio (dialog dan
soundeffect), maupun visual (gambar), kemudian dikelompokkan dan dibahas.
Oleh karena itu dasar penelitian yang digunakan untuk mengkaji representasi lesbi yang
terkandung dalam film “Detik Terakhir” adalah metode analisis deskriptif. Berikutnya peneliti
menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif disini digunakan dengan
tujuan untuk memberikan gambaran mengenai scene dalam film yang berkaitan dengan
lesbianisme.
Dari keseluruhan hasil temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, peneliti dapat menyajikan
kesimpulan bahwa representasi lesbi dalam film “Detik Terakhir” digambarkan melalui adegan
seperti; berciuman, bermesraan diatas tempat tidur, bercumbu, berpelukan, berdekapdekapan
dan saling membelai, yang merupakan tindakan seorang lesbian karena dilakukan dengan sesama
jenis. Perilaku lesbi dalam hal ini disebabkan oleh pengalaman traumatis yang menimbulkan
perasaan benci pada lakilaki, serta faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap
seseorang untuk cenderung berperilaku lesbi.
Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian, pertama, saran secara akademis hendaknya
diperbanyak penelitian tentang kajian komunikasi film guna mengetahui makna dibalik
pembuatan film tersebut, kedua, saran secara praktis bagi para sineas untuk lebih kreatif dalam
memproduksi sebuah film baik dari segi gambar, suara, dan alur cerita supaya lebih menarik,
sehingga dapat menghasilkan karya yang berkualitas, ketiga, Bagi masyarakat luas, diharapkan
hasil penelitian ini dapat menambah referensi agar lebih waspada terhadap lingkungan sekitar
dan pergaulan, sehingga dapat terhindar dari segala bentuk penyimpanganpenyimpangan
khususnya perilaku lesbianisme.
“Detik Terakhir” Karya Nanang Istiabud
Oleh: Yoni Yudha Perwira ( 02220319 )
Comunication Science
Dibuat: 20070828 , dengan 2 file(s).
Keywords: representasi lesbi, analisis deskriptif
Film “Detik Terakhir” merupakan sebuah film yang sangat kontroversial. Tidak hanya sekedar
untuk menghibur, film arahan sutradara Nanang Istiabudi ini mencoba memetakkan akibat dari
sebuah kehidupan yang miring. Sebuah potret realita yang banyak terjadi di masyarakat ibukota.
Masalah keluarga, narkoba dan lingkungan yang buruk menyebabkan prilaku menyimpang para
remaja. Film ini mengisahkan tentang seorang lesbian pecandu narkoba bernama Reggie yang
berusaha untuk keluar dari jeratan obat laknat tersebut. Reggie benci akan lakilaki dan lebih
menyukai sesama jenisnya. Setelah bertemu dengan Vela, Reggie justru telah menemukan arti
cintanya. Ia semakin yakin dengan orientasi seksualnya, yaitu sebagai seorang lesbian. Reggie
sangat mencintai Vela, dan merasa hidupnya berarti bila bersamanya. Apapun akan dilakukannya
untuk membahagiakan Vela. Berdasarkan fenomena tersebut peneliti menetapkan rumusan
masalah yaitu bagaimana representasi lesbi dalam film “Detik Terakhir”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana representasi lesbi dalam film
“Detik Terakhir”. Ruang lingkup penelitian ini adalah film “Detik Terakhir” karya Nanang
Istiabudi, yang diproduksi oleh Indika Entertainment. Dari keseluruhan scene yang ada pada film
“Detik Terakhir”, peneliti berusaha menemukan scene yang memiliki relevansi dengan kategori
yang telah ditetapkan yaitu, perilaku lesbi dan penyebab lesbi, baik dari segi audio (dialog dan
soundeffect), maupun visual (gambar), kemudian dikelompokkan dan dibahas.
Oleh karena itu dasar penelitian yang digunakan untuk mengkaji representasi lesbi yang
terkandung dalam film “Detik Terakhir” adalah metode analisis deskriptif. Berikutnya peneliti
menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif disini digunakan dengan
tujuan untuk memberikan gambaran mengenai scene dalam film yang berkaitan dengan
lesbianisme.
Dari keseluruhan hasil temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, peneliti dapat menyajikan
kesimpulan bahwa representasi lesbi dalam film “Detik Terakhir” digambarkan melalui adegan
seperti; berciuman, bermesraan diatas tempat tidur, bercumbu, berpelukan, berdekapdekapan
dan saling membelai, yang merupakan tindakan seorang lesbian karena dilakukan dengan sesama
jenis. Perilaku lesbi dalam hal ini disebabkan oleh pengalaman traumatis yang menimbulkan
perasaan benci pada lakilaki, serta faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap
seseorang untuk cenderung berperilaku lesbi.
Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian, pertama, saran secara akademis hendaknya
diperbanyak penelitian tentang kajian komunikasi film guna mengetahui makna dibalik
pembuatan film tersebut, kedua, saran secara praktis bagi para sineas untuk lebih kreatif dalam
memproduksi sebuah film baik dari segi gambar, suara, dan alur cerita supaya lebih menarik,
sehingga dapat menghasilkan karya yang berkualitas, ketiga, Bagi masyarakat luas, diharapkan
hasil penelitian ini dapat menambah referensi agar lebih waspada terhadap lingkungan sekitar
dan pergaulan, sehingga dapat terhindar dari segala bentuk penyimpanganpenyimpangan
khususnya perilaku lesbianisme.