PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN BOUNDING DAN LATIHAN LATERAL CONE HOP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI DAN KEMAMPUAN SMA SH PADA ATLET BOLA VOLI TVRI TAHUN 2016.

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN BOUNDING DAN LATIHAN
LATERAL CONE HOP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI
DAN KEMAMPUAN SMASH PADA ATLET BOLA VOLI
TVRI TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

MUHAMMAD RAFIQ NAIBAHO
NIM. 609321048

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK
MUHAMMAD RAFIQ NAIBAHO, NIM:609321048. Perbedaan Pengaruh

Latihan Bounding dan Latihan Lateral Cone Hop Terhadap Power Otot
Tungkai dan Kemampuan Smash Pada Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016.
(Pembimbing: INDRA DARMA SITEPU).
SKRIPSI : FIK UNIMED 2016
Permainan bola voli adalah permainan yang menggunakan bola besar
dimana setiap group berjumlah enam orang pemain. Setiap tim berusaha untuk
mematikan bola di daerah lawan dengan menyentuh bola antar sesama tim
sebanyak tiga kali. Kedua tim yang berhadapan dibatasi oleh net. Kemampuan
fisik dalam permainan bola voli sangat perlu,salah satunya adalah power.
Demikian juga dengan kemampuan teknik yaitu kemampuan smash. Latihan
bounding dan latihan lateral cone hop merupakan bentuk latihan plyometric yang
bertujuan untuk meningkatkan power otot tungkai dan kemampuan smash dalam
permainan bola voli.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latihan apakah yang lebih
berpengaruh antara latihan bounding dan latihan Lateral cone hop terhadap power
otot tungkai dan kemampuan smash dalam permainan bola voli pada atlet bola
voli TVRI tahun 2016.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode eksperimen.Dengan pelaksanaan latihan yaitu bounding dan
latihan lateral cone hop.
Populasi adalah atlet bola voli putri klub TVRI yang berjumlah 24 Orang.

Jumlah sampel 20 orang diperoleh dengan teknik random sampling, selanjutnya
dibagi menjadi dua kelompok dengan teknik mathing pairing yaitu kelompok
latihan bounding dan kelompok latihan lateral cone hop. Instrumen penelitian
untuk pengumpulan data dengan test dan pengukuran adalah vertical jump untuk
power otot tungkai dan tes smash bola voli untuk kemampuan smash.Penelitian
dilaksanakan selama 6 (enam) minggu dengan latihan 3 (tiga) kali dalam
seminggu. Untuk melihat pengaruh masing masing variabel bebas maupun terikat
digunakan perhitungan statistic uji- t berpasangan dan uji- t tidak berpasangan.
Analisis hipotesis I, dari data pre- test dan data post- test power otot
tungkai kelompok latihan bounding diperoleh t hitung sebesar 4,21 serta t tabel
sebesar 2,26 dengan  =0,05 (t hitung > t tabel)berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
Jadi, latihan bounding secara signifikan berpengaruh terhadap power otot tungkai
pada atlet bola voli TVRI Tahun 2016.
Analisis hipotesis II, dari dari data pre- test dan data post- test kelompok
lateral cone hop terhadap power otot tungkai diperoleh t hitung sebesar 3,75 serta t
tabel sebesar 2,26 dengan  =0,05 (t hitung > t tabel) berarti H o ditolak dan Ha diterima.
Jadi, latihan lateral cone hopsecara signifikan berpengaruh terhadap power otot
tungkai pada atlet bola voli TVRI Tahun 2016.
Analisis hipotesis ketiga dari rata- rata dan simpangan baku diperoleh t
t tabel) berarti Ho

hitung sebesar 0,22 serta t tabel 2,10 dengan  =0,05 (t hitung <
diterima dan Ha ditolak. Jadi, latihan bounding tidak lebih baik dari pada latihan
lateral cone hop terhadap power otot tungkai atlet bola voli TVRI Tahun 2016.

