PERKEMBANGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PTPN IV DI KECAMATAN PD.TUALANG KABUPATEN LANGKAT (2009-2015).

(1)

PERKEMBANGAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

PTPN IV DI KECAMATAN PD.TUALANG

KABUPATEN LANGKAT

(2009-2015)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

METHA FLORIKA BR SIHITE NIM. 3123121032

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Metha Florika Br Sihite. NIM 3123121032. Perkembangan Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV Di Kecamatan PD.Tualang Kabupaten Langkat (2009-2015). Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui sejarah perkebunan kelapa sawit PTPN IV di Kecamatan PD Tualang Kabupaten Langkat, 2) Mengetahui perkembangan tenaga kerja perkebunan kelapa sawit PTPN IV di Kecamatan PD Tualang Kabupaten Langkat, 3) Mengetahui tingkat kesejahteraan karyawan perkebunan kelapa sawit PTPN IV di Kecamatan PD Tualang Kabupaten Langkat, 4) Mengetahui tingkat produksi perkebunan kelapa sawit PTPN IV di Kecamatan PD Tualang Kabupaten Langkat. Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, maka peneliti menggunakan dua pendekatan, yaitu penelitian lapangan (field research) dimana sumber data yang diperoleh dari lapangan berhubungan langsung dengan masalah yang sedang diteliti yaitu mengenai Perkembangan Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV Di Kecamatan PD.Tualang Kabupaten Langkat. Untuk memperkuat data, dilakukan studi pustaka (library research) dimana peneliti mengumpulkan refrensi atau literatur yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan masalah yang diteliti yaitu Perkembangan Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV Di Kecamatan PD.Tualang Kabupaten Langkat. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah dengan observasi dan wawancara dengan beberapa pihak perkebunan dikantor sentral, dan dengan beberapa karyawan lapangan. Dari penelitian yang dilakukan maka diperoleh hasil bahwa sejarah perkebunan kelapa sawit PTPN IV di Kecamatan PD Tualang kabupaten Langkat diawali dengan dengan penanaman kelapa sawit oleh PTPN VIII pada tahun 1979. Kemudian beberapa PTPN termasuk PTPN VIII digabungkan dengan beberapa PTP menjadi PTPN IV agar kinerjanya lebih baik. Perkembangan Tenaga kerjanya pun semakin membaik dalam hal kualitas, walaupun jumlahnya semakin berkurang. Tingkat kesejahteraan karyawan juga membaik. Hal itu terbukti dari Jumlah gaji yang di terima, dan tunjangan-tunjangan yang diterima karyawan, seperti beras, bonus, santunan dan fasilitas-fasilitas yang diberikan pihak perkebunan untuk karyawan seperti rumah, air, listrik, fasilitas kesehatan, pendidikan, peribadatan, sarana olahraga, TPA, Asuransi. Jumlah produksi kelapa sawit juga diketahui mengalami peningkatan, meskipun terjadi naik turun dalam hal jumlah produksinya.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan karunia yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skipsi ini dengan judul: “Perkembangan Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV Di

Kecamatan PD Tualang Kabupaten Langkat (2009-2015)”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

Dalam melaksanakan penelitian maupun penulisan ini, penulis banyak mendapatkan dukungan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor UNIMED. 2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial. 3. Ibu Dr. Ida Liana Tanjung, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Sejarah UNIMED.

4. Ibu Lister Eva Simangungsong, M.A selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah

5. Terkhusus Ayahanda Tercinta J Sihite dan Ibunda M Br Nainggolan terimakasih atas doa, dukungan, kasih sayang, dan cintanya yang diberikan kepada penulis hingga saat ini. Semangat bapak dan mamak lah yang telah menuntun saya hingga ke tahap ini.


(7)

iii

6. Bapak Dr. Hidayat M. Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan, arahan serta petunjuk dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Dr. Phil Ichwan Azhari, M. S selaku Dosen Penasehat Akademik dan penguji, Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si, Bapak Drs. Ponirin, M.Si selaku Dosen Penguji

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah serta administrasi di Jurusan Pendidikan Sejarah UNIMED yang telah berbagi ilmu melalui proses belajar mengajar selama beberapa tahun ini.

