IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2002 DALAM MENANGGULANGI TINDAK KEKERASAN YANG DILAKUKAN OLEH GURU DILINGKUNGAN SEKOLAH (STUDI KASUS SMA MULIA PRATAMA MEDAN.

(1)

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 2002

DALAM MENANGGULANGI TINDAK KEKERASAN YANG

DILAKUKAN OLEH GURU DILINGKUNGAN SEKOLAH

(STUDI KASUS SMA MULIA PRATAMA MEDAN)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Christiffany Br. Bangun NIM. 3123111009

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

i

ABSTRAK

Christifany Br. Bangun, NIM 3123111009, Implementasi Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Dalam Menanggulangi Tindak Kekerasan yang Dilakukan Oleh Guru Dilingkungan Sekolah (Studi Kasus SMA Mulia Pratama Medan), Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan dan menggambarkan. Implementasi Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Dalam Menanggulangi Tindak Kekerasan yang Dilakukan Oleh Guru Dilingkungan Sekolah (Studi Kasus SMA Mulia Pratama Medan). Sampel dalam penelitian ini adalah 2 orang guru Mata Pelajaran PPKn dan 2 orang guru Mata Pelajaran Bimbingan Konseling. Jadi jumlah keseluruhan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 4 orang. Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari informan dan pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang sedang diteliti melalui wawancara, dan observasi. Data sekunder adalah UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, buku, jurnal ilmiah, artikel dan penelusuran internet. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu analisis deskriptif yang disajikan dalam bentuk paparan atau gambaran dari temuan-temuan yang ada dilapangan berupa data dan informasi hasil wawancara, dan analisis kualitatif yang diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan kepada guru. Dari hasil penelitian yang dilakukan di SMA Mulia Pratama Medan dengan subjek penelitian 4 orang guru dalam menanggulangi tindak kekerasan yang dilakukan di lingkungan sekolah berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan anak sudah terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari pemahaman guru-guru mengenai Undang-Undang Perlindungan Anak sehingga tidak ada lagi guru-guru yang melakukan kekerasan fisik maupun psikis terhadap siswa/siswi.

Kata Kunci : Implementasi, Undang-Undang No. 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, Kekerasan


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala petunjuknya yang selalu memberikan kesehatan dan melimpahkan rahmat, sehingga dapat mengatasi kesulitan yang penulis alami dalam menyelesikan penulisan dan penyusunan skripsi ini.

Skripsi ini penulis ajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Implementasi Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Dalam Menanggulangi Tindak Kekerasan yang Dilakukan Oleh Guru Dilingkungan Sekolah (Studi Kasus SMA Mulia Pratama Medan)”.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi isi maupun dari tutur bahasa dan penyajian tulisan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang memebangun dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak kendala dan hambatan yang penulis hadapi. Namun berkat bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam penyusunan skripsi ini banyak kendala dan hambatan yang penulis hadapi. Namun berkat bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka terselesaikan skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:


(6)

iii

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Parlaungan G. Siahaan, S.H, M.Hum selaku pembimbing skripsi penulis yang telah banyak memberikan motivasi, arahan, dorongan dan semangat untuk bisa teliti dan cermat dalam menyelesaikan skripsi penelitian ini dengan baik.

4. Ibu Dr Reh Bungana Beru PA, SH, M.Hum selaku ketua Jurusan PPKn Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Arif Wahyudi S.H, M.H selaku sekretasis Jurusan Sekaligus dosen penguji.

6. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan Penguji penulis yang telah memebrikan masukan dalam penulisan skripsi ini.

7. Para staf pengajar/dosen dan pegawai Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bekal ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya.

8. Bapak Jon selaku Staf Pegawai di jurusan PPKn yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan kelengkapan administrasi selama proses perkuliahan.


(7)

iv

9. Teristimewa buat orang tua tercinta, Ayahanda P. Bangun, S.Sos dan ibunda Alm. H.D Manik, S.Sos Terkhusus buat ayahanda, penulis sangat berterimakasih karena telah berjuang sendirian selama lebih dari satu tahun ini dalam proses penyelesaian pendidikan saya. Tidak lupa juga saya berterimakasih buat ibunda yang sudah berada di surga karena telah membimbing dan membesarkan saya serta memberikan perhatian dan kasih sayang yang luar biasa walaupun akhirnya mama tidak bisa melihat akhir dari pendidikan saya.

