ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI TERMOFILIK DARI SUMBER AIR PANAS PANGURURAN KAB. SAMOSIR SUMATERA UTARA SEBAGAI PENGENDALI HAYATI LARVA NYAMUK Aedes aegypti.
Oleh :
Dwi Putri Novitasari NIM 4122220004 Program Studi Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2016
(2)
i
Judul Skripsi : Isolasi dan Identifikasi Bakteri Termofilik dari Sumber Air Panas Pangururan Kab. Samosir Sumatera Utara sebagai Pengendali Hayati Larva Nyamuk Aedes aegypti
Nama Mahasiswa : Dwi Putri Novitasari
NIM : 4122220004
Program Studi : Biologi
Jurusan : Biologi
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Skripsi,
Endang Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si., Apt NIP. 19810515 200912 2 004
Mengetahui :
FMIPA UNIMED Jurusan Biologi
Dekan, Ketua,
Dr. Asrin Lubis, M.Pd Dr. Hasruddin, M.Si NIP. 19601002 198703 1 004 NIP. 19640424 198903 1 027
(3)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Medan Sumatera Utara, pada tanggal 22 November 1993. Ibu bernama Sudaryati dan ayah bernama Hermanto dan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Penulis memiliki abang pertama bernama Eka Putra Chadika, dan adik bernama Tri Vanny Suherman. Pada tahun 2000, penulis masuk sekolah di SD Negeri 060887 Medan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Swasta Mardi Lestari Medan dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Swasta Dharma Pancasila Medan dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Biologi Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan Medan melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN Undangan).
Selama kuliah di Universitas Negeri Medan penulis pernah menjadi Asisten laboratorium untuk beberapa mata kuliah yaitu pada mata kuliah Praktikum Taksonomi Hewan Tingkat Tinggi, Praktikum Ekologi Tumbuhan, Praktikum Biokimia, Tehnik Laboratorium, Praktikum Mikrobiologi, dan Praktikum Mikrobiologi Pangan. Penulis juga melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan, Sumatera Utara. Penulis pernah berpartisipasi dalam perlombaan karya ilmiah, aktif dalam kepengurusan HMJ Biologi pada tahun 2013-2014, kepanitiaan Olimpiade Biologi se-Sumatera Utara dan penulis pernah aktif sebagai anggota di Komunitas Ilmuan Biologi (KIMBI) dan aktif sebagai anggota di Persma Bimed (Persatuan Mahasiswa Bidik Misi Unimed).
(4)
iii
Isolasi dan Identifikasi Bakteri Termofilik dari Sumber Air Panas Pangururan Kab. Samosir Sumatera Utara sebagai
Pengendali Hayati Larva Nyamuk Aedes aegypti
Dwi Putri Novitasari (4122220004) Email : [email protected]
Abstrak
Pada penelitian ini dilakukan isolasi dan identifikasi bakteri termofilik dari sumber air panas Kelurahan Siogung-ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, Sumatera Utara sebagai pengendali hayati larva nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA Unimed dari bulan Februari 2016 sampai Juli 2016. Pengambilan sampel air dari 3 (tiga) titik dengan suhu yang berbeda. Dari sampel air tersebut diperoleh 5 (lima) isolat bakteri termofilik. Dari kelima isolat tersebut diperoleh karakteristik dari koloni dan morfologi bakteri yang berbeda-beda. Karakteristik morfologi bakteri ada 2 (dua) isolat yang berbentuk basil dengan hasil pewarnaan menunjukkan warna ungu (gram positif) dan ada 3 (tiga) isolat yang berbentuk kokus dengan hasil pewarnaan menunjukkan warna merah (gram negatif). Berdasarkan hasil uji biokimia kelima isolat bakteri tersebut diperoleh hasil yang berbeda pula. Pada uji TSIA, semua isolat yang menunjukkan reaksi positif. Pada uji Motilitas, isolat yang menunjukkan reaksi positif yaitu isolat T2A1, T2C1, T2C3 dan T2C4. Pada uji hidrolisa gelatin dan uji katalase, isolat yang menunjukkan reaksi positif yaitu isolat T2C2 dan T2C4. Pada uji SSA, isolat yang menunjukkan reaksi positif yaitu isolat T2C1 dan T2C4. Pada uji hidrolisa pati, isolat yang menunjukkan reaksi positif yaitu isolat T2A1, T2C1 dan T2C3. Berdasarkan uji hayati antara isolat bakteri termofilik dengan larva nyamuk Aedes aegypti tidak menunjukkan adanya potensi bakteri termofilik sebagai pengendali hayati larva nyamuk Aedes aegypti. Hal ini ditunjukkan dengan tidak rusaknya morfologi (eksoseleton) larva nyamuk Aedes aegypti.