Analisis hipotesis keempat dari data pre- test dan data post- test
kemampuan smash kelompok latihan bounding diperoleh t hitung sebesar 2,29 serta
t tabel sebesar 2,26 dengan  =0,05 (t hitung > t tabel) berarti Ho ditolak dan Ha
diterima. Dengan kesimpulan, latihan bounding secara signifikan berpengaruh
terhadap kemampuan smash pada atlet bola voli TVRI
Tahun 2016.
Analisis hipotesis kelima dari data pre- test dan data post- test kemampuan
smash kelompok latihan lateral cone hop diperoleh t hitung sebesar 3,57 serta t tabel
sebesar 2,26 dengan  =0, 05 (t hitung > t tabel) berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
Jadi, latihan lateral cone hop secara signifikan berpengaruh terhadap kemampuan
smash pada atlet bola voli TVRI Tahun 2016.
Analisis hipotesis keenam dari perhitungan rata- rata dan simpangan baku
diperoleh harga t hitung sebesar 2,57 serta t tabel sebesar 2,10dengan  =0,05 (t hitung
>t tabel) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, latihan bounding lebih baik
daripada latihan lateral cone hop terhadap kemampuan smash pada atlet bola voli
TVRI Tahun 2016.


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah menumpahkan kasih karunianya kepada penulis khususnya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar
sarjana pendidikan program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakiultas
Ilmu Keolahragaan dengan judul: “Perbedaan Pengaruh Latihan Bounding dan
Latihan Lateral Cone Hop Terhadap Power Otot Tungkai dan Kemampuan
Smash Pada Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016 “.
Selama penulisan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.

Bapak Prof.Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.

2.


Bapak Dr. Budi Valianto, M. Pd selaku Dekan FIK UNIMED.

3.

Kepada Bapak Drs. Suharjo, M. Pd selaku Wakil Dekan I FIK UNIMED.
Bapak Syamsul Gultom, S.KM.,M.Kes selaku Wakil Dekan II FIK UNIMED
dan Bapak Drs. Mesnan, M. Kes selaku Wakil Dekan III.

4.

Ibu Dr. Novita, M. Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Olahraga FIK UNIMED.

5.

Bapak Yan Indra Siregar., S.Pd M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Kepelatihan Olahraga FIK UNIMED.

6.


Bapak Indra Darma Sitepu, S.Pd., M. Kes. selaku Penasehat Akademik.

7.

Seluruh civitas Akademik Universitas Negeri Medan.

8. Seluruh manajemen Klub Bola Voli TVRI Medan, Pelatih dan juga atletserta
teman-teman yang membantu saya dalam melaksanakan penelitian ini.
9. Selama penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan dukungan dan
bantuan baik moral maupun material terutama dari orang tua tercinta yaitu
ayahanda tercinta Syarifuddin Naibaho dan Ibunda Almarhumah Rosmidar
Purba, terima kasih untuk dukungan semangat dan doamu.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut
serta membrikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti
perkuliahan. Semoga kebaikan Bapak, Ibu, Saudara, Saudari,dapat menjadi amal
yang baik dan mendapat imbalan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.


Medan,

Febuari 2016
Penulis

Muhammad Rafiq Naibaho
NIM: 609321048

DAFTAR ISI
PERSETUJUAN ....................................................................................... i
PENGESAHAN ....................................................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .............................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................ viii
DAFTAR TABEL .................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 8
D. Rumusan Masalah .................................................................. 8
E. Tujuan Penelitian ................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian ................................................................. 10
BAB II : LANDASAN PENELITIAN
A. Kajian Teoritis ....................................................................... 11
1. Hakekat Permainan Bola Voli ............................................ 11
2. Hakekat Latihan ................................................................. 13
3. Hakekat LatihanPlyometrik ................................................. 16
4. Hakekat Power Otot Tungkai ............................................. 20
5. Hakekat Smash Bola Voli .................................................. 24
B. Kerangka Berpikir .................................................................. 26
C. Hipotesis ................................................................................ 28
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

