PENGEMBANGAN LEMBAR AKTIVITAS SISWA BERBASIS MASALAH MATERI PESAWAT SEDERHANA KELAS V SD N 091447 SARIBUJAWA KABUPATEN SIMALUNGUN.

PENGEMBANGAN LEMBAR AKTIVITAS SISWA BERBASIS
MASALAH MATERI PESAWAT SEDERHANA
KELAS V SD N 091447 SARIBUJAWA
KABUPATEN SIMALUNGUN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh :
FRISKA ELISABET SAMOSIR
NIM :8146182012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK
FRISKA ELISABET SAMOSIR. Pengembangan Lembar Aktivitas Siswa

Berbasis Masalah Materi Pesawat Sederhana Kelas V SD N 091447
Saribujawa Kabupaten Simalungun. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan
Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Tingkat kemampuan guru
mengelola pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran berdasarkan
masalah yang dikembangkan. (2) Respon siswa terhadap LAS yang
dikembangkan. (3) Efektivitas LAS
yang dikembangkan melalui model
pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V1 dan V2 SD N
091447 Saribujawa Simalungun yang berjumlah masing-masing 30 orang dan
sebagai objek dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran IPA yang
berupa Lembar Aktivitas Siswa yang berdasarkan masalah pada materi pesawat
sederhana. Instrumen pengumpulan data yang digunakan terdiri dari: (1) Tes hasil
belajar; (2) Angket respon belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)
kemampuan guru mengelola pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran
berdasarkan masalah yang dikembangkan pada uji coba I berada pada kriteria
cukup baik, dan pada uji coba II berada pada kriteria baik.; (2) Respon siswa
terhadap komponen dan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan perangkat

pembelajaran berorientasi pada model PBM sudah mencapai kriteria yang
ditetapkan yaitu respon dengan menggunakan perangkat pembelajaran
berdasarkan masalah adalah positif.; dan (3) Efektivitas perangkat pembelajaran
yang dikembangkan dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan
masalah dapat diketahui skor gain sebesar 86.67% jika dilihat dari keberhasilan
hasil belajar minimal sedang. Hal ini telah melampaui batas toleransi yang telah
ditetapkan yaitu minimal 85% berada pada kriteria sedang.

Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Hasil Belajar, Pengelolaan
Pembelajaran dan Respon Siswa.

i

ABSTRACT
FRISKA ELISABET SAMOSIR. Development of Student Activity Sheet
Material Problem Based Aircraft Simple Class V SD N 091 447 Saribujawa
Simalungun. Thesis. Terrain: Basic Education Studies Graduate Program, State
University of Medan, 2016.

This study aims to determine: (1) The level of ability of teachers to manage

learning using learning tools based on the problems that developed. (2) The
response of students to LAS developed. (3) Effectiveness LAS developed through
problem-based learning model. This research is a development. Subjects in this
study were students V1 and V2 SD N Saribujawa Simalungun totaling 091 447
each for 30 people and as an object in this research is the science learning in the
form of student activity sheets based on the material plane problems is simple.
Data collection instruments used consisted of: (1) Test results of learning; (2)
Questionnaire response to student learning. The results showed that: (1) the ability
of teachers to manage learning using learning tools based on the problems that
developed in the first trial was on the criteria fairly well, and the second trial is in
good criteria.; (2) The response of students to the components and learning
activities using the device-oriented learning PBM models has reached the
established criteria, namely the response using the device are positive problembased learning.; and (3) Effectiveness of learning tools are developed using
learning model is based on known issues can score a gain of 86.67% when seen
from the success of learning outcomes minimal medium. It has gone beyond the
tolerance limit that has been set is at least 85% are in the middle criteria.

Keywords: Problem Based Learning, Learning Outcomes, Learning
Management and Student Response.


ii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang
telah memberi rahmat, kesehatan

dan berkat-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini berjudul “Pengembangan Lembar
Aktivitas Siswa Berbasis Masalah Materi Pesawat Sederhana Kelas V SD N
091447 Saribujawa Kabupaten Simalungun”, disusun untuk memenuhi
persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan di Universitas Negeri
Medan.
Proses penelitian dan penulisan tesis ini dapat berjalan dengan baik karena
adanya motivasi, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang setinggitingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis. Semoga TYME
memberikan balasan yang setimpal atas kebaikan tersebut. Terima kasih dan
penghargaan penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri
Medan dan Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur sekolah

Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta semua staf yang telah
memberikan fasilitas dan pelayanan administrasi dengan baik.
2. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., selaku pembimbing I dan Ibu Prof. Dr. Anita Yus,
M.Pd., sebagai pembimbing II yang penuh kesabaran telah mengajarkan dan
memberikan bimbingan,

saran serta motivasi kepada penulis sejak awal

penyusunan proposal sampai selesainya tesis ini.
3. Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd., dan Bapak Dr. Daulat Saragi, M.Hum., selaku
Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana UNIMED

iii

yang telah memberikan kemudahan, arahan dan nasihat yang berharga bagi
penulis.
3. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M. Si., Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti,
M.Si., dan Bapak Dr. Deny Setiawan, M. Si., selaku narasumber yang telah
banyak memberi masukan dan saran demi perbaikan tesis ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen yang mengajar di Prodi Pendidikan Dasar PPs Unimed

yang telah banyak memberikan ilmu kepada penuulis sehingga bermanfaat
dalam menyusun tesis ini.
5. Bapak Maralus Silaen, S. Pd., selaku Kepala Sekolah SD N 091447 Saribujawa
dan Semua guru-guru yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian di sekolah yang bersangkutan.
6. Teristimewa buat kedua orang tua penulis, D. Samosir dan T. Br Manurung,
Suami dan anak-anak tercinta serta saudaraku terkasih yang telah memberikan
doa dan dukungan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan tesis ini.
7. Sahabat semua yang telah memberikan semangat dan inspirasi, serta rekan
mahasiswa Pendidikan Dasar angkatan XXV khusunya untuk teman
seperjuangan kelas B-2/Dikdas Tahun 2014
8. Hizrah Saputra Harahap, S.Pd, sebagai Pegawai Prodi Pendidikan Dasar PPs
Unimed yang telah membantu segala urusan yang berkaitan dengan
administrasi dalam perkuliahan dan penyusunan tesis ini.
9. Semua pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu yang
telah memberikan dukungan doa dan motivasi yang diberikan selama ini.
iv

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tesis ini masih jauh dari

kesempurnaan baik dari segi isi maupun tata bahas. Untuk itu penulis selalu
menerima saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan tesis ini. Akhir kata penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat
bagi siapa saja yang membaca dan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan.

Medan,

Juni 2016

Penulis,

Friska Elisabet Samosir
NIM. 8146182012

v

DAFTAR ISI
ABSTRAK .....................................................................................................

i


ABSTRACT .....................................................................................................

ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................

iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................

v

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

ix

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

x


DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

xi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................................

1

1.2. Identifikasi Masalah..............................................................................

11

1.3. Batasan Masalah ...................................................................................

12


1.4. Rumusan Masalah .................................................................................

13

1.5. Tujuan Penelitian ..................................................................................

13

1.6. Manfaat Penelitian ................................................................................

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran IPA ................................................

15


2.2. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem-Based Instruction)
dalam Pembelajaran IPA ......................................................................

19

2.2.1. Ciri Utama Pembelajaran Berdasarkan Masalah .........................

24

2.2.2. Tahapan-tahapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah ...............

25

2.2.3. Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah................

28

2.3. Perangkat Pembelajaran IPA ................................................................

29

2.4. Lembar Aktivitas Siswa (LAS) ............................................................

30

vi

2.4.1. Pengertian LAS ...........................................................................

30

2.4.2. Fungsi LAS .................................................................................

31

2.5. Materi Pesawat Sederhana ....................................................................

32

2.6. Teori-teori Belajar yang Relevan dengan Pembelajaran
Berdasarkan Masalah (Problem-Based Instruction) .............................

41

2.7. Aktivitas Belajar Siswa.........................................................................

47

2.8. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran .............................

48

2.9. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran ...................................

49

2.10. Hasil Penelitian Relevan .......................................................................

56

2.11. Kerangka Konseptual............................................................................

57

2.11.1.Tingkat kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
menggunakan perangkat pembelajaran berdasarkan masalah
yang dikembangkan...................................................................

58

2.11.2.Respon siswa terhadap LAS yang dikembangkan .....................

59

2.11.3.Keefektif LAS yang dikembangkan melalui model
Pembelajaran berdasarkan masalah ............................................
BAB III

59

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................

61

3.2. Subyek Penelitian dan Objek Penelitian ...............................................

61

3.3. Jenis Penelitian .....................................................................................

61

3.4. Definisi Operasional Variabel ..............................................................

62

3.5. Prosedur dan Rancangan Penelitian......................................................

64

3.6. Teknik Analisis Data ............................................................................

87

vii

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Hasil Pengembangan Perangkat Pembelajaran ....................

92

4.1.1. Deskripsi Hasil Tahap Pendefinisian (Define) ............................

92

4.1.2. Deskripsi Tahap Perancangan (Design) ......................................

99

4.1.3. Deskripsi Hasil Tahap Pengembangan (Develop) .......................

100

4.1.4. Hasil Ujicoba I ............................................................................

106

4.1.5. Hasil Ujicoba II ...........................................................................

113

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................

122

4.3. Keterbatasan Penelitian ........................................................................

129

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan ...............................................................................................