10.Untuk yang tercinta kakak saya Yunia Salsalina S.Pd, dan adik saya Ari Lonary dan Reymond Bangun yang selalu membantu dan memberikan motivasi dan dukungan kepada saya.

11.Buat sahabat-sahabatku tersayang Nova Elita, Kiki Jaseva tambah dan fenny chairany yang selalu menemani dan memberikan hari hari yang ceria didalam perkulihan selama 4 tahun ini. Terkhusus juga buat sahabat saya Nova Elita yang selalu setia mmberikan semangat dnn bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

12.Buat teman teman seperjuangan kelas Reguler B 2012 yang berjuang bersama untuk meraih gelar Sarjana.

13.Buat Teman yang yang paling sabar mengajari saya dalam menyelesikan skripsi ini yaitu sades Nelly

14.Buat teman-teman PPLT SMP Negeri 2 Porsea yang bersama selama tiga bulan didalam menjalankan praktek mengajar.


(8)

v

Penulis menyadari sepenuhnya dan dengan kerendahan hati bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu diharapkan kritik maupun saran. Akhir kata penulis mengharapkan semoga kiranya skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya bagi pembaca pada umumnya.

Medan, Juni 2016 Peneliti

Christiffany Br Bangun NIM. 3123111009


(9)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR……… ii

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR LAMPIRAN………viii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Kerangka Teori ... 9

1. Pengertiaan Implementasi ... 9

2. Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak…...10

3. Pengertian Anak………..………13

4. pengertian Kekerasan ... 13

a. Kekerasan fisik dan kekerasan psikis ... 14

b. Kekerasan Simbolik ... 18

5. Penyebab terjadinya tindak kekerasan disekolah...…...…...…..…………20

6.Dampak Tindak Kekerasan yang Dilakukan Oleh Guru dilingkungan Sekolah………26

7. Upaya Mencegah Tindak Kekerasan Di Lingkungan Sekolah………31


(10)

vii

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

A. Jenis Penelitian...36

B. Lokasi Penelitian ... 36

C. Populasi Dan Sampel ... 37

1. Populasi ... 37

2.Sampel...37

D. Variabel Penelitian, Defenisi Opersional Dan Instrumenpenelitian...38

1.Variabel Penelitian...38

2. Defenisi Operasional ... 38

3.Instrumen Penelitian………...………...……….…….38

E. Teknik Pengumpulan Data ... 39

1. Observasi...40

2. wawancara...40

3. Studi Dokumentasi...40

F. TEKNIK ANALISIS DATA ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….42

A. Data Umum SMA Mulia Pratama Medan………..………42

1. Profil Sekolah………..……….42

B. Hasil Penelitian………...47

C. Analisis Hasil Penelitian………...……….……….……64

BAB V PENUTUP...77

A. Kesimpulan ………77

B. Saran………78


(11)

(12)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR……… ii

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR LAMPIRAN………viii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Kerangka Teori ... 9

1. Pengertiaan Implementasi ... 9

2. Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak…...10

3. Pengertian Anak………..………13

4. pengertian Kekerasan ... 13

a. Kekerasan fisik dan kekerasan psikis ... 14

b. Kekerasan Simbolik ... 18

5. Penyebab terjadinya tindak kekerasan disekolah...…...…...…..…………20

6.Dampak Tindak Kekerasan yang Dilakukan Oleh Guru dilingkungan Sekolah………26

7. Upaya Mencegah Tindak Kekerasan Di Lingkungan Sekolah………31


(13)

vii

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

A. Jenis Penelitian...36

B. Lokasi Penelitian ... 36

C. Populasi Dan Sampel ... 37

1. Populasi ... 37

2.Sampel...37

D. Variabel Penelitian, Defenisi Opersional Dan Instrumenpenelitian...38

1.Variabel Penelitian...38

2. Defenisi Operasional ... 38

3.Instrumen Penelitian………...………...……….…….38

E. Teknik Pengumpulan Data ... 39

1. Observasi...40

2. wawancara...40

3. Studi Dokumentasi...40

F. TEKNIK ANALISIS DATA ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….42

A. Data Umum SMA Mulia Pratama Medan………..………42

1. Profil Sekolah………..……….42

B. Hasil Penelitian………...47

C. Analisis Hasil Penelitian………...……….……….……64

BAB V PENUTUP...77

A. Kesimpulan ………77

B. Saran………78


(14)

