Peramalan Tingkat Produksi Kelapa Sawit Rakyat Pada Tahun 2009-2010 Di Kabupaten Labuhan Batu

(1)

PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT PADA TAHUN 2009 – 2010 DI KABUPATEN LABUHAN BATU

TUGAS AKHIR

PUTRI SUHAILA NST

062407023

PROGRAM STUDI D – III STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009


(2)

PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT PADA TAHUN 2009 – 2010 DI KABUPATEN LABUHAN BATU

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

PUTRI SUHAILA NST

062407023

PROGRAM STUDI D – III STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009


(3)

PERSETUJUAN

Judul : PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI KELAPA -

SAWIT RAKYAT PADA TAHUN 2009 – 2010 DI KABUPATEN LABUHAN BATU

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : PUTRI SUHAILA NST

Nomor Induk Mahasiswa : 062407023

Program Studi : DIPLOMA-3 STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2009

Diketahui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si NIP 131796149 NIP 130810772


(4)

PERNYATAAN

PERAMALAN TINGKAT PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT PADA TAHUN 2009 – 2010 DI KABUPATEN LABUHAN BATU

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2009

PUTRI SUHAILA NST 062407023


(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan atas Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala Rahmat dan KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dalam waktu yang telah ditetapkan.

Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M. Si selaku pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini yang telah memberikan panduan dan kepercayaan kepada penulis untuk menyempurnakan Tugas Akhir ini. Panduan ringkas, jelas dan profesional telah diberikan kepada penulis agar penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih penulis ditujukan juga kepada Ketua dan Sekretaris Departemen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Dr. Saib Suwilo, M.Sc dan Drs. Henry Rani Sitepu, M.Si. Dekan dan Pembantu Dekan FMIPA Universitas Sumatera Utara, semua dosen yang terkait pada Departemen Matematika FMIPA Universitas Sumatera Utara. Teman-teman kuliah khususnya Melin, Novi, Ayu, Rizka, Yuni dan Statistik Stambuk 2006 yang selama ini telah memberikan motivasi dan semangat. Yang pertama dan utama dipersembahkan untuk kedua orang Tua Drs. H. Mawardi Nst dan Hj. Siti Hudhroh Hsb yang telah memberikan doa, semangat serta dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Akhirnya untuk kakak dan abang tersayang penulis dr. Siti Rapidah Nst dan Abdi Wijaya serta semua sanak keluarga tercinta. Semoga Allah SWT akan membalasnya,amin ya robbal alamin.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Kata Pengantar iv

Daftar isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Maksud dan Tujuan 3

1.5 Metode Penelitian 3

1.6 Tinjauan Pustaka 4

1.7 Sistematika Penulisan 5

Bab 2 Landasan Teoritis 7

2.1 Pengertian Peramalan 7

2.2 Jenis – Jenis Peramalan 8

2.3 Metode Peramalan 9

2.3.1 Pengertian Metode Peramalan 9 2.3.2 Jenis –Jenis Metode Peramalan 9 2.3.3 Metode Pemulusan ( Smoothing ) 10

2.4 Metode Peramalan Yang Digunakan 13

Bab 3 Sejarah Singkat Tempat Riset 19

3.1 Sejarah Singkat Kegiatan Statistik Di Indonesia 19 3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda 19

3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang 20

3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik Indonesia 20 3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang 21 3.1.5 Visi Dan Misi Biro Pusat Statistik 22 3.1.6 Program Pengembangan Statistik 23 3.2 Ruang Lingkup Kegiatan Biro Pusat Statistik 23 3.2.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Biro Pusat Statistik 23 3.2.2 Tata Kerja Biro Pusat Statistik 24 3.2.3 Alasan Pemakaian Komputer di Biro Pusat Statistik 25 3.3 Struktur Organisasi Biro Pusat Statistik 25

3.3.1 Tugas Bagian Tata Usaha 26

3.3.2 Tugas Bidang Statistik Produksi 27 3.3.3 Tugas Bidang Statistik Distribusi 28 3.3.4 Tugas Bidang Pengolahan Data 28 3.3.5 Tugas Bidang Statistik Kependudukan 29


(7)

3.3.6 Tugas Bidang Neraca Wilayah Data Analisa 29

Bab 4 Analisa Data 30

4.1 Data yang Akan Diolah 30

4.2 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter

Dari Brown 32

4.3 Peramalan Produksi Kelapa Sawit Rakyat di Kabupaten

Labuhan Batu 48

4.4 Ukuran Ketepatan Metode Peramalan dengan α = 0,4 49

Bab 5 Implementasi Sistem 52

5.1 Pengenalan Microsoft Excel 52

5.2 Langkah-langkah memulai Microsoft Excel 53 5.2.1 Mengaktifkan Microsoft Excel 53

5.2.2 Tampilan Microsoft Excel 54

5.3 Implementasi Sistem Peramalan 54

5.4 Metode Eksponensial Satu Parameter Dari Brown 55

5.5 Pembentukan Grafik 55

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 59

6.1 Kesimpulan 59

6.2 Saran 60

Lampiran


(8)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasta maupun perkebunan rakyat. Kabupaten Labuhan Batu menampilkan berbagai potensi di bidang perkebunan. Daerah ini memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar dan masih dikembangkan untuk sektor industri, pertanian, perikanan, pertambangan, perkebunan, peternakan, properti dan pariwisata. Tahun lalu, perkebunan memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap produk domestik regional bruto ( PDRB ) kabupaten, yaitu mencapai 27,33 persen dan ini mendominasi penggunaan lahan.

Komoditi andalan dari perkebunan adalah kelapa sawit yang pengolahannya masih tetap pengolahan bahan baku. Luas perkebunan di Labuhan Batu 406.718,02 hektar atau 44,10 persen dari luas keseluruhan wilayah Labuhan Batu. Perkebunan kelapa sawit 303.040,13 hektar, baik yang dikelola perkebunan besar maupun swasta rakyat. Di daerah ini terdapat sebesar 77.271 Ha kebun sawit rakyat atau 50,23 persen dari seluruh perkebunan kelapa sawit rakyat di Sumatera Utara. Menurut Kepala Dinas Perkebunan Sumatera Utara ( Sumut ), Washington Siregar, pada harian Medan Bisnis tanggal 7 februari 2009, “Walaupun luas perkebunan rakyat lebih besar, namun


(9)

hasil produksinya hampir sama dengan milik perkebunan swasta yang luasnya di bawah kebun rakyat”.

Hal itulah yang menjadi permasalahan. tentu saja masalah ini hal yang menarik untuk dipelajari, karena jika tingkat produksi kelapa sawit milik perkebunan rakyat meningkat, efeknya adalah kesejahteraan rakyat di Labuhan Batu akan meningkat. Kendala perkebunan rakyat itu umumnya adalah disebabkan minimalnya modal yang dimiliki, hingga mereka tidak bisa membeli bibit dan pupuk unggul. Tidak hanya masalah modal, tetapi perawatan, pengetahuan serta sumber daya manusia ( SDM ) petani juga masih rendah.