131

5.2. Saran .....................................................................................................

132

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

133

LAMPIRAN ..................................................................................................

137

viii

DAFTAR TABEL
Tabel

Hal

2.1

Hubungan Fase Belajar dengan Acara Pembelajaran IPA ...............

18

2.2

Sintak Pembelajaran Berdasarkan Masalah .....................................

27

2.3

Penggolongan tuas berdasarkan posisi titik tumpu, kuasa
dan beban .........................................................................................

35

3.1

Kisi-kisi instrumen LAS ..................................................................

76

3.2

Kisi-kisi Instrumen Angket Respon Siswa ......................................

77

3.3

Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ..............................................

82

4.1

Hasil Validasi Lembar Aktivitas Siswa ...........................................

101

4.2

Revisi LAS Berdasarkan Hasil Validasi ..........................................

103

4.3

Hasil Validasi Angket Respon Sisw ................................................

104

4.4

Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran ...................................

107

4.5

Angket Respon Siswa ......................................................................

111

4.6

Hasil Belajar Siswa pada Uji Coba I................................................

112

4.7

Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran ...................................

115

4.8

Angket Respon Siswa ......................................................................

119

4.9

Hasil Belajar Siswa pada Uji Coba II ..............................................

120

4.10

Perbedaan Hasil Belajar Siswa sebelum dan Sesudah
Pembelajaran ditampilkan dalam skor N-GAIN ..............................

121

4.11

Hasil Postes Siswa yang telah Berhasil ...........................................

121

4.12

Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ...........................................

123

ix

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Hal

2.1

Contoh tuas golongan I ....................................................................

33

2.2

Contoh tuas golongan II ...................................................................

33

2.3

Contoh tuas golongan III .................................................................

34

2.4

Sebuah beban mudah dimuat ke bak truk melalui miring................

36

2.5

Beberapa alat yang menggunakan prinsip baji ................................

37

2.6

Ilustrasi katrol tetap..........................................................................

38

2.7

Katrol tetap.......................................................................................

39

2.8

Ilustrasi katrol bebas ........................................................................

39

2.9

Katrol bebas .....................................................................................

40

2.10

Katrol majemuk ...............................................................................

40

2.11

Tahap Pendefenisian dalam Model 4-D ...........................................

52

2.12

Tahap Perancangan dalam Model 4-D .............................................

53

2.13

Tahap Pengembangan dalam Model 4-D .........................................

54

2.14

Tahap Penyebaran dalam Model 4-D ..............................................

55

3.1

Bagan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 4-D ...........

66

4.1

Nilai Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran ..........................

109

4.2

Nilai Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran ..........................

117

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Hal

Lampiran 1

Silabus Pembelajaran ........................................................

137

Lampiran 2

Rencana Perangkat Pembelajaran .....................................

141

Lampiran 3

Lembar Aktivitas Siswa ....................................................

172

Lampiran 4

Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar .......................................

195

Lampiran 5

Angket respon Siswa .........................................................

204

Lampiran 6

Lembar Validasi ................................................................

208

Lampiran 7

Format Observasi Pengelolaan Pembelajaran Guru ..........

224

Lampiran 8

Nilai Hasil Belajar .............................................................

248

Lampiran 9

Dokumentasi Penelitian ....................................................

272

xi

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan
yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM)
yang mampu bersaing di era global. Sumber Daya Manusia yang bermutu
merupakan faktor penting dalam pembangunan di era globalisasi saat ini.
Pengalaman di banyak negara menunjukkan, sumber daya manusia yang bermutu
lebih penting dari pada sumber daya alam yang melimpah. Sumber daya manusia
yang bermutu

adalah sumber daya manusia yang mampu menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi guna memenuhi kebutuhannya dan menjawab berbagai
tantangan yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat yang dinamis.
Kurikulum

Tingkat

Satuan

Pendidikan

(KTSP)

adalah

bentuk

implementasi Permen Diknas No.22 tentang Standar Isi dan Permen Diknas No.23
tentang Standar Kompetensi Lulusan serta merupakan penyempurnaan dari
kurikulum 2004. Penyempurnaaan ini diperlukan untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakep, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demoktratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan dalam era modern sekarang ini semakin tergantung pada
tingkat kualitas, antisipasi dari para guru untuk menggunakan berbagai sumber
yang tersedia dalam upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa untuk
1