(15)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 wawancara instrumen penelitian Lampiran 2 nota tugas

Lampiran 3 surat keterangan penelitian dari jurusan Lampiran 4 surat keterangan penelitian dari fakultas Lampiran 5 surat keterangan dari tempat penelitian Lampiran 6 surat keterangan perpustakaan jurusan Lampiran 7 surat keterangan perpustakaan unimed Lampiran 8 kartu bimbingan skripsi

Lampiran 9 kartu peserta seminar proposal penelitian Lampiran 10 persyaratan keaslian tulisan

Lampiran 11 riwayat hidup penulis Lampiran 12 studi dokumentasi


(16)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses untuk memberikan manusia berbagai macam situasi yang bertujuan untuk memberdayakan diri. Pendidikan telah mulai dilaksanakan sejak manusia hadir dimuka bumi ini dalam bentuk pemberian warisan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dari para orang tua dalam mempersiapkan anak-anaknya dalam menghadapi kehidupan dan masa depannya yang mampu mengatasi berbagai permasalahan dalam hidupnya.

Sesuai dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (1) m bahwa :

“pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki spritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.

Perkembangan dunia pendidikan banyak dihambat oleh berbagai masalah, salah satu masalah yang dekat dengan hal tersebut adalah tenaga pendidik itu sendiri atau yang biasa disebut dengan guru. Kualitas seorang guru merupakan suatu kunci keberhasilan para peserta didik. Tetapi, kualitas guru yang diharapkan dapat mewujudkan terciptanya perubahan menuju masyarakat yang terdidik dan lebih baik lagi masih belum dapat terwujud.


(17)

2

Pendidikan dan pengajaran bukanlah bagian dari kekerasan, baik di masa yang lalu apalagi sekarang ini. Tapi kekerasan sering kali dihubung-hubungkan dengan kedisiplinan dan penerapannya dalam dunia pendidikan. Istilah “tegas” dalam membina sikap disiplin pada anak didik, sudah lazim digantikan dengan kata “keras”. Hal ini kemudian ditunjang dengan penggunaan kekerasan dalam membina sikap disiplin di dunia militer, khususnya pendidikan kemiliteran. Ketika kemudian cara-cara pendidikan kemiliteran itu diadopsi oleh dunia pendidikan umum sehingga cara kekerasan tersebut juga ikut diambil alih di lingkungan sekolah SMA Mulia Pratama.

Syaiful ( 2013 : 115) mengatakan kekerasan dapat terjadi dimana saja, termasuk di sekolah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh UNICEF (2006) di beberapa daerah di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 80% kekerasan yang terjadi pada siswa dilakukan oleh guru. Belakangan, diketahui bahwa sekolah merupakan tempat siswa menimba ilmu pengetahuan dan seharusnya menjadi tempat yang aman bagi siswa. Namun ternyata di beberapa sekolah seperti sekolah SMA Mulia Pratama terjadi kasus kekerasan pada siswa oleh guru. Kekerasan-kekerasan yang dilakukan oleh guru kepada siswa seperti guru melempar siswa dengan penghapus, guru menjemur siswa di lapang serta guru memukul hingga menimbulkan bekas. Di samping itu siswa juga mengalami kekerasan psikis dalam bentuk bentakan dan kata kasar, seperti bodoh, goblok, kurus, ceking dan sebagainya.

Tenaga pendidik seharusnya mengetahui bahwa minat belajar peserta didik tergantung pada kualitas guru itu sendiri. Seorang guru bukan hanya


(18)

3

sekedar pintar namun juga harus cerdas serta profesional. Mereka harus dapat mengetahui situasi dan kondisi peserta didiknya sebelum proses belajar mengajar berlangsung, seorang guru juga harus dapat melakukan pendekatan terhadap siswa tanpa membeda-bedakan antara siswa yang memiliki ekonomi tinggi maupun siswa yang memiliki ekonomi rendah dan antara siswas yang memiliki daya tangkap yang cepat dengan siswa yang memiliki daya tangkap yang lambat. Karena dari pendekatan tersebut nantinya seorang guru dapat mengetahui apa sebenarnya yang harus dia lakukan dalam mengajar agar semua peserta didik dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik. Tetapi sudah sangatlah jarang seorang guru melakukan hal tersebut. mereka seakan-akan tidak perduli ada siswa yang mengerti atau tidak yang penting tugasnya telah dia lakukan.