Melihat hal itu penulis tertarik untuk meramalkan tingkat produksi kelapa sawit milik perkebunan rakyat yang saat ini tingkat produksinya lebih rendah dibandingkan dengan perkebunan besar meskipun luas tanah lebih besar milik rakyat. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan tersebut, maka penulis membuat tugas akhir dengan judul tulisan yaitu “Peramalan Tingkat Produksi Kelapa Sawit Rakyat Pada

Tahun 2009 – 2010 Di Kabupaten Labuhan Batu ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan judul tersebut maka yang menjadi identifikasi masalah adalah berapa besar jumlah produksi kelapa sawit rakyat yang dihasilkan di Kabupaten Labuhan Batu di tahun yang akan datang dan bagaimana upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit rakyat yang produksinya lebih rendah dibandingkan perkebunan besar.


(10)

Seperti halnya sebagian besar penduduk di Labuhan Batu bermatapencaharian sebagai petani kelapa sawit dan umumnya di Provinsi Sumatera Utara penghasilan terbesar kelapa sawit adalah Labuhan Batu. Dengan mengetahui tingkat produksi kelapa sawit rakyat di Labuhan Batu, maka tingkat produksi kelapa sawit di masa yang akan datang dapat diperkirakan.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis membatasi masalah hanya peramalan tingkat produksi kelapa sawit pada tahun 2009 – 2010 di Kabupaten Labuhan Batu untuk perkebunan rakyat.

1.4 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memberikan ramalan berupa gambaran umum tentang tingkat produksi kelapa sawit rakyat pada tahun 2009 – 2010 di Kabupaten Labuhan Batu .

1.5 Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian ini yaitu : 1. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Medan. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dirangkum ulang berdasarkan data yang telah tersedia atau


(11)

telah disusun oleh Badan Pusat Statistik Medan. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka - angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

2. Melakukan analisis data

Pengolahan data produksi kelapa sawit dari tahun 1983 – 2007 di Kabupaten Labuhan Batu dengan menggunakan Metode Pemulusan ( Smoothing ) Eksponensial Ganda yaitu Metode Linear Satu Parameter dari Brown.

1.6 Tinjauan Pustaka

Teori penunjang yang digunakan untuk mewujudkan tulisan ini dikutip dari buku Metode dan Aplikasi Peramalan Edisi ke II oleh Spyros Makridaks. Yang mana di dalam Eksponensial Smoothing Tunggal bentuk umum yang digunakan dalam penyusunan suatu ramalan yaitu :

t t

m

t X F

F+ =α +(1−α)

Sedangkan di dalam Eksponensial Smoothing yang linear atau yang dikenal dengan nama Metode atau teknik – teknik “ Brown’s One Parameter Linear Eksponensial Smoothing “. Formula yang digunakan adalah :

m b a Ft+m = + t Sedangakan :


(12)

S"t = αS't+(1−α)S"t−1

at = S't + ( S' t - S"t ) = 2 S't - S"t

bt =

α α −

1 (S

'

t- S

"

t)

di mana : m = Jumlah periode didepan yang diramalkan S ' = Nilai eksponensial smoothing tunggal t S" = Nilai eksponensial smoothing ganda t

α = parameter Pemulusan Eksponensial at, bt= konstanta pemulusan

Ft+m = hasil peramalan untuk m periode ke depan yang akan diramalkan.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari Tugas Akhir ini yaitu sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian, tinjauan pustaka serta sistematika penulisan.


(13)

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Pada Bab ini menguraikan tentang hal – hal yang berhubungan dengan permasalahan tugas akhir.

BAB 3 : SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

Pada Bab ini menguraikan tentang sejarah berdirinya Badan Pusat Statistitk ( BPS ) dan struktur organisasinya.

BAB 4 : ANALISA DATA

Pada Bab ini berisi tentang cara penggunaan rumus yang telah ditentukan penulis.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Pada Bab ini berisi tentang cara memasukkan data dan menganalisa data tersebut dengan menggunakan Program Excel.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran untuk permasalahan tersebut.


(14)

BAB 2

LANDASAN TEORITIS

2.1 Pengertian Peramalan

Peramalan ( forecasting ) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Untuk memprediksikan hal tersebut diperlukan data yang akurat di masa lalu, sehingga dapat dilihat prospek situasi dan kondisi di masa yang akan datang.

Pada umumnya kegunaan peramalan adalah sebagai berikut : 1. Sebagai alat bantu dalam perencanaan yang efektif dan efisien. 2. Untuk menentukan kebutuhan sumber daya di masa mendatang. 3. Untuk membuat keputusan yang tepat.

Kegunaan peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan apa yang akan terjadi pada waktu keputusan dalam berbagai kegiatan perusahaan. Baik tidaknya hasil dari suatu penelitian sangat ditentukan oleh ketetapan ramalan yang dibuat. Walaupun


(15)

demikian perlu diketahui bahwa ramalan selalu ada unsur kesalahannya, sehingga yang perlu diperhatikan adalah usaha untuk memperkecil kesalahan dari ramalan tersebut.

2.2 Jenis-jenis Peramalan

Berdasarkan sifatnya peramalan dibedakan atas dua macam yaitu : 1. Peramalan Kualitatif

Peramalan Kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pendapat dan pengetahuan serta pengamalan penyusunnya.

2. Peramalan Kuantitatif

Peramalan Kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut.

Baik tidaknya metode yang dipergunakan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi. Semakin kecil penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi maka semakin baik pula metode yang digunakan.

Peramalan Kuantitatif dapat diterapkan bila terdapat kondisi berikut : a. Tersedia informasi ( data ) tentang masa lalu


(16)

b. Informasi ( data ) tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik c. Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut

pada masa yang akan datang.

Pada penyusunan Tugas Akhir ini, peramalan yang digunakan penulis adalah peramalan kuantitatif.

2.3 Metode Peramalan

2.3.1Pengertian Metode Peramalan

Metode Peramalan adalah suatu cara memperkirakan atau mengestimasi secara kuantitatif maupun kualitatif apa yang terjadi pada masa depan berdasarkan data yang relevan pada masa lalu.

Kegunaan Metode Peramalan ini adalah untuk memperkirakan secara sistematis dan pragmatis atas dasar data yang relevan pada masa lalu. Dengan demikian metode peramalan diharapkan dapat memberikan objektivitas yang lebih besar.

2.3.2 Jenis-jenis Metode Peramalan

1. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa hubungan antar variabel yang diperkirakan dengan variabel waktu merupakan deret berkala


(17)

( Time Series ). Metode Peramalan yang termasuk pada jenis ini yaitu : a. Metode Pemulusan ( smoothing )

b. Metode Box Jenkins

c. Metode Proyeksi Trend dengan regresi

2. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisis pola hubungan antar variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya, yang bukan waktunya disebut Metode Korelasi atau sebab akibat ( metode causal ). Metode peramalan yang termasuk dalam jenis ini adalah :

a. Metode Regresi dan Korelasi b. Metode Ekonometri

c. Metode Input Output

2.3.3Metode Pemulusan ( Smoothing )

Metode pemulusan ( smoothing ) adalah metode peramalan dengan mengadakan penghalusan atau pemulusan terhadap data masa lalu yaitu dengan mengambil rata-rata dari nilai beberapa tahun untuk menaksir nilai pada tahun yang akan datang.

