Persepsi Mahasiswa Kehutanan Indonesia untuk Berkiprah di Bidang Kehutanan

PERSEPSI MAHASISWA KEHUTANAN INDONESIA UNTUK
BERKIPRAH DI BIDANG KEHUTANAN

PEBI YUSNITA

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Persepsi Mahasiswa
Kehutanan Indonesia untuk Berkiprah di Bidang Kehutanan adalah benar karya
saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa
pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2014

Pebi Yusnita
NIM E14100031

ABSTRAK
PEBI YUSNITA. Persepsi Mahasiswa Kehutanan Indonesia untuk Berkiprah di
Bidang Kehutanan. Dibimbing oleh BAHRUNI.
Sarjana kehutanan merupakan sumber daya manusia terdidik berbasis
keilmuan kehutanan memiliki peran dan tanggung jawab dalam mengatasi
persoalan pengelolaan hutan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kecenderungan mahasiswa kehutanan di seluruh Indonesia untuk
berkiprah di bidang kehutanan dengan bekerja di instansi pemerintah,
perusahaan swasta, atau berwirausaha. Pengambilan data menggunakan
kuesioner dengan responden mahasiswa fakultas kehutanan atau jurusan
kehutanan di berbagai universitas yang ada di Indonesia. Hasil penelitian
menunjukan sebanyak 82% responden ingin bekerja di bidang kehutanan
terutama di instansi pemerintah. Mahasiswa yang ingin mengembangkan
wirausaha kehutanan hanya sebesar 10.71%. Besarnya pendapatan merupakan

faktor internal yang paling mempengaruhi responden dalam memilih pekerjaan.
Faktor eksternal yang paling mempengaruhi responden dalam memilih pekerjaan
yaitu dukungan dari keluarga. Mahasiswa kehutanan Indonesia memiliki
kecenderungan yang tinggi untuk berkolaborasi dengan sarjana pertanian lainnya
maupun dengan masyarakat sebagai pelaku usaha.
Kata kunci: bekerja, kolaborasi, sumber daya manusia

ABSTRACT
PEBI YUSNITA. Indonesian Forestry Student Perceptions to take part in the
Forestry Sector. Supervised by BAHRUNI.
Forestry bachelor is a science-based forestry educated human resources
that has roles and responsibilities in addressing of forest management issues in
Indonesia. This study aims to identify trends in forestry students throughout
Indonesia to take part in the forestry sector by working in government agencies,
private companies, or entrepreneurship. Data is collected by using questionnaires
with students that majoring in forestry or forestry faculty in various universities
in Indonesia as respondents. Results of the study showed as much as 82% of
respondents has willingness to work in forestry field, especially in government
agencies. Students who want to develop entrepreneurial forestry is only 10.71%.
Amount of personal income becomes the most internal factor which influences

respondent in choosing a job. External factor that most influence the respondents
in choosing a job is the support of family. Indonesian forestry students have a
high tendency to collaborate both with other bachelor in agriculture or with
community as entrepreneurs.
Key word: career preference, collaboration, human resources

PERSEPSI MAHASISWA KEHUTANAN INDONESIA UNTUK
BERKIPRAH DI BIDANG KEHUTANAN

PEBI YUSNITA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada
Departemen Manajemen Hutan

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR
2014

Judul Skripsi : Persepsi Mahasiswa Kehutanan Indonesia untuk Berkiprah di
Bidang Kehutanan
Nama
: Pebi Yusnita
NIM
: E14100031

Disetujui oleh

Dr Ir Bahruni, MS
Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Ahmad Budiaman, MSc F Trop
Ketua Departemen


Tanggal Lulus:

