Kemandirian Perempuan Pengolah Hasil Perikanan di Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten

KEMANDIRIAN PEREMPUAN PENGOLAH
HASIL PERIKANAN DI DESA MUARA,
KECAMATAN WANASALAM, KABUPATEN LEBAK,
PROVINSI BANTEN

Oleh :
MAYA RESMAYANTY
C44101004

PROGRAM STUDI
MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2005

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :

KEMANDIRIAN PEREMPUAN PENGOLAH HASIL PERIKANAN DI
DESA MUARA, KECAMATAN WANASALAM, KABUPATEN LEBAK,

PROVINSI BANTEN
adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apa
pun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang
berasal dari atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir Skripsi ini.

Bogor, Desember 2005

MAYA RESMAYANTY
C44101004

ABSTRAK
MAYA RESMAYANTY. Kemandirian Perempuan Pengolah Hasil
Perikanan di Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak,
Provinsi Banten. Dibimbing oleh SITI AMANAH dan ACHMAD
FAHRUDIN.
Desa Muara merupakan desa pesisir yang terletak di Kecamatan
Wanasalam yang berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia, sehingga
sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Di Desa

Muara terdapat komunitas perempuan pengolah hasil perikanan yang belum
mampu berperan aktif di luar rumah tangganya dan perannya sedikit dalam
meningkatkan pendapatan rumah tangga, sehingga mereka termotivasi untuk
bekerja secara mandiri untuk mengolah hasil perikanan tanpa mengesampingkan
perannya sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Pentingnya kemandirian yang
dimiliki perempuan pengolah agar mereka mampu memanfaatkan potensi dirinya
dengan memperhatikan berbagai faktor yang dapat mendukung usahanya. Tujuan
penelitian adalah menggambarkan kemandirian yang dimiliki perempuan
pengolah dalam mengelola usahanya, menjelaskan hubungan antara faktor internal
dan eksternal dengan kemandirian dan menjelaskan pengelolaan usaha yang
dilakukan perempuan pengolah hasil perikanan, dengan menggunakan metode
deskriptif-sensus dan menggunakan alat ukur kuesioner melalui perhitungan
Korelasi Rank Spearman.
Hasil penelitian terhadap faktor internal 26 responden perempuan
pengolah ikan asin dan baso ikan menunjukkan bahwa rata-rata umur adalah
38,23 tahun, dengan lamanya pendidikan 4,27 tahun, jumlah anggota keluarga
adalah 5,35/6 orang, dan memiliki motivasi yang rendah, dengan pengalaman
usaha selama 9,37 tahun, memiliki tingkat kekosmopolitan yang rendah dengan
rata-rata pendapatan sebesar Rp15 juta/tahun. Faktor eksternal yang mendukung
usaha pengolahan hasil perikanan terdiri dari dukungan sarana dan prasarana serta

dukungan kelembagaan. Tingkat kemandirian perempuan pengolah secara
keseluruhan adalah sedang yang dapat dilihat dari kemampuan dalam mengontrol
usahanya, dalam mengakses sumberdaya, keterlibatan dalam perencanaan
kegiatan usaha, keterlibatan dalam pengambilan keputusan, kemampuan teknis
pengolahan ikan dan manfaat yang diperoleh dari usaha pengolahan ikan, dengan
pengelolaan yang masih sederhana.
Melalui Korelasi Rank Spearman diketahui bahwa tidak terdapat
hubungan nyata antara faktor internal dan eksternal dengan tingkat kemandirian
perempuan pengolah, hanya ada satu variabel dari faktor eksternal yang
berpengaruh nyata terhadap tingkat kemandirian yaitu dukungan kelembagaan.
Dengan adanya dukungan kelembagaan, diharapkan dapat berimplikasi
baik terhadap kegiatan usa perempuan pengolah, sehingga dapat diikuti oleh
dukungan yang lain. Dengan demikian, mereka mampu untuk tetap eksis di
bidang pengolahan hasil perikanan dengan tujuan memperoleh tambahan
penghasilan yang akan meningkatkan pendapatan bagi rumah tangganya.

KEMANDIRIAN PEREMPUAN PENGOLAH
HASIL PERIKANAN DI DESA MUARA,
KECAMATAN WANASALAM, KABUPATEN LEBAK,
PROVINSI BANTEN


SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan
pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Perikanan
Institut Pertanian Bogor

Oleh :
MAYA RESMAYANTY
C44101004

PROGRAM STUDI
MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2005

Judul Skripsi

: Kemandirian Perempuan Pengolah Hasil Perikanan
di Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten

Lebak, Provinsi Banten
: Maya Resmayanty
: C44101004

Nama Mahasiswa
NRP

Disetujui,

Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Ir. Siti Amanah, M.Sc.
NIP. 132 041 097

Dr. Ir. Achmad Fahrudin, M.Si.
NIP. 131 841 723

Mengetahui,

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Dr. Ir. Kadarwan Soewardi
NIP. 130 805 031

Tanggal Lulus : 22 Desember 2005

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan pada akhir April 2005
sampai pertengahan Mei 2005 dengan judul "Kemandirian Perempuan
Pengolah Hasil Perikanan di Desa Muara, Kecamatan Wanasalam,
Kabupaten Lebak, Provinsi Banten”.
Pada kesempatan ini diucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Siti Amanah,
M.Sc., dan Dr. Ir. Achmad Fahrudin, M.Si., selaku Komisi Pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan arahan hingga penyelesaian skripsi; Ir. Narni
Farmayanti, M.Sc dan Etty Eidman, S.H selaku dosen penguji yang telah bersedia
menguji dan memberikan saran dan kritiknya, Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Lebak Cabang Binuangeun, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten Lebak, Camat Wanasalam, Kepala Desa Muara, seluruh responden
perempuan pengolah ikan asin dan baso ikan Desa Muara yang telah memberikan
data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian, Nuraeni yang telah banyak
membantu dalam menyelesaikan penelitian; Bapak, Ibunda Tati (almh), Ibunda
Tini, kakak dan adik (Keluarga Besar di Malingping dan Ciberes-Subang) yang
telah memberikan do’a dan semangat dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini,
Saudaraku di MT. Al-Marjan FPIK dan Hizbut Tahrir Indonesia Wilayah
Darmaga, teman-teman SEI’38; serta pihak lain yang telah membantu dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan juga
bagi semua pihak yang memerlukan.

