Analisis Studi Kelayakan Bisnis Salon dan Spa House of Khadijah (PT. Sharika Solusi Internasional)

(1)

(PT. SHARIKA SOLUSI INTERNASIONAL)

Oleh

MASNABILA NURDIENIA WAHYUNINGTYAS

H24104085

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014


(2)

(PT. SHARIKA SOLUSI INTERNASIONAL)

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

SARJANA EKONOMI

pada

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Oleh

MASNABILA NURDIENIA WAHYUNINGTYAS

H24104085

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014


(3)

NIM : H24104085

Menyetujui Pembimbing,

Ir. Mimin Aminah, MM NIP 196609071991032002

Mengetahui Ketua Departemen,

Dr. Mukhamad Najib, STP., MM NIP 197606232006041001


(4)

MASNABILA NURDIENIA WAHYUNINGTYAS. H24104085. Analisis Studi Kelayakan Bisnis Salon dan Spa House of Khadijah (PT. Sharika Solusi Internasional). Di bawah bimbingan MIMIN AMINAH.

Salon dan spa adalah salah satu tempat yang dapat memenuhi gaya hidup seseorang khususnya bagi para perempuan. Selain itu salon dan spa telah menjadi trend yang sangat populer di masyarakat Indonesia. Produk jasa perawatan yang ditawarkan pun sangat beragam. Penggunaan bahan-bahan yang aman tentu menjadi pilihan sebagian besar peminat salon dan spa. Trend saat ini orang-orang cenderung menggunakan produk herbal dan alami.

Besarnya antusias masyarakat terhadap produk herbal menjadi penyemangat bagi PT. Sharika Solusi Internasional yang bergerak di bidang obat dan kosmetik herbal untuk melakukan pengembangan usaha. PT. Sharika Solusi Internasional bekerja sama dengan pihak perorangan melakukan pengembangan usaha dengan mendirikan House of Khadijah yang bergerak di bidang kecantikan berupa salon dan spa dengan harapan masyarakat khususnya kaum perempuan mendapatkan manfaat lebih dengan pelayanan yang diberikan secara langsung dari salon dan spa ini.

Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif adalah menganalisis kelayakan usaha Salon dan Spa House of Khadijah dilihat dari aspek manajemen usaha atau non-finansial seperti aspek pasar dan pemasaran, aspek manajemen, aspek teknik, aspek ekonomi sosial dan aspek hukum. Metode analisis secara kuantitatif dilakukan dengan cara menghitung kelayakan usaha ini dari aspek keuangan dengan menghitung Payback Periode, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Net Benefit/Cost. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah Microsoft Excel.

Dari alat ukur aspek keuangan di atas didapatkan bahwa pengembalian yang dilihat dari payback periode berada dalam kondisi tidak baik yang mana usaha ini tidak layak untuk dijalankan karena jangka waktu yang lebih dari umur investasi yang telah ditentukan yaitu lebih dari 4 tahun. Serupa dengan PP, NPV dan Net b/c tidak mendukung usaha ini karena Nilai negatif yang dihasilkan NPV tidak sesuai dengan syarat yang mana nilai NPV harus positif, sementara pada usaha ini NPV yang didapatkan sebesar Rp (88.586.046). Begitu juga nilai Net b/c yang kurang dari 1 yaitu -1.4 kali sehingga tidak memenuhi syarat layak yang semestinya lebih dari 1. IRR yang merupakan alat mengukur tingkat pengembalian juga berada dalam kondisi yang tidak baik, karena hasil perhitungan menunjukkan pengembalian investasi kurang dari discount rate yang telah ditentukkan sebesar 6%.


(5)

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukabumi pada tanggal 9 Desember 1988 dari pasangan Erdi Masriadi, S.E., M.M. dan Nenah Achdianah. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Jenjang pendidikan penulis diawali pada Taman Kanak-Kanak di TK Mawar Bogor pada tahun 1993. Pada tahun 1994 penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Cicurug, namun penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri Nyangkowek II pada tahun 1998 hingga selesai pada tahun 2000. Kemudian, Tahun 2000-2003 melanjutkan sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SLTP Negeri 1 Cicurug. Kemudian, penulis melanjutkan sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Cibadak pada tahun 2003-2006.

Tahun 2006, penulis melanjutkan jenjang pendidikan ke universitas dan diterima sebagai mahasiswa Direktorat Program Diploma Program Keahlian Komunikasi Institut Pertanian Bogor melalui Ujian Seleksi Masuk IPB (USMI). Tahun 2010, penulis melanjutkan pendidilan di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB.


(6)

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Rasulullah SAW, keluarga, sahabat-sahabatnya serta semua orang yang senantiasa berada di jalan-Nya.

Setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang serta penuh tantangan dan hambatan, akhirnya berkat rahmat dan petunjuk dari Allah SWT serta bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS SALON DAN SPA HOUSE OF KHADIJAH (PT. SHARIKA SOLUSI INTERNASIONAL)”. Penulis meyakini bahwa penulisan tugas akhir ini tidak akan mungkin selesai tanpa ada bantuan dari berbagai pihak.

Penelitian ini dibuat dengan berbagai literatur sebagai acuannya, beberapa diantaranya merupakan literatur terbitan terbaru sehingga banyak teori yang sangat kekinian. Oleh karenanya penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Maret 2014


(7)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Ir. Mimin Aminah, MM selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, motivasi dan saran kepada penulis dalam proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

2. Kepada Ibu Farida Ratna Dewi, SE., MM selaku moderator seminar dan penguji yang bersedia meluangkan waktunya dan memberikan saran dalam penulisan skripsi ini.

3. Kepada Ibu Hardiana Widyastuti, S.Hut., MM selaku penguji sidang yang bersedia meluangkan waktunya dan memberikan arahan dan saran kepada penulis.

4. Dr. Mukhamad Najib, STP., MM selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

5. Seluruh staf pengajar dan karyawan/wati di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, FEM IPB.

6. Orang tua tercinta Mamah dan Papah yang selalu mencurahkan kasih sayangnya, memotivasi dan selalu mendoakan penulis.

7. Suami tercinta Kris Mulyandani Putra yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.

8. Keluarga tersayang Teh Anggi, A Ismail, Hadisa dan Aisha yang menjadi salah satu motivasi penulis untuk menyelesaikan studi ini.

9. Adik-adik tersayang Massahid Surya Pasha dan Mas Djabaruddien Rai Nagara semoga Allah SWT memudahkan dan melancarkan rencana kalian.

10.Teh Yulia Citrawati yang telah memberikan kesempatan penulis untuk penelitian di Salon dan Spa House of Khadijah.

11.Kepada teman-teman PSAJM „8 terutama Anggita, Yuni, Eggy, Deput, Ardhi, Renilda, Willfreedus, Siva, Icha dan semua teman seperjuangan yang tidak disebutkan yang selalu memberikan motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.


(8)

vi DAFTAR ISI

RINGKASAN

RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

I. PENDAHULUAN ... 1

1. 1. Latar Belakang ... 1

1. 2. Rumusan Masalah ... 5

1. 3. Tujuan Penelitian ... 6

1. 4. Manfaat Penelitian ... 6

1. 5. Ruang Lingkup Penelitian ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1. Salon dan Spa ... 7

2.2. Investasi Bisnis ... 7

2.3. Studi Kelayakan Bisnis ... 8

2.3.1 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis ... 10

2.3.2 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis ... 11

2.3.3 Pihak-pihak yang Memerlukan Studi Kelayakan Bisnis ... 12

2.3.4 Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis ... 13

2.3.5 Tahap-tahap Dalam Studi Kelayakan Bisnis ... 18

2.4. Penelitian Terdahulu ... 20

III. METODE PENELITIAN ... 23

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 24

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

3.3. Metode Pengumpulan Data ... 25

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 25

IV. HASIL PEMBAHASAN ... 29

4.1. Gambaram Umum Salon dan Spa House of Khadijah ... 29

4.2. Analisis Kelayakan Bisnis Salon dan Spa House of Khadijah ... 31

4.2.1 Aspek Hukum ... 31

4.2.2 Aspek Pasar dan Pemasaran ... 32

4.2.3 Aspek Teknik dan Operasi ... 39

4.2.4 Aspek Manajemen ... 41


(9)

vii

4.2.6 Aspek Finansial ... 52

KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

1. Kesimpulan ... 58

2. Saran ... 59 DAFTAR PUSTAKA


(10)

viii

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Pendapat konsumen mengenai beberapa obat tradisional ... 2

2. Salon dan spa muslimah di daerah Bogor ... 4

3. Proyeksi penjualan 6 bulan ke depan ... 33

4. Perincian investasi awal ... 53

5. Biaya tetap ... 54

6. Alat ukur aspek keuangan ... 54

7. Kenaikkan jumlah pelanggan ... 56

8. Perubahan daftar harga jual sebelum dan sesudah simulasi ... 57


(11)

ix

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1. Diagam alur kerangka pemikiran ... 24

2. Unit bisnis House of Khadijah ... 29

3. Konsep House of Khadijah ... 30

4. Proses pelayanan Salon dan Spa House of Khadijah ... 37

5. Salon dan Spa Hose of Khadijah tampak depan ... 38

6. Salon House of Khadijah ... 38

7. Layout I House of Khadijah ... 40

8. Layout Salon dan Spa House of Khadijah ... 41


(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Daftar pertanyaan ... 64

2. Perencanaan awal bisnis ... 66

3. Biaya variabel ... 67

4. Biaya tetap ... 69

5. Proyeksi penjualan ... 70

6. Biaya penyusutan ... 72

7. Cash Flow ... 74

8. Analisis aspek finansial ... 75


(13)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Saat ini ungkapan back to nature sudah tidak asing lagi dan cenderung menjadi gaya hidup yang sekarang digandrungi oleh sebagian masyarakat Indonesia. Ungkapan tersebut memiliki arti kembali ke alam. Banyak hal yang dilakukan masyarakat dalam melakukan proses back to nature dalam kehidupan sehari-harinya. Terutama bagi perempuan Indonesia back to nature tidak hanya sebagai gaya hidup tetapi juga untuk menjaga kesehatan. Adanya trend back to nature tersebut membuat banyak perempuan Indonesia menyadari akan kelebihan yang ditawarkan produk herbal. Oleh karenanya para perempuan Indonesia saat ini banyak yang beralih dari produk kecantikan konvensional ke produk kecantikan herbal. Hal tersebut tentu saja menarik perhatian para pelaku usaha di bidang kesehatan dan kecantikan.