`

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................. 29
B.Populasi Dan Sampel ............................................................... 29

C. Metode Penelitian .................................................................... 30
D. Design Penelitian ................................................................... 31
E. Instrumen Penelitian ............................................................... 32
F. Proses Penelitian ....................................................................... 33
G. Teknik Analisis Data ............................................................... 34

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian ....................................................... 34
B. Pengujian Persyaratan Analisis ............................................... 37
C. Pengujian Hipotesis ............................................................... 39
D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 42
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................ 45
B. Saran ...................................................................................... 46
DAFTA PUSTAKA ................................................................................. 47
LAMPIRAN – LAMPIRAN ................................................................... 49

DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1 :


Teknik Matcing Pairing ..................................................... 31

Tabel 3.2 :

DisainPenelitian Pre – Test dan Post Test Group Desingn.. 31

Tabel 4.1 :

Hasi Perhitungan Data Power Otot Lengan ...............…….. 35

Tabel 4.2 :

Hasil Perhitungan Data Kemampuan Smash ........................ 35

Tabel 4.3 :

Uji Normalias Data ............................................................ 37

DAFTAR GAMBAR

Hal
Gambar 2.1 : Bola Voli ........................................................................... 13
Gambar 2.2 : Lapangan Bola Voli ............................................................ 13
Gambar 2.3 : Latihan Bounding .............................................................. 20
Gambar 2.4 : Latihan Lateral Cone Hop .................................................. 20
Gambar 2.5 : Otot Pada Tungkai ............................................................. 24
Gambar 3.1 : Metodologi Penetian .......................................................... 30
Gambar 3.2 : Instrumen Tes Smash Bola Voli .......................................... 24
Gambar 3.4 : Tes Power Otot Tungkai ..................................................... 32

DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1:

Program latihan Bounding .......................................

49

Lampiran 2 : Program Latihan Lateral cone hop ...........................

52

Lampiran 3 : Data Pre – Test ........................................................

56

Data Post – Test.......................................................

57

Lampiran 5 : Z – Score Smash ......................................................

58

Lampiran 6 : Pembagian Kelompok Dengan Matching Pairing ...

60

Lampiran 7 : Data Kelompok........................................................

62

Lampiran 8 : Uji Persyaratan Analisis ..........................................

64

Lampiran 9 : Pengujian Hipotesis ................................................

70

Lampiran 10: Dokumentasi Penelitian ..........................................

78

Lampiran 11: Surat- Surat Keterangan ..........................................

81

Lampiran 4:

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam bidang olahraga
mengalami

perkembangan

yang

sangat cepat. Manusia dalam berolahraga

mempunyai tujuan yang berbeda, ada beberapa dasar atau alasan mengapa orang
melakukan kegiatan olaharaga, yaitu : 1) Kegiatan olahraga untuk rekreasi, yaitu
olahraga untuk mengisi waktu luang. 2) Kegiatan olahraga untuk mencapai tujuan
pendidikan, 3) Kegiatan olahraga untuk penyembuhan penyakit dan pemulihan
penyakit atau rehabilitasi dan 4) Kegiatan olahraga untuk prestasi yang
setinggi tingginya (Sajoto, 1995:1). Banyak bentuk dan cabang olahraga yang
telah berkembang dewasa ini, salah satunya adalah bola voli.
Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak di
minati masyarakat. Olahraga ini adalah olahraga permainan yang menggunakan
bola besar yang terbuat dari bahan campuran karet yang dimana dimainkan oleh
dua tim yang dibatasi oleh net, setiap tim berusaha untuk menjaga bola tidak jatuh
di lapangannya dan berusaha agar tim lawan tidak mampu mengendalikan bola
dengan melakukan pukulan–pukulan yang keras. Permainan bola voli tidak hanya
bertujuan untuk kesegaran jasmani tetapi juga

berguna

untuk peningkatan

prestasi oleh atlet melalui pertandingan di tingkat daerah, nasional dan
internasional.
Untuk dapat meraih prestasi yang optimal dalam permainan bola voli
seseorang pemain bola voli harus menguasai teknik dasar bola voli selain