Bogor, Desember 2005

Maya Resmayanty

DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Malingping, Lebak-Banten Selatan pada tanggal
27 Juni 1983 dari Ayah Entoh Rukmawan dan Ibu Tati Supriaty (almh). Penulis
merupakan putri kedua dari tiga bersaudara.

Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah SMUN I Malingping, Lebak
dan lulus tahun 2001. Pada tahun yang sama (2001) penulis lulus seleksi masuk
IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) dan
memilih Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan-Kelautan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi pengurus organisasi
Badan Otonom Lembaga Dakwah Fakultas Majelis Ta’lim Al -Marjan FPIK IPB
pada Departemen Keputrian Periode tahun 2001/2002 sebagai Staf Biro
Pembinaan dan Sumberdaya Manusia, tahun 2002/2003 sebagai Kepala Biro
Pembinaan dan Sumberdaya Manusia, tahun 2003/2004 sebagai Staf Departemen
Keputrian dan tahun 2004/2005 sebagai Kepala Departemen Keputrian.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi
I.

PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2. Perumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian....................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 4
2.1. Kemandirian Perempuan Pengolah Hasil Perikanan .......................... 4
2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemandirian.................. 6
2.3. Pengelolaan Usaha............................................................................ 9
III. KERANGKA PENDEKATAN STUDI................................................. 10
IV. METODOLOGI..................................................................................... 12
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
4.6.
4.7.

Metode Penelitian.............................................................................
Jenis dan Sumber Data......................................................................
Validitas Instrumen Penelitian ..........................................................

Metode Analisis Data .......................................................................
Hipotesis ..........................................................................................
Batasan dan Pengukuran ...................................................................
Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................................

12
12
13
15
17
18
23

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 24
5.1.
5.2.
5.3.
5.4.

5.5.

5.6.
5.7.
5.8.

Keadaan Umum Lokasi Penelitian ....................................................
Gambaran Umum Perikanan di Lokasi Penelitian .............................
Profil Perempuan Pengolah Hasil Perikanan .....................................
Faktor-faktor Perempuan Pengolah Hasil Perikanan..........................
5.4.1. Faktor Internal Perempuan Pengolah Hasil
Perikanan ...............................................................................
5.4.2. Faktor Eksternal Perempuan Pengolah Hasil
Perikanan ...............................................................................
Tingkat Kemandirian Perempuan Pengolah Hasil Perikanan .............
Hubungan Faktor Internal dan Faktor Eksternal dengan Tingkat
Kemandirian Usaha Perempuan Pengolah Hasil Perikanan ...............
Pengelolaan Usaha............................................................................
Implikasi Kemandirian terhadap Kegiatan Usaha Perempuan
Pengolah Hasil Perikanan .................................................................

24
30
33
34
34
40
41
44
49
51

Halaman
VI. KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 52
6.1. Kesimpulan..................................................................................... 52
6.2. Saran .............................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 54
LAMPIRAN ................................................................................................. 56

DAFTAR TABEL

Halaman
1.

Indikator Kemandirian Perempuan Pengolah Hasil Perikanan
dan Persentase Kevalidannya........................................................................ 14

2. Faktor Internal Perempuan Pengolah Hasil Perikanan dan Persentase
Kevalidannya................................................................................................ 15
3. Luas Lahan Desa Muara Berdasarkan Jenis Pemanfaatannya,
Tahun 2001................................................................................................... 24
4. Jumlah Penduduk Desa Muara Berdasarkan Jenis Kelamin,
Tahun 2004................................................................................................... 25
5.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Umum
di Desa Muara, Tahun 2004......................................................................... 25

6.

Jumlah Penduduk Desa Muara Berdasarkan Mata Pencaharian,
Tahun 2001.................................................................................................. 26

7.

Jumlah Penduduk Desa Muara Berdasarkan Kelompok Usia,
Tahun 2001.................................................................................................. 26

8. Jumlah Sarana dan Prasarana Kesehatan di Desa Muara,
Tahun 2004.................................................................................................. 27
9.

Jumlah Sarana Pendidikan Umum di Desa Muara, Tahun 2001................. 27

10. Jumlah Sarana Peribadahan di Desa Muara, Tahun 2004............................ 28
11. Jumlah Sarana Komunikasi di Desa Muara, Tahun 2001............................ 28
12. Jumlah Sarana Transportasi di Desa Muara, Tahun 2001............................ 29
13. Data Produksi Ikan dan Nilai Produksi TPI Binuangeun
dari Tahun 2001-2004.................................................................................. 30
14. Produksi Ikan Tangkap Berdasarkan Jenis yang Didaratkan di TPI
Binuangeun.................................................................................................. 31
15. Jumlah RTP Perikanan Tangkap Berdasarkan Sarana yang Dimiliki.......... 32
16. Jenis Alat Tangkap yang Digunakan oleh Nelayan Binuangeun,
Tahun 2005.................................................................................................. 32
17. Faktor Internal Perempuan Pengolah Hasil Perikanan di Desa Muara,
Tahun 2005.................................................................................................. 35
18. Faktor Eksternal Perempuan Pengolah Hasil Perikanan
di Desa Muara, Tahun 2005....................................................................... 40
19. Tingkat Kemandirian Perempuan Pengolah Hasil Perikanan...................... 42
20. Hasil Uji Korelasi antara Faktor Internal dan Eksternal dengan
Tingkat Kemandirian Perempuan Pengolah Hasil Perikanan...................... 46

KEMANDIRIAN PEREMPUAN PENGOLAH
HASIL PERIKANAN DI DESA MUARA,
KECAMATAN WANASALAM, KABUPATEN LEBAK,
PROVINSI BANTEN

Oleh :
MAYA RESMAYANTY
C44101004

PROGRAM STUDI
MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2005

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :

KEMANDIRIAN PEREMPUAN PENGOLAH HASIL PERIKANAN DI
DESA MUARA, KECAMATAN WANASALAM, KABUPATEN LEBAK,
PROVINSI BANTEN
adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apa
pun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang
berasal dari atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir Skripsi ini.

