PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 15 MEDAN TP 2015/2016.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
(GUIDED INQUIRY) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS DI
KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 15
MEDANT. P. 2015/2016

Oleh :
WILVAN MANALU
NIM 4123121082
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016


i

ii

RIWAYAT HIDUP

Wilvan Manalu dilahirkan di Medan pada tanggal 19 September 1994.
Ayah bernama Arifin Manalu dan ibu bernama Rismaida Sitindaon dan
merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Pada tahun 2000 penulis masuk
SDN 068083 dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan
sekolah ke SMP Swasta ST.Yoseph dan lulus pada tahun 2009. Kemudian pada
tahun 2009, penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas ke SMA
Negeri 15 Medan dan lulus pada tahun 2012. Kemudian pada tahun 2012, penulis
diterima di Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED).
Kegiatan yang pernah diikuti di luar UNIMED yaitu Ikatan Keluarga Besar
Kristen Fisika (IKBKF),Paduan Suara Solafide, dan Paduan Suara Eklesia.

iii


PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
(GUIDED INQUIRY) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS
DI KELAS XI SEMESTER II
SMA NEGERI 15 MEDAN
TP 2015/2016
Wilvan Manalu
NIM 4123121082
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
guided inquiry terhadap hasil belajar siswa pada materi fluida dinamis kelas XI
semester II di SMA Negeri 15 Medan Tahun Pelajaran 2015/2016.Jenis penelitian ini
adalah quasi eksperiment. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random
sampling dengan mengambil dua kelas dari tujuh kelas yaitu kelas XI IPA 5 sebagai
kelas eksperimen dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol.Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda yang telah divalidkan oleh
validator dan observasi aktivitas belajar siswa. Pada pengujian data pretest kedua
kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Ho
diterima artinya kemampuan awal siswa pada kedua kelas sama.
Setelah

pembelajaran selesai, diberikan posttest data posttest kedua kelas berdistribusi normal
dan homogen. Karena
, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ini
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi fluida dinamis dengan
menggunakan model pembelajaran guided inquiry lebih baik daripada menggunakan
pembelajaran konvensional.
Kata kunci : quasi eksperiment, guided inquiry, hasil belajar, aktivitas.

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala Kasih,
pertolongan dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan.
Skiripsi berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided
Inqury) terhadap HasilBelajarSiswapadaMateriFluida Dinamis di Kelas XI Semester II
SMA Negeri 15 MedanT.P 2015/2016.” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan (UNIMED).

Penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak,
oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Pintor Simamora, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini
2. Bapak Dr. Rahmadsyah, M.Si, Bapak J.B Sinuraya M.Pd, dan Bapak Abd Hakim
S., M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran
mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Purwanto S.Si., M.Si dan Bapak Muhammad Kadri M.Sc selaku dosen
Validator yang telah memberikan masukan dan saran-saran untuk melakukan
penelitian.
4. Ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik.
5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA
UNIMED yang sudah membantu penulis.
6. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda Drs. Arifin Manalu
dan Ibunda tercinta bernama Rismaida Sitindaon yang telah membimbing dan
mendidik penulis dengan kasih sayang, bantuan, doa, spiritual, materi dan

v


penguatan selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Skripsi ini penulis persembahkan
untuk kedua orang tua saya sebagai tanda terimakasih yang terdalam.
7. Abang terkasih Enrich Mangasi Manalu dan adik terkasih Elfrisa Manalu, Christ
Seldon Manalu dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan, doa,
perhatian selama penyusunan skripsi ini.
8. Buat sahabat-sahabat saya Walvenmars, Rio, Robin, Ferawati, Victorya, Yemima,
Risma, Yunianti yang telah membantu, memberi semangat dan doa selama
penyusunan skripsi.
9. Terimakasih juga teman seperjuangan selama 4 tahun di kampus tercinta kelas
paling luar biasa gokil membuat bahagia tak terkendali yaitu kelas Fisika Dik B
2012 yang saling memberikan dukungan, menghibur dalam kesedihan, dan lain
sebagianya.
10. Terima kasih juga kepada semua teman-teman PPL SMP Pembangunan Galang
Chandra, Bulan, Destri, Elsi, Fatma, Fitri, Neyo, Sahat, Wenny, Thoibah, Tiara,
Yohana, Pujiadi yang memberi semangat serta hiburan canda tawa selama PPL
berlangsung mengajarkan saya banyak sikap-sikap positif dalam kekeluargaan.
11. Sahabat-sahabat anggota paduan Suara NHKBP Tj.Sari Rade, Mareza, Tina, Ida,
Vebe, Heru, Unggul, Daniel, Christian, dll yang selalu memberikan motivasi agar
cepat terselesaikan Skripsi ini.