2

mempersiapkan pembelajaran yang dapat menumbuhkan cara berfikir siswanya
menjadi lebih kritis dan kreatif. Namun di sisi lain perkembangan pendidikan
menghadapi kenyataan yang sangat memprihatinkan bahwa minat dan motivasi
belajar siswa yang sangat kurang.
Menurut La Iru dan Arihi dalam Prastowo (2013:57), secara harafiah,
pembelajaran berarti proses, cara, perbuatan mempelajari, dan perbuatan
menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran merupakan suatu
proses atau upaya menciptakan kondisi belajar dalam mengembangkan
kemampuan minat dan bakat siswa secara optimal, sehingga kompetensi dan
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Di dalam proses pembelajaran, terjadi
interaksi belajar dan mengajar dalam suatu kondisi tertentu yang melibatkan
beberapa unsur, baik unsur ekstrinsik maupun intrinsik yang melekat pada diri
siswa dan guru, termasuk lingkungan.
Hal tersebut sejalan dengan UUSPN No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Prastowo,2013) bahwa:’’Pembelajaran adalah proses
interaksi antara siswa, guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.
Sehubungan dengan hal tersebut, PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan mengamanatkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan
memotivasi siswa untuk berperan secara aktif.
Guru sebagai salah satu komponen dalam proses pembelajaran merupakan
pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai
materi saja tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran.

3

Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang
mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Guru harus
dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebih efektif menarik sehingga bahan
pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu
untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.
Selain guru berhasilnya pencapaian tujuan pembelajaran ditentukan oleh
banyak faktor diantaranya adalah faktor perangkat pembelajaran yang tersedia.
Perangkat pembelajaran akan sangat membantu guru dan siswa dalam upaya
memahami konsep-konsep materi yang akan dipelajari. Penggunaan perangkat
pembelajaran yang sesuai di kelas, maka proses belajar mengajar akan berjalan
dengan aktif, kreatif, dan menyenangkan sehingga apa yang menjadi tujuan
pembelajaran itu dapat tercapai. Perangkat pembelajaran yang dimaksud adalah
Lembar Aktivitas Siswa (LAS).
Pendidikan IPA pada hakikatnya adalah membangun manusia, yaitu
memanusiakan manusia. Oleh karena itu, untuk menjawab tantangan global
manusia Indonesia perlu memiliki kemampuan berfikir tingkat tinggi. Pendidikan
IPA dapat direalisasikan melalui berbagai upaya, salah satunya yaitu melalui
pembelajaran IPA. Pembelajaran IPA memiliki potensi yang sangat besar dalam
upaya membangun bangsa, namun ternyata selama ini hanya diangggap beban
berat yang kurang disenangi oleh peserta didik. Hanya sedikit peserta didik yang
berminat untuk belajar IPA, sehinggga hal ini mengakibatkan kualitas pendidikan
IPA menjadi rendah, Rahayu dan Laksono (2015:30).

4

Pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam setiap
jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah sampai
dengan pendidikan tinggi. Maka pelajaran ini sangat penting peranannya di setiap
jenjang pendidikan. Pelaksanaan pembelajaran IPA harus dikemas agar mudah
dipahami dan bermakna bagi peserta didik sehingga mampu mengoptimalkan
keseluruhan komponen yang dimiliki peserta didik untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan.
Proses

pembelajaran

IPA

yang

bermakna

diharapkan

mampu

meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Hal ini berdasarkan fakta yang ada
di lapangan bahwa proses pembelajaran IPA masih berorientasi pada hasil (result
oriented) yaitu pencapaian nilai ujian nasional (UN). Proses pembelajaran IPA
belum menyentuh pada ranah kebermaknaaan dari konsep yang diperoleh di
bangku sekolah/kuliah. Mastery Learning (belajar tuntas) dan meaningful learning
(belajar bermakna) dalam proses pembelajaran IPA akan mampu meningkatkan
motivasi belajar peserta didik. Dewasa ini ketika mencermati perilaku peserta
didik dalam proses belajar di sekolah, tersirat bahwa seorang peserta didik belajar
karena merupakan suatu kewajiban bukan merupakan suatu kebutuhan.
Diperlukan suatu proses pembelajaran IPA khusus yang mampu diaplikasikan
oleh peserta didik dalam kehidupan nyata, Wisudawati dan Sulistyowati (2014:4).
Memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar melalui
pengembangan Lembar Aktivitas Siswa dengan penerapan model pembelajaran
secara benar dan tepat memerlukan pemahaman dan tindakan yang nyata dari
guru. Ketepatan penggunaan model pembelajaran dalam aktivitas belajar mengajar