Bogor, Desember 2005

MAYA RESMAYANTY
C44101004

ABSTRAK
MAYA RESMAYANTY. Kemandirian Perempuan Pengolah Hasil
Perikanan di Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak,
Provinsi Banten. Dibimbing oleh SITI AMANAH dan ACHMAD
FAHRUDIN.
Desa Muara merupakan desa pesisir yang terletak di Kecamatan
Wanasalam yang berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia, sehingga
sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Di Desa
Muara terdapat komunitas perempuan pengolah hasil perikanan yang belum
mampu berperan aktif di luar rumah tangganya dan perannya sedikit dalam
meningkatkan pendapatan rumah tangga, sehingga mereka termotivasi untuk
bekerja secara mandiri untuk mengolah hasil perikanan tanpa mengesampingkan
perannya sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Pentingnya kemandirian yang
dimiliki perempuan pengolah agar mereka mampu memanfaatkan potensi dirinya
dengan memperhatikan berbagai faktor yang dapat mendukung usahanya. Tujuan
penelitian adalah menggambarkan kemandirian yang dimiliki perempuan
pengolah dalam mengelola usahanya, menjelaskan hubungan antara faktor internal
dan eksternal dengan kemandirian dan menjelaskan pengelolaan usaha yang
dilakukan perempuan pengolah hasil perikanan, dengan menggunakan metode
deskriptif-sensus dan menggunakan alat ukur kuesioner melalui perhitungan
Korelasi Rank Spearman.
Hasil penelitian terhadap faktor internal 26 responden perempuan
pengolah ikan asin dan baso ikan menunjukkan bahwa rata-rata umur adalah
38,23 tahun, dengan lamanya pendidikan 4,27 tahun, jumlah anggota keluarga
adalah 5,35/6 orang, dan memiliki motivasi yang rendah, dengan pengalaman
usaha selama 9,37 tahun, memiliki tingkat kekosmopolitan yang rendah dengan
rata-rata pendapatan sebesar Rp15 juta/tahun. Faktor eksternal yang mendukung
usaha pengolahan hasil perikanan terdiri dari dukungan sarana dan prasarana serta
dukungan kelembagaan. Tingkat kemandirian perempuan pengolah secara
keseluruhan adalah sedang yang dapat dilihat dari kemampuan dalam mengontrol
usahanya, dalam mengakses sumberdaya, keterlibatan dalam perencanaan
kegiatan usaha, keterlibatan dalam pengambilan keputusan, kemampuan teknis
pengolahan ikan dan manfaat yang diperoleh dari usaha pengolahan ikan, dengan
pengelolaan yang masih sederhana.
Melalui Korelasi Rank Spearman diketahui bahwa tidak terdapat
hubungan nyata antara faktor internal dan eksternal dengan tingkat kemandirian
perempuan pengolah, hanya ada satu variabel dari faktor eksternal yang
berpengaruh nyata terhadap tingkat kemandirian yaitu dukungan kelembagaan.
Dengan adanya dukungan kelembagaan, diharapkan dapat berimplikasi
baik terhadap kegiatan usa perempuan pengolah, sehingga dapat diikuti oleh
dukungan yang lain. Dengan demikian, mereka mampu untuk tetap eksis di
bidang pengolahan hasil perikanan dengan tujuan memperoleh tambahan
penghasilan yang akan meningkatkan pendapatan bagi rumah tangganya.

KEMANDIRIAN PEREMPUAN PENGOLAH
HASIL PERIKANAN DI DESA MUARA,
KECAMATAN WANASALAM, KABUPATEN LEBAK,
PROVINSI BANTEN

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan
pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Perikanan
Institut Pertanian Bogor

Oleh :
MAYA RESMAYANTY
C44101004

PROGRAM STUDI
MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2005

Judul Skripsi

: Kemandirian Perempuan Pengolah Hasil Perikanan
di Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten
Lebak, Provinsi Banten
: Maya Resmayanty
: C44101004

Nama Mahasiswa
NRP

Disetujui,

Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Ir. Siti Amanah, M.Sc.
NIP. 132 041 097

Dr. Ir. Achmad Fahrudin, M.Si.
NIP. 131 841 723

Mengetahui,
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Dr. Ir. Kadarwan Soewardi
NIP. 130 805 031

Tanggal Lulus : 22 Desember 2005

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan pada akhir April 2005
sampai pertengahan Mei 2005 dengan judul "Kemandirian Perempuan
Pengolah Hasil Perikanan di Desa Muara, Kecamatan Wanasalam,
Kabupaten Lebak, Provinsi Banten”.
Pada kesempatan ini diucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Siti Amanah,
M.Sc., dan Dr. Ir. Achmad Fahrudin, M.Si., selaku Komisi Pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan arahan hingga penyelesaian skripsi; Ir. Narni
Farmayanti, M.Sc dan Etty Eidman, S.H selaku dosen penguji yang telah bersedia
menguji dan memberikan saran dan kritiknya, Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Lebak Cabang Binuangeun, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Lebak, Camat Wanasalam, Kepala Desa Muara, seluruh responden
perempuan pengolah ikan asin dan baso ikan Desa Muara yang telah memberikan
data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian, Nuraeni yang telah banyak
membantu dalam menyelesaikan penelitian; Bapak, Ibunda Tati (almh), Ibunda
Tini, kakak dan adik (Keluarga Besar di Malingping dan Ciberes-Subang) yang
telah memberikan do’a dan semangat dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini,
Saudaraku di MT. Al-Marjan FPIK dan Hizbut Tahrir Indonesia Wilayah
Darmaga, teman-teman SEI’38; serta pihak lain yang telah membantu dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan juga
bagi semua pihak yang memerlukan.