Sekarang ini banyak dilihat bahwa tidak sedikit guru yang beranggapan dengan cara menerapkan hukuman mereka akan mampu memenuhi tujuannya melaksanakan pendidikan dan akan dapat mengubah perilaku siswanya. Tentu anggapan itu sangatlah salah. Bahkan, bahayanya hal ini dapat memicu kebiasaan siswa yang mengerjakan sesuatu bukan karena kesadaran, melainkan menghindari hukuman. Hal yang lebih membahayakan lagi adalah jika terjadi dendam, malu, terhina, atau bahkan akan menimbulkan hal negatif bagi siswa. Hal negatif yang dapat terjadi adalah siswa akan merasa ketakutan disaat proses belajar mengajar berlangsung dan jika seorang siswa merasakan hal seperti itu maka alhasil siswa tidak akan dapat menerima pelajaran dengan baik.

Sepertinya hukuman fisik seperti menyuruh anak didik membersihkan WC, berdiri di lapangan sambil menghormati matahari, menyuruh mereka berdiri


(19)

4

di depan kelas, tendangan, pukulan, tamparan, dan lain-lain tampaknya masih menjadi tindakan yang tidak jarang dilakukan oleh guru. Kekerasan yang terjadi pada anak tidak hanya berupa kekerasan fisik. Namun, bisa berupa kekerasan nonfisik, seperti pemberian tugas yang berlebihan, memberikan target prestasi yang terlalu tinggi, hingga memaksa anak melakukan sesuatu diluar minatnya.

Sekalipun undang-undang perlindungan anak sudah di undangkan, ternyata tindakan memberikan hukuman, yang masuk kategori penganiayaan, masih kerap terjadi di lingkungan sekolah. Dari hasil pra penelitian yang dilakukan di SMA MULIA PRATAMA MEDAN terkait dengan informasi kekerasan yang dilakukan oleh guru kepada siswa ternyata masih terjadi di sekolah ini.

Menurut kepala sekolah SMA Mulia Pratama Pada tahun 2004, tindak kekerasan yang dilakukan guru terhadap siswa terjadi. Dimana, seorang guru menghukum salah satu siswa jalan jongkok keliling lapangan disaat matahari sangat terik karena siwa tersebut ketahuan membawa rokok didalam saku celananya. Setelah beberapa putaran siswa tersebut sesak nafas dan akhirnya dia pingsan. Dan pada tahun 2005 kembali lagi terjadi tindak kekerasan terhadap siswa. Kali ini seorang guru melempar penghapus papan tulis kepada salah satu siswa yang sedang bercerita kepada temannya pada saat guru menjelaskan. Tindak kekerasan yang terakhir terjadi adalah pada tahun 2013, hal ini terjadi hanya karena masalah sepele yaitu hanya karena siswa tersebut tidak memasukkan baju seragamnya dan guru yang pada waktu itu masuk dikelas anak tersebut langsung


(20)

5

menyuruh kedepan kelas dan menampar anak itu hingga menimbul bekas pada pipinya hingga berhari-hari.

Fakta-fakta di atas tentunya menimbulkan perasaan cemas dan pilu bagi siapapun yang mengetahuinya terutama para orangtua yang putra-putrinya bersekolah, karena tentunya apa yang tertulis di atas hanya sebagian kecil dari fakta-fakta yang ada. Bahkan kemungkinan besar ada ratusan fakta lagi yang tidak terdeteksi media maupun pemerintah akan kasus kekekerasan yang dilakukan guru terhadap muridnya ini.

Mungkin jika di tinjau lebih lanjut masih sangat banyak kekerasan yang terjadi dilingkungan sekolah. Hanya saja semua belum terkuak dikarenakan antara pihak sekolah dengan pihak korban melakukan penyelesaian masalah dengan memilih jalan damai. Berdasarkan pasal 54, Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menegaskan bahwa anak di dalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah atau teman-temannya di dalam sekolah yang bersangkutan, atau lembaga pendidikan lainnya.