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Judul
penelitian ini adalah Persepsi Mahasiswa Kehutanan Indonesia untuk Berkiprah
di Bidang Kehutanan. Latar belakang penelitian ini yaitu sarjana kehutanan
memiliki peran dalam mengatasi masalah pengelolaan kehutanan di Indonesia.
Penelitian ini memberikan informasi mengenai kecenderungan pilihan karir
mahasiswa kehutanan Indonesia di bidang kehutanan. Serta kecenderungan
untuk berkolaborasi dengan sesama lulusan kehutanan, lulusan pertanian
lainnya, dan masyarakat dalam upaya pengembangan ekonomi masyarakat
melalui pengembangan wirausaha kehutanan. Hasil penelitian ini menunjukan
sebanyak 82% mahasiswa kehutanan Indonesia ingin bekerja di bidang
kehutanan. Sebagai pelaku usaha, mahasiswa kehutanan Indonesia memiliki
kecenderungan yang tinggi untuk berkolaborasi dengan sesama sarjana
kehutanan sarjana pertanian lainnya serta masyarakat.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Bahruni, MS selaku
pembimbing. Penghargaan penulis sampaikan kepada teman-teman pengurus

cabang Sylva Indonesia Julius Simarmata (USU) Fredi Herianto (UNMUL)
Husni Tamrin (UNRAM) Agus (UNIKU) Haviz Kurniawan (UGM) Kartika
Megawati (UNTAD) Dadang (UNHAS) Abdullah (ULM) Rizki (UNIPA) Teddy
(UNB) dan Harry Anggra (UNILA) yang telah membantu dalam proses
pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu,
serta seluruh keluarga, dan teman-teman Fahutan IPB terutama para sahabat dan
teman seperjuangan di Manajemen Hutan 47 yang tidak dapat disebutkan
namanya satu persatu atas segala bantuan dan dukungannya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Agustus 2014
Pebi Yusnita

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi


DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Kerangka pikir

2

Tujuan Penelitian

3


Manfaat Penelitian

3

METODE

3

Alat dan Bahan Penelitian

3

Pemilihan Daerah Contoh dan Jumlah Responden

3

Jenis Data yang Dikumpulkan

4


Pengolahan dan Analisis Data

4

HASIL DAN PEMBAHASAN

6

Karakteristik Responden

6

Pengetahuan Umum Mengenai Karir di Bidang Kehutanan

7

Kecenderungan Pemilihan Karir setelah Lulus

9


Kebutuhan kolaborasi saat bekerja di perusahaan kehutanan

14

Kecenderungan mahasiswa dalam pengembangan wirausaha

15

SIMPULAN DAN SARAN

24

Simpulan

24

Saran

24


DAFTAR PUSTAKA

25

LAMPIRAN

27

RIWAYAT HIDUP

30

DAFTAR TABEL
1 Tingkat reliabilitas metode cronbach’s alpha
4
2 Skor pertanyaan tingkat pengetahuan mengenai pengelolaan hutan dan
karir bidang kehutanan
5
3 Kategori tingkat pengetahuan umum mengenai karir di bidang kehutanan
5
4 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin
6
5 Distribusi responden berdasarkan daerah asal
7
6 Tingkat pengetahuan umum di bidang kehutanan rata-rata menurut jenis
kelamin
8
7 Tingkat pengetahuan umum di bidang kehutanan rata-rata menurut angkatan 8
8 Pilihan karir mahasiswa kehutanan
9
9 Hasil uji korelasi chi square jenis kelamin, angkatan, dan daerah asal
terhadap pemilihan bidang karir
9
10 Hasil uji korelasi chi square jenis kelamin, angkatan, dan daerah asal
terhadap kemampuan wirausaha
16
11 Tingkat kesanggupan rata-rata mahasiswa dalam berwirausaha kehutanan
menurut angkatan
16
12 Kebutuhan kolaborasi dengan masyarakat dalam wirausaha di bidang
kehutanan
21