1

didukung kemampuan bermain secara tim, kemampuan fisik dan juga mental
bermain. Dengan menguasai teknik bermain secara baik maka taktik bermain akan
bisa dilakasanakan dengan benar untuk memperoleh kemenangan. Jika
kemampuan teknik tersebut masih kurang baik maka perlu dilatih agar bisa
menjadi sebuah gerakan yang benar. Kemampuan pemain bola voli banyak
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain adalah 1) bakat, 2) kemampuan fisik
meliputi : kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan, kelentukan, koordinasi,
power, stamina,3) intelegensi, 4) motivasi. Pemain bola voli yang baik diperlukan
dukungan kemampuan fisik yang baik. Selain kemampuan fisik kemampuan
teknik juga perlu ditingkatkan agar dapat mencapai prestasi tertinggi. Bola voli
telah berkembang menjadi sebuah ego dan kebanggaan dimana menjadi sebuah
prestasi yang sangat diinginkan. Permainan bola voli dapat dilaksanakan dengan
baik dan benar apabila seseorang dapat menguasai unsur-unsur dasar dalam
permainannya. Unsur unsur tersebut meliputi service, passing bawah, passing
atas, smash dan blocking (Durrwachter, 1982 : 5).
Salah satu teknik dasar permainan bola voli adalah smash. Dilihat dari segi
teknik dan taktik, smash sering digunakan dalam permainan bola voli yaitu untuk
melakukan serangan ke lawan, dimana smash adalah salah satu cara terbaik untuk
mendapatkan poin. Karena kedudukannya yang begitu penting maka para pemain
lebih difokuskan untuk bisa melakukan teknik dasar smash dengan baik. Smash
dilakukan dengan memukul bola di atas net setinggi–tingginya untuk menghindari
bloking lawan dimana bola dipukul dengan kuat serta cepat dan menungkik masuk
ke lapangan lawan.

Nuril, (2007:66) mengatakan bahwa melakukan smash yang merupakan
serangan terhadap pertahanan lawan memerlukan loncatan tinggi, pukulan keras,
kecepatan, maupun power otot kaki, tangan, lengan, bahu, punggung dan
perut. Untuk dapat menyerang pertahanan lawan dan memenangkan pertandingan
tentu setiap pemain harus bisa melakukan smash yang kuat, cepat dan juga
terarah. Untuk bisa melakukan hal tersebut tentu diperlukan latihan yang
terprogram dengan baik.
Melakukan lompatan yang tinggi akan memberikan kemudahan bagi
spiker untuk memukul bola dengan keras ke lapangan lawan dan bisa
mengarahkan bola tersebut sesuai dengan keinginannya. Sedangkan lompatan
yang rendah akan menyulitkan spiker untuk mengarahkan bola karena bola yang
dipukul berada dibawah atau sejajar dengan ketinggian net. Karena hal tersebut
maka tinggi lompatan sangat penting dalam melakukan smash bola voli agar
pemain bisa melompati tinggi.
Ketinggian lompatan sangat dipengaruhi oleh power otot tungkai Marita
Dwi Yesida, Sudirman Husin dan Heru Sulistiant (Jurnal.Fkip.Unila.Ac.Id: 1996).
Karena hal tersebut perlu kiranya setiap pemain voli untuk diberikan latihan
power otot tungkai agar dapat meningkatkan kemampuan otot tungkainya
sehingga juga mempengaruhi tinggi lompatan dan hasil smash bola voli.
Untuk meningkatkan dan mengembangkan kondisi fisik seorang atlet
seperti power otot tungkai dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa metode
latihan yang berbeda, sebagai upaya untuk memberikan berbagai variasi latihan
dan untuk menghindari kejenuhan atlet. Metode latihan merupakan suatu cara

yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan seorang atlet,
seperti yang dikemukakan Nossek (1982: 15) yang menyatakan bahwa “metode
latihan merupakan prosedur dan cara-cara pemilihan jenis-jenis latihan dan
penataannya menurut kadar kesulitan, kompleksitas dan beratnya beban”. Dengan
metode latihan yang baik dan bervariasi, seorang atlet diharapkan dapat mencapai
prestasi yang optimal. Latihan berbeban dan pliometrik dapat digunakan untuk
meningkatkan daya ledak otot tungkai. Dalam memberikan program latihan
hendaknya latihan yang dilakukan bersifat khusus, sesuai dengan sasaran yang
akan dicapai. Latihan yang dilakukan untuk meningkatkan power otot tungkai
harus melibatkan otot-otot yang akan dikembangkan yaitu otot tungkai serta
sesuai dengan sistem energi yang digunakan dalam aktivitas tersebut.
Latihan yang efektif dan efisien menjadi kebutuhan yang memang harus
dipenuhi pada saat melakukan latihan. Beberapa alasan tentang pentingnya latihan
yang efisien menurut Lutan R.(1988: 26) adalah ”1) Efisiensi akan menghemat
waktu, energi atau biaya, 2) Metode efisien akan memungkinkan para siswa atau
atlet untuk menguasai tingkat keterampilan yang lebih tinggi”.
Faktor utama dalam latihan untuk meningkatkan daya ledak (explosive
power) adalah mula - mula memusatkan pada pembentukan kekuatan kemudian
beralih pada beban lebih ringan dan gerakan lebih cepat. Jenis latihan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan power otot tungkai diantaranya adalah latihan
berbeban (Wilmore Costile, 1988 :135). Berkaitan dengan latihan berbeban
Hadisasmita & Syarifuddin (1996: 109) mengemukakan bahwa ”Latihan beban
kalau dilaksanakan dengan benar dapat mempertinggi kesehatan fisik secara

keseluruhan sehingga akan mengembangkan kecepatan, daya ledak otot, kekuatan
dan keuletan, yang merupakan faktor-faktor penting bagi setiap atlet”, sedangkan
Harsono (1988 : 37) menyatakan bahwa “Latihan berbeban adalah latihan yang
sistematis dimana beban hanya dipakai sebagai alat untuk menambah kekuatan
otot guna mencapai tujuan tertentu”, serta latihan melompat - lompat atau latihan
pliometrik. (Radcliffe & Farentinos: 1985: 5; Chu: 1992: 1; Bompa: 1993).
Latihan pliometrik adalah salah satu latihan yang favorit yang dilakukan
oleh pelatih saat ini, terutama kepada cabang olahraga yang dapat meningkatkan
kemampuan
Untuk

daya ledak otot tungkai atau otot lengan (Johansyah, 2005).

meningkatkan

daya

ledak

otot

tungkai

(explosive power)

bisa

dilakukan dengan latihan pliometrik. Latihan pliometrik merupakan bentuk
latihan dengan tujuan agar otot mampu mencapai kekuatan maksimal dalam
waktu yang sesingkat mungkin (Chu, 1992:1). Latihan

pliometrik

sangat

tergantung pada kekuatan dan kecepatan eksplosive dengan beban berlebih.
Tahanan yang ditekankan dalam latihan pliometrik umumnya dalam bentuk
bergerak berubah atau memindahkan beban atau anggota badan secara cepat,
seperti mengatasi gravitasi sebagai akibat jatuhan, lompatan dan sebagainya
(Chu, 1992:3). Selanjutnya dikatakan bahwa alat yang digunakan dalam latihan
pliometrik berupa : kerucut, kotak, gawang dan palang, anak tangga, medicine
balls, halangan dan rintangan. Dalam

melakukan

latihan

pliometrik harus

memperhatihan tinggi lompatan. Hasil dari power otot tungkai yang semakin baik
maka akan meningkatkan lompatan yang semakin tinggi dimana secara langsung
akan mempengaruhi hasil smash bola voli yang semakin baik.