12. Ucapan Terima kasih juga disampaikan kepada IKBKF terkhusus buat bgAgus,
Taufan, Hotdon, Marnala, Dwira, Michael, Maringan.
13. Terimakasih juga buat adik privat saya Febby, Yudi, Mutiara, Agnes, Patrecia,
Josua yang telah memberikan motivasi, hiburan yang luar biasa selama penyusunan
skripsi ini.
14. Teman anggota Paduan Suara Voice Of Glory HKBP bg Danny, kak Aget, bg Satria
yang telah memberikan doa dan dukungan selama penyusunan Skripsi ini.

vi

15. Begitu juga dengan teman-teman assisten Laboratorium Fisika Unimed, Siti Annisa,
Iksan, Rafles, Denny dan lain-lain yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu
terimakasih atas dukungan semangat yang tak pernah hentinya dalam pembuatan
skripsi ini.
16. Buat Sifra Sofia Sinaga yang telah membantu, memberikan dekungan semangat dan
doa selama penyusunan Skripsi ini.
17. Dan seluruh rekan seangkatan mahasiswa/i Fisika Unimed stambuk 2012 dan pihakpihak yang terkait dan banyak membantu, memberi motivasi dan dukungan yang
tidak bisa saya sebutkan satu persatu sehingga terselesaikan nya Skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skiripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun
demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skiripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu
pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2016
Penulis,

Wilvan Manalu

v

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN

i

RIWAYAT HIDUP

ii


ABSTRAK

iii

KATA PENGANTAR

iv

DAFTAR ISI

v

DAFTAR GAMBAR

viii

DAFTAR TABEL

ix


LAMPIRAN

x

BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7

Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian

Definisi Operasional

1
6
6
6
7
7
8

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
2.1

Kerangka teoritis

9

2.1.1

Pengertian Belajar


9

2.1.2

Ciri-ciri belajar

10

2.1.3

Hasil belajar

12

2.1.4

Evaluasi hasil belajar

13

2.2

Model Pembelajaran

15

2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.2.4
2.2.5

Pengertian Model Pembelajaran
Ciri-ciri Model Pembelajaran
Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri
Inkuiri Terbimbing(Guided Inquiry)
Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

15
16
16
17
18

2.2.6

Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

19

2.2.6.1 Kelebihan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

19

vi

2.2.6.2 Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.3
Pembelajaran Konvensional
2.4
Materi Pembelajaran
2.4.1 Fluida Ideal
2.4.1.1 Defenisi Garis Arus
2.4.2 Hukum Kontinuitas
2.4.2.1 Pengertian Debit
2.4.2.2 Penurunan Persamaan Kontinuitas
2.4.2.3 Persamaan Kontinuitas
2.4.2.4 Daya oleh Debit Fluida
2.4.3 Azas Bernaoli
2.3.3.1 Penerapan Hukum Bernouli
2.3.3.1.1 Gaya Angkat Pesawat
2.3.3.1.2 Karburator Mobil
2.3.3.1.3 Venturimeter
2.3.3.1.4 Tabung Pitot
2.3.3.1.5 Penyemprot Nyamuk
2.3.3.1.6 Kebocoran Dinding Tangki
2.5
Peneliti Relevan
2.6
Kerangka Konseptual
2.7
Hipotesis

20
20
21
21
22
23
23
24
25
25
26
26
26
28
29
30
31
31
33
35
36

BAB III METODE PENELITIAN
3.1

Lokasi dan Waktu Penelitian

37

3.2

Populasi dan Sampel Penelitian

37

3.2.1

Populasi Penelitian

37

3.2.2

Sampel Penelitian

37

3.3

Variabel Penelitian

37

3.4
3.4.1
3.4.2

Jenis dan Desain Penelitian
Jenis Penelitian
Desain Penelitian

38
38
38

3.5

Tekhnik Pengumpulan Data atau Prosedur Penelitian

39

3.6

Instrumen Penelitian

40

3.6.1

Wawancara guru

40

3.6.2

Angket siswa

40

3.6.3

Instrumen Hasil Belajar

40

3.6.4

Aktivitas Belajar siswa

41

vii

3.7

Validitas Tes Hasil Belajar

44

3.7.1
3.8
3.8.1
3.8.2
3.8.3
3.8.4

Validitas Isi
Teknik Analisis Data
Menghitung Mean dari Pretes dan Postes
Uji Normalitas Data
Uji Homogenitas
Uji Hipotesis