Kata Kunci : Isolasi Bakteri, Bakteri Termofilik, Pengendali Hayati, Larva Nyamuk Aedes aegypti
(5)
Isolation and Identification of Thermophilic Bacteria from Hot Springs Pangururan Kab. Samosir, North Sumatra
a Biological Control Larvae of Aedes aegypti Dwi Putri Novitasari (4122220004) Email : [email protected]
Abstract
In this research, the isolation and identification of thermophilic bacteria from hot springs village Siogung-ogung Pangururan District of Samosir, North Sumatra as a biological control of Aedes aegypti larvae. This research was conducted in the Laboratory of Microbiology Department of Biological Science Unimed from February 2016 to July 2016. Water sampling of 3 (three) points with different temperatures. The water samples obtained from 5 (five) isolates of thermophilic bacteria. Of the five isolates were obtained from colonies and morphological characteristics of different bacteria. The morphological characteristics of bacteria there are two (2) isolates shaped bacilli by staining results showed purple (gram-positive) and 3 (three) isolates shaped cocci with the staining results are indicated in red (gram-negative). In TSIA test, all isolates showed a positive reaction. At the motility test, isolates showed a positive reaction that isolates T2A1, T2C1, T2C3 and T2C4. On gelatin hydrolysis test and catalase test, isolates showed a positive reaction that isolates T2C2 and T2C4. In SSA test, isolates showed a positive reaction that isolates T2C1 and T2C4. In the test starch hydrolysis, isolates showed a positive reaction that isolates T2A1, T2C1 and T2C3. Based on the results of biochemical test five bacterial isolates obtained different results. Based bioassay among isolates of thermophilic bacteria with Aedes aegypti larvae did not show any potential for thermophilic bacteria as a biological control of Aedes aegypti larvae. This is shown with no damage to the morphology (exoskeleton) larvae of Aedes aegypti.
Keyword: Isolation Of Bacteria, Thermophilic Bacteria, Biological Control, Larvae Of Aedes Aegypti
(6)
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan berkat yang melimpah, kesempatan dan kesehatan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul, “Isolasi dan Identifikasi Bakteri Termofilik Dari Sumber Air Panas Kelurahan Siogung-ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, Sumatera Utara”. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Sains di Program Studi S1 Biologi Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan skripsi ini, saya banyak mendapatkan bantuan moril maupun materil, bimbingan petunjuk, saran-saran serta nasehat yang besar nilainya dalam penyelesaian skripsi ini. Untuk itu perkenankan saya terlebih dahulu mengucapkan terima kasih banyak yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Ibu Endang Sulistyarini Gultom, S.Si, M.Si, Apt., selaku dosen pembimbing skripsi, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., dan Bapak Ahmad Shafwan Pulungan, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji saya yang telah banyak memberikan bimbingan, dan saran masukan dimulai dari penyusunan proposal, penelitian dan penyusunan skripsi sehingga skripsi ini dapat selesai.
2. Ibu Dr. Martina Restuati, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik dan dosen penguji saya yang sangat membantu saya dalam memberikan saran-saran selama perkuliahan sehingga saya dapat menyelesaikan setiap semesternya dengan baik serta memberikan masukan saran untuk penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak dan Ibu dosen di Program Studi Biologi Universitas Negeri Medan, serta abang dan kakak laboran yang telah banyak membantu selama perkuliahan dan penelitian.
4. Orang tua saya yang sangat luar biasa, Ayah saya Hermanto dan Ibu saya Sudaryati serta adik tersayang saya Tri Vanny Suherman, dan abang saya Eka Putra Chadika yang selalu memberikan doa, semangat, dukungan serta
(7)
pengorbanan. Semua yang saya dapat saya persembahkan untuk kebahagiaan orang tua saya karena saya hanya ingin selalu membuat mereka tersenyum. 5. Abang Arpan Alpianda Sembiring yang selalu memberikan segala doa,
semangat dan waktunya selama menyelesaikan skripsi ini.
6. Sahabat tersayang, sahabat-sahabat kelas Biologi Non Kependidikan A 2012 Unimed (khususnya Buana, Delly, Siti, Yuli, Rafika, Fathimah, Devi, Rahma) dan sahabat anggota Angkatan 10 (nurul, eldita, rozi, azwar, dhani, vio, edi da rizky) terima kasih untuk doa, bantuan, semangat dukungan kalian semua.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bermanfaat untuk menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penelitian dan ilmu pengetahuan.