Secara umum metode pemulusan ( smoothing ) dapat digolongkan menjadi beberapa bagian :

1. Metode Perataan ( Average ) a. Nilai Tengah ( Mean )

b. Rata-rata Bergerak Tunggal ( Single Moving Average ) c. Rata-rata Bergerak Ganda ( Double Moving Average)


(18)

d. Kombinasi Rata-rata Bergerak Lainnya. 2. Metode Pemulusan ( Smoothing ) Eksponensial

a Pemulusan Eksponensial Tunggal 1. Satu parameter

2. Pendekatan Adaptif

Pendekatan ini memiliki kelebihan yang nyata dalam hal nilai α yang dapat berubah secara terkendali, dengan adanya perubahan dalam pola datanya.

b. Pemulusan Eksponensial Ganda

1. Metode Linear Satu-Parameter dari Brown S't = α Xt +(1−α)S't1

S"t = αS't+(1−α)S"t1

at = S't + ( S' t - S"t ) = 2 S't - S"t

bt =

α α

− 1 (S

'

t- S

"

t) Ft+m = at + btm Di mana:

S't = nilai Pemulusan Eksponensial Tunggal (Single Eksponensial Smoothing Value)

S"t = nilai Pemulusan Eksponensial Ganda (Double Eksponensial Smoothing Value)

α = parameter Pemulusan Eksponensial at, bt= konstanta pemulusan


(19)

Ft+m = hasil peramalan untuk m periode ke depan yang akan diramalkan 2. Metode Dua Parameter dari Holt

Metode ini digunakan untuk peramalan data yang bersifat trend. St = α Xt + (1-α)(St1 + bt1),

bt = γ (St - St1) + (1 - γ ) bt1, Ft+m= St + btm

c. Pemulusan Eksponensial Triple

1. Pemulusan Kwadratik Satu Parameter Dari Brown

Dapat digunakan untuk meramalkan data dengan suatu pola trend dasar, bentuk pemulusan yang lebih tinggi dapat digunakan bila dasar pola datanya adalah kuadratik, kubik atau orde yang lebih tinggi.

2. Metode kecendrungan dan Musiman Tiga Parameter dari Winter Metode ini merupakan salah satu dari beberapa metode pemulusan eksponential yang dapat menangani musiman

d Pemulusan Eksponential Menurut Klasifikasi Pegels

Bentuk umum dari metode pemulusan eksponensial adalah:

Di mana:

Ft+1 = Ramalan untuk periode mendatang


(20)

α = Parameter eksponensial yang besarnya 0<α<1 Xt = Nilai aktual pada periode-t

Ft = Ramalan pada periode-t

2.4 Metode Peramalan Yang Digunakan

Untuk mendapatkan suatu hasil yang baik dan tepat maka haruslah diketahui dan digunakan metode peramalan yang tepat. Dalam meramalkan tingkat produksi kelapa sawit rakyat pada tahun 2009 – 2010 di Kabupaten Labuhan Batu, maka penulis menggunakan metode smoothing exponential ganda yaitu “ Smoothing Eksponensial Satu Parameter dari Brown “.

Metode ini merupakan metode linier yang dikemukakan oleh Brown. Dasar pemikiran dari Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown adalah serupa dengan rata – rata bergerak linier, karena kedua nilai pemulusan tunggal dan ganda ketinggalan dari data sebenarnya. Bila terdapat unsur trend, perbedaan nilai pemulusan tunggal dan ganda dapat ditambahkan kepada pemulusan ganda dan disesuaikan untuk trend. Persamaaan yang dipakai dalam pelaksanaan Smoothing Eksponensial Satu Parameter dari Brown adalah sebagai berikut :

S't = αX1 +(1−α)S't1 ... (2-1) S"t = αS1+(1−α)S"t1 ... (2-2) at = S' t + (S't- S" t) = 2 S' t - S"t ... (2-3)


(21)

bt =

α α

− 1 (S

'

t- S

"

t) ... (2-4) Ft+m = at + btm ... (2-5)

Di mana :

S’ = Nilai pemulusan eksponensial tunggal ( single eksponensial smoothing value ) S” = Nilai pemulusan eksponensial ganda ( doubel eksponensial soothing value )

α

=

Parameter pemulusan eksponensial. Besarnya adalah 0 < α < 1

t t,b

α = Konstanta pemulusan m

t

F+ = Hasil peramalan untuk m periode ke depan yang diramalkan

Untuk menghitung nilai kesalahan (error) ramalan tersebut, dapat digunakan rumus dibawah ini:

c = XT+1 - FT+1 ... (2-6)

e2 = (XT+1 - FT+1)2 ... (2-7)

Akhir persamaan (2-5) menunjukkan bagaimana memperoleh ramalan untuk m periode ke muka dari t. Ramalan untuk m periode kemuka adalah at dimana merupakan nilai rata-rata yang disesuaikan untuk periode t ditambah m kali komponen kecendrungan bt. Bila semua hasil hitungan telah didapat, maka semua data yang telah didapat dimasukkan kedalam contoh tabel Smoothing Eksponensial Ganda Satu Parameter dari Brown berikut ini :


(22)

Aplikasi Pemulusan Eksponensial Linier Satu Parameter Dari Brown Pada Data Produksi Kelapa Sawit Rakyat di Kabupaten Labuhan Batu

Pada Tahun 1983 - 2010

(1) Tahun (2) Periode (tahun) (3) Produksi Kelapa Sawit Rakyat (4) Pemulusan Eksponensial Tunggal (5) Pemulusan Eksponensial Ganda (6) Nilai at (7) Nilai bt (8) Nilai F=at+bt(m)

bila m=1

1983 1 X1 (2-1) (2-2) - - -

1984 2 X2 ... ... (2-3) (2-4) -

1985 3 X3 ... ... ... ... (2-5)

1986 4 X4 ... ... ... ... ...

1987 5 X5 ... ... ... ... ...

- - - ... ... ... ... ...

- - - ... ... ... ... ...

N N Xn ... ... ... ... ...

Perlu dipahami bahwa tidak ada suatu metode terbaik untuk suatu peramalan. Metode yang memberikan hasil ramalan secara tepat belum tentu tepat untuk meramalkan data yang lain. Dalam peramalan time series, metode peramalan terbaik adalah metode yang memenuhi kriteria ketepatan ramalan. Kriteria ini berupa Mean Squared Error (MSE), Mean Absolute Percentage Error (MAPE), dan Mean Absolute Deviation (MAD).


(23)

Berikut ini adalah Ketepatan Ramalan Beberapa Kriteria yang Digunakan untuk menguji nilai ramalan yaitu:

a. Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat ( Mean Square Error ) dirumuskan dengan:

b. Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolute ( Mean Absolute Percentage Error ), dirumuskan dengan :

c. Kesalahan Persentase ( Percentage Error ) dirumuskan dengan :

d. Nilai Tengah Deviasi Absolut ( Mean Absolute Deviation ), dirumuskan : MSE = n F X n i i i

= − 1 2 ) ( MAPE = n PE n i i

=1

PE =     − i i i X F X x 100


(24)

e. Jumlah Kuadrat Kesalahan ( Sum Square Error ), dirumuskan dengan :

Di mana :

Xi - Fi = kesalahan pada periode ke-i Xi= data aktual pada periode ke-i Fi = nilai ramalan pada periode ke-i n = banyaknya periode waktu

Sedangkan untuk mengetahui nilai kesalahannya dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

MAD = n

F X n i

i i

=

1

SSE =

= −

n i

i

i F

X 1

2

) (


(25)

Nilai Kesalahan Perio de (1) Produk -si sawit

(Xi)

(2)

Peramal an (Fi)

(3)

Kesalahan

(Xi- Fi)

(4) Kesalahan Absolute i i F X − (5) Kesalahan Kuadrat (Xi- Fi)

2 (6) Kesalahan Persentase (PE) (7) Kesalahan Persentase Absolute (MAPE) (8)

1 X1 F1 ... ... ... ... ...

2 X2 F2 ... ... ... ... ...

3 X3 F3 ... ... ... ... ...

4 X4 F4 ... ... ... ... ...

5 X5 F5 ... ... ... ... ...

6 X6 F6 ... ... ... ... ...

7 X7 F7 ... ... ... ... ..


(26)

BAB 3

SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

3.1 Sejarah Singkat Kegiatan Statistik Di Indonesia

3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda

1. Pada bulan Februari 1920, Kantor Statistik pertama kali didirikan oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan, dan Kependudukan di Bogor. Kantor diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistika.

2. Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi untuk Statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut diberikan tugas merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan dibidang Statistik Indonesia.

3. Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama Central Kantor Voor Statistik ( CKS ) atau kantor statistik yang dipindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih juga pekerjaan


(27)

Mekanisme Statistik Perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen ( IUA ).

3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang

1. Pada bulan Juni 1944, pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan Statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang dan militer.

2. Pada masa itu Central Kantor Voor Statistik (CKS) diganti menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.

3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik Indonesia

1. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan Statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidik Perangkat Umum RI). Tahun 1946 kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai hasil dari perjanjian Linggarjati. Sementara itu pemerintahan Belanda mengaktifkan kembali CKS.

2. Berdasarkan Surat Edaran Kementrian Kemakmuran tanggal 12 Juni 1950 Nomor 219/S.C. KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik dan berada di bawah pertanggung jawaban menteri kemakmuran.

3. Dengan Surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 Nomor P/44, lembaga PKS berada di bawah ini dan tanggung jawab Menteri


(28)

Perekonomian. Selanjutnya keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24 desember 1953 Nomor 18.099/MKPS dibagi menjadi 2 bagian yaitu disebut sebagai Afdeling A, dan bagian Tata Usaha yang disebut sebagai Afdeling B.

4. Dengan keputusan Presiden RI Nomor 131 Tahun 1957, Kementrian Ekonomi dipecah menjadi Kementrian Perdagangan dan Kementrian Perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan Presiden RI Nomor 172 Tahun 1957, terhitung sejak tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistika.

3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang

1. Pada pemerintahan Orde Baru khususnya untuk memenuhi kebutuhan perencanaan dan evaluasi pembangunan, untuk mendapatkan Statistik yang handal, lengkap, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi Biro Pusat Statistika.

2. Dalam masa Orde Baru ini Biro Pusat Statitika telah mengalami 4 (empat) kali perubahan struktur organisasi.

a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1968 tentang organisasi BPS

b. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1980 tentamg organisasi BPS

c. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1992 tentang kedudukan, tugas dan fungsi, susunan dan tata kerja Biro Pusat Statistik.


(29)

d. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik

e. Keputusan Presiden RI Nomor 86 Tahun 1998 tentang Biro Pusat Statistik

f. Keputusan kepala BPS Nomor 100 Tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS

g. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik

3. Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah Nomor 16 Tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah Nomor 6 tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS. Pada tanggal 17 Juni 1988 dengan Keputusan Presiden nomor 86 tahun 1998 ditetapkan Biro Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.

3.1.5 Visi Dan Misi Biro Pusat Statistik

a. Visi Biro Pusat Statistik

Biro pusat statistik mempunyai visi menjadikan informasi Statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir.


(30)

b. Misi Biro Pusat Statistik

Dalam perjuangan pembangunan nasional Biro Pusat Statistik mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyajian dan statistik yang bermutu handal, efektif, dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat arti dan kegunaan statistik dan pengembangan ilmu pengetahuan statistik.

3.1.6 Program Pengembangan Statistik

Untuk mewujudkan pembangunan Statistik, Biro Pusat Statistik membagi ke dalam 4 pokok, yaitu :

1. Program penyempurnaan dan pengembangan statistik

2. Program penyempurnaan sistem informasi

3. Program pendidikan dan pelatihan aparatur negara

4. Progran peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara.

3.2 Ruang Lingkup Kegiatan Biro Pusat Statistik


(31)

Biro Pusat Stastistik sebagai lembaga pemerintahan non departemen yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden (kepres Nomor 86 Tahun 1998), dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kepada beberapa ketentuan perundangan :

1. Undang – undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik

2. Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 1998 Biro Pusat Statistik

3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1991 tentang penyelenggaraan statistik

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan Statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerja sama serta mengembangkan dan membina Statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi yang diselenggarakan Biro Pusat Statistik :

1. Perumusan kebijaksanaan nasional di bidang Statistik

2. Penyelenggaraan Statistik dasar

3. Menyusun rencana dan program nasional di bidang Statistik

4. Koordinasi dan kerja sama Statistik dengan instansi pemerintah, lembaga, organisasi, perorangan, dan unsur masyarakat lainnya.

5. Pelayanan data dan informasi serta hasil Statistik kepada pemerintah masyarakat secara berkala dan sewaktu – waktu baik dari hasil penyelenggara Statistik


(32)

6. Pembinaan penyelenggaraan Statistik, responden dan penggunaan Statistik

7. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS, pembinaan, pengendalian dan pengawasan administrasi dan di lingkungan BPS.

3.2.2 Tata Kerja Biro Pusat Statistik

Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerja sama teknis statistik di dalam dan di luar negeri sesuai dengan bidang dan tugas mereka masing – masing. Kemudian para deputi melaporkan kepada kepala BPS. Setiap pimpinan satuan unit organisasi kelompok jabatan fungsional lingkungan BPS dalam melaksanakan tugas wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, baik dalam lingkungan masing – masing satuan unit organisasi di lingkungan BPS, maupun dengan instansi lain dari luar BPS sesuai dengan bidang dan tugasnya masing – masing.

3.2.3 Alasan Pemakaian Komputer di Biro Pusat Statitik

Mengingat semakin meningkatnya jumlah data yang diolah, sehingga perlu dibantu oleh suatu alat pengolahan data yaitu komputer. BPS adalah suatu instansi pemerintah Indonesia yang menggunakan komputer sebagai alat bantu. Dengan semakin beragamnya jenis statistik yang diperlukan BPS secara lanjut harus meremajakan pengolahan data baik perangkat lunak maupun pengolahan


(33)

3.3Struktur Organisasi Biro Pusat Statistik

Sebagaimana dimuat dalam lampiran struktur organisasi kantor pada Biro Pusat Statistik Sumatera Utara dipimpin oleh seorang kepala yang dibantu oleh bagian tata usaha.

Di samping itu kepala dibagi oleh bagian tata usaha yang terdiri dari:

1. Sub Bagian Urusan Dalam

2. Sub Bagian Perlengkapan

3. Sub Bagian Keuangan

4. Sub Bagian Kepegawaian

Sedangkan bidang penunjang statistik dibagi menjadi 5 bagian:

1. Bidang Statistik Produksi

2. Bidang Statistik Distribusi

3. Bidang Statistik Pengolahan Data

4. Bidang Statistik Kependudukan

5. Neraca Wilayah dan Analisa

Setiap bidang mempunyai tugas – tugas yaitu :

a. Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanakan statistik pertanian, Industri serta Statistik Kontruksi Pertambamgan dan Energi


(34)

b. Bidang Statistik Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan statistik Demografi dan rumah tangga, Staistik ketenagakerjaan serta statistik kesejahteraan

c. Bidang Statistik Pengolahan Data mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Penyediaan Data, Penyusunan Sistem dan Program serta Operasi Pengolahan Data dengan Komputer

d. Sedangkan Bidang Wilayah dan Analisa mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan Neraca Produksi, Neraca Konsumsi, dan Akutansi Penyajian dalam Analisis serta Kegiatan Penerangan Statistik.