44
45
45
45
46
47

3.8.4.1 Uji Kesamaan Rata-rata Pretes (Uji t 2 pihak)

47

3.78.4.2 Uji Hipotesis (Uji t satu pihak)

48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1

Hasil Penelitian

50

4.1.1 Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

50

4.1.2

51

Data Posstest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

4.1.3 Uji Persyaratan Analisis Data

52

4.1.4 Uji Hipotesis Data

53

4.1.5 Aktivitas Belajar

54

4.2

55

Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan

61

5.2

Saran

61

DAFTAR PUSTAKA

62

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Garis Arus

22

Gambar 2.2 (a) Aliran garis arus atau laminar

23

Gambar 2.2 (b) Aliran turbulen.

23

Gambar 2.3 Dalam selang waktu t sejumlah fluida yang melalui penampang
seluas A telah menempuh panjang lintasan L.

24

Gambar 2.4 Fluida yang mengalir pada suatu bagian pipa.

24

Gambar 2.5 Aliran udara pesawat terbang.

27

Gambar 2.6 Skema Karborator.

29

Gambar 2.7 Venturimeter tanpa manometer.

29

Gambar 2.8 Tabung Pitot

30

Gambar 2.9 Penyemprot Nyamuk.

31

Gambar 2.10 Kebocoran kecil pada dinding tangki.

32

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol

51

Gambar 4.2 Diagram Batang Data Posttest Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol

52

Gambar 4.3 Diagram Batang Aktivitas Belajar

55

ix

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ciri-ciri Belajar

10

Tabel 2.2 Taksonomi Bloom Revisi

11

Tabel 2.3 Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

18

Tabel 3.1 Pretest-Postes Control Design

39

Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar Materi Fluida Dinamis

40

Tabel 3.3 Kategori Kemampuan Siswa

41

Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen

42

Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Aktivitas Belajar Kelas Kontrol

43

Tabel 3.6 Kriteria Aktivitas Belajar Siswa

43

Tabel 4.1 Hasil pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

50

Tabel 4.2 Hasil Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

51

Tabel 4.3 Ringkasan Uji Normalitas Data Pretest dan Postest

52

Tabel 4.4 Ringkasan Uji Homogenitas Data Pretest dan Postest

53

Tabel 4.5 Ringkasan Uji Kesamaan Rata-Rata Prestest

53

Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji t Postest

54

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: RPP Debit dan Hukum Kontinuitas.

64

Lampiran 2

: RPP Hukum Bernaolli.

78

Lampiran 3

: RPP Penerapan Hukum Bernaolli

91

Lampiran 4

: LKS Debit dan Hukum Kontinuitas

105

Lampiran 5

: LKS Hukum Bernaolli.

109

Lampiran 6

: LKS Penerapan Hukum Bernaolli

112

Lampiran 7

: Data Hasil Belajar Siswa

115

Lampiran 8

: Tabulasi Hasil Jawaban Pretest Kelas Eksperimen

117

Lampiran 9

: Tabulasi Hasil Jawaban Postest Kelas Ekperimen

118

Lampiran 10

: Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians
Pada Pretest

125

Lampiran 11

: Uji Normalitas dan Homogenitas Data Nilai Pretest

126

Lampiran 12

: Analisis Kemampuan Awal (Pretest)