Jika melihat Undang-Undang tersebut, sesungguhnya sudah sangat nyata bahwa tindakan kekerasan terhadap anak merupakan tindakan kriminal yang pelakunya akan diproses secara hukum. Tindakan kekerasan dengan bungkus pendidikan juga dapat mengakibatkan pelaku dikenai tindak pidana sebagaimana disebutkan dalam pasal 80 Undang-Undang N0. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.


(21)

6

Dari uraian permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 dalam menanggulangi tindak kekerasan yang dilakukan oleh guru di lingkungan sekolah.” (studi kasus SMA Mulia Pratama Medan)

B. Identifikasi Masalah

Dalam suatu penelitian perlu diidentifikasi masalah yang akan diteliti menjadi terarah dan jelas tujuannya sehingga tidak mungkin terjadi kesimpangsiuran dan kekaburan di dalam membahas dan meneliti masalah yang ada. Jika identifikasi masalah sudah jelas, tentu dapat dilakukan penelitian lebih mendalam.

Berdasarkan latar belakang, penulis dapat mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Kurangnya perhatian dan rasa kepedulian guru terhadap peserta didiknya sehingga seorang guru dengan mudahnya melakukan tindak kekerasan

2. Kurangnya kontrol diri seorang guru dalam proses belajar mengajar

3. Kurangnya perhatian kepala sekolah dalam melihat kinerja guru yang ada dilingkungan sekolah.

4. Belum tercapainya Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 melindungi hak asasi anak di dalam dilingkungan sekolah.


(22)

7

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas dan hasil yang mengambang, maka yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Kurangnya perhatian dan rasa kepedulian guru terhadap peserta didiknya sehingga seorang guru dengan mudahnya melakukan tindak kekerasan.

2. Belum tercapainya Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 dalam melindungi hak asasi anak dari tindak kekerasan di dalam dilingkungan sekolah

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan, yang lengkap dan terinci sesuai dengan ruang lingkup masalah dan pembatasan masalah. Adapun yang menjadi masalah penelitian ini adalah:

1. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan terjadinya tindak kekerasan oleh guru terhadap siswa di SMA Mulia Pratama?

2. Bagaimanakan mekanisme penyelesaian masalah tindak kekerasan guru terhadap siswa di SMA Mulia Pratama?

E. Tujuan Penulisan

Perumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tindak

kekerasan oleh guru terhadap siswa di SMA Mulia Pratama

2. Untuk mengetahui mekanisme penyelesaian masalah tindak kekerasan guru terhadap siswa di SMA Mulia Pratama


(23)

8

F. Manfaat Penelitian

Tidak ada penelitian yang tidak memiliki manfaat.Penelitian yang baik, harus dapat dimanfaatkan.Inilah sifat pragmatis dari penelitian (Ilmu pengetahuan ilmiah).Maka peneliti telah memikirkan sejak awal manfaat dari penelitian yang akan dilakukan. Oleh karena itu manfaat penelitian ini dilakukan adalah:

1. Bagi guru, sebagai masukan agar guru atau pun calon guru agar lebih dapat mengontrol diri dalam mengajar agar tidak akan lagi korban kekerasan dalam lingkungan sekolah.

2. Bagi kepala sekolah, sebagai masukan agar kepala sekolah berhati-hati dalam menerima guru yang akan mengajar disekolah dan lebih memperhatikan kinerja guru tersebut.

3. Bagi penulis, sebagai cara untuk menambah wawasan kepada penulis agar supaya nantinya dapat menjadi guru yang profesional.

4. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa khususnya Departemen PKn Fakultas Ilmu Sosial.


(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti yang telah dijelaskan, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Banyak faktor yang menyebabkan seorang guru melakukan tindak kekerasan terhadap siswa. Terkadang bukan hanya dikarenakan kenakalan siswa yang berlebihan yang membuat seorang guru melakukan tindak kekerasan di lingkungan sekolah melainkan ada juga guru yang melakukan tindak kekerasan dikarenakan factor dari luar lingkungan sekolah misalnya faktor dari lingkungan rumah sehingga emosi yang awalnya dari rumah terbawa pada saat proses belajar mengajar sehingga guru tersebut melakukan tindak kekerasan terhadap siswa di lingkungan sekolah.