Dalam pembagian tugas yang diketahui dapat diuraikan menurut tugas masing-masing bagian yaitu :

3.3.1 Tugas Bagian Tata Usaha

1. Menyusun program tahunan

2. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi tata usaha keuangan, perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan

3. Mengatur dan melaksanakan urusan penyelenggaraan berbagai pelatihan teknis dan pelatihan administrasi


(35)

4. Mengatur dan melaksanakan urusan pelayanan administrasi lainnya kepada semua pihak satuan kerja di lingkungan Kantor Statistik Propinsi

5. Membantu Kepala Kantor Statistik Propinsi dalam Pengendalian kegiatan dan Pengendalian anggaran

6. Menyusun laporan kegiatan secara berkala

7. Menyelesaikan tugas yang diberikan secara langsung oleh atasan

3.3.2 Tugas Bidang Statistik Produksi

1. Menyusun program tahunan

2. Mengatur keikutsertaan program latihan yang diselenggarakan oleh pusat di Bidang Statistik Produksi

3. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan

4. Mengatur dan melaksanakan penerimaan pemeriksaan dokumen hasil pengumpulan data statistik produksi

5. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihan

6. Bersama- sama dengan bidang pengolahan data mengatur menyiapkan pengolahan data statistik produksi melalui komputer sesuai dengan yang ditetapkan


(36)

3.3.3 Tugas Bidang Statistik Distribusi

1. Menyusun program kerja tahunan

2. Membantu kepala kantor statistik, propinsi atau pemimpin proyek / pimpinan bagi proyek statistik

3. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihan

4. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik distribusi

5. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik secara sederhana sesuai dengan yang telah ditetapkan

6. Menyusun laporan kegiatan bidang secara berkala dan sewaktu – waktu.

3.3.4 Tugas Bidang Pengolahan Data

1. Menyusun program kerja tahunan

2. Meneliti jenis data yang diolah melalui komputer dan bersama – sama dengan bidang yang bersangkutan serta menentukan sistem pengolahan dengan komputer


(37)

3. Mengatur pembuatan sistem program pelaksanaan penyiapan data dan operasi pengolahannnya

4. Mengatur dan melaksanakan penerimaan dokumen yang diolah dengan komputer

5. Mengatur dan melaksanakan tugas yang langsung diberikan oleh atasan.

3.3.5 Tugas Bidang Statistik Kependudukan

1. Menyusun program kerja tahunan bidang kependudukan

2. Melaksanakan stastistik demografi dan rumah tangga, ketenagakerjaaan, kesehjahteraan rakyat dan statistik kependudukan lainnya yang ditentukan

3. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan

4. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik kependudukan

5. Mengatur dan menyiapkan dokumen dan hasil pengolahan statistik kependudukan melalui komputer sesuai dengan jadwal yang ditentukan.


(38)

3.3.6 Tugas Bidang Neraca Wilayah Dan Analisa

1. Menyusun program kerja tahunan

2. Menyusun dan melaksanakan penerangan kegiatan statistik baik kepada masyarakat, instansi lainnya maupun media massa.


(39)

BAB 4 ANALISA DATA

Analisa dimaksudkan untuk menentukan sifat-sifat statistika dari waktu ke waktu, sehingga dapat ditetapkan suatu model penduga atau peramalan yang tepat serta dapat digunakan untuk meramalkan produksi kelapa sawit rakyat pada tahun 2009 – 2010 di Kabupaten Labuhan Batu.

4.1Data Yang Akan Diolah

Data yang dibutuhkan dalam menganalisis pada Tugas Akhir ini adalah data produksi kelapa sawit rakyat di Kabupaten Labuhan Batu berdasarkan data pada tahun 1983 – 2007. Data tersebut yaitu sebagai berikut:


(40)

Tabel 4.1 Data Produksi Kelapa Sawit Rakyat di Kabupaten Labuhan Batu

No Tahun

Produksi Kelapa

Sawit ( Ton )

1 1983 2794,00

2 1984 8704,00

3 1985 9807,50

4 1986 8220,08

5 1987 10587,00 6 1988 12088,00 7 1989 153165,00 8 1990 183430,00 9 1991 562579,00 10 1992 722514,00 11 1993 907721,00 12 1994 546762,09 13 1995 595088,82 14 1996 604917,09 15 1997 615955,69 16 1998 641955,69 17 1999 662256,41 18 2000 971894,00 19 2001 1057999,00 20 2002 1067139,00 21 2003 1067139,00 22 2004 1089355,00 23 2005 1647831,00 24 2006 1588232,00 25 2007 1703156,00 Sumber : BPS


(41)

4.2 Metode Smoothing Eksponensial Linier Satu Parameter dari Brown

Dari data di atas produksi kelapa sawit rakyat di Kabupaten Labuhan Batu penulis menggunakan metode pemulusan (smoothing) exponensial ganda yaitu Metode Linear Satu Parameter dari Brown.

Tahap pertama dalam perhitungan ini adalah perhitungan pemulusan eksponensial tunggal. Pada saat t = 1, nilai – nilai tersebut tidak tersedia. Jadi nilai – nilai ini menggunakan suatu nilai rata – rata dari beberapa nilai pertama sebagai titik awal. Dengan menggunakan rumus (2-1) yaitu:

Untuk α = 0,1 maka dapat dihitung :

Eksponensial tunggal periode ke-1 (tahun 1983) = 2794,00 ( Data awal )

Eksponensial tunggal periode ke-2 (tahun 1984) = 0,1( 8704,00 )+(1 – 0,1) 2794,00 S = 3.385,00 '1

Eksponensial tunggal periode ke-3 (tahun 1985) = 0,1(9807,50 )+(1 – 0,1) 3385,00 S = 4.027,25 '2

...

Hasil S't dapat dilihat pada tabel 4.3


(42)

Dan tahap selanjutnya untuk menghitung peramalan tersebut yaitu mencari pemulusan eksponensial ganda dengan menggunakan rumus persamaan (2-2) yaitu:

Maka dapat dihitung:

Eksponensial ganda periode ke-2 (tahun 1984) = 0,1(3385,00)+(1 – 0,1) 2794,00

S = 2853,10 "1

Eksponensial gandal periode ke-3 (tahun 1985) = 0,1(4027,25)+(1 – 0,1) 2853,10 S"2 = 2970,52

Eksponensial gandal periode ke-4 (tahun 1986) = 0,1(4446,53)+(1 – 0,1) 2970,52

S"3 = 3118,12

...

Hasil S"t dapat dilihat pada tabel 4.3

Selanjutnya dicari nilai at dengan menggunakan rumus pada persamaan (2-3) yaitu: S"t = αS1+(1−α)S"t1

at = S

'

t + (S

'

t- S

"

t) = 2 S

'

t - S

"


(43)

Maka nilai at dapat dihitung :

Nilai a untuk periode ke-2 (tahun 1984 ) = 2 (3385,00) – 2853,10 a2 = 3916,90

Nilai a untuk periode ke-3(tahun 1985) = 2 (4027,25) – 2970,52 a3 = 5083,99

Nilai a untuk periode ke-4(tahun 1986) = 2 (4446,53) – 3118,12 a4 = 5774,9

...