9. Terimakasih kepada pihak Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV Sawit Langkat yang sudah meringankan langkah peneliti dalam melakukan penelitian. Dan untuk informan-informan yang sudah banyak membantu penulis untuk mengumpulkan data.

10.Untuk kakakku dan abang-abangku tersayang terimakasih sudah mendukung, mendoakan, dan memberi semangat untuk penulis.

11.Terkhusus untuk Dedy Manalu, S.Pd yang sudah banyak membantu, memberikan semangat, motivasi kepada penulis.

12.Terimakasih untuk kawan Pendidikan Sejarah 2012 B reg, A reg, Ekstensi, adik-adik 2013, PPLT SMPN 1 Beringin.

13.Untuk anak kost 107 personil macan sister, mak primbet dan mak Helen. Metha sihombing dan igres sinaga.


(8)

iv

14.Untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih sudah membantu dan mendukung penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini.

Dalam penulisan skripsi ini penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan hasil yang terbaik. Namun, sebagai manusia biasa yang memiliki keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis menerima masukan berupa saran serta kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terimakasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pembaca dan dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan, Februari 2017 Penulis,

Metha Florika Br Sihite NIM. 3123121032


(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR BAGAN ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 5

1.3. Pembatasan Masalah ... 5

1.4. Rumusan Masalah ... 6

1.5. Tujuan Penelitian ... 6

1.6. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS 2.1. Kajian Pustaka ... 8

2.2. Kerangka Teori ... 11

2.3. Kerangka Konseptual ... 12

2.3.1 Konsep Perkembangan Perkebunan ... 12

2.3.2. Konsep Tenaga Kerja ... 14

2.3.3. Konsep Kesejahteraan ... 16

2.4. Kerangka Berfikir ... 19

2.5. Hipotesis ... 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian ... 21

3.2. Lokasi Penelitian ... 22

3.3. Sumber Data ... 22


(10)

vi

2. Sumber Sekunder ... 23

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 24

3.5. Teknik Analisis Data ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 26

a. Letak Geografis ... 26

b. Topografi ... 27

c. Iklim ... 27

d. Keadaan Penduduk ... 28

4.2. Perkembangan Perkebunan Kelapa Sawit di Sumatera ... 34

4.3. Sejarah PT Perkebunan Nusantara IV ... 37

4.4. Sejarah Perkebunan kelapa Sawit PTPN IV Di Kecamatan PD Tualang Kabupaten Langkat ... 40

4.4.1. Struktur Organisasi di PT Perkebunan Nusantara IV ... 43

4.5. Perkembangan Tenaga kerja Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV Di Kecamatan PD Tualang Kabupaten Langkat ... 45

4.6. Tingkat kesejahteraan Karyawan Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV Di Kecamatan PD Tualang Kabupaten Langkat ... 56

4.6.1. Fasilitas-fasilitas yang disediakan PT. Perkebunan Nusantara IV ... 62

4.7. Tingkat Produksi Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV di Kecamatan PD Tualang Kabupaten Langkat ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 74

5.2. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77 LAMPIRAN


(11)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Kepadatan

Penduduk, dan Rata-rata Penduduk/Desa Menurut Kecamatan 30 Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin 31

Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Agama 32

Tabel 4. Jumlah Tempat Ibadah Menurut Agama 33

Tabel 5. Nama Afdeling dan Luas Areal 42

Tabel 6. Kekuatan Tenaga Kerja tahun 2009 s/d 2015 50

Tabel 7. Nama-nama Pemimpin dan Jabatannya 52

Tabel 8. Gaji Pokok Karyawan Golongan IA s/d IID PTPN IV 57 Tabel 9. Gaji Pokok Karyawan Golongan IIIA s/d IVD PTPN IV 57

Tabel 10. Penerima Beras dan Jumlahnya 68

Tabel 11. Tingkat Pendidikan dan Besarnya Santunan 60 Tabel 12. Tingkat Produksi tahun 2009 s/d 2015 70


(12)

1 1.1. Latar Belakang Masalah

Kelapa sawit (Elaeis guineesis jacg) merupakan Primadona komoditas utama di Indonesia. Penghasil minyak nabati ini sangat banyak kegunaannya baik untuk bahan mentah industri pangan maupun bahan mentah industri nonpangan. Dengan beragam kegunaan tersebut kelapa sawit mulai banyak di budidayakan baik perkebunan inti yaitu milik perusahaan besar dan modern maupun perkebunan plasma yaitu milik rakyat.