Persaingan dunia bisnis di Indonesia saat ini sangatlah ketat. Bisnis yang ditawarkan pun bergerak di berbagai macam industri, baik itu industri fashion, otomotif, kuliner hingga industri kesehatan. Membanjirnya produk-produk impor dipasaran membuat persaingan dengan produk-produk dalam negri semakin nampak. Hal tersebut tentu saja menuntut setiap pelaku usaha melakukan terobosan-terobosan baru dalam memasarkan produknya.

Salon dan spa adalah salah satu tempat yang dapat memenuhi gaya hidup seseorang khususnya bagi para perempuan. Selain itu salon dan spa telah menjadi trend yang sangat populer di masyarakat Indonesia. Bisnis kecantikan sekarang menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditinggalkan oleh wanita. Semakin tinggi kesibukan mereka, semakin membutuhkan orang lain untuk merawat diri mereka (Ria, 2006). Produk jasa perawatan yang ditawarkan pun sangat beragam. Penggunaan bahan-bahan yang aman tentu menjadi pilihan sebagian besar peminat salon dan spa. Trend saat ini orang-orang cenderung menggunakan produk herbal dan alami.


(14)

Berikut ini adalah tabel yang memberikan informasi mengenai pendapat masyarakat terhadap obat tradisional atau obat herbal:

Tabel 1 Pendapat konsumen mengenai beberapa pernyataan tentang obat tradisional

Pernyataan

Pendapat Konsumen (N=120) n (%)

S TS R atau TT

1. Obat tradisional dapat

menyembuhkan semua penyakit 55 (45,8) 33 (27,5) 32 (26,7) 2. Obat tradisional lebih manjur

dibandingkan obat konvensional 47 (39,2) 39 (32,5) 34 (28,3) 3. Obat tradisional lebih murah

dibandingkan obat konvensional 110 (91,7) 6 (5,0) 4 (3,3) 4. Obat tradisional aman digunakan

dibandingkan obat konvensional 69 (57,5) 21 (17,5) 30 (25,0) 5. Obat tradisional lebih aman

dibandingkan obat konvensional 79 (65,8) 14 (11,7) 27 (22,5) 6. Perlu ada monitoring (pemantauan)

pengobatan dengan obat tradisional 103 (85,8) 11 (9,2) 6 (5,0) 7. Perlu melaporkan jika ada efek

samping obat tradisional 80 (66,7) 30 (25,0) 10 (8,3) (sumber: http://apotekputer.com/gitawati, 2008)

Keterangan:

S : setuju ; TS: tidak setuju ; R atau TT : ragu-ragu atau tidak tahu

Data yang didapat dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 30 orang dari 120 responden konsumen obat tradisional (25%) menyatakan pernah mengalami reaksi efek samping (adverse effects) ketika mengkonsumsi obat tradisional, sebagian besar (73,3%) dari 30 responden yang pernah mengalami efek samping tersebut adalah perempuan.

Data di atas dapat menjadi alasan utama bagi prestasi impor pada bidang kosmetik dan obat herbal. Pada tahun 2011, Industri kosmetika membukukan nilai ekspor sebesar Rp 3 triliun dibandingkan tahun 2010 sebesar 700 juta US$. Dari segi omset juga mengalami peningkatan, yaitu tahun 2011 mencapai Rp 10,4 triliun atau tumbuh 16,9% dari tahun 2010 yang mencapai Rp 8,9 triliun. Prestasi tersebut terus berlanjut pada tahun 2012, dimana penjualan produk kosmetika dalam negeri mencapai Rp. 9,76 triliun, atau naik dari tahun 2011 yang mencapai Rp. 8,5 triliun. Dari segi tenaga kerja, dari 760 industri


(15)

kosmetika nasional, dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 75 ribu orang secara langsung dan 600 ribu tenaga kerja di bidang pemasaran. Tahun 2012, penjualan kosmetik impor mencapai Rp. 2,44 triliun atau meningkat 30% dari tahun 2011 yang mencapai Rp. 1, 87 triliun. Naiknya nilai impor disebabkan oleh tingginya permintaan pasar domestik akan produk premium atau bermerek (high branded) (Hartono, 2012).

Besarnya antusias masyarakat terhadap produk herbal menjadi penyemangat bagi PT. Sharika Solusi Internasional yang bergerak di bidang obat dan kosmetik herbal. Agar masyarakat lebih mengetahui produk-produk lokal, tentu saja para pelaku usaha perlu melakukan beberapa inovasi dalam mengembangkan produknya. Inovasi tidak hanya dilakukan pada produk saja, tetapi juga pada proses pemasarannya. Hal ini perlu dilakukan mengingat persaingan pasar sangatlah ketat dan dapat berakibat pada beralihnya konsumen ke merek dagang lain. Begitupun PT. Sharika Solusi Internasional, persaingan yang ada saat ini menantang perusahaan untuk lebih dekat dengan konsumen. Oleh karena itu PT. Sharika Solusi Internasional yang bergerak di bidang obat-obatan herbal dan kosmetik herbal ingin melakukan pengembangan usaha di bidang salon dan spa yang mana usaha jasa ini sedang digandrungi masyarakat Indonesia. Dengan mendirikan House of Khadijah yang bergerak di bidang kecantikan berupa salon dan spa dengan harapan produk dapat dirasakan manfaatnya secara langsung.

Dengan menggunakan analasis 7P (product, place, promotion , price, people, process dan physical evidence) perlu diketahui bagaimana kelebihan dan kekurangan pesaing yang akan dihadapi Salon dan Spa House of Khadijah. Berikut ini adalah data hasil observasi langsung salon dan spa yang berada satu wilayah dengan Salon dan SPA House of Khadijah:


(16)

Tabel 2 Salon dan Spa muslimah di daerah Bogor

Salon Keunggulan Kelemahan

Salon Nenny Harga: terjangkau (15.000-150.000) dan berkualitas

Lokasi: strategis

Produk: Salon dan spa, rias pengantin

Promosi: Spanduk

Proses: Usaha dikelola dengan baik Salon ini mendapat penghargaan spa terbaik se LPK bogor

People: receptionist kurang ramah Physical evidence: dikelola secara rumahan, tata letak dan layout yang berantakan

Salon Wanita depan Indomaret

Harga: Terjangkau (15.000-75.000) Lokasi: strategis

Produk: Hair cut, creambath, hair mask, hair spa

People: Ramah, Baik Proses: Baik

Physical evidence: Tempat parkir, masih dikelola secara rumah, tata letak tidak terarah, tidak mempunyai konsep, sebelah salon ini adalah pangkas rambut pria sehingga wanita tidak mempunyai privasi

Salon Wanita Pagelaran

Harga: Terjangkau (15.000-100.000)

Lokasi: startegis, tata letak cukup baik, berkualitas

Produk: Hair cut, creambath, hair mask, hair spa

Promosi: Spanduk. Proses: baik

People: Pekerja terbatas Physical evidence: Tempat parkir kecil, papan nama sudah buram, pagar depan salon selalu tertutup, tidak ada tulisan buka atau tutup sehingga para konsumen tidak mengetahui.

Salon Rumahan Perumahan Pagelaran

Harga: Terjangkau (15.000-75.000) Lokasi: strategis

Produk: Hair cut, creambath, hair mask, hair spa dan make up

Promosi: papan nama yang stategis di depan jalan

Physical evidence: Tempat yang tidak strategis, masih dikelola secara rumahan, dan hanya diketahui orang-orang setempat. People: Terlalu banyak mengobrol dengan konsumen saat melakukan treatment.

Proses: tidak fokus, sering bertanya Salon Pertigaan

Laladon

Harga: Terjangkau (15.000-150.000)

Lokasi: strategis, tata letak baik Produk: Hair trearment dan rias pengantin

Promosi: menyatu dengan WO, menjual. Proses : baik

Physical evidence: Pintu terbuat dari kaca yang dapat menembus dari luar People: kurang ramah dan tempat parkir yang kurang besar.

Salon Rengganis Ciomas dan Sindang Barang

Lokasi: Strategis Produk: Salon dan Spa

Promosi: Banner, lokasi yang strategis menjadi media promosi yang baik.

Physical evidence: Berkualitas, mutu baik, parkir besar

Proses: merupakan bisnis yang mempunyai konsep yang baik people: receptionis dan pasra stylist ramah dan sopan, nilai jual hanya khusus wanita

Harga: Mahal (50.000-300.000), konsep rengganis yang tidak pernah diperbarui dari segi warna dan logo, para therapis

dan stylist menggunakan sanggul dan baju putih tidak menampilkan konsep salon


(17)

Data tersebut menunjukkan persaingan yang akan dihadapi Salon dan Spa House of Khadijah tidak mudah. Kelebihan yang dimiliki salon dan spa tersebut dibandingkan dengan Salon dan Spa House of Khadijah adalah telah memiliki pelanggan tetap dan nama yang sudah populer terutama dikalangan perempuan yang berada di wilayah Bogor.

1.2. Rumusan Masalah

Salon dan Spa House of Khadijah merupakan bagian dari pengembangan usaha yang dilakukan oleh PT. Sharika Solusi Internasional. Persaingan yang ketat menjadi dorongan untuk PT. Sharika Solusi Internasional memantapkan pengembangan usaha ini.

Salon dan Spa House of Khadijah didirikan oleh PT. Sharika Solusi Internasional dengan cara bekerja sama dengan pihak lain (perorangan). Pada usaha ini PT. Sharika Solusi Internasional bertindak sebagai investor tunggal, yang mana pihak PT. Sharika Solusi Internasional tidak terjun langsung untuk pengelolaannya. Pihak PT. Sharika Solusi Internasional memberikan hak pengelolaan penuh kepada pihak lain yang merupakan pemilik ide usaha dan selanjutnya menjadi owner Salon dan Spa House of Khadijah.

Berkembangnya Salon dan Spa khusus wanita di Wilayah Bogor beberapa tahun terakhir menjadi dasar pertimbangan bagaimana prospek Salon dan Spa House of Khadijah beberapa tahun ke depan. Adapun permasalahan yang dihadapi Salon dan Spa House of Khadijah pada saat ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi usaha Salon dan Spa house of Khadijah?