Hasil at dapat dilihat pada tabel 4.3

Tahap selanjutnya adalah menghitung nilai bt dengan menggunakan rumus pada persamaan (2-4) yaitu:

Maka nilai bt dapat dihitung (α=0.1) yaitu : Untuk periode ke-2 (tahun 1984) =

1 . 0 1

1 . 0

− (3385,00 - 2853,10)

b 2 = 59,10

bt =

α α

− 1 (S

'

t- S

"


(44)

Untuk periode ke-3 (tahun 1985) = 1 . 0 1 1 . 0

− (4027,25– 2970,52)

b3 = 117,42

Untuk periode ke-4 (tahun 1986) =

1 . 0 1 1 . 0

− (4446,53 - 3118,12)

b4 = -2.029,84

... Hasil bt dapat dilihat pada tabel 4.3

Dari perhitungan atdan bt diatas dapat ditentukan ramalan produksi kelapa sawit. Untuk itu tahap selanjutnya adalah dengan menggunakan persamaan (2-5):

Untuk periode ke-3 (tahun 1985) dengan m=1 = 5083,99 + 117,42 (1) F3 = 3976,00

Untuk periode ke-4 (tahun 1986) dengan m=1 = 5774,95 + 147,60 (1) F4 = 5201,40

Untuk periode ke-5 (tahun 1987) dengan m=1 = 6808,80 + 194,25 (1) F5 = 5922,55

...

Hasil Ftdapat dilihat pada tabel 4.3


(45)

Untuk mencari nilai MSE, maka harus ditentukan dahulu nilai dari e ( kesalahan) dan

2

e ( kesalahan kuadrat ) dengan menggunakan rumus :

e untuk periode ke-3 ( tahun 1985 ) = 9807,50 - 3976,00 e = 5831,50 3

e untuk periode ke-4 ( tahun 1986 ) = 8220,08 – 5201 e = 3018,68 4

e untuk periode ke-5 ( tahun 1987 ) = 10587,00 - 5922,55 e = 4664,45 4

...

Hasil e dapat dilihat pada tabel 4.3 t

Selanjutnya data yang dibutuhkan untuk menghitung nilai MSE adalah et2. Dari nilai e tiap – tiap periode di atas, dapat dikuadratkan menjadi :

2 3

e untuk periode ke-3 ( tahun 1985 ) = 34006392,25

2 4

e untuk periode ke-4 ( tahun 1986 ) = 9112428,94

2 5

e untuk periode ke-5 ( tahun 1987 ) = 21757084,47 ...

t t

t X F


(46)

Hasil et2 dapat dilihat pada tabel 4.3

Dengan perhitungan yang sama, maka dapat ditentukan nilai smoothing eksponensial tunggal, ganda, dan ramalan yang akan datang untuk α = 0,2 sampai dengan α = 0,9 yang ditampilkan pada tabel 4.2 sampai tabel 4.10


(47)

Dari hasil di atas, maka akan dapat diramalkan nilai dari MSE dengan rumus sebagai berikut :

Di mana : (XiFi)2 = 1993432694459,97 n = 25

maka :

25

97 , 459 1993432694

= 79737307778,40

Tabel 4.11 Perbandingan Ukuran Ketepatan Metode Peramalan

Sumber : Perhitungan

Dari tabel 4.11 diatas dapat dilihat bahwa yang menghasilkan nilai MSE yang minimum atau terkecil yaitu pada nilai parameter pemulusan α = 0,4 yaitu dengan nilai MSE = 32803947569,15

α MSE

0,1 79737307778,40 0,2 40722635111,59 0,3 34610829103,97 0,4 32803947569,15 0,5 32845880147,85 0,6 34316323772,11 0,7 37232350299,25 0,8 41936117730,17 0,9 49195886899,52 MSE = n Fi Xi n i

= − 1 2 ) (


(48)

4.3Peramalan Produksi Kelapa Sawit di Kabupaten Labuhan Batu

Setelah diketahui bahwa error yang terdapat pada model data diatas maka dilakukan peramalan nilai produksi kelapa sawit di Kabupaten Labuhan Batu untuk tahun 2009 dan tahun 2010 dengan menggunakan persamaan :

Setelah diperoleh model peramalan nilai produksi sawit di Kabupaten Labuhan Batu, maka dapat dihitung untuk 2 periode kedepan untuk tahun 2009 dan 2010. sebelumnya dihitung terlebih dahulu untuk tahun 2008 karena sumber data yang diperoleh belum keluar dari BPS ( Badan Pusat Statistik ). Seperti yang tertera dibawah ini :

Untuk periode ke 26 ( Tahun 2008 )

m t

F+ = 1709618,40 + 123946,92 ( m )

m t

F+ = 1709618,40 + 123946,92 ( 1 )

1 25+

F = 1.833.565,33 Ton

26

F = 1.833.565,33 Ton

Untuk periode ke 27 ( Tahun 2009 )

m t

F+ = 1709618,40 + 123946,92 ( m )

m t

F+ = 1709618,40 + 123946,92 ( 2 )

2 25+

F = 1.957.512,25 Ton m

t


(49)

F = 1.957.512,25 Ton 27

Untuk periode ke 28 ( Tahun 2010 )

m t

F+ = 1709618,40 + 123946,92 ( m )

m t

F+ = 1709618,40 + 123946,92 ( 3 )

F25+3 = 2.081.459,18 Ton

F = 2.081.459,18 Ton 28

Tabel 4.13 Peramalan Produksi Kelapa Sawit Rakyat di Kabupaten Labuhan Batu Periode Tahun 2009 – 2010

Sumber : Perhitungan

4.4Ukuran Ketepatan Metode Peramalan dengan α = 0,4

Nilai-nilai kesalahan yang diperoleh dari data peramalan di atas adalah : 1. Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (Mean Squared Error) adalah

MSE = n Fi Xi n i

= − 1 2 ) ( = 25 65 , 28 8200986892 = 32803947569,15

Tahun Periode Forecasting

2009 27 1.957.512,25


(50)

2. Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolute (Mean Absolute Percentage Error) adalah MAPE = n PE n i i

=1 =

25 08 , 518

= 20,72

3. Nilai Tengah Kesalahan Persentase (Mean Percentage Error ) adalah :

MPE = n PE n i t

=1 = 25 26 , 161 = 6,45

4. Jumlah Kuadrat Kesalahan (Sum Square Error) adalah:

SSE =

= − n i i i F X 1 2 ) (

= 820.098.689.228,65

5. Jumlah Nilai Tengah Galat Absolut ( Mean Absolute Error )

MAE = e n

n i i / 1

= = 25 16 , 132 . 809 . 2

= 112.365,29


(51)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1Pengenalan Microsoft Excel

Pada penyusunan Tugas Akhir ini, dalam pengolahan data penulis menggunakan program Microsoft Excel. Di mana Microsoft Excel adalah aplikasi pengolah angka (spread sheet) yang sangat populer dan canggih saat ini yang dapat digunakan untuk mengatur, menyediakan maupun menganalisa data dan mempresentasikan dalam bentuk tabel, grafik atau diagram.