Bogor, Desember 2005

Maya Resmayanty

DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Malingping, Lebak-Banten Selatan pada tanggal
27 Juni 1983 dari Ayah Entoh Rukmawan dan Ibu Tati Supriaty (almh). Penulis
merupakan putri kedua dari tiga bersaudara.
Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah SMUN I Malingping, Lebak
dan lulus tahun 2001. Pada tahun yang sama (2001) penulis lulus seleksi masuk
IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) dan
memilih Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan-Kelautan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi pengurus organisasi
Badan Otonom Lembaga Dakwah Fakultas Majelis Ta’lim Al -Marjan FPIK IPB
pada Departemen Keputrian Periode tahun 2001/2002 sebagai Staf Biro
Pembinaan dan Sumberdaya Manusia, tahun 2002/2003 sebagai Kepala Biro
Pembinaan dan Sumberdaya Manusia, tahun 2003/2004 sebagai Staf Departemen
Keputrian dan tahun 2004/2005 sebagai Kepala Departemen Keputrian.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi
I.

PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian....................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 4
2.1. Kemandirian Perempuan Pengolah Hasil Perikanan .......................... 4
2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemandirian.................. 6
2.3. Pengelolaan Usaha............................................................................ 9
III. KERANGKA PENDEKATAN STUDI................................................. 10
IV. METODOLOGI..................................................................................... 12
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
4.6.
4.7.

Metode Penelitian.............................................................................
Jenis dan Sumber Data......................................................................
Validitas Instrumen Penelitian ..........................................................
Metode Analisis Data .......................................................................
Hipotesis ..........................................................................................
Batasan dan Pengukuran ...................................................................
Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................................

12
12
13
15
17
18
23

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 24
5.1.
5.2.
5.3.
5.4.

5.5.
5.6.
5.7.
5.8.

Keadaan Umum Lokasi Penelitian ....................................................
Gambaran Umum Perikanan di Lokasi Penelitian .............................
Profil Perempuan Pengolah Hasil Perikanan .....................................
Faktor-faktor Perempuan Pengolah Hasil Perikanan..........................
5.4.1. Faktor Internal Perempuan Pengolah Hasil
Perikanan ...............................................................................
5.4.2. Faktor Eksternal Perempuan Pengolah Hasil
Perikanan ...............................................................................
Tingkat Kemandirian Perempuan Pengolah Hasil Perikanan .............
Hubungan Faktor Internal dan Faktor Eksternal dengan Tingkat
Kemandirian Usaha Perempuan Pengolah Hasil Perikanan ...............
Pengelolaan Usaha............................................................................
Implikasi Kemandirian terhadap Kegiatan Usaha Perempuan
Pengolah Hasil Perikanan .................................................................

24
30
33
34
34
40
41
44
49
51

Halaman
VI. KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 52
6.1. Kesimpulan..................................................................................... 52
6.2. Saran .............................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 54
LAMPIRAN ................................................................................................. 56

DAFTAR TABEL

Halaman
1.

Indikator Kemandirian Perempuan Pengolah Hasil Perikanan
dan Persentase Kevalidannya........................................................................ 14

2. Faktor Internal Perempuan Pengolah Hasil Perikanan dan Persentase
Kevalidannya................................................................................................ 15
3. Luas Lahan Desa Muara Berdasarkan Jenis Pemanfaatannya,
Tahun 2001................................................................................................... 24
4. Jumlah Penduduk Desa Muara Berdasarkan Jenis Kelamin,
Tahun 2004................................................................................................... 25
5.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Umum
di Desa Muara, Tahun 2004......................................................................... 25

6.

Jumlah Penduduk Desa Muara Berdasarkan Mata Pencaharian,
Tahun 2001.................................................................................................. 26

7.

Jumlah Penduduk Desa Muara Berdasarkan Kelompok Usia,
Tahun 2001.................................................................................................. 26

8. Jumlah Sarana dan Prasarana Kesehatan di Desa Muara,
Tahun 2004.................................................................................................. 27
9.

Jumlah Sarana Pendidikan Umum di Desa Muara, Tahun 2001................. 27

10. Jumlah Sarana Peribadahan di Desa Muara, Tahun 2004............................ 28
11. Jumlah Sarana Komunikasi di Desa Muara, Tahun 2001............................ 28
12. Jumlah Sarana Transportasi di Desa Muara, Tahun 2001............................ 29
13. Data Produksi Ikan dan Nilai Produksi TPI Binuangeun
dari Tahun 2001-2004.................................................................................. 30
14. Produksi Ikan Tangkap Berdasarkan Jenis yang Didaratkan di TPI
Binuangeun.................................................................................................. 31
15. Jumlah RTP Perikanan Tangkap Berdasarkan Sarana yang Dimiliki.......... 32
16. Jenis Alat Tangkap yang Digunakan oleh Nelayan Binuangeun,
Tahun 2005.................................................................................................. 32
17. Faktor Internal Perempuan Pengolah Hasil Perikanan di Desa Muara,
Tahun 2005.................................................................................................. 35
18. Faktor Eksternal Perempuan Pengolah Hasil Perikanan
di Desa Muara, Tahun 2005....................................................................... 40
19. Tingkat Kemandirian Perempuan Pengolah Hasil Perikanan...................... 42
20. Hasil Uji Korelasi antara Faktor Internal dan Eksternal dengan
Tingkat Kemandirian Perempuan Pengolah Hasil Perikanan...................... 46

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Peta Kabupaten Lebak, Tahun 2005 .......................................................

57

2. Peta Kecamatan Wanasalam, Tahun 2005...............................................

58

3. Data Primer Responden Perempuan Pengolah Hasil Perikanan
di Desa Muara, tahun 2005......................................................................... 59
4. Deskriptif Statistik Data Primer Perempuan Pengolah Hasil
Perikanan di Desa Muara, Tahun 2005 ...................................................

60

5. Tingkat Kemandirian Perempuan Pengolah Hasil Perikanan
di Desa Muara, Tahun 2005....................................................................

61

6. Deskriptif Statistik Tingkat Kemandirian Perempuan Pengolah
Hasil Perikanan di Desa Muara, Tahun 2005............................................

62

7. Hasil Perhitungan Korelasi Rank Spearman, Tahun 2005 .......................

63

8. Dokumentasi Usaha Perikanan di Lokasi Penelitian, Tahun 2005............

64

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut Sullivan (1991) diacu dalam Caraway (1998), ada tiga peranan
yang ditonjolkan untuk perempuan dalam pembangunan, yaitu perempuan sebagai
sumberdaya manusia dalam pembangunan, perempuan sebagai pembina keluarga
dan perempuan sebagai pelaku pembangunan. Pertama, perempuan sebagai
sumberdaya manusia, menggarisbawahi peranan perempuan di bidang ekonomi;
yang kedua, perempuan sebagai pembina keluarga, menekankan peranan
perempuan sebagai ibu, dan yang ketiga, perempuan sebagai pelaku
pembangunan, tercantum hal-hal yang non-ekonomi yang berkaitan non
pembangunan. Kedua, peranan perempuan dalam keluarga dianggap penting
sekali dalam pembangunan karena keluarga disebut sebagai satuan dasar
masyarakat dan tanpa keluarga yang sehat dan kuat, tujuan pembangunan akan
sulit dicapai. Jadi, peranan perempuan sebagai pembina keluarga dan sebagai
pelaku pembangunan dikaitkan, dan perempuan “berperan sebagai pembina
keluarga dalam rangka mewujudkan keluarga dan masyarakat yang mempunyai
ketangguhan mental, budaya dan agama”. Dengan demikian, peran perempuan
sebagai sumberdaya manusia dalam pembangunan yang menggarisbawahi
peranan perempuan di bidang ekonomi, mengisyaratkan bahwa perempuan juga
bisa bekerja di ruang publik tanpa mengesampingkan perannya sebagai pembina
keluarga.
Perempuan pengolah hasil perikanan sebagai salah satu bagian dari
komunitas perikanan pun dapat bekerja di ruang publik dan memberikan
kontribusi yang besar terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga. Pekerjaan
yang sesuai bagi perempuan pengolah dalam membantu memberikan tambahan
penghasilan bagi keluarganya yaitu yang berhubungan dengan peningkatan
pengetahuan dan keterampilannya, misalnya melalui kegiatan bimbingan,
pelatihan, kursus dan pengarahan, di mana kegiatan tersebut tidak menggangu
perannya sebagai pengatur rumah tangga (Sari 2002).
Kasus yang diamati di suatu perkampungan nelayan di Kabupaten Lebak,
Provinsi Banten yaitu perempuan pengolah hasil perikanan di Desa Muara yang

berusaha untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga mereka dengan
menggunakan modal usaha mandiri. Para perempuan pengolah ini membeli ikan
di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sebagai bahan olahan menjadi produk-produk
perikanan yang dapat dijual di pasar. Hal ini, menurut Tohir (1983) sesuai dengan
salah satu pencapaian tujuan pembangunan perikanan yang akan dilanjutkan
melalui kegiatan diversifikasi perikanan yang diarahkan pada penganekaragaman
usaha perikanan dan pengembangan industri pengolahan dan pemasaran
(perbaikan jenis dan mutu hasil; perbaikan sarana, prasarana dan sistem;
perbaikan organisasi pemasaran). Dengan demikian, memperluas lapangan kerja
di bidang perikanan hendak dicapai dengan jalan penganekaragaman usaha
perikanan serta pengembangan industri penunjang dan pengolahan hasil
perikanan. Adanya kegiatan tersebut, dikarenakan perempuan pengolah belum
mampu untuk berperan aktif di luar rumah tangganya secara lebih luas dan
mempunyai peran yang sedikit dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
penelitian ini dilakukan untuk melihat lebih jelas aspek kemandirian perempuan
pengolah hasil perikanan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan rumah
tangga, di samping itu juga untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
kemandirian dari perempuan pengolah tersebut.

1.2. Perumusan Masalah
Peningkatan peranan perempuan pengolah dalam usaha meningkatkan
pendapatan rumah tangga mereka dengan menggunakan modal usaha mandiri
yang dimiliknya yang dilakukan melalui usaha diversifikasi perikanan yaitu
mengolah ikan menjadi ikan asin dan baso ikan sebagai usaha pasca panen
perikanan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai jual dari produk tersebut.
Kemandirian yang dimiliki oleh perempuan pengolah hasil perikanan
dalam mengelola usahanya sangat tergantung dari karakteristik internal dan
karakteristik eksternal yang mempengaruhi mereka. Di samping itu, pengelolaan
usaha yang dilakukan akan memberikan kontribusi yang cukup signifikan
terhadap pencapaian tujuan yang diinginkan yaitu peningkatan pendapatan rumah
tangga perempuan pengolah hasil perikanan tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka tiga hal yang ingin dijawab pada
penelitian ini adalah :
(1) Bagaimana kemandirian yang dimiliki perempuan pengolah hasil perikanan
dalam mengelola usahanya ?
(2) Bagaimana hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal dengan
kemandirian perempuan pengolah hasil perikanan ?
(3) Bagaimana pengelolaan usaha yang dilakukan oleh perempuan pengolah
hasil perikanan ?

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
(1) Menggambarkan kemandirian yang dimiliki perempuan pengolah hasil
perikanan dalam mengelola usahanya.
(2) Menjelaskan hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal dengan
kemandirian perempuan pengolah hasil perikanan.
(3) Menjelaskan pengelolaan usaha yang dilakukan oleh perempuan pengolah
hasil perikanan.