2. Bagaimana kelayakan usaha Salon dan Spa House of Khadijah dilihat dari berbagai aspek, seperti aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis/operasi, aspek manajemen/ organisasi dan aspek sosial ekonomi?

3. Bagaimana kelayakan usaha Salon dan Spa House of Khadijah dilihat dari aspek finansialnya?


(18)

1.3. Tujuan Penelitian

Usaha yang baru mulai berjalan ini, merupakan gabungan anatara investor dan pemilik, sehingga perlu diketahui bagaimana usaha ini akan berjalan ke depannya. Kedua pihak ini tentu saja memerlukan adanya pemantapan dalam mengembangkan usahanya, hal tersebut perlu dilakukan agar usaha tersebut dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan yang diinginkan, sehingga pengembangan usaha tersebut tidak dianggap merugikan.

1. Menganalisa kondisi usaha Salon dan Spa House of Khadijah

2. Menganalisa kelayakan usaha Salon dan Spa House of Khadijah dilihat dari berbagai aspek, seperti aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis/operasi, aspek manajemen/ organisasi dan aspek sosial ekonomi.

3. Menganalisa kelayakan usaha Salon dan Spa House of Khadijah dilihat dari aspek finansial.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi pihak Salon dan spa House of Khadijah maupun PT Sharika, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kelayakan usaha salon dan spa, dan dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan.

2. Bagi kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, ilmu dan bahan pembanding, untuk penelitian selanjutnya.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilakukan di House of Khadijah yang berlokasi di Ruko Laladon Grande Blok D Pagelaran-Ciomas Bogor. Penelitian ini dibatasi pada bidang kelayakan bisnis. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif untuk aspek keuangan. Responden yang dipilih adalah pemilik (owner) salon dan spa House of Khadijah.


(19)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Salon dan SPA

Salon adalah ruang (kamar) yang diatur dan dihias dengn baik (untuk menerima tamu dsb): tamu itu dipersilakan duduk di tempat (gedung dsb) orang merawat kecantikan (merias muka, menata rambut, dsb dalam website arti kata). Pengertian atau definisi spa, biasanya yang dilakukan oleh perempuan untuk merawat dirinya. Pengertian dari spa adalah perawatan tradisional yang menggunakan air sebagai medianya. Mengapa menggunakan media air? karena, air dipercaya mampu memberikan efek penyegaran pada badan yang letih bahkan dapat membawa kesembuhan. Contohnya pemandian air panas (definisi.info). Arti sebenarnya dari kata

„SPA‟ itu sendiri adalah, kata „SPA‟ berasal dari bahasa latin: Sante Par Aqua atau Solus per Aqua. Keduanya memiliki arti yang sama, yaitu: Sehat

Melalui Air. Tapi istilah „SPA‟ sering dikaitkan dengan kata „SPAU‟ yang

merupakan nama sebuah desa di dekat Liegi, Belgia. Di daerah itu terdapat sebuah sumber air mineral yang dapat menyembuhkan berbagai masalah kulit (Jumarani, 2010).

Menurut peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia (2004), SPA adalah upaya kesehatan tradisional yang menggunakan pendekatan holistik, melalui perawatan menyeluruh dengan menggunakan metode kombinasi keterampilan hidroterapi, pijat (massage) yang diselenggarakan secara terpadu untuk menyeimbangkan tubuh, pikiran dan perasaan (body mind and spirit).

2.2. Investasi Bisnis

Kegiatan investasi adalah tindakan mengeluarkan sejumlah dana dalam jumlah tertentu dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atau manfaat yang lebih besar di masa mendatang, baik keuntungan material maupun non material (Rangkuti, 2012). Menurut William F.S. dalam Kasmir (2012), investasi adalah mengorbankan dollar sekarang untuk dollar


(20)

di masa yang akan datang. Mengorbankan uang artinya menanamkan sejumlah dana (uang) dalam suatu usaha saat sekarang atau saat investasi dimulai. Investasi dapat dilakukan dalam berbagai bidang usaha, oleh karena itu investasi pun dibagi dalam beberapa jenis. Dalam praktiknya jenis investasi dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Investasi nyata (real investment)

Investasi nyata atau real investment merupakan investasi yang dibuat dalam harta tetap (fixed asset) seperti tanah, bangunan, peralatan atau mesin-mesin.

2. Investasi finansial (financial investment)

Investasi finansial atau financial investment merupakan investasi dalam bentuk kontrak kerja, pembelian saham atau obligasi, atau surat berharga lainnya seperti sertifikat deposito.

Investasi dapat pula diartikan penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha.

2.3. Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan usaha dapat disimpulkan untuk menentukan seberapa besar pengembalian sebuah investasi atas suatu aktivitas usaha dan implikasi usaha tersebut, tentunya dalam sebuah investasi, selalu ada nilai investasi awal atau disebut sumber daya yang dialokasikan (Johan, 2011). Menurut Kadariah dan Gray (1999), Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit) : atau suatu aktivitas yang mengeluarkan uang dengan harapan untuk mendapatkan hasil (returns) di waktu yang akan datang, dan yang dapat direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai satu unit. Maksud analisis proyek adalah untuk memperbaiki pemilihan investasi. Karena sumber-sumber yang tersedia bagi pembangunan ialah terbatas, maka perlu sekali diadakan pemilihan antara berbagai macam proyek.

Sutarno (2012), bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisir untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Bisnis juga dapat diartikan sebagai seluruh kegiatan yang


(21)

diorganisasikan oleh orang-orang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang menyediakan barang dan jasauntuk mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitas hidup masyarakat.

Kasmir (2012), suatu kegiatan yang mepelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan. Mempelajari secara mendalam artinya meneliti secara sungguh-sungguh data dan informasi yang ada, kemudian diukur, dihitung, dan dianalisis hasil penelitian tersebut dengan menggunakan metode-metode tertentu. Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam tersebut dilakukan untuk menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Dengan kata lain, kelayakan dapat diartikan bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan nonfinansial sesuai dengan tujuan yang mereka inginkan. Layak disini diartikan juga akan memberikan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga bagi investor, kreditur, pemerintah, dan masyarakat luas.

Selanjutnya Kasmir (2012) menjelaskan bahwa bisnis adalah usaha yang dijalankan yang tujuan utamanya untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan yang dimaksud dalam perusahaan bisnis adalah keuntungan finansial. Namun dalam praktiknya perusahaan nonprofit pun perlu melakukan studi kelayakan bisnis karena keuntungan yang diperoleh tidak hanya dalam bentuk finansial akan tetapi, juga nonfinansial. Jadi, dengan dilakukannya studi kelayakan bisnis akan dapat memberikan gambaran apakah usaha atau bisnis yang diteliti layak atau tidak untuk diajalankan.

Studi kelayakan bisnis merupakan penelaahan atau analisis tentang apakah suatu kegiatan investasi memberikan manfaat atau hasil bila dilaksanakan. Studi kelayakan bisnis merupakan dasar untuk menilai apakah kegiatan investasi atau suatu bisnis layak untuk dijalankan (Nurmalina, 2010).


(22)

2.3.1 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Kasmir (2012), ada lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan, yaitu:

a. Menghindari resiko kerugian

Untuk mengatasi resiko kerugian di masa yang akan datang, karena di masa yang akan datang ada semcam kondisi ketidakpastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini, fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan, baik resiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.

b. Memudahkan perencanaan

Jika kita sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja yang perlu direncanakan. Perencanaan meliputi berapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha atau proyek akan dijalankan, di mana lokasi proyek akan dibangun, siapa-siapa yang akan melaksanakannya, bagaimana cara menjalankannya, berapa besar keuntungan yang akan diperoleh serta bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan. Yang jelas dalam perencanaan sudah terdapat jadwal pelaksanaan usaha, mulai dari usaha dijalankan sampai waktu tertentu.

c. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan

Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan pelaksanaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki pedoman yang harus dikerjakan. Kemudian pengerjaan usaha dapat dilakukan secara sistematik, sehingga tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun. Rencana yang sudah disusun dijadikan acuan dalam mengerjakan setiap tahap yang sudah direncanakan.


(23)

d. Memudahkan pengawasan

Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha atau proyek sesuai dengan rencana yang sudah disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar pelaksanaan usaha tidak melenceng dari rencana yang telah disusun. Pelaksana pekerjaan bisa sungguh-sungguh melakukan pekerjaannya karena merasa ada yang mengawasi, sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak terhambat oleh hal-hal yang tidak perlu.

e. Memudahkan pengendalian

Jika dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan pengawasan, maka apabila terjadi suatu penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga akan dapat dilakukan pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah untuk mengemblikan pelaksanaan pekerjaan yang melenceng ke rel yang sesungguhnya, sehingga pada akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai.

2.3.2 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Berbagai faktor yang harus dipertimbangkan dalam membangun suatu proyek, antara lain, kesalahan perencanaan, kesalahan dalam memperkirakan permintaan, kesalahan dalam mempergunakan teknologi yang akan dipergunakan, kesalahan dalam memperkirakan kebutuhan tenaga kerja, kesalahan dalam mengendalikan proyek, sehingga secara keseluruhan mengakibatkan biaya pembangunan semakin meningkat dan penyelesaian proyek menjadi tertunda. Adanya berbagai perubahan faktor eksternal yang mempengaruhi faktor internal dapat menggagalkan perencanaan proyek. Untuk itu sangat diperlukan analisis tingkat keberhasilan dalam suatu studi kelayakan bisnis (Rangkuti, 2012).


(24)

2.3.3 Pihak-pihak Yang Memerlukan Studi Kelayakan Bisnis

Nurmalina (2010), tujuan yang ingin dicapai dalam konsep studi kelayakan bisnis sebagaimana yang telah dijelaskan pada bagian pendahuluan, bahwa ada banyak pihak yang berkepentingan atau memerlukan studi kelayakan bisnis, karena itu jika dirumuskan secara eksplisit tujuan yang ingin dicapai dari konsep studi kelayakan bisnis ini paling tidak ada beberapa pihak yang berkepentingan, yaitu:

a. Investor

Studi kelayakan bisnis ditujukan untuk melakukan penilaian dari kelayakan bisnis untuk menjadi masukan yang berguna apakah dana yang ditanamkan akan memberikan keuntungan atau tidak karena sudah mengkasi berbagai aspek seperti aspek pasar, aspek teknis, aspek sosial-ekonomi-budaya, aspek manajemen-hukum, aspek lingkungan dan aspek finansial secara komprehensif dan rinci dengan demikian dapat dijadikn dasar bagi investor untuk membuat keputusn investasi secara lebih objektif. Investor ini merupakan pihak yang menanamkan modal dalam suatu bisnis sehingga biasanya akan lebih memperhatikan prospek bisnis tersebut (tingkat keuntungan yang dihaapkan).

b. Kreditor/Bank

Studi kelayakan bisnis dipakai untuk melakukan penilaian terhadap segi keamanan dana yang dipinjamkan, apakah bisnis mempunyai kemampuan untuk mengembalikan atau tidak. Perhatian kreditor selain terhadap aspek-aspek kelayakan juga pada periode pengembalian investasi atau pinjaman (payback period).

c. Analis

Studi kelayakan adalah suatu alat yang berguna yang dapat dipakai sebagai penunjang kelancaran tugas-tugasnya dalam melakukan penilaian suatu bisnis baru, pengembangan bisnis atau menillai kembali bisnis yang sudah ada.


(25)

d. Masyarakat

Hasil studi kelayakan bisnis merupakan suatu peluang untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat, baik yang terlibat langsung maupun muncul diakibatkan adanya nilai tambah sebagai akibat dari adanya bisnis tersebut.

e. Pemerintah

Studi kelayakan bisnis ini dapat dipakai untuk menilai manfaat bisnis bagi perekonomian nasional. Apakah bisnis tersebut dapat meningkatkan pendapatan daerah/negara atau dapat bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Secara rinci dari sudut pandang mikro, hasil dari studi kelayakan ini bagi pemerintah terutama untuk tujun pengembangan sumber daya baik dalam pemanfaatan sumber-sumber alam ataupun pemanfaatan sumber daya manusia, berupa penyerapan tenaga kerja.

2.3.4 Aspek-aspek Studi Kelayakan Bisnis

Menurut Kasmir (2012), ada beberapa aspek yang perlu dilakukan secara benar dan lengkap. Secara umum, prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan studi kelayakan sebagai berikut:

a. Aspek Hukum

Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai izin-izin yang dimiliki (Kasmir, 2012).

b. Aspek Pasar dan Pemasaran

Pasar adalah dimana permintaan ada dan penawaran hadir untuk memenuhinya. Studi kelayakan perlu menelaah aspek pasar dari segi kondisi permintaan dan penawaran yang ada, kondisi pasar yang sedang berkembang atau menurun, dan juga potensi berkembang (Johan, 2011). Rangkuti (2012), aspek pasar dalam studi kelayakan bisnis dan investasi membahas besarnya permintaan, penawaran, dan harga. Permintaan dan penawaran dilakukan dengan metode proyeksi selama beberapa tahun ke depan. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat


(26)

penyerapan pasar, sehingga tidak terjadi kelebihan produksi yang dapat menurunkan harga. Tingkat harga juga harus diperbandingkan dengan barang-barang sejenis, sehingga konsumen mampu membeli produk yang dihasilkan. Selain mempelajari tingkat permintaan dan penawaran, dalam aspek pasar ini juga dibahas mengenai strategi pemasaran.

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2008). Pemasaran menurut Engel (1995), adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individual dan organisasional. Aspek pemasaran dalam studi kelayakan akan mengkaji struktur produk atau jasa yang telah ada di pasar serta rencana produk atau jasa yang akan ditawarkan. Adapun pengkajian terhadap perencanaan barang dan jasa dengan produk atau jasa yang telah ada di pasar ditinjau dari segi bauran pemasaran jasa:

1) Product

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan meliputi barang fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan. 2) Price

Jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa.

3) Promotion

Aktivitas yang mengkomunikasikan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk memebelinya.

4) Place

Termasuk aktivitas perusahaan untuk menyalurkan produk atau jasa yang tersedia bagi konsumen.


(27)

5) People

Semua pelaku yang memainkan sebagai penyajian jasa dan karenanya mempengaruhi persepsi pembeli. Yang termasuk dalam elemen ini adalah personel perusahaan dan konsumen lain dalam lingkungan jasa.

6) Process

Meliputi prosedur, tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme, kegiatan dan rutinitas dimana suatu produk atau jasa disampaikan pada pelanggan.

7) Physical evidence

Lingkungan fisik dimana jasa disampaikan, perusahaan jasa dan konsumennya berinteraksi dan setiap komponen yang berwujud memfsilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut (Irwansahaja, 2013).

c. Aspek Teknis/Operasi

Dalam aspek ini, akan ditentukan sistem produksi maupun sumber-sumber daya yang perlu diinvestasikan seperti bahan dasar maupun bahan penunjang lainnya. Teknologi yang digunakan juga ditentukan di aspek ini, mengingat teknologi ikut menentukan kompetitif atau tidaknya sebuah produk atau jasa yang dihasilkan (Johan, 2011).

d. Aspek Manajemen dan Organisasi

Aspek ini termasuk yang paling penting karena aspek ini terkait fungsi koordinasi dan sinkronisasi antara semua faktro produksi yang ada. Manajemen bisa diistilahkan sebagai nahkoda daripada sebuah usaha. Visi dan misi wajib ditentukan di aspek ini, sehingga semua faktor produksi bisa diarahkan untuk mencapai hasil yang diinginkan (Johan, 2011). Yang dinilai aspek ini adalah para pengelola usaha dan struktur organisasi yang ada (Kasmir, 2012). e. Aspek Ekonomi dan Sosial

Penelitian dalam aspek ekonomi ini adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan jika proyek ini dijalankan.


(28)

Pengaruh ini terutama terhadap ekonomi secara luas serta dampak sosialnya terhadap masyarakat secara keseluruhan (Kasmir, 2012). f. Aspek Keuangan

Menurut Johan (2011), dalam aspek ini, kita akan menentukan layak atau tidak layak sebuah usaha atau bisnis dijalankan setelah menelaah semua faktor produksi dijalankan. Antara input (alokasi sumber daya yang diinvestasikan) dengan output (hasil penjualan barang dan jasa yang dihasilkan) maka selisihnya adalah keuntungan atau hasil pengembalian investasi. Jika keuntungan atau pengembalian hasil lebih besar atau sama daripada yang diharapkan, maka usaha atau bisnisnya bisa dijalankan. Jika ternyata di bawah daripada hasil diinginkan, maka usaha atau bisnis tersebut ditunda atau dibatalkan atau dinyatakan tidak layak. Jika tidak layak dijalankan, maka kita akan kembali ke titik awal untuk mencari lagi alternatif lainnya. Jika layak dijalankan, berarti kita akan memasuki tahapan implementasi.

Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan apakah suatu proyek menguntungkan selama umur proyek (Husnan dan Muhammad (2000) dalam tugas akhir Gumelar, 2011). Analisis finansial berkaitan dengan sumber dana (investasi) yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal (biaya yang akan dikeluarkan) dan sumber dana yang bersangkutan. Analisis finansial meliputi :

1) Net Present Value (NPV)

NPV suatu proyek menunjukkan manfaat bersih yang diterima proyek selama umur proyek pada tingkat suku bungatertentu. NPV juga dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari aruskas yang ditimbulkan oleh investasi. Dalam menghitung NPV, perlu ditentukan tingkat suku bunga yang relevan. Kriteria kelayakan investasi berdasarkan NPV yaitu :

• NPV > 0, artinya proyek sudah dinyatakan menguntungkan


(29)

• NPV < 0, artinya proyek tidak menghasilkan nilai biaya yang

dipergunakan. Dengan kata lain proyek tersebut merugikan dan sebaiknya tidak dilaksanakan.

• NPV = 0, artinya proyek mampu mengembalikan persis

sebesar modal sosial opportunity cost faktor produksi normal, dengan kata lain proyek tersebut tidak untung dan tidak rugi. 2) Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio)

Net B/C Ratio menyatakan besarnya pengembalian terhadap setiap satu satuan biaya yang telah dikeluarkan selama umur proyek. Net B/C merupakan angka perbandingan antara present value (PV) dari benefit yang positif dengan PV dari benefit yang negatif. Kriteria investasi berdasarkan Net B/C rasio adalah :

• Net B/C > 1, maka NPV > 0. proyek menguntungkan. • Net B/C < 1, maka NPV < 0. proyek merugikan.

• Net B/C = 1, maka NPV = 0. proyek tidak untung dan tidak

rugi.

3) Internal Rate of Return (IRR)

IRR adalah tingkat bunga yang menyamakan PV kas keluar yang diharapkan dengan PV kas masuk yang diharapkan atau dapat diartikan sebagai tingkat bunga yang menyebabkan NPV = 0. Gittinger (1986) dalam tugas akhir Gumelar (2011), menyebutkan bahwa IRR adalah tingkat rataan keuntungan internal tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen (%).Tingkat IRR mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumber daya yang digunakan. Suatu investasi dikatakan layak, apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku dan sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku, maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.


(30)

4) Payback Period

PBP atau tingkat pengembalian investasi adalah salah satu metode dalam menilai kelayakan usaha yang digunakan untuk mengukur periode waktu pengembalian modal yang digunakan. Semakin cepat modal dapat kembali, maka semakin baik suatu proyek untuk diusahakan karena modal yang digunakan akan cepat kembali dan digunakan untuk membiayai kegitan lain (Husnan danMuhammad, 2000).