Excel merupakan produk unggulan dari Microsoft Corporation yang banyak berperan dalam pengelolaan informasi khususnya data yang berbentuk angka. Dihitung, diproyeksikan, dianalisa dan dipresentasikan data pada lembar kerja. Microsoft telah mengeluarkan Excel dalam berbagai versi mulai versi 4, versi 5, versi 97, versi 2000 dan sekarang Microsoft Excel 2003 atau Microsoft Excel XP.

Lembar Kerja (Sheet) Excel terdiri dari 256 kolom dan 65536 baris. Perpotongan baris dan kolom disebut sel (cell). Sel diberi nama menurut posisi kolom dan baris dilokasi sel tersebut berada. Kolom diberi nama dengan huruf mulai dari


(52)

A,B,C,...,Z. Kemudian dilanjutkan AA, AB, AC sampai kolom IV. Sedangkan baris ditandai dengan angka mulai dari 1,2,3...sampai angka 65536.

5.2Langkah-langkah Memulai Microsoft Excel

5.2.1 Mengaktifkan Microsoft Excel

Sebelum mengoperasikan software ini, pastikan bahwa pada komputer terpasang pada program excel. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Klik tombol start b. Pilih dan klik program

c. Pilih dan klik Microsoft Office, Microsoft Excel


(53)

5.2.2 Tampilan Microsoft Excel

Gambar 5.2: Tampilan Microsoft Excel

5.3Implementasi Sistem Peramalan Produksi Kelapa Sawit Di Labuhan Batu

Fungsi dalam excel ditujukan untuk memudahkan pengetikan formula yang lazim diperlukan dalam melakukan perhitungan aritmatik dan operasi standart lazim yang sering diulangi.

Terdapat banyak fungsi-fungsi statistik yang disediakan oleh Microsoft Excel, diantaranya adalah fungsi average, fungsi standart deviasi, fungsi median, fungsi mean dan masih banyak fungsi statistika lainnya. Berikut ini penulis akan


(54)

menggunakan salah satu fungsi statistik yang telah tersedia yaitu fungsi rata-rata bergerak (Moving Average)

5.4Rata-rata Bergerak (Moving Average)

Moving Average adalah rata-rata bergerak yang digunakan untuk meramalkan (mengestimasi) nilai di masa yang akan datang. Langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan moving average dari data-data aktual yang tersedia untuk diolah sehingga dapat dicari ramalan untuk periode selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Pada lembar kerja excel, masukkan data-data Pemakaian Mobil Pool

2. Lalu hitunglah rata-rata bergerak 3 bulanan dari data-data tersebut dengan menggunakan rumus moving average yaitu:

a. Klik Tools lalu Data Analysis

b. Bila Data Analysis belum tersedia pada menu tools, maka sebelumnya klik Tools kemudian klikk Add- Ins dan buat tanda check list pada bagian Analysis Toolpak. Maka secara otomatis menu Data Analysis sudah tersedia didalam menu tools.


(55)

Gambar 5.3: Tampilan Menu Tools

c. Setelah di klik Data Analysis maka akan keluar tampilan Data Analysis. Kemudian klik Moving Average, lalu klik OK. Maka akan keluar tampilan Moving Average seperti pada tampilan di bawah ini:


(56)

Gambar 5.5: Tampilan Menu Moving Average

d. Masukkan Input Range pada menu Input dengan memasukkan range pada data aktual yang telah dimasukkan di excel, lalu masukkan angka sebagai periode dari rata-rata bergerak. Nilai interval dalam pengolahan ini adalah 3.

e. Kemudian masukkan Output Range pada menu Output Option yang berfungsi sebagai tempat hasil output. Lalu klik OK, maka hasil output untuk rata-rata bergerak 3 bulanan akan muncul pada range yang telah ditentukan


(57)

f. Untuk mencari rata-rata bergerak yang kedua digunakan formula yang sama yaitu dengan memasukkan data hasil moving average sebagai input range pada menu input.

g. Untuk menghitung nilai a, b nilai peramalan (F) dan nilai kesalahan digunakan data angka (numerik) yaitu karakter nilai konstanta dan karakter khusus yang dibaca dalam format data angka (numerik) yaitu terdiri dari angka dan tanda-tanda khusus seperti *, +, -, /, % dan lain-lain.

5.5Pembentukan Grafik

Chart adalah grafik yang dibentuk berdasarkan data pada worksheet. Microsoft excel menyediakan fasilitas yang sangat lengkap untuk membuat aneka bentuk grafik. Langkah-langkahnya:

1. Blok seluruh tabel yang akan dijadikan grafik.

2. Pilih menu Insert, chart. Maka akan tampil seperti gambar dibawah ini:


(58)

3. Lalu pilih jenis chart yang akan ditentukan. Pada bagian ini juga dapat mengedit, menambah atau mengurangi data.

Gambar 5.7 : Chart untuk memilih range data

4. Setelah itu pemberian Title, Axis, Gridlines, Legend dan Data Labels pada grafik. Selain itu Ms. Excel juga memberikan fasilitas untuk menampilkan data tabel pada grafik dengan Data Table Tab.


(59)

5. Langkah terakhir ini berguna untuk menentukan lokasi grafik, apakah pada satu sheet (embedded Chart) tersendiri atau pada worksheet tempat data table (stand alone Chart).

Gambar 5.9: Menentukan Lokasi Grafik

Grafik yang terbentuk berhubungan langsung dengan data pada worksheet, artinya jika terjadi perubahan pada data, secara otomatis grafik akan berubah sesuai dengan perubahan data tersebut.

Setelah kita selesai bekerja dengan excel dan ingin keluar dari excel pilih exit dari menu File atau close (X) dalam jendela Excel.


(60)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini maka penulis mengambil beberapa kesimpulan dan saran. Adapun kesimpulan dan saran tersebut adalah :

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah:

1. Bahwa tingkat produksi kelapa sawit rakyat di Kabupaten Labuhan Batu memiliki peranan penting dalam tingkat perekonomian khususnya dibidang pertanian di Kabupaten Labuhan Batu.

2. Bentuk metode peramalan yang dipilih untuk meramalkan produksi kelapa sawit rakyat di Kabupaten Labuhan Batu berdasarkan tahun 1983 sampai tahun 2007 adalah Metode Linear Satu Parameter Dari Brown berdasarkan kriteria MSE terkecil dengan α = 0,4 yaitu dengan nilai 32803947569,15 3. Dilihat dari nilai-nilai yang diperoleh seberapa besar kesalahan peramalan

yang dihitung, dimana dari perhitungan data diatas telah didapat Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (MSE) adalah 32803947569,15. Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolute (MAPE) yang diperoleh adalah 20,72 Nilai


(61)

Tengah Kesalahan Persentase ( MPE ) adalah 6,45. Jumlah Kuadrat Kesalahan ( SSE ) adalah 820098689228,65 dan Jumlah Nilai Tengah Galat Absolut ( MAE ) adalah 112365,29.

4. Bentuk persamaan produksi kelapa sawit rakyat di Kabupaten Labuhan Batu berdasarkan taun 1983 sampai dengan tahun 2007 untuk periode 2 tahun kedepan adalah Ft+m = 1709618,40 + 123946,92 ( m ). Dimana m adalah jumlah periode kedepan yang ingin diramalkan = 1,2,3,...n

5. nilai ramalan produksi kelapa sawit rakyat di Kabupaten Labuhan Batu untuk periode ke 27 ( tahun 2009 ) adalah sebesar 1.957.512,25 Ton dan untuk periode ke 28 ( taun 2010 ) adalah sebesar 2081459,18.