Medan, Agustus 2016
Dwi Putri Novitasari NIM. 4122220004
(8)
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Abstract iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
11.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Batasan Masalah 2
1.3 Rumusan Masalah 3
1.4 Tujuan Penelitian 3
1.5 Manfaat Penelitian 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 Bakteri 4
2.2 Bakteri Termofilik 5
2.3 Isolasi Bakteri 6
2.4 Metode Isolasi 7
2.5 Nyamuk Aedes aegypti 8
2.5.1 Klasifikasi Nyamuk Aedes aegypti 8 2.5.2 Morfologi Nyamuk Aedes aegypti 9
2.5.3 Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti 10
2.6 Uji Biokimia Bakteri Termofilik 14
2.6.1 Uji Indol 14
2.6.2 Uji MR 15
2.6.3 Uji VP 16
2.6.4 Uji Citrat 16
2.6.5 Uji Motilitas 17
2.6.6 Uji TSIA 17
2.6.7 Uji Gula-Gula 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20
3.1 Waktu dan Tempat 20
3.2 Alat dan Bahan 20
3.2.1 Alat 20
3.2.2 Bahan 20
(9)
3.3.1 Pengambilan Sampel Air Panas 20
3.3.2 Sterilisasi Peralatan 21
3.3.3 Isolasi dan Pemurnian Bakteri dari Sumber Air Panas 21
3.3.4 Teknik Pewarnaan Gram 21
3.3.5 Uji Biokimia Isolat Bakteri Termofilik 22
3.3.5.1 Triple Sugar Iron Agar (TSIA) 22
3.3.5.2 Simon Sitrat Agar (SSA) 22
3.3.5.3 Hidrolisa Pati 23
3.3.5.4 Uji Motilitas 23
3.3.5.5 Uji Gelatin 23
3.3.5.6 Uji Katalase 23
3.3.5.7 Uji Hidrolisa Kitin 23
3.3.6 Uji Hayati 24
3.4 Teknik Analisis Data 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 25
4.1 Hasil Penelitian 25
4.1.1Jenis Bakteri Termofilik dari Sumber Air Panas 25
4.1.1.1 Isolasi Bakteri 25
4.1.1.2 Tenik Pewarnaan Gram 27
4.1.2 Aktivitas Biokimia Isolat Bakteri Termofilik dari Sumber Air Panas 28
4.1.2.1 Uji Biokimia Isolat Bakteri Termofilik 28
4.1.2.2 Uji Hayati Isolat Bakteri dengan Larva Nyamuk Aedes aegypti 30
4.2 Pembahasan Penelitian 31
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 36
5.1 Kesimpulan 36
5.2 Saran 36
(10)
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.1 Bentuk Sel Bakteri 4
Gambar 2.1.2 Bentuk-Bentuk Koloni Bakteri 5
Gambar 2.5.1 Nyamuk Aedes aegypti 9
Gambar 2.5.2 Morfologi Nyamuk Aedes aegypti 10 Gambar 2.5.3 Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti 10 Gambar 2.5.3.1 Stadium Telur Nyamuk Aedes aegypti 11 Gambar 2.5.3.2 Stadium Larva Nyamuk Aedes aegypti 12 Gambar 2.5.3.3 Stadium Pupa Nyamuk Aedes aegypti 13
Gambar 2.6.1 Uji Indol 15
Gambar 2.6.2 Uji MR 15
Gambar 2.6.3 Uji VP 16
Gambar 2.6.4 Uji Citrat 17
Gambar 2.6.6 Uji TSIA 18
Gambar 2.6.7 Uji Gula-Gula 19
Gambar 4.1.1.1 Titik Pengambilan Sample 25 Gambar 4.1.1.2 Contoh Isolat Bakteri Termofilik Sumber Air Panas 26 Gambar 4.1.1.3 Contoh Hasil Pewarnaan Gram 27 Gambar 4.1.2.1 Contoh Hasil Uji Biokimia Bakteri Termofilik Isolat T2A129 Gambar 4.1.2.2 Contoh Hasil Hidrolisa Pati Pada Isolat T2A1 29 Gambar 4.2.1 Larva Nyamuk Aedes aegypti Setelah Perlakuan 30
(11)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1 Karakterisasi Morfologi Isolat Bakteri Termofilik yang Diisolasi 26 Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Morfologi Bakteri dengan Pewarnaan Gram 27 Tabel 4.3 Hasil Uji Biokimia Isolat Bakteri Termofilik 28
(12)
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Kerja Pembimbing Skripsi 41
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian 42
Lampiran 3. Surat Keterangan Selesai Penelitian 43
Lampiran 4. Surat Karakteristik Bakteri Termofilik 44 Lampiran 5a. Isolasi Bakteri Termofilik dari Sumber Air Panas 45
Lampiran 5b. Hasil Isolasi Bakteri Termofilik 46
Lampiran 6a. Skema Kerja Teknik Pewarnaan Gram 47
Lampiran 6b. Hasil Teknik Pewarnaan Gram Isolat Bakteri Termofilik 48 Lampiran 7a. Skema Uji Biokimia Isolat Bakteri Termofilik 49 Lampiran 7b. Hasil Uji Biokimia Isolat Bakteri Termofilik 50
Lampiran 8a. Skema Tahapan Uji Hayati 53
(13)
1
Penyakit yang ditularkan oleh serangga hingga saat ini masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, terutama penyakit demam berdarah dengue. Jenis nyamuk vektor penyakit tersebut adalah Aedes aegypti. Pengendalian vektor dilakukan untuk mengurangi atau menekan populasi vektor serendah-rendahnya sehingga tidak berarti lagi sebagai penular penyakit dan menghindari terjadinya kontak antara vektor dan manusia (Sudarmaja & Mardihusodo, 2009).
Berbagai tindakan yang telah dilakukan masyarakat dalam rangka pencegahan terjadinya wabah demam berdarah antara lain melalui pengasapan (fogging), dan gerakan pemberantasan nyamuk. Meskipun tindakan-tindakan tersebut sudah sangat sering dilakukan di masyarakat, namun sampai saat ini wabah demam berdarah belum juga dapat teratasi. Oleh karena itu, perlu adanya metode pengendalian nyamuk Aedes aegypti yang ramah lingkungan, yaitu pengendalian hayati dengan menggunakan musuh alami nyamuk tersebut (Axtell dan Guzman, 1987).
