Persepsi Mahasiswa Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor untuk Berkiprah di Bidang Kehutanan

PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR UNTUK BERKIPRAH
DI BIDANG KEHUTANAN

RANDY DWI PRASETYA

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Persepsi Mahasiswa
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor untuk Berkiprah di Bidang
Kehutanan benar karya saya dengan arahan dari pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2014

Randy Dwi Prasetya
NIM E14100015

ABSTRAK
RANDY DWI PRASETYA. Persepsi Mahasiswa Fakultas Kehutanan Institut
Pertanian Bogor (IPB) untuk Berkiprah di Bidang Kehutanan. Dibimbing oleh
BAHRUNI.
Peningkatan peran sumber daya manusia (SDM) terdidik di bidang
kehutanan sangat diharapkan dalam upaya mengatasi persoalan kemiskinan dan
kerusakan sumberdaya hutan. Menurut data DPKHA IPB (2013), lulusan Fakultas
Kehutanan tahun 2009-2011 yang bekerja bidang kehutanan adalah 64.11% dan
hanya 2.8% yang mengembangkan wirausaha. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kecenderungan mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB berkiprah di
bidang kehutanan dengan bekerja di institusi pemerintah, perusahaan swasta, atau
berwirausaha. Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan responden yaitu
mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB angkatan 2010-2012. Hasil penelitian

menunjukkan 82% mahasiswa ingin berkiprah di bidang kehutanan dengan
memilih sektor pemerintah dengan persentase tertinggi yaitu 65.26%; sedangkan,
untuk pengembangan wirausaha kehutanan hanya dipilih oleh 10.64% responden.
Kecenderungan mahasiswa untuk berkolaborasi dengan sesame lulusan
kehutanan, pertanian lainnya, dan masyarakat dalam pengembangan wirausaha
kehutanan tergolong tinggi dengan persentase di atas 90%.
Kata kunci: bekerja, kolaborasi, sumber daya manusia

ABSTRACT
RANDY DWI PRASETYA. Perceptions of Forestry Students of Bogor
Agricultural University (IPB) to work in forestry sector. Supervised by
BAHRUNI.
Increasing the role of educated human resource especially forestry is
expected to overcome the problems of poverty and degradation of forest
resources. According to data DPKHA IPB (2013), the percentage of Faculty of
Forestry alumni who were graduate from 2009 to 2011, which work in forestry are
64.11% and only 2.8% who take part in developing entrepreneurship. This
research aims to determine the tendency of students to take part in the Faculty of
Forestry by working in government institutions, private companies, or
entrepreneurship. Retrieval of data using questionnaires with respondents are

students of the Faculty of Forestry IPB class of 2010 to 2012. Results showed
82% of students want to work in the forestry sector by choosing the government
sector with the highest percentage of 65.26%; whereas, for the development of
forestry entrepreneurs only chosen by 10.64% of respondents. The tendency of
students to collaborate with forestry students, other agricultural and communities
in the development of entrepreneurship is relatively high with percentage of
requirement above 90%.
Key words: career preference, collaboration, human resources

PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR UNTUK BERKIPRAH
DI BIDANG KEHUTANAN

RANDY DWI PRASETYA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada
Departemen Manajemen Hutan


DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi: Persepsi Mahasiswa Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
untuk Berkiprah di Bidang Kehutanan
Nama
: Randy Dwi Prasetya
NIM
: E14100015

Disetujui oleh

Dr Ir Bahruni, MS
Pembimbing

Diketahui oleh


Dr Ir Ahmad Budiaman, MScFTrop
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2013 sampai
Februari 2014 ini ialah persepsi, dengan judul Persepsi Mahasiswa Fakultas
Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Bahruni, MS selaku
pembimbing. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada para pihak
yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga
disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, dan teman-teman Fahutan
IPB terutama para sahabat dan teman seperjuangan di Manajemen Hutan 47 dan
IFSA LC-IPB yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu atas segala
bantuan dan dukungannya atas segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.


Bogor, Juli 2014
Randy Dwi Prasetya

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

viii

DAFTAR GAMBAR

ix

DAFTAR LAMPIRAN

x

PENDAHULUAN

1


Latar Belakang

1

Kerangka pikir

2

Tujuan Penelitian

3

Manfaat Penelitian

3

METODE

3


Alat dan Bahan Penelitian

3

Pemilihan Daerah Contoh dan Jumlah Responden

3

Jenis Data yang Dikumpulkan

4

Pengolahan dan Analisis Data

4

HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden


7
7

Pengetahuan Umum tentang Karir di Bidang Kehutanan

12

Kecenderungan Pemilihan Karir setelah Lulus

13

Kecenderungan Mahasiswa dalam Berkolaborasi di Perusahaan atau Institusi
bidang Kehutanan

19

Kecenderungan mahasiswa dalam pengembangan wirausaha kehutanan

21


SIMPULAN DAN SARAN

28

Simpulan

28

Saran

28

DAFTAR PUSTAKA

29

LAMPIRAN

30


DAFTAR TABEL
1 Tingkat reliabilitas metode Alpha Cronbach
2 Skor pertanyaan tingkat minat dan kesanggupan dalam pengembangan
wirausaha kehutanan
3 Kategori tingkat minat dan kesanggupan dalam pengembangan
wirausaha kehutanan
4 Kategori tingkat pengetahuan umum tentang karir di bidang kehutanan
5 Pemilihan karir di bidang kehutanan dan non kehutanan menurut jenis
kelamin
6 Pemilihan karir di bidang kehutanan dan non kehutanan mahasiswa
menurut angkatan
7 Pemilihan karir di bidang kehutanan dan non kehutanan mahasiswa
menurut departemen
8 Pemilihan karir di bidang kehutanan dan non kehutanan mahasiswa
menurut daerah asal
9 Kebutuhan kolaborasi dengan masyarakat dalam berwirausaha
kehutanan
10 Jenis-jenis tantangan yang dihadapi dalam pengembangan usaha primer
11 Jenis-jenis tantangan yang dihadapi dalam pengembangan usaha
sekunder

4
5
5
6
10
10
11
11
25
27
27

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Kerangka pemikiran penelitian
Distribusi responden menurut departemen di Fakultas Kehutanan IPB
Distribusi responden menurut daerah asal mahasiswa
Tingkat pengetahuan umum tentang karir di bidang kehutanan menurut
jenis kelamin
Tingkat pengetahuan umum tentang karir di bidang kehutanan menurut
angkatan
Tingkat pemilihan jenis instansi atau badan usaha mahasiswa setelah
lulus
Tingkat pemilihan faktor-faktor internal pekerjaan dalam penentuan
pekerjaan menurut prioritas
Besaran nilai gaji pertama yang diharapkan mahasiswa saat bekerja
Tingkat pemilihan faktor-faktor eksternal pekerjaan dalam penentuan
pekerjaan menurut prioritas
Kebutuhan kolaborasi lulusan kehutanan pada perusahaan kehutanan
Kebutuhan kolaborasi lulusan pertanian lainnya pada perusahaan
kehutanan
Tingkat minat mahasiswa terhadap usaha primer kehutanan menurut
jenis kelamin
Tingkat minat mahasiswa terhadap usaha primer kehutanan menurut
angkatan
Tingkat minat mahasiswa terhadap usaha primer kehutanan menurut
departemen

2
7
8
8
9
12
13
14
15
16
16
17
17
18

15 Tingkat minat mahasiswa terhadap usaha sekunder kehutanan menurut
jenis kelamin
16 Tingkat minat mahasiswa terhadap usaha sekunder kehutanan menurut
angkatan
17 Tingkat minat mahasiswa terhadap usaha sekunder kehutanan menurut
departemen
18 Tingkat kesanggupan mahasiswa untuk berwirausaha kehutanan
menurut jenis kelamin
19 Tingkat kesanggupan mahasiswa untuk berwirausaha kehutanan
menurut angkatan
20 Kebutuhan kolaborasi dengan sesama lulusan kehutanan dan non
kehutanan dalam wirausaha kehutanan
21 Tingkat kebutuhan kolaborasi pada bidang-bidang pekerjaan dalam
usaha primer dan usaha sekunder
22 Sarjana kehutanan yang dibutuhkan untuk berkolaborasi dalam usaha
kehutanan
23 Sarjana pertanian lainnya dibutuhkan untuk berkolaborasi dalam usaha
kehutanan
24 Tingkat kesanggupan mahasiswa untuk berwirausaha dengan
berkolaborasi
25 Jenis-jenis usaha kehutanan yang menarik untuk dikembangkan dengan
berkolaborasi
26 Besaran penghasilan yang diperoleh dari wirausaha kehutanan

18
19
19
20
20
21
22
22
23
23
24
26

DAFTAR LAMPIRAN
1 Riwayat hidup penulis
2 Uji validitas dan reliabilitas pengetahuan umum tentang karir di bidang
kehutanan
3 Uji Chi-Kuadrat
4 Standar deviasi penghasilan

30
31
32
34

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengelolaan hutan di Indonesia saat ini belum beranjak dari persoalan
kemiskinan dan kerusakan sumber daya hutan. Dua persoalan ini saling pengaruhmemengaruhi, mengacu pada laporan studi Rositah (2006) dalam tingkat tertentu
akan membentuk semacam lingkaran yang tidak berujung-pangkal dan sulit
dipecahkan. Dalam Pasal 70 ayat 1 dan ayat 2 UU No. 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan memberikan amanat yang jelas bahwa masyarakat turut berperan serta
dalam pembangunan kehutanan dan pemerintah wajib mendorong peran serta
masyarakat melalui berbagai kegiatan di bidang kehutanan yang berdaya guna dan
berhasil guna. Namun hingga saat ini keberhasilan dalam pengelolaan hutan di
Indonesia masih jauh dari yang diharapkan.
Peran sumber daya manusia (SDM) terdidik di bidang kehutanan tentunya
sangat diharapkan dalam menjawab segala persoalan pengelolaan sumberdaya
hutan (SDH). Upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan minat dan
peran SDM terdidik untuk turut berkontribusi dalam pembangunan kehutanan
melalui program kementerian kehutanan sesuai dengan peraturan Menteri
Kehutanan Republik Indonesia No. P.30/Menhut-II/2013 tentang Bakti Sarjana
Kehutanan dalam Pembangunan Kehutanan (BASARHUT). Program ini
memberikan kesempatan dan pengalaman kerja di lapangan bagi lulusan sarjana
dan diploma 4 kehutanan untuk berkontribusi dalam pembangunan kehutanan
melalui instansi pemerintah dalam jangka waktu 5 tahun (Kementerian Kehutanan
2013). Waktu pendampingan yang cukup singkat ini tentunya belum dapat
memberikan manfaat secara maksimal baik dalam pembangunan hutan ataupun
peningkatan ekonomi masyarakat.
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai institusi yang
setiap tahunnya meluluskan SDM terdidik dengan kompetensi kehutanan tentunya
turut mengambil peran dalam pendidikan SDM kehutanan di Indonesia. Menurut
data Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni (DPKHA) IPB
(2012), persentase alumni Fakultas Kehutanan IPB yang lulus pada tahun 20092011 dan memiliki pekerjaan sesuai dengan bidang pendidikan kehutanan adalah
64.11% dengan status bekerja di perusahaan swasta, instansi pemerintah, BUMN,
LSM, dan lainnya, sedangkan yang bekerja di sektor kewirausahaan hanya sekitar
2.8% dari jumlah lulusan.
Program BASARHUT dan pendidikan formal kehutanan di universitas
tentunya tidak akan mampu mengatasi persoalan kehutanan jika minat atau
keinginan lulusan sarjana kehutanan untuk bekerja di bidang kehutanan tidak
ditingkatkan. Berkaitan dengan hal tersebut, diperlukan suatu kajian mengenai
kecenderungan mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB untuk berkiprah di bidang
kehutanan. SDM kehutanan diharapkan dapat menerapkan IPTEK yang dimiliki
untuk meningkatkan pembangunan hutan dan perekonomian masyarakat dengan
bekerja di perusahaan atau instansi kehutanan atau dengan berwirausaha yang
juga sangat penting dikarenakan berdasarkan data DPKHA IPB, alumni Fakultas
Kehutanan IPB lulusan tahun 2009-2011 yang bekerja di sektor kewirausahaan
masih tergolong rendah.

2
Kajian mengenai kecenderungan mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB
untuk berkiprah di bidang kehutanan dapat dikembangkan dengan mengkaji
kemungkinan adanya kolaborasi calon lulusan kehutanan dengan calon lulusan
pertanian lainnya untuk berkiprah dalam pengembangan bisnis kehutanan serta
kecenderungan untuk bekerja sama dalam rangka pengembangan ekonomi
masyarakat melalui wirausaha kehutanan.
Kerangka Pikir
Kajian mengenai persepsi mahasiswa kehutanan terhadap pemilihan
bidang karir ini dilakukan untuk memberikan informasi mengenai kecenderungan
mahasiswa tersebut untuk bekerja di kehutanan. Informasi ini penting untuk
menemukan solusi permasalahan kecenderungan minat lulusan terhadap pilihan
karir setelah lulus dari fakultas kehutanan. Selain itu, dapat juga diketahui tingkat
minat untuk pengamalan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kehutanan
bersama masyarakat demi kelangsungan hutan dan kehutanan di masa mendatang.
Kerangka pemikiran penelitian persepsi mahasiswa kehutanan IPB untuk
berkiprah di bidang kehutanan disajikan pada Gambar 1.
Pendidikan SDM Kehutanan

Kajian Kecenderungan Mahasiswa Kehutanan untuk
Berkiprah di Kehutanan

Kecenderungan Kolaborasi Mahasiswa Kehutanan

Pertanian Lainnya
• Preferensi Orientasi Kerja
• Kebutuhan IPTEK untuk
Orientasi Kerja
• Kebutuhan Kolaborasi
antar SDM Terdidik

Masyarakat Desa Sekitar Hutan
• Kebutuhan
Pengembangan Kapasitas
• Peran SDM Terdidik
dalam Pengembangan
Kapasitas

Pendayagunaan SDM Terdidik, Kolaborasi Para Pihak,
dan Kapasitas SDM

Pengelolaan Hutan dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat
Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian

3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengkaji kecenderungan sumber daya manusia (SDM) terdidik di bidang
kehutanan untuk berkiprah di bidang kehutanan.
2. Mengkaji kecenderungan sinergi SDM terdidik di bidang kehutanan dengan
pertanian lainnya terutama dalam bisnis atau usaha kehutanan.
3. Mengkaji kecenderungan sinergi SDM terdidik baik di kehutanan maupun
pertanian lainnya dengan masyarakat dalam rangka pengembangan ekonomi
masyarakat pedesaan.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
kecenderungan mahasiswa kehutanan untuk berkiprah di dunia kehutanan,
kecenderungan kolaborasi dengan sesama lulusan kehutanan, pertanian lainnya,
dan masyarakat dalam upaya pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan
khususnya melalui wirausaha kehutanan. Selain itu hasil penelitian diharapkan
dapat memberikan informasi mengenai kompetensi apa yang dibutuhkan oleh
mahasiswa untuk berkiprah dalam bidang kehutanan atau pertanian lainnya.

METODE
Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan
alat tulis untuk pengumpulan data. Pengolahan data menggunakan kalkulator,
laptop, program komputer pengolah angka, dan perangkat lunak pengolah data
statistik untuk ilmu sosial.

Pemilihan Daerah Contoh dan Jumlah Responden
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013 hingga Februari
2014 di Fakultas Kehutanan IPB. Pemilihan responden dilakukan secara stratified
sampling. Sasaran penelitian ini yaitu mahasiswa Departemen Manajemen Hutan
(MNH), Teknologi Hasil Hutan (THH), Konservasi Sumber daya Hutan dan
Ekowisata (KSHE), dan Silvikultur (SVK) angkatan 2010-2012. Jumlah
responden yang diteliti secara keseluruhan dihitung menurut metode Solvin
(Sevilla et al. 2007) dengan rumus:

N
n=
1 + Ne2

Keterangan:
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
e : Batas toleransi kesalahan (10%)