Kegunaan penelitian ini adalah :
(1) Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada
Departemen Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
(2) Sebagai informasi dasar untuk penelitian yang lebih lanjut dalam
pengembangan peran perempuan pengolah hasil perikanan dilihat dari segi
kemandirian mereka dalam mengelola usaha.
(3) Sebagai bahan pustaka dan sumbangan informasi bagi Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor dan pihak lain yang memerlukan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kemandirian Perempuan Pengolah Hasil Perikanan
Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Depdikbud (1999) mendefinisikan
kemandirian sebagai hal/keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepada
orang lain. Verhagen (1987) menyatakan bahwa kemandirian adalah pencapaian
kepercayaan atas diri sendiri. Kepercayaan terhadap diri sendiri adalah keadaan
atau kondisi bagi individu atau sekelompok orang yang mencapai kondisi tidak
lagi tergantung kepada kebaikan orang lain atau bantuan dari pihak ketiga untuk
menjamin kepentingan individu atau kelompok. Kepercayaan terhadap diri
sendiri tidak boleh dicampuradukkan dengan autarki (berdiri sendiri). Pada
masyarakat saat ini tidak ada kelompok atau komunitas yang dapat bertahan
sebagai sebuah unit yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.
Khairullah (2003) mengemukakan bahwa kemandirian adalah keberadaan
individu/kelompok dalam melangsungkan kehidupannya yang serasi dan
berkelanjutan dengan kemampuan sendiri. Kemandirian individu/kelompok dapat
terjadi apabila kondisi kelompok tersebut menunjukkan kedinamisan yang
ditandai dengan adanya partisipasi aktif yang terus-menerus dari anggota
kelompok.
Yuliatin (2002) mengemukakan bahwa kemandirian adalah hakekat dari
kemerdekaan, yaitu hak setiap bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri dan
menentukan apa yang terbaik bagi dirinya. Kemandirian merupakan konsep yang
dinamis karena mengenali kondisi saling ketergantungan. Kemandirian adalah
kemampuan mengakomodasi sifat-sifat baik manusia untuk ditampilkan di dalam
sikap dan perilaku yang tepat berdasarkan situasi dan kondisi yang dihadapi oleh
seorang individu. Kemandirian bukanlah ketidakpedulian terhadap keterisoliran
dari lingkungan sekeliling. Kemandirian merupakan cerminan sikap yang tanggap
dan perilaku yang tangkas menghadapi perubahan di sekitar, seraya tetap
mempertahankan kepribadian agar tidak hanya dibawa arus. Jadi, kemandirian
perempuan pengolah hasil perikanan adalah keberadaan perempuan pengolah
hasil perikanan dalam melangsungkan kehidupannya yang serasi dan
berkelanjutan dengan kemampuan sendiri tanpa bergantung kepada orang lain.

Sumardjo (1999) menyatakan bahwa ciri-ciri petani yang mandiri adalah
petani yang secara kognitif, afektif, dan psikomotorik berciri maju (modern),
efisien dan berdaya saing tinggi sehingga mampu mengambil keputusan secara
cepat dan tepat dalam mengelola usahatani tanpa tersubordinasi oleh pihak lain,
serta mampu bekerjasama dengan pihak lain dalam situasi yang saling
menguntungkan.
Hasil penelitian Sumardjo (1999) menyatakan bahwa ciri-ciri kemandirian
petani adalah sebagai berikut :
(1) Mempunyai rasa percaya diri dan mampu memutuskan atau mengambil
suatu tindakan yang dinilai paling menguntungkan secara cepat dan tepat
mengelola usahanya tanpa tergantung atau tersubordinasi oleh pihak lain,
baik perintah, ancaman, petunjuk maupun anjuran.
(2) Senantiasa mengembangkan kesadaran diri dan kebutuhan akan
pentingnya memperbaiki diri dan kehidupannya serta memiliki inisiatif
dan kemauan keras untuk mewujudkan harapannya.
(3) Mampu bekerjasama dengan pihak lain dalam kedudukan yang setara
sehingga terjadi kesalingtergantungan dalam situasi yang saling
menguntungkan dalam suatu kemitraan usaha yang berkelanjutan.
(4) Mempunyai daya saing yang tinggi dalam menetapkan pilihan tindakan
terbaik bagi alternatif usaha yang ditempuh dalam kehidupan usahanya.
(5) Senantiasa memperbaiki kehidupannya melalui berbagai upaya
memperluas wawasan berfikir, bersikap dan keterampilannya (kosmopolit)
sehingga berespon secara positif terhadap perubahan situasi (dinamis) dan
berusaha secara sadar mengatasi permasalahan dengan prosedur yang
dinilai tepat.

Ciri-ciri tersebut didukung oleh hasil penelitian Mulyandari (2001) yang
menyatakan bahwa tingkat kemandirian sebagai bagian dari tujuan pemberdayaan
petani dapat dilihat dari kemampuannya mengambil keputusan yang berkaitan
dengan proses produksi atau kegiatan usaha tani dalam hal pemilihan jenis
komoditi, penentuan harga, akses terhadap sarana produksi pertanian, pemahaman

pasar, kemampuan bekerjasama, kemampuan untuk mencari informasi dan
pengetahuan dalam berusaha tani.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumardjo (1999) dan Mulyandari
(2001) dapat diadopsi untuk mengetahui tingkat kemandirian perempuan pengolah
hasil perikanan. Tingkat kemandirian usaha perempuan pengolah hasil perikanan
dalam penelitian ini diukur berdasarkan kemampuan dalam mengontrol usaha,
baik mengontrol harga produk, proses pengolahan, dan pengawasan keamanan;
kemampuan dalam mengakses sumberdaya, baik mengakses informasi, input, dan
kredit; keterlibatan dalam perencanaan kegiatan usaha, keterlibatan dalam
pengambilan keputusan, dan kemampuan teknis dalam mengolah hasil perikanan,
serta manfat yang diperoleh dari usaha pengolahan ikan tersebut.

2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemandirian
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemandirian perempuan
pengolah dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal. Merujuk pada
hasil penelitian yang telah diungkapkan sebelumnya, maka dapat dirumuskan
beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi tingkat kemandirian
yaitu umur, lamanya pendidikan, jumlah anggota keluarga, motivasi berusaha,
pengalaman berusaha, tingkat kekosmopolitan, dan pendapatan perempuan
pengolah (faktor internal), serta dukungan sarana dan prasarana usaha, dan
dukungan kelembagaan (faktor eksternal). Tinjauan mengenai faktor-faktor
tersebut adalah sebagai berikut :
(1) Umur
Soekartawi (1988) menyatakan bahwa makin muda umur seseorang biasanya
mempunyai semangat untuk ingin tahu apa yang belum mereka ketahui,
sehingga dengan demikian mereka berusaha untuk lebih cepat melakukan
adopsi inovasi walaupun sebenarnya mereka masih belum berpengalaman
dalam hal adopsi inovasi tersebut. Sebaliknya, makin tua umur tampaknya
kurang cenderung melakukan difusi inovasi daripada mereka yang relatif umur
muda. Beberapa studi menunjukkan difusi inovasi yang paling tinggi
dilakukan oleh mereka yang berada pada usia setengah tua.

(2) Lamanya Pendidikan
Soekartawi (1988) menyatakan bahwa mereka yang berpendidikan tinggi
relatif lebih cepat dalam melaksanakan adopsi inovasi. Begitu pula
sebaliknya mereka yang berpendidikan rendah agak sulit untuk melaksanakan
adopsi inovasi dengan cepat.
(3) Jumlah Anggota Keluarga
Soekartawi (1988) mengemukakan bahwa anggota keluarga sering dijadikan
sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk menerima
suatu inovasi. Hal ini dapat dimengerti karena konsekuensi penerimaan
inovasi akan berpengaruh terhadap keseluruhan sistem keluarga, mulai dari
istri, anak dan anggota keluarga lainnya.
(4) Motivasi Berusaha
Motivasi merupakan usaha yang dilakukan manusia untuk menimbulkan
dorongan untuk berbuat atau melakukan tindakan. Herujito (1992)
menyatakan bahwa faktor-faktor pokok yang mempengaruhi motivasi adalah
kebutuhan dan keinginan manusia, tujuan dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang, serta sikap untuk merealisasikan kebutuhan dan tujuan
seseorang atau sekelompok orang.
(5) Pengalaman Berusaha
Mardikanto (1993) mengemukakan bahwa proses belajar dipengaruhi oleh
pengalaman, artinya pengalaman yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi
semangat seseorang untuk belajar. Hal ini dikarenakan pengalaman masa lalu
akan mempengaruhi kecenderungan untuk merasa memerlukan dan siap
menerima pengetahuan baru. Pengalaman seseorang akan memberikan
kontribusi terhadap minat dan harapannya untuk belajar lebih baik.
(6) Tingkat Kekosmopolitan
Rogers (1971) menyatakan bahwa kategori pengadopsi adalah klasifikasi
individu yang terlibat dalam sebuah sistem sosial berdasarkan tingkat
kekosmopolitannya yaitu tingkatan yang menunjukkan kerelatifan individu
dalam mengadopsi suatu ide baru dibandingkan dengan anggota lain dalam
sistem sosial. Jadi, tingkat kekosmopolitan perempuan pengolah merupakan

tingkatan yang menunjukkan kerelatifan perempuan pengolah dalam
mengadopsi ide baru.
(7) Pendapatan Usaha
Seokartawi (1988) menyatakan bahwa pendapatan usahatani yang tinggi
seringkali ada hubungannya dengan tingkat difusi inovasi pertanian.
Kemauan untuk melakukan percobaan atau perubahan dalam difusi inovasi
pertanian yang cepat sesuai dengan kondisi pertanian yang dimiliki oleh
petani, maka umumnya hal ini yang menyebabkan pendapatan petani yang
lebih tinggi. Dengan demikian petani akan dapat melakukan investasi modal
untuk melakukan adopsi inovasi selanjutnya. Sebaliknya banyak kenyataan
yang menunjukkan bahwa para petani yang berpenghasilan rendah adalah
lambat dalam melakukan difusi inovasi.
(8) Dukungan Sarana dan Prasarana Usaha
Mosher (1978) mengemukakan bahwa terdapat syarat pokok dan faktor
pelancar dalam pembangunan pertanian, di mana syarat pokok dan faktor
pelancar ini semaunya harus terpenuhi dalam mendukung sarana dan
prasarana pertanian jika pertanian hendak dimajukan dan untuk mempercepat
pembangunan pertanian. Syarat-syarat pokoknya yaitu pasaran untuk hasil
usahatani, teknologi yang selalu berubah, tersedianya sarana produksi dan
peralatan secara lokal, perangsang produksi bagi petani dan pengangkutan.
Sedangkan faktor pelancarnya yaitu pendidikan pembangunan, kredit
produksi, kegiatan bersama oleh petani, perbaikan dan perluasan tanah
pertanian dan perencanaan nasional pembangunan pertanian.
(9) Dukungan Kelembagaan
Rahardjo (1999) menyatakan bahwa lembaga sosial memiliki peranan yang
sangat vital dalam kehidupan masyarakat, khususnya negara, lembagalembaga yang sangat penting perannya dalam kehidupan masyarakat tersebut
adalah lembaga pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama dan keluarga.