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Kerangka pemikiran penelitian
Pengetahuan umum responden mengenai karir bidang kehutanan
Instansi atau badan usaha yang menjadi pilihan mahasiswa
Faktor internal yang mempengaruhi pilihan pekerjaan
Penghasilan awal rata-rata yang diharapkan mahasiswa saat bekerja
Faktor eksternal yang mempengaruhi pilihan pekerjaan
Kebutuhan kolaborasi anatar sarjana kehutanan
Kebutuhan kolaborasi sarjana kehutanan dengan sarjana non kehutanan
Kemampuan wirausaha mahasiswa kehutanan Indonesia
Minat mengembangkan wirausaha primer dan sekunder mahasiswa
kehutanan Indonesia
Jenis usaha yang ingin dikembangkan oleh calon sarjana kehutanan
Lokasi pengembangan bisnis pilihan responden
Pendapatan wirausaha perbulan rata-rata yang dianggap menarik oleh
responden
Kebutuhan kolaborasi dengan sesama lulusan kehutanan dan non
kehutanan dalam pengembangan wirausaha kehutanan
Kendala dalam pengembangan usaha primer
Kendala dalam pengembangan usaha sekunder

2
7
10
12
12
13
14
14
15
17
17
18
19
20
22
22

DAFTAR LAMPIRAN
1 Uji validitas pengetahuan umum tentang karir di bidang kehutanan
2 Uji reliabilitas pengetahuan umum tentang karir di bidang kehutanan
3 Uji chi square

27
28
28

1
28

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hutan merupakan sumber daya alam yang memberikan manfaat secara
langsung maupun tidak langsung bagi manusia. Hasil hutan diharapkan mampu
menunjang pembangunan perekonomian nasional. Purwita (2007) menyatakan
bahwa di masa pembangunan hutan sudah selayaknya dimanfaatkan untuk
mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat dituntut
memiliki kemampuan untuk memanfaatkan kekayaan alam secara rasional
berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Indonesia memiliki kawasan hutan
mencapai 137 juta ha atau sekitar 60% dari luas wilayah daratan Indonesia
(Departemen Kehutanan 2007). Menurut Astana (2012), kontribusi subsektor
kehutanan (kayu bulat) terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) relatif kecil
hanya sbesar 1.0% dan menjadi 2.0% jika digabung dengan nilai tambah industri
pengolahan kayu. Masalah kehutanan yang menjadi isu nasional maupun
internasional yaitu adanya degradasi dan deforestasi hutan. Berdasarkan hasil
penafsiran citra landsat pada periode 2003–2006 laju deforestasi di Indonesia
sebesar 1.2 juta ha/tahun (Departemen Kehutanan 2009).
Sarjana kehutanan merupakan sumber daya manusia (SDM) terdidik
berbasis keilmuan kehutanan memiliki peran dan tanggung jawab dalam
pengembangan bidang kehutanan di Indonesia. Aspek penting dalam
pengembangan subsektor kehutanan yaitu adanya manajemen dan kolaborasi
antara sumber daya alam (SDA), SDM dan teknologi. Upaya pembangunan
subsektor kehutanan dengan melibatkan SDM terdidik dibidang kehutanan terus
dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia P.30/
Menhut-II/2013 tentang Bakti Sarjana Kehutanan dalam Pembangunan Kehutanan
(BASARHUT). Program tersebut memberikan kesempatan bagi lulusan
kehutanan dari diploma empat atau strata satu untuk memiliki pengalaman kerja di
bidang kehutanan dalam jangka waktu lima tahun. Dalam jangka waktu lima
tahun lulusan kehutanan akan memiliki pengalaman kerja pada bidang
keilmuannya. Namun, program tersebut tidak akan berhasil untuk memperbaiki
pengelolaan hutan maupun meningkatkan perekonomian masyarakat berbasis
ekosistem hutan jika mahasiswa atau sarjana kehutanan di Indonesia tidak
memiliki minat untuk bekerja di bidang kehutanan.
Pada tahun 1966 jumlah sarjana kehutanan di Indonesia secara keseluruhan
sebanyak 6 500 orang dan diperkirakan menjadi 15 000 orang pada tahun 2010
(Sahide 2012). DPKHA IPB (2013) menyatakan bahwa presentase Sarjana
Kehutanan IPB yang lulus pada tahun 2009-2011 sebanyak 64.11% bekerja sesuai
dengan bidang keilmuan kehutanan. Sedangkan yang bekerja di sektor
kewirausahaan hanya sekitar 2.8% dari jumlah lulusan. Oleh sebab itu, penting
dilakukan penelitian untuk mengkaji kecenderungan pilihan karir calon sarjana
kehutanan, hal-hal yang yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan karir,
kebutuhan kolaborasi dengan sarjana pertanian lainnya atau kebutuhan kolaborasi
dengan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian.