Banyak bentuk latihan plyometrik diantarnya adalah latihan bounding dan
lateral cone hop. Latihan bounding merupakan bentuk latihan plyometrik dimana
dilakukan dengan melompat–lompat ke depan dan dilakukan berulang. Latihan
lateral cone hop adalah latihan plyometrik dengan cara melompatkan kaki ke
samping dengan cara berulang dimana diberikan cone sebagai batas tinggi
loncatan. Kedua bentuk latihan ini bertujuan untuk meningkatkan daya ledak otot
tungkai sehingga lompatan akan semakin tinggi dengan demikian akan semakin
mudah memukul bola lebih cepat, dapat menghindari bloking lawan dan memukul
bola menungkik jatuh di lapangan lawan yang akhirnya bisa menghasilkan point.
Saat ini perkembangan bola voli klub, instansi pemerintah, perusahaan
swasta dan juga sekolah–sekolah sudah berkembang pesat. Banyak pertandingan
bola voli yang dipertandingkan dari tingkat daerah hingga tingkat internasional
dan menjadi kegiatan tahunan. Salah satu klub yang aktif melakukan latihan dan
mengikuti pertandingan yaitu klub TVRI Medan. Klub ini sudah berdiri sangat
lama dan banyak pemain bola voli yang sudah menunjukkan kualitasnya di
tingkat nasional yang merupakan atlet binaan dari klub TVRI. Pada saat sekarang
atlet binaan klub TVRI terdiri dari junior dan senior dimana waktu latihannya
berbeda – beda.
Pada tes pendahuluan smash pada atlet klub TVRI junior putri yang
bertepatan dengan jadwal latihan dengan menggunakan tes dan pengukuran dalam
pendidikan jasmani dalam Nurhasan (1986:3.11) yaitu tes smash dengan
ketentuan yang ada dalam buku tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
kemampuan smash atlet klub TVRI putri masih rendah jika dibandingkan dengan

ketentuan norma smash bola voli yang ada. Untuk itu peneliti mencoba
melanjutkan dengan melakukan observasi tentang latihan apa yang mungkin
mempengaruhi smash dengan melihat metode-metode latihan yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan smash mereka. Setelah observasi dilakukan oleh
peneliti dan juga wawancara dengan pelatih dapat disimpulkan bahwa atlet putri
junior klub TVRI Medan masih memiliki kekuatan otot yang lemah sehingga
lompatan menjadi rendah dan hasil smash menjadi tidak cepat. Untuk itu perlu
diberikan latihan yang dapat meningkatkan kemampuan smash dan juga dapat
meningkatkan daya ledak otot tungkai. Karena kemampuan tersebut yang masih
rendah perlu diberikan latihan plyometrik bounding dan lateral cone hop terhadap
atlet putri klub TVRI Medan sehingga daya ledak otot tungkainya semakin tinggi
dan kemampuan smashnya semakin baik.
Dengan menerapkan kedua bentuk latihan tersebut diharapkan dapat
meningkatkan teknik smash dalam permainan bola voli pada. Maka dari itu,
peneliti akan mengadakan suatu penelitian tentang perbedaan pengaruh latihan
bounding dan lateral cone hop terhadap power otot tungkai dan kemampuan
smash pada atlet bola voli TVRI Tahun 2016.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah, maka
peneliti dapat mengidentifikasikan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara
lain: (1) Faktor apa sajakah yang dapat meningkatkan kemampuan bermain bola
voli? (2) Faktor apa sajakah yang dapat meningkatkan kemampuan smash bola
voli? (3) Apakah latihan bounding dapat meningkatkan kemampuan smash bola?