5

oleh guru adalah langkah awal dari tindakan perbaikan. Pengembangan LAS yang
menggunakan model pembelajaran yang tepat akan mempermudah pemahaman
dan penguasaan materi ajar oleh para peserta didik.
Kemudahan menguasai materi pembelajaran identik dengan penguasaan
kompetensi-kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam standar isi.
Kompetensi-kompetensi inilah yang akan diukur ketercapaiannya melalui
indikator-indikator penilaian dalam berbagai teknik dan instrumen. Ketercapaian
penguasaan kompetensi akan ditunjukkan oleh angka-angka di atas nilai batas
ambang kriteria keberhasilan belajar atau kriteria ketuntasan minimun. Guru,
murid, Lembar Aktivitas Siswa (LAS) merupakan unsur yang dominan dalam
proses pembelajaran di kelas. Ketiga unsur ini saling berkaitan, saling
mempengaruhi serta saling menunjang antara satu dengan yang lainnya. Jika salah
satu unsur tidak ada, maka unsur yang lain tidak dapat berhubungan secara wajar
dan proses pembelajaran tidak akan berlangsung dengan baik. Jika proses belajar
mengajar ditinjau dari segi kegiatan guru maka akan terlihat bahwa guru
memegang peranan strategis.
Pembuatan

perencanaan

pembelajaran

yang

baik

dan

dapat

menyelenggarakan proses pembelajaran yang ideal, maka setiap guru harus
mengetahui unsur-unsur perencanaan pembelajaran yang baik. Unsur-unsur
perencanaan pembelajaran tersebut adalah mengidentifikasikan kebutuhan siswa,
tujuan yang hendak dicapai, berbagai strategi dan skenario relevan yang
digunakan untuk mencapai tujuan dan kriteria evaluasi.

6

Berkenaan dengan hal tersebut Husamah

(2013:14), mengemukakan

desain pembelajaran yang baik harus memiliki beberapa kriteria diantaranya:
1. Berorientasi pada siswa
Dalam sistem pembelajaran siswa merupakan komponen kunci dan harus
dijadikan orientasi dalam mengembangkan desain pembelajaran. Beberapa hal
yang perlu dipahami tentang siswa diantaranya adalah:
(a) Kemampuan Dasar
Dalam menentukan tujuan pembelajaran yang harus dicapai selamanya
disesuaikan dengan kemampuan yamg telah atau harus dimiliki terlebih dahulu
oleh setiap siswa.
(b) Gaya belajar
Gaya belajar setiap siswa memiliki perbedaan. DePorter membaginya ke
dalam tiga tipe, yakni auditif, tipe visual dan tipe kinestetis.
2. Berpijak pada Pendekatan Sistem
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling berkaitan untuk
mencapai tujuan.
Pendekatan sistem dalam desain pembelajaran merupakan pendekatan ideal yang
dapat dilakukan oleh para desainer pembelajaran.
3. Teruji secara Empiris
Melalui pengujian secara empiris dapat dilihat berbagai kelemahan dan
berbagai kendala yang mungkin muncul sehingga jauh sebelumnya dapat
diantisipasi.

7

Selain menyusun rencana pembelajaran guru juga dituntut untuk mampu
mengembangkan

LAS

yang

dapat

mendukung

pencapaian

kompetensi

pembelajaran. Pengembangan LAS selama ini menjadi hal yang terabaikan,
disebabkan banyaknya LAS berbagai penerbit yang beredar dilengkapi dengan
berbagai bentuk lembar kegiatan tanpa memperhatikan kondisi masing-masing
sekolah, sehingga isi LAS banyak yang tidak sesuai dengan kondisi sekolah..
Ketidaksesuaian ini menyebabkan suasana belajar siswa di dalam kelas terasa
membosankan. Hal itu berakibat tidak adanya rangsangan atau dorongan terhadap
siswa untuk berpikir aktif dan kreatif dalam memecahkan masalah.
Seorang guru harus jeli dan mampu melakukan evaluasi terhadap LAS.,
Dengan demikian guru akan sadar bahwa pengembangan

LAS yang sesuai

dengan kondisi sekolah mutlak harus dilakukan oleh seorang guru dalam
perencanaan sebuah kegiatan pembelajaran agar kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan dapat mencapai sasaran yang diharapkan.
Senada dengan hal di atas, Sanjaya (2014:13) mengatakan bahwa:
bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum pendidikan, bagaimanapun
lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan, tanpa diimbangi dengan
kemampuan guru dalam mengimplementasikannya, maka semuanya akan kurang
bermakna. Dengan demikian kesuksesan kurikulum tidak terlepas dari adanya
kreativitas guru, dan aktivitas peserta didik yang menunjang kemajuan dalam
proses pembelajaran. Seyogianya agar proses pembelajaran dapat menjadi
bermutu