Kelapa sawit bukanlah tanaman asli Indonesia. Kelapa sawit berasal dari Nigeria Afrika Barat. Bibit kelapa sawit ini masuk ke daerah Indonesia pada tahun1848 dibawa oleh pemerintah Hindia Belanda dan hanya 4 batang bibit berjenis “Deli Dura”. Lalu bibit tersebut ditanam di Kebun Raya Bogor dan hanya dijadikan sebagai tanaman hias. Disaat yang sama, akibat dari revolusi industri pada abad ke-19 permintaan akan minyak nabati semakin meningkat.

Selanjutnya seseorang berkebangsaan Belgia bernama Adrien Hallet mengembangkan kelapa sawit di Indonesia, Ia membudidayakan kelapa sawit dalam bentuk perkebunan di sungai Liput (Aceh) dan Pulau Raja (Asahan) pada tahun 1911. Luas areal dan jumlah produksinya kala itu terus meningkat karena permintaan dari pasar dunia terus berkembang. Pantai Timur Sumatera, terutama Deli, dijadikan sentra produksi kelapa sawit oleh pemerintahan kolonial Belanda.


(13)

2

Pada masa penajajahan belanda pertumbuhan perkebunan kelapa sawit mengalami kemajuan yang cukup besar dan menguntungkan perekonomian pemerintah belanda. Perkembangan itu ditandai dengan semakin luasnya lahan perkebunan kelapa sawit dan Indonesia dikenal sebagai pemasok minyak sawit nomor satu terbesar di pasaran internasional menggeser Afrika Barat sebagai Negara asal kelapa sawit.

Pada masa pendudukan Jepang 1942, pemerintah pendudukan Jepang meneruskan perkebunan kelapa sawit dan hasilnya dikirim ke Jepang sebagai bahan mentah industri perang. Pertumbuhan perkebunan kelapa sawit mengalami penurunan yang sangat tajam akibat adanya serangan dari Sekutu pada tahun 1943. Perkebunan terbengkalai karena pemerintah Jepang fokus berperang dan terdesak akan kebutuhan pangan. sehingga, sebagian besar lahan perkebunan kelapa sawit di alih fungsikan menjadi tanaman pangan. Sejak saat itu, Indonesia menjadi tergeser oleh Malaya (sekarang Malaysia) sebagai pemasok minyak sawit terbesar di dunia.

Pada tahun 1947 Jepang mendapat serangan dari Sekutu dengan di bomnya kota Hiroshima dan Nagasaki. Pemerintah Belanda merebut kembali perkebunan yang pernah dikuasai oleh Jepang. Kemudian menjelang akhir tahun 1948 pemerintah Belanda hampir memperoleh kembali perkebunan mereka masing-masing dan menjadi milik mereka kembali. Pada akhir 1957 setelah Belanda meninggalkan Indonesia, seluruh perusahaan milik Belanda di ambil alih dan di nasionalisasikan oleh Pemerintahan Indonesia.


(14)

3

sampai saat ini ekspor minyak sawit Indonesia masih dalam bentuk minyak mentah atau Crude Palm Oil (CPO). Hal itu dikarenakan kegiatan perkebunan kelapa sawit yang dilakukan di Indonesia masih bersifat sederhana.

Jika membahas tentang Perkebunan maka tidak terlepas dengan Sumatera Timur (sekarang Sumatera Utara). Orang pertama yang perlu disebut dalam hal ini adalah J. Nienhuys. Dialah orang yang mendirikan perkebunan yang menjadi salah satu perusahaan perkebunan kolonial terbesar yaitu Delimaatschappij. Karena perusahaan mengalami kemajuan, Nienhuys mendapat kesulitan dalam pengadaan tenaga kerja, karena tenaga kerja di Sumatera Timur langka. Maka pada tahun 1870 mulailah didatangkan pekerja secara besar-besaran dari luar daerah Sumatera Timur, seperti dari daratan Cina, india, Jawa.

Calo-calo yang membawa para kuli dari daerah asal dengan sengaja membohongi para kuli dengan mengatakan bahwa Deli adalah surga dunia, disana terdapat pohon berdaun uang, tanah yang luas, emas, tempat hiburan, bahkan tempat prostitusi, Sehingga para kuli tertarik untuk merantau ke tanah Deli. Namun kenyataannya berbanding terbalik dengan apa yang dijanjikan. Kehidupan para kuli jauh dari kata layak. Mereka tinggal di barak-barang yang jauh dari kata bersih, dan rentan terhadap penyakit .

Dengan kontrak kerja, para kuli tidak mempunyai hak untuk melepaskan diri dari kontrak kerja yang dibuatnya dengan perkebunan sebelum berangkat ke


(15)

4

Deli. Jika mereka berani menghentikan pekerjaan maka hukuman yang dikenakan sangatlah berat. Dari situlah mulai tuan-tuan kebun mengeksploitasi tenaga kuli. Tenaga yang dikeluarkan kuli juga tidak sebanding dengan upah yang diberikan oleh tuan kebun. Kuli secara terus-menerus ditindas oleh tuan kebun. Tidak segan-segan tuan kebun untuk menyiksa kuli jika ada kuli yang membandel. Para kuli juga diawasi didaerah perbatasan, jika ketahuan ada yang melarikan diri akan ditangkap dan kemudian akan dihukum.

Menurut Avan (2012 : 61) Para pekerja kebun yang kerap disebut sebagai koeli kontrak adalah tulang punggung ekonomi di koloni Deli. Mereka diberi gaji yang rendah dan berada dalam keadaan yang miskin dan berhutang hingga seringkali harus menggadaikan diri mereka sendiri pada perkebunan untuk dapat membayar hutang.

Namun setelah Indonesia menasionalisasikan perkebunan-perkebunan belanda, hilanglah sistem-sistem kontrak kerja yang mengeksploitasi tenaga kerja. Istilah kuli juga tidak digunakan lagi untuk tenaga kerja. Dalam perkembangannya Perkebunan Kelapa sawit ini juga terus mengalami kemajuan. Hal ini terlihat dari mulai dibutuhkannya Sumber Daya manusia dan dibukanya sekolah-sekolah perkebunan. Tidak hanya itu, masyarakat mulai tertarik untuk bekerja diperkebunan karena sistem kontrak kerja yang sudah baru.

Hal ini berdampak pada peningkatan Jumlah tenaga kerja dan Kesejahteraan tenaga kerja. Perusahaan memberikan tunjangan-tunjangan kepada buruh. Setiap bulannya buruh mendapat tunjangan beras yang diberikan menurut porsi tanggungannya, gaji setiap bulannnya. Perusahaan juga memperhatikan


(16)

5

mendapat bonus yang cukup besar dari perusahaan.

Berdasarkan keterangan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan Judul : “Perkembangan Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV di Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat (2009-2015)”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu :

1. Sejarah Perkebunan Kelapa sawit PTPN IV di Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat.

2. Perkembangan Tenaga Kerja Perkebunan Kelapa sawit PTPN IV di Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat.

3. Tingkat Kesejahteraan Karyawan Perkebunan Kelapa sawit PTPN IV di Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat.

4. Tingkat Produksi Perkebunan Kelapa sawit PTPN IV di Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat.

1.3. Pematasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah yang timbul serta keterbatasan waktu, dana, dan tenaga yang tersedia, agar penelitian ini terarah pada tujuannya,


(17)

6

maka dibuat pembatasan masalah untuk memudahkan bagi peneliti dalam melaksanakan penelitiannya. Dalam hal ini peneliti membatasi penelitiannya yaitu: “Perkembangan Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV Di Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat (2009-2015)”.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Sejarah Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV di Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat ?

2. Bagaimana Perkembangan Tenaga Kerja Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV di Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat ?

3. Bagaimana Tingkat Kesejahteraan Karyawan Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV di Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat ?

4. Bagaimana Tingkat Produksi Perkebunan Kelapa sawit PTPN IV di Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Sejarah Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV di Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat.

2. Untuk mengetahui perkembangan Tenaga Kerja Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV di Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat.


(18)

7

di Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah :

1. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai Sejarah Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV di Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat. 2. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai perkembangan

Tenaga Kerja Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat.

3. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai Tingkat kesejahteraan karyawan Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV di Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat.

4. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai Tingkat Produksi Perkebunan Kelapa sawit PTPN IV di Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat.

5. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian lebih lanjut tentang Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat.

6. Menambah daftar bacaan kepustakaan ilmiah UNIMED khususnya Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah.


(19)

74 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Setelah mempelajari dan meneliti tentang “Perkembangan Perkebunan kelapa sawit PTPN IV di Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat (2009-2015)” melalui literature dan hasil wawancara kepada beberapa narasumber di lapangan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan dari penelitian ini, yaitu :

1. PT Perkebunan Nusantara VIII Unit Sawit Langkat berdiri pada tahun 1974 sebagai salah satu pengolahan hasil hutan (LOG), namun karena banyak kerugian dikonversikan menjadi Kebun Kelapa Sawit. PT Perkebunan Nusantara IV dulunya merupakan PT Perkebunan Nusantara VIII, namun pada tahun 1996 dilakukan penggabungan beberapa PTP agar kinerjanya lebih baik. Unit Kebun Sawit Langkat menjadi salah satu unit kerja PT Perkebunan Nusantara IV yang berada di Desa Banjaran Raya, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat. Luas areal perkebunan Unit Sawit langkat adalah 6.475 Ha dengan 8 afdelling. 2. Perkembangan Tenaga Kerja Di Unit Kebun Sawit Langkat ini pun terus

mengalami peningkatan. Banyak dari karyawan yang sudah memiliki pendidikan dan pengetahuan tentang kelapa sawit. Sehingga hal itu berdampak kepada produsi kelapa sawit. Meskipun dalam hal Kualitas tenaga kerja mengalami peningkatan, namun dalam hal jumlah, tenaga kerja yang ada di Unit Kebun Sawit Langkat ini mengalami penurunan.


(20)

75

pension dan memasuki Masa Bebas Tugas (MBT), Kematian, dan Mutasi Kerja.

3. PT Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Sawit Langkat juga mensejahterakan karyawannya. Hal itu terbukti dari gaji dan tunjangan-tunjangan yang diberikan pihak perkebunan kepada karyawannya, seperti beras, bonus, santunan, dan fasilitas-fasilitas yang disediakan untuk karyawan seperti rumah, air, listrik, fasilitas kesehatan, pendidikan, peribadatan, sarana olahraga, tempat penitipan anak, asuransi, kepada para karyawannya untuk menunjang kinerja dan tanggung jawab karyawan atas pekerjannya.

4. Produksi hasil kebun Unit Sawit Langkat pun bervariasi. Suatu waktu hasilnya meningkat, namun suatu waktu mengalami penurunan. Hal itu dipengaruhi oleh bebebrapa faktor, yaitu iklim, hama, perawatan, kesuburan lahan, pupuk, dan jumlah tenaga kerja, Sehingga jumlah produksi tidak menentu.


(21)

76 5.2. Saran

Dari beberapa kesimpulan yang dibuat oleh peneliti diatas, maka penulis menyarankan beberapa hal untuk PT Perkebunan Nusantara IV Unit kebun Sawit Langkat, yaitu :

1. Pihak Perkebunan sebaiknya memperingati karyawan agar memakai peralatan kerja yang disediakan pihak perkebunan untuk melindungi mereka dari bahaya, misalnya topi, agar mereka terlindung dari bahaya jika saja ada terjadi kecelakaan kerja.

2. Pihak Perkebunan sebaiknya meningkatkan keamanan didaerah-daerah perbatasan dan didaerah-daerah yang rawan pencurian buah sawit.

3. Pihak Perkebunan juga harus mampu meningkatkan perawatan terhadap pokok-pokok kelapa sawit agar nantinya pokok juga menghasilkan buah yang maksimal.

4. Pihak perkebunan sebaiknya lebih memaksimalkan karyawan-karyawan yang memiliki pengetahuan tentang kelapa sawit agar dalam hal jumlah produksi terus meningkat dan semakin membaik.


(22)

77

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Muhamad. 2011. Pengantar Kajian Sejarah. Bandung : Yrama Widya As’ad, Moh. 1991. Psikologi Industri. Yogyakarta : Liberty

Avan, Alexander. 2012. Parijs Van Soematra. Medan : Rainmaker Publishing Badrun, M. 2010. Tonggak Perubahan. Melalui PIR Kelapa Sawit Membangun

Negeri. Direktorat Jenderal Perkebunan Kementrian Pertanian Republik Indonesia

Breman, Jan. 1997. Menjinakkan Sang Kuli. Politik Kolonial, Tuan Kebun, dan Kuli di Sumatra Timur pada Awal Abad ke-20. Jakarta : PT Pustaka Utama Grafiti

Gottschalk, Louis. 1985. Mengerti Sejarah. Jakarta : UI Press

Gunarsa, Singgih D. 1987. Dasar Dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta : Gunung Mulia

Johan, Suwito. 2011. Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis. Yogyakarta : Graha Ilmu

Kartodirdjo, Sartono. 1991. Sejarah Perkebunan di Indonesia. Yogyakarta : Aditya Media

Linblad, J Thomas . 2000. Sejarah Ekonomi Modern Indonesia. Jakarta : Pustaka LP3ES Indonesia

Lubis, Emir Rijal. 2007. Nasib BUMN Perkebunan. Medan : PT Madju Medan Cipta

Risza, Suyatno. 1994. Kelapa Sawit. Yogyakarta : Kanisius

Said, Mohammmad. 1990. Koeli Kontrak Tempo Doeloe. Medan : PT. Harian Waspada Medan

Sumanto. 2014. Hubungan Industrial. Yogyakarta: CAPS

Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2003


(23)

78

Wirjomidjojo, Rochim. 1967. Monografi Daerah Perkebunan Besar Sekitar Medan. Bogor : RISPA

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 2013. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. FIS UNIMED

https : //www.bkkbn.go.id/ https : //www.bps.go.id/


(1)

3. Untuk mengetahui Tingkat kesejahteraan karyawan Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV di Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat.

4. Untuk Mengetahui Tingkat Produksi Perkebunan Kelapa sawit PTPN IV di Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah :

1. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai Sejarah Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV di Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat. 2. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai perkembangan

Tenaga Kerja Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat.

3. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai Tingkat kesejahteraan karyawan Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV di Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat.

4. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai Tingkat Produksi Perkebunan Kelapa sawit PTPN IV di Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat.

5. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian lebih lanjut tentang Perkebunan Kelapa Sawit PTPN IV Kecamatan PD. Tualang Kabupaten Langkat.

6. Menambah daftar bacaan kepustakaan ilmiah UNIMED khususnya Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Setelah mempelajari dan meneliti tentang “Perkembangan Perkebunan kelapa sawit PTPN IV di Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat (2009-2015)” melalui literature dan hasil wawancara kepada beberapa narasumber di lapangan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan dari penelitian ini, yaitu :

1. PT Perkebunan Nusantara VIII Unit Sawit Langkat berdiri pada tahun 1974 sebagai salah satu pengolahan hasil hutan (LOG), namun karena banyak kerugian dikonversikan menjadi Kebun Kelapa Sawit. PT Perkebunan Nusantara IV dulunya merupakan PT Perkebunan Nusantara VIII, namun pada tahun 1996 dilakukan penggabungan beberapa PTP agar kinerjanya lebih baik. Unit Kebun Sawit Langkat menjadi salah satu unit kerja PT Perkebunan Nusantara IV yang berada di Desa Banjaran Raya, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat. Luas areal perkebunan Unit Sawit langkat adalah 6.475 Ha dengan 8 afdelling. 2. Perkembangan Tenaga Kerja Di Unit Kebun Sawit Langkat ini pun terus

mengalami peningkatan. Banyak dari karyawan yang sudah memiliki pendidikan dan pengetahuan tentang kelapa sawit. Sehingga hal itu berdampak kepada produsi kelapa sawit. Meskipun dalam hal Kualitas tenaga kerja mengalami peningkatan, namun dalam hal jumlah, tenaga kerja yang ada di Unit Kebun Sawit Langkat ini mengalami penurunan.


(3)

Pada tahun 2009 1211, 1145 pada tahun 2010, 1088 pada tahun 2011, 1034 pada tahun 2012, 958 pada tahun 2013, 901 pada tahun 2014, dan 932 pada tahun 2015. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pension dan memasuki Masa Bebas Tugas (MBT), Kematian, dan Mutasi Kerja.

3. PT Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Sawit Langkat juga mensejahterakan karyawannya. Hal itu terbukti dari gaji dan tunjangan-tunjangan yang diberikan pihak perkebunan kepada karyawannya, seperti beras, bonus, santunan, dan fasilitas-fasilitas yang disediakan untuk karyawan seperti rumah, air, listrik, fasilitas kesehatan, pendidikan, peribadatan, sarana olahraga, tempat penitipan anak, asuransi, kepada para karyawannya untuk menunjang kinerja dan tanggung jawab karyawan atas pekerjannya.

4. Produksi hasil kebun Unit Sawit Langkat pun bervariasi. Suatu waktu hasilnya meningkat, namun suatu waktu mengalami penurunan. Hal itu dipengaruhi oleh bebebrapa faktor, yaitu iklim, hama, perawatan, kesuburan lahan, pupuk, dan jumlah tenaga kerja, Sehingga jumlah produksi tidak menentu.


(4)

5.2. Saran

Dari beberapa kesimpulan yang dibuat oleh peneliti diatas, maka penulis menyarankan beberapa hal untuk PT Perkebunan Nusantara IV Unit kebun Sawit Langkat, yaitu :

1. Pihak Perkebunan sebaiknya memperingati karyawan agar memakai peralatan kerja yang disediakan pihak perkebunan untuk melindungi mereka dari bahaya, misalnya topi, agar mereka terlindung dari bahaya jika saja ada terjadi kecelakaan kerja.

2. Pihak Perkebunan sebaiknya meningkatkan keamanan didaerah-daerah perbatasan dan didaerah-daerah yang rawan pencurian buah sawit.

3. Pihak Perkebunan juga harus mampu meningkatkan perawatan terhadap pokok-pokok kelapa sawit agar nantinya pokok juga menghasilkan buah yang maksimal.

4. Pihak perkebunan sebaiknya lebih memaksimalkan karyawan-karyawan yang memiliki pengetahuan tentang kelapa sawit agar dalam hal jumlah produksi terus meningkat dan semakin membaik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Muhamad. 2011. Pengantar Kajian Sejarah. Bandung : Yrama Widya As’ad, Moh. 1991. Psikologi Industri. Yogyakarta : Liberty

Avan, Alexander. 2012. Parijs Van Soematra. Medan : Rainmaker Publishing Badrun, M. 2010. Tonggak Perubahan. Melalui PIR Kelapa Sawit Membangun

Negeri. Direktorat Jenderal Perkebunan Kementrian Pertanian Republik Indonesia

Breman, Jan. 1997. Menjinakkan Sang Kuli. Politik Kolonial, Tuan Kebun, dan Kuli di Sumatra Timur pada Awal Abad ke-20. Jakarta : PT Pustaka Utama Grafiti

Gottschalk, Louis. 1985. Mengerti Sejarah. Jakarta : UI Press

Gunarsa, Singgih D. 1987. Dasar Dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta : Gunung Mulia

Johan, Suwito. 2011. Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis. Yogyakarta : Graha Ilmu

Kartodirdjo, Sartono. 1991. Sejarah Perkebunan di Indonesia. Yogyakarta : Aditya Media

Linblad, J Thomas . 2000. Sejarah Ekonomi Modern Indonesia. Jakarta : Pustaka LP3ES Indonesia

Lubis, Emir Rijal. 2007. Nasib BUMN Perkebunan. Medan : PT Madju Medan Cipta

Risza, Suyatno. 1994. Kelapa Sawit. Yogyakarta : Kanisius

Said, Mohammmad. 1990. Koeli Kontrak Tempo Doeloe. Medan : PT. Harian Waspada Medan

Sumanto. 2014. Hubungan Industrial. Yogyakarta: CAPS

Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2003


(6)

Wirjomidjojo, Rochim. 1967. Monografi Daerah Perkebunan Besar Sekitar Medan. Bogor : RISPA

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 2013. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. FIS UNIMED

https : //www.bkkbn.go.id/ https : //www.bps.go.id/