2. Mekanisme penyelesaian masalah tindak kekerasan yang dilakukan oleh guru terhadap siswa di lingkungan sekolah Mulia Pratama juga sudah sangat baik. Musyawarah secara damai seperti pihak sekolah meminta maaf kepada orang tua/wali yang merasa tidak senang karena anaknya mendapat perlakuan yang tidak baik dari seorang guru dan memberikan pertanggung jawaban berupa perawatan medis bagi siswa yang mengalami luka fisik serta melakukan pemecatan kepada guru yang melakukan tindak kekerasan merupakan pilihan


(25)

yang tepat dalam menyelesaikan masalah tindak kekerasan di lingkungan sekolah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang dilakukan maka saran yang diberikan adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan pengetahuan yang lebih dalam lagi mengenai isi dari Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Agar guru-guru di sekolah SMA Mulia Pratama bukan sekedar mengetahu tetapi juga memahi is dari Undang-Undang Perlindunga Anak Tersebut. Sehingga bukan hanya sekarang saja tidak terjadi tindak kekerasan tetapi juga nati pada tahun-tahun berikutnya.

2. Memberikan pengarahan batasan-batasan kekerasan yang boleh dilakukan oleh guru di lingkungan sekolah juga merupakan salah satu alternative yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam mengurangi tindak kekerasan di lingkungan sekolah. Kepada siswa juga dapat di berikan pengarahan dan surat peringatan batasan kesalahan sehingga siswa tidak melakukan segala sesuatunya sesuai dengan kehendaknya sendiri


(26)

79

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Ali Zainuddin. 2005. Sosiologi Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Arif, syaiful. 2007. Demokrasi dan Hak asasi Manusia. Jakarta: Program Sekolah Demokrasi

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hadiwijoyo, Sakti, Suryo. 1015. Pengarusutaman Hak Anak Dalam Anggaran Publik. Yogyakarta : Graha Ilmu

Hamzah. 2011. Model Pembelajaran.Jakarta: Bumi Aksara.

Imron, Ali. 2008. Kebijaksanaan Pendidikan Di Indonesia. Jakarta: Bumi Akasara.

Leden. 2000. Tindak Pidana Terhadap Nyawa dan Tubuh. Jakarta: Sinar Grafika. Latif, abdul. 2009. Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan. Bandung: Refika

Aditama.

Muladi. 2005. Hak Asasi Manusia. Bandung: PT Revika Aditama.

Prayitno. 2009. Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia. Setiawan, Deny. 2014. Metodologi Penelitian. Medan: Laboratorium PPkn

Fakultas Ilmu Sosial

Soyomukti, nurani. 2015. Teori-Teori Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Sugiyono.2010. Metode Penelitian Kuantitafif Dan Kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Sugyono. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta. Syafei. 2006. Bagaimana Anda Mendidik Anak. Jakarta: Ghalia Indonesia. Syaiful. 2013. Etika Dan Moralitas Pendidikan. Jakarta : Kencana.


(27)

80

Yasaratodo. 2015. Profesi Pendidikan. Medan: Unimed Press. Zulhaini. 2015. Psikologi Pendidikan. Medan: Pascasarjana Unimed. Sumber Jurnal:

Abdullah. 2010. Kekerasan Terhadap Anak “Bom Waktu” Masa Depan. Issn 0215-9511. September 2010.

Eka, Dona. 2012. Perebedaan Sikap Ayah Dan Ibu Terhadap Kekerasan Oleh Guru. Desember 2012.

Handayani, Septasari. 2015. Tindak Kekerasan Fisik Kalangan Siswa Sekolah Menengah Atas Tahun 2014/2015. Februari 2015.

Muhammad. 2009. Aspek Perlindungan Anak Dalam Tindak Kekerasan (Bullying) Terhadap Siswa Korban Kekerasan Di Sekolah. Jurnal Dinamika Hukum. Vol. 9, No. 3. September 2009

Mustika, Laily. 2013. Tindak Kekerasan Seorang Pendidik Terhadap Anak Didik Di Sekolah Ditinjau Dari UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Jurnal Ilmiah. Oktober 2013.