Salah satu dari cara pengendalian nyamuk dapat dilakukan pada tahap larva. Pengendalian larva nyamuk yang selama ini sering digunakan adalah pengendalian secara kimiawi, yaitu dengan menggunakan zat kimia. Hal ini dapat menekan populasi vektor secara cepat. Namun, pengendalian dengan cara ini bila dilakukan secara berulangulang kurang efektif karena dapat menyebabkan resistensi bagi larva, kematian bagi hewan predator larva dan pencemaran lingkungan. Pengendalian hayati pada larva lebih aman dilakukan. Pengendalian hayati terhadap larva nyamuk dapat menggunakan organisme lain, seperti bakteri dan jamur (Widiarti, 2005).
Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya termasuk sumber air panas sebagai media bagi pertumbuhan bakteri termofilik yang dikenal memproduksi enzim yang bernilai ekonomi. Namun, sampai saat ini bakteri dari sumber air panas belum banyak dieksplorasi. Salah satu tempat di Indonesia
(14)
2
khususnya Sumatera Utara, antara lain sumber air panas Kelurahan Siogung-ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Manifestasi sumber air panas tersebut sampai saat ini hanya dimanfaatkan untuk objek pariwisata pemandian air panas yang pemanfaatannya belum optimal.
Bakteri termofilik merupakan bakteri dengan kemampuan bertahan hidup pada kondisi panas sampai dengan kondisi ekstrim panas. Mikroorganisme termofilik mampu mensintesis molekul stabil pada kondisi panas, termasuk molekul enzim. Enzim menjadi sasaran termasuk kelayakannya sebagai model untuk penelitian dan penyelidikan protein-protein yang bersifat termostabil dan kemampuannya sebagai biokatalis pada bioteknologi modern (Andrade dan Antranikian, 1999). Aplikasi enzim didalam bioteknologi semakin menuntut enzim yang bersifat tahan lingkungan, karena faktor utama yang paling merusak enzim adalah suhu, maka usaha pertama yang akan dilakukan adalah mencari mikroba penghasil enzim-enzim termofilik dari berbagai sumber alam (Muharni, 2009).
Di Indonesia, isolat bakteri termofilik yang berasal dari sumber air panas dilaporkan menyebabkan kematian pada larva nyamuk Aedes aegypti pada masing-masing perlakuan sudah mulai terjadi pada hari pertama. Hasil penelitian didapatkan jumlah rata-rata kematian larva pada penelitian ini lebih tinggi dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan Pujiyanto dkk., (2008) (Ardani, dkk., 2012). Namun pemanfaatan bakteri termofilik isolat air panas belum banyak dilakukan, khususnya sebagai pengendali hayati larva Aedes aegypti L. Melihat besarnya potensi sumber air panas yang terdapat di Sumatera Utara, maka perlu dilakukan penelitian tentang penggunaan bakteri kitinolitik sebagai pengendali hayati bagi larva Aedes aegypti.
1.2Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada isolasi bakteri termofilik yang berasal dari sumber air panas Kelurahan Siogung-ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, Sumatera Utara yang berperan sebagai pengendali hayati nyamuk Aedes aegypti, mengidentifikasi bakteri termofilik dengan menguji pewarnaan gram.
(15)
1.3Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Apa saja jenis bakteri termofilik dari sumber air panas Kelurahan Siogung-ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, Sumatera Utara?
b. Bagaimana aktivitas biokimia dari isolat bakteri termofilik dari sumber air panas Pangururan Kabupaten Samosir Sumut sebagai pengendali hayati larva nyamuk Aedes aegypti?
1.4Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah:
a. Mengetahui jenis bakteri termofilik dari sumber air panas Kelurahan Siogung-ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
b. Mengetahui aktivitas biokimia dari isolat bakteri termofilik dari sumber air panas Kelurahan Siogung-ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, Sumatera Utara sebagai pengendali hayati larva nyamuk Aedes aegypti.
1.5Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:
a. Sebagai sumber informasi mengenai isolasi dan identifikasi bakteri dari sumber air panas Kelurahan Siogung-ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, Sumatera Utara sebagai pengendali hayati larva nyamuk Aedes aegypti.
b. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang mikrobiologi serta terapannya khususnya mikrobiologi air.
c. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk penelitian yang lebih lanjut berkaitan dengan bakteri termofilik.
(16)
35 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan ini maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Dari kelima isolat tersebut diperoleh karakteristik dari koloni dan morfologi bakteri yang berbeda-beda. Karakteristik morfologi bakteri ada 2 (dua) isolat yang berbentuk basil dengan hasil pewarnaan menunjukkan warna ungu (gram positif) dan ada 3 (tiga) isolat yang berbentuk kokus dengan hasil pewarnaan menunjukkan warna merah (gram negatif).