1

2
Kerangka Pikir
Perguruan tinggi negeri maupun swasta menghasilkan lulusan sarjana
kehutanan setiap tahun. Sehingga, jumlah sarjana kehutanan atau SDM terdidik
bidang kehutanan di Indonesia semakin banyak. Namun, saat ini pengelolaan
hutan jauh dari yang diharapkan. Kesejahteraan masyarakat sekitar hutan juga
tidak mengalami perubahan. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan kajian
terhadap kecenderungan pemilihan karir mahasiswa kehutanan Indonesia agar
memperoleh informasi mengenai kecenderungan pilihan karir dan mengkaji halhal yang mempengaruhi calon sarjana kehutanan dalam memilih bidang pekerjaan.
Analisis lebih lanjut dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan wirausaha
calon sarjana kehutanan dan kebutuhan kolaborasi dengan sarjana pertanian
lainnya atau masyarakat dalam upaya perbaikan pengelolaan hutan dan
pengembangan perekonomian masyarakat. Gambar 1 menunjukkan kerangka
pemikiran penelitian persepsi mahasiswa kehutanan Indonesia untuk berkiprah di
bidang kehutanan.
Pendidikan SDM kehutanan

Kajian kecenderungan mahasiswa kehutanan untuk
berkiprah di kehutanan

Kecenderungan kolaborasi mahasiswa kehutanan

Pertanian lainnya
Preferensi orientasi kerja
Kebutuhan IPTEK untuk
orientasi kerja
 Kebutuhan kolaborasi antar
SDM terdidik



Masyarakat desa sekitar hutan
 Kebutuhan
pengembangan kapasitas
 Peran SDM terdidik
dalam pengembangan
kapasitas

Pendayagunaan SDM terdidik, kolaborasi para pihak, dan
kapasitas SDM

Pengelolaan hutan dan pengembangan ekonomi masyarakat
Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian

3
Tujuan Penelitian
1. Mengkaji kecenderungan SDM terdidik di bidang kehutanan untuk berkiprah
di bidang kehutanan.
2. Mengkaji kecenderungan kolaborasi SDM terdidik di bidang pertanian lainnya
dengan kehutanan terutama dalam bisnis atau usaha kehutanan.
3. Mengkaji kecenderungan kolaborasi tenaga terdidik baik di bidang kehutanan
maupun pertanian lainnya dengan masyarakat dalam rangka pengembangan
ekonomi masyarakat pedesaan.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
kecenderungan mahasiswa kehutanan untuk berkiprah di bidang kehutanan serta
kecenderungan kolaborasi dengan sarjana pertanian lainnya dan masyarakat dalam
upaya pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan.

METODE
Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, alat
tulis, laptop serta program komputer pengolah angka dan perangkat lunak
pengolah data statistik sosial.
Pemilihan Daerah Contoh dan Jumlah Responden
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai April 2014 di
Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara, Jurusan Kehutanan Universitas
Lampung, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa, Fakultas Kehutanan
Universitas Kuningan, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Jurusan
Kehutanan Universitas Matarram, Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako Palu,
Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Samarinda, Fakultas Kehutanan
Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Fakultas Kehutanan Universitas
Hasanuddin Makassar, Jurusan Kehutanan Universitas Papua. Pemilihan
universitas dan responden dilakukan secara purposive sampling dengan
memperhatikan jumlah mahasiswa di tiap universitas dan proporsi jenis kelamin.
Jumlah responden dihitung berdasarkan metode Solvin dengan rumus:
N
n=
1 + Ne2

Keterangan:
n : Jumlah sampel
N: Jumlah populasi
e : Batas toleransi kesalahan (10%)