6.2 Saran

Adapun saran yang penulis ingin sampaikan adalah

1. Dalam menentukan tingkat produksi kelapa sawit di Kabupaten Labuhan Batu, pemerintah dapat menggunakan Analisis Peramalan dengan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda.

2. Dalam menaksir tingkat produksi kelapa sawit di Kabupaten Labuhan Batu dengan menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda, akan sangat membantu jika mengolah data dengan menggunakan alat bantu komputer, khususnya program aplikasi Excel.

3. Melihat kecendrungan data yang meningkat, diramalkan produksi kelapa sawit rakyat di masa yang akan datang akan terus meningkat. Hal ini berarti bahwa semakin tingginya perekonomian rakyat di Kabupaten


(62)

Labuhan Batu. Melihat hal ini hendaknya pemerintah dapat mempersiapkan semua fasilitas mulai dari sekarang.

4. Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan dalam mengambil berbagai kebijakan, metode peramalan yang dibahas dalam Tugas Akhir ini akan sangat membantu.


(63)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 1984. Teknik dan Metode Peramalan. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI

Marganda, Klirent Simarmata M.Sc dan Dra. Normalina Napitupulu. 2006. Microsoft Excel-Powerpoint Serta Contoh Soal-Soal. Medan

Makridakis, Spyros. 1993. Metode dan Aplikasi Peramalan. Jakarta: Erlangga Tosin, Rijanto.1999. Microsoft Excel 2002. Kilat 24 Jurus. Edisi ke-1. Jakarta:

Dinastindo

Suliyanto, SE,M. Si. 2005. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi BPS. 1990. Labuhan Batu Dalam Angka. Badan Pusat statistik BPS. 2000. Labuhan Batu Dalam Angka. Badan Pusat statistik BPS. 2007. Labuhan Batu Dalam Angka. Badan Pusat statistik BPS. 2008. Labuhan Batu Dalam Angka. Badan Pusat statistik


(64)

L

A

M

P

I

R

A

N


(65)

DATA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN LABUHAN BATU PADA TAHUN 1983 - 2007

No Tahun Produksi

Kelapa Sawit ( Ton )

1 1983 2794,00 2 1984 8704,00 3 1985 9807,50 4 1986 8220,08 5 1987 10587,00 6 1988 12088,00 7 1989 153165,00 8 1990 183430,00 9 1991 562579,00 10 1992 722514,00 11 1993 907721,00 12 1994 546762,09 13 1995 595088,82 14 1996 604917,09 15 1997 615955,69 16 1998 641955,69 17 1999 662256,41 18 2000 971894,00 19 2001 1057999,00 20 2002 1067139,00 21 2003 1067139,00 22 2004 1089355,00 23 2005 1647831,00 24 2006 1588232,00 25 2007 1703156,00


(1)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini maka penulis mengambil beberapa kesimpulan dan saran. Adapun kesimpulan dan saran tersebut adalah :

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah:

1. Bahwa tingkat produksi kelapa sawit rakyat di Kabupaten Labuhan Batu memiliki peranan penting dalam tingkat perekonomian khususnya dibidang pertanian di Kabupaten Labuhan Batu.

2. Bentuk metode peramalan yang dipilih untuk meramalkan produksi kelapa sawit rakyat di Kabupaten Labuhan Batu berdasarkan tahun 1983 sampai tahun 2007 adalah Metode Linear Satu Parameter Dari Brown berdasarkan kriteria MSE terkecil dengan α = 0,4 yaitu dengan nilai 32803947569,15 3. Dilihat dari nilai-nilai yang diperoleh seberapa besar kesalahan peramalan

yang dihitung, dimana dari perhitungan data diatas telah didapat Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (MSE) adalah 32803947569,15. Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolute (MAPE) yang diperoleh adalah 20,72 Nilai


(2)

Tengah Kesalahan Persentase ( MPE ) adalah 6,45. Jumlah Kuadrat Kesalahan ( SSE ) adalah 820098689228,65 dan Jumlah Nilai Tengah Galat Absolut ( MAE ) adalah 112365,29.

4. Bentuk persamaan produksi kelapa sawit rakyat di Kabupaten Labuhan Batu berdasarkan taun 1983 sampai dengan tahun 2007 untuk periode 2 tahun kedepan adalah Ft+m = 1709618,40 + 123946,92 ( m ). Dimana m adalah jumlah periode kedepan yang ingin diramalkan = 1,2,3,...n

5. nilai ramalan produksi kelapa sawit rakyat di Kabupaten Labuhan Batu untuk periode ke 27 ( tahun 2009 ) adalah sebesar 1.957.512,25 Ton dan untuk periode ke 28 ( taun 2010 ) adalah sebesar 2081459,18.

6.2 Saran

Adapun saran yang penulis ingin sampaikan adalah

1. Dalam menentukan tingkat produksi kelapa sawit di Kabupaten Labuhan Batu, pemerintah dapat menggunakan Analisis Peramalan dengan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda.

2. Dalam menaksir tingkat produksi kelapa sawit di Kabupaten Labuhan Batu dengan menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda, akan sangat membantu jika mengolah data dengan menggunakan alat bantu komputer, khususnya program aplikasi Excel.


(3)

Labuhan Batu. Melihat hal ini hendaknya pemerintah dapat mempersiapkan semua fasilitas mulai dari sekarang.

4. Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan dalam mengambil berbagai kebijakan, metode peramalan yang dibahas dalam Tugas Akhir ini akan sangat membantu.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. 1984. Teknik dan Metode Peramalan. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI

Marganda, Klirent Simarmata M.Sc dan Dra. Normalina Napitupulu. 2006. Microsoft Excel-Powerpoint Serta Contoh Soal-Soal. Medan

Makridakis, Spyros. 1993. Metode dan Aplikasi Peramalan. Jakarta: Erlangga Tosin, Rijanto.1999. Microsoft Excel 2002. Kilat 24 Jurus. Edisi ke-1. Jakarta:

Dinastindo

Suliyanto, SE,M. Si. 2005. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi BPS. 1990. Labuhan Batu Dalam Angka. Badan Pusat statistik BPS. 2000. Labuhan Batu Dalam Angka. Badan Pusat statistik BPS. 2007. Labuhan Batu Dalam Angka. Badan Pusat statistik BPS. 2008. Labuhan Batu Dalam Angka. Badan Pusat statistik


(5)

L

A

M

P

I

R

A

N


(6)

DATA PRODUKSI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN LABUHAN BATU PADA TAHUN 1983 - 2007

No Tahun Produksi

Kelapa Sawit ( Ton )

1 1983 2794,00 2 1984 8704,00 3 1985 9807,50 4 1986 8220,08 5 1987 10587,00 6 1988 12088,00 7 1989 153165,00 8 1990 183430,00 9 1991 562579,00 10 1992 722514,00 11 1993 907721,00 12 1994 546762,09 13 1995 595088,82 14 1996 604917,09 15 1997 615955,69 16 1998 641955,69 17 1999 662256,41 18 2000 971894,00 19 2001 1057999,00 20 2002 1067139,00 21 2003 1067139,00 22 2004 1089355,00 23 2005 1647831,00 24 2006 1588232,00 25 2007 1703156,00