2. Berdasarkan hasil uji biokimia kelima isolat bakteri tersebut diperoleh hasil yang berbeda pula. Pada uji TSIA, semua isolat yang menunjukkan reaksi positif. Pada uji Motilitas, isolat yang menunjukkan reaksi positif yaitu isolat T2A1, T2C1, T2C3 dan T2C4. Pada uji hidrolisa gelatin dan uji katalase, isolat yang menunjukkan reaksi positif yaitu isolat T2C2 dan T2C4. Pada uji SSA, isolat yang menunjukkan reaksi positif yaitu isolat T2C1 dan T2C4. Pada uji hidrolisa pati, isolat yang menunjukkan reaksi positif yaitu isolat T2A1, T2C1 dan T2C3. Berdasarkan uji hayati yang dilakukan, isolat bakteri termofilik dari sumber air panas Pangururan tidak berpotensi sebagai pengendali hayati larva nyamuk Aedes aegypti.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian terhadap bakteri termofilik dari Pangururan maka perlu dilakukan penelitian lanjutan, sehingga dapat diketahui faktor dari suhu, pH dan faktor fisik lain yang memungkinkan diperolehnya kondisi yang optimal atau seperti ada tidaknya enzim–enzim yang terkandung di sampel air tersebut.
(17)
36
DAFTAR PUSTAKA
Adam,MR, 2001, Microbiology of Fermented Food, Elsivier Applied Science Publisher,Ltd, New York.
Alam, M.S, Sarjono P.R, Aminin, A.L.N. 2013. Isolasi Bakteri Selulolitik Termofilik Kompos Pertanian Desa Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Chem Info. No.1(1) : 190-195.
Angka, S.L., & Suhartono, T.S., 2000, Bioteknologi Hasil Laut, Bogor: Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor.
Anonim, 2014, Mengenal Aedes aegypti Si Nyamuk Penyebab Demam Berdarah, http://www.anneahira.com/nyamuk-penyebab-demam-berdarah.htm, diakses pada 29 November 2015.
Anonim, 2014, Fakta Unik Tentang Nyamuk, http://www.carakukerja.com/ 2014/12/fakta-unik-tentang-nyamuk.html, diakses pada 29 November 2015. Anonim, 2014, Aedes aegypti,
http://rodrigueslig.blogspot.co.id/2014/04/aedes-aegypti-pode-se-tornar.html, diakses pada 29 November 2015.
Andrade, C.,M.M.C Nei Pereira Jr., & G. Antranikian, 1999, Extremely thermophilic microorganisms and their polymerhidrolytic enzyme, A reviews, Department of Technical Microbiology, Technical University Hamburg Germany.
Ardani, F., Yekki, Y., dan Lenni, F., 2012, Potensi Bakteri Kitinolitik Sumber Air Panas sebagai Pengendali Hayati Larva Aedes aegypti L., Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, Universitas Syiah Kuala, Vol. 4 No. 2 Hal: 77-81.
Axtell, R. C., and D.R. Guzman, 1987, Encapsulation of the mosquito fungal pathogen Lagenidium giganteum (Oomycetes:Lagenidiales) in calcium alginate, Journal of the American Mosquito Control Association, Vol. 3 No. 3 Hal: 450- 459.
Buchanan,RE., & Gibbons,NE., 2003, Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology, The William & Wilkins Company Baltimore, USA.
Burrows, W., J.M. Moulder, and R.M. Lewert, 2004, Texbook of Microbiology, W.B. Saunders Company, Philadelphia.
(18)
37
Candra, Joddi Iryadi, 2006, Isolasi dan Karakteristik Bakteri Asam Laktat Dari Produk Bekasam Ikan Bandeng (Chanos chanos), Skripsi, Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Cappucino, J.G., dan Sherman, N., 2001, Microbiology A Laboratory Manual, Rockland Community College, State University of New York.
Colome,JS, Et al., 2001, Laboratory Exercises in Microbiology, West Publishing Company.New York.
Cowan,ST., 2004, Manual for the Identification of Medical Fungi, Cambridge University Press, London.
Dewi, I.M., 2008. Isolasi Bakteri dan Uji Aktivitas Kitinase Termofilik Kasar Dari Sumber Air Panas Tinggi Raja, Simalungun Sumatera Utara, Thesis, Universitas Sumatera Utara.
Irdawati, dan Mades Fifendy, 2011, Isolasi Bakteri Termofilik Penghasil Amilase dari Sumber Air Panas Rimbo Panti Pasaman, Laporan Penelitian, Universitas Negeri Padang.
Jawetz, Melnick, dan Adelbergs., 2012, Mikrobiologi Kedokteran, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Kayser, 2005, Medical Microbiology, Thieme Stuttgart, New York.
Keliat, J. Melita, 2013, Penapisan Bakteri Kitinolitik dari Sumber Air Panas Penen, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang dan Karakterisasi Kitinasenya, Thesis, Universitas Sumatera Utara.