Pediatri, Sari. 2005. Deteksi Dini Faktor, Resiko, Dan Dampak Perlakuan Kekerasan Terhadap Anak. Vol. 7, No. 2, September 2005.

Pratiwi, Dita. 2005. Anak Korban Kekerasan (Fisik Dan Mental) Dan Perlakuan Salah (Child Abuse). Jurnal Fisip. Vol. 2, No. 1. Februari 2005.

Roekhan. 2011. Mengenal Kekerasan Simbolik Di Sekolah. Vol. III, No. 1. November 2011.

Turmudi. 2010. Mengenal Kekerasan Dalam Pendidikan Dan Upaya Meniadakannya Atau Memperkecil Resiko Tindak Kekerasan. Februari 2010.

Peraturan Perundang-undangan:

Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak


(1)

7

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas dan hasil yang mengambang, maka yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Kurangnya perhatian dan rasa kepedulian guru terhadap peserta didiknya sehingga seorang guru dengan mudahnya melakukan tindak kekerasan.

2. Belum tercapainya Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 dalam melindungi hak asasi anak dari tindak kekerasan di dalam dilingkungan sekolah

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan, yang lengkap dan terinci sesuai dengan ruang lingkup masalah dan pembatasan masalah. Adapun yang menjadi masalah penelitian ini adalah:

1. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan terjadinya tindak kekerasan oleh guru terhadap siswa di SMA Mulia Pratama?

2. Bagaimanakan mekanisme penyelesaian masalah tindak kekerasan guru terhadap siswa di SMA Mulia Pratama?

E. Tujuan Penulisan

Perumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tindak

kekerasan oleh guru terhadap siswa di SMA Mulia Pratama

2. Untuk mengetahui mekanisme penyelesaian masalah tindak kekerasan guru terhadap siswa di SMA Mulia Pratama


(2)

8

F. Manfaat Penelitian

Tidak ada penelitian yang tidak memiliki manfaat.Penelitian yang baik, harus dapat dimanfaatkan.Inilah sifat pragmatis dari penelitian (Ilmu pengetahuan ilmiah).Maka peneliti telah memikirkan sejak awal manfaat dari penelitian yang akan dilakukan. Oleh karena itu manfaat penelitian ini dilakukan adalah:

1. Bagi guru, sebagai masukan agar guru atau pun calon guru agar lebih dapat mengontrol diri dalam mengajar agar tidak akan lagi korban kekerasan dalam lingkungan sekolah.

2. Bagi kepala sekolah, sebagai masukan agar kepala sekolah berhati-hati dalam menerima guru yang akan mengajar disekolah dan lebih memperhatikan kinerja guru tersebut.

3. Bagi penulis, sebagai cara untuk menambah wawasan kepada penulis agar supaya nantinya dapat menjadi guru yang profesional.

4. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa khususnya Departemen PKn Fakultas Ilmu Sosial.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti yang telah dijelaskan, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Banyak faktor yang menyebabkan seorang guru melakukan tindak kekerasan terhadap siswa. Terkadang bukan hanya dikarenakan kenakalan siswa yang berlebihan yang membuat seorang guru melakukan tindak kekerasan di lingkungan sekolah melainkan ada juga guru yang melakukan tindak kekerasan dikarenakan factor dari luar lingkungan sekolah misalnya faktor dari lingkungan rumah sehingga emosi yang awalnya dari rumah terbawa pada saat proses belajar mengajar sehingga guru tersebut melakukan tindak kekerasan terhadap siswa di lingkungan sekolah.

2. Mekanisme penyelesaian masalah tindak kekerasan yang dilakukan oleh guru terhadap siswa di lingkungan sekolah Mulia Pratama juga sudah sangat baik. Musyawarah secara damai seperti pihak sekolah meminta maaf kepada orang tua/wali yang merasa tidak senang karena anaknya mendapat perlakuan yang tidak baik dari seorang guru dan memberikan pertanggung jawaban berupa perawatan medis bagi siswa yang mengalami luka fisik serta melakukan pemecatan kepada guru yang melakukan tindak kekerasan merupakan pilihan


(4)

yang tepat dalam menyelesaikan masalah tindak kekerasan di lingkungan sekolah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang dilakukan maka saran yang diberikan adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan pengetahuan yang lebih dalam lagi mengenai isi dari Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Agar guru-guru di sekolah SMA Mulia Pratama bukan sekedar mengetahu tetapi juga memahi is dari Undang-Undang Perlindunga Anak Tersebut. Sehingga bukan hanya sekarang saja tidak terjadi tindak kekerasan tetapi juga nati pada tahun-tahun berikutnya.