4
Jumlah responden penelitian yang digunakan berdasarkan metode tersebut
dari populasi mahasiswa aktif 1136 orang adalah sebanyak 91.91 atau digenapkan
menjadi 100 orang. Jumlah responden dari setiap angkatan 2010, 2011, dan 2012
masing-masing adalah 48 orang, 32 orang, dan 20 orang. Sebaran responden pada
tiap departemen untuk angkatan 2010, 2011, dan 2012 adalah masing-masing 12
orang, 8 orang, dan 5 orang.
Jenis Data yang Dikumpulkan
Data yang diambil untuk mengetahui persepsi mahasiswa Fakultas
Kehutanan IPB untuk berkiprah di bidang kehutanan antara lain :
1. Data primer menggunakan kuesioner, terdiri dari data identitas responden
seperti nama, jenis kelamin, angkatan, dan departemen serta data yang
berkaitan dengan informasi yang ingin diperoleh pada penelitian ini.
2. Data sekunder, terdiri dari data yang dikumpulkan dengan mengutip data dari
literatur atau data yang tersedia dari fakultas dan departemen serta data
pendukung lainnya.
Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan menjadi
beberapa tahapan yaitu:
1. Uji validitas dan reliabilitas
Uji validitas menurut Riduwan dan Sunarto (2011) menunjukkan sejauh
mana alat pengukur itu mengukur hal yang akan diukur yaitu menggunakan
korelasi Corrected Item-Total Correlation dan Bivariate Pearson. Apabila
nilai korelasi yang diperoleh lebih besar daripada angka pada tabel korelasi
nilai r, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Bila nilai r hitung lebih besar dari r
tabel, maka pertanyaan tersebut valid atau signifikan. Dalam penelitian ini uji
validitas menggunakan program pengolah data statistik.
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauhmana suatu kuesioner
yang digunakan dapat digunakan secara berulang dan akan menghasilkan data
yang sama. Uji reliabilitas menggunakan metode koefisien Alpha Cronbach
menggunakan program pengolah data statistik. Menurut Sarwono (2006),
menyatakan bahwa koefisien Alpha Cronbach berada diantara 0 dan 1.
Semakin mendekati angka 1 maka semakin baik kekonsistenan instrumen yang
diuji. Tingkat reliabilitas hasil pengujian disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Tingkat reliabilitas metode Alpha Cronbach
Alpha
Tingkat Reliabilitas
0.00 – 0.20
Kurang reliabel
> 0.20 – 0.40
Agak reliabel
> 0.40 – 0.60
Cukup reliabel
> 0.60 – 0.80
Reliabel
> 0.80 – 1.00
Sangat reliabel

5
2. Minat dan kesanggupan mahasiswa dalam pengembangan wirausaha kehutanan
Minat dan kesanggupan mahasiswa dalam pengembangan wirausaha
kehutanan diukur dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang kejadian atau
gejala sosial yaitu variabel penelitian. Sedangkan untuk pertanyan lainnya
diukur dan dianalisis secara deskriptif yang hasilnya disajikan dalam bentuk
tabulasi dan grafik. Interval tingkat kecukupan kompetensi diukur
menggunakan rumus yang terdapat pada Supranto (2000) yaitu dengan cara:

x
C=

x
K

Keterangan : C = interval
Xn = nilai observasi terbesar (jumlah pertanyaan dikalikan skor
terbesar di Tabel 2)
Xi = nilai observasi terkecil (jumlah pertanyaan dikalikan skor
terkecil di Tabel 2)
K = jumlah kelas/kategori

Tabel 2 Skor pertanyaan tingkat minat dan kesanggupan dalam pengembangan
wirausaha kehutanan
No
1
2
3
4
5

Kategori
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat rendah

Skor
5
4
3
2
1

Hasil penghitungan kemudian digunakan sebagai nilai interval kategori
yang dimulai dengan skor minimal kemudian dilanjutkan dengan interval sebesar
0.8 dan hasilnya disajikan pada kategori pada Tabel 3.

Tabel
No
1
2
3
4
5

3

Kategori tingkat minat dan kesanggupan
pengembangan wirausaha kehutanan

Kategori
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat rendah

mahasiswa

Skor
4.2 ≤ X < 5.0
3.4 ≤ X < 4.2
2.6 ≤ X < 3.4
1.8 ≤ X < 2.6
1.0 ≤ X < 1.8

dalam

6
3. Pengetahuan umum tentang karir di bidang kehutanan
Pengetahuan umum tentang karir di bidang kehutanan diukur menurut
jumlah skor 5 pertanyaan dari kuesioner dengan menggunakan skala likert dan
penghitungan interval. Skor kemudian dihitung dari kategori sangat kurang
yaitu dengan skor 5. Minimal skor didapatkan dari perhitungan jumlah
pertanyaan yaitu 5 dikalikan dengan skor terkecil pada Tabel 1 yaitu 1.
Selanjutnya ditentukan nilai setiap kategori dimulai dari nilai minimum hingga
kategori pada nilai maksimum. Kategori pengetahuan umum tentang karir
disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4 Kategori tingkat pengetahuan umum tentang karir di bidang kehutanan
No
1
2
3
4
5

Kategori
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang

Skor
21 ≤ X < 25
17 ≤ X < 21
13 ≤ X < 17
9 ≤ X < 13
5≤ X