Lasa., Berenguer., 1993, Thermophilic enzymes and their biotechnological potential, Microbiologia SEM, Vol. 9 No. 9 Hal: 77-89. Lay, B. W., 1994, Analisis Mikroba Di Laboratorium, Edisi 1, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Lehninger, A.L. 1997. Dasar-Dasar Biokimia. Alih Bahasa Maggy Thenawijaya. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Muharni, 2009, Isolasi dan Identifikasi Bakteri Penghasil Kitinase Dari Sumber Air Panas Danau Ranau Sumatera Selatan, Jurnal Penelitian Sains, Vol. 09: 12-15.
(19)
38
Panuju, S. 2008. Isolasi dan Pemilahan Mikroba Termofilik Pengahasil Hidrolase. Skripsi. Fakultas Teknik IPB: IPB Bogor.
Pratita, M.Y.E., & Putra, S.R., 2012, Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Termofilik Dari Sumber Mata Air Panas Di Songgoriti Setelah Dua Hari Inkubasi, Jurnal Teknik Pomits, Vol. 1 No. 1 Hal: 1-5.
Pratiwi, ST., 2008, Mikrobiologi Farmasi, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Provenzano, D., D. A. Scuhmacher, J. L. Barker, and K. E. Klose, (2001), The Virulence Regulatory Protein ToxR Mediates Enhanced Bile Resistance in Vibrio cholerae and Other Pathogenic Vibrio Species. Journal of Clinical Microbiology, 12(2) : 7758-7763.
Purnomo, B., 2005, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Ps. Ihpt, Faperta Unib.
Pujiyanto, S., E. Kusdiyantini, dan M. Hadi., 2008, Isolasi dan Seleksi Bakteri Kitinolitik Isolat Lokal yang Berpotensi untuk Mengendalikan Larva Nyamuk Aedes aegypti L., Jurnal Biodiversitas, Vol. 9 No. 1 Hal:5-8.
Pujiyanto, S., RS. Ferniah, & R. Rahardian, 2011, Aktivitas Bakteri Kitinolitik Akuatik Isolat Lokal Terhadap Perkembangan dan Mortalitas Larva Nyamuk Aedes aegypti, Jurnal Sains dan Matematika, Vol. 19 No. 2 Hal: 54-59. Rahmat, P., 2012, Makalah Nyamuk Aedes sp., http://pancarahmat. blogspot.co.id/
2012/05/bab-ipendahuluana.html. diakses pada 29 November 2015.
Ratna, Siri, 2012, Mikrobiologi Dasar dalam Praktek: Teknik dan Prosedur dasar Laboratorium, PT Gramedia,Jakarta.
Rizka, A., 2013, Skrining Bakteri Simbion Asal Perairan Pulau Polewali dan Pulau Sarappolompo sebagai Penghasil Antibakteri Terhadap Bakteri Patogen Pada Manusia dan Ikan, Skripsi, Universitas Hasanuddin.
Sidharta, B. R., 2000, Pengantar Mikrobiologi Kelautan, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.
Soemarno, 2000, Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik, Dep.Kes RI, Yogyakarta. Soedarto, 2012, Demam Berdarah Dengue, Jakarta: CV Sagung Seto.
Soegijanto, S., 2006, Demam Berdarah Dengue, Edisi kedua, Surabaya: Airlangga University Press.
(20)
39
Sudarmaja IM, & Mardihusodo SJ., 2009, Pemilihan tempat bertelur nyamuk Aedes aegypti pada air limbah rumah tangga di Laboratorium, Jurnal Veteriner, Vol. 10 No. 4 Hal:205-207.
Sukoharjo, 2014, Pengendalian Demam Berdarah Dengue, http://dkk.
sukoharjokab.go.id/read/pengendalian-demam-berdarah-dengue, diakses
pada 29 November 2015.
Tanaya, W., 2013, Nyamuk Aedes aegypti, http://wisnutanaya2. blogspot. co.id/ 2013/07/aedes-aegypti.html, diakses pada 29 November 2015.
Wati, Dwi Setiana, Rukmanasari Dwi Prasetyani. 2013. Pembuatan Biogas dari Limbah Cair Industri Bioetanol Melalui Proses Anaerob (Fermentasi). Universitas Diponegoro : Semarang.
Widiarti, 2005, Uji mikroplat aktivitas enzim esterase untuk mendeteksi resisten Anopheles aconitus terhadap insektisida Organofosfat, Jurnal Kedokteran Yarsi Vol. 13 No. 1 Hal:1-10.
(1)
1.3Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Apa saja jenis bakteri termofilik dari sumber air panas Kelurahan Siogung-ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, Sumatera Utara?
b. Bagaimana aktivitas biokimia dari isolat bakteri termofilik dari sumber air panas Pangururan Kabupaten Samosir Sumut sebagai pengendali hayati larva nyamuk Aedes aegypti?
1.4Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah:
a. Mengetahui jenis bakteri termofilik dari sumber air panas Kelurahan Siogung-ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
b. Mengetahui aktivitas biokimia dari isolat bakteri termofilik dari sumber air panas Kelurahan Siogung-ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, Sumatera Utara sebagai pengendali hayati larva nyamuk Aedes aegypti.
1.5Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:
a. Sebagai sumber informasi mengenai isolasi dan identifikasi bakteri dari sumber air panas Kelurahan Siogung-ogung Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, Sumatera Utara sebagai pengendali hayati larva nyamuk Aedes aegypti.
b. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang mikrobiologi serta terapannya khususnya mikrobiologi air.
c. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk penelitian yang lebih lanjut berkaitan dengan bakteri termofilik.
(2)
Dari hasil dan pembahasan ini maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Dari kelima isolat tersebut diperoleh karakteristik dari koloni dan morfologi bakteri yang berbeda-beda. Karakteristik morfologi bakteri ada 2 (dua) isolat yang berbentuk basil dengan hasil pewarnaan menunjukkan warna ungu (gram positif) dan ada 3 (tiga) isolat yang berbentuk kokus dengan hasil pewarnaan menunjukkan warna merah (gram negatif).
2. Berdasarkan hasil uji biokimia kelima isolat bakteri tersebut diperoleh hasil yang berbeda pula. Pada uji TSIA, semua isolat yang menunjukkan reaksi positif. Pada uji Motilitas, isolat yang menunjukkan reaksi positif yaitu isolat T2A1, T2C1, T2C3 dan T2C4. Pada uji hidrolisa gelatin dan uji katalase, isolat yang menunjukkan reaksi positif yaitu isolat T2C2 dan T2C4. Pada uji SSA, isolat yang menunjukkan reaksi positif yaitu isolat T2C1 dan T2C4. Pada uji hidrolisa pati, isolat yang menunjukkan reaksi positif yaitu isolat T2A1, T2C1 dan T2C3. Berdasarkan uji hayati yang dilakukan, isolat bakteri termofilik dari sumber air panas Pangururan tidak berpotensi sebagai pengendali hayati larva nyamuk Aedes aegypti.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian terhadap bakteri termofilik dari Pangururan maka perlu dilakukan penelitian lanjutan, sehingga dapat diketahui faktor dari suhu, pH dan faktor fisik lain yang memungkinkan diperolehnya kondisi yang optimal atau seperti ada tidaknya enzim–enzim yang terkandung di sampel air tersebut.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Adam,MR, 2001, Microbiology of Fermented Food, Elsivier Applied Science Publisher,Ltd, New York.
Alam, M.S, Sarjono P.R, Aminin, A.L.N. 2013. Isolasi Bakteri Selulolitik Termofilik Kompos Pertanian Desa Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Chem Info. No.1(1) : 190-195.
Angka, S.L., & Suhartono, T.S., 2000, Bioteknologi Hasil Laut, Bogor: Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor.
Anonim, 2014, Mengenal Aedes aegypti Si Nyamuk Penyebab Demam Berdarah, http://www.anneahira.com/nyamuk-penyebab-demam-berdarah.htm, diakses pada 29 November 2015.
Anonim, 2014, Fakta Unik Tentang Nyamuk, http://www.carakukerja.com/ 2014/12/fakta-unik-tentang-nyamuk.html, diakses pada 29 November 2015. Anonim, 2014, Aedes aegypti,
http://rodrigueslig.blogspot.co.id/2014/04/aedes-aegypti-pode-se-tornar.html, diakses pada 29 November 2015.
Andrade, C.,M.M.C Nei Pereira Jr., & G. Antranikian, 1999, Extremely thermophilic microorganisms and their polymerhidrolytic enzyme, A reviews, Department of Technical Microbiology, Technical University Hamburg Germany.
Ardani, F., Yekki, Y., dan Lenni, F., 2012, Potensi Bakteri Kitinolitik Sumber Air Panas sebagai Pengendali Hayati Larva Aedes aegypti L., Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, Universitas Syiah Kuala, Vol. 4 No. 2 Hal: 77-81.
Axtell, R. C., and D.R. Guzman, 1987, Encapsulation of the mosquito fungal pathogen Lagenidium giganteum (Oomycetes:Lagenidiales) in calcium alginate, Journal of the American Mosquito Control Association, Vol. 3 No. 3 Hal: 450- 459.
Buchanan,RE., & Gibbons,NE., 2003, Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology, The William & Wilkins Company Baltimore, USA.
Burrows, W., J.M. Moulder, and R.M. Lewert, 2004, Texbook of Microbiology, W.B. Saunders Company, Philadelphia.
(4)
Candra, Joddi Iryadi, 2006, Isolasi dan Karakteristik Bakteri Asam Laktat Dari Produk Bekasam Ikan Bandeng (Chanos chanos), Skripsi, Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Cappucino, J.G., dan Sherman, N., 2001, Microbiology A Laboratory Manual, Rockland Community College, State University of New York.
Colome,JS, Et al., 2001, Laboratory Exercises in Microbiology, West Publishing Company.New York.
Cowan,ST., 2004, Manual for the Identification of Medical Fungi, Cambridge University Press, London.
Dewi, I.M., 2008. Isolasi Bakteri dan Uji Aktivitas Kitinase Termofilik Kasar Dari Sumber Air Panas Tinggi Raja, Simalungun Sumatera Utara, Thesis, Universitas Sumatera Utara.