2.3. Pengelolaan Usaha
Kamus Manajemen terbitan Pustaka Sinar Harapan (2003) mendefinisikan
manajemen sebagai (1) proses menggerakkan tenaga manusia, modal, dan
peralatan lainnya secara terpadu untuk mencapai sasaran/tujuan tertentu, (2)
pejabat pimpinan organisasi/perusahaan yang bertanggung jawab atas jalannya
organisasi/perusahaan. Herujito (1992) menjelaskan tentang definisi pengelolaan
(manajemen). Secara umum pengertian manajemen adalah pengelolaan suatu
pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditentukan dengan jalan menggerakkan orang lain untuk bekerja. Adapun untuk
mengelola suatu pekerjaan agar dapat mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan
yang telah ditentukan itu sangat memerlukan keahlian khusus bukan saja keahlian
teknis, akan tetapi keahlian dalam memimpin orang-orang. Artinya memotivasi
orang lain agar mau bekerja dengan giat dan kreatif.
Menurut Terry dalam bukunya Principle of Management diacu dalam
Herujito (1992) mengatakan bahwa ada enam sumberdaya pokok dari manajemen
ialah manusia (men and women), bahan (materials), mesin (machines), metode
(methods), uang/modal (money) dan pasar (markets).

III. KERANGKA PENDEKATAN STUDI
Kemandirian perempuan pengolah hasil perikanan dalam aktivitasnya
mengolah ikan menjadi produk perikanan yang baru dari produk aslinya dengan
modal yang dimilikinya sendiri, mempunyai tujuan untuk memperoleh
penghasilan sekaligus meningkatkan pendapatan rumah tangganya, dengan
melakukan kegiatan usaha pasca panen, yaitu membeli ikan dari Tempat
Pelelangan Ikan (TPI) sebagai bahan olahan menjadi produk perikanan yang dapat
dijual di pasar seperti ikan asin, teri asin dan baso ikan. Usaha pasca panen
pengolahan ikan ini dilakukan oleh perempuan pengolah karena letak rumah
mereka yang berdekatan dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan mereka pun
memiliki banyak waktu luang sehingga memudahkan bagi mereka untuk
melakukan aktivitas ekonomi yaitu mengolah kembali ikan menjadi produk baru
yang bisa memberikan tambahan pendapatan bagi keluarganya
Kemandirian perempuan pengolah hasil perikanan dalam pengelolaan
usahanya dapat diidentifikasi melalui dua faktor yang mempengaruhinya, yaitu
faktor internal yang terdiri dari umur, lamanya pendidikan, jumlah anggota
keluarga, motivasi berusaha, pengalaman berusaha, tingkat kekosmopolitan, dan
pendapatan perempuan pengolah, serta faktor eksternal yang terdiri dari dukungan
sarana dan prasarana usaha serta dukungan kelembagaan. Kemandirian
perempuan pengolah dapat dilihat dari pengontrolan terhadap usaha, akses
terhadap sumberdaya, keterlibatan dalam perencanaan kegiatan usaha, keterlibatan
dalam pengambilan keputusan, dan kemampuan teknis pengolahan ikan, serta
manfaat yang diperoleh dari usaha pengolahan ikan yang digolongkan sebagai
variabel terpengaruh (Y) dihubungkan dengan variabel pengaruhnya (variabel X)
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dari variabel X dan Y ini akan
mempengaruhi aktivitas perempuan pengolah dalam mengelola usahanya,
sehingga tujuan dari aktivitas mereka dapat tercapai, yaitu untuk meningkatkan
pendapatan rumah tangga mereka.
Secara skematis kerangka pendekatan studi yang telah dijelaskan di atas,
dapat dilihat pada Gambar 1.

Faktor Internal dan Eksternal Perempuan
Pengolah Hasil Perikanan (X)
• Faktor Internal :
Umur, lamanya pendidikan, jumlah
anggota keluarga, motivasi berusaha,
pengalaman berusaha, tingkat
kekosmopolitan, dan pendapatan
perempuan pengolah
• Faktor Eksternal :
Dukungan sarana dan prasarana usaha,
dukungan kelembagaan.

Kemandirian Perempuan
Pengolah Hasil Perikanan (Y)
• Kontrol terhadap usaha
• Akses terhadap sumberdaya
• Keterlibatan dalam
perencanaan kegiatan usaha
• Keterlibatan dalam
pengambilan keputusan
• Kemampuan teknis pengolahan
ikan
• Manfaat yang diperoleh dari
usaha pengolahan ikan

Pengelolaan Usaha

Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga
Perempuan Pengolah Hasil Perikanan

Keterangan : ------- ruang lingkup penelitian

Gambar 1. Kerangka Pendekatan Studi

IV. METODOLOGI
4.1. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode
deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu
obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa
pada masa sekarang dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau
lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir 1988). Metode penelitian
deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara sensus yaitu
obyek yang diteliti sebanyak 26 orang perempuan pengolah hasil perikanan yang
ada di Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Guna mengetahui secara nyata pengelolaan usaha yang melibatkan seluruh
responden perempuan pengolah hasil perikanan, maka digunakan metode
partisipatori dengan menggunakan prinsip bahwa metode ini memberikan manfaat
langsung kepada responden dan melibatkan semua responden yang terlibat dalam
penelitian (Umar 2001).

4.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data text dan
data image. Data text adalah data yang diperoleh dalam bentuk alphabet maupun
angka numerik. Data image adalah data yang disajikan dalam bentuk foto, kartun,
diagram dan sejenisnya yang memberikan informasi secara spesifik mengenai
keadaan tertentu (Fauzi 2001).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan
kuesioner dan pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti sebagai
responden yaitu seluruh perempuan pengolah hasil perikanan yang ada di Desa
Muara. Pengamatan dilakukan terhadap kemandirian perempuan pengolah dalam
pengelolaan usahanya, sehingga tujuan mereka dapat tercapai, yaitu untuk
meningkatkan pendapatan rumah tangga mereka, juga melihat faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi mereka sebagai acuan bagi indikator kemandirian.

Teknik wawancara yaitu dengan tanya jawab langsung dengan cara perorangan
kepada seluruh perempuan pengolah hasil perikanan yang berjumlah 26 orang
yang ada di Desa Muara dengan menggunakan kuesioner.
Data sekunder yang dikumpulkan berupa informasi atau materi yang
terkait dengan penelitian yang diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan
Caban