128

Lampiran 13

: Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians
Pada Posttest

129

Lampiran 14

: Uji Homogenitas Dan Normalitas Data Nilai Posttest

132

Lampiran 15

: Analisis Hipotesis Posttest

136

Lampiran 16

: Penilaian Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen

138

Lampiran 17

: Penilaian Aktivitas Belajar Kelas Kontrol

143

Lampiran 18

: Kisi Tes Hasil Belajar

150

Lampiran 19

: Angket Siswa

169

Lampiran 20

: Angket Guru

171

Lampiran 21

: Dokumentasi Penelitian

179

Lampiran 21

: Daftar Nilai Kritis Uji Liliefors

183

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang.
Pendidikan merupakan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia
(SDM) yang memiliki peranan dominan dalam kehidupan manusia. Hasil yang
ingin dicapai dalam proses pendidikan adalah terbinanya sumber daya manusia
(SDM) sesuai dengan tuntutan pembangunan, yaitu sosok manusia Indonesia
seutuhnya yang bisa memecahkan persoalan hari ini dan masa mendatang.
Pendidikan juga merupakan suatu proses pembudayaan nilai-nilai, yang kemudian
nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam bentuk kerja nyata di lapangan. Pada
hakekatnya pendidikan adalah suatu usaha penyiapan peserta didik untuk
menghadapi lingkungan hidup yang selalu mengalami perubahan yang semakin
pesat. Pendidikan merupakan dasar dalam memajukan suatu negara. Majunya
suatu negara tercermin dari pendidikan yang maju dan mendapat perhatian secara
serius. Undang–Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta perdaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan akhir pendidikan itu ialah
mendidik anak agar berguna bagi dirinya sendiri serta berguna bagi masyrakat,
bangsa dan negaranya (Ahmadi dan Uhbiyati, 2003).
Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen
pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan.
Bagaimana proses pendidikan itu dilaksanakan sangat menentukan kualitas hasil
pencapian tujuan pendidikan. Yang menjadi tujuan utama pengelolaan proses
pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal.
Pengelolaan proses pendidikan memegang peranan penting. Pengelolaan proses
pendidikan harus memperhitungkan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (Tirtarahardja dan Sulo, 2008)
Pembangunan bidang pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh
Bangsa Indonesia dalam membangun kualitas sumber daya manusianya. Dalam

2

dunia pendidikan, pendidikan formal merupakan salah satu wadah yang sangat
strategis untuk meningkatkan kualitas SDM. Semua bidang studi yang diajarkan
di sekolah (termasuk fisika) diharapkan dapat berkontribusi bagi pengembangan
dan peningkatan kemampuan siswa. Dalam upaya peningkatan kemampuan siswa
melalui pendidikan fisika di sekolah, maka peningkatan mutu Pendidikan Fisika
di semua jenis dan jenjang pendidikan haruslah terus dilakukan.Pendidikan Fisika
bagi siswa diharapkan dapat mengembangkan pemahaman, keterampilan,
kemampuan, dan sikap ilmiah.
Fisika merupakan pelajaran yang memberikan pengetahuan tentang alam
semesta untuk berlatih berfikir dan bernalar, melalui kemampuan penalaran
seseorang yang terus dilatih sehingga semakin berkembang, maka orang tersebut
akan bertambah daya pikir dan pengetahuannya. Atas dasar inilah fisika mutlak
wajib diajarkan pada setiap siswa. Fenomena tersebut merupakan masalah yang
serius dan perlu mendapatkan perhatian penuh dari semua pihak, baik pemerintah
sekolah, masyarakat/orang tua maupun siswa itu sendiri. Pendidikan di Indonesia
masih terbilang rendah dan belum berhasil optimal, terlebih lagi untuk
pembelajaran fisika. Masalah utama dalam pendidikan di Indonesia adalah
rendahnya hasil belajar siswa disekolah. Dalam konteks pendidikan Fisika,
sebagai contoh, hasil belajar dimaksud tidak hanya pada aspek kemampuan
mengerti fisika sebagi ilmu pengetahuan alam atau cognitive tetepi juga aspek
sikap atau attitude terhadap Fisika. Fisika juga merupakan bagian dari Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan dengan cara mencari tahu fenomena
alam yang dapat diamati dan diukur secara sistematis. Sebagaimana yang
tercantum pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), bahwa proses
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ditandai oleh munculnya metode ilmiah.
Seorang guru harus berusaha untuk menggunakan pendekatan, metode dan modelmodel yang melibatkan peserta didik dalam memahami suatu konsep. Hal ini
bertujuan agar ilmu yang diterima siswa dapat bermakna.
Rendahnya hasil belajar fisika disebabkan oleh banyak hal antara lain:
kurikulum yang padat, materi pada buku pelajaran yang dirasakan terlalu sulit
untuk di ikuti, media belajar kurang efektif, laboratorium yang tidak memadai,
kurang tepatnya penggunaan media pembelajaran yang dipilih oleh guru, kurang

3

optimal dan kurangnya keselarasan siswa itu sendiri, atau sifat konvesional,
dimana siswa tidak banyak terlibat dalam proses pembelajaran dan keaktifan
sebagian besar didominasi oleh guru (Supardi, 2010).
Hal ini sesuai dengan pengamatan peneliti selama mengikuti kegiatan PPL di
Yayasan Pembangunan Galang Kabupaten Deli Serdang, hampir semua siswa
mengatakan bahwa fisika itu merupakan pelajaran yang paling susah untuk
dipelajari karena banyak sekali rumus yang harus dihapal. Hal ini senada dengan
Observasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap siswa di kelas XI SMA
Negeri 15 Medan, diketahui yakni 65% siswa menganggap bahwa pembelajaran
fisika sulit untuk dipahami oleh siswa dibuktikan dengan hasil ujian siswa di
bawah rata-rata atau tidak tuntas. Dimana Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 75.
Peneliti dalam studi ini melakukan wawancara dengan guru bidang studi
fisika kelas XI yang mengatakan hasil belajar siswa masih dibawah ketuntasan.
Permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran yaitu: (1) Dalam proses
pembelajaran guru menggunakan model konvensional seperti ceramah, mencatat,
dan mengerjakan soal dan pembelajaran hanya berlangsung satu arah yaitu dari
guru ke siswa (teacher oriented), sehingga siswa kurang aktif dalam belajar. (2)
Keterbatasan waktu dan media menjadi alasan lebih memilih model konvensional.
Setiap proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk bertanya, tetapi masih
sedikit yang antusias untuk memberikan pertanyaan hal ini dikarenakan masih
adanya rasa takut atau bingung mengenai apa yang ditanyakan.(3) Guru lebih
menekankan rumus dibandingkan konsep fisika sehingga siswa kesulitan dalam
memecahkan masalah fisika. (4)Sarana dan prasarana laboratorium yang sangat
kurang, hal ini menyebabkan guru tidak dapat melakukan percobaan pada setiap
materi fisika.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan menggunakan angket dan wawancara
peneliti menyimpulkan bahwa proses pembelajaran tidak berpusat pada siswa
yang mengakibatkan siswa berperan tidak aktif dalam memperoleh pengetahuan.
Dominasi guru dalam pembelajaran ini menyebabkan siswa lebih banyak
menunggu sajian dari guru daripada menemukan sendiri. Oleh karena itu, untuk
mengatasi hal tersebut perlu digunakan suatu model pembelajaran yang berpusat
pada siswa. Berdasarkan masalah di atas, salah satu model pembelajaran yang

4

dapat

digunakan

(2014:88:89)

adalah

menyatakan

model
bahwa:

pembelajaran
Pembelajaran

inkuiri

terbimbing.

berbasis

inkuiri

Sani
adalah

pembelajaran yang melibatkan siswa dalam merumuskan pertanyaan yang
mengarahkan untuk melakukan investigasi dalam upaya membangun pengetahuan
dan makna baru. Inkuiri adalah investigasi tentang ide, pertanyaan, dan
permasalahan. Investigasi yang dilakukan dapat berupa kegiatan laboratorium atau
aktivitas lainnya yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi,
membangun pengetahuan, dan mengembangkan pemahaman yang mendalam
tentang sesuatu yang diselidiki. Selain itu menurut Kuhithau (2012:10). Inkuiri
terbimbing adalah cara berpikir, belajar dan mengajar yang mengubah budaya
sekolah menjadi sebuah komunitas penyelidikan yang kolaboratif. Inkuiri
terbimbing adalah model yang fleksibel yang membantu. Guru untuk memandu
siswa melalui alur penemuan dalam proses belajar dari berbagai sumber informasi
untuk mempersiapkan siswa berhasil dalam pembelajaran dan hidup di era
informasi. Dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri diharapkan siswa
akan mendapatkan pemahaman-pemahaman yang lebih baik mengenai pelajaran
fisika dan akan lebih tertarik dan termotivasi belajar fisika jika siswa dilibatkan
secara aktif dalam pembelajaran. Hal itu sejalan dengan pernyataan Kuhlthau
(2007:6) inkuiri terbimbing menciptakan lingkungan yang memotivasi siswa
untuk belajar dengan memberikan kesempatan bagi mereka untuk membangun
makna mereka sendiri dan mengembangkan pemahaman yang mendalam.
Pembelajaran inkuiri terbimbing dapat mengembangkan cara berpikir ilmiah yang
menempatkan siswa sebagai pembelajar dalam memecahkan permasalahan dan
memperoleh pengetahuan yang bersifat penyelidikan sehingga dapat memahami
konsep sains.
Model pembelajaran guided inquiry pernah diteliti sebelumnya oleh Elyani
(2011) dalam penelitianya, diperoleh skor pretes fisika untuk kelompok
eksperimen adalah 36,94 dan skor rata-rata dan skor rata-rata kelompok kontrol
adalah 35.17. Pada penelitian ini kelas eksperimen dengan model pembelajaran
inkuiri terbimbing, dan kelas kontrol dengan model konvensional. Sedangkan
hasil postes untuk kelompok eksperimen diperoleh skor rata-rata 77,17 dan skor
rata-rata kelompok kontrol adalah 62,06. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat

5

pengaruh yang signitifikan pada penerapan model pembelajaran

inkuiri

terbimbing.
Peneliti selanjutnya Sofiani (2011), yang melakukan penelitian pada
kelompok eksperimen dengan model inkuiri terbimbing dan kelompok kontrol
dengan metode demonstrasi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur
pengaruh hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis. Untuk uji kesamaan dua
rata-rata postes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh harga
thitung sebesar 2,94 dan t tabel sebesar 1,98. Hasil pengujian diperoleh menunjukan
bahwa ttabel< thitung. Dengan demikian H0 ditolak Ha diterima pada taraf 96%. Hal
ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara rata-rata skor postes
kelompok eksperimen dengan rata-rata skor postest kelompok kontrol, dapat
diartiakn bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran
inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa.
Berkaitan

dari

uraian

diatas

dapat

disimpulkan

bahwa

dengan

menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil
belajar siswa, sehingga judul penelitian ini adalah:
“Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida Dinamis Di Kelas
XI SMA Negeri 15 Medan T.P. 2015/2016”.

6

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan
masalah yang ada di sekolah tersebut yaitu:
1. Siswa menganggap pelajaran fisika pelajaran yang sulit dan kurang
menarik.
2. Hasil belajar siswa masih di bawah ketuntasan.
3. Siswa kurang optimal saat mengikuti pembelajaran sehingga pemahaman
konsep siswa kurang baik dan siswa hanya menghafal materi.
4. Model pembelajaran yang kurang bervariasi dan pembelajaran hanya
berpusat pada guru (teaching centered)
1.3. Batasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup masalah yang akan diteliti, maka perlu
dijelaskan batasan masalah dalam penelitian, yaitu:
1. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas XI semester Genap di SMA
Negeri 15 Medan.
2. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Inquiri Terbimbing.
3. Hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi pokok Fluida Dinamis di kelas
XI Semester Genap SMA Negeri 15 Medan.

1.4. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran
inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa di kelas eksperimen pada
materi pokok fluida dinamis di kelas XI SMA Negeri 15 Medan.
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran
konvensional terhadap hasil belajar siswa kelas kontrol pada materi pokok
fluida dinamis di kelas XI SMA Negeri 15 Medan.

7

3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan
model konvensional terhadap hasil belajar pada materi pokok fluida
dinamis di kelas XI Negeri 15 Medan.

1.5.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui hasil belajar siswa dengan model pembelajaran inkuiri
terbimbing terhadap hasil belajar siswa di kelas eksperimen pada materi
pokok fluida dinamis di kelas XI di SMA Negeri 15 Medan.
2. Mengetahui hasil belajar siswa dengan model pembelajaran konvensional
terhadap hasil belajar siswa di kelas kontrol pada materi pokok fluida
dinamis di kelas XI di SMA Negeri 15 Medan.
3. Mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan
model konvensional terhadap hasil belajar pada materi pokok fluida
dinamis di kelas XI di SMA Negeri 15 Medan.
1.6. Manfaat Penelitian.
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
Untuk Mahasiswa
1. Sebagai bahan informasi mengenai pengaruh model pembelajaran inkuiri
terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida dinamis
kelas XI di SMA Negeri 15 Medan.
2. Sebagai bahan informasi alternatif model pembelajaran inkuiri terbimbing
3. Sebagai referensi untuk melakukan penelitian lanjutan.
Untuk Guru
1. Menambah kepustakawaan guru.
2. Memperbanyak model pembelajaran.
3. Membangun inovasi pembelajaran guru.