Irdawati, dan Mades Fifendy, 2011, Isolasi Bakteri Termofilik Penghasil Amilase dari Sumber Air Panas Rimbo Panti Pasaman, Laporan Penelitian, Universitas Negeri Padang.
Jawetz, Melnick, dan Adelbergs., 2012, Mikrobiologi Kedokteran, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Kayser, 2005, Medical Microbiology, Thieme Stuttgart, New York.
Keliat, J. Melita, 2013, Penapisan Bakteri Kitinolitik dari Sumber Air Panas Penen, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang dan Karakterisasi Kitinasenya, Thesis, Universitas Sumatera Utara.
Lasa., Berenguer., 1993, Thermophilic enzymes and their biotechnological potential, Microbiologia SEM, Vol. 9 No. 9 Hal: 77-89. Lay, B. W., 1994, Analisis Mikroba Di Laboratorium, Edisi 1, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Lehninger, A.L. 1997. Dasar-Dasar Biokimia. Alih Bahasa Maggy Thenawijaya. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Muharni, 2009, Isolasi dan Identifikasi Bakteri Penghasil Kitinase Dari Sumber Air Panas Danau Ranau Sumatera Selatan, Jurnal Penelitian Sains, Vol. 09: 12-15.
(5)
Panuju, S. 2008. Isolasi dan Pemilahan Mikroba Termofilik Pengahasil Hidrolase. Skripsi. Fakultas Teknik IPB: IPB Bogor.
Pratita, M.Y.E., & Putra, S.R., 2012, Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Termofilik Dari Sumber Mata Air Panas Di Songgoriti Setelah Dua Hari Inkubasi, Jurnal Teknik Pomits, Vol. 1 No. 1 Hal: 1-5.
Pratiwi, ST., 2008, Mikrobiologi Farmasi, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Provenzano, D., D. A. Scuhmacher, J. L. Barker, and K. E. Klose, (2001), The Virulence Regulatory Protein ToxR Mediates Enhanced Bile Resistance in Vibrio cholerae and Other Pathogenic Vibrio Species. Journal of Clinical Microbiology, 12(2) : 7758-7763.
Purnomo, B., 2005, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Ps. Ihpt, Faperta Unib.
Pujiyanto, S., E. Kusdiyantini, dan M. Hadi., 2008, Isolasi dan Seleksi Bakteri Kitinolitik Isolat Lokal yang Berpotensi untuk Mengendalikan Larva Nyamuk Aedes aegypti L., Jurnal Biodiversitas, Vol. 9 No. 1 Hal:5-8.
Pujiyanto, S., RS. Ferniah, & R. Rahardian, 2011, Aktivitas Bakteri Kitinolitik Akuatik Isolat Lokal Terhadap Perkembangan dan Mortalitas Larva Nyamuk Aedes aegypti, Jurnal Sains dan Matematika, Vol. 19 No. 2 Hal: 54-59. Rahmat, P., 2012, Makalah Nyamuk Aedes sp., http://pancarahmat. blogspot.co.id/
2012/05/bab-ipendahuluana.html. diakses pada 29 November 2015.
Ratna, Siri, 2012, Mikrobiologi Dasar dalam Praktek: Teknik dan Prosedur dasar Laboratorium, PT Gramedia,Jakarta.
Rizka, A., 2013, Skrining Bakteri Simbion Asal Perairan Pulau Polewali dan Pulau Sarappolompo sebagai Penghasil Antibakteri Terhadap Bakteri Patogen Pada Manusia dan Ikan, Skripsi, Universitas Hasanuddin.
Sidharta, B. R., 2000, Pengantar Mikrobiologi Kelautan, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.
Soemarno, 2000, Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik, Dep.Kes RI, Yogyakarta. Soedarto, 2012, Demam Berdarah Dengue, Jakarta: CV Sagung Seto.
Soegijanto, S., 2006, Demam Berdarah Dengue, Edisi kedua, Surabaya: Airlangga University Press.
(6)
Sudarmaja IM, & Mardihusodo SJ., 2009, Pemilihan tempat bertelur nyamuk Aedes aegypti pada air limbah rumah tangga di Laboratorium, Jurnal Veteriner, Vol. 10 No. 4 Hal:205-207.
Sukoharjo, 2014, Pengendalian Demam Berdarah Dengue, http://dkk.
sukoharjokab.go.id/read/pengendalian-demam-berdarah-dengue, diakses
pada 29 November 2015.
Tanaya, W., 2013, Nyamuk Aedes aegypti, http://wisnutanaya2. blogspot. co.id/ 2013/07/aedes-aegypti.html, diakses pada 29 November 2015.
Wati, Dwi Setiana, Rukmanasari Dwi Prasetyani. 2013. Pembuatan Biogas dari Limbah Cair Industri Bioetanol Melalui Proses Anaerob (Fermentasi). Universitas Diponegoro : Semarang.
Widiarti, 2005, Uji mikroplat aktivitas enzim esterase untuk mendeteksi resisten Anopheles aconitus terhadap insektisida Organofosfat, Jurnal Kedokteran Yarsi Vol. 13 No. 1 Hal:1-10.