2.3.5 Tahap-tahap Dalam Studi Kelayakan Bisnis

Kasmir (2012), tahapan dalam studi kelayakan dilakukan untuk mempermudah pelaksanaan studi kelayakan dan keakuratan dalam penelitian. Adapun tahap-tahap dalam melakukan studi kelayakan yang umum dilakukan sebagai berikut:

a. Pengumpulan data dan informasi

Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan selengkap mungkin, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Pengumpulan data dan informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber-sumber yang dapat dipercaya, misalnya dari lembaga-lembaga yang memang berwenang untuk mengeluarkannya, seperti Biro Pusat Statistik atau BPS, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Badan Pengelola Pasar Modal (Bapepam), Bank Indonesia (BI), Departemen Teknis atau lembaga-lembaga penelitian baik milik pemerintah maupun swasta. Pengumpulan data ini dapat dari data primer maupun data sekunder dengan berbagai metode.

b. Melakukan pengolahan data

Setelah data dan informasi yang dibutuhkan terkumpul maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data dan informasi tersebut. Pengolahan data dilakukan secara benar dan akurat dengan metode-metode dan ukuran-ukuran yang telah lazim digunakan untuk masing-masing aspek yang ada. Kemudian dalam


(31)

hal perhitungan ini hendaknya diperiksa ulang untuk memastikan kebenaran hitungan yang telah dibuat sebelumnya.

c. Analisis data

Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data dalam rangka menentukan kriteria kelayakan dari seluruh aspek. Kelayakan bisnis ditentukan dari kriteria yang telah memenuhi syarat sesuai kriteria yang layak digunakan. Setiap jenis usaha memiliki kriteria tersendiri untuk dikatakan layak atau tidak layak untuk dilakukan. Kriteria kelayakan diukur dari setiap aspek untuk seluruh aspek yang telah dilakukan.

d. Mengambil keputusan

Apabila telah diukur dengan kriteria tertentu dan telah diperoleh hasil dari pengukuran, maka langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan terhadap hasil tersebut. Mengambil keputusan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan apakah layak atau tidak dengan ukuran yang telah ditentukan berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya. Jika tidak layak sebaiknya dibatalkan dengan menyebutkan alasannya.

e. Memberikan rekomendasi

Langkah terakhir adalah memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak tertentu terhadap laporan studi yang telah disusun. Dalam memberikan rekomendasi diberikan juga saran-saran serta perbaikan yang perlu, jika memang masih dibutuhkan, baik kelengkapan dokumen maupun persyaratan lainnya. Apabila suatu hasil studi kelayakan dinyatakan layak untuk dijalankan.


(32)

2.4. Penelitian Terdahulu

Utami (2008), Biofarmaka merupakan komoditas potensial untuk dikembangkan sebagai minuman instan. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh produk minuman instan berbahan baku biofarmaka antara lain : terbuat dari bahan-bahan alami, memiliki aspek fungsional, bagi kesehatan dan rasa yang enak, praktis dalam penggunaan, dan dapat dikonsumsi oleh setiap aspek mayarakat. TAMAN SYIFA adalah perusahaan baru yang bergerak dalan usaha pembuatan dan pemasaran produk herbal beberapa komoditas tanaman obat. Salah satu cabang produk herbal tersebut adalah pembuatan dan pemasaran serbuk minuman instan berbasis tanaman obat. Serbuk minuman instan tersebut terdiri dari enam komoditas, yaitu ; serbuk minuman instan jahe, serbuk minuman instan kunyit, serbuk minuman instan kencur, serbuk minuman instan temulawak, serbuk minuman instan temu putih, dan serbuk minuman instan ramuan secang wangi. Serbuk tersebut dikemas dalam bungkus menarik dan dijajakan sebagai serbuk instan untuk minuman. Dalam menjalankan usaha tersebut, perusahaan ini belum melakukan analisis kelayakan terhadap usaha yang dijalankannya, sehingga belum dapat diketahui apakah usaha ini mendatangkan keuntungan atau kerugian. Sedangkan perusahaan telah melakukan biaya investasi yang cukup besar. Untuk itu, penulis bermaksud untuk melakukan studi kelayakan pada cabang usaha pembuatan dan pemasaran serbuk minuman instan pada perusahaan ini.

Namun, aspek manajemen dan aspek finansial membuat TAMAN SYIFA dinilai tidak layak sehingga perlu perbaikan usaha. Berdasarkan analisis finansial usaha serbuk minuman instan berbasis tanaman obat pada TAMAN SYIFA memperoleh NPV < 0 yaitu sebesar Rp -50.89.149 yang artinya bahwa usaha serbuk minuman instan berbasis tanaman obat pada TAMAN SYIFA ini dinilai tidak layak. Pada usaha serbuk minuman instan berbasis tanaman obat pada TAMAN SYIFA ini diperoleh nilai Net B/C = 0 yang menyatakan bahwa usaha serbuk minuman instan berbasis tanaman obat pada TAMAN SYIFA dinilai tidak layak. IRR dan PBP yang diperoleh dari analisis finansial penelitian ini tidak terdefinisi. Hal ini tentunya mendukung keputusan bahwa keputusan investasi untuk usaha ini pada awalnya adalah keputusan yang salah. Lebih baik menginvestasikan dana di bank daripada untuk pengembangan


(33)

usaha ini Dengan kriteria analisis ini, mengindikasikan bahwa modal yang diinvestasikan tidak ada periode pengembalian investasinya karena tidak menghasilkan keuntungan. Dari hasil ananlisis switching value yang ada, diketahui bahwa usaha serbuk minuman instan di TAMAN SYIFA dapat menjadi layak untuk dijalankan bila TAMAN SYIFA mampu menaikkan total nilai penjualan 56 persen. Total penjualan itu dapat dinaikkan jika TAMAN SYIFA memproduksi produk lebih banyak atau meningkatkan harga per kemasan yang dijual.

Syarif (2011), Kehadiran minyak angin generasi baru, minyak angin aromatherapy saat ini merubah pandangan tentang kegunaan dari produk minyak angin biasa menjadi barang yang terkesan lebih eklusif dan lebih modern dengan kemasan roll on. Hal ini melatar belakangi para pengusaha minyak angin aromatik untuk mendirikan usaha ini. Produk minyak angin aromatherapy generasi baru, memiliki bermacam varian aroma yang memanjakan penggunanya, sehingga produk baru ini laris dipasaran. Pendirian usaha minyak angin aromatik oleh pelaku usaha termasuk UKM Marun Aromaterapi merupakan sebuah solusi untuk memenuhi permintaan akan produk ini, maka diperlukan studi kelayakan untuk mengetahui kelayakan usaha yang dimaksud. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis tingkat kelayakan pengembangan usaha pada Marun Aromaterapi pada saat ini apabila ditinjau dari berbagai aspek non keuangan (yuridis, pasar, manajemen, teknikal, dan lingkungan); (2) Menganalis tingkat kelayakan pengembangan usaha Marun Aromaterapi apabila dilihat dari aspek keuangan ; (3) Menganalisis tingkat kepekaan (sensitivitas) pada Marun Aromaterapi, apabila terjadi perubahan bahan baku, kombinasi kenaikan bahan baku dan penentuan harga jual ke konsumen, Penelitian ini dilakukan di UKM Marun Aromaterapi yang terletak di Jl. Cimanggu Kecil No. CC 3 Komplek Puslitbangtri Bogor. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis usaha berdasarkan nilai IRR, PI, NPV, BEP, PP, R/C Ratio dan analisis sensitivitas. Hasil analisis kelayakan, baik dari segi kuantitatif maupun kualitatif menunjukkan usaha ini layak untuk dijalankan. Hal


(34)

tersebut salah satunya ditunjukkan dengan analisis finansial yang menghasilkan nilai NPV yang positif yaitu sebesar Rp. 659.100.845,-, nilai IRR 79.50 persen dimana nilai ini lebih besar dari suku bunga pinjaman (14 persen). Net B/C 2.50, BEP Rp. 133.149.038 dan PBP 1.25 tahun yang bearti usaha ini sudah dapat menutup biaya investasi awalnya sebelum umur usaha berakhir. Hasil analisis sensitivitas dengan skenario peningkatan biaya variabel 10 persen menunjukkan usaha ini menjadi tidak layak. Berbeda dengan skenario penurunan volume penjualan 20 persen menunjukkan usaha ini masih layak untuk dijalankan.

Setiawan (2010), Analisis Studi Kelayakan Bisnis Warung Internet

(Warnet) Studi Kasus Pada Warnet “Yo Net”, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha yang telah

dijalankan Warnet “Yo Net”. Pengolahan data dilakukan secara kualitatif

dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif adalah menganalisis kelayakan usaha warnet “Yo Net” dilihat dari aspek manajemen usaha. Metode analisis secara kuantitatif dilakukan denngan cara menghitung kelayakan usaha ini dari aspek pemasaran, aspek teknik dan aspek finansialnya, dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit/Cost, Payback Periode (PBP) dan analisis sensitivitas. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah Microsoft Excel. Hasil analisis kelayakan pada aspek pasa dan pemasaran, aspek teknik dan teknologi dan aspek manajemen dan operasional menunjukkan bahwa usaha warnet ini layak untuk dilaksanakan. Sedangkan hasil analisis aspek finansial

menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan warnet “Yo Net” telah

memenuhi persyaratan sebagai usaha yang layak dijalankan dan dapat dikembangkan untuk ke depan. Hal ini terlihat dari nilai NPV yang bernilai positif Rp 12.823.954, nilai Net B/C lebih besar dari 1, yaitu 1,29, nilai IRR 34,66 persen yang lebih besar dari tingkat diskon rate 16 persen dan masa pengembalian modal (PP) yang lebih cepat dari umur proyek yaitu 18 bulan 6 hari.


(35)

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Gaya hidup sehat yang semakin diminati pada saat ini, menciptakan jalur persaingan yang ketat di antara perusahaan yang bergerak di bidang obat-obat herbal. Produk-produk herbal yang ditawarkan saat ini lebih bervariasi, tidak hanya produk yang dikonsumsi denngan cara dimakan dan diminum, produk herbal kini menawarkan produk perawatan kecantikan. Hal tersebut tentu saja menjadi peluang besar bagi pebisnis obat herbal. Begitupun dengan PT. Sharika Solusi Internasional yang kini mencoba mengekspansi bisnis obat herbalnya menjadi salon dan spa. Hal ini juga dilakukan dengan tujuan pendekatan langsung kepada konsumen.

Berbeda dengan obat herbal yang dapat dikonsumsi oleh siapa saja, Salon dan SPA House of Khadijah yang merupakan bagian dari PT. Sharika Solusi Internasional membatasi segmen pasarnya. Pasar sasaran House Of Khadijah adalah wanita dan remaja. Salon berlokasi di tempat yang mudah dijangkau oleh kalangan perumahan, ibu rumah tangga, perkatoran dan pelajar. Meskipun target pasar Salon dan SPA House of Khadijah ini wanita, usaha ini juga dikususkan untuk para laki-laki dan wanita untuk retail herbal, dan optik (kacamata), untuk perawatan kecantikan dikhususkan untuk para wanita baik anak-anak, remaja dan juga orang dewasa.


(36)

Gambar 1. Diagram alur kerangka penelitian

Aspek Finansial

 NPV

 Net B/C

 IRR

 Payback Periode Persaingan Bisnis

Investasi Bisnis

“Salon dan Spa House of Khadijah”

Analisis Studi Kelayakan Bisnis PT. Sharika Solusi Internasional

Aspek Non Finansial  Aspek hukum  Aspek pasar dan

pemasaran

 Aspek teknis/operasi  Aspek manajemen/

organisasi

 Aspek sosial ekonomi

Layak Tidak Layak


(37)

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitianini dilakukan di House of Khadijah yang berlokasi di Ruko Laladon Grande Blok D Pagelaran-Ciomas Bogor. Penelitian berlangsung dari bulan Februari 2013 sampai dengan bulan Mei 2013.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam membuat penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan cara personal interviewing atau wawancara pribadi (di rumah, di kantor) dengan menggunakan wawancara langsung, telepon, atau surat. Sedangkan untuk mendapatkan data sekunder dapat digunakan fasilitas internet, perpustakaan, publikasi lembaga-lembaga statistik, majalah dan sebagainya (Rangkuti, 1997).

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif adalah menganalisis kelayakan usaha Salon dan Spa House if Khadijah dilihat dari aspek manajemen usaha atau non-finansial. Metode analisis secara kuantitatif dilakukan dengan cara menghitung kelayakan usaha ini dari aspek pemasaran, aspek teknik dan aspek finansialnya, dengan menghitung Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit/Cost, Break even Point (BEP), Payback Periode (PP) dan analisis sensitivitas. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah Microsoft Excel.

Analisis aspek-aspek studi kelayakan bisnis menurut Kasmir (2012) adalah sebagai berikut:

1. Aspek Hukum

Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesmpurnaan dan keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki. Penelitian keabsahan dokumen dapat dilakukan sesuai dengan lembaga yang mengeluarkan dan yang mengesahkan dokumen yang bersangkutan.


(38)

2. Aspek Pasar dan Pemasaran

Menilai apakah perusahaan yang akan melakukan investasi ditinjau dari segi pasar dan pemasaran memiliki peluang pasar yang diinginkan atau tidak.

3. Aspek Teknis dan Operasi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (layout), penyususnan peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi.

4. Aspek Manajemen dan Organisasi

Yang dinilai dalam aspek ini adalah para pengelola usaha dan struktur organisasi yang ada. Proyek yang dijalankan akan berhasil apabila dijalankan oleh orang-orang yang profesional, mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengendalikannya apabila terjadi penyimpangan.

5. Aspek Sosial Ekonomi

Menganalisis apakah jika usaha atau proyek yang dijalankan akan memberi manfaat secara ekonomi dan sosial kepada berbagai pihak atau sebaliknya. Dampak positif yang diberikan dengan adanya investasi lebih ditekankan kepada masyarakat khususnya dan pemerintah umumnya. 6. Aspek Finansial

Studi aspek finansial atau keuangan, memegang peranan penting sebuah usaha layak dijalankan atau tidak. Dalam hal ini, akan dibahas: sumber modal, cara perolehan dana, bunga, jaminan, perjanjian, persiapan investasi awal, alat analisis kelayakan yakni metode pengembalian investasi (payback method), metode nilai sekarang (net present value method), metode profitability index, metode tingkat balikan internal (internal rate of return-IRR).

a. Net Present Value (NPV)

Net present value (NPV) adalah manfaat bersih yang diterima perusahaan selama umur proyek. NPV dapat diartikan sebagai selisih present value antaa nilai investasi dengan penerimaan arus kas bersih


(39)

pada masa yang akan datang (Kadariah, 2001). Rumus yang digunakan:

... (1)

Keterangan:

Bt = Manfaat pada tahun t (Rp) Ct = Biaya pada tahun t (Rp) t = tahun

n = Umur proyek (Tahun) i = Discount rate (%)

• Net B/C > 1, maka NPV > 0. proyek menguntungkan. • Net B/C < 1, maka NPV < 0. proyek merugikan.

• Net B/C = 1, maka NPV = 0. proyek tidak untung dan tidakrugi. b. Internal Rate of Return (IRR)

Kriteria yang menunjukkan bahwa suatu usaha layak dijalankan adalah jika nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku pada saat investasi tersebut diimplementasikan.

... (2)

Keterangan:

i1 = Nilai diskonto pada saat NPV1 (%) i2 = Nilai diskonto pada saat NPV2 (%) NPV1 = Nilai NPV positif (Rp)

NPV2 = Nilai NPV negatif (Rp) IRR =

NPV = = 0 �

1 +� � − = 0 � 1 +� � �

� �

�1+

���1


(40)

c. Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C)

Suatu investasi dikatakan mengntungkan (profitable) apabila nilai Net B/C > 1.

Net B/C =

� − �

1+� �

� �=0

� − �

1+� �

� �=0

...(3)

Keterangan:

Bt = Penerimaan pada tahun ke-t (Rp) Ct = Biaya pada tahun ke-t (Rp) n = Umur proyek (tahun)

i = Discount rate (%) d. Payback Period (PP)

Payback Period (PP) merupakan jangka waktu yang diperlukan bagi pelunasan biaya investasi dari manfaat bersih (Kadariah, 2001). Rumus yang digunakan:

PP = �

�/1+� � ...(4)

Keterangan:

PP = Waktu yang diperlukan untuk mengembalikn modal investasi V = Jumlah modal investasi

I = Manfaat hasil bersih rata-rata per tahun periode.

Nilai PP berbanding terbalik dengan NPV. Jika nilai NPV semakin besar, maka menunjukkan waktu pengembalian semakin cepat. Suatu proyek dikatakan layak jika PP lebih kecil dari umur proyek (PP≤n).


(41)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Salon dan Spa House of Khadijah

Salon dan Spa House of Khadijah merupakan bagian dari rumah kecantikan House of Khadijah. Usaha ini didirikan oleh CEO House of Khadijah yang bekerjasama dengan PT. Sharika Solusi Internasional yang berperan sebagai investor tunggal dalam usaha ini. PT. Sharika Solusi Internasional merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri produk-produk herbal seperti, propolis, madu dan produk-produk kecantikan herbal. Latar belakang PT. Sharika Solusi Internasional berinvestasi pada House of Khadijah dikarenakan adanya persaingan yang ketat pada industri produk herbal. Dengan bekerjasama mendirikan rumah kecantikan House of Khadijah, pihak PT. Sharika Solusi Internasional berharap produk herbal yang diproduksinya dapat diketahui dan diminati oleh masyarakat luas.

Kerjasama yang dilakukan oleh PT. Sharika Solusi Internasional ini merupakan bagian dari strategi pemasaran demi mencapai target yang diinginkan. Sedangkan bagi pihak House of Khadijah, kerjasama yang dilakukan merupakan peluang untuk mengembangkan usaha. Pada saat penelitian ini dimulai, House of Khadijah baru berdiri selama 5 bulan.

Gambar 2 Unit bisnis House of Khadijah

Salon

Spa

Herbal

Mute

Butik


(42)

House of Khadijah merupakan sebuah rumah kecantikan yang bernuansa islami yang bergerak dalam bidang retail, rumah mute (craft) dan jasa kecantikan. Jasa kecantikan ini berupa salon dan spa yang terdiri dari jasa perawatan kecantikan wajah, rambut dan perawatan kecantikan tubuh. Khusus untuk Salon dan Spa House of Khadijah yang menyediakan layanan jasa kecantikan, House of Khadijah membatasi segmen pasar yang hanya diperuntukan bagi para wanita baik anak-anak remaja hingga orang dewasa.

House of Khadijah menawarkan berbagai macam produk dan jasa, untuk kesahatan, kecantikan dan keserasian dalam berpenampilan. House of Khadijah, rumah kecantikan yang berbasis modern dan selalu meningkatkan pelayanan mutu dan kualitas kepada semua pengunjung, sehingga tidak mengecewakan pelanggan, menghadapi setiap keluhan dengan solusi yang terbaik agar menjadi pembelajaran. House of Khadijah berada di lokasi yang strategis di wilayah Bogor Barat, sehingga memudahkan pelanggan untuk berkunjung ke House of Khadijah.

Gambar 3 Konsep House of Khadijah

House of Khadijah didirikan bukan sekedar sebagai bisnis namun,

mempunyai syi‟ar Islam yang disampaikan pada setiap pengunjung House Of

Khadijah, hal ini terlihat pada welcome say yang diucapkan setiap karyawan

Assalamu‟alaikum Wr. Wb. dan menerapkan prinsip senyum, sapa, salam dan doa kepada setiap pengunjung untuk mendapatkan keberkahan. Untuk salon dan spa dikhususkan untuk perempuan dimana seiring perkembangan zaman, trend dan model gaya rambut yang terus berubah selain itu, kebutuhan akan

Islami

Natural


(43)

kecantikan diri dari dalam diri sebagai wanita muslimah sangat penting bagi perempuan.

4.2.Analisis Kelayakan Bisnis Salon dan SPA House of Khadijah

Suatu usaha memerlukan sebuah perencanaan yang mana perencanaan tersebut dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Kasmir dalam bukunya yang berjudul Studi Kelayakan Bisnis mengatakan bahwa “Terkadang dalam praktiknya, sekalipun telah dilakukan studi secara baik dan benar faktor kegagalan suatu usaha tetap ada, apalagi yang tanpa dilalui studi sebelumnya. Hal ini disebabkan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai banyak sekali hambatan yang akan

dihadapi dan resiko yang mungkin timbul setelah usaha berjalan”. Merujuk

pada teori tersebut ekspansi usaha yang dilakukan oleh PT. Sharika ini perlu melakukan studi kelayakan bisnis terlebih lagi karena usaha salon dan spa merupakan hal baru bagi PT. Sharika.

4.2.1 Aspek Hukum

Dalam studi kelayakan bisnis menurut Suwinto Johan (2011), selain regulasi dalam industri, kita juga harus memperhatikan beberapa peraturan yang memiliki keterkaitan dengan bidang usaha terutama perizinan. Pada dasarnya setiap usaha harus memiliki izin usaha sebagai berikut:

a. Surat Izin Usaha Perdagangan b. Tanda Daftar Perusahaan c. Nomor Pokok Wajib Pajak

Teori tersebut didukung peraturan mengenai perizinan usaha sesuai dengan undang-undang republik Indonesia nomor 3 tahun 1982 tentang wajib daftar perusahaan dan undang-undang Republik Indonesia nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas. Berdasarkan teori dan undang-undang tersebut, Salon dan Spa House of Khadijah yang berada langsung di bawah PT Sharika Solusi Internasional telah terdaftar di Badan Perizinan Terpadu.

Sesuai dengan perjanjian antara investor dan CEO Salon dan Spa House of Khadijah, Salon dan Spa House of Khadijah termasuk


(44)

ke dalam bagian kegiatan usaha pokok PT. Sharika Solusi Internasional yaitu perdagangan besar atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak. Berikut ini adalah no. Tanda daftar perusahaan (TDP) dan nomor pokok wajib pajak (NPWP):

Nomor TDP : 10.20.1.46.06481

NPWP : 31.577.921.5.434.000

Adanya tanda daftar perusahaan (TDP) dan nomor pokok wajib pajak (NPWP) pada PT. Sharika Solusi Internasional menjadi penguat keabsahan usaha salon dan spa ini. Hal tersebut dikarenakan perjanjian yang dilakukan PT. Sharika dan Salon dan Spa House of Khadijah berdasarkan balas jasa atau kontrak. Dengan demikian usaha salon dan spa ini sah secara hukum.

4.2.2 Aspek Pasar dan Pemasaran

Kebutuhan muslimah yang semakin lengkap dan kompleks membuat kebutuhan akan perawatan salon yang cukup tinggi namun adanya salon yang dieksploitasi secara besar-besaran yang menggunakan banyak bahan kimia, membuat kebutuhan muslimah tidak dipenuhi. Oleh karena itu banyak bermunculan salon muslimah yang mengutamakan kepuasan pelanggan, privasi dan juga kenyamanan dan ketenangan dan tidak membuka aurat, oleh karena itu salon muslimah menjadi pilihan yang penting dan menjadi kebutuhan para muslimah untuk merawat ciptaan Allah SWT.

Pada prakteknya, bisnis Salon dan Spa House of Khadijah ini berada pada pasar pesaingan sempurna untuk pasar produsennya. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya sejumlah besar penjual dan pembeli. Selain itu, pada usaha ini Salon dan Spa House of Khadijah menjadi price taker yang mana harga jual ditetapkan oleh pihak salon dan spa ini. Kelompok pasar yang menjadi target usaha ini adalah pasar konsumen yang mana individu dan rumah tangga dapat membeli barang dan jasa untuk dikonsumsi sendiri.


(45)

Untuk mengetahui siapa saja yang menjadi sasaran usaha ini, maka Salon dan Spa House of Khadijah perlu menetapkan segmentasi pasar (Segmentation), pasar sasarannya (Targetting) dan menentukan posisi pasar (positioning). Berikut ini adalah segmentasi, pasar sasaran dan posisi pasar Salon dan Spa House of Khadijah:

a. Segmentasi

Perusahaan perlu memahami segmen pasar yang akan dijadikan sasaran House Of Khadijah. Segmentasi Pasar, potensi segmen yang bisa dijadikan sasaran berdasarkan geografis tentunya konsumen yang berada di daerah Laladon (sekitar lokasi salon) khususnya dan konsumen yang berada di daerah kabupaten Bogor umumnya. Jika ditentukan berdasarkan demografis, maka yang menjadi segmen usaha ini adalah wanita remaja dan dewasa pekerja serta ibu rumah tangga.

b. Targetting

Membagi konsumen dalam 3 kelompok agar produk jasa yang ditawarkan mampu terarah dengan benar, untuk para remaja digolongkan pada kelompok yang mengkonsumsi low price dan popular treatment. Ibu rumah tangga dan ibu pekerja atau wanita dewasa yang bekerja akan diarahkan untuk treatment popular price hingga premium treatment seperti spa, lulur dan facial.

Untuk target proyeksi laju pertumbuhan penjualan dihitung selama 4 tahun, namun untuk masa percobaan proyeksi dilakukan untuk 6 bulan dan ada evaluasi selama 6 bulan, oleh karena itu kira-kira proyeksi penjualan yang dapat diperkirakan:

Tabel 3 Proyeksi penjualan selama 6 bulan

Bulan Perkiraan Konsumen

1 50-100 orang

2 100-120 orang

3 200 orang

4 300 orang

5 400 orang


(46)

c. Positioning

Agar dapat menarik perhatian calon pelanggannya, House Of Khadijah merancang sebuah strategi positioning yang atraktif. Statement positioning yang bisa digunakan, misalnya:

1) House of Khadijah buat kamu yang Cantik & tetap Syar‟i 2) House Of Khadijah: keep your muslimah, keep your beauty,

keep your healthy

Menanamkan produk dan jasa yang ditawarkan secara inovatif dan

syar‟i sesuai dengan citra dan identitas konsumen yang datang.

Salon dan spa merupakan usaha yang bergerak di bidang jasa. Oleh karenanya bauran pemasaran yang digunakan meliputi 7P yaitu Product, Price, Place, Promotion, People, Process dan Physical evidence.

a. Product

Produk yang ditawarkan salon dan spa ini sangat beragam. Berikut ini adalah produk-produk yang ditawarkan Salon dan Spa House of Khadijah:

1) Perawatan rambut meliputi: a) Pangkas rambut dewasa b) Pangkas rambut anak c) Cuci Blow

d) Blow Variasi e) Creambath

f) Hair mask/Hair spa

g) Colouring/pengecatan rambut 2) Perawatan dan tata rias wajah meliputi:

a) Facial b) Totok

c) Make up wisuda d) Eye treatment


(47)

3) Perawatan tubuh a) Lulur

b) Sauna

c) Masker badan d) Facial punggung e) Perawatan payudara f) Waxing ketiak/tangan/kaki g) Manicure/Pedicure

h) Pijat seluruh Badan 4) Perawatan khusus

a) Bekam b) Akupuntur c) Ear Candle 5) Layanan Lain:

a) Kreasi kerudung Syar‟i b) Sewa baju

Berdasarkan hasil pemantauan penulis dan pemilik House of Khadijah, beberapa salon pesaing belum memiliki semua produk yang dimiliki Slon dan Spa House of Khadijah. Seperti totok wajah, bekam, ear candle dan beberapa produk lainnya tidak dimiliki salon pesaing di sekitar Salon dan Spa House of Khadijah. Hal ini tentu saja menjadi keunggulan bagi Salon dan Spa House of Khadijah.

b. Price

Dalam penentuan harga, House of Khadijah merupakan price taker. Penentuan harga pun berdasarkan biaya-biaya yang dikeluarkan seperti biaya tetap dan biaya variabel dan hasilnya Salon dan Spa House of Khadijah tidak mematok harga yang tinggi. Hal ini dilakukan agar dapat bersaing dengan salon pesaing di daerah Laladon ini. Harga yang ditawarkanpun cukup terjangkau:

1) Jasa perawatan rambut Rp 20.000 – Rp 100.000 2) Jasa perawatan wajah Rp 40.000 – Rp 150.000


(48)

3) Jasa perawatan tubuh Rp 35.000 – Rp.100.000 c. Place

Usaha ini berada di lokasi yang strategis yaitu di daerah Laladon tepatnya di Ruko Laladon Grande Blok D Pagelaran-Ciomas Bogor. Lokasinya dikatakan strategis karena berada diantara perumahan-perumahan dan ruko-ruko usaha lain yang berada di sepanjang jalan Laladon. Kemudahan akses angkutan pun menjadi salah satu kelebihan lokasi yang ditempati Salon dan Spa House of Khadijah.

d. Promotion

Strategi pemasaran perusahaan adalah dengan menciptakan tingkat kesadaran kualitas, mendorong terjadinya pembelian melalui berbagai materi promosi dan edukasi produk yang ditawarkan perusahaan. Implementasi strategi ini meliputi hal-hal berikut di detaikan secara jelas dalam desain promosi:

1) Memberikan layanan gratis, konsultan perawatan agar konsumen dapat dan mau mencoba pelayanan. Memberikan

konsultasi untuk penyewaan baju wisuda dan make up syar‟i.

2) Penawaran kartu potongan yang dapat digunakan pada hari-hari tertentu untuk mendorang kunjungan berganda.

3) Membercard dan diskon harus di stamp

Setiap tamu/pelanggan yang bertransaksi dengan menggunakan membercard akan mendapatkan discount 10% untuk setiap nominal transaksi Rp 50.000 dan minimal Rp 100.000.

4) Materi-materi edukasi (seperti selebaran dan buku saku, buku panduan dan manfaat) yang berkaitan dengan produk perawatan, manfaatnya, dan petunjuk pemanfaatan produk tersebut.

5) Penempelan logo, neon box dan banner serta media luar ruang, dan sebagainya.


(49)

e. People

Karyawan salon dan spa House of Khadijah melatih dan mendidik karyawan mengenai teknik layanan dan persiapan serta cara melayani konsumen dengan antusias. Berdasarkan pemantauan penulis, Salon dan Spa House of Khadijah melakukan pelatihan terhadap karyawan baru. Selain itu owner juga melakukan pengarahan kepada karyawan dengan memberikan motivasi pada saat pagi hari sebelum memulai aktivitas. Hal tersebut penting dilakukan karena Salon dan Spa ini adalah perusahaan jasa yang mana pelayanan karyawan merupakan kunci dari usaha jasa ini. f.Process

Gambar 4 Proses pelayanan Salon dan Spa House Khadijah Proses pelayanan usaha salon dan spa ini sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari prilaku dan sikap karyawan (receptionist) dari awal konsumen masuk salon hingga pelayanan selesai. Ketika konsumen masuk salon, karyawan akan mengucapkan salam selanjutnya karyawan akan mempersilahkan konsumen mengisi buku tamu salon. Kemudian karyawan akan menjelaskan detail produk yang ingin dilakukan oleh konsumen. Setelah itu konsumen akan diantar ke ruang salon dan spa. Pada saat sampai ke ruang salon dan spa, therapist sudah siap untuk melakukan treatment terhadap konsumen. Proses ini sangat penting dilakukan guna memberikan pelayanan terbaik sehingga konsumen bersedia datang kembali.