2. Memberikan pengarahan batasan-batasan kekerasan yang boleh dilakukan oleh guru di lingkungan sekolah juga merupakan salah satu alternative yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah dalam mengurangi tindak kekerasan di lingkungan sekolah. Kepada siswa juga dapat di berikan pengarahan dan surat peringatan batasan kesalahan sehingga siswa tidak melakukan segala sesuatunya sesuai dengan kehendaknya sendiri


(5)

79

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Ali Zainuddin. 2005. Sosiologi Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Arif, syaiful. 2007. Demokrasi dan Hak asasi Manusia. Jakarta: Program Sekolah Demokrasi

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hadiwijoyo, Sakti, Suryo. 1015. Pengarusutaman Hak Anak Dalam Anggaran Publik. Yogyakarta : Graha Ilmu

Hamzah. 2011. Model Pembelajaran.Jakarta: Bumi Aksara.

Imron, Ali. 2008. Kebijaksanaan Pendidikan Di Indonesia. Jakarta: Bumi Akasara.

Leden. 2000. Tindak Pidana Terhadap Nyawa dan Tubuh. Jakarta: Sinar Grafika. Latif, abdul. 2009. Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan. Bandung: Refika

Aditama.

Muladi. 2005. Hak Asasi Manusia. Bandung: PT Revika Aditama.

Prayitno. 2009. Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia. Setiawan, Deny. 2014. Metodologi Penelitian. Medan: Laboratorium PPkn

Fakultas Ilmu Sosial

Soyomukti, nurani. 2015. Teori-Teori Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Sugiyono.2010. Metode Penelitian Kuantitafif Dan Kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Sugyono. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta. Syafei. 2006. Bagaimana Anda Mendidik Anak. Jakarta: Ghalia Indonesia. Syaiful. 2013. Etika Dan Moralitas Pendidikan. Jakarta : Kencana.


(6)

80

Yasaratodo. 2015. Profesi Pendidikan. Medan: Unimed Press. Zulhaini. 2015. Psikologi Pendidikan. Medan: Pascasarjana Unimed. Sumber Jurnal:

Abdullah. 2010. Kekerasan Terhadap Anak “Bom Waktu” Masa Depan. Issn 0215-9511. September 2010.

Eka, Dona. 2012. Perebedaan Sikap Ayah Dan Ibu Terhadap Kekerasan Oleh Guru. Desember 2012.

Handayani, Septasari. 2015. Tindak Kekerasan Fisik Kalangan Siswa Sekolah Menengah Atas Tahun 2014/2015. Februari 2015.

Muhammad. 2009. Aspek Perlindungan Anak Dalam Tindak Kekerasan (Bullying) Terhadap Siswa Korban Kekerasan Di Sekolah. Jurnal Dinamika Hukum. Vol. 9, No. 3. September 2009

Mustika, Laily. 2013. Tindak Kekerasan Seorang Pendidik Terhadap Anak Didik Di Sekolah Ditinjau Dari UU No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Jurnal Ilmiah. Oktober 2013.

Pediatri, Sari. 2005. Deteksi Dini Faktor, Resiko, Dan Dampak Perlakuan Kekerasan Terhadap Anak. Vol. 7, No. 2, September 2005.

Pratiwi, Dita. 2005. Anak Korban Kekerasan (Fisik Dan Mental) Dan Perlakuan Salah (Child Abuse). Jurnal Fisip. Vol. 2, No. 1. Februari 2005.

Roekhan. 2011. Mengenal Kekerasan Simbolik Di Sekolah. Vol. III, No. 1. November 2011.

Turmudi. 2010. Mengenal Kekerasan Dalam Pendidikan Dan Upaya Meniadakannya Atau Memperkecil Resiko Tindak Kekerasan. Februari 2010.

Peraturan Perundang-undangan:

Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak