PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS BELAJAR MANDIRI KELAS V DI SD NEGERI KECAMATAN ADILUWIH KABUPATEN PRINGSEWU

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA
BERBASIS BELAJAR MANDIRI KELAS V DI SD NEGERI
KECAMATAN ADILUWIH KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh:
Maria
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan: (1) potensi sekolah untuk
dikembangkan LKS sebagai peningkatan mutu pembelajaran (2) karakteristik
bahan ajar LKS matematika (3) efektifitas (4) efisiensi (5) kemenarikan LKS
matematika materi memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.
Desain penelitian ini adalah Research and Development (R&D), berdasarkan
langkah-langkah penelitian pengembangan Borg and Goll. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner dan tes, analisis dilakukan dengan uji gain, dan deskriptif
kuantitatif. Kesimpulan penelitian adalah (1) SD N 3 Adiluwih berpotensi untuk
pengembangan bahan ajar LKS matematika sebagai upaya peningkatan mutu
pembelajaran dengan materi memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar
bangun, (2) karakteristik bahan ajar LKS yang dikembangkan adalah LKS
matematika berbasis belajar mandiri, (3) bahan ajar LKS efektif digunakan
sebagai media pembelajaran dibuktikan dengan nilai gain untuk kelas sebelum

menggunakan LKS 0,54 > 0,36, (4) penggunaan bahan ajar LKS efisien sebagai
media pembelajaran dengan nilai rasio efisiensi pembelajaran sebesar 1,30, dan
(5) bahan ajar LKS menarik digunakan dengan rata-rata skor uji coba
kemenarikan sebesar 3,15.
Kata Kunci : LKS, matematika, berbasis belajar mandiri.

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF MATHEMATICS WORKSHEET BASED ON
STUDENTS’ SELF-LEARNING OF FIFTH GRADE AT STATE
ELEMENTARY SCHOOL OF ADILUWIH DISTRICT OF
PRINGSEWU REGENCY

By

Maria
The purposes of this research were to describe (1) the importance of LKS as
improving the quality of learning (2) the characteristics of teaching materials
mathematics LKS (3) the effectiveness (4) the efficient (5) the attractiveness of
the use of worksheets materials to understand the properties up and the correlation

between waking.
This research design was a Research and Development (R&D), based on measures
of research development Borg and Goll. Data was colleted by questionnaires and
questions and test, analyzed by the gain test, and quantitative descriptive.
Conclusions of the research were (1) SD N 3 Adiluwih has potential for the
development of teaching materials of mathematics LKS as an effort to improve
the quality of learning by materials to understand the properties up and the
correlation between waking, (2) the characteristics of teaching materials of
mathematics LKS based on student’s self-learning , (3) teaching materials of
mathematics LKS effectively used as a learning media and proved by gain value
for the class before using LKS, 0,54 > 0,36 (4) the use of teaching materials of
mathematics LKS learning media efficiently as proved by the value of learning
efficiency ratio amounted to 1,30, (5) teaching materials of mathematics LKS was
interesting used with an average value of the attractiveness test of 3,15.
Key word : worksheets, mathematics, based on self-learning

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF MATHEMATICS WORKSHEET BASED ON
STUDENTS’ SELF-LEARNING OF FIFTH GRADE AT STATE

ELEMENTARY SCHOOL OF ADILUWIH DISTRICT OF
PRINGSEWU REGENCY

By

Maria
The purposes of this research were to describe (1) the importance of LKS as
improving the quality of learning (2) the characteristics of teaching materials
mathematics LKS (3) the effectiveness (4) the efficient (5) the attractiveness of
the use of worksheets materials to understand the properties up and the correlation
between waking.
This research design was a Research and Development (R&D), based on measures
of research development Borg and Goll. Data was colleted by questionnaires and
questions and test, analyzed by the gain test, and quantitative descriptive.
Conclusions of the research were (1) SD N 3 Adiluwih has potential for the
development of teaching materials of mathematics LKS as an effort to improve
the quality of learning by materials to understand the properties up and the
correlation between waking, (2) the characteristics of teaching materials of
mathematics LKS based on student’s self-learning , (3) teaching materials of
mathematics LKS effectively used as a learning media and proved by gain value

for the class before using LKS, 0,54 > 0,36 (4) the use of teaching materials of
mathematics LKS learning media efficiently as proved by the value of learning
efficiency ratio amounted to 1,30, (5) teaching materials of mathematics LKS was
interesting used with an average value of the attractiveness test of 3,15.
Key word : worksheets, mathematics, based on self-learning

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA
BERBASIS BELAJAR MANDIRI KELAS V DI SD NEGERI
KECAMATAN ADILUWIH KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh:
Maria
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan: (1) potensi sekolah untuk
dikembangkan LKS sebagai peningkatan mutu pembelajaran (2) karakteristik
bahan ajar LKS matematika (3) efektifitas (4) efisiensi (5) kemenarikan LKS
matematika materi memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.
Desain penelitian ini adalah Research and Development (R&D), berdasarkan
langkah-langkah penelitian pengembangan Borg and Goll. Pengumpulan data

menggunakan kuesioner dan tes, analisis dilakukan dengan uji gain, dan deskriptif
kuantitatif. Kesimpulan penelitian adalah (1) SD N 3 Adiluwih berpotensi untuk
pengembangan bahan ajar LKS matematika sebagai upaya peningkatan mutu
pembelajaran dengan materi memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar
bangun, (2) karakteristik bahan ajar LKS yang dikembangkan adalah LKS
matematika berbasis belajar mandiri, (3) bahan ajar LKS efektif digunakan
sebagai media pembelajaran dibuktikan dengan nilai gain untuk kelas sebelum
menggunakan LKS 0,54 > 0,36, (4) penggunaan bahan ajar LKS efisien sebagai
media pembelajaran dengan nilai rasio efisiensi pembelajaran sebesar 1,30, dan
(5) bahan ajar LKS menarik digunakan dengan rata-rata skor uji coba
kemenarikan sebesar 3,15.
Kata Kunci : LKS, matematika, berbasis belajar mandiri.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA
BERBASIS BELAJAR MANDIRI KELAS V DI SD
NEGERI KECAMATAN ADILUWIH
KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh
Maria


Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
MAGISTER PENDIDIKAN
Pada
Program Pascasarjana Teknologi Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA
BERBASIS BELAJAR MANDIRI KELAS V DI SD
NEGERI KECAMATAN ADILUWIH
KABUPATEN PRINGSEWU

Tesis


Oleh
Maria

PROGRAM PASCASARJANA TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Diagram Kerangka Berpikir ............................................................... .57
Gambar 3.1. Diagram langkah-langkah pengembangan bahan ajar LKS.
Matematika ......................................................................................... .60
Gambar 3.2 Desain Eksperimen One–Group Pretest –Posttest Design…………….66.
Gambar 4.1 Peta kebutuhan bahan ajar LKS Matematika………………………..82
Gambar 4.2 Tampilan halaman muka bahan ajar LKS.............................................84
Gambar 4.3 Tampilan halaman belakang bahan ajar LKS.......................................84
Gambar 4.4 Tampilan LKS.......................................................................................85
Gambar 4.5 Tampilan LKS...................................................................................86

Gambar 4.6 Tampilan Judul Besar Unsur-unsur LKS..............................................86

xv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Observasi Sarana dan Prasarana ......................................................... 110
Lampiran 2. Lembar Observasi Hasil Uji Blok Siswa Kelas V SD N 3
Adiluwih............................................................................................. 111
Lampiran 3. Analisis Hasil Belajar Siswa Materi Memahami Sifat-sifat
Bangun dan Hubungan Antar Bangun ............................................... 112
Lampiran 4. Angket Analisis Kebutuhan Guru ...................................................... 113
Lampiran 5. Angket Pengungkap Kebutuhan Guru……………………………....114
Lampiran 6. Pedoman Wawancara ......................................................................... 115
Lampiran 7. Angket Analisis Kebutuhan Siswa ..................................................... 116
Lampiran 8. Kisi - kisi Instrumen Uji Ahli Desain Pembelajaran terhadap
Bahan Ajar LKS Matematika ............................................................. 118
Lampiran 9. Kisi-kisi Instrumen Uji Ahli Media terhadap Bahan ajar LKS
Matematika ........................................................................................ 120
Lampiran 10. Kisi-kisi Instrumen Uji Ahli Materi terhadap Bahan ajar LKS
Matematika Sebagai Sumber Belajar Materi Memahami Sifat-sifat

Bangun dan Hubungan Antar Bangun ............................................... 122
Lampiran 11. Kisi-kisi Instrumen Uji Daya Tarik untuk Siswa terhadap
Bahan ajar LKS Matematika .............................................................. 124
Lampiran 12. Kisi-kisi Instrumen Uji Ahli Desain terhadap Bahan ajar LKS
Matematika Sebagai Sumber Belajar Materi Memahami Sifat-sifat
Bangun dan Hubungan Antar Bangun………………………………125
Lampiran 13. Instrumen Uji Ahli Media terhadap Bahan ajar LKS
Matematika......................................................................................... 127

xvi

Lampiran 14. Instrumen Uji Ahli Materi terhadap Bahan ajar LKS
Matematika......................................................................................... 129
Lampiran 15. Instrumen Uji untuk Siswa terhadap Bahan ajar LKS
Matematika......................................................................................... 132
Lampiran 16. Silabus Mata Pelajaran Matematika ................................................. 135.
Lampiran 17. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................. 138
Lampiran 18. LKS ................................................................................................... 165
Lampiran 19. Hasil Analisis Kebutuhan dan Wawancara Guru ............................. 200
Lampiran 20. Hasil Wawancara Terhadap Guru.....................................................201

Lampiran 21. Hasil Analisis Kebutuhan Siswa....................................................... 202
Lampiran 22. Hasil Analisis Validasi Ahli ............................................................. 203
Lampiran 23. Hasil Analisis Ahli Materi…………………………………………204
Lampiran 24. Hasil Analisis Ahli Desain…………………………………….......205
Lampiran 25. Hasil Analisis Uji Coba Perorangan ………………………………206
Lampiran 26. Uji Coba Kelompok Kecil ............................................................... 207
Lampiran 27. Hasil Nilai Pretest-Posttest .............................................................. 211
Lampiran 28. Hasil Analisis Daya Tarik Uji Lapangan .......................................... 213

xvii

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 SK dan KD Mata Pelajaran Matematika Kelas 5 SD Semester
Genap……………………………………………………………………3
Tabel 2.1. Cara Pandang Belajar Menurut Piaget danVygotsky…………………..17
Tabel 3.1 Nilai Rata-rata Gain Ternormalisasi dan Klasifikasinya……………….68
Tabel 3.2 Nilai Efisiensi Pembelajaran dan Klasifikasinya……………………….69
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Uji Perorangan, Kelompok Kecil dan Uji
Lapangan………………………………………………………………..70
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Validasi Ahli Desain Pembelajaran………………. 71

Tabel 3.5 Kisi-kisi Validasi Ahli Materi matematika……………………………..71
Tabel 3.6 Tabel hasil uji normalitas……………………………………………...72
Tabel 3.7 Tabel Uji Homogenitas…………………………………………………72
Tabel 3.8. Tabel uji hipotesis Mann-Whitney Hipotesis………………………......73
Tabel 4.1. Hasil Pengujian Tahap I………………………………………………..90
Tabel 4.2. Hasil tes kelas perlakuan dan kelas kontrol…………………………….91
Tabel 4.3. Tabel waktu yang digunakan pada saat pembelajaran…………………..93
Tabel 4.4. Hasil Skor Uji Daya Tarik Penggunaan Bahan Ajar LKS
Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun......................94

xiv

MOTO

"Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk
hari tua."
(Aristoteles)

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang
tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan
keberhasilan saat mereka menyerah."
(Thomas Alva Edison)

"Musuh paling berbahaya di atas dunia adalah penakut dan
bimbang. Teman paling setia, hanyalah keberanian dan
keyakinan yang teguh."
(Andrew Jackson)

PERSEMBAHAN

Dengan segenap rasa syukur kepada Allah SWT.

Tesis ini kupersembahkan untuk
Suamiku tercinta Endro Heru Saptono, S.P yang selalu
setia
mendukung dan memberi semangat hingga terselesainya
penulisan Tesis ini
Anak-anakku tercinta Odi Perwira Sandi dan Abdu Fathan
Sandinata.
Semua sahabat-sahabatku dan Almamater tercinta

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Desa Adiluwih pada tanggal 23 Februari
1979, sebagai anak ke lima dari lima bersaudara.

Jenjang

pendidikan yang diawali dari Sekolah Dasar (SD) di SDN 6
Adiluwih yang diselesaikan pada tahun 1991. Sekolah menengah
pertama (SMP) Bhakti Karya Adiluwih di selesaikan pada tahun
1994. Dan Sekolah Menengah Umum (SMU) di SMUN 1
Sukoharjo diselesaikan pada tahun 1997. Tahun 2005 penulis terdaftar sebagai mahasiswi D2
PGSD Universitas Terbuka (UT) Pokjar Adiluwih dan diselesaikan pada tahun 2008. Pada tahun
2009, penulis melanjutkan jenjang pendidikan sarjana di S1 PGSD di Universitas Terbuka (UT)
Pokjar Adiluwih dan diselesaikan pada tahun 2012, dengan mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan SD. Kemudian di tahun yang sama tahun 2012 penulis melanjutkan studi
pascasarjana di jurusan teknologi pendidikan.

SANWACANA

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan mengucapkan Alhamdulillahirrobbil’alamin, segala puji dan syukur kehadirat
Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya.

Penulis dapat menyelesaikan

penyusunan penelitian yang berjudul Pengembangan Lembar Kerja Siswa
Matematika Berbasis Belajar Mandiri Kelas V Di SD Negeri Kecamatan Adiluwih
Kabupaten Pringsewu.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sedalamdalamnya kepada semua pihak yang telah memberi bantuan berupa bimbingan,
arahan, dan dorongan baik moril maupun materiil selama menjalankan studi. Oleh
karenanya penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang sedalamdalamnya kepada yang terhormat :
1.

Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P, selaku Rektor Universitas Lampung

2.

Prof. Dr. Sudjarwo, M.S., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas
Lampung.

3.

Bapak Prof. Dr. Abdurrahman, M.Si selaku Plh. Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan sekaligus penguji anggota II.

4.

Ibu Dr. Herpratiwi, M.Pd., selaku Ketua Program Pascasarjana Teknologi
Pendidikan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan sekaligus penguji anggota I.

5.

Ibu Dr. Adelina Hasyim, M.Pd selaku pembahas I

6.

Bapak Dr.Budi Koestoro, M.Pd selaku pembimbing 1

7.

Bapak Dr.Sugeng Sutiarso, M.Pd selaku pembimbing II

8.

Bapak Dr.Sultan Djasmi, M.Pd sebagai ahli desain pembelajaran.

9.

Bapak Dr. Caswita, M.Pd. sebagai ahli materi .

10. Ibu Dr. Herpratiwi, M.Pd. sebagai ahli media pembelajaran.
11. Bapak/Ibu dosen staf administrasi Program Pascasarjana Teknologi Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
12. Bapak Sutomo, S.Pd, selaku Ka. SD N 3 Adiluwih, Bapak Siswanto, S.Pd, selaku
Ka. SD N 1 Enggal Rejo, Bapak Zahrudin,S.Pd, selaku Ka. SD N 5 Bandungbaru
yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
13. Staf administrasi Program Pascasarjana Teknologi Pendidikan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, Ibu Yessi Maria, Ibu
Yuyun, dan Bapak Zainal Asripin.
14. Temanku Amna Hasnawati, S.Kom, M.Pd yang telah banyak membantu dan
memberikan semangat dalam proses penulisan tesis ini.
15. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam penyusunan
tesis ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari

kesempurnaan.

Penulis berharap semoga tesis yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
kita semua, semoga Allah Yang Maha Esa membalas budi baik semua pihak
Amin.Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Bandar Lampung, Desember
Penulis

Maria

2015

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

1.2

Identifikasi Masalah ....................................................................................... 8

1.3

Batasan Masalah............................................................................................. 8

1.4

Rumusan Masalah .......................................................................................... 9

1.5

Tujuan Penelitian ........................................................................................... 10

1.6

Manfaat Pengembangan ................................................................................. 10

1.7

Produk yang dihasilkan ................................................................................. 12

1.8

Produk Pendukung ......................................................................................... 13

BAB II. KAJIAN PUSTAKA
2.1

Teori Belajar................................................................................................... 14

2.2

Teori Pembelajaran ........................................................................................ 20

2.3

Hasil Belajar ................................................................................................... 23

2.4

Karakteristik Pembelajaran Matematika……………………………......... ...25

2.5

Desain Sistem Pembelajaran .......................................................................... 28

2.6

Lembar Kerja Siswa (LKS) ........................................................................... 30

2.7

Macam-macam LKS………………………………………………………...37

2.8

Teori Belajar Mandiri….…………………………………………………....39

2.9

Teori Belajar Matematika…………………………………………………. .42

2.10 Kedudukan Bahan Ajar dalam Pembelajaran ................................................ 43

2.11 Kajian Penelitian yang Relevan ..................................................................... 55
2.12 Kerangka Berpikir .......................................................................................... 57
2.13 Hipotesis......................................................................................................... 58

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1

Desain Penelitian ............................................................................................ 59

3.2

Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................................... 59

3.3

Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 59

3.4

Langkah-langkah Penelitian ........................................................................... 61

3.5

Revisi Produk ................................................................................................. 66

3.6

Uji Lapangan .................................................................................................. 66

3.7

Penyempurnaan Produk ................................................................................. 67

3.8

Instrumen Penelitian....................................................................................... 67

3.9

Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 67

3.10 Teknik Analisis Data ...................................................................................... 68
3.11 Kisi-kisi Instrumen ......................................................................................... 70

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1

Hasil Penelitian .............................................................................................. 75

4.2.

Potensi Sekolah terhadap Produk yang Dikembangkan ............................... 75
4.2.1. Karakteristik Bahan Ajar LKS Matematika....................................... 77
4.2.2. Pengumpulan Data Pengembangan Bahan Ajar LKS
Matematika ........................................................................................ 80
4.2.3. Desain Produk Bahan Ajar LKS Matematika .................................... 82
4.2.4. Validasi Desain .................................................................................. 86
4.2.5. Revisi ................................................................................................. 88
4.2.6. Uji Coba Produk Tahap I ................................................................... 88
4.2.7. Uji Coba Produk Tahap II .................................................................. 90
A. Efektifitas Bahan Ajar LKS ......................................................... 90
B. Efisiensi Bahan Ajar LKS ............................................................ 91
C. Kemenarikan Bahan Ajar LKS ................................................... 92

4.3. Pembahasan .................................................................................................... 93
4.3.1. Efektifitas Bahan Ajar LKS ............................................................... 93
4.3.2. Efisiensi Bahan Ajar LKS .................................................................. 96
4.3.3. Kemenarikan Bahan Ajar LKS .......................................................... 98
4.3.4. Kelebihan Pengembangan Bahan Ajar LKS ...................................... 99
4.3.5. Keterbatasan Pengembangan Bahan Ajar LKS ................................. 100

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1

Simpulan ........................................................................................................ 101

5.2

Implikasi ......................................................................................................... 102

5.6 Saran .............................................................................................................. 102
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia.
Berdasarkan Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Bab 1, menyatakan
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi
dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Hal ini dipandang penting untuk
memberikan pembekalan dan membantu perkembangan wawasan pemikiran dan
kepribadian serta melatih kepekaan peserta didik dalam menghadapi gejala-gejala
dan masalah-masalah sosial yang terjadi pada lingkungan masyarakatnya.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut ada dua dimensi kurikulum
yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk pembelajaran.

2

Kurikulum di SD Negeri di Kecamatan Adiluwih mengacu pada Kurikulum No.
22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi dan Permendiknas No. 23 Tentang Standar
Kompetensi Kelulusan serta berpedoman pada Panduan Penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikeluarkan oleh Badan Standar
Pendidikan (BSNP). Dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dan
kondisi serta potensi lingkungan masyarakat.

KTSP Tahun 2006 sebagai

pedoman dalam melaksanakan layanan peserta didik untuk mengembangkan
kompetensinya sehingga menjadi manusia beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia serta berpengetahuan luas, sehat, trampil, kreatif,
mandiri, bertanggung jawab, bermanfaat bagi lingkungan dan mampu
berkompetisi global.

Pada pelaksanaan pembelajaran matematika kelas V (lima) di SD Negeri 3
Adiluwih, guru menggunakan buku paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
dibeli dari penerbit pada tahun 2007, akan tetapi dari tahun 2008 sampai dengan
sekarang tidak lagi membeli dari penerbit sehingga praktis pembelajaran
bersumber dari buku paket dan dengan jumlah yang sangat terbatas. LKS yang
dibeli dari penerbit dari segi tampilan kurang menarik karena kertas yang
digunakan berupa kertas buram dan gambar-gambar yang ditampilkan tidak
berwarna, sehingga siswa cenderung bosan dan pembelajaran terkesan monoton.
Ini akan mengakibatkan pemahaman siswa terhadap materi bangun datar dan
bangun ruang kurang optimal sehingga akan berpengaruh pada nilai prestasi
siswa. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata siswa yang hanya mencapai nilai
61,00 dari ketentuan KKM 63,00. Selain di SD N 3 Adiluwih, observasi dan
wawancara juga dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran matematika di SD N 1

3

Enggal Rejo dan SD N 5 Bandung Baru yang semuanya berada di wilayah
Kecamatan Adiluwih. Berdasarkan wawancara terhadap guru kelas di sekolah
tersebut diketahui bahwa kondisinya sama yaitu LKS yang ada kurang menarik
dan siswa cenderung bosan, siswa sulit memahami konsep bangun datar dan
volume bangun ruang, guru belum memiliki pemahaman tata cara membuat LKS
yang memenuhi kriteria efektif, efisien dan menarik, RPP yang dibuat tidak
dilengkapi LKS, pembelajaran selama ini hanya dilengkapi buku paket yang
menggunakan bahasa yang kurang bisa dipahami oleh siswa, sehingga
pembelajaran terkesan monoton dan proses pembelajaran menjadi semakin lama.

Selanjutnya, dilakukan analisis Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar
(KD) pada mata pelajaran matematika semester genap yang pada proses
pembelajarannya dilakukan pemahaman konsep dan sangat perlu dikembangkan
LKS sebagai panduan pemahaman konsep. SK dan KD dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1.1. SK dan KD Mata Pelajaran Matematika Kelas 5 SD Semester
Genap.
Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat
bangun dan hubungan
antar bangun

Kompetensi Dasar

6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.
6.3 Menentukan jaring-jaring berbagai bangun
ruang sederhana.
6.4 Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan
simetri.
6.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan bangun datar dan bangun ruang.

4

Dengan memperhatikan analisis SK dan KD diatas, diketahui bahwa menganalisis
penyelesaian masalah dan yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang
(KD 6.5) merupakan KD yang sangat perlu dikembangkan LKS sebagai panduan
belajar mandiri dan pemahaman konsep. KD dengan materi pokok menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan bangun ruang tersebut menjadi
KD yang sangat berpengaruh karena materinya sebagai dasar dari materi-materi
selanjutnya yang lebih kompleks. Jika siswa tidak memahami materi-materi pada
KD tersebut dengan baik maka akan sulit untuk memahami materi-materi
matematika di KD selanjutnya. Hal ini yang mendasari sangat perlunya
dikembangkan LKS berbasis belajar mandiri dan panduan pemahaman konsep.

Pemilihan bahan ajar dan media pembelajaran terkait erat dengan pengembangan
silabus, yang di dalamnya terdapat standar kompetensi dan kompetensi dasar,
materi pokok, pengalaman belajar, metoda, evaluasi dan sumber. Selaras dengan
pengembangan silabus maka materi pembelajaran yang akan dikembangkan
sudah semestinya tetap memperhatikan pencapaian standar kompetensi dan
kompetensi dasar, kesesuaian dengan materi pokok yang diajarkan, mendukung
pengalaman belajar, ketepatan metode dan media pembelajaran, dan sesuai
dengan indikator untuk mengembangkan asesmen.

Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang dipelajari di setiap jenjang
sekolah mulai sekolah dasar, sekolah menengah, sampai perguruan tinggi. Salah
satu ciri khas dari matematika adalah berpola pikir deduktif, konsisten, dan
memiliki materi yang bersifat spiral hierarkhis. Dengan demikian untuk

5

mempelajari matematika siswa harus mempelajari dan mengikuti tahap demi
tahap, karena materinya saling terkait dan bertingkat.

Pembelajaran matematika di sekolah dasar yang merupakan titik awal bagi siswa
untuk belajar matematika, harus memperhatikan prinsip dari kongkrit ke abstrak,
dari mudah ke sulit, dan dari sederhana ke kompleks. Untuk itu dalam
pembelajaran matematika memerlukan metode yang variatif dan kreatif.
Pembelajaran yang monoton dapat mengakibatkan kesan matematika yang
membosankan dan sulit.

Sehingga dibutuhkan LKS yang dapat membantu peserta didik dalam proses
belajar seperti yang dinyatakan oleh Prastowo (2012:205) antara lain adalah
sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, mempermudah
peserta didik untuk memahami materi, sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya
tugas untuk berlatih, serta memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta
didik. Selain itu LKS yang baik harus memenuhi paling tidak kriteria yang
berkaitan dengan tercapainya atau tidaknya sebuah kompetensi dasar.

Pedoman pengembangan bahan ajar dan media pembelajaran ini merupakan
rambu-rambu yang perlu diperhatikan ketika mengembangkan bahan ajar dan
media pembelajaran. Sejumlah manfaat yang dapat dipetik dari pedoman
pengembangan bahan ajar dan media pembelajaran ini bagi para pengembang
bahan ajar dan media pembelajaran (dalam hal ini adalah guru) di antaranya
adalah untuk (1) memperoleh gambaran tentang cara menganalisis bahan ajar dan
media yang akan diajarkan, (2) memperoleh gambaran tentang cara-cara analisis
pedagogik yang akan diterapkan dalam pembelajaran, (3) dapat mengembangkan

6

kemampuannya itu dalam mengelola bahan ajar dan media pembelajaran, dan
(4) lebih kritis menyesuaikan bahan ajar dan media yang dikembangkannya
dengan karakteristik siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam
mengembang-kan kurikulum sekolah.

Tidak semua materi mudah dicerna oleh siswa, sehingga pada tahap-tahap awal
dalam pengenalan konsep, pemakaian alat peraga/alat bantu seringkali merupakan
suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari. Selain itu bahan ajar juga menjadi
kebutuhan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Berbagai
bentuk bahan ajar seperti alat peraga, media, dan lembar kerja perlu dibuat untuk
membantu siswa dalam belajar. Perlu dipahami bahwa tidak setiap materi atau
pokok bahasan yang baru harus menggunakan alat peraga dalam pengajarannya.
Konsep-konsep lanjutan yang diajarkan di kelas tinggi biasanya merupakan
generalisasi atau kelanjutan dari konsep sebelumnya, sehingga tidak harus selalu
menggunakan alat peraga.

Tetapi hal ini dapat diatasi dengan pembuatan LKS yang kreatif dan menarik.
Lembar kerja dapat membantu anak mempelajari secara tertib dan terarah, bahkan
tingkat kesulitan materi dapat ditingkatkan secara perlahan tetapi pasti dengan
menggunakan lembar kerja. Keberadaan sumber belajar dan bahan ajar dalam
proses pembelajaran . Dalam rangka mendukung pencapaian standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan, maka sumber belajar dan bahan ajar
memiliki peranan sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian
pengembangan bahan ajar menjadi suatu tuntutan dan kebutuhan.

7

Dengan kata lain sumber belajar adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh
guru maupun siswa dalam secara terpisah maupun gabungan untuk mendukung
proses belajar mengajar. Bahan ajar (teaching material) merupakan bagian dari
sumber belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar dapat
berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Bahan ajar tertulis termasuk
buku, lembar kerja (worksheet), maupun lembar-lembar penyerta dari alat peraga
atau media pembelajaran yang dipakai dalam kegiatan belajar mengajar. Bahan
ajar matematika dapat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran
matematika menjadi lebih baik dan terarah.

Fungsi dari bahan ajar antara lain:
a. Pedoman bagi guru dalam mengarahkan semua aktivitas pada pembelajaran
matematika, sekaligus merupakan substansi kompetensi matematika yang
akan dikembangkan pada diri siswa.
b. Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran matematika, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang
harus dikuasainya.
c. Alat evaluasi kemampuan yang telah dicapai siswa pada standar kompetensi
matematika yang ditetapkan.
d. Rekaman kerja (records) siswa yang dapat bermanfaat untuk evaluasi lebih
lanjut serta mendukung penerapan (portofolio).

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi guru matematika
maupun bagi siswa. Bagi guru matematika diharapkan bahan ajar yang sudah

8

dibuat dapat digunakan dalam proses pembelajaran geometri khususnya materi
bangun ruang. Sedangkan bagi siswa diharapkan bahan ajar yang dibuat dapat
digunakan sebagai pedoman untuk belajar geometri khususnya materi bangun
ruang.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Siswa sulit memahami konsep volume bangun ruang kubus, balok,tabung, bola,
kerucut dan limas segi empat.
2. Guru belum memahami cara membuat LKS yang efektif, efisien dan menarik.
3. Prestasi siswa yang rendah karena belum memenuhi KKM.
4. Keterbatasan media pembelajaran berupa LKS yang kurang menarik dibeli
dari penerbit dan buku paket yang sulit dipahami siswa sehingga belum tercapainya Standar Kompetensi (SK) yang diharapkan.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini
adalah :
1. Kesulitan siswa memahami konsep materi bangun datar dan volume kubus dan
balok pada kelas V SD.
2. Perlunya bahan ajar berupa LKS yang dapat membantu siswa memahami
konsep materi bangun datar dan volume kubus dan balok tabung, bola, kerucut
dan limas segi empat pada kelas V SD.

9

3. Perlunya uji efektifitas bahan ajar LKS sebagai penunjang pembelajaran
matematika materi bangun datar dan volume kubus ,balok tabung, bola, kerucut
dan limas segi empat pada kelasV SD.
4. Perlunya uji efisiensi bahan ajar LKS sebagai penunjang pembelajaran
matematika materi bangun datar dan volume kubus, balok kubus, balok,tabung,
bola, kerucut dan limas segi empat, pada kelas V SD.
5. Perlunya uji kemenarikan bahan ajar LKS sebagai penunjang pembelajaran
matematika materi bangun datar dan volume kubus,balok kubus, balok,tabung,
bola, kerucut dan limas segi empat, pada kelas V SD.

I.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Apakah di SD N 3 Adiluwih berpotensi untuk dikembangkan LKS materi
bangun datar dan bangun ruang kelas V SD?
2. Bagaimana karakteristik LKS matematika yang dihasilkan untuk belajar
mandiri siswa?
3. Bagaimana efektifitas penggunaan LKS sebagai panduan menentukan materi
bangun datar dan bangun ruang kelas V SD?
4. Bagaimana efisiensi penggunaan LKS sebagai panduan menentukan materi
bangun datar dan bangun ruang kelas V SD?
5. Bagaimana kemenarikan LKS sebagai panduan menentukan materi bangun
datar dan bangun ruang kelas V SD?

10

I.5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan:
1. Potensi sekolah untuk dikembangkan LKS materi bangun datar dan bangun
ruang pada kelas V SD.
2. Karakteristik bahan ajar LKS matematika sebagai panduan menentukan materi
bangun datar dan bangun ruang pada kelas V SD.
3. Efektifitas penggunaan LKS sebagai panduan menentukan materi bangun datar
dan volume kubus,balok kubus, balok,tabung, bola, kerucut dan limas segi
empat, pada kelas V SD.
4. Efisiensi penggunaan LKS sebagai panduan menentukan materi bangun datar
dan volume kubus, balok kubus, balok,tabung, bola, kerucut dan limas segi
empat, pada kelas V SD.
5. Kemenarikan penggunaan LKS sebagai panduan menentukan materi bangun
datar, volume kubus dan balok kubus, balok, tabung, bola, kerucut dan limas
segi empat, pada kelas V SD.

I.6. Manfaat Pengembangan

Penelitian dan pengembangan bahan ajar menggunakan lembar kerja siswa ini
dimaksudkan untuk memudahkan belajar menghitung luas bangun datar dan
volume kubus dan balok , serta memberikan perhatian khusus dalam cara-cara
mencari, menghitung dan menentukan luas bangun datar dan volume bangun
ruang sesuai kepentingan siswa.

11

1.6.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kekayaan ilmu hitung
pengukuran/geometri, khususnya teknologi pendidikan kawasan desain dan
pengembangan pembelajaran.

1.6.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1. Peneliti
Dapat memperoleh pengalaman dan menambah wawasan secara langsung dalam
penerapan panduan pemahaman konsep melalui LKS materi bangun datar dan
bangun ruang, serta meningkatkan pembelajaran matematika. Juga menjadi dasar
untuk menjadi seorang yang profesional.
2. Guru
a. Dapat memberikan masukan dan wawasan baru bagi guru dan calon guru
dengan menggunakan LKS materi bangun datar dan bangun ruang.
b. Dapat meningkatkan kemampuan guru

dalam mengidentifikasi kesulitan

belajar siswa dan menentukan bentuk tindakan yang sesuai guna meningkatkan
aktivitas dan prestasi belajar siswa.
c. Memiliki program perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi selama proses
pembelajaran dengan menggunakan LKS materi bangun datar dan bangun
ruang.

12

3. Siswa
a. Meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran
matematika dengan cara yang menyenangkan sehingga pada akhirnya tingkat
ketercapaian nilai siswa maksimal.
b. Meningkatkan kemampuan dan keberanian dalam berpendapat, bertanya dan
berargumentasi dalam diskusi.
4. Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam perbaikan dan peningkatan
kualitas produk pembelajaran matematika di SD N 3 Adiluwih, SD N 5 Bandung
Baru, SD N 1 Enggal Rejo khususnya mengenai LKS materi bangun datar dan
bangun ruang.
5. Bagi Almamater
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai salah satu sumber pustaka
bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian.

1.7. Produk yang dihasilkan

1.7.1. Produk Utama

Produk utama yang dihasilkan pada penelitian pengembangan ini adalah LKS
sebagai panduan menentukan luas bangun datar dan volume bangun ruang. LKS
yang dihasilkan mengacu pada standar isi dalam permendiknas No. 22 Tahun
2006. Dan unsur-unsur LKS menurut (Widyantini, 2013.15), secara umum terdiri
dari(1) Judul, (2) Mata Pelajaran, (3) Tempat, (4) Petunjuk belajar,(5) Kompetensi
yang akan di,capai oleh siswa, (6) Informasi pendukung, (7) Tugas-tugas dan

13

langkah-langkah kerja serta penilaian. LKS yang dihasilkan juga didesain dengan
tampilan yang menarik melalui penggunaan gambar, warna, dan tulisan yang
tepat.

1.8. Produk Pendukung

Produk pendukung yang dihasilkan pada penelitian pengembangan ini adalah
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi matematika menentukan
volume bangun ruang prisma segitiga dan tabung. Menggunakan model
pembelajaran konstruktivisme yaitu membangun pengetahuan siswa kemudian
menerapkannya untuk menentukan volume bangun ruang.

Adapun tahapan-

tahapannya adalah:
a. Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai , menyebutkan alat dan bahan
yang mendukung materi yang akan dipelajari.
b. Guru mendefinisikan,membantu dan membimbing siswa dalam membangun
konstruksi dan pemahaman terhadap materi volume bangun ruang.
c. Guru mendorong siswa untuk aktif mencari informasi terkait materi yang
diajarkan.
d. Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen
yang telah dilakukan.

14

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori Belajar dan Pembelajaran
2.1.1 Teori Belajar

Belajar merupakan suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang
berlangsung secara progresif. Belajar juga dipahami sebagai suatu prilaku, pada
saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya bila ia tidak
belajar maka responnya menurun. Jadi belajar ialah suatu perubahan dalam
kemungkinan atau peluang terjadinya respon. B.F Skinner (Sagala, 2010:14).
Seorang anak belajar sungguh-sungguh dengan demikian pada waktu ulangan
siswa tersebut dapat menjawab soal dengan benar. Atas hasil belajarnya yang
baik itu dia mendapatkan nilai yang baik, maka anak akan belajar lebih giat lagi.
Nilai tersebut dapat merupakan“ Operant Conditioning” atau penguatan
(reinforcement).

Menurut Skinner (Sagala, 2010:14) dalam belajar ditemukan hal-hal berikut:
(1) Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon belajar siswa,
(2) Respon sipelajar dan, (3) Konsekuensi yang bersifat menggunakan respon
tersebut. Baik konsekwensinya sebagai hadiah maupun teguran atau hukuman
dalam menerapkan teori Skinner guru perlu memperhatikan dua hal yang penting

15

yaitu: (1) Pemilihan stimulus yang yang diskriminatif dan, (2) Penggunaan
penguatan. Teori ini menekankan bahwa apakah guru akan meminta ranah
kognitif atau afektif. Skinner juga memikirkan tingkah laku sebagai hubungan
atau perangsang dan respon. Belajar adalah suatu proses dan kegiatan yang
kompleks dan hasil belajar berupa kapabilitas,

timbulnya kapabilitas

disebabkan:(1) Stimulasi yang berasal dari lingkungan, (2) Proses kognitif yang
dilakukan oleh pelajar, Robert M Gagne (Sagala, 2010:14), setelah belajar orang
memiliki keterampilan, pengetahuan sikap dan nilai. Dengan demikian dapat
ditegaskan, belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat
stimulasi lingkungan melewati pengolahan informasi dan menjadi kapabilitas
baru.

Jean Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama, Dahar (Amri, 2010:145),
menegaskan bahwa pengetahuan tersebut dibangun dalam pikiran anak melalui
asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah penyerapan informasi baru dalam
pikiran, sedangkan akomodasi adalah menyusun kembali struktur pikiran karena
adanya informasi baru dalam pikiran, sehingga informasi tersebut mempunyai
tempat.

Lebih lanjut Piaget mengemukakan bahwa pengetahuan tidak diperoleh secara
pasif oleh seseorang. Melainkan melalui tindakan.

Bahkan perkembangan

kognitif anak bergantung seberapa jauh mereka aktif memanipulasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya, sedangkan perkembangan kognitif itu sendiri
merupakan proses berkesinambungan tentang keadaan ketidakseimbangan dan
keadaan keseimbangan. Dari pandangan Piaget tentang tahap perkembangan

16

kognitif anak dapat dipahami bahwa pada tahap tertentu cara maupun kemampuan
anak mengkonstruksi ilmu berbeda-beda berdasarkan kematangan inteletual anak.
Piaget (Cahyo,2011:1) menjelaskan tentang penerapan model belajar konstruktivis
di mana siswa yang aktif menciptakan struktur kognitif dalam interaksinya dengan
lingkungan belajar. Dengan bantuan struktur kognitif ini, siswa menyusun
pengertian mengenai realitasnya. Siswa berpikir aktif serta mengambil tanggung
jawab atas proses pembelajaran dirinya. Piaget juga menjelaskan bahwa
pengetahuan diperoleh dari tindakan.

Perkembangan kognitif sebagian besar

bergantung pada seberapa aktif anak berinteraksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan penjelasan Piaget, pengetahuan diperoleh dari tindakan dan
ditentukan dari keaktifan siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan belajarnya.
Siswa dapat memperoleh pengetahuan dari tindakan dan berinteraksi aktif dengan
lingkungan belajarnya salah satunya dengan belajar di laboratorium melalui
praktikum. Melalui praktikum yang dilengkapi dengan LKS, siswa secara aktif
dapat membangun pengetahuan dan pemahaman tentang materi pelajaran
berdasarkan realitas atau kenyataan yang diperoleh langsung dari serangkaian
percobaan dan analisis yang dilakukan. Pengetahuan dan pemahaman tersebut
kemudian dapat disajikan baik secara tulisan maupun lisan.

Berkaitan dengan aliran konstruktivis, (Woolfolk, 2003: 342) memaparkan cara
pandang belajar menurut Piaget dan Vygotsky, yang dapat dilihat pada Tabel 1.
Berdasarkan Tabel 1, siswa sebagai si belajar adalah pihak yang aktif dalam membangun pengetahuan, guru hanya sebagai fasilitator saja. Menurut Piaget siswa
membangun pengetahuan dengan otak dan pemikiran sendiri, sedangkan menurut

17

Vygotsky siswa membangun pengetahuan melalui interaksi sosial. Siswa sebagai
makhluk individu tentu memiliki pengetahuan yang tersimpan di dalam otaknya.
Vygotsky membangun pengetahuan siswa melalui interaksi sosial. Siswa sebagai
makhluk individu tentu memiliki pengetahuan yang tersimpan di dalam otaknya.
Tabel 2.1. Cara Pandang Belajar Menurut Piaget dan Vygotsky
Konstruktifitas
Psikologi/Individu

Sosial

Piaget

Vygotsky

Belajar

Membangun siswa aktif
berdasarkan pengetahuan
sebelumnya melalui kesempatankesempatan dan proses untuk
menghubungkan apa yang sudah
diketahui.

Membangun pengetahuan kolaboratif
berdasarkan lingkungan sosial dan
nilai terbentuk melalui
kesempatan-kesempatan sosial.

Peran
guru

Fasilitator, pembimbing,
mendengarkan konsep, ide, dan
pemikiran siswa.

Fasilitator, pembimbing, dan turut
membantu membangun pengetahuan,
mendengar konsep-konsep siswa
yang dibangun secara sosial.

Peran
teman

Tidak perlu tetapi dapat menstimu
lasi pemikiran dan menimbulkan
pertanyaan-pertanyaan

Bagian penting dalam
pembentukan pengetahuan.

Peran
siswa

proses

Membangun secara aktif (dengan Aktif membangun dengan diri sendiri
otak), pemikir aktif, pemberi dan orang lain, pemikir aktif, pemberi
keterangan, penerjemah, penanya.
keterangan, penerjemah, penanya,
partisipasi aktif sosial.

Melalui panduan pemahaman konsep yang dilakukan berkelompok, setiap
individu aktif mengolah, mencerna, dan memberi makna terhadap rangsangan dan
pengalaman

yang

diperolehnya

sehingga

menjadi

suatu

pengetahuan.

Pengetahuan yang dimiliki masing-masing individu tersebut kemudian dapat
dikembangkan dan dibangun lagi bersama-sama dengan siswa lain dalam

18

kelompoknya melalui serangkaian kegiatan dan pertanyaan yang disajikan dalam
LKS sebagai panduan pemahaman konsep siswa. Tahap berfikir anak usia SD
harus dikaitkan dengan hal-hal nyata dan pengetahuan awal siswa yang telah
dibangun mereka dangan sendirinya. Untuk memudahkan siswa dalam
mempelajari volume bangun ruang, maka dalam proses pembelajaran diperlukan
benda nyata sebagai penunjang dalam menghubungkan pengetahuan awal mereka,
dengan materi yang akan dipelajari.

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi
individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya Santrock
dan Yussen (Amri, 2013:24). Belajar dalam dua pengertian; (1) Belajar
merupakan proses memperoleh pengetahuan, (2) Belajar sebagai perubahan
kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat
Reber (Amri, 2013:24).

Dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu

proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah
laku dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya
interaksi individu dan lingkungannya.

Miarso (2011:3) mengemukakan bahwa belajar akan dapat diperkuat jika siswa
ditugaskan untuk: (1) menjelaskana sesuatu dengan bahasa sendiri,
(2) memberikan contoh mengenai sesuatu, (3)mengenali sesuatu dalam berbagai
keadaan dan kesempatan, (4) melihat hubungan antara sesuatu dengan fakta atau
informasi lain, (5) memanfaatkan sesuatu dalam berbagai kesempatan,
(6) memperkirakan konsekuensinya dan, (7) menyatakan hal yang bertentangan.

19

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan,
maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadi atau
tidaknya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa mempelajari sesuatu
yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa
keadaan alam , benda-benda atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar.

Pengertian dari belajar sangat beragam, banyak dari para ahli yang mengartikan
secara berbeda-beda definisi secara berbeda-beda definisi dari belajar. Di bawah
ini akan dikemukakan pandangan beberapa ahli, menurut (Amri, 2013) dalam
bukunya Conditioning and Instrumental Learning, Walker mengemukakan arti
belajar dengan kata-kata yang singkat yakni belajar merupakan perubahan
perbuatan sebagai akibat dari pengalaman. C.T. Morgan dalam Intoduction to
Phsycology ( merumuskan belajar sebagai suatu perubahan yang relative menetap
dalam tingkah laku sebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu). Dalam
Educational Phsycology: a Realistic Approach, Good & Boophy mendefinisikan
belajar merupakan suatu proses yang benar-benar bersifat internal, dimana proses
ini tidak bisa dilihat dengan nyata dalam diri individu.

Makna belajar merupakan kemampuan manusia untuk belajar adalah ciri penting
yang membedakan jenis manusia dari jenis makhluk lain. Melalui belajar dapat
memberikan manfaat bagi individu dan juga masyarakat. Bagi individu, dengan
kemampuan individu untuk belajar secara terus-menerus memberikan sumbangan
bagi pengembangan berbagai gaya hidup. Kegiatan membaca, menulis, main gitar
dan mendaki gunung ini merupakan sedikit contoh kegiatan belajar (Karwono,
2010). Berdasarkan beberapa rumusan definisi menurut para ahli tersebut diatas,

20

dapat diperjelas bahwa belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan
seseorang untuk

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SISWA KELAS V SD NEGERI 3 ADILUWIH TAHUN PELAJARAN 20112012

0 13 30

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 6 ADILUWIH KABUPATEN PRINGSEWU

0 6 46

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 PRINGSEWU BARAT KABUPATEN PRINGSEWU

0 2 38

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 PRINGSEWU BARAT KABUPATEN PRINGSEWU

0 4 30

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PENDEKATAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 064036 MEDAN.

1 7 38

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA MATEMATIKA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH KELAS VIII DI Pengembangan Lembar Kerja Matematika Berbasis Pemecahan Masalah Kelas VIII Di SMPN 2 Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah.

0 3 16

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGEMBANGAN LKS (LEMBAR KERJA SISWA) Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Pengembangan Lks (Lembar Kerja Siswa) Berbasis Problem Posing (PTK di Kelas VII SMP Negeri 11 Surakarta Tahun Aja

0 2 16

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGEMBANGAN LKS (LEMBAR KERJA SISWA) BERBASIS Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Pengembangan Lks (Lembar Kerja Siswa) Berbasis Problem Posing (PTK di Kelas VII SMP Negeri 11 Surakarta

0 3 14

HUBUNGAN ANTARA BELAJAR MANDIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI DI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

0 3 59

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS

0 0 8