(4) Apakah latihan lateral cone hop dapat meningkatkan kemampuan smash bola?
(5) Apakah kondisi fisik mempengaruhi kemampuan smash bola voli? (6) Apakah
terdapat perbedaan latihan bounding dan latihan lateral cone hop terhadap
kemampuan smash bola voli? (7) Apakah dengan program latihan yang baik
sudah dapat meningkatkan kemampuan smash bola voli? (8) Apakah faktor
latihan kondisi fisik dapat meningkatkan kemampuan bermain bola voli? (9)
Apakah faktor psikologi dapat meningkatkan kemampuan bermain bola voli? (10)
Apakah Latihan Plyometrik dapat meningkatkan kemampuan smash bola voli?
C. Pembatasan Masalah
Untuk mengetahui masalah yang lebih luas dan pendapat yang berbeda
maka masalah dibatasi pada perbedaan pengaruh latihan bounding dan latihan
lateral cone hop terhadap power otot tungkai dan kemampuan smash pada Atlet
Bola Voli TVRI Tahun 2016.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti, yakni:
1. Apakah latihan bounding dapat meningkatkan power otot tungkai pada Atlet
Bola Voli TVRI Tahun 2016?
2. Apakah latihan lateral cone hop dapat meningkatkan power otot tungkai pada
Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016?
3. Manakah yang lebih baik antara latihan bounding dengan latihan lateral cone
hop terhadap power otot tungkai pada Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016?

4. Apakah latihan bounding dapat meningkatkan kemampuan smash pada Atlet
Bola Voli TVRI Tahun 2016?
5. Apakah latihan lateral cone hop dapat meningkatkan kemampuan smash pada
Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016?
6. Manakah yang lebih baik antara latihan bounding dengan latihan lateral cone
hop terhadap peningkatan kemampuan smash pada Atlet Bola Voli TVRI
Tahun 2016?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian secara umum adalah untuk meningkatkan power otot
tungkai dan kemampuan smash pada Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016. Adapun
tujuan penulis dalam meneliti masalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah latihan bounding dapat meningkatkan power otot
tungkai pada Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016.
2. Untuk mengetahui apakah latihan lateral cone hop dapat meningkatkan power
otot tungkai pada Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016.
3. Untuk mengetahui manakah yang lebih baik antara latihan bounding dengan
latihan lateral cone hop terhadap power otot tungkai pada Atlet Bola Voli
TVRI Tahun 2016.
4. Untuk mengetahui apakah latihan bounding dapat meningkatkan kemampuan
smash pada Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016.
5. Untuk mengetahui apakah latihan lateral cone hop dapat meningkatkan
kemampuan smash pada Atlet Bola Voli TVRI Tahun 2016.

6. Untuk mengetahui manakah yang lebih baik antara latihan bounding dengan
latihan lateral cone hop terhadap peningkatan kemampuan smash pada Atlet
Bola Voli TVRI Tahun 2016.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kebermanfaatan yang bisa
dipergunakan oleh pihak lain dalam perihal peningkatan kemampuan bermain
dalam olahraga bola voli oleh karena itu diharapkan dapat:
1. Memberikan gambaran keterampilan dasar bola voli sebagai bahan referensi
dalam meningkatkan kembali kemampuan dasar bola voli agar dapat meraih
prestasi yang lebih baik lagi pada cabang olahraga bola voli di tingkat junior.
2. Bahan acuan bagi pelatih untuk dapat meningkatkan kemampuan teknik atlet
bola voli dengan menerapkan metode latihan yang berbeda.
3. Sebagai bahan referensi untuk bagi yang berminat melakukan penlitian yang
relavan pada penelitian ini dengan melibatkan variabel– variabel lain dengan
populasi yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA
A.Chu Donald. 1992. Jumping Into Pliometrics, California:Leisure Press
Champaign, Illinois
Arikunto (1991) Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Bompa, O. Tudor (1983). Theory and methodologi of Training. Dubuguque,
Iowa Kendal/Hunt Publishing Company.
Dieter Beutelstahl (2011). Belajar Bermain Bola Volley. Bandung, Pionir Jaya.
Durrwachter. G (1982). Bola Volley. Jakarta, PT Gramedia.
Furqon H, M dan Muchsin Doewes. Pliometrik: Meningkatkan Surakarta:
Pascasarjana Sebelas Maret.
Harsono (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching.
Jakarta, FIK Universitas Negeri Medan.
Hadisasmita, Y. & Syarifuddin, A. 1996. Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta:
Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.
Lubis, Johansyah. 2005. Mengenal Latihan Pliometrik. Online. Diakses tanggal
4/05/2015. Diunduh dari http://ml.scribd.com/doc/81841013/4 Mengenal
Latihan Pliometrik47 Machfud Irsyada. 2000.Bola voli. Depdikbud47
Lutan, R. 1988. Belajar Keterampilan Motorik. Pengantar Teori dan Metode.
Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti.
Marita Dwi Yesida, Sudirman Husin, Heru Sulistiant (1996), Hubungan Panjang
Tungkai Dan Power Otot Tungkai Dengan Hasil Lompat Tinggi Gaya
Straddle, Jurnal.Fkip.Unila.Ac.Id
M. Yunus (1992) Olahraga Pilihan Bola Voli. Jakarta : Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Nossek. J. 1982. General Theory of Training. Lagos: Pan African Press. Ltd.
Nurhasan (1986). Tes dan Pengukuran. Jakarta, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Nuril Ahmadi (2007). Panduan Olahraga Bola Voli, Surakarta : Era Pustaka
Utama.

Radcliffe & Farentinos. 1985. Pliometrik Eksplosive Power Trining. Amerika :
Human Kinetics Publisher. Inc
Sajoto, M (1988). Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik Dalam
Olahraga. Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sugiyanto., Sudjarwo. 1991. Perkembangan dan Belajar Gerak.
Depdikbud.

Jakarta:

Suharno. HP. 1993. Ilmu Coaching Umum. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta
Press.
Wilmore. Jack H., Costil. David. L. 1988. Training for Sport and Activity The
Physiological Basis of The Conditioning Process. Dubuque. IOWA:
Wm C. Brown Publishers.
Yosef Nossek (1982). Teori Umum Latihan, Institut nasional olahraga lagos.

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FRONT CONE HOPS DAN LATIHAN ZIG ZAG DRILL TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

2 18 94

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MULTIPLE BOX TO BOX JUMP DENGAN LATIHAN SINGLE LEG BOUND BOX TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL SMASH BOLA VOLI PUTRA CLUB TVRI MEDAN TAHUN 2015/2016.

0 2 21

PENGARUH LATIHAN DOUBLE LEG BOUND DAN LATIHAN SIDE HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA ATLET FUTSAL SMA-SMK YAPIM TARUNA SEI ROTAN TAHUN 2016.

1 11 23

PENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP, SQUAT JUMP DAN SPLIT JUMP TERHADAP HASIL POWER OTOT TUNGKAI ATLET BOLA VOLI PUTRI CLUB TVRI SUMUT TAHUN 2016.

0 4 17

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DEPTH JUMP DENGAN LATIHAN SIDE HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL SMASH BOLA VOLI PADA PEMAIN EKSTRAKURIKULER SMA N. 2 KISARAN TAHUN 2015.

0 3 19

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DEPTH JUMP DENGAN LATIHAN FRONT BARRIER HOPS TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL SMASH PADA ATLET PUTRI BOLA VOLI CLUB GAPERTA VC TAHUN 2016/2017.

0 5 23

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN BERBEBAN DENGAN LATIHAN PLYOMETRIK TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN SMASH BOLA VOLI ATLET KLUB BOLA VOLI PUTRI BINA PUTRI MEDAN TAHUN 2014.

0 1 22

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DOUBLE LEG BOUND DENGAN LATIHAN DOUBLE LEG BOX BOUND TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL SMASH BOLA VOLI ATLET PUTRA KLUB BOLA VOLI PENCAWAN MEDAN TAHUN 2012.

0 2 23

Perbedaan Pengaruh Latihan Plyometric dan Kemampuan Awal Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Menyundul Bola.

0 1 4

pengaruh metode latihan dan koordinasi terhadap power tungkai atlet bola voli junior putri

0 2 12