Konsumen datang

Reseptionist

Mengisi buku tamu, penjelasan mengenai produk


(50)

g. Physical evidence

Produk Salon dan Spa House of Khadijah merupakan produk yang berupa jasa. Meskipun produk yang ditawarkan adalah produk jasa, Salon dan Spa House of Khadijah juga harus memperhatikan tempat yang digunakan dalam melayani konsumen. Tempat yang digunakan akan mampu meningkatkan kredibilitas salon dan spa ini. Berikut ini adalah penampilan salon dan spa House of Khadijah yang mana dirancang untuk menarik minat pelanggan:

Gambar 5 Salon dan Spa House of Khadijah tampak depan

Gambar 6 Salon House of Khadijah

Salon dan Spa House of Khadijah memiliki tempat pelayananan yang nyaman. Kenyamanan ini dapat menjadi nilai lebih bagi pelanggan Salon dan Spa House of Khadijah.


(51)

4.2.3 Aspek Teknis dan Operasi

Desain gerai, House of Khadijah akan dirancang dengan konsep cozy dan eksklusif. Suasana yang dimunculkan adalah salon setaraf salon ternama, simpel modern, bersih, bergaya, dan menyenangkan. Perusahaan akan bekerja sama dengan arsitek desain interior yang handal dan terkemuka untuk merancang konsep tersebut di atas. Berlokasi di Ruko Laladon Grande Blok D, dengan jam operasional 08.00 – 17.00.

Layout Ruang House of Khadijah

House of Khadijah terbagi atas 2 area yaitu area 1 (lantai dasar) dan area 2 (lantai atas). Untuk ruang salon dan spa itu sendiri berada di area 2 yaitu di lantai atas.

a. Untuk Layout pada area 1 memperhitungan berbagai kebutuhan ruang pada masing-masing kebutuhan bisnis yang dipasarkan, dalam layout pertama kebutuhan ruang yang diperlukan yaitu: Butik, Herbal, Optik, Prakarya Mute, Receptionis, setiap bisnis tersebut menjadi perhitungan unit-unit bisnis. Berdasarkan tingkatan bisnis maka memberikan space butik dengan kebutuhan 2 space batas ruang, optik 1 space batas ruang, herbal 1 space batas ruang. Posisi-posisi tersebut ditempatkan dengan menempel pada dinding, hal ini dilakukaan untuk menghemat temapat dan untuk tidak terjadi penumpukan barang dan menghalangi pergerakan konsumen yang masuk ke ruko. Ditengah-tengah area satu tersebut, diberikan tempat duduk dan berbagai area mute untuk promosi dan penjualan dan juga sebagai tempat tunggu, yang nantinya ruang tunggu ditengah mampu me-link atau mampu membuat mata tertuju langsung pada produk-produk yang dijual.


(1)

No Jasa Salon

2015 2016

Kuantitas/ tahun

Harga

Jual Jumlah

Kuantitas/ tahun

Harga

Jual Jumlah 1 Potong rambut 302 18,765 5,664,362 325 20,219 6,576,360

2 Creambath, Hair spa,

Hair Mask 377 31,275 11,800,754 407 33,698 13,700,749

3 Facial 151 56,294 8,496,543 163 60,657 9,864,540

4 Medi/pedicure 75 50,039 3,755,908 81 53,917 4,360,632

5 Kreasi Jilbab 151 62,549 9,440,603 163 67,397 10,960,599

6 Make Up 151 62,549 9,440,603 163 67,397 10,960,599

7 Penyewaan Baju

Kebaya 75 93,824 7,042,327 81 101,095 8,176,186

8 Cuci Blow/Cuci

Gunting 453 25,020 11,328,724 488 26,959 13,152,719

9 Lulur 302 93,824 28,321,810 325 101,095 32,881,798


(2)

No

Uraian

Satuan

Jumlah

Harga Satuan

(Rp)

Nilai (Rp)

Umur

Ekonomis

(Tahun)

Nilai

Penyusutan

1

Interior Salon:

a. Hiasan dinding

buah

5

400,000

2,000,000

3

666,667

b. Lemari dinding

buah

1

3,500,000

3,500,000

4

875,000

c. Lampu-lampu

buah

2

500,000

1,000,000

4

250,000

d. Peralatan shower 2 set

set

2

600,000

1,200,000

4

300,000

e. Dispenser

buah

2

150,000

300,000

4

75,000

f. AC

buah

2

2,500,000

5,000,000

4

1,250,000

2

Peralatan :

a. Meja salon

buah

1

8,000,000

8,000,000

5

1,600,000

b. Kursi salon dan kursi tunggu

buah

3

500,000

1,500,000

5

300,000

c. Kaca

buah

1

2,500,000

2,500,000

5

500,000

d. Tempat cuci rambut

buah

2

500,000

1,000,000

5

200,000

e.Lemari kecil untuk peralatan

buah

2

200,000

400,000

5

80,000

f. 3 tempat tidur facial

buah

3

600,000

1,800,000

4

450,000

g. Sprei

buah

3

150,000

450,000

2

225,000

h. Gorden

buah

4

500,000

2,000,000

5

400,000

i. Water Heater

buah

1

1,200,000

1,200,000

5

240,000

j. Genset 5500 watt

buah

1

16,250,000

16,250,000

6

2,708,333


(3)

No

Uraian

Satuan

Jumlah

Harga Satuan

(Rp)

Nilai (Rp)

Umur

Ekonomis

(Tahun)

Nilai

Penyusutan

3

Peralatan operasional salon:

a. Peralatan creambath, hair

spa, hair mask 1 set

buah

30

150,000

4,500,000

4

1,125,000

b. hair dryer 2 set

buah

3

500,000

1,500,000

5

300,000

c. Kebaya Pengantin

set

3

500,000

1,500,000

4

375,000

d. Kebaya

set

4

250,000

1,000,000

4

250,000

e. Peralatan menicure/pedicure

set

2

300,000

600,000

3

200,000


(4)

Komponen Tahun/Periode

0 1 2 3 4

Kas Masuk

Pendapatan Salon 70,694,506 82,076,763 95,291,635 110,634,183 Total Kas Masuk 70,694,506 82,076,763 95,291,635 110,634,183

Kas Keluar

Biaya investasi 60,000,000 Biaya tetap:

1. Biaya Gaji 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000

2. Biaya Perawatan AC 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 3. Biaya Pemasaran 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 Total biaya tetap 67,200,000 67,200,000 67,200,000 67,200,000 Biaya Variabel:

1. Shampo 525,000 603,400 690,799 788,120

2.

Bahan untuk creambath, hair spa dan hair musk

2,250,000 2,472,863 2,716,755 2,983,597

3. Bahan lulur 250,000 296,313 348,302 406,570

4. Bahan facial 1,500,000 1,670,125 1,857,610 2,064,124

5.

Bahan treatment

rambut 500,000 560,300 626,943 700,551

6.

Bahan cat hena dan

pewarna halal 525,000 603,400 690,799 788,120

7. Make Up 5,000,000 5,926,250 6,966,038 8,131,398

8. Jepit rambut 360,000 581,850 626,943 675,531

9.

Peniti, Bros,

Aksesoris 600,000 969,750 1,044,906 1,125,886

10. Listrik 8,400,000 9,051,000 9,752,453 10,508,268

Total Biaya variabel 19,910,000 22,735,250 25,321,546 28,172,165 Biaya Penyusutan 12,930,000 12,930,000 12,930,000 12,930,000 Total Kas Keluar 60,000,000 100,040,000 102,865,250 105,451,546 108,302,165 Saldo akhir (60,000,000) (29,345,494) (20,788,487) (10,159,912) 2,332,018

DF 12% , n=4 1 0,625 0,391 0,244 0,153

Present Value (60,000,000) (26,201,334) (16,572,455) (7,231,624) 1,482,040 Accumulated PV (60,000,000) (86,201,334) (102,773,789) (110,005,413) (108,523,373)

NPV (88.586.046)

IRR 3.3%

NET B/C -1.04


(5)

NO URAIAN TAHUN ANALISA NPV

0 1 2 3 4

A KEUNTUNGAN

BERSIH -60,000,000 -29,345,494 -20,788,487 -10,159,912 2,332,018

B DF (n = 4, r = 4%) 1.00000 0.7143 0.5102 0.3644 0.2603

C NPV1 (r1 = 4%) -60,000,000 -20,961,067 -10,606,371 -3,702,592 607,044 -94,662,987

D DF (n = 4, r = 5%) 1.0000 0.6667 0.4444 0.2963 0.1975

E NPV2 ( r2 = 5%) -60,000,000 -19,563,663 -9,239,328 -3,010,344 460,646 -91,352,689

IRR 3.3

NPV (+) -94,662,987

NPV (-) 91,352,689


(6)

Komponen Tahun/Periode

0 1 2 3 4

Kas Masuk

Pendapatan Salon 70,694,506 82,076,763 95,291,635 110,634,183 Total Kas Masuk 70,694,506 82,076,763 95,291,635 110,634,183

Kas Keluar

Biaya investasi 60,000,000 Biaya tetap:

1. Biaya Gaji 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000

2. Biaya Perawatan AC 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 3. Biaya Pemasaran 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 Total biaya tetap 67,200,000 67,200,000 67,200,000 67,200,000 Biaya Variabel:

1. Shampo 525,000 603,400 690,799 788,120

2.

Bahan untuk creambath, hair spa dan hair musk

2,250,000 2,472,863 2,716,755 2,983,597

3. Bahan lulur 250,000 296,313 348,302 406,570

4. Bahan facial 1,500,000 1,670,125 1,857,610 2,064,124

5.

Bahan treatment

rambut 500,000 560,300 626,943 700,551

6.

Bahan cat hena dan

pewarna halal 525,000 603,400 690,799 788,120

7. Make Up 5,000,000 5,926,250 6,966,038 8,131,398

8. Jepit rambut 360,000 581,850 626,943 675,531

9.

Peniti, Bros,

Aksesoris 600,000 969,750 1,044,906 1,125,886

10. Listrik 8,400,000 9,051,000 9,752,453 10,508,268

Total Biaya variabel 19,910,000 22,735,250 25,321,546 28,172,165 Biaya Penyusutan 12,930,000 12,930,000 12,930,000 12,930,000 Total Kas Keluar 60,000,000 100,040,000 102,865,250 105,451,546 108,302,165 Saldo akhir (60,000,000) (29,345,494) (20,788,487) (10,159,912) 2,332,018

DF 12% , n=4 1 0,625 0,391 0,244 0,153

Present Value (60,000,000) (26,201,334) (16,572,455) (7,231,624) 1,482,040 Accumulated PV (60,000,000) (86,201,334) (102,773,789) (110,005,413) (108,523,373)

NPV 142.388.801

IRR 0,377

NET B/C -0,78