maka

dibutuhkan

sarana-sarana

penunjang

seperti

perangkat

8

pembelajaran dan standar penilaian

yang dapat memenuhi kebutuhan belajar

peserta didik sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Salah satu model pembelajaran yang inovatif yang mampu mengeliminir
permasalahan tersebut adalah Model Pembelajaran Berbasis Masalah (MPBM).
Menurut Abidin (2014:160) MPBM merupakan model pembelajaran yang
menyediakan pengalaman otentik yang mendorong siswa untuk belajar aktif,
mengontruksi pengetahuan, dan mengintegrasikan konteks belajar di sekolah dan
belajar di kehidupan nyata secara alamiah. Model ini menempatkan situasi
bermasalah sebagai pusat pembelajaran, menarik dan mempertahankan minat
siswa, yang keduanya digunakan agar siswa mampu mengungkapkan pendapatnya
tentang sesuatu secara multi perspektif. Dalam praktiknya, siswa terlibat secara
langsung dalam memecahkan masalah, mengidentifikasi akar masalah dan kondisi
yang diperlukan untuk menghasilkan solusi yang baik, mengejar makna dan
pemahaman, dan menjadi pembelajar mandiri.
Handika dan Wangid (2013:85) menyatakan ”Pembelajaran Berbasis
Masalah

berpengaruh

signifikan

dan

lebih

baik

dibandingkan

dengan

pembelajaran konvensional. Penelitian ini memiliki implikasi bahwa guru harus
mulai meninggalkan model pembelajaran konvensional dan beralih ke
pembelajaran berbasis masalah dan guru harus dapat menjadi mediator dan
fasilitator dalam pembelajaran”. Hasil penelitian Wijaya, Lasmawan dan Suastra
(2015:4) menyatakan “Model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah untuk
melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, melatih kemampuan siswa dalam
memahami

konsep,

menjelaskan

fenomena

dan

memecahkan

masalah

9

memerlukan kecerdasan logis”.
Senada dengan uraian di atas, Trianto (2014:94) menyatakan bahwa:
pembelajaran berdasarkan masalah (problem-based instruction) memiliki tujuan:
(1) membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan
pemecahan masalah; (2) belajar peranan orang dewasa yang otentik; dan (3)
menjadi pembelajar yang mandiri.
Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa dalam pembelajaran berbasis
masalah siswa mampu mengembangkan keterampilan berpikir dan memecahkan
masalah, sehingga siswa itu dengan sendirinya dapat menemukan bagaimana
konsep itu terbentuk, dan pada akhirnya siswa dapat menggunakan dan mengingat
lebih lama konsep tersebut. Dalam penerapan MPBM ini, siswa tidak hanya
melakukan

kegiatan

mengembangkan

kognitif

kemampuan

saja
afektif

tapi
dan

secara

bersama-sama

psikomotornya.

Jadi

mereka
dengan

menerapkan MPBM, siswa akan lebih bebas dalam menuangkan ide-idenya tanpa
ada ketakutan akan kesalahan dari apa yang dibuat.
Penggunaan

masalah-masalah

kontekstual

dalam

model

MPBM

menjadikan pembelajaran tersebut lebih bermakna. Menurut Rusman (2012:232)
paedagogi pembelajaran berbasis masalah membantu untuk menunjukkan dan
memperjelas cara berpikir serta kekayaan dari struktur dan psoses kognitif yang
terlibat didalammnya. MPBM mengoptimalkan tujuan, kebutuhan, motivasi yang
mengarahkan suatu proses belajar yang merancang berbagai macam kognisi
pemecahan masalah. Inovasi PBM menggabungkan penggunaan dari akses e-

10

learning, interdisipliner kreatif, penguasaan, dan pengembangan ketrampilan
individu.
Ahli psikologi umumnya sependapat bahwa anak-anak mudah memahami
konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan situasi dan kondisi
yang dihadapi, dengan mempraktekkan sendiri upaya penemuan konsep melalui
perlakuan terhadap kenyataan fisik, melalui penanganan benda- benda yang
benar- benar nyata. Demikan pula oleh karena ilmu pengetahuan alam tidak
bersifat mutlak benar seratus persen, penemuannya bersifat relatif, suatu teori
mungkin dibantah dan ditolak setelah orang mendapatkan data baru yang mampu
membuktikan kekeliruan teori yang dianut. Semua konsep yang ditemukan
melalui penyelidikan ilmiah masih tetap terbuka untuk dipertanyakan,
dipersoalkan dan diperbaiki, sehingga demikian anak perlu dibina berpikir dan
bertindak kreatif, Tawil dan Liliasari (2014:36).
Menurut peneliti, siswa SD akan lebih antusias di dalam belajar apabila
dihadapkan langsung dengan permasalahan yang dekat dengan keseharian siswa.
Oleh karena itu, dipandang perlu untuk mengadakan penelitian dengan
menerapkan MPBM di SD. Penerapan MPBM dapat mendorong keaktivan siswa
dalam proses pembelajaran, sehingga materi yang diajarkan di kelas lebih mudah
dipahami dan dapat digunakan siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapi
dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam MPBM siswa diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang
diberikan sebagai proses untuk menguasai konsep-konsep IPA dalam menemukan
solusi dari masalah-masalah kontekstual. Siswa didorong untuk membuat

11

hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Hasil diskusinya kemudian dibuat dalam bentuk laporan
sederhana serta dipaparkan melalui kegiatan presentasi.
Berdasarkan uraian diatas maka fokus utama penelitian dalam perangkat
pembelajaran

adalah

mengembangkan

Lembar

Aktivitas

Siswa

untuk

mengajarkan materi pesawat sederhana yang bercirikan model pembelajaran
berbasis masalah sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi permasalahan
pembelajaran IPA pada Sekolah Dasar (SD) N 091447 Saribujawa, Kecamatan
Dolok Panribuan Kabupaten Simalungun.