8

1.7. Defenisi Operasional
Defenisi Opersional dari kata atau istilah dalam kegiatan penelitian ini adalah
1. Pembelajaran inkuiri terbimbing yaitu suatu model pembelajran inkuiri
yang dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk
cukup luas kepada siswa.
2. Pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran interaksi dengan
siswa tampak pasif dan menerima pengetahuan sesuai dengan yang
siberikan guru dan guru cenderung aktif dibanding siswa.
3. Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti
proses belajar mengajar seseuai dengan tujuan pendidikan.

60

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan

pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sebelum
diberikan perlakuan adalah 43,4 dan setelah diberikan perlakuan dengan
model pembelajaran guided inquiry memiliki nilai rata-rata sebesar 85,3.
2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol sebelum diberikan
perlakuan adalah 42,3 dan setelah diberi perlakuan dengan pembelajaran
konvensional memiliki nilai rata-rata sebesar 72,7.
3. Ada perbedaan dengan menggunakan model pembelajarn guided inquiry
terhadap hasil belajar siswa pada materi fluida dinamis kelas XI
semester II di SMA Negeri 15 Medan Tahun Pelajaran 2015/2016.

5.2

Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa, antara
lain:
1. Bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model
pembelajaran guided inquiry agar lebih baik dalam mengelola kelas agar
situasi kelas lebih kondusif selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Bagi guru diharapkan menggunakan model guided inquiry sebagai salah
satu alternatif dalam proses pembelajaran karena model ini adalah cara
yang efektif dalam mencapai hasil belajar akademik siswa maupun
sosial siswa.

62

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi,A dan Uhbiyati, N, (2003), Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S, (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2: Bumi Aksara.
Budiada, (2011), Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis
Asesmen Portofolio Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X ditinjau
dari Adversity Qoutient.
Dimyanti dan Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka
Cipta.
Djamarah, A., (2006),Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka setia.
Hamiyah, N, dan Jauhari, N., (2014), Strategi Belajar – Mengajar di Kelas,
Jakarta: Prestasi Pustaka.

Kanginan, M,(2013),Fisika SMA Kelas X , Erlangga: Jakarta.
Kanginan, M, (2006), Fisika SMA Kelas XI, Erlangga: Jakarta.
Kuhlthau, C.C., Maniotes, L.K., dan Caspari, A.K., (2007), Guided Inquiry
:Learning in 21st Century School, Greenwood Publishing Group, USA.
Kuhlthau, C.C., Maniotes, L.K., dan Caspari, A.K., (2012), Guided Inquiry
Design : a framework fo inquiry in your school, ebook: www.abc.clio.com.
California.
Purwanto.,(2011), Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka belajar.
Rusman, (2010), Model-Model Pembelajaran, Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Sagala, S, (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, Jakarta: Rineka
Cipta.
Sani, R. A., (2014), Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013,
Bumi Aksara, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metode Statistika Edisi 6, Bandung: Tarsito.
Supardi, dkk,. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada
Pokok Bahasan Kalor Untuk Melatihkan Keterampilan Proses Sains

63

Terhadap Hasil belajar di SMA N 1 Sumenep. Jurnal Inovasi Pendidikan
Fisika.Vol 02 No 02: 62 – 65.
Sugesti, (2013). Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Structured
Numbered Heads (SNH) dan Two Stay Stray (TSTS) Dengan Pendekatan
Realistic Mathematics education (RME) Pada Prestasi Belajar Matematika
Ditinjau Dari Adversity Qoutient (AQ) Siswa (Studi Pada Siswa Kelas VII
SMP Se Kota Surakarta Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.
Elyani, (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Getaran Dan Gelombang. Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Trianto, (2010), Mendesian Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta:
Kencana.

Wulan.
(2001).
Taksonomi
Bloom-Revisi
[online].
Tesedia.
http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/19740417199
9032-ANA_RATNAWULAN/taksonomi_Bloom_revisi.pdf, [14 Februari
2013].

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII MTs N 2 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012)

0 16 61

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DEBAT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS 1 SEMESTER GENAP DI SMA NEGERI 2 KOTA AGUNG TP 2011/2012

0 20 53

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI (Eksperimental Semu pada Siswa Kelas XI Semester Genap SMA Negeri 1 Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Ba

10 109 52

PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA

6 82 69

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

2 41 56

PENGARUH MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

0 0 12

PENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR

0 1 8

PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM MATERI LARUTAN PENYANGGA SISWA SMA

0 0 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI KELAS XI SMA

1 1 12

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KOLOID

0 0 8