Berdasarkan metode Solvin jumlah sampel (n) yang di dapat sebanyak 96.49
dibulatkan menjadi 100 responden. Jumlah sampel pada tiap universitas
ditentukan secara proporsional berdasarkan perbandingan antara jumlah populasi

4
dengan jumlah sampel (1:0.03). Jumlah sampel tiap universitas ditentukan
berdasarkan perbandingan tersebut. Universitas yang memiliki mahasiswa yang
lebih banyak akan diambil sampel lebih banyak.
Jenis Data yang Dikumpulkan
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data
sekunder. Pengumpulan data primer menggunakan metode kuesioner. Data yang
dikumpulkan berupa data identitas responden, kecenderungan mahasiswa
kehutanan untuk berkiprah di bidang kehutanan, kecenderungan kolaborasi dalam
bisnis atau usaha kehutanan, serta kecenderungan kolaborasi mahasiswa
kehutanan dengan masyarakat dalam rangka pengembangan ekonomi masyarakat
pedesaan. Data sekunder merupakan data yang berasal dari proses studi literatur
dan sumber lain yang terkait.
Pengolahan dan Analisis Data
Data primer yang telah dikumpulkan diolah melalui proses pengecekan
(editing), pengkodean (coding), pemindahan (entering), pembersihan (cleaning),
dan penganalisisan (analyzing). Analisis data dilakukan dengan cara analisis
deskriptif dan analisis inferensia.
1. Uji validitas dan reliabilitas
Instrumen yang digunakan harus diuji validitas dan reliabilitasnya. Validitas
terkait dengan keabsahan untuk menguji instrumen atau pertanyaan yang
digunakan dapat mengukur secara tepat mengenai gejala atau fenomena yang akan
diukur. Pertanyaan dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel, nilai
r tabel untuk 100 responden pada selang kepercayaan 95% sebesar 0.2 (Sufren dan
Natanael 2013).
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat ukur.
Pertanyaan dikatakan konsisten jika dilakukan pengukuran dua kali pada suatu
gejala yang sama pada waktu yang berbeda akan menghasilkan hasil yang sama
(Siregar 2013). Uji reliabilitas menggunakan metode koefisien alpha cronbach
menggunakan program pengolah data statistik sosial. Pertanyaan dinyatakan
reliabel jika koefisien cronbach’s alpha minimal pada selang 0.6-0.8.
Tabel 1 Tingkat reliabilitas metode cronbach’s alpha
Alpha
Tingkat Reliabilitas
0.00 – 0.20
Kurang reliabel
>0.20 – 0.40
Agak reliabel
>0.40 – 0.60
Cukup reliabel
>0.60 – 0.80
Reliabel
>0.80 – 1.00
Sangat reliabel
2. Tingkat pengetahuan umum mengenai karir di bidang kehutanan
Pengumpulan data untuk mengetahui tingkat pengetahuan umum calon
sarjana kehutanan mengenai karir di bidang kehutanan terdiri atas lima pertanyaan
menggunakan skala Likert. Tingkat pengetahuan umum mengenai karir dibidang

5
kehutanan digolongkan menjadi lima kategori. Interval dari setiap kategori
ditentukan berdasarkan rumus:
Nilai tertinggi (NT) – Nilai terendah (NR)
Interval kelas (i) =
Jumlah kelas
Tabel 2 Skor pertanyaan tingkat pengetahuan mengenai pengelolaan hutan dan
karir bidang kehutanan
No
Kategori
Skor
1
Sangat Tinggi
5
2
Tinggi
4
3
Sedang
3
4
Rendah
2
5
Sangat rendah
1
Tabel 3 Kategori tingkat pengetahuan umum mengenai karir di bidang kehutanan
No
Kategori
Skor
1
Sangat baik
21 ≤ X < 25
2
Baik
17 ≤ X < 21
3
Cukup baik
13 ≤ X < 17
4
Kurang baik
9 ≤ X < 13
5
Sangat tidak baik
5≤X