1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah,
dapat dilakukan identifikasi masalah:
1.

Pemahaman siswa tentang konsep IPA sangat rendah.

2.

Pembelajaran yang terlaksana adalah pembelajaran yang berpusat pada guru,
guru mendominasi pembelajaran sehingga keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran masih sangat kurang.

3.

Guru menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan model
atau pendekatan-pendekatan pembelajaran yang inovatif (yang tertulis di
RPP) namun belum diimplementasikan dengan baik dan benar.

4.

Model pembelajaran yang diterapkan guru di kelas dalam menyampaikan
materi pelajaran tidak melibatkan siswa secara aktif.

5.

Aktivitas siswa dalam belajar IPA masih pasif.

12

6.

Kurangnya respon siswa pada saat pembelajaran IPA di kelas.

7.

Siswa belum mampu mengaplikasikan pengetahuan dengan kehidupan nyata.

8.

Sebagian besar kemampuan guru mengelola pembelajaran belum sesuai
dengan harapan.

9.

Proses penilaian yang digunakan guru lebih mementingkan hasil belajar
peserta didik pada akhir semester, akhir tahun, atau ujian akhir dari pada
penilaian proses.

10. Penilaian hasil belajar tidak memberikan gambaran yang memadai tentang
kemampuan peserta didik, tidak memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk menunjukkan kemampuannya, tidak mempertimbangkan
kemajuan peserta didik dalam mata pelajaran yang bersangkutan dan, tidak
diselenggarakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pembelajaran
dalam materi pesawat sederhana.

1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Pengembangan perangkat pembelajaran sebagai persiapan guru dan respon
siswa yang meliputi Lembar Aktifitas Siswa.
2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian dibatasi pada
Pembelajaran Berdasarkan Masalah.

13

1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, masalah utama dalam penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana Tingkat kemampuan guru mengelola pembelajaran menggunakan
perangkat pembelajaran berdasarkan masalah yang dikembangkan?
2.

Bagaimana respon siswa terhadap LAS yang telah dikembangkan?

3.

Bagaimana efektivitas perangkat LAS yang berorientasi pada model
pembelajaran berdasarkan masalah terhadap peningkatan hasil belajar materi
pesawat sederhana di SD N 091447 Saribujawa?

1.5. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui Tingkat kemampuan guru mengelola pembelajaran
menggunakan

perangkat

pembelajaran

berdasarkan

masalah

yang

dikembangkan.
2. Untuk mengetahui respon siswa terhadap LAS yang dikembangkan
3. Untuk mengetahui efektivitas LAS
pembelajaran berbasis masalah.

yang dikembangkan melalui model

14

1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah:
1.

Memberikan informasi kepada guru tentang kemampuan pemahaman konsep
siswa dalam memecahkan masalah pada materi pesawat sederhana.

2.

Tersedianya perangkat pembelajaran dengan MPBM dalam meningkatkan
kemampuan pemahaman konsep siswa memecahkan masalah tentang pesawat
sederhana.

3.

Menjadikan acuan bagi guru dalam mengimplementasikan pengembangan
perangkat pembelajaran dengan MPBM materi pesawat sederhana.

4.

Memberikan referensi dan masukan bagi pengayaan ide-ide penelitian
mengenai evaluasi diri tentang kemampuan siswa untuk memecahkan
masalah yang akan dikembangkan dimasa yang akan datang khususnya di
bidang pendidikan IPA, pada materi pesawat sederhana.

133

DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y. 2014. Desain sistem pembelajaran dalam Konteks kurikulum 2013.
Bandung: Refika Aditama.
Akbar, S. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Arikunto, S. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Bandung:
Bumi Aksara.
……………. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arifin, Z. 2011. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Arends Richard I. 2008. Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,)
Hake, R. R. 1999. Analizing Change/Gain Scores. [Online]. Tersedia:
http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf.
Hamalik,O. 2014. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Haryanto. 2004. Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga.
Handika, I & Wangid, M. N. 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah
Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Proses Sains Siswa
Kelas V. Jurnal Prima Edukasia.
Husamah dan Setyningrum. Y. 2013. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian
Kompetensi. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Ilham, H. dan Muhammad, N.W. 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis
Masalah Terhadap Penguasaan Konsep dan Ketrampilan Proses Sains
Siswa Kelas V.Jurnal Prima Edukasia.
Marti. W. N. 2006. Pengembangan Media Pembelajaran Pesawat Sederhana
untuk Siswa Sekolah Dasar Berbasis Multimedia.Seminar Internasional
(ISSN 1907-2066).
Parkay, Forrest W & Beverly Hardcastle Stanford. 2011. Menjadi Seorang Guru.
Terjemahan Wasi Dewanto. Jakarta: PT. Indeks.
Permen Diknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 22 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan
Dasar Dan Menengah.
133

134

……………….. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 23 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk
Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Peraturan Pemerintah. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Prastowo, A. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Panduan Lengkap
Aplikatif. Yogyakarta: DIVA Press.
Rina, R. dan Endang W.L.FX. 2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
IPA Berbasis Problem Based Learning di SMP. Jurnal Kependidikan,
45 (1): 30.
Rusman. 2012. Model – Model Pembelajaran. Depok : PT Rajagrafindo Persada.
Sanjaya, W. 2006.
Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses
pendidikan. Jakarta: Kencana Pranada media Group.
…………….. 2009. Strategi pembelajaran berorientasi standar pendidikan.
Jakarta. Fajar Kencana.
Sanjaya,

A. 2014. Penerapan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Ipa
Materi Peristiwa Alam.Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sinaga, B. 2007. Pengembangan Model Pembelajaran MatematikaBerdasarkan
Masalah Berbasis Budaya Batak (PBMB3).Disertasi. Tidak
dipublikasikan. Surabaya: PPs Universitas Negeri Surabaya.
Siregar, E. dan Nara. H. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Surakhmad, W, 1990, Pengantar penelitian Ilmiah, Tarsito, Bandung.
Sudijono, A. (2012). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
Suherman, E. Dkk. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: JICA-UPI
Sutarno, N. 2006. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Tawil.

M. dan Liliasari. 2014. Ketrampilan- Ketrampilan Sains dan
Implementasinya dalam Pembelajaran IPA. Makassar: Badan Penerbit
UNM

135

Thiagarajan, S. Semmel, DS. Semmel, M.1974. Instructional Development for
Training Teachers of Exceptional Children. A Sourse Book.
Bloomington: Central for Innovation on Teaching The Handicapped.
Trianto, 2007, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Jakarta:
Prestasi Pustaka.
………, 2009, Model-Model Pembelajaran Inovatif -Progresif, Surabaya: Prenada
Media Group,
………., 2010, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, Jakarta: PT
Prestasi Pustaka.
………,

2011, Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi Dan
Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), Jakarta : Bumi Aksara.

………... 2013. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
.............. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:
Kenaba Perdana Media Group
Undang-undang No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
No. 25 Tahun 2000, Tentang Program Pembangunan Nasional
(Propenas) Tahun 2000-2004.
Vygotsky,

L.S. 1934. Thought And Language, (A. Kozulen. Terj.)
Cambridge.MA : MIT press. Dalam bukunya William Crain, Teori
perkembangan / konsep dan aplikasi, (Yogyakarata: Pustaka Pelajar:
2007).

………………….. 1934. Development of Children and the process of learning,
(M. Lopes Murillas. Terj.), Cambridge. MA: Harfard University press,
Dalam bukunya William Crain, Teori perkembangan / konsep dan
aplikasi, (Yogyakarata: Pustaka Pelajar: 2008).
Wijaya, W.I. dkk. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau dari Minat Siswa Terhadap
Pelajaran IPA pada Siswa SD di Gugus IV Kecamatan Manggis. eJournal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar.
Wisudawati, A.W. dan Sulistyowati, E. 2014. Metodologi pembelajaran IPA.
Jakarta: Bumi Aksara.

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS BELAJAR MANDIRI KELAS V DI SD NEGERI KECAMATAN ADILUWIH KABUPATEN PRINGSEWU

0 21 103

PENGEMBANGAN BUKU AJAR DAN LEMBAR AKTIVITAS SISWA UNTUK MEMBELAJARKAN MATERI PECAHAN KELAS V SD.

0 1 20

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH(PBM) DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Cadaspangeran Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang).

0 0 54

PPT Pesawat Sederhana Kelas V

1 4 15

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP PADA MATERI LINGKARAN

1 82 9

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP MATERI KUBUS DAN BALOK

0 1 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Lembar Kerja Siswa IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Materi Pesawat Sederhana Kelas V Sekolah Dasar

0 0 13

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Lembar Kerja Siswa IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Materi Pesawat Sederhana Kelas V Sekolah Dasar

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Lembar Kerja Siswa IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Materi Pesawat Sederhana Kelas V Sekolah Dasar

0 0 34

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Lembar Kerja Siswa IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Materi Pesawat Sederhana Kelas V Sekolah Dasar

0 0 16